You are on page 1of 130

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)


PELATIHAN KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
BAGI BINTARA/PNS GOL II
FUNGSI PEMBINAAN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


NOMOR : KEP/ 640 /X/2021 TANGGAL 12 OKTOBER 2021
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera bagi kita semua.

engan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang

D Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya Bahan Ajar


(Hanjar) Pelatihan Kemampuan Dasar Multimedia bagi
Bintara/PNS Gol II Fungsi Pembinaan dapat diselesaikan dengan
baik sesuai waktu yang telah ditentukan.
KOMJEN POL Prof. Dr. H. RYCKO AMELZA
DAHNIEL, M.Si.
KALEMDIKLAT POLRI Polri merupakan institusi Negara yang mempunyai tugas pokok
melakukan penegakan hukum, memelihara Kamtibmas serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam mendukung
pelaksanaan tugas pokok tersebut Polri juga dituntut mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap percepatan


penyebaran berita tanpa mampu mengontrolnya. Salah satu pihak dianggap pelaku
persebaran berita adalah penulis berita, walau sebenarnya lebih dominan dilakukan
pihak media. Walaupun setiap media memiliki gate keepers (pemfilter berita), namun
berita yang ditampilkan di media tetap mewakili keinginan media yang bersangkutan,
sehingga menjadi hal wajar, ketika satu isu bergulir mendapat banyak tanggapan
dengan jenis tulisan yang beragam.

Era digital yang sedang menggelora saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi
Polri untuk dapat mengimbangi dan mengelola informasi yang dikeluarkan oleh
media. Hal ini menjadi tugas Humas Polri yang diberi tanggung jawab untuk
membuat opini positif Polri melalui pemberitaan yang dilakukan. Informasi yang
bergulir tanpa terbendung, terutama yang berkaitan dengan tugas Polri yang menjadi

ii
perhatian tersendiri. Disinilah perlu adanya kemampuan dasar multimedia bagi
personil Polri.

Kemampuan dasar multimedia itu sendiri terdiri dari pemantauan isu digital,
produk kreatif digital, dan diseminasi informasi digital. Pemantauan isu digital
dilakukan untuk mengunjungi media dengan tujuan untuk mengetahui apa yang
sedang diberitakan sehingga menimbulkan dampak terhadap stabilitas keamanan
serta ketertiban masyarakat serta dapat menimbulkan berkurangnya atau hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian dan pemerintah. Produk kreatif
dibuat untuk menyampaikan sebuah informasi dalam bentuk multimedia. Diseminasi
merupakan kegiatan penyebaran informasi yang ditujukan agar memperoleh
informasi, menerima, dan akhirnya dapat mengubah perilaku sasaran secara digital.

Bintara Polri yang bertugas pada kehumasan Polri dituntut untuk terampil
melaksanakan tugas dibidang multimedia. Guna peningkatan kemampuan pelaksana
tugas di lingkungan Polri, diperlukan pelatihan kemampuan dasar multimedia. Untuk
menjamin terlaksananya pelatihan, disusunlah Hanjar Kemampuan Dasar Multimedia
bagi Bintara/PNS Gol II Fungsi Pembinaan ini sebagai rujukan bagi pelatih dan
peserta pelatihan serta pihak terkait dengan pelaksanaan pelatihan.

Saya selaku Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri menyampaikan


apresiasi dan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada tim rapat kordinasi
penyusunan Hanjar pelatihan ini, semoga bermanfaat bagi anggota Polri khususnya
yang bertugas di fungsi Humas dengan harapan memiliki kompetensi sesuai yang
diharapkan. Selanjutnya kepada pengguna/praktisi diharapkan dapat memberikan
saran, masukan serta kritik yang membangun untuk perbaikan Hanjar pelatihan ini.

Sekian dan terima kasih.


Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Oktober 2021

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Paraf:
1. Konseptor/Ksbg Kurhanjarlat:.........
2. Kabag Kurhanjarlat :…….. Prof. Dr. H. RYCKO AMELZA DAHNIEL, M.Si.
3. Kaurtu Biro Kurikulum : ……. KOMISARIS JENDERAL POLISI
4. Karo Kurikulum :.........
5. Kataud Lemdiklat Polri : ……. iii
6. Wakalemdiklat Polri :……..
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


Nomor: Kep/ 640 /X/2021

tentang

HANJAR
PELATIHAN KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
BAGI BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelatihan Kemampuan


Dasar Multimedia bagi Bintara/PNS Gol II guna dijadikan dasar dan
pedoman pelaksanaan fungsi Pembinaan maka dipandang perlu
menetapkan keputusan.

Mengingat : 1. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor


19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
3. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor: Kep/2463/XII/2019 tanggal 30 Juni 2020 tentang
Program Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun Anggaran
2021;
4. Surat Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Polri No. Pol. : Skep/461/XII/2007 tanggal 13 Desember 2007
tentang Standar Komponen Kurikulum Pelatihan Polri;
5. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Polri Nomor: Kep/620/IX/2021 tanggal 27 September 2021
tentang Kurikulum Pelatihan Kemampuan Dasar Multimedia
bagi Bintara/PNS Gol II.

Memperhatikan: hasil survei/penelitian program pelatihan Polri di kewilayahan pada


tahun 2020 saran serta masukan para pembina Fungsi Teknis
Operasional maupun Pembinaan dan para pelaksana pelatihan Polri.

MEMUTUSKAN.....
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ 640 /X/2021
TANGGAL : 12 OKTOBER 2021

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


POLRI TENTANG HANJAR PELATIHAN KEMAMPUAN DASAR
MULTIMEDIA BAGI BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN

1. mengesahkan Hanjar pelatihan Kemampuan Dasar


Multimedia bagi Bintara/PNS Gol II sebagaimana tersebut
dalam lampiran keputusan ini;

2. hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan


Hanjar pelatihan Kemampuan Dasar Multimedia bagi
Bintara/PNS Gol II yang belum diatur dalam Hanjar pelatihan
fungsi ini akan diatur kemudian, dan sebelum ada ketentuan
baru maka ketentuan yang sudah ada selama ini serta tidak
bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku;

3. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Jakarta


pada tanggal: 12 Oktober 2021

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kepada Yth.:
Prof. Dr. H. RYCKO AMELZA DAHNIEL, M.Si.
Para Ka SPN Polda KOMISARIS JENDERAL POLISI

Tembusan:
Paraf :
1. Kapolri. 1. Konseptor/Ksbg Kurhanjarlat : ..........
2. Wakapolri.
3. Irwasum Polri. 2. Kabag Kurhanjarlat : ..........
4. Kadivhumas Polri.
5. Para Kapolda. 3. Kaurtu Rokurikulum : ..........

4. Karo Kurikulum :............

5. Kataud Lemdiklat Polri : ..........

6. Wakalemdiklat Polri : ..........


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

IDENTITAS BUKU

PELATIHAN KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA

Penyusun :

Tim Pokja Lemdiklat Polri

Editor :

1. Kombes Pol Agus Triatmaja, S.H., S.I.K.


2. AKBP Dr. M. Fahrizal, S.H., M.Si.
3. AKBP Achmad Dharmianto, S.H., S.I.K.
4. AKP Azuhar Annas Alwi, S.H., S.I.K.
5. Penata Hafni Ratna Indah, S.Pd.
6. Bripda Hidayah Puspita Wulandari

Hanjar Pelatihan Polri


Kemampuan Dasar Multimedia

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Hanjar Pelatihan


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2021

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pelatihan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA vi


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................. i

Sambutan Kalemdiklat Polri .............................................................................. ii

Keputusan Kalemdiklat Polri .............................................................................. iv

Identitas Buku .................................................................................................... vi

Daftar Isi ............................................................................................................ vii

MODUL 01 MULTIMEDIA DI LINGKUNGAN POLRI ........................... 1

Pengantar ........................................................................... 1

Standar kompetensi ............................................................ 1

Kompetensi dasar .............................................................. 1

Materi pelajaran ................................................................. 2

Metoda pembelajaran ......................................................... 2

Alat/media bahan, dan sumber belajar ............................... 2

Kegiatan pembelajaran ...................................................... 3

Tagihan/tugas .................................................................... 4

Lembar kegiatan ................................................................ 4

Bahan bacaan .................................................................... 5

POKOK BAHASAN 1

KONSEP DASAR MULTIMEDIA ....................................... 5

1. Pengertian Terkait Multimedia .................................... 5

2. Perkembangan Multimedia ......................................... 5

3. Klasifikasi Media Digital.............................................. 6

4. Undang-Undang Terkait Multimedia ........................... 6

POKOK BAHASAN 2

MULTIMEDIA HUMAS DI LINGKUNGAN POLRI ............. 8

1. Sejarah Terbentuknya Multimedia Humas Polri ......... 8

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA vii


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Tujuan Multimedia Humas Polri ................................. 8

3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Pelaksana


Multimedia Humas di lingkungan Polri ....................... 9

Rangkuman ....................................................................... 10

Soal Latihan ....................................................................... 12

MODUL 02 PEMANTAUAN ISU DIGITAL ............................................ ............................


13

Pengantar .......................................................................... 13

Standar kompetensi ............................................................ 13

Kompetensi dasar .............................................................. 13

Materi pelajaran ................................................................. 14

Metoda pembelajaran ........................................................ 15

Alat/media bahan, dan sumber belajar .............................. 15

Kegiatan pembelajaran ...................................................... 16

Tagihan/tugas .................................................................... 17

Lembar kegiatan ................................................................ 17

Bahan bacaan .................................................................... 18

POKOK BAHASAN 1
KONSEP PEMANTAUAN INFORMASI.............................. 18

1. Pengertian Terkait Pemantauan Informasi ................ 18

2. Tujuan Pemantauan Informasi ................................... 18

3. Target Pemantauan Informasi .................................... 19

4. Bentuk-Bentuk dan Aplikasi yang digunakan dalam


Pemantauan Informasi ............................................... 20

POKOK BAHASAN 2

PENGOPERASIAN APLIKASI INTELLIGENCE MEDIA


MANAGEMENT (IMM) ........................................................ 21

1. Pengertian Aplikasi IMM ............................................. 21

2. Tujuan Aplikasi IMM ................................................... 22

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA viii


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Manfaat Aplikasi IMM ................................................. 23

4. Fitur dan Pengoperasian Aplikasi IMM ....................... 23

Rangkuman ........................................................................ 31

Soal Latihan ....................................................................... 32

MODUL 03 PRODUK KREATIF DIGITAL ............................................. 33

Pengantar ........................................................................... 33

Standar kompetensi ............................................................ 33

Kompetensi dasar .............................................................. 33

Materi pelajaran ................................................................. 34

Metoda pembelajaran ......................................................... 35

Alat/media bahan, dan sumber belajar ............................... 35

Kegiatan pembelajaran ...................................................... 36

Tagihan/tugas .................................................................... 39

Lembar kegiatan ................................................................ 39

Bahan bacaan .................................................................... 39

POKOK BAHASAN 1
KONSEP KOMUNIKASI VISUAL ....................................... 40

1. Pengertian Komunikasi Visual .................................... 40

2. Fungsi Komunikasi Visual .......................................... 40

3. Prinsip Komunikasi Visual .......................................... 41

4. Unsur Komunikasi Visual ........................................... 43

5. Bentuk Komunikasi Visual .......................................... 44

POKOK BAHASAN 2

KONSEP PRODUK KREATIF SEBAGAI BENTUK


KOMUNIKASI VISUAL ...................................................... 45

1. Pengertian Produk Kreatif .......................................... 45

2. Tujuan dan Manfaat Produk Kreatif ............................ 45

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA ix


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Jenis Produk Kreatif .................................................. 45

POKOK BAHASAN 3

INFOGRAFIS SEBAGAI PRODUK KREATIF ................... 45

1. Pengertian Infografis .................................................. 45

2. Tujuan Infografis......................................................... 45

3. Proses Produksi Infografis Statis ............................... 45

4. Proses Produksi Infografis Dinamis............................ 64

5. Administrasi Produk Kreatif Infografis Statis dan


Infografis Dinamis ....................................................... 83

Rangkuman ......................................................................... 89

Soal Latihan ....................................................................... 92

MODUL 04 DISEMINASI INFORMASI DIGITAL .................................. ............................


93

Pengantar .......................................................................... 93

Standar kompetensi ............................................................ 93

Kompetensi dasar .............................................................. 93

Materi pelajaran ................................................................. 94

Metoda pembelajaran ........................................................ 95

Alat/media bahan, dan sumber belajar .............................. 95

Kegiatan pembelajaran ...................................................... 96

Tagihan/tugas .................................................................... 98

Lembar kegiatan ................................................................ 98

Bahan bacaan .................................................................... 99

POKOK BAHASAN 1
KONSEP DISEMINASI INFORMASI DIGITAL ................... 99

1. Pengertian Diseminasi Informasi Digital .................... 99

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Diseminasi


Informasi Digital .......................................................... 99

3. Teknik Diseminasi Informasi Digital............................ 100

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA x


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Administrasi Diseminasi Informasi Digital ................... 101

POKOK BAHASAN 2

DISEMINASI INFORMASI MELALUI MEDIA SOSIAL....... 105

1. Pengertian Diseminasi Informasi melalui Media


Sosial.......................................................................... 105

2. Tujuan Diseminasi Informasi melalui Media Sosial .... 105

3. Bentuk Diseminasi Informasi melalui Media Sosial .... 105

POKOK BAHASAN 2

TEKNIK DISEMINASI INFORMASI MELALUI


PEMBENTUKAN JARINGAN KOMUNITAS DIGITAL ....... 115

1. Forum Jaringan Komunitas Digital ............................. 115

2. Pembinaan Jaringan Komunitas Digital...................... 116

Rangkuman ........................................................................ 118

Soal Latihan ....................................................................... 119

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA xi


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL MULTIMEDIA DI LINGKUNGAN POLRI


01 2 JP (90 menit)

Pengantar
Modul multimedia di lingkungan Polri membahas materi tentang:
konsep dasar multimedia dan multimedia humas di lingkungan Polri.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta pelatihan memahami


multimedia di lingkungan Polri.

Standar Kompetensi
Memahami multimedia di lingkungan Polri.

Kompetensi Dasar

1. Memahami konsep dasar multimedia.


Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian terkait multimedia;
b. menjelaskan perkembangan multimedia;
c. menjelaskan klasifikasi media digital;
d. menjelaskan undang-undang terkait multimedia.

2. Memahami multimedia humas di lingkungan Polri.


Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan sejarah terbentuknya multimedia humas
Polri;
b. menjelaskan tujuan multimedia humas Polri;
c. menjelaskan tugas pokok dan fungsi organisasi
pelaksana multimedia humas di lingkungan Polri.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 1


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Konsep dasar multimedia
Sub pokok bahasan:
a. pengertian terkait multimedia;
b. perkembangan multimedia;
c. klasifikasi media digital;
d. undang-undang terkait multimedia.

2. Pokok bahasan:
Multimedia humas di lingkungan Polri
Sub pokok bahasan:
a. sejarah terbentuknya multimedia humas Polri;
b. tujuan multimedia humas Polri;
c. tugas pokok dan fungsi organisasi pelaksana multimedia
humas di lingkungan Polri.

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
multimedia di lingkungan Polri.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
telah disampaikan.

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. Flipchart;
b. Laptop;
c. LCD;
d. White board;
e. Laser point.

2 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Bahan:
a. Kertas;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar:
c. UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik.
d. UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
e. Biro Multimedia, Divisi Humas Polri.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para
peserta pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan;
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.

2. Tahap inti: 70 menit


a. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi tentang:
pengertian terkait multimedia, perkembangan multimedia,
klasifikasi media digital, undang-undang terkait multimedia
serta sejarah terbentuknya multimedia humas Polri, tujuan
multimedia humas Polri, tugas pokok dan fungsi organisasi
pelaksana multimedia humas di lingkungan Polri.
b. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

3. Tahap akhir: 10 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning
point yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas;
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 3


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan / Tugas
--------------------------------

Lembar Kegiatan
--------------------------------

4 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP DASAR MULTIMEDIA

1. Pengertian Terkait Multimedia


Secara etimologi multimedia berasal dari kata multi (latin) “multus”
yang berarti banyak atau lebih dari satu. Selanjutnya media
berasal dari kata latin “medius” yang merupakan bentuk jamak dari
kata “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Ditinjau dari
kata-kata pembentuknya, multimedia berarti “melibatkan berbagai
media”.
Secara terminologis multimedia adalah interaksi antara teks,
suara, gambar statis, animasi, dan video (Perry, 1994). Hofstteter,
menyebut multimedia sebagai pemanfaatan komputer untuk
membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar
bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan
tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Berdasarkan pendapat
diatas dengan demikian, menggunakan multimedia, informasi
dapat ditampilkan secara serentak melalui berbagai media.
Dengan demikian, multimedia merupakan media presentasi
dengan menggunakan teks, audio dan visual sekaligus. Dengan
media dapat melihat informasi pada layar baik berupa teks
ataupun gambar dan video pada waktu yang bersamaan.

