Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1
Kelompok 1
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " UPAYA DALAM
PENANGANAN KONFLIK KURANGNYA RASA SOLIDARITAS SISWA
KELAS XI IPS 3”
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini memberikan informasi mengenai rasa solidaritas satu sama lain
dan kuatnya rasa berkelompok atau circel di kelas XI IPS 3, mulai dari rasa egois
setiap individu maupun kelompok
Kami menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya kami. Kami juga berharap semoga
makalah ini mampu memberikan kesadaran akan pentingnya kebersamaan walaupun
memiliki perbedaan kesukaan maupun yang lainnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
D. Manfaat........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................................5
A. KONFLIK....................................................................................................................5
1. Pengertian Konflik...................................................................................................5
2. Jenis-Jenis Konflik...................................................................................................7
3. Faktor-Faktor Penyebab Konflik..............................................................................9
4. Dampak Konflik.....................................................................................................10
B. PENANGANAN KONFLIK......................................................................................12
1. Pengertian Penanganan Konflik.............................................................................12
2. Macam-Macam Penanganan Konflik.....................................................................12
C. SOLIDARITAS..........................................................................................................14
1. Pengertian Solidaritas.............................................................................................14
2. Macam-Macam Solidaritas.....................................................................................15
3. Faktor-Faktor Pembentuk Solidaritas.....................................................................15
D. WALI KELAS...........................................................................................................16
1. Pengertian Wali Kelas............................................................................................16
2. Pengaruh Wali Kelas..............................................................................................17
BAB III..................................................................................................................................20
METODE PENELITIAN.......................................................................................................20
A. Rancangan Penelitian.................................................................................................20
B. Subjek Penelitian........................................................................................................20
C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................20
BAB IV..................................................................................................................................22
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................22
A. HASIL PENELITIAN................................................................................................22
1. Penyajian Data.......................................................................................................22
2. Pengolahan Data.....................................................................................................22
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN....................................................................25
BAB V...................................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................................27
A. Kesimpulan................................................................................................................27
B. Saran..........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana upaya wali kelas untuk meyelesaikan konflik antar
siswa
2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam upaya penanganan
kurangnya solidaritas siswa
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memberikan
manfaat bagi ilmu pengetahuan yang ada di sekolah, khususnya oleh guru
bimbingan dan konseling dengan menggunakan layanan bimbingan
kelompok untuk meningkatkan sikap solidaritas dalam kelompok belajar.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Siswa dapat meningkatkan sikap solidaritas dalam kelompok belajar
melalui bimbingan kelompok.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KONFLIK
1. Pengertian Konflik
Secara etimologis, kata konflik berasal dari Bahasa Latin yaitu “con” dan
“figere”. Dimana kata “con” mempunyai arti bersama, sedangkan “figere”
mempunyai arti memukul. Di dalam KBBI, entri “konflik” diartikan sebagai
percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Sehingga bisa kota simpulkan bahwa
konflik merupakan suatu kondisi ketika ada dua ataupun lebih pandangan,
kepercayaan, keinginan, kepentingan, kebutuhan yang berbeda, nilai, tidak selaras,
berseberangan, dan tidak sejalan.
Di dalam materi Sosiologi yang membahas mengenai konflik, kata tersebut lebih
diartikan sebagai suatu proses sosial yang terjadi di antara dua orang ataupun
kelompok yang berupaya saling menyingkirkan satu sama lain dengan membuat
seseorang atau kelompok lain tidak berdaya atau bahkan dengan cara menghancurkan
orang atau kelompok lain.
Umumnya, konflik akan timbul dari adanya perbedaan yang ada di dalam
kehidupan sehari-hari seperti halnya perbedaan budaya, fisik, kepentingan, nilai,
kebutuhan, emosi, dan pola-pola perilaku antar individu maupun kelompok yang ada
di dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan tersebut bisa memuncak menjadi sebuah
konflik sosial ketika sistem sosial masyarakatnya tidak bisa mengakomodasi
perbedaan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian
konflik menurut para ahli:
a. Alo Liliweri
Konflik adalah suatu bentuk pertentangan alamiah yang berasal dari individu
ataupun kelompok karena mereka terlibat mempunyai perbedaan kepercayaan, sikap,
kebutuhan, dan nilai.
