Professional Documents
Culture Documents
Teori Konsumsi Dan Perilaku Konsumen
Teori Konsumsi Dan Perilaku Konsumen
HADITS EKONOMI
Alhamdulillah lillahi rabbil alamin, segala pujian hanya milik Allah subhanahu wataala,
Atas izin dan perkenanNya, Dikta Perkuliahan Hadits Ekonomi bisa diselesaikan.
Ashshalatu wassalamu ala rasulillah shalawat dan salam kepada Rasulullah shallahu
alaihi wasallam yang telah memberikan panduan cara hidup yang benar di atas
kebenaran.
Materi-materi terkait dengan mata kuliah hadits ekonomi masih belum ditulis secara
meluas di kalangan akademisi. Sehingga buku-buku yang terkait dengan materi hadits
ekonomi masih sangat jarang ditemui dalam kajian literature moder. Dalam rangka
mengantisipasi hal tersebut maka diktat ini disusun dalam rangka menghadirkan salah
satu bentuk kajian komprehensif terhadap hadits-hadits ekonomi.
Dalam menyusun diktat perkuliahan ini, penulis melakukan melalui kajian literature
terkait teks ayat dan hadits ekonomi yang ditulis oleh Dr. Munzir Qahf dengan judul “
نة66رآن والس66ادية من الق66وص اإلقتص66“ النص. Buku tersebut memuat kajian terhadap teks
ekonomi yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah. Di antara Kelebihan dari buku
tersebut adalah memuat teks ayat dan hadits yang dikaji berdasarkan kajian ekonomi
bukan dalam bentuk kajian fiqh (hokum).
Teks-teks ayat dan hadits dari buku tersebut, kemudian disusun kembali sesuai dengan
rencana perkuliahan (RPS). Diharapkan mahasiswa akan mendapatkan materi secara
lengkap terkait dengan materi perkuliahan pada setiap pertemuan.
Diktat perkuliahan ini masih jauh dari kata sempura sehingga diperlukan saran dan
masukan untuk revisi lanjutan dalam rangka melengkapi hal-hal yang dianggap masih
kurang.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................4
BAB I TEORI KONSUMSI DAN PERILAKU KONSUMEN......................................................................5
1.1 Pandangan Islam (rasionalitas) terhadap perilaku konsumen.........................................5
1.1.1 Dasar-dasar pemahaman Konsumsi Menurut Islam..............................................5
1.1.2 Manfaat dan Hisab...............................................................................................10
1.2 Pertimbangan Jangka Panjang dalam Keputusan Konsumen.........................................11
1.3 Orientasi material konsumsi: thayyibat dan nilai moral dalam konsumsi.....................11
1.4 Beberapa Tujuan Konsumen...........................................................................................12
1.4.1 Mut’ah dan manfaat............................................................................................12
1.4.2 Menampakkan kenikmatan.................................................................................13
