You are on page 1of 16

Tugas

Uji T paired, Uji T independent, Uji Korelasi, Uji Regresi

Disusun sebagai salah satu sayat penilaian pada mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pemngampu : Muhammad Hayyun, M.Pd

Disusun Oleh :

Listya Nursita Arifani (20200810200143)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2022
Uji T Paired

“Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar


Siswa Kelas 3 SD Negeri Cipete Selatan 05 Pagi”

No
Pre Test Post Test
.
1. 56 70
2. 60 86
3. 58 72
4. 64 88
5. 74 90
6. 62 86
7. 60 78
8. 68 78
9. 72 86
10. 70 84
11. 76 86
12. 78 90
13. 66 80
14. 64 76
15. 70 78
16. 76 84
17. 70 82
18. 76 86
19. 78 92
20. 76 84
21. 78 88
22. 72 82
23. 58 78
24. 68 80
25. 78 84
26. 66 80
27. 68 78
28. 76 86
29. 78 90
30. 70 84
a. Interpretasi (Penafsiram) Tabel Output “Paired Samples Statistics”

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Pair 1 Pre Test 69.53 30 6.902 1.260

Post Test 82.87 30 5.348 .976

Pada tabel output “Paired Samples Statistics” di atas diperoleh nilai Pre-Test rata-rata
hasil belajar (mean) sebesar 69,53. Sedangkan untuk nilai Post-Test diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar sebesar 82,87. Jumlah responden (siswa) yang digunakan sebagai sampel pada
penelitian adalah 30 orang siswa. Untuk nilai Std. Deviation (standar deviasi) pada Pre-test
sebesar 6,902 dan Post-Test sebesar 5,348. Selanjutnya, untuk nilai Std. Error mean untuk
Pre-Test sebesar 1,260 dan Post-Test sebesar 0,976.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar Pre-Test 69,53 <
Post-Test 82,87; dimana dapat diartikan secara deskriptif ada perbedaan antara rata-rata hasil
belajar Pre-Test dengan hasil belajar Post-Test.
Selanjutnya, untuk membuktikan apakah perbedaan tersebut nyata (signifikan) atau
tidak diperlukan penafsiran hasil uj paired sample T-Test yang terdapat pada tabel output
“Paired Samples test”

b. Interpretasi Tabel Output “Paired Samples Correlations”

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair 1 Pre Test & Post Test 30 .710 .000

Tabel Output di atas menunjukkan hasil uji korelasi atau hubungan antara kedua data
atau hubungan variable Pre-Test dengan Variable Post-Test. Berdasarkan tabel output diatas
diketahui nilai koefesien korelasi (Corelation) sebesar 0,710 dengan nilai signifikansi (Sig.)
sebesar 0,000.
Karena nilai Sig. 0,000 < probabilitas 0,05 ; maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara variable Pre-test dengan variable Post-test.
c. Interpretasi Tabel Output “Paired Samples Test”
Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence Interval of
the Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 Pre Test - Post -13.333 4.880 .891 -15.156 -11.511 -14.965 29 .000
Test

Tabel Output diatas merupakan tabel terpenting dalam uji sample paired test. Hal
tersebut dikarenakan pada bagian ini akan menemukan jawaban atas suatu pertanyaan dalam
kasus yang sedang diteliti. Dalam kasus saat ini akan diketahui apakah ada atau tidak
pengaruh dalam penggunaan Metode Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas 3 SD SDN Cipete Selatan 05 Pagi.

Rumusan Hipotesis Penelitian :


H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar Pre-Test dengan Post-Test, yang
berarti tidak ada pengaruh dalam penggunaan Metode Pembelajaran Problem Based
Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SD SDN Cipete Selatan 05 Pagi.

Ha = Ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar Pre-Test dengan Post-Test, yang berarti ada
pengaruh dalam penggunaan Metode Pembelajaran Problem Based Learning terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SD SDN Cipete Selatan 05 Pagi.

