You are on page 1of 4

Dasar-dasar kependidikan

NO.1

1. 4 pilar UNESCO
United Nations, Educational, Scientific, and Cultural Organization
Menciptakan metode pembelajaran yang Merancangkan 4 pilar pendidikan untuk
dikenal dengan PAKEM menjadi acuan pendidikan

-Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan


Menyenangkan

Pencetus pilar pendidikan

Pilar-pilar pendidikan ini dicetuskan oleh UNESCO, yakni sebuah organisasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
berfokus dalam dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Pilar-pilar yang dimaksud antara lain:

1. Learn to know

Belajar untuk mengetahui adalah proses belajar yang mengembangkan kemampuan memori, imajinasi, penalaran,
pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir secara koheren dan kritis.

2. Learn to do

Maksud dari pilar ini adalah proses penerapan setelah peserta didik mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang cukup.
Hal ini tentu akan mendorong peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

3. Learn to live together

Wawasan dan praktik yang sudah memadai pun belum cukup jika tidak dibarengi dengan pemahaman tentang diri sendiri
dan keragaman antar umat manusia. Karenanya muncullah sikap empati, perilaku sosial yang kooperatif, dan
menghormati orang lain.

4. Learn to be

Setelah pengetahuan, praktik, dan pribadi mulai terbentuk, maka perlu juga untuk belajar apa itu tanggung jawab,
komitmen, dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Hal ini berpusat untuk merubah perilaku negatif menjadi
perilaku positif.

Sehingga akan tercipta kurikulum yang baik di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.

NO.2

standar Nasional Pendidikan adalah acuan utama yg mengatur perihal baku minimal yang harus terpenuhi pada
pengelolaan sekolah sang segenap penyelenggara sekolah, yaitu pengajar serta ketua sekolah.8 Standar Pendidikan
Nasional memiliki fungsi untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini menjadi landasan
dasar bagi pemerintah untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan. Berikut penjelasannya
tentang 8 standar pendidikan nasional di Indonesia.

1. Standard Isi
Standar yang pertama adalah standar isi. Yang diatur dalam standar isi mencakup komponen materi dan tingkat
kompetensi minimal yang dimiliki oleh siswa pada suatu jenjang pendidikan. Standar isi memuat beberapa hal, yaitu
kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan kalender
akademik. Dengan kata lain, standar isi merupakan standar yang mengatur materi dan kompetensi dari suatu jenjang
pendidikan demi terwujudnya lulusan yang kompeten.Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran.
Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode
mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

2. Standar Proses

Yang kedua adalah standar proses. Standar proses ini berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran di masing-
masing jenjang pendidikan. Dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan harus
melakukannya dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan partisipatif atau mengikutsertakan peserta didik dalam
proses pembelajaran.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Yang ketiga dari 8 standar pendidikan Nasional Indonesia adalah Standar Kompetensi Lulusan. Standar ini berkaitan erat
dengan kriteria kemampuan lulusan dari suatu instansi pendidikan. Setiap peserta didik yang lulus dari suatu jenjang
pendidikan diharapkan memiliki kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai dan sesuai dengan
standar yang berlaku.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan

Yang keempat adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas
untuk mendidik, membimbing, mengajar, menilai para peserta didik. Sedangkan tenaga kependidikan adalah semua orang
yang terlibat dalam suatu instansi pendidikan, mulai dari kepala sekolah, tenaga laboratorium, tenaga administrasi dan
tata usaha, pustakawan, pengawas sekolah, dan sebagainya.

Baik pendidik maupun tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang sesuai agar tujuan
pendidikan bisa tercapai. Kualifikasi akademik yang dimaksud adalah syarat minimal pendidikan yang harus dimiliki.
Tidak hanya kualifikasi akademik, seorang pendidik juga harus menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

5. Standar Sarana Dan Prasarana

Yang kelima adalah standar sarana dan prasarana. Demi berlangsungnya proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan
perlu memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan, teratur,
dan juga nyaman. Dalam standar ini, diatur mengenai sarana dan prasarana yang wajib dimiliki oleh setiap satuan
pendidikan. Sarana pendidikan yang wajib dimiliki meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku atau
sumber belajar lainnya, perlengkapan habis pakai, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang proses
pembelajaran. Prasarana pendidikan yang wajib dimiliki meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik,
ruang TU, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, kantin, tempat olahraga, tempat ibadah, dan ruangan lain yang
diperlukan untuk kelancaran proses pembelajaran.