1.4.3 Ta’affuf, hidup apa adanya dan qanaah..............................................................14
1.4.4 Upah dan pahala..................................................................................................15
BAB I
TEORI KONSUMSI DAN PERILAKU KONSUMEN
I.1.1.7 Kreatifitas
صحيح البخاري ()45 /3
اريِّ 6، ْن َع ْب ٍد ال َق ِ الز َبي ِْرَ ،عنْ َع ْب ِد الرَّ حْ َم ِن ب ِ ْن ُّْن شِ َهابٍَ ،عنْ عُرْ َو َة ب ِ َ - 2010و َع ِن اب ِ
ان ِإ َلى ال َمسْ ِجدِ، ض َ ب َرضِ َي هَّللا ُ َع ْنهَُ ،ل ْي َل ًة فِي َر َم َ الخ َّطا ِ6
ْن َ ت َم َع ُع َم َر ب ِ َأ َّن ُه َقا َلَ :خ َرجْ ُ
ُص 6لِّي ِب َ
ص 6الَ ِت ِه ُص6لِّي الرَّ ُجُ 6ل َفي َ ُصلِّي الرَّ ُج ُل لِ َن ْف ِس 6هَِ ،وي َ ون ،ي َ َفِإ َذا ال َّناسُ َأ ْو َزا ٌع ُم َت َفرِّ قُ َ
6ان َأ ْم َثَ 6ل» ُث َّم 6ارٍئ َوا ِح 6دٍَ ،ل َكَ 6 ت َهُ66ؤ الَ ِء َع َلى َقِ 6 طَ ،ف َقا َل ُع َمرُِ« :إ ِّني َأ َرى َل ْو َج َمعْ ُ الرَّ هْ ُ
ون ُص66لُّ َ66ة ُأ ْخَ 66رىَ ،وال َّناسُ ي َ ت َم َعُ 66ه َل ْي َل ً ْن َكعْ بٍُ ،ث َّم َخَ 66رجْ ُ ُأ
َعَ 66ز َمَ ،ف َج َم َع ُه ْم َع َلى َبيِّ ب ِ
ضُ 6ل م َِن الَّتِي ُون َع ْن َه66ا َأ ْف َ
الب ْد َعُ 6ة َهِ 6ذهَِ ،والَّتِي َي َن66ام َ ِئه ْمَ ،ق66ا َل ُع َم 6رُِ « :نعْ َم ِ 6ار ِصالَ ِة َقِ 6
ِب َ
ُون َأ َّو َل ُه
ان ال َّناسُ َيقُوم َ ُون» ي ُِري ُد آخ َِر اللَّي ِْل َو َك َ َيقُوم َ
I.3 Orientasi material konsumsi: thayyibat dan nilai moral dalam konsumsi
َو ُكلُ66وا ِممَّا َر َز َق ُك ُم هَّللا ُ َحاَل اًل َط ِّي ًب66ا َوا َّتقُ66وا هَّللا َ الَّذِي َأ ْن ُت ْم ِبِ 6ه مُْؤ ِم ُنَ 6
6ون ([ })88المائدة:
]88
صحيح البخاري ()7 /7
،ٍعِيد6 َح َّد َثنِي َسعِي ُد بْنُ َأ ِبي َس: َقا َل،ِ َعنْ ُع َب ْي ِد هَّللا، َح َّد َث َنا َيحْ َيى، َح َّد َث َنا م َُس َّد ٌد- 5090
َ ِّ َع ِن ال َّن ِبي،ُ َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة َرضِ َي هَّللا ُ َع ْنه،َِعنْ َأ ِبيه
" ُت ْن َك ُح:صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل
ْ ر َب6 ْ َف،دِي ِن َها6ِ لِ َمالِ َها َول َِح َس ِب َها َو َج َمالِ َها َول:] َأِلرْ َبع8:ال َمرْ َأةُ [ص
ِ ذا6َ اظ َفرْ ِب6
ت ِ َت،ين
ِ ِّد6ت ال ٍ
"ك َ َيدَا
Wahai anak Adam, ambillah perhiasanmun setiap (melaksanakan ibadah) di masjid dan
makan dan minumlah dan jangan israf (berlebih-lebihan) sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang israf
)105 /5( سنن الترمذي ت بشار
َّد َث َنا6 َح: َقا َل، َح َّد َث َنا َأبُو عَاصِ ٍم: َقا َل، ُص ال َفالَّس ٍ َح َّد َث َنا َعمْ رُو بْنُ َعلِيٍّ َأبُو َح ْف3054
ُ لَّى هَّللا6 صَ َّ َأنَّ َر ُجالً َأ َتى ال َّن ِبي،َّاس ٍ ْن َعب ِ َع ِن اب، ُة6 َّد َث َنا عِ ْك ِر َم6 َح:ا َل66 َق،ٍع ُْث َمانُ بْنُ َسعْ د
َذ ْتنِي6ا ِء َوَأ َخ6 ت لِل ِّن َسُ ْر6 ْت اللَّحْ َم ا ْن َت َش
ُ ب6 ص َ هللا ِإ ِّني ِإ َذا َأ ِ و َل6 ا َر ُس66 َي:ا َل66 َف َق،لَّ َم6 ِه َو َس6َع َل ْي
ا66ت َم َ ا الَّذ66ا َأ ُّي َه66َأ ْن َز َل هَّللا ُ { َي6 َف.مْت َع َليَّ اللَّحْ َم
ِ ا66وا َط ِّي َب66وا الَ ُت َحرِّ ُم66ِين آ َم ُن ُ َّ َف َحر،َشه َْوتِي