2. Perkembangan Multimedia
Istilah multimedia berawal dari theater, bukan computer.
Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu media seringkali
disebut pertunjukan multimedia. Dimana pertunjukan multimedia
mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni
manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia
dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard
oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada
tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection
(AVC) dan video adapter card bagi PS/2.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi
konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak
video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra
pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia
mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsumsi
indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik
KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 5
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang


digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton.
Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sens rialistis.

3. Klasifikasi Media Digital


a. Media online
Media Online adalah sebuah sarana untuk berkomunikasi
secara online melalui website dan aplikasi yang hanya bisa
diakses dengan internet. Berisikan teks, suara, foto dan video.
Media online secara umum mencakup semua jenis situs
website dan aplikasi, termasuk situs berita, situs perusahaan,
situs lembaga/instansi, blog, forum komunitas, media sosial
situs jualan (e-commerce/online store) dan aplikasi chattingan.
b. Media sosial
Media sosial adalah suatu media daring yang memudahkan
para penggunanya untuk melakukan interaksi sosial secara
online. Melalui media tersebut bisa berkomunikasi, networking,
berbagi, dan banyak kegiatan lainnya. Media daring yang
sering digunakan saat ini adalah Instagram, Facebook,
YouTube, Twitter, dan lain sebagainya.

4. Undang-Undang Terkait Multimedia


a. Pasal 2 ayat 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik
Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon
Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan,
dan cara sederhana.

b. Pasal 6 ayat 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang


Keterbukaan Informasi Publik
Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
1) informasi yang dapat membahayakan negara;
2) informasi yang berkaitan dengan kepentingan
perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
3) informasi yang berkaitan dengan hakhak pribadi;
4) informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan;
dan/atau
5) informasi publik yang diminta belum dikuasai atau
didokumentasikan.

6 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi


Dan Transaksi Elektronik
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran
nama baik.

d. Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi


Dan Transaksi Elektronik
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan
kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

e. Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi


Dan Transaksi Elektronik
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 7


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
MULTIMEDIA HUMAS DI LINGKUNGAN POLRI

1. Sejarah Terbentuknya Multimedia Humas Polri


a. Kondisi kepercayaan publik saat ini masih rendah, hal ini
terlihat dari hasil survey beberapa lembaga penelitian yang di
ekspose di media.
b. Banyaknya pemberitaan negatif yang tidak sesuai dengan
fakta sebenarnya (hoax) tentang institusi Polri dan
permasalahan-permasalahan dalam berbangsa dan
bernegara.
c. Strategi humas Polri melalui manajemen media guna
meningkatnya kepercayaan publik diharapkan dapat
memberikan opini publik yg positif terhadap institusi Polri.
d. Commander wish Kapolri:
1) Reformasi kultural.
2) Perbaikan layanan publik.
3) Peningkatan profesionalisme.
4) Peningkatan kamtibmas.
5) Manajemen media.
e. Pada bulan Februari 2017 dibentuk Biro Multimedia Divhumas
Polri.
f. Pada bulan maret 2017 dilantik kepala Biro Multimedia
pertama kali “IJP Drs Yan Fitri Halimasyah M.H.”

2. Tujuan Multimedia Humas Polri


a. meningkatkan kepercayaan publik melalui keberhasilan yang
telah diraih oleh Polri;
b. meluruskan pemberitaan-pemberitaan negatif tentang institusi
Polri sehingga masyarakat dapat memahami fakta-fakta yang
sebenarnya.
c. memberikan saran kepada pimpinan tentang top isu yang
berkembang dimedia sebagai bahan masukan dalam
pengambilan keputusan.
d. menjadi cyber public relation humas Polri dalam rangka
melakukan kegiatan preemtif, preventif dan edukasi dalam
penyebaran informasi baik pada media online maupun media
sosial.

8 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Pelaksana Multimedia


Humas di lingkungan Polri
Romultimedia merupakan unsur pelaksana utama yang berada di
bawah Kadiv Humas Polri.
Romultimedia bertugas melaksanakan kegiatan:
a. komunikasi digital dan elektronika.
b. pemantauan media, pengolahan dan analisis isu krisis media
baik digital maupun elektronik.
c. produksi kreatif berupa desain dan video.
d. penyebaran/diseminasi informasi digital, media online maupun
media sosial untuk menjadi saluran dua arah komunikasi yang
efektif dan kreatif.
e. pengembangan multimedia.
f. peningkatan sumber daya teknologi informasi.

Dalam melaksanakan tugas, romultimedia menyelenggarakan


fungsi:
a. perencanaan pemantauan, pembuatan rencana produk kreatif
digital (visual, audio visual, naskah iklan), diseminasi informasi
digital dan pengembangan media digital, sumber daya
teknologi informasi serta penjadwalan penayangan pesan
pada media digital yang dipilih;
b. penyebaran diseminasi informasi digital dalam rangka
membentuk opini dan kontra opini masyarakat melalui media
sosial maupun media online bagi kepentingan pelaksanaan
tugas Polri;
c. pelaksana evaluasi dan pemantauan terhadap seluruh media
dan manajemen media dalam rangka kepentingan
pelaksanaan tugas Polri.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 9


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Multimedia merupakan media presentasi dengan menggunakan
teks, audio dan visual sekaligus. Dengan media dapat melihat
informasi pada layar baik berupa teks ataupun gambar dan video
pada waktu yang bersamaan.
2. Klasifikasi Media Digital
a. Media online
Media Online adalah sebuah sarana untuk berkomunikasi
secara online melalui website dan aplikasi yang hanya bisa
diakses dengan internet. Berisikan teks, suara, foto dan
video.
Media online secara umum mencakup semua jenis situs
website dan aplikasi, termasuk situs berita, situs perusahaan,
situs lembaga/instansi, blog, forum komunitas, media sosial
situs jualan (e-commerce/online store) dan aplikasi
chattingan.
b. Media sosial
Media sosial adalah suatu media daring yang memudahkan
para penggunanya untuk melakukan interaksi sosial secara
online. Melalui media tersebut bisa berkomunikasi,
networking, berbagi, dan banyak kegiatan lainnya. Media
daring yang sering digunakan saat ini adalah Instagram,
Facebook, YouTube, Twitter, dan lain sebagainya.
3. Undang-Undang Terkait Multimedia
a. Pasal 2 ayat 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik
b. Pasal 6 ayat 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik
c. Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik
d. Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik
e. Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik
4. Sejarah Terbentuknya Multimedia Humas Polri
a. Kondisi kepercayaan publik saat ini masih rendah, hal ini
terlihat dari hasil survey beberapa lembaga penelitian yang di
ekspose di media.
b. Banyaknya pemberitaan negatif yang tidak sesuai dengan
fakta sebenarnya (hoax) tentang institusi Polri dan
permasalahan-permasalahan dalam berbangsa dan
10 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

bernegara.
c. Strategi humas Polri melalui manajemen media guna
meningkatnya kepercayaan publik diharapkan dapat
memberikan opini publik yg positif terhadap institusi Polri.
d. Commander wish Kapolri
e. Pada bulan Februari 2017 dibentuk Biro Multimedia
Divhumas Polri.
f. Pada bulan maret 2017 dilantik kepala Biro Multimedia
pertama kali “IJP Drs Yan Fitri Halimasyah M.H.”
5. Tujuan Multimedia Humas Polri
a. meningkatkan kepercayaan publik melalui keberhasilan yang
telah diraih oleh Polri;
b. meluruskan pemberitaan-pemberitaan negatif tentang
institusi Polri sehingga masyarakat dapat memahami fakta-
fakta yang sebenarnya.
c. memberikan saran kepada pimpinan tentang top isu yang
berkembang dimedia sebagai bahan masukan dalam
pengambilan keputusan.
d. menjadi cyber public relation humas Polri dalam rangka
melakukan kegiatan preemtif, preventif dan edukasi dalam
penyebaran informasi baik pada media online maupun media
sosial.
6. Romultimedia bertugas melaksanakan kegiatan:
a. komunikasi digital dan elektronika.
b. pemantauan media, pengolahan dan analisis isu krisis media
baik digital maupun elektronik.
c. produksi kreatif berupa desain dan video.
d. penyebaran/diseminasi informasi digital, media online
maupun media sosial untuk menjadi saluran dua arah
komunikasi yang efektif dan kreatif.
e. pengembangan multimedia.
f. peningkatan sumber daya teknologi informasi.
7. Dalam melaksanakan tugas, romultimedia menyelenggarakan
fungsi:
a. perencanaan pemantauan, pembuatan rencana produk
kreatif digital (visual, audio visual, naskah iklan), diseminasi
informasi digital dan pengembangan media digital, sumber
daya teknologi informasi serta penjadwalan penayangan
pesan pada media digital yang dipilih;
b. penyebaran diseminasi informasi digital dalam rangka
membentuk opini dan kontra opini masyarakat melalui media

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 11


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sosial maupun media online bagi kepentingan pelaksanaan


tugas Polri;
c. pelaksana evaluasi dan pemantauan terhadap seluruh media
dan manajemen media dalam rangka kepentingan
pelaksanaan tugas Polri.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian terkait multimedia!
2. Jelaskan perkembangan multimedia!
3. Jelaskan klasifikasi media digital!
4. Jelaskan undang-undang terkait multimedia!
5. Jelaskan sejarah terbentuknya multimedia humas Polri!
6. Jelaskan tujuan multimedia humas Polri!
7. Jelaskan tugas pokok dan fungsi organisasi pelaksana
multimedia humas di lingkungan Polri!

12 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL PEMANTAUAN ISU DIGITAL


02 18 JP (810 menit)

Pengantar
Modul pemantauan isu digital membahas materi tentang: konsep
pemantauan informasi dan pengoperasian aplikasi Intelligence Media
Management (IMM).

Tujuan diberikan materi ini agar peserta pelatihan memahami


pemantauan isu digital.

Standar Kompetensi
Melakukan pemantauan informasi.

Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep pemantauan informasi.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian terkait pemantauan informasi;
b. menjelaskan tujuan pemantauan informasi;
c. menjelaskan target pemantauan informasi;
d. menjelaskan bentuk-bentuk dan aplikasi yang digunakan
dalam pemantauan informasi.

2. Memahami pengoperasian aplikasi Intelligence Media


Management (IMM).
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian aplikasi IMM;
b. menjelaskan tujuan aplikasi IMM;
c. menjelaskan manfaat aplikasi IMM;
d. menjelaskan fitur dan pengoperasian aplikasi IMM.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 13


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Terampil melakukan pemantauan informasi.


Indikator Hasil Belajar:
a. mempraktikkan penetapan target pemantauan informasi;
b. mempraktikkan pemantauan informasi secara manual;
c. mempraktikkan pemantauan informasi media digital
dengan menggunakan aplikasi IMM;
d. mempraktikkan pembuatan administrasi pemantauan
informasi secara manual dan menggunakan aplikasi
IMM.

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Konsep pemantauan informasi
Sub pokok bahasan:
a. pengertian terkait pemantauan informasi;
b. tujuan pemantauan informasi;
c. target pemantauan informasi;
d. bentuk-bentuk dan aplikasi yang digunakan dalam
pemantauan informasi.

2. Pokok bahasan:
Pengoperasian aplikasi Intelligence Media Management (IMM)
Sub pokok bahasan:
a. pengertian aplikasi IMM;
b. tujuan aplikasi IMM;
c. manfaat aplikasi IMM;
d. fitur dan pengoperasian aplikasi IMM.

14 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pemantauan isu digital.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
telah disampaikan.
3. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk melakukan pemantauan informasi,
terdiri dari:
- mempraktikkan penetapan target pemantauan informasi;
- mempraktikkan pemantauan informasi secara manual;
- mempraktikkan pemantauan informasi media digital dengan
menggunakan aplikasi IMM;
- mempraktikkan pembuatan administrasi pemantauan
informasi secara manual dan menggunakan aplikasi IMM.

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. Flipchart;
b. Laptop;
c. LCD;
d. White board;
e. Laser point.
2. Bahan:
a. Kertas;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar:
c. Perpres Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penambahan
Struktur Di Tingkat Mabes Polri.
d. Perkap 20 Tahun 2021 Tentang SOTK Mabes Polri;
e. Buku pedoman penggunaan IMM tahun 2016.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 15


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para
peserta pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan;
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.

2. Tahap inti: 790 menit


Tahap inti I: 180 menit (Penyampaian materi pemantauan
informasi dan pengoperasian aplikasi IMM)
a. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi tentang:
pengertian terkait pemantauan informasi, tujuan
pemantauan informasi, target pemantauan informasi,
bentuk-bentuk dan aplikasi yang digunakan dalam
pemantauan informasi serta pengertian aplikasi IMM,
tujuan aplikasi IMM, manfaat aplikasi IMM, fitur dan
pengoperasian aplikasi IMM.
b. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Tahap Inti II: 610 menit (Praktik melakukan pemantauan
informasi)
a. Pelatih/Instruktur menugaskan peserta pelatihan untuk
mempraktikkan:
1) penetapan target pemantauan informasi;
2) pemantauan informasi secara manual;
3) pemantauan informasi media digital dengan
menggunakan aplikasi IMM;
4) pembuatan administrasi pemantauan informasi secara
manual dan menggunakan aplikasi IMM.
b. Peserta pelatihan mempraktikkan: penetapan target
pemantauan informasi, pemantauan informasi secara
manual, pemantauan informasi media digital dengan
menggunakan aplikasi IMM serta pembuatan administrasi
pemantauan informasi secara manual dan menggunakan
aplikasi IMM.
c. Pelatih/instruktur memfasilitasi dan mengawasi jalannya
praktik;
d. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil praktik.

16 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Tahap akhir: 10 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning
point yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas;
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

Tagihan / Tugas
Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan administrasi
pemantauan informasi secara manual dan menggunakan aplikasi
IMM.

Lembar Kegiatan
--------------------------------

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 17


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP PEMANTAUAN INFORMASI

1. Pengertian Terkait Pemantauan Informasi


a. Pengertian Pemantauan Informasi
Prinsip dasar pemantauan adalah sama dengan patroli
konvensional, hanya saja dilaksanakan di dunia maya (that’s
why we called cyber patrol), yaitu suatu kegiatan yang
dilakukan oleh anggota Polri untuk mengunjungi media cetak
dan digital dengan tujuan untuk mengetahui atau menemukan
apa yang sedang diberitakan di media tersebut yang dapat
menimbulkan dampak terhadap stabilitas kemananan dan
ketertiban masyarakat serta dapat menimbulkan
berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat
terhadap institusi kepolisian dan pemerintah.
b. Pengertian Pemantauan Informasi di Media Digital
Kegiatan yang dilakukan secara digital biasanya
menggunakan beberapa aplikasi untuk mendukung dari
pemantauan informasi dan menghasilkan produk berupa
laporan pemantauan.
c. Pengertian Pemantauan Informasi di Media Konvensional
Kegiatan pemantauan informasi juga dapat dilakukan secara
konvensional melalui media cetak dan menghasilkan produk
berupa kliping media cetak dan media online.

2. Tujuan Pemantauan Informasi


Kegiatan pemantauan informasi bertujuan untuk mengetahui
informasi yang menonjol dan menarik perhatian publik, yang
berhubungan dengan Kepolisian dan Pemerintahan serta
Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Harkamtibas).

