You are on page 1of 2

NAMA: ARIYAN MUSTOFA

NIM : 22410346

KELAS : D

Jelaskan mengenai perbedaan unsur norma/kaidah sosial yang terdiri dari norma agama, norma
kesusilaan, norma sopan santun/adat istiadat dan norma hukum. (Baca Buku Sudikno
Mertokusumo berjudul Mengenal Hukum).

1. Norma Agama
Kaedah kepercayaan atau keagamaan ditujukan kepada kehidupan beriman. Kaedah ini
ditujukanterhadap kewajiban manusia kepada Tuhan dan kepada dirinya. Sumber kaedah ini
adalah ajaran ajaran agama yang oleh pengikut pengikutnya dianggap sebagai perintah tuhan.
Tuhanlah yang mengancam pelanggaran pelanggaran kaedah kepercayaan atau agama dengan
sanksi. Kaedah kepercayaan ini bertujuan untuk penyempurnaan manusia, oleh karena itu kaedah
ini ditujukan kepada umat manusia dan melarang perbuatan jahat.
- Kaedah kepercayaan atau keagamaan tidaklah memberi sanksi yang dapat dirasakan
secara langsung didunia ini.

2. Norma Kesusilaan
Kaedah kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai individu karena menyangkut
kehidupan pribadi manusia. Sebagai pendukung kaedah kesusilaan adalah murni individu dan
bukan manusia sebagai mahluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang terorganisir.
Kaedah kesusilaan ini ditujukan kepada manusia agar terbentuk akhlak pribadi guna
penyempurnaan manuisa dan melarng manusia melakukan perbuatan jahat. Sumber kaedah
kesusilaan adalah dari manusia sendiri, jadi bersifat otonom dan tidak ditujukan kepada sikap
lahir, tetapi ditujukan kepada sikap batin manusia juga.
- Kaedah kesusilaan jika dilanggar hanyalah akan menimbulkan rasa malu, rasa takut, rasa
bersalah atau penyesalan saja kepada pelaku. Kalau ada orang pembunuh ditangkap tidak
diadili tetapi masih berkeliaran, masyarakat akan merasa tidak aman, meskipun
pembunuh itu dicekam oleh perasaan yang sangat mendalam dan dirasakan sebagai
penderitaan oleh perbuatan yang dilakukanya.

3. Norma Kesopanan/Adat istiadat


Kaedah kesopanan ditujukan kepada sikap lahir pelakunya yang konkrit demi penyempurnaan
atau ketertiban masyarakat dan bertujuan untuk menciptakan perdamaian, tata tertib atau
membuat “sedap” lalu lintas manusia yang bersifat lahiriah. Sopan santun lebih mementingkan
yang lahir atau yang formal : pergaulam, pakaian, bahasa. Kaedah sopan santun membenani
manusia dengan kewajiban-kewajiban saja. Kita bersikap ramah terhadap tamu yang datang
dirumah kita, walaupun datangnya pada waktu orang itu tertidur.
- Kaedah sopan santun dilanggar atau diabaikan hnayalah menimbulkan celaan, umpatan
atau cemohan saja. Sanksi inipun dirasakan masih kurang cukup memusakan, karena
dikhawatirkan pelaku pelangganran akan mengulangi perbuatanya lagi karena sanksinya
dirasakan terlalu ringan.

4. Norma Hukum
Keadah hukum ditujukan kepada pelakunya yang konkrit yaitu pelaku pelanggaran yang nyata
nyata berbuat, bukan untuk penyempurnaan manusia, melainkan untuk ketertiban manusia agar
masyarakat tertib, agar jangan sampai jatuh korban kejahatan. Isi kaedah hukum ditujukan
kepada sikap lahir manusia. Kaedah hukum mengutamakan perbuatan lahir. Pada hakekatnya aya
yang dibatin, apa yang difikirkan manusia tidak menjadi soal, asal lahirnya ia tidak boleh
melanggar kaedah hukum. Kedah hukum berasal dari luar diri manusia. Kaedah hukum bersal
dari kekuasaan luar diri manusia yang memaksakan kepada kiat (heteronom). Masyarakatlah
secara resmi diberi kuasa untuk memberi sanksi atau menjatuhkan hukuman. Dalam hal ini
pengadilan sebagai lembaga yang mewakili masyarakat menjatuhkan hukuman.

You might also like