Professional Documents
Culture Documents
Makalah Hiv Aids Kelp 6
Makalah Hiv Aids Kelp 6
INDONESIA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan ini dengan tepat waktu sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dengan bantuan dari rekan rekan
kelompok kami yang menyempatkan waktunya serta memberikan tenaga nya sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Untuk itu kami sangat berterima kasih kepada rekan rekan dan pihak
pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang dibuat ini
masih terdapat kekurangan baik dari segi tata bahasanya maupun penyusunan kalimatnya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik, masukkan, dan saran dari
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar belakang........................................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................2
1.3 Rumusan masalah...................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Pengertian HIV/AIDS............................................................................................................4
2.2 Penyebab penyakit HIV/AIDS...............................................................................................4
2.3 Gejala penyakit HIV/AIDS....................................................................................................5
2.4 Proses penyebaran HIV/AIDS...............................................................................................6
2.5 Perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia..................................................................7
2.6 Cara Mencegah dan Menangani HIV/ AIDS.........................................................................8
2.7 Epidemologi HV dan AIDS di Indonesia tahun 2012..........................................................11
BAB III..........................................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Mendengar kata virus membuat orang berfikir tentang hal yang membahayakan seperti
wabah ataupun penyakit yang mematikan, apalagi HIV/AIDS. Virus ini menyerang
kekebalan/ imunitas seseorang sehingga ketika orang tersebut terkena HIV tubuhnya tidak
dapat melawan infeksi walaupun hanya sesederhana virus influenza.
Permasalahan HIV ini merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang sangat penting
dibeberapa negara, termasuk Indonesia dan bahkan memiliki implikasi yang bersifat
internasional. Banyak orang menganggap bahwa HIV adalah penyakit yang menyebabkan
penderitanya harus diisolasi dan dijauhkan dari kontak fisik apapun. Karena, Pada mulanya
kasus ini dilaporkan pada homoseksual aktif dan penyalah guna obat intravena. Selanjutnya
orang yang mendapat transfusi darah atau terapi komponen darah, anak-anak yang
dilahirkan dari ibu penyalah guna obat intravena atau wanita psk dan kontak seksual antara
laki-laki biseksual dan pengguna obat yang kemudian di identifikasi mempunyai cacat dan
manifestasi klinik yang sama. Banyak orang dengan AIDS kemudian menderita penyakit
prodormal yang lamanya bervariasi ditandai oleh demam, limfadenopati generalisata,
malaise, kehilangan berat badan, sariawan dan diarea. Sindrom prodromal ini disebut
kompleks terkait-AIDS ( AIDS-related Complex = ARC ). ( Shulman, stanfordt : 420 ).
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan presemmal, dan air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah,
jarum suntikyang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.Berbagai gejala
AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit,
yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV.
Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS. HIV mempengaruhi hampir semua
organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma
kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.4 Biasanya
penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada
malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan.
Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat
kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui HIV dan AIDS
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit HIV/AIDS
3. Untuk mengetahui gejala penyakit HIV/AIDS
4. Untuk mengetahui proses penyebaran HIV/AIDS
5. Untuk mengetahui perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia
6. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganan HIV/AIDS
2
1.3 Rumusan masalah
1. Apa itu HIV/AIDS?
2. Apa penyebab penyakit HIV/AIDS?
3. Apa gejala penyakit HIV/AIDS?
4. Bagaimana proses penyebaran penyakit HIV/AIDS?
5. Bagaimana perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia?
6. Bagaimana cara mencegah dan menangani HIV/AIDS?
3
BAB II
PEMBAHASAN
HIV sendiri adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem
kekebalan manusia seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik. HIV
merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan
agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4 +
hingga jumlahnya menyusut sampai kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di
tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV
akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan
akhirnya AIDS yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4 + di dalam darah
serta adanya infeksi tertentu.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang sering dikenal dengan AIDS adalah
sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang menyerang spesies lainnya (SIV,
FIV,dll). Gejala AIDS sangat terkait dengan infeksi yang seseorang alami sebagai akibat
dari kerusakan sistem imun.
4
kelompok lentivirus dari retrovirus dan dengan consensus nama virus imunodefisiensi
diberikan untuk virus manusia baru ini.