18 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Target Pemantauan Informasi


a. Hoax
Informasi yang tidak benar, dengan dibumbui atau ditambah
atau dikurangi dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga
seolah-oleh benar adanya.
Adapun ciri-ciri hoax sebagai berikut:
1) mengakibatkan kecemasan, kebencian dan permusuhan;
2) sumber berita tidak jelas. hoax di media sosial biasanya
berasal dari pemberitaan media yang tidak terverifikasi,
tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak
tertentu;
3) bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan
pengantarnya provokatif;
4) memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta
dan data.
Ciri khas lain hoax adalah adanya huruf kapital, huruf tebal
(bold), banyak tanda seru, dan tanpa menyebutkan sumber
informasi. Ciri utama hoax adalah tanpa sumber. Penyebar
hoax biasanya menuliskan: “copas dari grup sebelah” atau
“kiriman teman”. (Dewan Pers 2017).
b. Propaganda
Propaganda (dari bahasa Latin modern: “propagare” yang
berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian
pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan
kelakuan masyarakat atau sekelompok orang.
c. Agitasi (Hasutan)
Biasanya berbentuk ajakan untuk unjuk rasa (demonstrasi)
dengan tujuan untuk mendiskreditkan kinerja Kepolisian dan
Pemerintah.
d. Hatespeech (ujaran kebencian)
Tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau
kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan
kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai
aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat tubuh,
orientasi seksual (LGBT), kewarganegaraan, agama, dll.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 19


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Bentuk-Bentuk dan Aplikasi yang digunakan dalam


Pemantauan Informasi
Ada beberapa bentuk-bentuk pemantauan efektif atau biasa
disebut dengan patroli efektif yang terdiri dari:
a. IMM;
b. Media Online;
c. Group-Group (Facebook) Negatif;
d. Group-Group WA, Telegram;
e. Based On Keyword di Facebook;
f. Follow akun twitter, keyword, trending, dan hastag;
g. Follow Akun Instagram Negatif.

20 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
PENGOPERASIAN APLIKASI
INTELLIGENCE MEDIA MANAGEMENT (IMM)

1. Pengertian Aplikasi IMM


Media massa menjadi hal yang menyedot perhatian
masyarakat dewasa ini, baik media cetak, media elektronik
maupun media online. Sumber berita yang akurat, tajam dan
terpercaya masih menjadi tagline media yang masih tepat untuk
saat ini.
Polri merupakan sumber berita yang unik dan menarik.
Beragam informasi kepolisian dapat menjadi berita menarik dan
bernilai. Isu-isu nasional banyak bersumber dari kepolisian,
seperti penangkapan terorisme, penangkapan gembong Narkoba
serta keberhasilan Polri lainnya. Namun, di sisi lain juga masih
terdapat berita-berita yang menyudutkan Polri seperti isu
kenaikan biaya administrasi PNBP yang dipelintir seolah yang
naik adalah pajaknya. Menyikapi hal ini, Divhumas Polri wajib
meluruskan dengan mensosialisasikan informasi tersebut setiap
hari melalui media sosial dan media mainstream.
Gelombang berita online tidak dapat terbendung, bahkan
terkontrol. Aliran berita dari berbagai portal berita online seakan
air tumpah yang terus mengalir. Hal ini menjadi atensi Polri untuk
dapat memonitor dan mengelola berita-berita di media online.
Patroli berita setiap hari menjadi menu utama bagi staf Divhumas
guna memonitor dan melihat arus berita Polri, bagaimana
kecenderungannya, negatif atau positif.
Melalui Intelligence Media Management, aplikasi yang
memudahkan para anggota untuk menelusuri berita yang ada.
Dengan meng-klik topik yang dibutuhkan maka akan tersaji
beragam informasi yang perlukan bagi organisasi.
Jika ditelisik satu persatu, intelijen sendiri artinya informasi
yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan
detail dan keakuratannya. Berbeda dengan "data", yang berupa
informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi
yang telah diverifikasi. Sementara Media Management sendiri
artinya seni untuk merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengendalikan media terkait pemberitaan
Polri. Bagaimana media dapat dikelola dengan baik yang
bertujuan agar media dapat memberitakan informasi kepolisian
secara maksimal dan berimbang. Meningkatkan media relations,
dengan prinsip saling menghargai dan menghormasi tugas
masing-masing.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 21


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Saat ini Polri memasuki tahap “Strive for Exlelence” dalam


Grand Strategi Polri. Seiring dengan tahapan ini, sudah
sepatutnya Polri mengikuti perkembangan jaman dengan
menggunakan peralatan modern dan berbasis IT (Information
Technology). Media informasi berkembang dengan pesat dan
lebih mudah diakses melalui internet. Hanya dengan telepon
seluler di tangan, tiap orang dapat mengakses berita yang
diinginkan. Masyarakat dapat memonitor isu-isu terkini yang
menjadi trending topic, bahkan menanggapinya dengan
memberikan komentar baik positif maupun negatif.
Menyikapi berkembangnya arus teknologi informasi ini yang di
manajemen informasi kian pesat, Polri berupaya
mengimbanginya dengan menggandeng perusahaan yang
memanajemen informasi aplikasi IMM di media sosial. Aplikasi ini
memberi kemudahan dalam memonitor berita terkait Polri.
IMM adalah sebuah sistem aplikasi berbasis IT yang berisi
data informasi dari seluruh media sosial dan media online yang
bermanfaat untuk mengetahui perkembangan informasi
kepolisian.
Informasi dapat dikumpulkan lebih dari 1.400 media online
lokal, nasional dan internasional, 119 media cetak online, 8
stasiun televisi online, twitter dan Facebook.
Seluruh data tersebut langsung dianalisis secara otomatis oleh
aplikasi IMM dengan menggunakan Artficial Intelligence/robot.
Sistem aplikasi ini kini telah dioperasionalkan di Divhumas Polri,
Bidhumas Polda dan Subbag Humas Polda tipe A sebagai alat
ukur dalam memonitor berita Polri.
IMM dapat menjadi sarana untuk memahami manajemen
informasi situasi informasi yang terjadi secara real time.
Sistem informasi media merupakan salah satu strategi Polri untuk
membangun kepercayaan terhadap publik.

2. Tujuan Aplikasi IMM


a. Mempermudah pengambilan data isu yang tersaji baik di
media online maupun media sosial;
b. Mempermudah proses analisis perkembangan isu yang
dapat mengakibatkan turunnya marwah kepolisian maupun
mengganggu Kamtibmas;
c. Mempermudah penyajian data (hasil analisis, prediksi dan
rekomendasi penanganan isu) sebagai bahan pengambilan
kebijakan oleh pimpinan Polri.

22 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Manfaat Aplikasi IMM


Manajemen informasi kepolisian yang diunggah pada media
mainstream, media sosial, portal dan blog yang mengandung
materi berita kepolisian sehingga mendapat perhatian
masyarakat. Berita tentang penerimaan anggota Polri, berita
tentang korupsi, berita penangkapan pelaku makar, berita
pemeriksaan Habib Rizieq dan lainnya.
Dengan adanya IMM, sangat membantu Polri untuk
mengetahui apa yang menjadi perbincangan utama masyarakat
atau trending topic. Patroli berita di media sosial dan media online
menjadi rutinitas harian untuk membuat laporan informasi kepada
pimpinan. Adapun beberapa manfaat dari IMM, sebagai berikut:
a. Mengetahui secara cepat isu terkini atau trending topik setiap
harinya;
b. Mengetahui opini publik;
c. Digunakan sebagai wadah untuk mengambil data
pemberitaan secara online yang memuat kinerja Polri;
d. Dapat memetakan isu lokal, nasional dan internasional.

4. Fitur dan Pengoperasian Aplikasi IMM


a. Fitur Aplikasi IMM
Aplikasi IMM memiliki beragam fitur yang setiap fiturnya
memiliki manfaat masing-masing. Setiap fitur memberi
bantuan kepada pengguna terkait informasi apa yang akan
dicari. Ketika masuk pertama ke aplikasi IMM, maka akan
muncul beberapa fitur utama, yaitu:

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 23


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Fitur Home
Fitur Home berfungsi untuk mensetting tampilan IMM
seperti yang diinginkan oleh pengguna, yang
memanajemen informasi fitur pendukung antara lain:
a) My Interest;
b) My Topic;
c) My style;
d) My Profile
2) Fitur Discover
Fitur discover merupakan fitur yang digunakan
pengguna untuk mencari:
a) Contents;
b) Persons;
c) Organizations;
d) Locations;
e) Media online news;
f) Printed news;
g) TV news;
h) Twitter;
i) Facebook.
3) Fitur Analyze
Fitur analyze merupakan fitur yang menawarkan menu
yang dapat mengolah atau mensinkronkan dua data atau
lebih. Fitur ini digunakan untuk mengelompokan data
yang dibutuhkan ke dalam grafik analisa media. Fitur ini
dilengkapi dengan:
a) Select Topic;
b) Password;
c) Time Line;
d) Top Issues;
e) Top Persons;
f) Influencers;
g) Media Share;
h) Sentimens;
i) Organizations;
j) Maps;

24 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

k) Trending;
l) Ontology;
m) Reporting;
n) Share Ability.
4) Fitur Action
Fitur ini tempat berkumpulnya data dan berita yang
digunakan untuk untuk mencari informasi yang
diinginkan. Fitur action dilengkapi dengan fitur
pendukung, yaitu:
a) Compare Topics;
b) Twitter;
c) Facebook;
d) Indikators;
e) Clusterings;
f) Maps;
g) Issues;
h) Persons;
i) Conectivity;
j) Touchgraph;
k) Trending.

b. Mengoperasikan IMM
Setelah mengetahui fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi
IMM, maka akan lebih mudah untuk mengoperasionalkannya.
Langkah mengoperasionalkan aplikasi IMM, sebagai berikut:
1) Membuka website “imm.polri.go.id:2017’

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 25


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Masukan user name dan password


Ketika di klik user name dan password, maka akan tampil
password IMM.
3) Klik index, ketik select topic

4) Klik kotak Index, lalu masuk dalam menu Analyze, lalu


klik menu select topic.
5) Klik select topic, masukan topik yang ingin di cari
Karena berkaitan dengan tugas Polri, maka topik diisi
dengan kata “Polri”.

26 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

6) Setelah masuk dalam topik Polri, klik kotak Polri, muncul


tulisan Polri disebelah judul select topic.

7) Klik tanda centring, ada beberapa fitur klik top issues.


Ketika klik top issues akan muncul banyak trending topic
yang berbentuk diagram pie. Pengguna dapat
mengetahui beberapa trending topic. Apabila
menginginkan salah satu trending topic untuk di buka,
maka tinggal klik saja. Klik “Densus 88”, maka akan
muncul beragam berita terkait Densus 88.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 27


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

8) Klik centring (tanda panah merah) di sebelah Polri. Klik


Influencers.
Ketika influencers dibuka, akan muncul beberapa
nama tokoh baik Polri maupun non Polri yang
pernyataannya banyak di kutip oleh Media terkait trending
topic yang telah dibuka sebelumnya. Apabila posisi
influencers urutan 1–3 adalah tokoh dari Polri, artinya
kinerja Polri sudah baik dan dipercaya publik sehingga
dijadikan acuan pemberitaan media.
Sebaliknya, apabila urutan 1–3 diisi oleh tokoh Non
Polri, maka kinerja Polri perlu ditingkatkan kembali
dengan melakukan media relations dan melakukan
counter opini. Hal ini dilakukan untuk menaikan
pemberitaan dan mampu memposisikan Polri di urutan
teratas sebagai tokoh yang pernyataannya dijadikan
rujukan utama oleh media.

9) Klik media share


Media Share berisi tentang keterlibatan media yang
memberitakan trending topic. Selama ini yang menempati
posisi utama media share adalah “tribrata
news.Polri.go.id”.
Portal berita resmi informasi Polri sudah bekerja
maksimal sehingga sudah mampu mengungguli portal
media lainnya. Apabila portal tribrata news turun
posisinya, maka perlu peningkatan kinerja para pengelola
portal tersebut untuk kembali menempati posisi teratas.

28 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

10) Klik sentiments


Sentiments ini dalam dunia media massa terkait
dengan opini publik. dari data yang ada akan diketahui
sentimen publik, apakah negatif atau positif. Kalau
sentimen positif, maka posisi kinerja Polri sudah sesuai,
namun apabila sentimen negatif, maka perlu dilakukan
counter opini untuk menenggelamkan berita negatif
dengan digantikan dengan berita positif Polri. cara yang
dilakukan adalah dengan banyak melakukan posting
kegiatan positif Polri secara terus menerus dan
memviralkannya.
Ketika klik sentiments akan muncul banyak pilihan, klik
pilihan Sentiments. Pada bagian kanan halaman
sentimens terdapat timeline waktu, terdiri dari beberapa
simbol yaitu:
a) T : Today/hari ini.
b) W : Weekly/manajemen informasi mingguan
c) Q : Quarter/4 bulanan.
d) Y : Year/ satu tahun
Untuk melihat sentimens selama satu hari ini, maka dapat
di klik timeline huruf T.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 29


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

11) Klik peta issue


Dan dalam peta yang ditampilkan terdapat nilai angka
berwarna merah di tiap-tiap Polda. Jika diklik maka akan
keluar daftar berita yang muncul dalam wilayah tersebut
seperti gambar di bawah ini

30 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Pemantauan Informasi di Media Digital adalah kegiatan yang
dilakukan secara digital biasanya menggunakan beberapa
aplikasi untuk mendukung dari pemantauan informasi dan
menghasilkan produk berupa laporan pemantauan.
2. Kegiatan pemantauan informasi bertujuan untuk mengetahui
informasi yang menonjol dan menarik perhatian publik, yang
berhubungan dengan Kepolisian dan Pemerintahan serta
Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Harkamtibas).
3. Target Pemantauan Informasi
a. Hoax
Informasi yang tidak benar, dengan dibumbui atau ditambah
atau dikurangi dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga
seolah-oleh benar adanya.
b. Propaganda
Propaganda (dari bahasa Latin modern: “propagare” yang
berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah
rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi
pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang.
c. Agitasi (Hasutan)
Biasanya berbentuk ajakan untuk unjuk rasa (demonstrasi)
dengan tujuan untuk mendiskreditkan kinerja Kepolisian dan
Pemerintah.
d. Hatespeech (ujaran kebencian)
Tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu
atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun
hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal
berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat
tubuh, orientasi seksual (LGBT), kewarganegaraan, agama,
dll.
4. Ada beberapa bentuk-bentuk pemantauan efektif atau biasa
disebut dengan patroli efektif yang terdiri dari:
a. IMM;
b. Media Online;
c. Group-Group (Facebook) Negatif;
d. Group-Group WA, Telegram;
e. Based On Keyword di Facebook;
f. Follow akun twitter, keyword, trending, dan hastag;
g. Follow Akun Instagram Negatif.
KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 31
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5. IMM adalah sebuah sistem aplikasi berbasis IT yang berisi data


informasi dari seluruh media sosial dan media online yang
bermanfaat untuk mengetahui perkembangan informasi
kepolisian.
6. Tujuan Aplikasi IMM
a. Mempermudah pengambilan data isu yang tersaji baik di
media online maupun media sosial;
b. Mempermudah proses analisis perkembangan isu yang
dapat mengakibatkan turunnya marwah kepolisian maupun
mengganggu Kamtibmas;
c. Mempermudah penyajian data (hasil analisis, prediksi dan
rekomendasi penanganan isu) sebagai bahan pengambilan
kebijakan oleh pimpinan Polri.
7. Beberapa manfaat dari IMM, sebagai berikut:
a. Mengetahui secara cepat isu terkini atau trending topik
setiap harinya;
b. Mengetahui opini publik;
c. Digunakan sebagai wadah untuk mengambil data
pemberitaan secara online yang memuat kinerja Polri;
d. Dapat memetakan isu lokal, nasional dan internasional.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian terkait pemantauan informasi!
2. Jelaskan tujuan pemantauan informasi!
3. Jelaskan target pemantauan informasi!
4. Jelaskan bentuk-bentuk dan aplikasi yang digunakan dalam
pemantauan informasi!
5. Jelaskan pengertian aplikasi IMM!
6. Jelaskan tujuan aplikasi IMM!
7. Jelaskan manfaat aplikasi IMM!
8. Jelaskan fitur dan pengoperasian aplikasi IMM!

32 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL PRODUK KREATIF DIGITAL


03 20 JP (900 menit)

Pengantar
Modul produk kreatif digital membahas materi tentang: konsep
komunikasi visual, konsep produk kreatif sebagai bentuk komunikasi
visual serta infografis sebagai produk kreatif.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta pelatihan mampu membuat


produk kreatif dalam komunikasi visual kehumasan Polri.

Standar Kompetensi
Mampu membuat produk kreatif dalam komunikasi visual kehumasan
Polri.

Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep komunikasi visual.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian komunikasi visual;
b. menjelaskan fungsi komunikasi visual;
c. menjelaskan prinsip komunikasi visual;
d. menjelaskan unsur komunikasi visual;
e. menjelaskan bentuk komunikasi visual.

