You are on page 1of 9

Disusun Oleh :

Kelompok III

PELATIHAN PELAYANAN TERPADU PENYAKIT TIDAK


MENULAR (PANDU PTM) di FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA (FKTP)
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular yang
saat ini semakin meningkat kasusnya PTM maka dilakukan upaya program Pelayanan
Terpadu PTM. Merujuk kepada Permenkes RI No. 71 tahun tahun 2015 tentang
Penanggulangan PTM, disebutkan bahwa Penyelenggaraan Penanggulangan PTM
dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi antara satuan kerja atau unit pengelola
di FKTP. Penyelenggaraan Penanggulangan PTM dilaksanakan dengan menerapkan
pendekatan tuntas, pendekatan pemerataan, dan pendekatan lainnya.
Kebijakan upaya pencegahan dan pengendalian PTM terintegrasi dan sinergis
dengan kebijakan kementerian kesehatan, meliputi upaya promotive dan preventif
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative, partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat, kemitraan dan jejaring kerja, penguatan peran
pemerintah daerah, pendekatan berjenjang (continuum of care) dan pendekatan siklus
kehidupan, serta dukungan ketersediaan infrastruktur Kesehatan yang memadai
dengan kendali mutu.
Salah satu rangkaian dalam proses pembelajaran Pelatihan Pelayanan Terpadu
PTM adalah Praktik Lapangan (PL), dimana kegiatan PL ini adalah sebagai bentuk
penerapan materi pembelajaran peserta yang diperoleh didalam kelas, terutama
untuk materi pencegahan, pengendalian, penanggulangan PTM di FKTP.

B. Tujuan Praktik Lapangan


1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan Praktik Lapangan (PL) di Puskesmas peserta mampu
melakukan penanggulangan PTM Terpadu PTM di FKTP
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai Praktik Lapangan, peserta dapat:
• Mengidentifikasi permasalaan pelayanan terpadu PTM
• Mengidentifikasi Faktor Resiko PTM
• Penangulangan terpadu PTM di FKTP
• Upaya tindak lanjut
BAB II
Proses Kegiatan

Waktu pelaksanaan PL pada pelatihan ini dilaksanakan setelah seluruh materi


disampaikan, dan dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, tahap penyusunan laporan dan tahap presentasi hasil laporan melalui
seminar PL sebagai berikut:
1. Persiapan lapangan
- Penyampaian informasi kepada lokasi Puskesmas yang akan digunakan sebagai
lokasi praktik kerja lapangan dan dijelaskan secara rinci kegiatan yang akan
dilaksanakan selama kunjungan lapangan
- Logistik/alat dan bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan PL
- Persiapan peserta meliputi :
• Pembagian kelompok praktik lapangan terdiri 3 kelompok
• Mempelajari panduan PL
• Pembagian tugas dan peran tim

2. Pelaksanaan
a. Masing-masing kelompok melakukan praktik di :
• Poli pengobatan/umum
• Poli anak
• Poli KIA/KB
• Poli Gizi
• Apotik
• Laboratorium
• Promkes Puskesmas
• Rekam Medik

b. Pada saat di Poli pengobatan masing-masing kelompok mengambil kasus PTM


• Mencocokkan kondisi pasien (menggunakan alur)
• Diskusi di kelompok masing-masing bagaimana cara implementasi alur
di Puskesmas
• Mencatat/fotocopy status di Puskesmas dan form pencatatan-pelaporan
(Apakah LB-1 atau contoh lainnya)

c. Penyusunan laporan hasil PL, masing-masing kelompok membuat hasil PL dan


kasus yang diambil di Puskesmas (disesuaikan dengan alur), dengan sistematika
laporan
BAB III
HASIL KEGIATAN PL

Pasien I
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn. T
2) Umur : 79 th
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Kristen
5) Pendidikan Terakhir : SMA
6) Alamat : Jl. Maesa
7) Pekerjaan : Pensiunan
8) Status Perkawinan : Menikah
9) No. Hp : 085241366xxx

b. Keluhan Utama
Nyeri kepala sejak 3 hari terakhir disertai nyeri ulu hati.
c. Riwayat PTM
1) Keluarga
a) Hipertensi : Ya