b. De Moor
Dalam sebuah sistem sosial, bisa dikatakan ada konflik jika para penghuni sistem
tersebut membiarkan dirinya atau kelompoknya dibimbing oleh tujuan atau nilai yang
bertentangan dan hal tersebut terjadi secara besar-besaran.
d. Lewis A. Coser
Konflik merupakan suatu perjuangan tentang nilai atau tuntutan atas status,
kekuasaan, bertujuan untuk menetralkan, mencederai, dan melenyapkan lawan.
e. M.Z Lawang
Konflik adalah suatu bentuk perjuangan untuk mendapatkan status, nilai, dan juga
kekuasaan saat tujuan dari pihak yang berkonflik tak hanya memperoleh keuntungan,
namun juga menundukkan saingannya.
g. Soerjono Soekanto
Konflik sebagai salah satu proses sosial individu per individu atau kelompok
manusia yang berupaya memenuhi kebutuhannya dengan cara menentang pihak
lawan yang disertai dengan kekerasan ataupun ancaman.
2. Jenis-Jenis Konflik
Berikut ini adalah beberapa jenis konflik yang biasa kita temukan di dalam
kehidupan bermasyarakat.
1. Konflik Pribadi
Jenis konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Dimana konflik pribadi
adalah salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu ataupun
dengan kelompok masyarakat. Salah satu penyebab adanya konflik pribadi adalah
karena adanya perbedaan cara pandang antar individu yang berkaitan dengan
persoalan yang serupa. Jenis konflik yang satu ini sangat sering terjadi di dalam
pertemanan, keluarga, dunia kerja, dan lain sebagainya. Salah satu contoh dari konflik
pribadi adalah ketika sebuah keluarga beradu argumen tentang pembagian hak waris
atau warisan.
2. Konflik Agama
3. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah jenis konflik yang terjadi antara ras yang berbeda.
Dimana konflik ras akan terjadi saat masing-masing ras merasa lebih unggul dan
mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri. Untuk contoh dari konflik rasial
yaitu seperti konflik antara pemuda kulit putih dan pemuda kulit hitam. Pastinya hal
itu sangat meresahkan dan menyebabkan adanya perpecahan. Jenis konflik rasial ini
sering terjadi di Indonesia.
Jenis konflik selanjutnya adalah konflik antar kelas sosial. Dimana konflik
jenis ini dikenal dengan konflik vertikal, yang mana bisa muncul karena adanya suatu
perbedaan kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Untuk
contoh dari jenis konflik yang satu ini adalah adanya demo yang terjadi antara
karyawan dan perusahaan, dimana para karyawan menuntut untuk kenaikan gaji.
5. Konflik Sosial
6. Konflik Politik
Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. konflik tersebut terjadi karena
masing-masing kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan.
Contoh dari konflik ini yaitu pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan
30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII. Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik
politik yang terjadi ketika menjelang pemilu.
7. Konflik Internasional
1. Perbedaan Individu
4. Dampak Konflik
Merujuk penjelasan dalam buku Modul Pembelajaran Sosiologi yang
diterbitkan Kemdikbud, konflik sosial bisa menimbulkan sejumlah dampak positif
maupun negatif. Sejumlah dampak konflik sosial itu bisa dicermati dalam perincian
di bawah ini.
3. Adjudikasi
4. Kompromi
5. Konsiliasi
6. Koersi
7. Stalemate
Stalemate adalah situasi di mana ketika kedua belah pihak yang berkonflik
memiliki kekuatan yang seimbang sehingga konflik terhenti pada titik tertentu.
Contoh stalemate yakni berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat vs Uni
Soviet, hingga konflik Korea Utara dan Korea Selatan.
C. SOLIDARITAS
1. Pengertian Solidaritas
Solidaritas merupakan konsep kesetiakawanan yang diperkenalkan oleh Emile
Durkheim pada 1858. Menurut Durkheim, solidaritas adalah suatu hubungan antara
individu atau kelompok yang terikat dengan perasaan moral dan kepercayaan yang
dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
Solidaritas juga dapat digambarkan dengan keadaan saling percaya yang tercipta
di antara individu atau anggota dalam suatu kelompok, seperti tertulis dalam artikel
ilmiah berjudul Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam Kelompok Sosial Antara
Pelajar.