Kebanyakan seseorang yang terkena ataupun terinfeksi HIV/AIDS memiliki gejala yang
ada pada deretan frekuensi menurun, yaitu sebagai berikut :
Orang yang dinyatakan positif terkena penyakit HIV/AIDS akan mengalami diare
secara terus-menerus dengan disertai mual dan muntah.
2. Nyeri otot
Penderita HIV/AIDS akan mengalami nyeri pada bagian ototnya yang terasa tidak
normal dan tidak biasa karena nyeri ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada
kelenjar getah bening.
3. Ruam kulit
Ruam kulit merupakan salah satu tanda awal yang akan terjadi pada penderita
HIV/AIDS yaitu dengan timbulnya jerawat, bisul yang timbul secara tiba-tiba.
Salah satu gejala yang paling sering dialami penderita HIV/AIDS yaitu penurun
berat badan secara drastis dan tiba-tiba.
5. Batuk kering
Penderita HIV/AIDS akan mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh dan
menjadi semakin parah. Hal ini terjadi karena virus HIV/AIDS sudah menyerang
kekebalan tubuh dan menyerang sel-sel lain yang ada didalam tubuh.
5
6. Demam
Demam juga tanda awal seseorang terkena HIV/AIDS. Bahkan penderita akan
berkeringat pada malam hari walaupun cuaca sedang dingin. Biasanya penderita juga
akan mengalami sakit pada bagian tenggorokan.
8. Limfadenopati
Adanya pembekakan pada kelenjar limfe merujuk pada ketidak normalan kelenjar
getah bening dalam ukuran, konsistensi atau pun jumlahnya.
9. Hepatomegaly
10. Splenomegaly
Pembesaran limpa akibat proliferasi limfosit dalam limpa karena infeksi di tempat
lain tubuh.
6
Insertive anal intercouse, Oral contact, Sexual intercouse with condom, Wet kissing or
deep/ tongue kissing.
HIV terdapat didalam darah, setiap kontak dengan darah yang terinfeksi HIV
berpotensi menyebabkan infeksi. Metode infeksi yang paling umum adalah melalui
berbagi peralatan injeksi diantara pengguna obat terlarang yang diinjeksikan (French,
2015:66).
HIV dapat ditularkan dari Ibu ke bayinya, baik sebelum atau selama kelahiran dan
ketika menyusui. Semua Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan HIV untuk
mempermudah pencegahan virus dari Ibu ke anak apabila Ibunya dinyatakan positif
mengidap HIV.
8
dibeberapa provinsi misalnya Papua, Riau dan Jawa Barat angka infeksi sudah diatas 5%. Di
kota Besar seperti Jakarta, Surabaya walaupun masih dibawah 5% tetapi terlihat meningkat
pula pada dua tahun terakhir ini.
Angka kejadian infeksi HIV pada kelompok pengguna NAPZA suntik meningkat dari
tahun ke tahun misalnya di Jakarta dari 15% dua tahun yang lalu sudah menjadi 47% pada
awal tahun 2002. Jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan 2001
berjumlah 671 dan 1904 HIV. Dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar AIDS (79,1%)
terdapat pada laki-laki dan 20.9% pada perempuan. Bila di lihat menurut kelompok umur,
94% mengenai usia 15-49 tahun (umur seksual aktif), dimana 73% menyerang usia 20-39
tahun. Dari cara penularan, 68% terjadi melalui hubungan seksual, dan 20,3% terjadi pada
pengguna NAPZA suntik.
Dari pengalaman beberapa negara seperti Thailand dan Cambodia sudah jelas tindakan
apa yang harus dilakukan, yaitu dengan promosi penggunaan kondom bagi mereka yang
berperilaku risiko tinggi dan pengurangan dampak buruk bagi penggunaan NAPZA suntink.
Kegiatan ini sebenarnya mudah tapi sering mengalami hambatan karena tidak ad dukungan
politik dari pengambilan keputusan baik dari politik, tokoh agama dan masyarakat. Hasil ini
berhasil dengan adanya komitmen politik yang kuat dari pemimpin semua tingkat. Dari
negara lain bis adilihat bila tidak didukung dengan kepemimpinan yang kuat, epidemi akan
bertamabah besar seperti negara yang cukup kaya Afrika Selatan dan Bostwana, dimana satu
orang dewasa diantara empat orang terkena infeksi HIV, padahal penyakit dapat dicegah
dengan metode yang sangat sederhana.