2) Diri Sendiri
a) Penyakit Jantung : Ya
b) Hipertensi : Ya
d. Pola Kebiasaan Hidup Sehari-hari
1) Kurang aktifitas fisik
e. Pengukuran:
TB = 164 cm
BB = 54 kg
Lingkar perut = 78 cm
IMT = 20,1 ( Normal )
TD = 110/70 mmHg
Lab : GDS :.... mg/dl
Choles :.... mg/dl

f. Hasil CARTA = -
g. Diagnosa : CHF + Hipertensi on Treatment + Dyspepsia
h. Terapi dan Tindak Lanjut
Miniaspi 80 mg 1x sehari PO
Candesartan 8 mg 1x sehari PO
Furosemide 40 mg 1x sehari PO
Lakukan CERDIK dan PATUH
Pasien II
a. Identitas Pasien
1) Nama : Ny. L
2) Umur : 64 thn
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Kristen
5) Pendidikan Terakhir : SMA
6) Alamat : Jl. BTN Banua Tadulako
7) Pekerjaan : IRT
8) Status Perkawinan : Menikah
9) No. Hp : 085245542xxx

b. Keluhan Utama
Kontrol pengobatan
c. Riwayat PTM
3) Keluarga
-
4) Diri Sendiri
Penyakit Jantung : Ya
d. Pola Kebiasaan Hidup Sehari-hari
Kurang aktivitas fisik
e. Pengukuran:
TB = 150 cm
BB = 65 kg
Lingkar perut = 93 cm
IMT = 28,9 ( Obesitas I )
TD = 112/63 mmHg
Lab : GDS :.... mg/dl
Choles :.... mg/dl

f. Hasil CARTA = -
g. Diagnosa : CHF + CAD
h. Terapi dan Tindak Lanjut
Rujuk Poli Jantung RS Undata
Hasil Kegiatan Praktik Lapangan

