Professional Documents
Culture Documents
Bab 10
Bab 10
1. Aliran kritis, jika bilangan Froude sama dengan satu (Fr = 1) dan gangguan
permukaan misal, akibat riak yang terjadi akibat batu yang dilempar ke
dalam sungai tidak akan bergerak menyebar melawan arah arus.
2. Aliran subkritis, jika bilangan Froude lebih kecil dari satu (Fr < 1). Untuk
aliran subkritis, kedalaman biasanya lebih besar dan kecepatan aliran rendah
(semua riak yang timbul dapat bergerak melawan arus).
3. Aliran superkritis, jika bilangan Froude lebih besar dari satu (Fr > 1). Untuk
aliran superkritis, kedalaman aliran relatif lebih kecil dan kecepatan relatif
tinggi (segala riak yang ditimbulkan dari suatu gangguan adalah mengikuti
arah arus).
𝑣
F= (10.1)
√𝑔. 𝐻
Dimana :
F = Angka Froud (froud number)
D = Kedalaman aliran (cm)
dengan:
F < 1 → disebut aliran subkritis.
F = 1 → disebut aliran kritis.
F > 1 → disebut aliran super kritis.
Energi spesifik aliran pada penampang tertentu sebagai total energi pada
penampang yang dihitung dengan menggunakan dasar saluran sebagai titik duga
ditentukan dengan:
𝑣21
E1 = H1 + (2.𝑔 ) (10.3)
𝑣22
E2 = H2 + (2.𝑔 ) (10.4)
Dimana:
E 1 = Tinggi energi spesifik di hulu (m)
E 2 = Tinggi energi spesifik di puncak replika bendung (m)
H 1 = Tinggi muka air di hulu (m)
H 2 = Tinggi muka air di puncak replika bendung (m)
v 1 = kecepatan aliran di hulu (m/s)
v 2 = kecepatan aliran di puncak replika bendung (m/s)
10.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
a. Alat Hidrolika (Open Chanel)
b. Replika bendung
c. Tabung Pitot
d. Jangka sorong/alat pengukur berupa penggaris
e. Klemp penjepit
f. Lilin/malam
g. Kamera
e. Mencatat tinggi air tabung pitot di hulu (ℎpitot 1) dan puncak replika bendung
(ℎp𝑖𝑡o𝑡 2) menggunakan metode 3 titik, ℎp𝑖𝑡o𝑡 ini yang akan digunakan untuk
mencari kecepatan;
f. Mengamati pola aliran yang terjadi secara teliti dengan menggunakan kamera
video;
g. Mencatat data yang diperlukan dalam praktikum ini (H1, H2, hp 1, hp 2, B1, B2) ;
h. Mengulangi prosedur di atas untuk 5 replika bendung berbeda.