2. Memahami konsep produk kreatif sebagai bentuk komunikasi


visual.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian produk kreatif;
b. menjelaskan tujuan dan manfaat produk kreatif;
c. menjelaskan jenis produk kreatif.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 33


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Memahami infografis sebagai produk kreatif.


Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian infografis;
b. menjelaskan tujuan infografis;
c. menjelaskan proses produksi infografis statis;
d. menjelaskan proses produksi infografis dinamis;
e. menjelaskan administrasi produk kreatif infografis statis
dan infografis dinamis.

4. Terampil membuat infografis sebagai produk kreatif.


Indikator Hasil Belajar:
a. mempraktikkan pembuatan produk kreatif berupa
infografis statis;
b. mempraktikkan pembuatan produk kreatif berupa
infografis dinamis;
c. mempraktikkan pembuatan administrasi produk kreatif
infografis statis dan infografis dinamis.

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Konsep komunikasi visual
Sub pokok bahasan:
a. pengertian komunikasi visual;
b. fungsi komunikasi visual;
c. prinsip komunikasi visual;
d. unsur komunikasi visual;
e. bentuk komunikasi visual.

2. Pokok bahasan:
Konsep produk kreatif sebagai bentuk komunikasi visual
Sub pokok bahasan:
a. pengertian produk kreatif;
b. tujuan dan manfaat produk kreatif;
c. jenis produk kreatif.

34 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Pokok bahasan:
Infografis sebagai produk kreatif
Sub pokok bahasan:
a. pengertian infografis;
b. tujuan infografis;
c. proses produksi infografis statis;
d. proses produksi infografis dinamis;
e. administrasi produk kreatif infografis statis dan infografis
dinamis.

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang produk
kreatif digital.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
telah disampaikan.
3. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk membuat infografis sebagai produk
kreatif, terdiri dari:
- mempraktikkan pembuatan produk kreatif berupa infografis
statis;
- mempraktikkan pembuatan produk kreatif berupa infografis
dinamis;
- mempraktikkan pembuatan administrasi produk kreatif
infografis statis dan infografis dinamis.

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. Flipchart;
b. Laptop;
c. LCD;
d. White board;
e. Laser point;

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 35


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f. Slide Power Point;


g. Aplikasi adobe photoshop atau canva;
h. Aplikasi adobe premiere atau filmora.
2. Bahan:
a. Kertas;
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar:
a. Rahmat, Supriyono. 2010. Buku Desain Komunikasi
Visual Teori dan Aplikasi.
b. Kristyanto, R. 2008. Buku Public Relation Writing: Teknik
Produksi Media Public Relations dan Publisitas kooporat.
c. Rosarita Niken Widiastuti, dkk. 2018. Buku kiat bikin
infografis keren dan berkualitas. Jakarta: Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para
peserta pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan;
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.

2. Tahap inti: 880 menit


Tahap inti I: 270 menit (Penyampaian materi konsep
komunikasi visual, konsep produk kreatif sebagai bentuk
komunikasi visual serta infografis sebagai produk kreatif)
a. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi tentang:
1) konsep komunikasi visual, meliputi:
a) pengertian komunikasi visual;
b) fungsi komunikasi visual;
c) prinsip komunikasi visual;
d) unsur komunikasi visual;
e) bentuk komunikasi visual.

36 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) konsep produk kreatif sebagai bentuk komunikasi


visual, meliputi:
a) pengertian produk kreatif;
b) tujuan dan manfaat produk kreatif;
c) jenis produk kreatif.
3) infografis sebagai produk kreatif, meliputi:
a) pengertian infografis;
b) tujuan infografis;
c) proses produksi infografis statis;
d) proses produksi infografis dinamis;
e) administrasi produk kreatif infografis statis dan
infografis dinamis.
b. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Tahap Inti II: 180 menit (Praktik membuat produk kreatif
berupa infografis statis)
a. Pelatih/Instruktur menginstruksikan masing-masing
peserta pelatihan untuk menginstall aplikasi desain grafis
yang telah diberikan;
b. Pelatih/Instruktur menugaskan masing-masing peserta
pelatihan untuk mempraktikkan pembuatan produk kreatif
berupa infografis statis dengan menggunakan aplikasi
desain grafis;
c. Peserta pelatihan secara individu mempraktikkan
pembuatan produk kreatif berupa infografis statis dengan
menggunakan aplikasi desain grafis;
d. Pelatih/instruktur memfasilitasi dan mengawasi jalannya
praktik;
e. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil
praktik berupa softcopy;
f. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil praktik.
Tahap Inti III: 270 menit (Praktik membuat produk kreatif
berupa infografis dinamis)
a. Pelatih/Instruktur menginstruksikan masing-masing
peserta pelatihan untuk menginstall aplikasi video editing
yang telah diberikan;
b. Pelatih/Instruktur menugaskan masing-masing peserta
pelatihan untuk mempraktikkan pembuatan produk kreatif
berupa infografis dinamis dengan menggunakan aplikasi
video editing;

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 37


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Peserta pelatihan secara individu mempraktikkan


pembuatan produk kreatif berupa infografis dinamis
dengan menggunakan aplikasi video editing;
d. Pelatih/instruktur memfasilitasi dan mengawasi jalannya
praktik;
e. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil
praktik berupa softcopy;
f. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil praktik.
Tahap Inti IV: 160 menit (Praktik membuat administrasi
produk kreatif infografis statis dan infografis dinamis)
a. Pelatih/Instruktur menugaskan masing-masing peserta
pelatihan untuk mempraktikkan pembuatan administrasi
produk kreatif infografis statis dan infografis dinamis;
b. Peserta pelatihan secara individu mempraktikkan
pembuatan administrasi produk kreatif infografis statis dan
infografis dinamis;
c. Pelatih/instruktur memfasilitasi dan mengawasi jalannya
praktik;
d. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil
praktik berupa administrasi produk kreatif infografis statis
dan infografis dinamis;
e. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil praktik.

3. Tahap akhir: 10 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning
point yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas;
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

38 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan / Tugas
1. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil praktik
pembuatan produk kreatif berupa infografis statis dan dinamis
dalam bentuk softcopy, setelah selesai pelaksanaan praktik;
2. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan administrasi
produk kreatif infografis statis dan infografis dinamis.

Lembar Kegiatan
--------------------------------

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 39


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP KOMUNIKASI VISUAL

1. Pengertian Komunikasi Visual


Komunikasi visual adalah suatu proses penyampaian pesan
dimana lambang-lambang yang dikirimkan komunikator hanya
ditangkap oleh komunikan semata-mata hanya melalui indra
penglihatan. Bentuk komunikasi seperti ini bisa bersifat langsung
(sebagaimana dua orang tuna rungu saling bercengkrama
menggunakan bahasa isyarat), namun sebagian besar
menggunakan media perantara yang lazim disebut media
komunikasi visual.
Komunikasi visual biasanya diasosiasikan dengan seni rupa,
simbol, fotografi, tipografi lukisan, desain grafis, ilustrasi, dan lain-
lain. Konsep komunikasi visual adalah memadukan unsur-unsur
desain grafis seperti kreatifitas, estetika, efisiensi, dan komunikatif
untuk menciptakan suatu media yang dapat menarik perhatian,
juga menciptakan media komunikasi yang efektif agar dapat
diapresiasi oleh komunikan atau orang lain. Komunikasi visual
merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang
menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media seperti
percetakan atau grafika, marka grafis, papan reklame, televisi, film
atau video, internet, serta yang lainnya.

2. Fungsi Komunikasi Visual


Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a. Sebagai sarana informasi dan instruksi yang bertujuan untuk
menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain
dalam petunjuk, arah, posisi dan skala. Contohnya peta,
diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna
apabila dikomunikasikan kepada orang, waktu dan tempat
yang tepat, dapat dimengerti dan dipresentasikan secara logis
dan konsisten.
b. Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan
pesan agar mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara
visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat. Contohnya
poster.

40 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Sebagai sarana identifikasi seseorang yang menjelaskan


tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian
juga dengan suatu benda, produk ataupun lembaga, jika
mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas
produk atau jasa yang mudah dikenali, baik oleh produsen
maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli
minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter
daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja.
Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena
logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.

3. Prinsip Komunikasi Visual


a. Keseimbangan
1) Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot.
Mendesain dengan keseimbangan cenderung dirasakan
keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan
harmonis.
2) Simetris: yaitu terkesan resmi atau formal (sama dalam
ukuran, bentuk, bangun dan letak dari bagian-bagian atau
obyek-obyek yang akan disusun di sebelah kiri dan kanan
garis suatu sumbu khayal.
3) Asimetris: yaitu terkesan tidak resmi atau informal tetapi
tampak dinamis apabila garis, bentuk, tangan, atau massa
yang tidak sama dengan ukuran, isi atau volume
diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti
aturan.
4) Keseimbangan horizontal: keseimbangan yang diperoleh
dengan menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan
bagian atas.
b. Prinsip Titik Fokus
Prinsip titik fokus menonjolkan salah satu unsur untuk menarik
perhatian. Misalnya antara merek dan ilustrasi. Keduanya
merupakan dua unsur yang saling berebut perhatian. Agar
tidak membingungkan konsumen maka diperlukan suatu
penonjolan baik dari segi warna maupun dari segi ukuran.
c. Prinsip Hirarki Visual
Merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti
perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik
fokus. Tiga pernyataan penting mengenai hirarki visual yaitu:
1) Mana yang anda lihat pertama?
2) Mana yang anda lihat kedua?
3) Mana yang anda lihat ketiga?
KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 41
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Prinsip Ritme
Prinsip Ritme merupakan pola yang diciptakan dengan
mengulang atau membuat variasi elemen dengan
pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada
diantaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari
satu elemen ke elemen lainnya.
e. Prinsip Kesatuan (unity)
Mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis.
Untuk mencapai kesatuan desainer harus mengerti tentang
garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format,
keseimbangan, titik fokus dan ritme.
f. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian dari suatu
obyek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap
keseluruhan obyek atau komposisi. Ada kemiripan pengertian
dengan skala, hanya saja unsur proporsi tidak berdiri sendiri,
melainkan selalu dikaitkan dengan ukuran obyek lain yang
telah diketahui sebelumnya.
g. Dominasi
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang
harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari
kata Dominance yang berarti keunggulan. Sifat unggul dan
istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik
dan pusat perhatian.
Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of
Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai
bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan
kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
h. Ilustrasi
Gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau
karangan. Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah
sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku
atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai
estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa: foto, karikatur,
kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan
menjadi beberapa teknik yaitu:
1) Ilustrasi tangan (Hand Drawing), yaitu gambar teknik
ilustrasi dengan cara mengandalkan keterampilan tangan
sepenuhnya baik itu menggunakan kuas, pensil, pena, air
brush dan alat-alat yang dipakai menggambar lainnya.

42 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Ilustrasi fotografi, yaitu teknik membuat gambar ilustrasi


berupa foto dengan bantuan kamera baik itu manual
maupun digital. Biasanya obyek fotografi menjadi lebih
realistis, eklusif dan persuasif.
3) Teknik gabungan, yaitu ilustrasi bentuk komunikasi
dengan struktur visual atau rupa yang terwujud dari
perpaduan antara teknik fotografi/ilustrasi manual dengan
teknik drawing di komputer.
i. Teks
Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu
barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang
digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya
sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik
pada kalimatnya (Ananda, 1978).

4. Unsur Komunikasi Visual


a. Layout adalah struktur pengaturan yang mengayomi suatu
tampilan informasi, seperti pada buku, majalah, website dan
media lainnya.
b. Tipografi tatanan huruf yang dirancang agar proses
komunikasi dalam bentuk teks tersampaikan dengan baik
melalui keterbacaan yang baik dan estetika yang apik.
c. Ilustrasi dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan
dengan tangan atau gambar, dan ilustrasi yang dihasilkan oleh
kamera atau fotografi.
d. Simbolisme yang berarti menyatakan sesuatu secara tidak
langsung melalui suatu hal lain yang dapat mewakilinya.
e. Warna adalah elemen penting yang berdampak besar pada
suatu desain. Pemilihan warna yang harmonis akan
menghasilkan kesan tertentu dan tampak indah.
f. Suara adalah elemen pendukung yang dapat digunakan untuk
lebih menghidupkan suasana, terutama pada gambar
bergerak dan media interaktif.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 43


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5. Bentuk Komunikasi Visual


Bentuk-bentuk komunikasi visual ada di dalam media baru dan
media konvensional. Media baru dalam hal ini digital dan sering
disebut sebagai multimedia. Seperti salah satu Biro dalam Divisi
Humas Polri, yaitu biro multimedia yang khusus membuat/
memproduksi konten kreatif, dan sering disebut sebagai produk
kreatif. Komunikasi Visual mencakup banyak hal, beberapa
contohnya sebagai berikut:
a. Infografis, bentuk informasi yang dipadatkan dalam satu
design grafis untuk memunculkan komunikasi visual dan
persuasif.
b. Animasi, inilah yang menarik untuk para komunikator dengan
teknik komunikasi visual.
c. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity), pada umumnya
hal ini digunakan ketika pembuatan company profile, mock up,
hingga slider presentation.
d. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics).
e. Desain multimedia, desain multimedia ini digunakan di
perusahaan percetakan seperti pembuatan banner, backdrop,
stiker, dan lain sebagainya.
f. Desain Grafis Industri (promosi).
g. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dan lain-
lain). Biasanya hal ini dilakukan di pekerjaan penerbitan
ataupun redaksional.
h. Cergam (komik), karikatur, poster. Hal ini diperlukan ketika
pembuatan ilustrasi terhadap tulisan sebagai perwakilan
tulisan.
i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi.

44 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
KONSEP PRODUK KREATIF SEBAGAI BENTUK
KOMUNIKASI VISUAL

1. Pengertian Produk Kreatif


Produk kreatif merupakan hasil (produk) dari proses
penggabungan beberapa media (audio, teks, animasi, graphics,
interactivity, serta video) untuk menyampaikan sebuah informasi
dalam bentuk multimedia (musik, video, film, game,
entertaintment, dll).

2. Tujuan dan Manfaat Produk Kreatif


a. Tujuan pembuatan produk kreatif
1) menggugah sisi visual manusia agar tertarik dengan
informasi tentang Polri.
2) memproduk/informasi yang menarik melalui kanal media
sosial, media online dan media massa.
b. Manfaat
1) meningkatkan interaktif netizen dengan media sosial Polri.
2) mengedukasi masyarakat dengan informasi yang
bermanfaat, positif dan inspiratif.
3) mendorong masyarakat untuk turut membagikan informasi
dari Humas Polri.
4) meningkatkan engagement dan ekspossure organisasi
Polri kepada masyarakat pada platform digital.
5) memainkan emosi netizen/stakeholder Polri (tergugah,
simpati dan bersemangat dsb).

