Professional Documents
Culture Documents
Danu (KULTUR JARINGAN)
Danu (KULTUR JARINGAN)
“KULTUR JARINGAN”
Oleh:
M Rif’at Najib
NIM. 176040200011006
Tanggal acc:............................
1. PENDAHULUAN
a. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara melakukan
perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan pada tanaman krisan.
b. Manfaat
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan
perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan pada tanaman krisan
serta mengetahui perkembangannya lebih lanjut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Alat Fungsi
Bahan Fungsi
c. Langkah Kerja
1. Proses Sterilisasi Eksplan
2. Penanaman Eksplan
Siapkan alat dann bahan serta plantet yang telah
Sebelum digunakan,disterilisasi
bersihkan LAFC kemudian
sterilkan dengan sinar UV selama 15 menit
d. Analisa perlakuan
1. Proses Sterilisasi
Amati perkembangannya
Pertama-tama menyiapkan alatselama
dan14 bahan
hari yang akan
digunakan. Kemudian memotong batang atau pucuk tanaman krisan
sesuai kebutuhan. Lalu memasukkan kedalam botol yang telah berisi
detergen yang berfungsi untuk membersihkan eksplan dari kotoran
dan kocok selama 5 menit dan bilas dengan air bersih. Selanjutnya
memasukkan kedalam botol yang telah berisi clorok 30% untuk
membunuh bakteri serta kocok selama 5 menit dan bilas dengan
aquades. Kemudian memasukkan kedalam botol yang telah berisi
fungisida yang berfungsi untuk membunuh jamur dan kocok selama
5 menit lalu bilas dengan aquades. Terakhir memasukkan kedalam
botol yang telah berisi aquades steril dan masukkan kedalam LAFC.
2. Penanaman Eksplan
Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan serta plantet yang
telah disterilkan. Sebelum digunakan membersihkan LAFC dan
mensterilkan dengan sinar UV selama 15 menit. Setelah itu sebelum
memulai penanaman, menyemprotkan alkohol 70% pada tangan.
Lalu memasukkan plantet kedalam LAFC dan mengambil plantet
serta keringkan dengan menggunakan tissue steril. Sebelum pisau
scalpel dan pinset digunakan celupkan kedalam alkohol 90% dan
bakar pada api bunsen. Selanjutnya memotong plantet dengan pisau
scalpel diatan petridish. Kemudian menanam eksplan pada media
tanam yang bibir botolnya sudah disterilkan dengan cara
membakarnya pada api bunsen. Lalu menutup botol kultur dengan
pastik dan ikat dengan menggunakan karet gelang. Selanjutnya
simpan botol kultur yang telah ditanam dengan eksplan kedalam
ruang kultur. Terakhir mengamati perkembangannya selama 14 hari.
a. Keadaan Eksplan
b. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, setelah 7 HST terdapat tanda-
tanda kontaminasi dari jamur sehingga disekitar tanaman eksplan
terdapat warna putih-putih yang berkembang. Menurut Arif dkk
(2014) kontaminasi umumnya terjadi seminggu setelah tanam atau
pada 7 HST. Bakteri merupakan kontaminan yang sering muncul
dengan menunjukkan warna putih atau kekuningan pada eksplan
yang terserang. Kontaminan bakteri sering muncul pada eksplan
yang biasanya terdapat kesalahan dalam proses sterilisasi (Mastuti,
2017). Kontaminasi terjadi akibat kesalahan sterilisasi yang tidak
sesuai dengan prosedur namun teknik sterilisasi standar juga tidak
dapat menghilangkan kontaminan internal. Menurut Maryerni (2015)
faktor utama kontaminasi adalah karena kurang sterilnya alat kultur
jaringan, sehingga kontaminan pada eksplan yang dikulturkan
dimungkinkan terjadi akibat alat-alat yang kurang steril. Selain itu
Oratmangun (2017) juga mengatakan kontaminasi dapat terjadi dari
eksplan baik eksrenal maupun internal, mikroorganisme yang masuk
kedalam media, botol kultur ataupun alat-alat tanam yang kurang
steril, ruang kerja dan kultur yang kotor (mengandung spora di udara
ruangan laboratorium) serta kebocoran dalam pelaksanaannya.
Untuk membuat kondisi aseptik dapat dipakai pemanasan autoklaf,
desinfektan atau lampu ultraviolet (UV). Sehingga mikroba-mikroba
penggangu dapat dimatikan.
5. PENUTUP