Pedoman Pengambilan Keputusan dalam Uji Paired Sample T-test

Singgih santoso (2014: 265) dalam bukunya menyatakan, pedoman pengambilan keputusan
dalam uji paired sample t-test nilai signifikansi (Sig.) hasil Output SPSS adalah sebagai
berikut

1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak
Berdasarkan tabel Output “Paired Samples Test” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed)
adalah sebesar 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan rata-rata hasil belajar Pre-Test dengan Post-Test. Dengan demikian
dapat diartikan ada pengaruh dalam penggunaan Metode Pembelajaran Problem Based
Learning dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SD SDN Cipete Selatan 05 Pagi.

Selain itu, dalam tabel tabel Output “Paired Samples Test” di atas juga memuat
informasi mengenai nilai “Mean Paired Differences” sebesar -13,333. Nilai tersebut
menunjukkan selisih antara rata-rata hasil belajar Pre-Test dengan Post-Test (69,53 – 82,87 =
-13,333) dan selisih perbedaan tersebut antara -15,156 sampai dengan -11,511 (95%
Confidence Interval of the Difference Lower and Upper).

Perbandingan antara Nilai t hitung dengan t tabel


Dasar pengambilan Keputusan
1. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Diketahui :
 Nilai t hitung = -14,965
T hitung bernilai negatif disebabkan karena nilai rata-rata hasil belajar pre test lebih
rendah dibandingkan dengan Post Test. Dalam kasus seperti ini maka nilai t hitung
negatif dapat bermakna positif. Sehingga menjadi 14,965
 Nilai t tabel = (α/2) ; df = (0,05/2); (22-1)
= (0,025); 29
 Dengan demikian nilai t-hitung 14,965> t-tabel 2,045

Dengan demikian, sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas dapat


disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dimana itu berarti bahwa ada perbedaan
rata-rata hasil belajar Pre-Test dengan Post-Test yang artinya ada pengaruh dalam
penggunaan Metode Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas 3 SD SDN Cipete Selatan 05 Pagi.
Uji T- Independent

“Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar


Siswa Kelas 3 SD Negeri Cipete Selatan 05 Pagi”

No Kelas A Kelas B
. (Konvensional) (PBL)
1. 56 70
2. 60 86
3. 58 72
4. 64 88
5. 74 90
6. 62 86
7. 60 78
8. 68 78
9. 72 86
10. 70 84
11. 76 86
12. 78 90
13. 66 80
14. 64 76
15. 70 78
16. 76 84
17. 70 82
18. 76 86
19. 78 92
20. 76 84
21. 78 88
22. 72 82
23. 58 78
24. 68 80
25. 78 84
26. 66 80
27. 68 78
28. 76 86
29. 78
30. 70

Rumusan Hopotesis Penelitian Komparatif


 HO = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok A (metode
belajar Konvensional) dengan kelompok B (Metode belajar PBL).
 Ha = Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok A (Metode
belajar Konvensional) dengan kelompok B (metode belajar PBL).

Dasar Pengambilan Keputusan Uji Independent Sample T-test


1. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima Ha ditolak, yang berarti tidak ada
perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok A (metode belajar
konvensional) dengan kelompok B (metode belajar PBL).
2. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada
perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok A (metode belajar
konvensional) dengan kelompok B (metode belajar PBL).

Interpretasi Output Uji Independet Sample T-test SPSS


a. Tabel Output 1 “Group Statistics”

Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Belajar Kelas A 30 69.53 6.902 1.260
Kelas B 28 82.57 5.357 1.012

Berdasarkan tabel output “Group Statistics” di atas diketahui jumlah data (N) hasil
belajar untuk kelompok A (model pembelajaran PBL) adalah 30 siswa dan untuk kelompok B
(metode Konvensional adalah sebanyak 28 orang siswa.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa (mean) untuk kelompok A (metode belajar
konvensional) sebesar 69,53 ; sementara untuk kelompok B (metode belajar PBL) sebesar
82,57. Dengan demikian, secara deskriptif statistik dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata
hasil belajar siswa antara kelompok A (metode belajar konvensional) dengan kelompok B
(metode beljar PBL).