3. Jenis Produk Kreatif


a. Produk kreatif visual
1) Infografis
Infografis merupakan presentasi visual untuk
mengomunikasikan informasi yang kompleks dengan
cepat dan jelas. Infografis terdiri dari bagan diagram,
grafik, tabel, peta, dan daftar.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 45


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Komik
Komik media yang digunakan untuk mengekspresikan ide
dengan gambar, yang dikombinasikan dengan teks atau
informasi visual lainnya.
3) Meme
Meme diciptakan dan dipopulerkan oleh Richard Drawkins,
“Meme” berasal dari kata “mime” dan “mimic”, yang
mewakili gagasan budaya yang disebarkan dari satu orang
ke orang lain dengan cara yang mirip dengan
penggandaan gen dalam ilmu biologi.
Meme membutuhkan gambar yang mewakili tulisan
sebagai ungkapan perasaan, maksud dan tujuan
pembuatannya. Meme dapat dibuat melalui aplikasi
photoshop dan coreldraw. Dikarenakan meme tidak begitu
membutuhkan visual yang tinggi maka anda bisa
membuatnya dengan cara lebih praktis, dengan aplikasi di
gadget anda. Seperti Canva, meme editor dll.
4) Backdrop
Backdrop merupakan salah satu bagian properti dekorasi
sebuah acara atau event dimana bisa berdiri sendiri
ataupun sebagai pelengkap dekorasi lain. Salah satu
fungsi backdrop dalam event yaitu sebagai latar belakang
atau background panggung.
5) Standing banner
Standing banner atau X banner merupakan media promosi
yang menggunakan banner dengan tiang penyanggah di
bagian belakang yang menjadi ciri khas dari x banner
ataupun banner.
6) Baliho.
Baliho adalah gambar visual yang dicetak dalam ukuran
sangat besar sebagai sarana promosi suatu produk/iklan.

b. Produk kreatif audio


1) Podcast
Menurut Oberlo, podcast adalah siaran audio yang
terpampang di web maupun platform–platform lainnya.
Istilah podcast sebenarnya diambil dari iPod dan
broadcast. Pod diambil dari pemutar media digital dari
Apple ‘iPod’ dan cast diambil dari istilah radio ‘broadcast‘.
Podcast bisa didengarkan kapan saja dan di mana saja.
46 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Sambil pergi ke kantor, pulang dari kantor, atau bepergian


jarak jauh, karena siaran radio telah dikemas dalam
bentuk file digital.
2) Jingle radio
Jingle adalah klip audio pendek dalam siaran radio yang
digunakan untuk promosi, bisanya berupa suara dan
efeksuara (voice-overs and sound effects) untuk engage
para pendengar. Jingle merupakan salah satu bentuk
branding suara.
3) Lagu
Lagu adalah seni nada atau suara dalam urutan,
kombinasi lagu dan hubungan temporal yang biasanya di
iringi dengan alat musik untuk menghasilkan musik yang
mengandung irama atau lagu lirik berirama yang di sebut
dengan lagu.

c. Produk kreatif audio visual


1) Video
Video merupakan rekaman gambar hidup atau program
televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau
dengan kata lain video merupakan tayangan gambar
bergerak yang disertai dengan suara.
2) Video pendek
Video pendek atau Vlog adalah sebuah video dokumentasi
jurnalistik yang berada di dalam web yang berisi tentang
hidup, pikiran, opini, dan ketertarikan. Jadi semacam TV,
tapi ini versi sederhananya.
3) Video dapat dibuat melalui aplikasi adobe premiere dan
filmora. Pembuatan video dengan PC dapat menggunakan
aplikasi adobe premiere sedangkan penggunaan aplikasi
filmora umumnya digunakan di handphone.
4) Gif/motion picture
Gif/motion picture adalah file yang mampu menyimpan
gambar bergerak dengan batas waktu tertentu.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 47


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 3
INFOGRAFIS SEBAGAI PRODUK KREATIF

1. Pengertian Infografis
Infografis adalah presentasi visual yang dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan informasi yang kompleks dengan cepat dan
jelas. Menurut Doug Newsom (2004), terdiri dari bagan diagram,
grafik, table, peta, dan daftar.
Bahan dasar infografis adalah data, informasi, atau
pengetahuan yang disajikan dalam bentuk grafik.
Bentuk penginformasian secara visual berupa gambar atau
ilustrasi yang dapat disertai pula dengan teks. 70% llustrasi/
simbol, 30% teks/typografi. Infografis juga memuat data, fakta, dan
mencerminkan realita.

2. Tujuan Infografis
Memudahkan penyampaian informasi kesegala bidang tingkat
kecerdasan. Siapapun diharapkan mampu memahami sebuah
informasi dari sebuah infografis, karena bersifat universal, karena
penggunaan bahasa dan text yang sedikit.

3. Proses Produksi Infografis Statis


a. Alur produksi
Alur pembuatan infografis statis sebagai berikut:

b. Sketsa dan pengembangannya


Sketsa infografis yang diberikan tim konten bersifat
membantu dan memberikan penekanan pada informasi yang
penting dan perlu highlight. Berikut ini contoh kasar sketsa
infografis:

48 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Sketsa terjemahan inisial poin-poin material infografis


terlebih dahulu dikembangkan agar memiliki pemahaman
visual lebih baik. Dalam contoh kasus ini, misalnya tim desain
mengubah beberapa hal seperti penempatan prosentase. Juga
yang signifikan adalah perubahan pada visualisasi data jumlah
stok BBM.
Format tersebut dapat diubah menjadi tumpukan drum
menjadi lebih banyak, untuk menunjukkan perbedaan data
statistik kuantitas stok BBM. Perubahan ini juga memberikan
ruang lebih baik untuk improvisasi pembedaan jenis BBM
dengan warna yang menjadi identitasnya. Ini membuat data
tersebut mudah dipahami secara visual, dibandingkan dengan
hanya membaca angka.
Contoh implementasi dari perubahan sketsa, dengan
memperbaiki sisi visualisasi data:

Tampilan pertama lebih simpel tetapi tidak menampilkan


kuantitas data yang seharusnya ditonjolkan, dan tidak berbeda
jauh dibandingkan dengan tabel. Pada grafik 2, jumlah drum
BBM menggambarkan perbandingan kuantitas dari data yang
disajikan.

c. Pengaturan awal dokumen untuk infografis


Setting dokumen yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan
dengan ukuran final art yang diinginkan. Konten infografis
dibuat untuk website dan sosial media maka setup dokumen
yang paling tepat adalah sebagai berikut:

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 49


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Lebar Tinggi Mode Warna Resolusi Tujuan Dokumen

1080 px 1350 px RGB 72 dpi Umum, web, instagram

1080 px 1080 px RGB 72 dpi instagram

Eksporting gambar dilakukan dengan pilihan Save for Web.


pada resolusi 72dpi. Untuk memastikan bahwa file hasil akhir
yang didapatkan adalah versi untuk layar atau web, bukan
untuk keperluan cetak.

d. Pemilihan warna
Pemilihan warna adalah salah satu hal krusial dalam
mendesain infografis yang baik. Warna tertentu dengan
penerapannya memiliki emosi yang bisa sebagai penguat
visual infografis. Pemilihan warna untuk infografis dapat
dilakukan sebelum proses desain.
Berikut beberapa website rekomendasi untuk mendapatkan
pilihan kombinasi warna yang tepat. Pada website tersebut
kita bisa bereksperimen menemukan warna yang tepat atau
bahkan mencari color scheme yang telah dibuat orang lain
untuk kita adopsi ke desain kita.

Contoh palet warna siap pakai dari website Coolors.co dan


Color.adobe.com

e. Penggunaan Grid
Grid dalam infografis membantu memberikan panduan agar
hasil akhir infografis terlihat professional. Selain itu juga
memudahkan mata untuk membaca karena pengelompokan
konten menjadi lebih rapi.

50 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Sistem Grid Strukur visual infografis dengan menggunakan


grid (kiri atas), Tanpa grid (kanan atas). Anatomi infografis
dengan menggunakan grid (bawah kiri). Dengan grid infografis
akan lebih terlihat profesional dan rapi.

f. Tata letak
Layout infografis digunakan berdasarkan jenis kontennya.
Berikut ada 9 jenis layout infografis yang bisa digunakan
sesuai dengan kebutuhan.
Template 1. Infografis Statistik Pilih template ini saat akan
menampilkan data kompleks. Tipe ini fokus untuk
menampilkan data statistik yang tidak mudah dimengerti jika
ditampilkan dalam tabel menjadi data yang mudah dimengerti.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 51


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Template 2. Infografis Informasional Gunakan template ini saat


isi konten berisi informasi bertipe jenis-jenis dan tatacara.
Tetapi tidak terikat dalam hirarki yang mengharuskan data
disusun berdsarkan ranking atau urutan khusus.

Template 3. Infografis Kronologi Gunakan saat menampilkan


kronlogi berdarkan waktu.

Template 4. Infografis Proses Pilih template ini saat akan data


proses yang tergantung pada urutan yang tidak boleh
dilewatkan. Misalnya step by step atau infografis prosedur
pelaksanaan sesuatu.

Template 5. Infografis Geografis Gunakan template ini saat


menampilkan konten yang menggunakan peta. Infografis ini
memudahkan orang mengerti posisi dari apa yang disajikan
maupun hal lain seperti luas daerah, perbandingan wilayah dll.

52 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Template 6. Infografis Perbandingkan Gunakan saat


menampilkan perbandingan satu hal dengan yang lainnya.
Infografis ini memiliki elemen-elemen yang dapat
dibandingkan guna memberikan pertimbangan terhadap
pembaca atau sekedar memberikan informasi perbedaan.

Template 7. Infografis Hirarki Pilih template ini saat akan


menampilkan informasi dengan struktur hubungan yang
bersifat hirarkis. Untuk membuat infografis ini fokus lah pada
kemudahan pembaca untuk membaca hubungan antar objek
dalam hirarki tersebut.

Template 8. Infografis Chart-Centric Gunakan template ini saat


isi konten berisi informasi berbentuk chart, baik chart
prosentase maupun diagram batang. Yang perlu dilakukan
adalah membuat chart ini tampil lebih menarik dan mudah
dimengerti.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 53


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Template 9. Inforgrafis Kombinasi Gunakan template ini


memiliki banyak jenis informasi yang harus disajikan dengan
karakter yang berbeda-beda.

g. Penggunaan ikon dan simbol


Pemilihan ikon bisa jadi menghabiskan waktu produksi. Di
internet kita bisa mencari sumber icon di mana saja, baik yang
benar-benar gratis, maupun berbayar. Yang perlu diingat
adalah kehati-hatian dalam menggunakannya karena
beberapa icon memiliki lisensi khusus yang tidak bisa asal
digunakan.
Berikut contoh website yang menyediakan icon gratis yang
cocok untuk infografis:

The Noun Project https://thenounproject.com/

54 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Vengage Freebies https://venngage.com/blog/10000-new-


icons-you-can-use-in-your-infographic/

h. Penggunaan ilustrasi dan gambar


Pada infografis ilustrasi dan gambar digunakan untuk
mendiskripsikan data atau konten yang bersifat kualitatif.
Ilustrasi dan gambar didapat dari proses pembuatan mandiri
atau mengambil dari pihak ketiga. Sumber sumber gambar
yang bisa dikoleksi untuk mendukung keperluan ini seperti
pixabay.com dan sumber lainnya.
Materi ilustrasi menggunakan aset dari Shutterstock.com.
Tetapi setiap gambar dan ilustrasi tersebut memiliki lisensi
penggunaan yang berbeda-beda. Karena itu telitilah dalam
menggunakannya dan pastikan semua tidak ada lisensi yang
tidak berhak kita pakai. Cara paling aman adalah dengan
membuat ilustrasi atau menggunakan gambar dengan lisensi
milik kita sendiri.

i. Penggunaan tipografi
Dalam memilih tipografi untuk infografis kita bisa
menggunakan tools dan website penyedia font seperti Google
Fonts. Kombinasi font yang tepat akan menghasilkan desain
yang profesional dan sesuai dengan pesan infografis.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 55


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Untuk menggunakan gabungan font yang tepat, gunakan tools


yang dapat membantu menemukan kombinasi font yang
bagus seperti pada http://fontpair.co/

j. Exporting Final Art (siap dipublikasikan)


Berikut ini pengapilkasian infografis untuk menjadi file ready to
publish ke berbagai media.
1) Format square

Format default instagram berbentuk square/persegi


dengan ukuran lebar 1080px x tinggi 1080px. Ini adalah
format paling ideal. Ini adalah format default Instagram
dan direkomendasikan.
2) Format vertikal

Format vertikal instagram berbentuk persegi panjang


vertikal dengan lebar 1080px dan tinggi maksimal 1350px.
Format ini sangat bagus menampilkan gambar/infografis
pada smartphone. Tetapi tidak tampak baik pada profile
karena bagian atas dan bawah terpotong (dipaksa menjadi
persegi).
3) Format horizontal

Format ini berbentuk persegi panjang dengan lebar


maksimal 1080px dan tinggi minimal 566px. Format ini

56 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

bagus untuk menampilkan gambar pada instagram


website namun tidak terlalu bagus pada smartphone. Pada
profil juga tidak ideal karena bagian kiri dan kanan
infografis tipe ini akan dipotong agar menjadi
persegi/square.
4) Website

Pada website tidak terbatas ukuran tinggi. Tetapi yang


perlu diperhatikan adalah size dari file tersebut. Gunakan
ukuran lebar 1080px (agar mudah menyesesuaikan
ukuran default) dan tinggi sesuai isi kontne. Upayakan
tidak berat, lakukan kompresi dengan kualitas JPEG
maksimal 80%. Optimasi ukuran juga bisa dilakukan pada
websitenya.
5) Whatsapp

Untuk sharing di Whatsapp, tidak ada batasan khusus


karena kualitas gambar yang dibagikan melalui platform ini
bergantung pada resolusi smartphone juga. Tetapi agar
lebih aman gunakan ukuran lebar maksimal 1080px dan
size ideal maksimal 5MB.
6) Facebook
Semua format instagram dapat diterapkan pada facebook
dengan baik.
7) Twitter
Semua format instagram dapat diterapkan pada twitter
dengan baik. Untuk hasil optimal, gunakan ukuran
Instagram: format vertikal atau format square.
KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 57
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

k. Tutorial editing desain dan video menggunakan handphone


1) Editing desain menggunakan Canva
Canva adalah sebuah tools online untuk membuat
berbagai desain yang berbasis. Anda bisa membuat
berbagai macam desain dengan canva termasuk membuat
desain slide presentasi. Canva juga bisa digunakan di
Handphone, tampilannya pun sama.
Cara menggunakan Canva:
a) Daftar Akun Di Canva
Untuk dapat menggunakan Canva, hal pertama yang
harus anda lakukan adalah membuat akun. Cara
membuat akun juga sangat gampang. Anda buka situs
Canva. Kemudian akan muncul tampilan seperti
gambar di bawah.

b) Masuk Ke Dashboard Canva


Setelah pendaftaran akun berhasil biasanya anda
akan langsung bisa masuk ke dashboard Canva.
Tampilannya adalah sebagai berikut:

58 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c) Cara Memilih Desain Di Canva


Setelah kamu mempunyai akun Canva, kini saatnya
bagi kamu untuk membuat desain dengan
menggunakan aplikasi Canva. Melalui aplikasi Canva,
kamu dapat memilih apa yang ingin kamu desain.
Kamu bisa mendesain logo, poster, CV, dan lain-lain
dengan aplikasi tersebut. Nah, dalam kesempatan kali
ini, kita akan membahas mengenai cara memilih
desain dengan menggunakan Canva. Untuk memilih
desain di Canva, sebenarnya tidak terlalu sulit. Berikut
tahapan-tahapannya.
Setelah log in, kamu akan dihadapkan dengan
tampilan seperti ini, lalu klik tombol ‘buat desain’.

d) Pilih Template Sesuai Keinginanmu


Dilansir dari Hubspot, Canva mempunyai koleksi
template khusus dan profesional untuk beragam
konten yang dibutuhkan oleh pengguna. Sebagai
contoh, dalam tampilan di bawah ini merupakan
template–template yang disediakan oleh Canva untuk
kamu yang ingin membuat desain banner blog.

e) Tambahkan Foto
Untuk menambahkan desain yang unik dalam proses
kreatifmu, kamu dapat menambahkan foto di
dalamnya. Di pojok kiri tampilan saat kamu mulai
mendesain, ada pilihan fitur foto. Di situ terdapat

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 59


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

banyak sekali foto yang telah disajikan oleh Canva dan


gratis digunakan olehmu. Kamu bahkan bisa mencari
jutaan foto dengan mengetikkan keyword tertentu.
Akan tetapi, ada foto yang memang digunakan khusus
akun premium sehingga kamu harus menggunakan
Canva premium.

f) Tambahkan Tulisan
Selain bisa menambahkan foto ke dalam desainmu,
kamu juga bisa menambahkan teks tulisan untuk
semakin memperindah desainmu. Caranya cukup klik
‘teks’ yang berada di kiri, kemudian kamu bebas
memilih font sesuka hatimu.

g) Masukkan Filter Dan Sesuaikan Gambar


Apabila kamu kurang cocok dengan warna gambar
yang ada, kamu bisa menyesuaikannya dengan cara
mencoba menggunakan filter yang disediakan oleh
Canva. Selain itu, kamu juga bisa mengatur kecerahan
gambar, kontras, saturasi, rona, dan lain-lain. Menu
filter dan sesuaikan gambar ada tepat di atas gambar
kamu. Atur sesuai dengan gayamu sehingga gambar
dapat terlihat indah.

