You are on page 1of 8

ANALISIS UJI PEMADATAN STANDARD DAN UJI PEMADATAN

MODIFIED TERHADAP NILAI KOEFISIEN PERMEABILITAS


TANAH LEMPUNG BERKERIKIL

Masherni1, Ferdi Sidiq Saputra2


Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 166 Kota Metro Lampung 34111, Indonesia
Email : masherni@yahoo.com1, ferdisidiqs@yahoo.com2

ABSTRAK

Tanah merupakan material yang sangat berpengaruh dalam suatu pekerjaan


konstruksi. Sebagian besar wilayah Indonesia khususnya Lampung berada pada tanah
lempung berkerikil pada suatu daerah-daerah tertentu. Dua pokok permasalahan tanah
lempung adalah penurunan yang besar dan daya dukung tanah yang kecil. Salah satu usaha
perbaikan tanah yang akan diteliti adalah melalui pemadatan tanah. Pemadatan adalah
usaha secara mekanik untuk merapatkan butir-butir tanah. Pemadatan dilakukan untuk
mengurangi volume tanah, mengurangi volume pori namun tidak mengurangi volume butir
tanah.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemadatan tanah dengan dua metode
pemadatan yang berbeda yaitu pemadatan standard dan pemadatan modified yang
dilakukan di Laboratorium dan untuk mendapatkan nilai koefisien permeabilitas tanah
lempung berkerikil yang nantinya akan diaplikasikan dalam bidang teknik sipil sebagai
timbunan bangunan air seperti bendungan dan irigasi.
Tanah yang akan dilakukan pemadatan adalah tanah lempung berkerikil yang berasal
dari Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. Penelitian Meliputi sifat
fisik dan mekanik tanah yaitu parameter pemadatan dan uji permeabilitas. Pengujian ini
berpedoman pada ASTM untuk setiap pengujian. Variasi kedua pemadatan standard dan
modified yaitu terletak pada berat tanah, jumlah pukulan dan jumlah lapisan tanah. Untuk
uji permeabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Constand Head.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai maksimum koefisien permeabilitas
diperoleh pada pemadatan standard yaitu dengan nilai rata-rata 1,9124E-06, pada
pemadatan modified yaitu dengan nilai rata-rata 1,76457E-06. Dari hasil nilai koefisien
permeabilitas ini nantinya akan diaplikasikan untuk bangunan air seperti pada bendungan,
irigasi dan tanggul.

Kata Kunci : Tanah Lempung Berkerikil, Koefisien Permeabilitas Tanah.

PENDAHULUAN dasar (subgrade) dalam pembangunan


jalan. Maka untuk mengatasi hal
Tanah lempung berkerikil tersebut perlu dilakukan perbaikan
merupakan jenis tanah yang didalamnya tanah atau penggantian tanah yang
mengandung campuran antara lempung didatangkan dari lokasi lain. Tanah
dan kerikil, pada kedalaman tertentu yang digunakan untuk material
kita bisa menemukan tanah ini. Tanah timbunan haruslah tanah yang memiliki
jenis ini memiliki daya dukung yang spesifikasi tertentu, kalau tanah yang
rendah apabila dijadikan untuk tanah digunakan kurang baik maka perlu