1. Pencegahan secara khusus dapat dilakukan melalui pencegahan diri sendiri, dan
anggota keluarganya dari serangan penyakit AIDS. Pencegahan terhadap diri
sendiri dilakukan, antara lain :
9
a. Hubungan seksual hanya dengan istri sendiri, dan menghindarkan
hubungan seksual di luar nikah.
e. Menghindari penggunaan pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik
orang lain, karena alat-alat tersebut mungkin saja mengandung virus HIV.
2. Pencegahan dari serangan penyakit AIDS terhadap anggota keluarga, antara lain
:
a. Setiap orang tua harus menjaga diri dari perbuatan yang memungkinkan
tertular virus HIV.
10
Instruksi
11
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 72/Menkes/Inst/Ii/1988
tentang Kewajiban Melaporkan Penderita Dengan Gejala AIDS Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
f. Bagi seseorang wanita yang sudah positif terkena AIDS di sarankan tidak
hamil lagi.
d. Fusion inhibitor ialah obat untuk melindungi sel dari infeksi oleh HIV
melalui pencegahan pengikatan virus pada sel dan menembus selaput yang
melapisi sel.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dianggap sebagai virus penyebab AIDS. Virus ini
termaksuk dalam retrovirus anggota subfamili lentivirinae. Ciri khas morfologi yang unik
dari HIV adalah adanya nukleoid yang berbentuk silindris dalam virion matur. Virus ini
mengandung 3 gen yang dibutuhkan untuk replikasi retrovirus yaitu gag, pol, env. Terdapat
lebih dari 6 gen tambahan pengatur ekspresi virus yang penting dalam patogenesis penyakit.
Satu protein replikasi fase awal yaitu protein Tat, berfungsi dalam transaktivasi dimana
produk gen virus terlibat dalam aktivasi transkripsional dari gen virus lainnya. Transaktivasi
pada HIV sangat efisien untuk menentukan virulensi dari infeksi HIV. Protein Rev
dibutuhkan untuk ekspresi protein struktural virus. Rev membantu keluarnya transkrip virus
yang terlepas dari nukleus. Protein Nef menginduksi produksi khemokin oleh makrofag,
yang dapat menginfeksi sel yang lain (Brooks, 2005).
Sejak ditemukan tahun 1978, secara kumulatif jumlah kasus AIDS di Indonesia semakin
meningkat dari tahun ke tahun. berdasarkan data dari Ditjen PP & PL RI jumlah kumulatif
kasus AIDS sebagai berikut :
13
Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia
Dilapor s/d Desember 2013
Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Jumlah HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 31 Desember 2012 adalah:
Total HIV & AIDS reported from 1 January through 31 Desember 2012 are
¤ HIV= 29,037 ¤ AIDS = 5,608
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur (Cumulative AIDS Cases by
Age Group)
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin (Cumulative AIDS Cases by Sex)
Laki-laki/Male 28,846
Perempuan/ 15,565
Female
Tak Diketahui/Unknown 7,937
Jumlah/Total* 52,348
Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI
14
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko (Cumulative AIDS Cases by Mode
of Transmission)
Faktor Risiko/Mode of Transmission AIDS
32,719
Heteroseksual/Heterosexual Homo-
1,274
Biseksual/Homo-Bisexual IDU
8,407
Transfusi Darah/Blood Transfusion
123
Transmisi Perinatal/Perinatal Trans
Tak Diketahui/Unknown 1,438
7,954
Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Berdasarkan Provinsi (Cumulative HIV & AIDS
Cases by Province)
16
Pengolahan dan analisa dan interpresi data menghasilkan suatu informasi.
Penyebaran hasil informasi tersebut kepada orang orang atau lembaga berkepentingan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa HIV atau Human Immunodeficiency Virus
adalah virus yang bisa menyebabkan suatu kondisi yang disebut AIDS dan AIDS sendiri
adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang
spesies lainnya.
HIV dapat memperkuat atau memperbanyak diri dalam tubuh manusia dengan
mengedarkan virusnya dalam aliran darah. Virus ini juga dapat ditransmisikan dari satu
manusia ke manusia lain dengan cara hubungan seksual (kontak seksual), kontak darah
dengan darah, dan penularan kepada janin dari ibu penderita AIDS.
3.2 Saran
Agar tidak terkena HIV/ AIDS dan menambah penyebaranya, masyarakat harus
memperkuat iman dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME, menghindari seks
bebas, penggunaan NAPZA dengan alat injeksi, dan penggunaan tato di sembarang tempat.
18
DAFTAR PUSTAKA
19