60 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Editing video menggunakan Filmora Go


Filmora Go merupakan salah satu software editing video
terpopuler yang perlu dikuasai jika kamu ingin mencoba
berkarier menjadi video editor. Menurut CompareCamp
salah satu alasan yang membuat software yang satu ini
sangat populer tentunya karena beragam fitur canggihnya
untuk mengedit video dan audio. Filmora Go adalah
software untuk editing video di Handphone.
a) Buka aplikasi FilmoraGo dari smartphone

b) Klik “Create New Video” dan akan masuk ke video


yang akan kita pilih

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 61


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c) Silahkan pilih video yang akan diedit

d) Klik “Add” untuk memasukan video ke dalam area


kerja

e) Kemudian Klik “Next”

f) Jika sudah, pilih tema seperti pada gambar ini

62 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

g) Untuk menambahkan musik klik menu “Music”

h) Bisa menambahkan transisi dengan klik “Transition”


i) Pilih “Ratio/Crop” untuk memilih ukuran video

j) Edit video secara keseluruhan dan klik tombol “Pensil”


pada menu

k) Jika sudah selesai, simpan video dan tunggu proses


simpannya

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 63


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Proses Produksi Infografis Dinamis


a. Alur produksi
Langkah pertama untuk membuat dinamis grafis adalah
menentukan plot atau alur infografis dinamis ini.

b. Sketsa storyboard, mood dan pengembangannya


Berikut ini contoh pengembangan storyboard dari storyboard
kasar menjadi yang lebih lengkap. Disertai step-step animasi
yang diinginkan.
Pada tahap ini juga ditentukan jenis musik dan sound effect
yang mungkin dibutuhkan. Apabila memakai voiceover, maka
dapat diberi catatan di scene mana saja pembagian
voiceovernya.

Storyboard sketsa kasar storyboard awal dan


pengembangannya.

c. Memilih musik latar dan sound effect


Memilih musik latar (background music) dapat dilakukan
dengan mengenali konten infografisnya. Apakah dibutuhkan
suasana yang penuh semangat, suasana tenang atau
64 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

suasana menghayati atau mengenang. Semua dapat dipenuhi


dengan memilih musik yang tepat.
Musik latar dapat dicari di berbagai penyedia musik dan sound
effect, dengan berbagai lisensi baik yang 100% gratis, harus
menyertakan kredit maupun berbayar. Salah satu contoh
paling praktis adalah youtube audiolibrary. Di website ini kita
bisa menggunakan berbagai macam musik dengan gratis
dengan memilih genre musik, mood yang dicari, jenis
instrumen dan durasi.

Youtube Audiolibrary
https://www.youtube.com/audiolibrary/music

d. Proses animasi dan transisi


Pada proses ini animasikan objek berdasarkan storyboard
yang telah dirancang. Untuk mempermudah proses,
kelompokkan scene pada story board menjadi beberapa
bagian, misalnya bagian pembuka, bagian inti (misalnya
dipisah lagi menjadi inti 1, inti 2, dst) dan bagian penutup.
Hal ini akan menjadikan proses animasi lebih ringan karena
tidak diproses sekaligus, juga memudahkan proses revisi.

e. Merekam voiceover
Hal yang perlu dicatat pada produksi voiceover adalah
kelengkapan berupa mic atau recorder yang mampu meredam
noise, dan dilakukan pada ruangan yang ideal (tidak ada
suara). Direkomendasikan memiliki ruangan khusus untuk

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 65


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

merekam suara, Voiceover dilakukan pada saat video telah


terkompilasi utuh. Dubber melakukan rekaman dengan
mempelajari script dan mempelajari scene by scene video
yang telah dibuat.

f. Exporting final art (siap dipublikasikan)


Berikut ini pengapilkasian infografis untuk menjadi file ready to
publish ke berbagai media, antara lain:
1) Default

Eksporting infografis dinamis pada Instagram dapat


menggunakan ukuran default 1080px (1:1 kotak) dengan
maksimal durasi 60detik dan maksimal size yang dapat
diterima adalah 4GB dengan frame rate maksimal 30fps.
2) Horizontal

Eksporting infografis dinamis pada Instagram dapat


menggunakan ukuran horizontal dengan ukuran 1800px x
945px (1.91:1 lanskap) dengan durasi dan ketentuan lain
sesuai Instagram:default.
3) Vertikal

Eksporting infografis dinamis pada Instagram dapat


menggunakan ukuran vertikal dengan ukuran 864px x
1080px (4:5 portrait) dengan durasi dan ketentuan lain
sesuai Instagram:default.
66 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Youtube

Eksporting infografis dinamis untuk Youtube


direkomendasikan menggunakan ratio 16:9 dengan
kualitas Full HD 1080p (1920px x 1080px) atau minimal
HD 720p (1280px x 720px) pada rate 29,97fps.
5) Whatsapp
Untuk sharing infografis dinamis di Whatsapp, gunakan
kualitas video versi medium dan upayakan ukuran
maksimal 5MB. File yang dapat diterima dalam sharing
video di Whatsapp adalah 16MB, tetapi tidak perlu
memanfaatkan batas maksimal tersebut agar video dapat
diterima user dengan optimal dan nyaman.

g. Tutorial editing desain dan video menggunakan PC/Laptop


1) Editing desain menggunakan Adobe Photoshop 2019

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 67


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

68 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 69


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

70 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 71


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

72 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 73


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Editing video menggunakan Adobe Premiere Pro


a) Basic Interface Adobe Premiere Pro

74 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Make A New Project And Sequence


1) Usahakan semua file yang akan di edit (Video,
Foto, Text, Audio, dll) disimpan dalam satu folder
yang sama.
2) Buatlah ukuran sequence project sesuai dengan
resolusi video saat pengambilan gambar.

c) Import File Footage


1) Klik kanan pada panel project, klik import, lalu pilih
file video/audio yang akan di edit
2) Klik File (dijajaran menu bar), lalu pilih import.
Shortcut (CTRL + I)
3) Drag and Drop

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 75


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) Assembling Video/Audio
Memotong video/audio (termasuk music, sound effect
dll), untuk mengambil/menyeleksi bagian mana saja
yang akan dimasukan dalam timeline dan akan di edit.

e) Editing Proses (Timeline Panel)


Memindahkan, memotong, dan menyusun bahan
(Video, Audio, Text DLL)

76 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f) Insert Transition
Kegunaan utama transisi adalah untuk memperhalus
perpindahan gambar. Atau menjadi suatu penanda
tertentu, missal pergantian waktu, symbol, juga
penanda awal dan akhir sebuah video.
Jenis transisi standard:
(1) Cut to Cut (No Transition)
(2) Dissolve : Transisi dimana 2 buah video saling
bertumpuk dan menghilang secara perlahan
(3) Fade in/out : Transisi dimana 1 video hilang
secara perlahan dan 1 video muncul secara
perlahan tanpa bertumpuk
(4) Wipe/Iris : transisi dimana 2 video saling
bertumpuk, dan 1 video terkesan memotong,
saling mengiris (membentuk sebuah pola) dan
menghilang

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 77


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

g) Insert Transition
Klik Effect panel – Video Transition, lalu Drag and
Drop Transisi yang diinginkan kedalam Video.
*ini pun berlaku untuk transisi audio

h) Basic Coulouring (Shadow, Highlight, Midtones)


Shadow : Warna gelap pada sebuah video, dengan
keadaan sangat kurang pencahayaan.
Highlight : Warna terang pada sebuah video
(cenderung menuju warna putih), dengan keadaan
sangat “over” pencahayaan.
Midtones : Warna tengah (Gradasi) antara shadow &
highlight pada sebuah video (cenderung menuju
warna kulit jika ada objek manusia).

78 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

i) Basic Coulouring (Hue, Saturation, Lightness)


Hue adalah apa yang biasanya kita sebut sebagai
‘warna’ dalam bahasa sehari-hari.
Saturation menunjukkan intensitas dari hue. Warna-
warna dasar yang terang adalah warna dengan
saturation tinggi, sementara warna-warna pastel
saturation-nya rendah.
Lightness (yang kadang-kadang disebut juga sebagai
‘value’ atau ‘tone’) berhubungan dengan tajam atau
tidaknya sebuah warna – atau tingkat hitam atau putih
pada skala warna.

j) Basic Coulouring (Minor Colouring)


- Brightness & Contrast
- Color Balance
- Color Balance (HLS)

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 79


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

k) Basic Coulouring (Mayor Colouring “Three Way Color


Collector”)

80 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

l) Basic Coulouring (Mayor Colouring “Lumetri Color”)

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 81


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

m) Basic Coulouring (Esensi Warna)

Warm : Warna hangat merupakan warna yang


energik, terang, dan menarik perhatian. Bisa
menunjukan pula suasana amarah.
Cool : Warna dingin merupakan warna yang
memberikan impresi tenang dan mempunyai efek
menenangkan. Terkadang menunjukan kesan horror
mencekam.

n) Rendering/Export Video
Menjadikan semua bahan yang sudah di edit menjadi
satu video yang utuh
(1) Klik menu File – klik Export – Media (CTRL + M)

(2) Pilih Format/Codec video yang diinginkan


(3) Pilih tempat/folder video hasil editan akan
disimpan, klik export

82 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5. Administrasi Produk Kreatif Infografis Statis dan Infografis


Dinamis
Berikut ini beberapa contoh laporan Produk Kreatif Infografis Statis
dan Infografis Dinamis:
a. Konten Ucapan

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 83


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Komik

c. Meme Quotes

84 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Konten Informasi

e. Konten Edukasi

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 85


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f. Meme Imbauan

g. Meme Statement

86 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

h. Konten Hoax

i. Video

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 87


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

j. Video Tiktok

k. Video Animasi

88 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Komunikasi visual adalah suatu proses penyampaian pesan
dimana lambang-lambang yang dikirimkan komunikator hanya
ditangkap oleh komunikan semata-mata hanya melalui indra
penglihatan. Bentuk komunikasi seperti ini bisa bersifat langsung
(sebagaimana dua orang tuna rungu saling bercengkrama
menggunakan bahasa isyarat), namun sebagian besar
menggunakan media perantara yang lazim disebut media
komunikasi visual.
2. Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a. Sebagai sarana informasi dan instruksi yang bertujuan untuk
menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang
lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala. Contohnya peta,
diagram, simbol dan penunjuk arah.
b. Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk
menyampaikan pesan agar mendapatkan perhatian (atensi)
dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat
diingat. Contohnya poster.
c. Sebagai sarana identifikasi seseorang yang menjelaskan
tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian
juga dengan suatu benda, produk ataupun lembaga, jika
mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas
produk atau jasa yang mudah dikenali, baik oleh produsen
maupun konsumennya.
3. Prinsip Komunikasi Visual
a. Keseimbangan
b. Prinsip Titik Fokus
c. Prinsip Hirarki Visual
d. Prinsip Ritme
e. Prinsip Kesatuan (unity)
f. Proporsi
g. Dominasi
h. Ilustrasi
i. Teks
4. Unsur Komunikasi Visual
a. Layout
b. Tipografi
c. Ilustrasi
d. Simbolisme

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 89


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Warna
f. Suara
5. Bentuk Komunikasi Visual
a. Infografis.
b. Animasi.
c. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity).
d. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics).
e. Desain multimedia.
f. Desain Grafis Industri (promosi).
g. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dan lain-
lain).
h. Cergam (komik), karikatur, poster.
i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi.
6. Produk kreatif merupakan hasil (produk) dari proses
penggabungan beberapa media (audio, teks, animasi, graphics,
interactivity, serta video) untuk menyampaikan sebuah informasi
dalam bentuk multimedia (musik, video, film, game,
entertaintment, dll).
7. Tujuan pembuatan produk kreatif
a. menggugah sisi visual manusia agar tertarik dengan
informasi tentang Polri.
b. memproduk/informasi yang menarik melalui kanal media
sosial, media online dan media massa.
8. Manfaat pembuatan produk kreatif
a. meningkatkan interaktif netizen dengan media sosial Polri.
b. mengedukasi masyarakat dengan informasi yang
bermanfaat, positif dan inspiratif.
c. mendorong masyarakat untuk turut membagikan informasi
dari Humas Polri.
d. meningkatkan engagement dan ekspossure organisasi Polri
kepada masyarakat pada platform digital.
e. memainkan emosi netizen/stakeholder Polri (tergugah,
simpati dan bersemangat dsb).
9. Jenis Produk Kreatif
a. Produk kreatif visual
1) Infografis
2) Komik
3) Meme
90 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Backdrop
5) Standing banner
6) Baliho
b. Produk kreatif audio
1) Podcast
2) Jingle radio
3) Lagu
c. Produk kreatif audio visual
1) Video
2) Video pendek
3) Gif/motion picture
10. Infografis adalah presentasi visual yang dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan informasi yang kompleks dengan cepat dan
jelas. Menurut Doug Newsom (2004), terdiri dari bagan diagram,
grafik, table, peta, dan daftar.

11. Tujuan Infografis ialah untuk memudahkan penyampaian


informasi kesegala bidang tingkat kecerdasan. Siapapun
diharapkan mampu memahami sebuah informasi dari sebuah
infografis, karena bersifat universal, karena penggunaan bahasa
dan text yang sedikit.
12. Proses Produksi Infografis Statis
a. Alur produksi
b. Sketsa dan pengembangannya
c. Pengaturan awal dokumen untuk infografis
d. Pemilihan warna
e. Penggunaan Grid
f. Tata letak
g. Penggunaan ikon dan simbol
h. Penggunaan ilustrasi dan gambar
i. Penggunaan tipografi
j. Exporting Final Art (siap dipublikasikan)
k. Tutorial editing desain dan video menggunakan handphone
13. Proses Produksi Infografis Dinamis
a. Alur produksi
b. Sketsa storyboard, mood dan pengembangannya
c. Memilih musik latar dan sound effect

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 91


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Proses animasi dan transisi


e. Merekam voiceover
f. Exporting final art (siap dipublikasikan)
g. Tutorial editing desain dan video menggunakan PC/Laptop
14. Laporan Produk Kreatif Infografis Statis dan Infografis Dinamis,
tediri dari:
a. Konten Ucapan
b. Komik
c. Meme Quotes
d. Konten Informasi
e. Konten Edukasi
f. Meme Imbauan
g. Meme Statement
h. Konten Hoax
i. Video
j. Video Tiktok
k. Video Animasi

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian komunikasi visual!
2. Jelaskan fungsi komunikasi visual!
3. Jelaskan prinsip komunikasi visual!
4. Jelaskan unsur komunikasi visual!
5. Jelaskan bentuk komunikasi visual!
6. Jelaskan pengertian produk kreatif!
7. Jelaskan tujuan dan manfaat produk kreatif!
8. Jelaskan jenis produk kreatif!
9. Jelaskan pengertian infografis!
10. Jelaskan tujuan infografis!
11. Jelaskan proses produksi infografis statis!
12. Jelaskan proses produksi infografis dinamis!
13. Jelaskan administrasi produk kreatif infografis statis dan
infografis dinamis!

92 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL DISEMINASI INFORMASI DIGITAL


04 18 JP (810 menit)

Pengantar
Modul diseminasi informasi digital membahas materi tentang: konsep
diseminasi informasi digital, diseminasi informasi melalui media sosial
serta teknik diseminasi informasi melalui pembentukan jaringan
komunitas digital.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta pelatihan mampu melakukan


diseminasi informasi dalam kehumasan Polri.

Standar Kompetensi
Mampu melakukan diseminasi informasi dalam kehumasan Polri.

Kompetensi Dasar

1. Memahami konsep diseminasi informasi digital.


Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian diseminasi informasi digital;
b. menjelaskan pemanfaatan teknologi informasi dalam
diseminasi informasi digital;
c. menjelaskan teknik diseminasi informasi digital;
d. menjelaskan administrasi diseminasi informasi digital.

2. Memahami diseminasi informasi melalui media sosial.


Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian diseminasi informasi melalui
media sosial;
b. menjelaskan tujuan diseminasi informasi melalui media
sosial;
c. menjelaskan bentuk diseminasi informasi melalui media
sosial.
KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 93
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Memahami teknik diseminasi informasi melalui pembentukan


jaringan komunitas digital.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan forum jaringan komunitas digital;
b. menjelaskan pembinaan jaringan komunitas digital.

4. Terampil melakukan diseminasi informasi melalui media sosial.


Indikator Hasil Belajar:
a. mempraktikkan diseminasi informasi melalui media sosial
dan media online;
b. mempraktikkan pembuatan administrasi diseminasi
informasi digital.

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Konsep diseminasi informasi digital
Sub pokok bahasan:
a. pengertian diseminasi informasi digital;
b. pemanfaatan teknologi informasi dalam diseminasi
informasi digital;
c. teknik diseminasi informasi digital;
d. administrasi diseminasi informasi digital.

2. Pokok bahasan:
Diseminasi informasi melalui media sosial
Sub pokok bahasan:
a. pengertian diseminasi informasi melalui media sosial;
b. tujuan diseminasi informasi melalui media sosial;
c. bentuk diseminasi informasi melalui media sosial.