Unruk membuktikan apakah perbedaan tersebut berarti nyata (signifikan) atau tidak, maka
diperlukan penafsiran tabel output “Independent sample test”
b. Tabel Output 2 “Independent Samples Test”
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Std.
Interval of the
Mean Error
Difference
Sig. (2- Differenc Differenc
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper
Hasil Equal variances 2.306 .135 - 56 .000 -13.038 1.631 -16.305 -9.772
Belajar assumed 7.996
Equal variances - 54.24 .000 -13.038 1.616 -16.279 -9.798
not assumed 8.066 5

Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai Sig. Levene's Test for Equality of
Variances adalah 0,135 > 0,05. dengan demikian, dapar diartikan bahwa varians data antara
kelompok A (metode belajar konvensional) dengan kelompok B (metode belajar PBL) adalah
Homogen (sama). Sehingga, panafsiran tabel output Independent Samples Test di atas
berpedoman pada nilai yang terdapat dalam tabel “Equal variances assumed”.
Berdasarkan tabel output “Independent samples test” pada bagian “Equal variances
assumed” di ketahui nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 ; maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang nyata
(signifikan) antara rata-rata hasil belajar kelompok A (metode belajar Konvensional) dengan
kelompok B (metode belajar PBL).
Selanjutnya, dari tabel output di atas diketahui nilai “Mean Difference” sebesar -
13,038; dimana nilai tersebut merupakan selisih antara nilai rata-rata hasil belajar kelompok
A (metode belajar konvensional) dengan kelompok B (metode belajar PBL) , yaitu : 69,53 –
82,57= -13,038 dan selisih perbedaan tersebut adalah -16,305 sampai -9,772 (95%
Confidence Interval of the Difference Lower Upper)

Perbandingan antara Nilai t hitung dengan t tabel


Dasar pengambilan Keputusan
1. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Diketahui :
 Nilai t hitung = 7,996
 Nilai t tabel = (α/2) ; df = (0,05/2); (56)
= (0,025) ; 56
Data t tabel diambil pada df ke 56
= (0,025) ; 56
= 2,0032
 Dengan demikian nilai t-hitung 7,996 > t-tabel 2,0032
Maka, berdasarkan dasar pemgambilan keputusan melalui perbandingan nilai t hitung
denga t tabel, dapat disimpulkan bahwa H0 di tolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti
bahwa ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelompok A (metode
Belajar konvensional) dengan kelompok B (metode Belajar PBL), atau bisa dikatakan
bahwa penerapan metode belajar konvensional dengan metode belajar PBL oleh guru
akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda.
Uji Regresi

“Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SD Negeri Cipete
Selatan 05 Pagi”

No
Motivasi Belajar Hasil Belajar
.
1. 56 70
2. 60 86
3. 58 72
4. 64 88
5. 74 90
6. 62 86
7. 60 78
8. 68 78
9. 72 86
10. 70 84
11. 76 86
12. 78 90
13. 66 80
14. 64 76
15. 70 78
16. 76 84
17. 70 82
18. 76 86
19. 78 92
20. 76 84
21. 78 88
22. 72 82
23. 58 78
24. 68 80
25. 78 84
26. 66 80
27. 68 78
28. 76 86
29. 78 90
30. 70 84
Persamaan Regresi Linear Sederhana

Secara umum rumus persamaan regresi linear sederhana adalah Y = a + bX. sementara untuk
mengetahui vnilai koefesien regresi tersebut dapat berpedoman pada output yang terdapat
pada tabel coefficiens
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 44.607 7.203 6.192 .000
Motivasi Belajar .550 .103 .710 5.337 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar

a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients. Dalam kasus ini nilainya sebesar 44,607.
Angka ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada motivasi
belajar (X) maka konsisten hasil belajar siswa (Y) adalah sebesar 44,607.
b = angka koefesien regresi. Nilainya sebesar 0,550. Anka ini memiliki arti bahwa setiap
penambahan 1% tingkat motivasi belajar siswa (X), maka Hasil belajar siswa (Y) akan
meningkat sebesar 0,550.
Karena nilai regresi tersebut bernilai (+), maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
(X) berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Y). sehingga persamaan regresinya
adalah Y = 44,607 + 0,550 X

UJI HIPOTESIS DALAM ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Hipotesis :
H0 = tidak ada pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
Ha = ada pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)