e-ISSN ; 2548-6209
130 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
dilakukan uji pemadatan untuk sebesar kerikil, pasir-lanau, lempung
mengetahui nilai permeabilitas pada dan kotak antar butir tidak tersementasi
tanah tersebut. termasuk bahan organik.
Penelitian ini membahas serangkaian Partikel tanah tersusun dari partikel
pemeriksaan dan pengujian padat, air, dan udara. Dari ketiga unsur
dilaboratorium guna mencari solusi penyusun tanah tersebut yang paling
terhadap tanah lempung berkerikil berpengaruh terhadap sifat-sifat teknis
dengan melakukan pengujian tanah adalah air dan partikel padat.
pemadatan. Melihat banyaknya tanah Angin hanya mengisi rongga yang
lempung berkerikil yang tidak terdapat dalam di dalam tanah. Jika
dimanfaatkan, maka pada penelitian rongga tersebut seluruhnya diisi oleh air
kali ini digunakan uji pemadatan. maka tanah tersebut mencapai kondisi
Pemadatan adalah proses dimana udara jenuh. Dalam kondisi jenuh jika tanah
pada pori-pori tanah dikeluarkan diberikan beban maka tekanan air yang
dengan salah satu cara mekanis.Tujuan pertama kali bekerja. Dalam kondisi ini
dari pemadatan tersebut yaitu untuk butiran-butiran tanah lempung tidak
meningkatkan daya dukung tanah. dapat mendekat satu sama lain untuk
Tanah yang sudah dipadatkan akan meningkatkan gaya gesernya. Untuk
diketahui besarnya nilai permeabilitas mengeluarkan air dari dalam tanah,
dilihat dari ukuran partikel, besarnya membutuhkan waktu yang lama.
pori-pori pada tanah yang Namun, setelah waktu yang lama
sudahdipadatkan. Makin kecil ukuran sampai air tanah keluar maka butiran-
partikel, makin kecil ukuran pori-pori butiran tanah lempung akan dapat
maka nilai permeabilitasnya akan mendekat sehingga kuat geser tanah
semakin rendah.Jika tanahnya berlapis- mengikat.
lapis permeabilitas untuk ukuran sejajar
lebih besar dari pada permeabilitas Klasifikasi Tanah
untuk ukuran tegak lurus.Permeabilitas Sistem klasifikasi tanah adalah suatu
tanah ditentukan oleh koefisien sistem pengaturan beberapa jenis tanah
permeabilitasnya, nilai koefisien yang berbeda-beda, tetapi mempunyai
permeabilitas bergantung pada beberapa sifat yang serupa ke dalam kelompok
faktor yaitu viskositas cairan, distribusi dan subkelompok berdasarkan
ukuran pori, distribusi ukuran butiran, pemakaiannya. Sistem klasifikasi
kekasaran partikel mineral dan derajat memberikan suatu bahasa yang mudah
kejenuhan tanah. untuk menjelaskan secara singkat sifat -
sifat umum tanah yang sangat bervariasi
TINJAUAN PUSTAKA tanpa penjelasan yang terinci. Sistem
klasifikasi tanah dibuat pada dasarnya
Definisi Tanah untuk memberikan informasi tentang
Definisi tanah sangat umum dan karakteristik dan sifat - sifat fisis tanah.
luas, dalam lingkup teknik sipil dapat Karena variasi sifat dan perilaku tanah
diartikan bahwa tanah merupakan yang begitu beragam, sistem klasifikasi
material yang terdiri dari beberapa zat secara umum mengelompokan tanah ke
alam yang terbentuk dari pelapukan. dalam kategori yang umum dimana
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh tanah memiliki kesamaan sifat fisis.
bapak tanah dunia Terzaghi yang Sistem klasifikasi bukan merupakan
mengemukakan pengertian tanah sistem identifikasi untuk menentukan
sebagai susunan butiran-butiran hasil sifat - sifat mekanis dan geoteknis
pelapukan massa batuan massive, tanah. Karenanya, klasifikasi tanah
dimana ukuran setiap butirnya dapat bukanlah satu-satunya cara yang