ًوا ِممَّا َر َز َق ُك ُم هَّللا ُ َحالَال6666ُِين َو ُكل َ د6666 ُدوا ِإنَّ هَّللا َ الَ ُيحِبُّ ْالمُعْ َت6666 َّل هَّللا ُ َل ُك ْم َوالَ َتعْ َت6666َأ َح
.[ ٌِيث َح َسنٌ َغ ِريب ٌ َه َذا َحد.}َط ِّيبًا
Maksudnya:
Dari Ibnu Abbas r.a., seseorang lelaki datang menjumpai Nabi s.a.w. dan
bertanya:”Wahai Rasulullah, apabila saya mengkonsumsi daging maka saya terdorong
untuk mendatangi istriku dan syahwatku memuncak lalu saya berhenti dengan
mengharamkan atas diriku keinginan mengkonsum daging. Lalu turunlah firman Allah:”
Wahai orang yang beriman, janganlah kalian mengharamkan thayyibat (kenikmatan)
yang telah dihalalkan ke atas kamu dan janganlah melampaui batas sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang melampaui batas. Makan dan minumlah dari sebagian rizki
yang halal dan thayyib
Dari muthrif dari bapaknya berkata:” saya datang menjumpai Nabi s.a.w ketika itu
Baginda sedang membaca ayat:” kalian telah dilalaikan oleh bermegah-megah”. Baginda
bersabda:” Anak Adam berkata:” oh hartaku, oh hartaku. Baginda berkata: Wahai anak
Adam, apakah ada lagi yang tersisa dari hartamu kecuali apa yang engkau makan lalu
engkau habiskan, atau apa yang engkau pakai lalu menjadi using atau apa yang engkau
sedekahkan lalu engkau telah merelakannya?
Maksudnya:
Daripada Qatadah berkata:” Dulu kami pernah mengunjungi Malik r.a. sedangkan
Pelayannya berdiri. Beliau (Anas) berkata:” makanlah kalian semuanya, sungguh aku tak
pernah melihat Nabi s.a.w. melihat raghif (susu keju lembut) sehingga Bagindah
bertemu dengan Allah, dan tidak pernah melihat (mengkonsumsi) kambing samith
(panggang) dengan kepalanya sendiri
Dari Muadz bin Jabal berkata bahwa Tatkala Rasulullah s.a.w. mengutusnya ke Yaman
berkata:” Berhati-hatilah engkau (Wahai Muadz) dari perilaku gaya hidup mewah,
karena hakikat hamba Allah yang sesungguhnya bukanlah mereka yang hidup dengan
kemewahan”.
Dari Ibnu SIrin berkata: Umar bin Khtattab r.a. berkata: “Apabila Allah telah
melapangkan harta kepada kalian maka lapangkanlah atas diri kalian
I.4.3 Ta’affuf (menjaga harga diri), hidup apa adanya dan qanaah
I.4.3.1 Berpegang kemampuan dan diri dan cukup dengan apa yang ada
(121 /2( سنن أبي داود
،ِ َعنْ َأ ِبي ْال َعالِ َية، َعنْ عَاصِ ٍم،شعْ َب ُة ُ َح َّد َث َنا، َح َّد َث َنا َأ ِبي،ٍ َح َّد َث َنا ُع َب ْي ُد هَّللا ِ بْنُ م َُعاذ1643
ا َل66 َق:ا َل66 َق- لَّ َم6 ِه َو َس6لَّى هللاُ َع َل ْي6صَ ِ ول هَّللا ِ 6و َلى َر ُس6ْ 6انُ َم66ان َث ْو َب6 َ 6 َو َك: َقا َل- ان َ َعنْ َث ْو َب
ُه6 َوَأ َت َك َّف ُل َل، ْيًئ ا6اس َش
َ َأ َل ال َّن6 ُل لِي َأنْ اَل َي ْس6ُ « َمنْ َي ْكف:لَّ َم6صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َس َ ِ َرسُو ُل هَّللا
" ان اَل َيسْ َأ ُل َأ َح ًدا َش ْيًئ ا َ َف َك، َأ َنا: ُ َف َقا َل َث ْو َبان،»ِب ْال َج َّنةِ؟
__________
صحيح: ][حكم األلباني
Maksudnya:
Dari Tsauban berkata:-Tsauban Maula Rasulullah s.a.w. berkata: Rasulullah s.a.w.