1. Solidaritas Mekanik
2. Solidaritas Organik
Memiliki aktivitas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Dengan begitu, kelompok
masyarakat ini saling bergantung satu sama lain. Solidaritas organik biasanya hadir di
tengah-tengah masyarakat perkotaan.
1. Faktor lingkungan
2. Faktor keluarga
Pendidikan yang di berikan dalam keluarga sejak kecil bisa memberikan dampak
positif setelah dewasa jadi pendidikan yang di berikan bagi anak-anak sangat berguna
bagi perkembangannya di kehidupan yang akan datang.
D. WALI KELAS
Wali kelas ibarat sebagai pembimbing dalam sebuah perjalanan, yang tidak hanya
menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreativitas dan spiritual
peserta didik. Hal tersebut harus berdasrkan kerjasama yang baik dengan peserta
didik. Sebagai pembimbing, wali kelas memiliki berbagai hak dan tanggung jawab
dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakan. Wali kelas juga sebgai
penasehat bagi peserta didik, bahkan menjadi orang tua, meskipun wali kelas atau
guru kelas tidak memiliki latihan khusus sebgai penasehat.
Wali kelas sudah seharusnya memantau perkembangan kelas dan siswa serta
dapat memahami bagaimana karakter siswa. Seorang wali kelas mempunyia peranan
yang besar dalam stiap individu siswa, wali kelas yang baik akan membantu siswa
saat siswa menghadapi kesulitan dalam belajar terutama mengembangkan rasa
percaya diri siswa agar siswa lebih bernai dan tampil percaya diri di depan kelas.
Dalam hal ini akan dijelaskan mengenai pengertian wali kelas dari beberapa
pendapat. Menurut Daryanto (2011: 171)
Wali kelas di samping sebagai petugas pengelola kelas wali kelas harus mampu
berperan sebagai pengganti orang tua murid disekolahnya. Mengetahui
perkembangan akademik didiknya secara komprehensif, membuat catatan-catatan
khusus. Kasus-kasus yang tidak mampu diselesaikan sendiri dikonsultasikan atau
dialihtugaskan kepada petugas bimbingan di sekolah. Pada prinsipnya senakal apapun
anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan dengan orang tua/wali murid
untuk solusinya.
Sukardi (2000) menyatakan bahwa Guru kelas adalah guru yang diberi tugas
tambahan disamping mengajar juga untuk mengelola kelas tertentu dan bertanggung
jawab membantu siswa yang bermasalah serta membantu dalam proses kegiatan
belajar mengajar, mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data tentang siswa
yang dikelolanya. Berdasarkan pendapat tersebut, peran diartikan sebagai pola
tindakan yang diharapkan dari seorang yang melibatkan orang lain. Peran
mencerminkan posisi seseorang dalam berinteraksi, bersentuhan dengan sistem sosial,
hak, dan kewajiban, kekuasaan, serta bertanggung jawab yang menyertainya.
Menurut Sopidi (dalam saefudin: 2010) Ada beberapa peranan atau kedudukan
penting wali kelas di dalam suatu sekolah, antara lain:
Wali kelas merupakan pengganti orang tua disekolah, oleh karena itu wali
kelas sangat berpengauh besar dalam perkembnagan siswa disekolah, istilah wali
kelas sebagai mitra memiliki arti bahwa wali kelas adalah teman atau pengarah siswa
disekolah bukan hanya pengajar bagi para siswa.
Salah satu tugas wali kelas adalah memantau perkembangan siswa disekolah
dan melaporkannya kepada setiap oang tua siswa, oleh karena itu wali kelas bisa juga
menjadi tempat bertanya setiap orang tua siswa tentang sikap tingkah laku, serta
perkembangan belajar siswa yang dilakukan siswa disekolah.
a. Sebagai Fasilitator
Guru berperan sebagai sosok yang memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam melakukan proses belajar.
b. Sebagai pemacu
Guru berperan sebagai sosok teladan yang patut digugu dan ditiru, dan sebagi
orang yang selalu memberikan inspirasi, penggagas dalam proses belajar.
Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran guru kelas bukan
hanya mendidik siswa saja tetapi juga guru kelas berperan sebagai fasilitator, sebagai
pemacu, sebagai motivator, evaluator, dan juga sebagai inspirator, oleh karena itu
wali kelas harus terbiasa melakukan hal yang lyaknya sebagai orang tua siswa
dirumah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, yaitu “menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ditemukan ketika
pelaksanaan penelitian”.Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif,
menurut M. Nazir dalam skripsi Sukmawati “metode deskriptif adalah metode yang
meneliti suatu kondisi, pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang ini, yang
bertujuan untuk membuat gambaran deskriptif atau lukisan secara sistematika, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki”.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian skripsi ini terdiri dari orang-orang yang dianggap dapat
memberikan gambaran dan informasi yang dianggap akurat, yang menjadi subjek
dalam penelitian makalah ini adalah Guru wali kelas XI IPS 3
A. HASIL PENELITIAN
1. Penyajian Data
Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan dengan guru wali kelas XI IPS 3 yang sesuai dengan instrumen-instrumen
wawancara yang telah dipersiapkan. Observasi dilakukan dengan cara melihat lokasi
sekolah. Dokumentasi yang dilakukan melihat foto-foto, rekaman suara, dan video.
2. Pengolahan Data
Hasil penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi dan
wawancara dilakukan dengan guru wali kelas XI IPS 3. Pengolahan data yang kami
dapatkan di lapangan disajikan dibawah ini sebagai berikut:
Wali kelas merupakan tugas dan tanggung jawab besar yang berikan kepada guru,
berhasil atau tidaknya peraturan di dalam kelas ada dari campur tangan seorang wali
kelas, serta apapun yang akan terjadi di dalam kelas maka, guru sebagai wali kelaslah
yang bertanggung jawab. Guru wali kelas juga tidak mengajar saja namun, guru wali
kelas merangkul sebagai pendidik, pembimbing, dan penasehat, bagi siswa-siswanya.
Pertanyaan
Pertanyaan diperuntukan Ibu Diah Wijayanti, S.Pd selaku ibu wali kelas XI IPS 3
adalah
1. Menurut ibu, bagaimana tanggung jawab setelah menjadi seorang guru wali
kelas dan bagaimana mengelola konflik yang ada pada siswa di kelas XI IPS
3?”
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “ Tanggung jawab yang sangat besar awalnya
keberatan saat ditunjuk oleh sekolah sebagai wali kelas karena yang
ditakutkan ketika tidak dapat membina siswa yang menjadi pantauan ibu
tetapi walau sudah mendapat tugas tersebut harus diterima dan dijalani dan
cara bagaimana mengelola konflik yang ada di kelas XI IPS 3 yaitu
dengan cara pendekatan memanggil siswa yang terkena konflik”
2. Menurut ibu selama menjadi guru wali kelas,apakah mampu dan sanggup
dalam mengelola kelas, apa lagi dengan siswa yang memiliki konflik di kelas
XI IPS3?”
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “Selama 2 periode ini alhamdulillah nya ibu
mampu dan sanggup mengelola kelas apalagi dengan siswa yang berbagai
macam karakter”
3. Menurut ibu, apakah siswa di dalam kelas membuat
kelompok-kelompok/genk dan terkesan mengasingkan siswa lainya?”
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “Secara kaca mata ibu masih banyak sekali anak-
anak yang membuat kelompok-kelompok dan mengasingkan siswa lainnya
ada tetapi tidak juga semuanya diasingkan biasanya mereka didalam satu
kelas terdapat kelompok-kelompok ada personilnya lebih dari 5 ada juga
yang hanya 2 orang saja”
4. Menurut ibu, apakah siswa sering terlibat dalam perbedaan pendapat?
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “Sering, hal yang wajar dimana perbedaan itu
menjadi kelas yang hidup apabila semua anak mengikuti maka kelas menjai
tidak berwarna dan kritis dalam hal yang positif mempunyai tujuan kebaikan
bersama salah satu contoh nya pemilihan warna kelas”
5. Menurut ibu, apakah siswa satu dengan lainnya memiliki kesalahpahaman
sehingga sampai saat ini tidak berkomunikasi dengan baik?”
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “Ada. Salah satu siswa yang tidak berkomunikasi
dengan baik tetapi bagaimana caranya untuk kita saling mencari solusi, jalan
tengahnya apa yang menyebabkan ada kesalahpahaman contohnya ada salah
satu siswa yang notabene nya anak ini tidak mampu tetapi kebanyakan warga
kelas termasuk mampu ada kesalahpahaman dalam ucapan”
6. Menurut ibu, apakah siswa dapat bekerja sama demi mewujudkan
kepentingan bersama?”