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 131
p-ISSN ; 2089-2098
digunakan sebagai dasar untuk dengan :
perencanaan dan perancangan v = kecepatan aliran (m/s atau cm/s)
konstruksi. k = koefisien permeabilitas
Terdapat dua sistem klasifikasi tanah i = gradient hidraulik
yang umum digunakan untuk Lalu telah diketahui bahwa :
mengelompokkan tanah. Kedua sistem
tersebut memperhitungkan distribusi dan
ukuran butiran dan batas-batas
atterberg, sistem-sistem tersebut adalah
Dengan :
sitem klasifikasi AASHTO dan USCS.
Q = debit konstan, air yang dituangkan
(Sutarman, 2009)
ke dalam sumur uji (cm3/dt)
A = luas penampang aliran (m² atau
Tanah Lempung Berkerikil
cm²)
Tanah lempung berkerikil
t =waktu tempuh fluida sepanjang L
merupakan tanah yang mempunyai nilai
(s/detik)
kohesif karena didalamnya
∆h = selisih ketinggian (m atau cm)
mengandung campuran antara lempung
L = panjang daerah yang dilewati aliran
dan kerikil, pada tanah ini mengandung
(m atau cm).
plastisitas rendah sampai dengan
sedang. Apabila mempunyai sifat
Permeabilitas
setengah fraksi kasar > 50% maka tanah
Permeabilitas dapat diartikan sebagai
tertahan pada saringan no.4 dengan
kemampuan fluida atau zat cair untuk
ukuran 101,6 mm. Kerikil yang lebih
mengalir melalui zat lain yang berpori
dari setengah fraksi kasar lebih besar
dan bisa juga dikatakan bahwa
dari saringan no. 4. Klasifikasi visual,
permeabilitas merupakan kemampuan
butir ukuran 6 mm dapat dipergunakan
suatu zat untuk meloloskan air melalui
sebagai ekivalen dari ukuran saringan
pori yang dimilikinya. Bowles (1989)
no.4. Pada kerikil berbutir halus yaitu
mengatakan bahwa kemampuan fluida
adanya butir halus yang cukup banyak
untuk mengalir melalui medium yang
diantara nya butir halus tidak plastis dan
berpori adalah suatu sifat teknis yang
butir halus plastis.
disebut permeabilitas. sedangkan
Hardiyatmo 1992) berpendapat bahwa
Hukum Darcy
permeabilitas dapat didefinisikan
Hukum Darcy (1856) menjelaskan
sebagai sifat bahan yang
tentang kemampuan air mengalir pada
memungkinkan aliran rembesan zat cair
rongga-rongga (pori-pori) dalam tanah
mengalir melalui rongga pori. Satuan
dan sifat-sifat yang mempengaruhi. Ada
permeabilitas adalah m². Pada
dua asumsi utama yang digunakan
umumnya pada reservoir panas bumi,
dalam penetapan Hukum Darcy ini.
permeabilitas vertikal berkisar antara
Asumsi pertama menyatakan bahwa
10-14 m², dengan permeabilitas
aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat
horizontal dapat mencapai 10 kali lebih
laminar. Sedangkan asumsi kedua
besar dari permeabilitas vertikalnya
menyatakan bahwa tanah berada dalam
(sekitar 10-13 m²). Satuan permeabilitas
keadaan jenuh. Menurut Darcy (1856),
yang umum digunakan di dunia
kecepatan aliran air di dalam tanah
perminyakan adalah Darcy (1 Darcy =
dinyatakan dengan persamaan :
10-12 m²).
v=k.i