bersabda: “ siapa di antara kalian yang berani berjanji untuk tidak meminta-minta
kepada manusia, niscaya saya menjaminnya masuk syurga? Maka Tsauban berkata: Saya
(Wahai Rasulullah), lalu beliau (Tsauban) tidak pernah meminta apapun dari manusia
Dari Abdullah bin Amr al-ash berkata:Rasulullah s.a.w. bersabda: sungguh telah
beruntung orang yang masuk Islam, diberikan kecukupan rizki dan Allah cukupkan
dengan semua pemberiannya.
(apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya
karena jihad) di jalan Allah sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi, (orang lain)
yang tidak tahu menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka
menjaga diri (dari meminta-minta). Engakau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-
cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain, apapun harta yang baik
yang kamu infakkan sungguh Allah Maha Mengetahui
Abu Hurairah r.a. berkata: Demi Allah yang tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
selainnya, sungguh dulu aku merebahkan tubuhku ke tanah karena untuk
menghilangkang rasa lapar, sungguh aku juga mengikat batu di perutku dengan ikatan
sangat kencang karena untuk menghilangkan rasa lapar. Pada suatu hari aku duduk di
jalan yang ramai dilalui banyak orang, lalu Abu bakar melewati jalan tersebut maka aku
berpura-pura bertanya tentang kandungan ayat al-Quran, sebenarnya aku tidak
menanyakannya kecuali dengan keinginan agar beliau dapat memberikan aku sesuap
makanan yang mengenyangkan……
I.4.3.4 Mengemis
)122 /2( صحيح البخاري
َد6 ْن َي ِزي ِ َعنْ َع َطا ِء ب،ٍْن شِ َهاب ِ َع ِن اب6،ك ٌ ِ َأ ْخ َب َر َنا َمال،ُف
َ َح َّد َث َنا َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ يُوس1469
ِ ار َسَألُوا َرسُو َل هَّللا ِ ص َ ِإنَّ َناسًا م َِن اَأل ْن:ُ َعنْ َأ ِبي َسعِي ٍد ال ُخ ْد ِريِّ َرضِ َي هَّللا ُ َع ْنه، ِّاللَّ ْيثِي
ا66 َفَأعْ َطا ُه ْم َح َّتى َن ِف َد َم،ُ ُث َّم َسَألُوه، َفَأعْ َطا ُه ْم،ُ ُث َّم َسَألُوه، َفَأعْ َطا ُه ْم،صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َ
،ُ ِف ُي ِع َّف ُه هَّللا
ْ َتعْ ف6 َو َمنْ َي ْس،رهُ َع ْن ُك ْم6َ 6ر َف َلنْ َأ َّد ِخ6
ٍ 6 دِي ِمنْ َخ ْي6ونُ عِ ْن66ا َي ُك66 « َم:ا َل66 َف َق،ُعِ ْن َده
َع6رً ا َوَأ ْو َس66ا ًء َخ ْي66 ٌد َع َط6ا ُأعْ طِ َي َأ َح66 َو َم،ُ ُصبِّرْ هُ هَّللا َ َو َمنْ َيسْ َت ْغ ِن ي ُْغ ِن ِه هَّللا ُ َو َمنْ َي َت
َ صبَّرْ ي
]»صب ِْر َّ م َِن ال
Maksudnya:
Dari Said al-Khudry r.a: sekelompok orang dari penduduk Ansar datang menjumpai
meminta harta kepada Rasulullah lalu Baginda memberikannya, kemudian mereka
meminta kembali: Baginda kembali memberikannya, mereka kembali memintanya maka
Baginda juga kembali memberikannya sehingga tidak ada satupun yang tersisa di sisinya.