NO HAL HASIL OBSERVASI USUL/SARAN


1 Poli Umum • Di poli umum PKM Birobuli tersedia • Diharapkan poli umum di PKM
alat pengukur antropometri, tapi Birobuli tetap melakukan
setiap pasien yang datang hanya pengukuran antropometri
dilakukan pengukuran disetiap pasien yang datang
antropometri satu kali pada berkunjung, seperti berat
kunjungan pertama saja. badan dan lingakr perut
• Untuk penggunaan charta di poli • Diharapkan kepada pihak pkm
umum tidak ada. Birobuli agar bisa
menggunakan charta dalam
menentukan faktor risiko PJPD.
2 Poli KIA • Pemeriksaan ibu hamil di poli KIA • Sebaiknya saat dilakukan
sudah dilakukan sesuai SOP. Jika kontrol IUD, dapat
ditemukan pasien dengan HT atau diedukasi untuk dilakukan
DM dalam kehamilan maka akan pemeriksaan IVA test untuk
dilakukan rujukan ke FKRTL untuk skrining.
pemeriksaan dan penanganan
lebih lanjut
• Untuk pemeriksaan IVA selalu
dilakukan saat ada indikasi.
3 Poli Gizi • Di poli Gizi PKM Birobuli lebih fokus Diharapkan kepada petugas gizi
ke penanganan kasus stunting. dan pengelola PTM untuk
Untuk kasus PTM seperti DM, HT berkoordinasi dalam
dan kolesterol hanya di lakukan memberikan konseling gizi
konseling diit untuk penderita DM secara berulang
dan HT.
4 Apotek/Kamar Obat • Pengelolaan obat pada PKM • Diharapkan PKM Birobuli
Birobuli menerapkan Sistem Satu membuat Rencana Kebutuhan
Pintu. Kebijakan kefarmasian Obat (RKO) yang sesuai dengan
termasuk pengadaan dan jumlah yang dibutuhkan dan
pendistribusian sediaan farmasi, permintaan berdasarkan RKO
alat kesehatan, BMHP melalui tersebut
instalasi farmasi PKM. • Harapan kepada pihak PKM
• Pengadaan obat PTM dianfa untuk mempertahankan dan
langsung oleh bagian farmasi PKM meningkatkan pelaksanaan
ke Dinkes manajemen pengelolaan obat
• Khusus untuk BMHP didrop di PKM Birobuli supaya lebih
langsung dari Dinkes dan diatur efektif.
oleh bagian farmasi PKM
• Obat-obatan PTM yang paling
sering digunakan adalah Amlodipin,
simvastatin, glimepiride,
metformin.
• Bila ditemukan kekosongan stok
obat PTM, bagian farmasi PKM
langsung mengambil obat ke
Gudang obat.
5 Laboratorium • Alat Pemerikasan Laboratorium • Diharapkan PKM Birobuli
Dasar yang ada di PKM Birobuli membuat Rencana Kebutuhan
Sudah tersedia seperti Darah rutin, BHP(Strip Asam urat,
profil Lipid, Asam Urat, dan Gula kolesterol) yang sesuai dengan
Darah. jumlah yang sasaran PTM
• Kendala PTM yang di sampaikan
pengloh PTM di PKM Birobuli
Kurang Stik kolesterol dan Asam
Urat pada saat Turun kegiatan
POSBINDU
6 Promkes • Petugas Promkes belum terintegrasi Diharapkan Pengelola PTM bisa
dengan pengelola PTM sehingga berkoordinasi dengan pengelola
petugas promkes tidak pernah turun promkes untuk upaya
posbindu bersama untuk kegiatan pencegahan PTM
konseling PTM
7 Rekam Medik Belum ada formulir skrining khusus Di harapkan untuk melampirkan
faktor resiko PTM yang disiapkan form skrining faktor risiko PTM,
dalam rekam medik sehingga dalam pengkajiannya
di harapkan dilakukan skrining
faktor risiko PTM pada Usia 15
tahun ketas.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hal-hal yang positif


1. Bangunan puskesmas tertata dengan baik dan terjaga kebersihannya
2. Prolanis di Puskesmas Birobuli sudah berjalan dengan baik
3. Untuk pemeriksaan penunjang lainnya puskesmas birobuli sudah bekerjasama
dengan laboratorium Prodia dan Maxima
4. Puskesmas Birobuli sudah bekerjasama dengan rumah sakit mata SMEC
5. PRB di puskesmas Birobuli sudah berjalan dengan baik.
6. Sering di adakan pelatihan kader PTM

B. Hambatan / Permasalahan serta Upaya mengatasinya


1. Hambatan / Permasalahan
1) Kurangnya tenaga dokter di Puskesmas Birobuli yang memahami alur dari
pandu PTM
2) PANDU PTM di PKM Birobuli belum efektif, karena belum menggunakan
CHARTA di puskesmas
3) Pelaksanana POSBINDU PTM belum terintegrasi dengan Program lain seperti
GIZI dan PROMKES

2. Upaya Mengatasi
Memberikan masukan dan saran kepada kepala Puskesmas Birobuli dan
Pemegang Program PTM mengenai alur pelaksaan PANDU PTM di FKTP
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN
• Pelayanan Pandu PTM secara komprehensif dan terintegrasi sangat
membantu penurunan PJPD di masa mendatang,dan menurunkan
mortalitas,mengurangi dana untuk kesehatan di masa depan.
• Deteksi awal Faktor resiko PTM bisa menghindari komplikasi yang lebih parah
• Promosi Pandu PTM ke masyarakat masih harus kita galakan lagi,supaya
kesadaran periksa masyarakat meningkat.

B. SARAN
• Pelatihan Pandu PTM diadakan lagi bagi Puskesmas yang belum pernah
pelatihan Pandu PTM
• Penugasan PKL ditambah hari nya untuk pembuatan laporan

You might also like