e-ISSN ; 2548-6209
132 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
Permeabilitas suatu massa tanah penting 3. Distribusi ukuran butiran, semakin
untuk : merata distribusi ukuran butirannya,
1. Mengevaluasi jumlah rembesan koefisien permeabilitasnya
(seepage) yang melalui bendungan cenderung semakin kecil.
dan tanggul sampai ke sumur air. 4. Rasio kekosongan (void), semakin
2. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya besar rasio kekosongannya,
rembesan di bawah struktur hidrolik koefisien permeabilitas tanahnya
untuk analisis stabilitas. akan semakin tinggi.
3. Menyediakan kontrol terhadap 5. Semakin besar partikel mineralnya,
kecepatan rembesan sehingga semaik kasar partikel mineralnya,
partikel tanah berbutir halus tidak koefisien permeabilitas tanahnya
tererosi dari massa tanah. akan semakin tinggi.
4. Studi mengenali laju penurunan Derajat kejenuhan tanah, semakin
jenuh tanahnya koefisien permeabilitas
(konsolidasi) dimana perubahan
tanahnya akan semakin tinggi.
volume tanah terjadi pada saat air Koefisien permeabilitas dapat
tersingkir dari rongga tanah pada ditentukan secara langsung di lapangan
saat proses terjadi pada suatu gradien ataupun dengan cara lebih dahulu
energi tertentu. mengambil contoh tanah di lapangan
5. Mengendalikan rembesan dari dengan menggunakan tabung contoh
tempat penimbunan bahan-bahan kemudian diuji di laboratorium.
limbah dan cairan-cairan sisa yang
mungkin berbahaya bagi manusia. Uji Permeabilitas Tanah Di
Laboratorium
Koefisien Permeabilitas Untuk menentukan koefisien
Koefisien permeabilitas dapat permeabilitas di laboratorium, ada dua
didefinisikan sebagai kecepatan air macam cara pengujian yang sering
melalui satu unit luasan tanah pada satu digunakan, yaitu Uji Tinggi Energi
unit hydraulic, dimana hydraulic Tetap (Constant Head) dan Uji Tinggi
gradient (i) adalah kehilangan tekanan Energi Turun (Falling Head).
air (head) per unit lintasan air (L). Uji permeabilitas Constant Head
Hukum Darcy menunjukkan bahwa cocok untuk tanah granular, seperti
permeabilitas tanah ditentukan oleh pasir, kerikil atau beberapa campuran
koefisien permeabiitasnya.Koefisien pasir dan lanau. Uji permeabilitas
permeabilitas tanah bergantung pada Falling Head cocok digunakan untuk
beberapa faktor setidaknya ada enam mengukur permeabilitas tanah berbutir
faktor utama yang mempengaruhi halus. Oleh karena itu, dalam penelitian
permeabilitas tanah, yaitu : ini dilakukan dengan menggunakan
1. Visikositas cairan, semakin tinggi metode Constant Head, karena contoh
viskositasnya, koefisien tanah yang digunakan adalah tanah
lempung berkerikil.
permeabilitas tanahnya semakin
kecil.
2. Distribusi ukuran pori, semakin
merata distribusi ukuran porinya,
koefisien permeabilitasnya
cenderung semakin kecil.

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 133
p-ISSN ; 2089-2098
METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan Jenis data pada
penelitian ini dikelompokan menjadi 2
yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari uji bahan
Gambar 1. Alat Untuk Pengujian secara langsung. Sedangkan data
Permeabilitas di Laboratorium sekunder merupakan berupa data-data
hasil dari penelitian/pengujian. Adapun
Pemadatan proses penelitian ini dilakukan dengan
Pemadatan adalah usaha secara tahapan – tahapan sebagai berikut:
mekanik untuk merapatkan butir-butir 1. Pengambilan contoh.
tanah. Pemadatan dilakukan untuk 2. Pengujian contoh tanah lempung
mengurangi volume tanah, mengurangi berkerikil dengan menggunakan 2
volume pori namun tidak mengurangi metode.
volume butir tanah.
Tujuan dari pemadatan ini adalah : Peralatan Pengujian dan Bahan
1. Memperbaiki kuat geser tanah. Penelitian
2. Mengurangi kompresibilitas tanah. Sampel tanah yang diuji pada
3. Mengurangi permeabilitas tanah. penelitian ini yaitu tanah lempung
4.Mengurangi perubahan volume berkerikil yang berasal dari dari
sebagai akibat perubahan kadar air. Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan
Pemadatan ini bermaksud untuk Metro Pusat, Kota Metro.
mengurangi volume tanah. Akibat dari Semua pengujian yang akan dilakukan
pengurangan volume tanah tersebut berlokasi di Laboratorium Mekanika
adalah volume tanah yang berubah. Tanah Teknik Sipil Universitas
Volume tanah akan berkurang dari Lampung. Pengujian yang akan
volume awalnya, nilai C (kohesif tanah) dilaksanakan adalah:
berkurang dan nilai e (angka pori tanah) 1. Pengujian sifat fisik tanah
juga ikut berkurang. a. Pengujian Analisa Saringan
b. Pengujian Kadar Air
c. Pengujian Berat Jenis
2. Pengujian Pemadatan Tanah
3. Pengujian sifat permeabilitas tanah