94 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Pokok bahasan:
Teknik diseminasi informasi melalui pembentukan jaringan
komunitas digital
Sub pokok bahasan:
a. forum jaringan komunitas digital;
b. pembinaan jaringan komunitas digital.

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
diseminasi informasi digital.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
telah disampaikan.
3. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk melakukan diseminasi informasi
melalui media sosial, terdiri dari:
- mempraktikkan diseminasi informasi melalui media sosial;
- mempraktikkan pembuatan administrasi diseminasi informasi
digital.

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. Flipchart;
b. Laptop;
c. LCD;
d. White board;
e. Laser point;
f. Slide Power Point;
g. Alat Fotografi;
h. Alat Videografi.
2. Bahan:
a. Kertas;

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 95


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar:
Buku Kominfo tentang memaksimalkan penggunaa media sosial
dalam lembaga pemerintahan.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para
peserta pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan;
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.

2. Tahap inti: 790 menit


Tahap inti I: 180 menit (Penyampaian materi konsep
diseminasi informasi digital, diseminasi informasi melalui
media sosial serta teknik diseminasi informasi melalui
pembentukan jaringan komunitas digital)
a. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi tentang:
1) konsep diseminasi informasi digital, meliputi:
a) pengertian diseminasi informasi digital;
b) pemanfaatan teknologi informasi dalam
diseminasi informasi digital;
c) teknik diseminasi informasi digital;
d) administrasi diseminasi informasi digital.
2) diseminasi informasi melalui media sosial, meliputi:
a) pengertian diseminasi informasi melalui media
sosial;
b) tujuan diseminasi informasi melalui media sosial;
c) bentuk diseminasi informasi melalui media sosial.
3) teknik diseminasi informasi melalui pembentukan
jaringan komunitas digital, meliputi:
a) forum jaringan komunitas digital;
b) pembinaan jaringan komunitas digital.
b. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

96 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tahap Inti II: 520 menit (Praktik diseminasi informasi


melalui media sosial)
a. Pelatih/Instruktur memberikan contoh cara diseminasi
melalui media sosial;
b. Pelatih/Instruktur menugaskan masing-masing peserta
pelatihan untuk mempraktikkan:
1) pembuatan narasi di media sosial;
2) peningkatan engagement/keterlibatan di media
sosial;
3) pembuatan cipta trending topik di media sosial.
c. Peserta pelatihan secara individu mempraktikkan
pembuatan narasi di media sosial, peningkatan
engagement/keterlibatan di media sosial serta pembuatan
cipta trending topik di media sosial;
d. Pelatih/instruktur memfasilitasi dan mengawasi jalannya
praktik;
e. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil
f. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil praktik.
Tahap Inti III: 90 menit (Praktik membuat administrasi
diseminasi informasi digital)
a. Pelatih/Instruktur menugaskan masing-masing peserta
pelatihan untuk mempraktikkan pembuatan administrasi
diseminasi informasi digital;
b. Peserta pelatihan secara individu mempraktikkan
pembuatan administrasi diseminasi informasi digital;
c. Pelatih/instruktur memfasilitasi dan mengawasi jalannya
praktik;
d. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil
praktik berupa administrasi diseminasi informasi digital;
e. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil praktik.

3. Tahap akhir: 10 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning
point yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas;
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 97


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan / Tugas
1. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan hasil praktik
pembuatan narasi konten media sosial dalam bentuk hardcopy,
setelah selesai pelaksanaan praktik;
2. Peserta pelatihan secara individu mengumpulkan administrasi
diseminasi informasi digital.

Lembar Kegiatan
--------------------------------

98 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP DISEMINASI INFORMASI DIGITAL

1. Pengertian Diseminasi Informasi Digital


Diseminasi adalah kegiatan penyebaran informasi yang
ditujukan kepada kelompok target atau individu agar memperoleh
informasi, menerima, dan akhirnya dapat mengubah perilaku
sasaran secara digital. Adapun perubahan yang diharapkan dari
diseminasi adalah terjadinya pemilikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
Diseminasi digital adalah suatu kegiatan penyebaran informasi
yang ditujukan kepada kelompok target atau individu melalui
platform/media digital agar netizen memperoleh informasi, timbul
kesadaran, menerima, mengubah perilaku sasaran, dan akhirnya
mereka mampu memanfaatkan informasi tersebut. Perubahan
yang diharapkan dari kegiatan diseminasi adalah akan terjadi pada
aspek kognitif (pengetahuan – P), afektif (sikap – S) dan
psikomotorik (keterampilan – K). Perubahan tersebut menuju ke
arah yang sesuai dengan konsep dan cara yang benar atau
seharusnya.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Diseminasi Informasi


Digital
Diseminasi informasi/penyebaran informasi dapat dilakukan
melalui:
a. Media massa konvensional (koran, radio, televisi), bahwa
seorang pengirim dapat mencapai banyak orang dengan
media tersebut tanpa terlibat dalam interaksi langsung
dengan audiens.
b. Media interpersonal, pertukaran berlangsung lebih langsung,
dan pengirim dan penerima dapat dengan mudah berubah
peran. Kebanyakan komunikasi interpersonal terjadi tanpa
media artifisial (misalnya tanpa alat teknologi) dan melibatkan
kehadiran fisik orang seperti seminar, pertunjukan rakyat dll.
c. Media hibrida baru (new media) yang muncul karena
perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi
mengkombinasikan potensi yang ditawarkan media massa
dan komunikasi interpersonal. Internet, misalnya media yang
secara potensial mencapai audiens luas yang membiarkan

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 99


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

aktivitas antara penerima dan pengirim sampai taraf tertentu,


seperti melalui website dan media sosial (Whatsapp,
Facebook, Instagram, Youtube dll).

3. Teknik Diseminasi Informasi Digital


Dalam pelaksanaannya, diseminasi membutuhkan beberapa
teknik, di antaranya:
a. Memahami target pendengar.
b. Menentukan dan memahami tujuan.
c. Menentukan media yang paling efektif.
d. Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan.
e. Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan
disampaikan.
f. Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik
dan saran.
g. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan.

100 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Administrasi Diseminasi Informasi Digital


Berikut ini beberapa contoh laporan diseminasi informasi digital:
a. Facebook

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 101


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Twitter

102 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Instagram

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 103


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Youtube

104 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
DISEMINASI INFORMASI MELALUI MEDIA SOSIAL

1. Pengertian Diseminasi Informasi melalui Media Sosial


Diseminasi melalui media sosial adalah penyebaran informasi
dengan memanfaatkan media daring yang digunakan untuk
kebutuhan komunikasi jarak jauh. Diseminasi dapat diartikan
sebagai proses interaksi antara user satu dengan user lain untuk
mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus
dengan menggunakan jaringan internet.

2. Tujuan Diseminasi Informasi melalui Media Sosial


Diseminasi informasi melalui media sosial sebagai sarana
komunikasi, bertujuan untuk:
a. Dapat menghubungkan antar pengguna dengan cakupan
wilayah yang sangat luas;
b. Agar pengguna media sosial (Medsos) lebih mudah dan cepat,
dibutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat, tidak perlu
lagi menghubungi orang lain melalui kabel telepon atau alat
komunikasi tradisional.
c. Dengan mengakses media sosial, dapat terhubung dengan
banyak orang, membuat forum, diskusi bersama, mengunggah
aktivitas keseharian dan lain sebagainya.

3. Bentuk Diseminasi Informasi melalui Media Sosial


a. Pembuatan narasi di media sosial
Perbedaan media sosial dengan media mainstream terdapat
pada pola penyampaian informasi, antara lain:
1) Media mainstream menyampaikan informasi secara
satu arah.
2) Posting di media sosial anda berbicara kepada audiens
yang teridentifikasi secara demografi, karakteristik
konten dan menginspirasi mereka untuk mengambil
Tindakan berbicara.
Sembilan strategi penulisan media sosial, antara lain:
1) Riset
a) Relevansi: situasi terkini, informasi terbaru, belum
terungkap;

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 105


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Demografi: peristiwa, prioritas tinggi, kebutuhan,


tantangan;
c) Solusi;
d) Emosional dan membangkitkan rasa positif public
atas postingan anda.
2) Memposting dengan bahasa interaksi
a) Gunakan bahasa berorientasi pada interaksi
audiense sesuai dengan tema substansi;
b) Frasa istilah linguistik dekat dengan kalangan
tema substansi yang disampaikan.
3) Mengembangkan ciri bahasa
a) Walau berbicara dengan bahasa audiens, pesan
keseluruhan ditulis dengan ciri sendiri;
b) Tulisan mengacu pada kepribadian dan emosi,
dapat menggunakan bahasa nada, atau dapat
membawa audiense dengan metafora syair yang
mendalam dan mengandung makna luas;
c) mengungkapkan sindiran dengan satir untuk
mengkritisi suatu hal yang bertentangan;
d) ciri bahasa yang disampaikan konsisten, karena
pengikut dapat terbawa dan menikmati ciri Bahasa
yang digunakan;
e) konsistensi penggunaan bahasa membantu
audiens terhubung secara emosional dan
membangun kepercayaan untuk mengidentifikasi
postingan media sosial.
4) Bersikap positif
a) Jangan membawa suasana hati ke dalam
postingan, tidak berarti postingan harus bahagia
atau marah;
b) Dalam beberapa posting yang penting melakukan
reply untuk memberi pendapat mengambil sikap
menyetujui atau meng-counter sisi negatif yang
disampaikan. Mengkritik orang lain akan
menyebabkan banyak orang negatif ke halaman
akun. Usahakan tetap positif untuk menjelaskan,
membuka wawasan berdasarkan data dan jangan
libatkan emosi kedalam substansi postingan;
c) Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan
dinikmati publik. Hindari postingan yang ambigu
106 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

hingga menimbulkan keraguan bagi pembaca.


Hindari pula postingan yang rumit karena tak
semua cluster publik dapat menganalisanya;
d) Suatu kesalahan dalam meng-counter isu negatif
akan berpengaruh, merusak kredibilitas dan
institusi, kehilangan kepercayaan publik dan
pengikut;
5) Sampaikan secara singkat dan sederhana
a) Jika ingin mendapatkan perhatian dari audiens,
maka harus menghargai waktu mereka;
b) Usahakan berbagai pesan dapat tersampaikan
melalui satu halaman penuh makna;
c) Visual dapat melengkapi keseluruhan makna dari
pesan banyak yang ingin disampaikan;
d) Membuat konten yang mudah dipahami semua
kalangan;
e) Dalam pembuatan narasi, header pada alinea
pertama menjelaskan tema topik bahasan yang
menarik. Gunakan kata yang kuat sebagai
pembuka untuk memancing keingintahuan publik.
Kata seperti: eksklusif, dahsyat, luar biasa, tragis,
memperbaiki, segera, melindungi, lengkap, bonus
dsb. Kata-kata yang kuat dan superlatif dapat
membantu menarik perhatian pengguna dan
membuatnya lebih menggoda untuk meng-klik
postingan;
f) Alinea kedua merupakan pokok pembahasan
berisi dua atau tiga kalimat;
g) Aline penutup berupa satu kalimat memberi
inspirasi untuk mengajak publik dalam menarik
kesimpulan;
h) Twitter hanya menyediakan 162 huruf dalam satu
halaman termasuk spasi dan perpindahan alinea;
i) Tagar adalah metadata berisi 20 huruf, maksimal 3
suku kata yang memberi makna secara
keseluruhan.
6) Penggunaan Visual
a) Gambar video atau grafis, dapat menceritakan
kisah yang lebih menarik, cepat dan luas untuk
dipahami, lebih ringkas dari kata kata;

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 107


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Gambar atau video sering dapat berdiri sendiri di


pos media sosial sambil tetap menyampaikan
pesan lengkap kepada audiens;
c) Video, dapat lebih memungkinkan terhubung
dengan keterlibatan audiens pada tingkat yang
lebih dalam. Orang-orang akan merespons video
dengan baik, karena lebih lugas dalam
menyampaikan fakta;
d) Pada umumnya platform media sosial memberikan
batasan durasi untuk menampilkan audio visual;
e) Kemas video dengan durasi maksimal 1 menit 20
detik, hanya menampilkan gambar yang relevan
dan bertutur;
f) Pesan akan tampil lebih profesional dengan kata
singkat yang dilengkapi video penuh makna.
7) Call to Action (CTA), tambah ajakan audiens untuk
bertindak
a) Gunakan kalimat penutup untuk mengajak
keterlibatan audiens;
b) Berikan kalimat penutup yang mengundang
audiens untuk memberikan kesimpulan;
c) Ajukan pertanyaan yang bisa mereka jawab di
kolom komentar;
d) Bawa mereka ke halaman selanjutnya;
e) Arahkan ke situs web rujukan yang menguatkan
informasi.
8) Halaman selanjutnya/Utas
a) Maksimalkan satu halaman sebelum
menggunakan utas;
b) Hanya untuk kronologi;
c) Hanya untuk melengkapi data rangkaian
investigasi;
d) Untuk rangkaian historis.
9) Tweet War
a) Hanya dilakukan di saat mendesak, dimana
bertebaran informasi palsu yang dapat
mengancam kebhinekaan, kerukunan masyarakat
dan keamanan negara;

108 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Tidak menggunakan akun resmi karena bila terjadi


kesalahan akan berdampak negatif terhadap
institusi maupun kredibiltas;
c) Lakukan secara berkelompok dan terencana;
d) Profilling, cari sumber akar pembuat masalah
bukan pengikutnya (gunakan SNA);
e) Menyisir second layer penunjang engagement
akar pembuat masalah;
f) Lengkapi data background target;
g) Riset data untuk counter;
h) Antisipasi counter attack;
i) Followup kecenderungan target beralih/
mengembangkan ke arah isu selanjutnya;
j) Mengejar bila target pindah platform;
k) Harus tuntas.

b. Engagement/Keterlibatan Di Media Sosial


1) Strategi meningkatkan keterlibatan publik pada
postingan
a) Jangan pernah melupakan pengikut. Konten harus
selalu konsisten relevan dengan audiens dan
menggunakan gaya penulisan sebagai ciri khas
yang mereka ingat. Mereka setia dengan
keterlibatan retweet, like dan komen bila
menyampaikan informasi terbaru yang menarik;
b) Twitter memberikan analytic yang tersedia di
bagian bawah halaman tweet (lihat aktivitas
tweet), disampaikan jumlah besaran penayangan,
tampilan media, total keterlibatan publik, asah hal
ini untuk menjadi semakin besar.
2) Terlibat dengan Konten Pengguna Lain
Jika ingin pengguna lain terlibat dengan konten yang
dibuat, cara yang baik adalah selalu berinteraksi
dengan konten pengguna. Menyukai, merespons, dan
me-retweet konten pengguna lain yang diminati. Ketika
mengikuti dan membantu mereka, mereka akan
memperhatikan respon yang menarik, sehingga
memiliki suatu hubungan interaksi sosial yang baik dan
menjadikan mereka akan membantu postingan yang
dibuat.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 109


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Youtube
Youtube memiliki pesan audio visual yang luas, bahkan
dapat memberikan keuntungan bagi akun organisasi.
4) Facebook
memperbanyak interaksi antara pembuat posting
dengan pengikutnya.
5) Instagram
visual disampaikan dengan durasi terbatas, pada
umumnya menceritakan tentang apa yang sedang
dialami oleh pemosting sehingga pemosting harus
memilih konten yang menarik.
6) Twitter
Retweeting dapat menjadi ikatan yang kuat, karena
peluang interaksi lebih luas, follower akan membawa
postingan ke audiens yang lebih luas. Kesempatan
untuk bersahabat dengan orang yang belum dikenal di
dunia nyata dapat terjadi pada Twitter, karna dapat
memperluas engagement/keterlibatan postingan ke
publik.
7) Jaga agar tweet tetap singkat
Twitter membatasi postingan dengan beberapa
karakter. Sebaiknya tidak menghabiskan nilai karakter
yang tersedia, cukup gunakan 80-100 karakter saja. Hal
tersebut karena follower akan melanjutkan kutipan
dengan menambahkan beberapa karakter sambil
merujuk pada postingan dengan menyisipkan
link/tautan tweet yang dibuat.
8) Bagikan berbagai tautan
Untuk meningkatkan klik pada postingan, sisipkan
tautan yang dapat memperkuat pernyataan postingan.
Secara metadata akan mencatat setiap klik pada
postingan. Berbagi tautan adalah nilai yang berharga.
9) Tanggapi ketika seseorang berkomentar atas postingan
Untuk menanggapi komentar follower, pilih beberapa
komentar yang menarik untuk berinteraksi. Untuk yang
lainnya berikan tombol suka atau terima kasih kepada
mereka yang telah memberikan reaksi. Hal ini akan
meningkatkan tingkat kepercayaan publik terhadap
keramahan akun.
10) Kenali jam aktivitas sosial media
Pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 130
juta dengan rata rata menghabiskan waktu selama tiga
jam 23 menit dalam sehari. Jam aktivitas pengguna
Twitter antara jam 12 sampai jam 13 dan jam 17 sampai
jam 20. Lakukanlah posting pada jam tersebut untuk
110 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

meningkatkan keterlibatan pada postingan.