6. Standar Pengelolaan

Yang keenam dari 8 standar pendidikan nasional Indonesia adalah standar pengelolaan. Standar pengelolaan dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah, dan
standar pengelolaan oleh pemerintah.

7. Standar Pembiayaan
Standar pendidikan yang ketujuh adalah standar pembiayaan. Proses pendidikan bisa terselenggara karena adanya
pembiayaan yang berkelanjutan. Pembiayaan dalam dunia pendidikan terdiri dari tiga komponen, yaitu : Biaya investasi
Yang termasuk biaya investasi adalah penyediaan sarana dan prasarana, biaya untuk pengembangan sumber daya manusia,
dan biaya untuk modal kerja tetap. Biaya personal Yang dimaksud dengan biaya personal adalah biaya yang dibayarkan
oleh peserta didik agar bisa mengakses pendidikan secara berkelanjutan. Biaya operasi Yang termasuk biaya operasi
pendidikan adalah gaji serta tunjangan untuk pendidik dan tenaga kependidikan, perlengkapan habis pakai, termasuk juga
biaya listrik, air, koneksi internet, dan sejenisnya.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan yang terakhir adalah standar penilaian pendidikan. Ini mengatur segala hal yang berkaitan
dengan prosedur penilaian pada peserta didik. Penilaian dilakukan untuk mengukur keberhasilan pemahaman peserta
didik dan keberhasilan proses pembelajaran selama ini. Penilaian pendidikan terdiri dari tiga bagian, yaitu penilaian hasil
belajar oleh pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan (sekolah), dan penilaian oleh pemerintah.

NO.3

Pembaharuan di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik.
Pembaharuan perlu terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan tantangan atau persoalan,
baik dari luar maupun dari dalam sistem pendidikan itu sendiri.

Bentuk-bentuk inovasi pendidikan :

1. Kurikulum Merdeka

2. Penguatan Pendidikan Karakter

3. Pembelajaran berbasis Proyek dalam PAB (PJBL)

4.Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

5. Pembelajaran Daring

6. Pembelajaran kontekstual PAB

7. Home Schooling

8. PKBM (sekolah paket/terbuka)

9. Mindfulness dlm PKB

10. Profil Pelajar Pancasila

NO.4

Kurikulum Merdeka Belajar didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Mulai tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan diberikan pilihan dalam mengimplementasikan kurikulum sesuai
kesiapan masing-masing.

1. Struktur kurikulum lebih fleksibel

Kurikulum terdahulu yang digunakan dalam skala nasional belum bisa memberikan fleksibilitas kepada guru, khususnya

dalam hal jam pelajaran yang ditentukan dalam per minggu. Nantinya, arah perubahan kurikulum ini memberikan

kebebasan bagi guru terkait jam pelajaran karena ditargetkan dipenuhi dalam satu tahun, bukan setiap minggu.
2. Fokus pada materi esensial

Tak sedikit peserta didik ataupun orang tua murid mengeluhkan padatnya materi pelajaran. Materi pelajaran yang terlalu
padat membuat tidak cukup waktu melakukan pembelajaran mendalam dan sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik. Oleh karena itu, ke depannya pembelajaran akan difokuskan pada materi esensial.

3. Penggunaan beragam perangkat ajar

Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa mengembangkan pembelajaran
kontekstual. Untuk itu, kurikulum ke depannya akan memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat
ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

4. Pemanfaatan teknologi digital

Tak dapat dimungkiri, kurikulum terdahulu belum dapat memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi digital berbasis
aplikasi. Maka dari itu, diperlukan adanya aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus
mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik. Salah satunya adalah Platform {
HYPERLINK "https://www.medcom.id/tag/20201/merdeka-mengajar" }.

Nah itu dia arah perubahan kurikulum di Indonesia. Kurikulum Merdeka perlahan-lahan akan membawa perubahan bagi
dunia pendidikan di Indonesia agar bisa terus melakukan perbaikan yang signifikan.

Sumber :
{ HYPERLINK "https://guruinovatif.id/@redaksiguruinovatif/4-pilar-pendidikan-yang-mulai-redup" }
{ HYPERLINK
"https://pskp.kemdikbud.go.id/standar_pendidikan/snp#:~:text=Cakupan%20SNP%20terdiri%20dari%208,dan%20(viii)
%20standar%20pembiayaan." }
{ HYPERLINK "https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8koZMDlb-menengok-4-perubahan-penting-
dalam-kurikulum-merdeka" }

You might also like