Baginda bersabda: apapun yang ada sama saya maka saya tidak akan sembunyikan dari
kalian, barangsiapa yang menjaga kehormatannya dengan tidak meminta-minta maka
niscaya Allah akan menjaga harga dirinya, barangsiapa merasa cukup dengan apa yang
dimiliki akan Allah akan membuatnya merasa cukup (kaya) dan barangsiapa yang
bersabar maka Allah akan mengaruniakan kesabaran padanya, dan tidak ada pemberian
yang lebih baik dan luas kecuali pemberian kesabaran.
I.4.4.1 Konsumsi
Dari Anas berkata: Nabi s.a.w. memberitahu kami tentang sebuah berita gembira,
selama kami menjadi maka inilah berita paling menggembirakan kami. Baginda
bersabda:” Sesungguhnya seorang mukmin akan diberikan pahala karena duri yang
dipindahkan dari jalan, menunjukkan jalan kepada pejalan, menyeberangkan sesuatu,
pemberian susu, bahkan seorang mukmin diberikan pahala atas usahanya
memperbetulkan pakaian dengan tangannya akan tetapi tidak sempurna.
Dan (Ingatlah pada hari ketika orang-orang kafir dihadapkan ke neraka seraya dikatakan
kepada mereka, kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu
dan kamu telah bersenang-senang (menikmatinya) maka pada hari ini kamu dibalas
dengan azab yang menghinakan karena kamu telah sombong di bumi tanpa
mengindahkan kebenaran dan karena kamu telah berbuat duka (tidak taat kepada
Allah).
Dari Abi Sallah al-Habasyi berkata: Umar bin Abdul Aziz mengutus seorang utusan
kepadaku lalu aku ditaruk di atas al-barid. Beliau berkata: tatkalah bertemu dengannya
berkata: Wahai Amirul mukminin: kendaraanku membuatku sangat susah mencapai
tujuan dengan mudah. Lalu beliau (Umar bin Abdul Aziz) berkata: Wahai Abu Sallam, tak
ada maksud dari ku untuk menyusahkanmu akan tetapi aku mendengar hadits daripada
engkau yang engkau riwayatkan daripada Tsauban dari Nabi s.a.w. tentang kolam (al-
haudh) nabi maka ingin engkau menyampaikan langsung kepadaku tentang hadits
tersebut. Abu Sallam berkata, Tsaubah menceritakan kepadaku, dari Nabi S.a.w.
berkata: luas dan panjang kolamku antara Adan sampai ke Amma, airnya lebih putih dari
susu dan lebih manis dari madu, jumlah gelasnya sebanyak bintang-bintang di langit,
barangsiapa meminumnya maka tidak akan merasa haus selama-selamanya setelahnya.
Golongan pertama yang mencapainya adalah orang fakir muhajirin, rambutnya tidak
beraturan, pakaiannya kumal, mereka tidak menikahi perempuan yang berkelas, tidak
dibukakan bagi mereka kelimpahan rezeki. Umar berkata: sedangkan aku telah menikahi
perempuan berkelas, telah dibukakan kepadaku pintu rezeki yang banyak, aku telah
menikahi Fatimah bin Abdul Malik, tidak jarang aku tidak mencuci kepalaku sehingga
tanpa kusut tidak beraturan, tidak mencuci pakaian yang melekat di badan sampai
tampak kotor.
Dari Abi Umamah, Nabi s.a.w. bersabda: sesungguhnya auliyaku yang paling beruntung
adalah seorang mukmin yang ringan ………banyak mengerjakan shalat, bagusnya kualitas
ibadah kepada tuhannya. Mentaatinya dalam keadaan sembunyi, karakteristikanya tidak
menampakkan kehebatannya di hadapan orang lainnya dan sumber pemasukan
rezekinya sederhana namun ia bersabar atas kondisi tersebut. Kemudian menunjuk
dengan kedua jarinya dan bersabda: tidak panjang angan-angan, sedikit mengeluh dan
sedikit peninggalannya.