Uji hipotesis membandingkan nilai sig. 0,05


 Berdasarkan Nilai Signifikansi (Sig.)
1) Jika nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang
berarti ada pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
2) Jika nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05; maka H0 diterima dan Ha diterima, yang
berarti tidak ada pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 44.607 7.203 6.192 .000
Motivasi Belajar .550 .103 .710 5.337 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan tabel output “Coefficient” di atas didapatkan nilai signifikansi (Sig.) pada
variabel motivasi (X1) sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Dapat diartikan bahwa ada pengaruh Motivasi belajar (X) terhadap Haasil
belajar siswa (Y)

Uji hipotesis membandingkan nilai T hitung dengan T tabel


 Berdasarkan Perbandingan nilai t hitung dengan t tabel
1) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima; yang berarti bahwa
ada pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
2) Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak; yang berarti bahwa
tidak ada pengaruh Motivasi Belajar (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
 Nilai t hitung = 5,337
 Nilai t tabel = ((α/2) ; (df) = ((0,05/2); (30-2)
= (0,025;28)
= 2,048
 Dengan demikian nilai t hitung 5,337> t tabel 2,048
Maka, bedasarkan dasar pengambilan keputusan dengan cara membandingkan
nilai t hitung dengan t tabel, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Hal tersebut berarti ada pengaruh Motivasi belajar (X) terhadap hasil
belajar siswa (Y).

BESARNYA PENGARUH VARIABEL X TERHADAP Y

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .710 a
.504 .487 3.83226
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
Dari tabel output di atas diketahui nilai R Square sebesar 0,504. Nilai tersebut dapat diartikan
bahwa pengaruh motivasi belajar (X) terhadap hasil beajar siswa (Y) adalah sebesar 50,4%
sedangkan 49,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.

KESIMPULAN UJI ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “motivasi Belajar (X)
berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar Siswa (Y) dengan total pengaruh sebesar 50,4%”.
Pengaruh positif ini bermakna semakin tinggi / naiknya motivasi Belajar Siswa maka akan
berpengaruh terhadap meningkatnya Hasil Belajar Siswa.
Uji Korelasi

“Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SD Negeri Cipete
Selatan 05 Pagi”

No
Motivasi Belajar Hasil Belajar
.
1. 56 70
2. 60 86
3. 58 72
4. 64 88
5. 74 90
6. 62 86
7. 60 78
8. 68 78
9. 72 86
10. 70 84
11. 76 86
12. 78 90
13. 66 80
14. 64 76
15. 70 78
16. 76 84
17. 70 82
18. 76 86
19. 78 92
20. 76 84
21. 78 88
22. 72 82
23. 58 78
24. 68 80
25. 78 84
26. 66 80
27. 68 78
28. 76 86
29. 78 90
30. 70 84
Correlations
Motivasi Belajar Hasil Belajar
Motivasi Belajar Pearson Correlation 1 .710**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Hasil Belajar Pearson Correlation .710 **
1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

1. Membandingkan nilai r-hitung (pearson correlation) dengan r-tabel


a. Jika nilai r-hitung > r-tabel; maka terdapat korelasi anatar variabel yang
dihubungkan
b. Jika nilai r-hitung < r-tabel; maka tidak terdapat korelasi anatar variabel yang
dihubungkan
 r-hitung = 0,710
 r-tabel = (df (N-2) ; 0,05)
= (28 ; 0,05)
= 0,3160
 r hitung > r table, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya antara variable X
dan Y terdapat hubungan yang positif
2. Nilai signifikansi Sig. (2-tailed)
a. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05; maka terdapat korelasi antar variabel yang
dihubungkan
b. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05; maka tidak terdapat korelasi antar variabel yang
dihubungkan
 Diketahui nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 ; artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.

3. Berdasarkan tanda bintang (*) pada tabel output SPSS


a. Jika terdapat tanda bintang (*) atau (**) pada nilai pearson correlation maka
antara variabel yang dianalisis terjadi korelasi.
b. Jika tidak terdapat tanda bintang pada nilai pearson correlation maka antara
variabel yang dianalisis tidak terjadi korelasi
Kesimpulan :

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa antara variable motivasi belajar siswa
(X) dengan variable hasil belajar siswa (Y) memiliki korelasi (hubungan) satu sama lain.

You might also like