Pengolahan Dan Analisis Data Hasil


Pengujian
1. Pengolahan Data Hasil dari
Gambar 2. Grafik Nilai Optimum Air penelitian yang berupa data-data
tanah diolah menurut klasifikasi
Pemadatan dapat dilakukan dengan dua yang ada. Pengklasifikasian
cara berdasarkan besar tenaga dilakukan sesuai dengan rumus-
pemadatnya, yaitu : rumus yang berlaku. Hasil dari
a. Uji Pemadatan Standard Proctor pengklasifikasian tersebut diuraikan
b. Uji Pemadatan Modified Proctor dalam bentuk tabel dan grafik.
2. Analisis Data

e-ISSN ; 2548-6209
134 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
Dari rangkaian pengujian yang standard dan pemadatan modified
dilakukan di laboratorium, maka : dengan metode constan head sangat
a) Dari persentase pembagian ukuran berpengaruh terhadap nilai
butiran tanah.uji analisa saringan permeabilitas tanah.
diperoleh Pada pemadatan standard nilai
permeabilitas cenderung lebih besar
b) Dari uji kadar air diperoleh kadar
dibandingkan dengan pemadatan
air dalam persentase. modified, hubungannya dengan aplikasi
c) Dari uji berat jenis diperoleh berat di pekerjaan teknik sipil.
jenis tanah. Nilai permeabilitas pada timbunan
d) Dari uji pemadatan standard dan untuk perkerasan jalan
pemadatan modified. (subgrade)dibutuhkan tanah dengan
e) Dari uji permeabilitas dengan nilai permeabilitas tinggi sedangkan
untuk jenis model tanah yang
metode Constan Head dengan cara
digunakan untuk tanggul dan
pemadatan standard dan modified. bendungan di butuhkan lapisan tanah
yang memiliki nilai permeabilitas
Dengan menggunakan parameter-
rendah. Hal ini disebabkan oleh jumlah
parameter yang telah didapat maka
presentase dari pori tanah dan
sampel tanah dapat dikelompokkan ke
kandungan bahan organik yang
dalam salah satu jenis tanah menurut
menyebar didalam penampang tanah.
unified.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
Kemudian akan dilakukan uji
nilai koefisien permeabilitas tanah
pemadatan untuk mendapatkan nilai
korelasinya terhadap metode pemadatan
optimum air yang kemudian akan
adalah pemadatan standard dan
digunakan sebagai nilai optimum air
pemadatan modified. Pengaruh metode
saat pemadatan tanah pada tanah
pemadatan tanah terhadap nilai
lempung berkerikil.
koefisien permeabilitas yang telah
Tanah lempung berkerikil dilakukan uji
dilakukan dapat dilihat pada table 1
kadar air optimum dipadatkan dengan
berikut ini :
menggunakan dua cara
pemadatanstandard dan modified. Jadi,
setiap sampel akan dilakukan
pemadatan dengan dua cara pemadatan.
Uji permeabilitas tanah dilakukan
terhadap seluruh sampel yang
Sumber : hasil perhitungan di
berjumlah 3 sampel. Dengan setiap
laboratorium
sampel yang mengalami perlakuan
Dari Tabel tersebut dapat dijelaskan
pemadatan dua kali yaitu dengan
hasil dari pemadatan modified nilai
metode standard dan modified, maka
permeabilitas lebih rendah
nilai k dari setiap sampel yang
dibandingkan dengan pemadatan
didapatkan berjumlah 5, karena
standard pada setiap sampel tanah. Dari
pembacaan dilakukan sebanyak 5 kali.
kedua hasil pengujian tersebut nilai
Nilai k dari sampel yang telah diperoleh
permeabilitas tertinggi di peroleh pada
yang akan dibandingkan untuk
pengujian constan head metode
dianalisis.
pemadatan standarddengan rata-rata
1,9124 x 10-6.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Hasil dari metode pemadatan nilai
tertinggi koefisien permeabilitas tanah
Dari hasil penelitian yang dilakukan
lempung berkerikil nantinyadapat
dapat diperoleh hasil pemadatan