11) Selalu memberikan manfaat
Postingan yang memberikan manfaat untuk publik akan
selalu diingat oleh pembacanya. Postingan bermanfaat
dapat disampaikan dengan berbagai bentuk,
menghibur, memberi informasi, menginspirasi, atau
mengundang keterlibatan pengguna.
12) Gunakan tagar dan mention/menyebut
Penggunaan tagar akan meningkatkan kunjungan pada
postingan. Publik yang berminat atas suatu konten
tertentu akan menggunakan mesin pencari pada
aplikasi, sehingga akan menambah jangkauan. Dengan
mention akan memanggil influencer dan akun resmi
yang relevan serta memiliki banyak pendukung. Melalui
persahabatan yang berkesinambungan dengan
menyebutkan influencer serta akun resmi, besar
kemungkinan postingan akan dilanjutkan untuk
diketahui oleh pengikutnya.
13) Posting dengan gambar
Ketika penulisan pada postingan dibatasi, dapat
menambahkan tulisan singkat bermakna dengan
gambar yang dapat mewakili pesan secara lebih luas.
Tweet dengan gambar dapat meningkatkan keterlibatan
sebesar 313%.
14) Posting dengan video
Video dapat menambah cerita baru yang
membangkitkan emosi, dan memberi kehidupan ekstra
pada postingan di Twitter. Video itu dramatis, dinamis,
dan masuk akal, sehingga video dapat meningkatkan
keterlibatan secara drastis atau 2,5 kali balasan, 2,8 kali
lebih banyak retweet dan 1,9 kali lebih banyak favorit.
15) Meminta keterlibatan
Untuk meningkatkan keterlibatan audience atas
postingan, pada header posting dapat menyampaikan
suatu tema polemik. Pada alinea selanjutnya dapat
menyampaikan beberapa kasus sehingga terciptanya
polemik, dengan pro dan kontra untuk memberikan
solusi atas polemik dengan mengajukan pilihan
menyukai (like), melanjutkan postingan (retweet) atau
memberikan komentar.
16) Menjaga jarak postingan
Saat memiliki beberapa postingan tweet yang terkait,
sebaiknya membagi waktu dalam memposting.
Membagi jarak antar postingan dalam setiap tweet akan
menambah audiens baru yang melihat postingan.
Tentukan postingan pada beberapa jam aktivitas sosial
KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 111
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

media.
17) Melanjutkan Konten Hebat (Followup)
Suatu peristiwa besar yang menjadi sorotan publik
gunakan untuk menyampaikan perkembangan hal
terbaru, fakta baru, solusi baru, bahkan temuan baru
yang belum diketahui publik. Informasi harus valid dan
memiliki akurasi tinggi. Sesuatu yang baru atas
peristiwa besar selalu mengundang publik untuk terlibat.
18) Siaran Langsung
Melakukan siaran langsung untuk suatu peristiwa besar
melalui aplikasi periscope yang terkoneksi dengan
Twitter. Melalui siaran langsung dilokasi kejadian,
membawa audiens pada situasi nyata yang dramatis.
Butuh latihan dan simulasi hingga mampu menceritakan
peristiwa secara siaran langsung. Jika telah mampu
melakukan siaran langsung secara konsisten maka
hasilnya sangat luar biasa. Banyak publik memberikan
keterlibatan pada postingan siaran langsung. Netizen
akan berinteraksi secara aktif untuk postingan siaran
langsung selanjutnya.

c. Cipta Trending Topik di Media Sosial Twitter


Instagram memiliki pengguna paling banyak dibanding
platform media sosial lain. Twitter punya penggemar setia
yang militan dan mampu menaikkan suatu isu dengan cepat
hingga menjadi viral. Keterbatasan jumlah karakter yang tak
memungkinkan pengguna menulis caption dalam bentuk teks
panjang tak menjadi halangan.
Netizen Twitter senang saling berinteraksi dengan cara
asik dengan jumlah kata terbatas, hingga bahasan
sederhana bisa mengundang banyak perhatian. Media papan
atas sering mengambil bahan berita viral dari bahasan di
Twitter. Untuk menjadikan suatu konten bisa viral, konten
perlu dibuat lebih menarik dan menerapkan creative social
media.
Creative social media di Twitter memiliki kemampuan
untuk mengangkat suatu bahasan menjadi trending topic.
Artinya, suatu tema dibicarakan oleh banyak pengguna
Twitter serta di tweet secara terus-menerus. Namun, tidak
semua cuitan dapat menjadi pemberitaan hangat yang
diperbincangkan banyak orang.

112 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan trending topik


di twitter adalah sebagai berikut:
1) Carilah isu atau genre cerita yang disenangi pengguna
Trending topic selalu berganti tiap hari. Bisa meneliti
serta menganalisis jenis cuitan seperti apa yang
biasanya bisa viral. Beberapa cuitan yang cepat
menjadi perbincangan adalah berkaitan dengan horor,
politik, komedi, selebritas Korea, atau suatu produk
yang promosinya dikemas dengan cara unik.
Dengan melakukan penelitian dan analisis terlebih
dahulu, bisa mendapatkan gambaran jelas mengenai
konten-konten viral sekaligus bisa mendapatkan ide
kreatif yang bisa diolah menjadi sebuah cerita.
Thread yang dibuat harus memiliki aspek menarik serta
mampu membuat pembaca enjoy. Jadikanlah anti
mainstream atau berbeda dengan cuitan lainnya. Unsur
kebaruan juga bisa digunakan sehingga dapat
memberikan pengetahuan bagi visitor di akun
pengguna.
2) Gabung dengan Pengalaman Pribadi
Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda
sehingga bisa jadi terobosan dalam menciptakan
trending tweet. Alasannya, selalu menarik untuk
mengikuti kisah dan pengalaman yang pernah dilalui
seseorang, apalagi kalau disampaikan dengan cara
yang unik. Untuk itu konten dapat dirangkai serta
dibumbui thread dengan sedikit kata yang hiperbola.
Dengan begitu, netizen akan semakin penasaran
dengan jalan cerita selanjutnya. Atau bisa juga
diberikan potongan gambar dan video yang membuat
warganet tidak mengalami kebosanan.
3) Jangan Lupa dengan Tagar
Ada beberapa tips agar tagar yang dibuat bisa menjadi
semakin viral. Poin yang pertama, jangan terlalu
panjang sehingga mudah diingat pembaca. Saran
kedua, tagar atau hashtag yang digunakan harus jelas
serta sesuai dengan topik cerita yang ada di dalam
cuitan.
Selanjutnya adalah unik. Tagar yang unik bisa membuat
netizen akan menemukan ciri khas tersendiri. Selain itu,
gunakan tagar secukupnya saja, misalnya satu atau
dua tagar.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 113


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Tag Akun Terkenal


Jika pengguna mengunggah sebuah cerita dan ingin
trending, jangan sungkan untuk melakukan tag akun-
akun popular. Misalnya, Twitter milik para artis, tokoh
penting atau akun official suatu media. Mempromosikan
sebuah konten bisa membuat lebih cepat viral, karena
mereka menyukai atau bahkan melakukan retweet.
5) Pilih Waktu yang Tepat
Waktu yang baik untuk membuat trending topic di
Twitter adalah saat pengguna aktif menggunakan media
sosial, yaitu saat jam makan siang atau setelah
maghrib.
Sekitar jam makan siang, antara pukul 12.00 WIB
hingga pukul 14.00 WIB atau di malam hari sekitar
pukul 19.00 sampai 22.00 WIB, banyak netizen yang
memainkan Twitter. Manfaatkan waktu untuk membuat
tweet sehingga konten memiliki kemungkinan besar
untuk dibahas pengguna semakin tinggi.
6) Mengenali audiens dan mengetahui minat mereka
Sebelum mulai mencuitkan hashtag, kenali audiens dan
ketahui minat audiens terlebih dulu. Untuk memulai
trend, bahaslah topik yang disukai oleh audiens.
jika audiens suka dengan konten receh ala anak muda,
mungkin akan susah membuat mereka terlibat pada
tweet yang membahas tentang ekonomi dunia.
Kemungkinan besar, mereka tidak akan
memedulikannya dan tidak akan terlibat dengannya.
Perhatikan minat dan topik yang disukai oleh mereka.
Jika sudah sesuai, kemungkinan mereka akan terlibat
dengan sendirinya dan meramaikan tweet kita.

114 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 3
TEKNIK DISEMINASI INFORMASI MELALUI
PEMBENTUKAN JARINGAN KOMUNITAS DIGITAL

1. Forum Jaringan Komunitas Digital


Perkembangan platform digital memungkinkan untuk
terhubungkan satu sama lain dan mengekspresikan dirinya secara
kreatif. Dunia digital juga memunculkan berbagai tantangan dan
isu baru dalam hal perlindungan generasi muda, seperti cyber
bullying, keselamatan dan kesejahteraan generasi muda saat
online, konten yang tidak sesuai bagi generasi muda, dan lain
sebagainya. Hal tersebut yang melatarbelakangi dibentuknya
forum jaringan komunitas digital. Komunitas digital merupakan
komunitas yang terbentuk dari para pengguna yang
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk
menunjang kebutuhannya sehari-hari.
Forum jaringan komunitas digital, meliputi:
a. Penguatan jaringan komunitas digital
Penguatan jaringan komunitas digital dapat dilakukan
dengan beberapa kegiatan, sebagai berikut:
1) Program Pelatihan;
2) Proyek Edukasi/Produksi Konten;
3) Seminar/Konferensi/Kelas Ajar/Pertemuan;
4) Perlombaan;
5) Penghargaan;
6) Beasiswa/Support terhadap Keberhasilan;
7) Promosi Riset/Kelompok Kerja/Jurnal Akademik/Proyek;
8) Workshops/Lokakarya;
9) Konten yang di Broadcast;
10) Perbaikan Infrastruktur Teknologi;
11) Pengorganisasian/Berjejaring.

b. Literasi digital
Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan
pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat
komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup
kemampuan untuk menemukan, mengerjakan,

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 115


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

mengevaluasi, menggunakan, membuat serta


memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat
sesuai kegunaannya.
Lliterasi digital memiliki empat prinsip dasar, yaitu:
1) Pemahaman, artinya masyarakat memiliki kemampuan
untuk memahami informasi yang diberikan media, baik
secara implisit ataupun eksplisit.
2) Saling ketergantungan, artinya antara media yang satu
dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan.
Media yang ada harus saling berdampingan serta
melengkapi antara satu sama lain.
3) Faktor sosial, artinya media saling berbagi pesan atau
informasi kepada masayrakat. Karena keberhasilan
jangka panjang media ditentukan oleh pembagi serta
penerima informasi.
4) Kurasi, artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk
mengakses, memahami serta menyimpan informasi
untuk dibaca di lain hari. Kurasi juga termasuk
kemampuan bekerja sama untuk mencari,
mengumpulkan serta mengorganisasi informasi yang
dinilai berguna.

c. Kewarasan Digital
Kewarasan digital hanya akan bisa dicapai jika sebanyak
mungkin anggota masyarakat ‘waras’ digital. Kewarasan dan
kecerdasan (digital) kolektif menjadi hal yang ingin kita capai
bersama. Kepolisian Republik Indonesia akan menjadi
bagian dari inisiatif ini, bukan hanya sebagai penegak hukum
tetapi juga sebagai pendorong dan fasilitator. POLRI
bersama masyarakat menjaga keamanan serta ketertiban
serta kewarasan di dunia maya.

2. Pembinaan Jaringan Komunitas Digital


Pembinaan Jaringan komunitas digital sebagai alat diseminasi
(True Believers)
a. Konsolidasi True Believers
Misalnya: kelompok, komunitas, organisasi, individu, figur
publik, yang punya relevansi tinggi dan “believe” dengan 16
program prioritas.
b. Menangkan hati audiens yang terdampak langsung
Misalnya: Kelompok, komunitas, organisasi, individu, figur
publik, hajat dan hidupnya akan terdampak langsung secara
postif oleh 16 program prioritas.
116 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA
HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Kanalisasi ruang di kursus


Misalnya: Kelompok, komunitas, organisasi, individu, figur
publik, yang memang sudah beragenda untuk selalu
menyerangkan, diberikan kanal tersendiri sebagai echo-
chamber.
d. Petakan dan rangkul media arus utama
Misalnya: Identifikasi media-media yang bisa berhubungan
baik dan setuju dengan pendekatan 16 program prioritas.
e. Glorifikasi setiap kemenangan naratif
Setiap kemenangan naratif poin di atas, bisa diglorifikasi
melalui berbagai kanal dan jejaring yang telah terjalin.

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 117


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Diseminasi digital adalah suatu kegiatan penyebaran informasi
yang ditujukan kepada kelompok target atau individu melalui
platform/media digital agar netizen memperoleh informasi, timbul
kesadaran, menerima, mengubah perilaku sasaran, dan akhirnya
mereka mampu memanfaatkan informasi tersebut.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Diseminasi Informasi
Digital dapat dilakukan melalui:
a. Media massa konvensional (koran, radio, televisi).
b. Media interpersonal.
c. Media hibrida baru (new media).
3. Dalam pelaksanaannya, diseminasi membutuhkan beberapa
teknik, di antaranya:
a. Memahami target pendengar.
b. Menentukan dan memahami tujuan.
c. Menentukan media yang paling efektif.
d. Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan.
e. Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan
disampaikan.
f. Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik
dan saran.
g. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
4. Laporan diseminasi informasi digital:
a. Facebook.
b. Twitter.
c. Instagram.
d. Youtube.
5. Diseminasi melalui media sosial adalah penyebaran informasi
dengan memanfaatkan media daring yang digunakan untuk
kebutuhan komunikasi jarak jauh.
6. Diseminasi informasi melalui media sosial sebagai sarana
komunikasi, bertujuan untuk:
a. Dapat menghubungkan antar pengguna dengan cakupan
wilayah yang sangat luas;
b. Agar pengguna media sosial (Medsos) lebih mudah dan
cepat, dibutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat,
tidak perlu lagi menghubungi orang lain melalui kabel telepon
atau alat komunikasi tradisional.

118 KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Dengan mengakses media sosial, dapat terhubung dengan


banyak orang, membuat forum, diskusi bersama,
mengunggah aktivitas keseharian dan lain sebagainya.
7. Bentuk Diseminasi Informasi Melalui Media Sosial
a. Pembuatan narasi di media sosial.
b. Engagement/Keterlibatan Di Media Sosial.
c. Cipta Trending Topik di Media Sosial Twitter.
8. Komunitas digital merupakan komunitas yang terbentuk dari para
pengguna yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai
media untuk menunjang kebutuhannya sehari-hari.
9. Forum jaringan komunitas digital, meliputi:
a. Penguatan jaringan komunitas digital.
b. Literasi digital.
c. Kewarasan Digital.
10. Pembinaan Jaringan komunitas digital sebagai alat diseminasi
(True Believers)
a. Konsolidasi True Believers.
b. Menangkan hati audiens yang terdampak langsung.
c. Kanalisasi ruang di kursus.
d. Petakan dan rangkul media arus utama.
e. Glorifikasi setiap kemenangan naratif.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian diseminasi informasi digital!
2. Jelaskan pemanfaatan teknologi informasi dalam diseminasi
informasi digital!
3. Jelaskan teknik diseminasi informasi digital!
4. Jelaskan administrasi diseminasi informasi digital!
5. Jelaskan pengertian diseminasi informasi melalui media sosial!
6. Jelaskan tujuan diseminasi informasi melalui media sosial!
7. Jelaskan bentuk diseminasi informasi melalui media sosial!
8. Jelaskan forum jaringan komunitas digital!
9. Jelaskan pembinaan jaringan komunitas digital!

KEMAMPUAN DASAR MULTIMEDIA 119


HPP-LAT BINTARA/PNS GOL II FUNGSI PEMBINAAN

You might also like