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “Alhamdulillah nya untuk saat ini siswa yang
berkonflik ini mampu bekerja sama walaupun masih ada satu atau dua orang
yang susah untuk ikut bekerja sama tetapi orang tersebut akan selalu
dirangkul untuk mewudkan kepentingan bersama contohnya ketika ada
perlombaan classmeeting”
7. Apakah ibu wali kelas akan mencari permasalahan dan memecahkan masalah
pada siswa yang berkonflik?”
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “ Tidak akan mencari kesalahan siswa tetapi
ketika ibu mendengar siswa tersebut menyalahi aturan tata tertib maka ibu
akan menyelesaikan dengan memanggil siswa ini untuk ditanyai alasannya”
8. Apakah ibu, memilih tindakan mendamaikan yang berusaha untuk
memperbaiki hubungan siswa yang berkonflik tanpa mengetahui
permasalahan pokoknya?”
Jawaban “
Ibu wali kelas mengatakan “ Ibu akan mendamaikan itu dengan dicari celah
nya, latar belakang nya dan awal akar pemasalahan nya ini sehingga dapat
menyebabkan konflik. Semisalnya memperbaiki tanpa mengetahui sebab
akibat nya ibarat nya akan membuat masalah menjadi fatal nanti ada yang
menganggap bahwa ibu mendukung kelompok ini sehingga ibu akan mencari
akar permasalahan nya dulu baru dibicarakan bersama sehingga dapat
mengetahui akar permasalahannya yang harus diselesaikan”
9. Apa upaya yang dilakukan oleh ibu wali kelas untuk menyatukan kembali
para siswa kelas XI IPS 3 untuk menjadi satu?
Jawaban :
Ibu wali kelas mengatakan “Berdiskusi, dibicarakan bersama kemudian
apabila dengan cara berdiskusi dapat menyebabkan konflik maka ibu akan
memanggil anak murid satu demi satu orang yang menjadi permasalahannya
kemudian ibu akan menyampaikan dan berusaha untuk mendamaikan supaya
suasana kelas itu tidak ada lagi namanya saling menghina dan membully”
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun,
maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Sikap solidaritas
siswa khususnya sikap kesetiakawanan siswa kelas XI IPS 3 adalah sebagai berikut:
Dalam keseharian sikap solidaritas siswa sudah berjalan dengan baik, seperti halnya
ada siswa yang sudah mengerti tentang solidaritas yang baik ada juga yang belum,
seperti masih ada siswa yang membuat kelompok pertemanan sendiri, adanya
pembedaan didalam memilih kelompok belajar, tidak bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas antar kelompok masih ada siswa yang hanya mengandalkan
kelompoknya saja seperti hanya menitip nama didalam tugas kelompok tanpa ada ikut
campur dalam pengerjaan tugas itu tadi, dan masih ada juga siswa yang tidak peduli
dengan sekelilingnya dan hanya memikirkan diri sendiri.
2. Bagi Sekolah
Untuk pihak Sekolah harus lebih unggul dalam menguatkan hubungan dan
tetap merangkul siswanya didalam proses belajar mengajar serta menanamkan sikap
solidaritas yang baik antar temannya agar kedepannya siswa bisa bersikap solidaritas
yang lebih tinggi dan baik lagi.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan bisa bersikap solidaritas yang baik antar sesama temannya
baik itu didalam belajar kelompok maupun belajar seperti biasanya, siswa harus bisa
bersolidaritas yang baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok,
maupun kelompok dengan kelompok. Agar situasi didalam kelas menjadi lebih baik
lagi dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hendyat Soetopo. (2010). Perilaku Organisasi, Teori Dan Praktik Dibidang Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
H.A. Tabrani Rusyan. (2013). Seri Peningkatan Mutu Pendidikan: Membangun Disiplin
Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Dinamika Pendidikan.
Imam Gunawan. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nur Zazin. (2016). Kepemimpinan Transformasional Plus; Memahami Politik Mengelola
Konflik Organisasi. Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Robbins Stephen P. dan Judge Timothy A. (2009). Perilaku Organisasi. Jakarta: Selemba
Empat.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6167971/pengertian-solidaritas-prinsip-dan-
bentuknya
https://www.ruangguru.com/blog/dampak-konflik-sosial
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konflik/