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 135
p-ISSN ; 2089-2098
diaplikasikan untuk tanah dasar
(subgrade) pada perkerasan jalan. Sumber : hasil perhitungan di
Karena pada perkerasan jalan nilai laboratorium
permeabilitas tanah harus memiliki Dari hasil penelitian yang dilakukan
daya dukung tinggi, untuk mengalirkan dapat dianalisis bahwa pemadatan
air melalui pori-pori pada tanah itu standard dan pemadatan modified
sendiri. Untuk hasil pemadatan dengan metode constan head sangat
nilaipermebilitas rendah dapat berpengaruh terhadap nilai
dimanfaatkan untuk bendungan dan permeabilitas tanah. Pada pemadatan
tanggul yang memiliki angka standard nilai permeabilitas cenderung
permeabilitas cenderung lebih rendah. lebih besar dibandingkan dengan
Karena pada bendungan dan tanggul pemadatan modified. Untuk aplikasi di
tanah yang dibutuhkan harus memiliki bidang teknik sipil, tanah yang memiliki
pori-pori tanah yang lebih kecil, agar nilai permeabilitas rendah secara teknis
supaya mencegah air mengalir melalui baik jika digunakan untuk timbunan
tanah tersebut. pada bangunan air seperti bendungan,
Dari hasil korelasi kedua metode irigasi dan tanggul. Hal ini disebabkan
pemadatan tersebut, dapat diketahui karena pada bangunan air tanah
nilai koefisien permeabilitas tanah pada timbunan yang digunakan harus
sampel penelitian tergolong rendah. memiliki pori-pori dalam tanah
Untuk aplikasi di bidang teknik sipil, tersebut. Maka nilai permeabilitas tanah
tanah yang memiliki nilai permeabilitas khususnya untuk timbunan pada
rendah secara teknis baik jika bangunan air sebaiknya menggunakan
digunakan untuk timbunan pada tanah yang memiliki nilai permeabilitas
bangunan air seperti bendungan, irigasi rendah.
dan tanggul. Hal ini disebabkan karena
pada bangunan air tanah timbunan yang Saran
digunakan harus memiliki pori-pori Untuk penelitian kedepan sebaiknya
tanah yang kecil, agar air tidak bisa menggunakan jenis tanah yang lebih
mengalir atau merembes melalui pori- baik supaya jika nilai permebilitas lebih
pori dalam tanah tersebut. Maka nilai besar dapat digunakan untuk tanah
permeabilitas tanah khususnya untuk timbunan dalam perkerasan jalan
timbunan pada bangunan air sebaiknya (subgrade), jika nilai permeabilitas nya
menggunakan tanah yang memiliki nilai lebih kecil dapat kita manfaatkan untuk
permeabilitas rendah. bendungan. Hal itu juga dipengaruhi
oleh jenis pemadatan tanah.
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian yang lebih luas dan
komprehensif masih diperlukan supaya
Kesimpulan hasil dari penelitian tersebut dapat
Dari hasil pemadatan yang sudah dimanfaatkan dengan maksimal.
dilakukan dengan dua pemadatan yang Dengan penelitian kedepannya agar
berbeda yaitu pemadatan standard dan lebih memperluas manfaat dan
pemadatan modified terhadap nilai kegunaan tanah lempung berkerikil.
koefisien permeabilitas dapat kita lihat Perlu adanya penelitian lanjutan
pada table 2 berikut : terhadap jenis tanah lempung berkerikil,
selain pemadatan tanah perlu dilakukan
pengujian seperti kuat geser dan
pengujian geometri agar dapat
dimanfaatkan dengan lebih baik.

e-ISSN ; 2548-6209
136 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
DAFTAR PUSTAKA

Bowles 1989, Sifat-sifat Fisik dan


Geoteknis Tanah. Erlangga
Jakarta.
Braja M. Das 1998, Mekanika Tanah
(Prinsip - prinsip Rekayasa
Geoteknik), Erlangga Jakarta.
Gogot Setyo Budi 2011, Pengujian
Tanah di Laboratorium, Graha
Ilmu Bandung.
Hary Christady Hardiyanto 1996,
Mekanika Tanah I dan II.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lucio anonica 1996, Memahami
Mekanika Tanah, Angkasa
Bandung.
SNI 03-1964-1990, Metode pengujian
tentang berat jenis tanah.
SNI 03-1966-2008, Metode pengujian
tentang analisa saringan.
SNI 03-1971-1990, Metode pengujian
tentang kadar air tanah.

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 137
p-ISSN ; 2089-2098

You might also like