Mulai
Menempatkan replika bendung di hulu yang telah di pakaikan lilin /malam pada
saluran air jangan sampai muka air meluap dari peluap segitiga
Mencatat tinggi air tabung pitot di hulu (ℎpitot 1) dan puncak replika
bendung (ℎp𝑖𝑡o𝑡 2) menggunakan metode 3 titik, ℎp𝑖𝑡o𝑡 ini yang akan
digunakan untuk mencari kecepatan
Mencatat data yang diperlukan dalam praktikum ini (H1, H2, hp 1, hp 2, B1,
B2)
Selesai
= 0,020 m
= 0,008 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Ditanya :
a. Kecepatan Aliran di Hulu (V1)
b. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E1)
c. Kecepatan Aliran di Hilir (V2)
d. Tinggi Energi Spesifik di Hilir (E2)
e. Froud 1
f. Froud 2
Jawab :
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,005
= 0,313 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,007
= 0,371 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,006
= 0,343 m/s
𝑉1 1+𝑉1 2+𝑉1 3
Kecepatan Rata-rata Aliran di Hulu (𝑉1) =
3
0,313+0,371+0,343
=
3
= 0,342
𝑣21
b. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E1) = H1 + (2.𝑔 )
2
0,342
= 0,191 + (2 𝑥 9,81)
= 0,197 m
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,015
= 0,542 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,020
= 0,626 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,008
= 0,396 m/s
𝑉1 1+𝑉1 2+𝑉1 3
Kecepatan Rata-rata Aliran di Hulu (V2) =
3
0,542+0,626+0,396
=
3
= 0,522 m/s
𝑣22
d. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E2) = H2 + (2.𝑔 )
2
0,522
= 0,065 + (2 𝑥 9,81)
= 0,079 m
𝑣
e. Froud 1 = 1
√𝑔.𝐻1
0,342
=
√9,81 𝑥 0,191
0,522
=
√9,81 𝑥 0,065
= 0,653 < 1 sub kritis
Percobaan 2
Diketahui :
Tinggi Muka Air di Hulu (H1) = 0,196 m
Lebar Aluran di Hulu (B1) = 0,088 m
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,005
= 0,313 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,009
= 0,420 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,004
= 0,280 m/s
𝑉1 1+𝑉1 2+𝑉1 3
Kecepatan Rata-rata Aliran di Hulu (𝑉1) =
3
0,313+0,420+0,280
=
3
= 0,338
𝑣21
b. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E1) = H1 + (2.𝑔 )
2
0,338
= 0,196 + (2 𝑥 9,81)
= 0,202 m
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,018
= 0,594 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,017
= 0,578 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,019
= 0,611 m/s
𝑉1 1+𝑉1 2+𝑉1 3
Kecepatan Rata-rata Aliran di Hulu (𝑉 2) =
3
0,594+0,578+0,611
=
3
= 0,594 m/s
𝑣22
d. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E2) = H2 + (2.𝑔 )
2
0,522
= 0,065 + (2 𝑥 9,81)
= 0,083 m
𝑣
e. Froud 1 = 1
√𝑔.𝐻1
0,338
=
√9,81 𝑥 0,196
0,594
=
√9,81 𝑥 0,065
= 0,744 < 1 sub kritis
Percobaan 3
Diketahui :
TinggiMuka Air di Hulu (H1) = 0,125 m
Lebar Aluran di Hulu (B1) = 0,087 m
Tinggi Pitot di Hulu (hpitot1) = 0,006 m
= 0,005 m
= 0,008 m
TinggiMuka Air di Hilir (H2) = 0,063 m
Lebar Aluran di Hilir (B2) = 0,092 m
Tinggi Pitot di Hilir (hpitot2) = 0,013 m
= 0,017 m
= 0,015 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Ditanya :
a. Kecepatan Aliran di Hulu (V1)
b. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E1)
c. Kecepatan Aliran di Hilir (V2)
d. Tinggi Energi Spesifik di Hilir (E2)
e. Froud 1
f. Froud 2
Jawab :
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,006
= 0,343 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,005
= 0,313 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,008
= 0,396 m/s
𝑉1 1+𝑉1 2+𝑉1 3
Kecepatan Rata-rata Aliran di Hulu (𝑉1) =
3
0,343+0,313+0,396
=
3
= 0,351
𝑣21
b. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E1) = H1 + (2.𝑔 )
2
0,351
= 0,125 + (2 𝑥 9,81)
= 0,131 m
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,013
= 0,505 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,017
= 0,578 m/s
= √2 𝑥 9,81 𝑥 0,015
= 0,542 m/s
𝑉1 1+𝑉1 2+𝑉1 3
Kecepatan Rata-rata Aliran di Hulu (𝑉 2) =
3
0,505+0,578+0,542
=
3
= 0,542 m/s
𝑣22
d. Tinggi Energi Spesifik di Hulu (E2) = H2 + (2.𝑔 )
2
0,542
= 0,063 + (2 𝑥 9,81)
= 0,078 m
𝑣1
e. Froud 1 =
√𝑔.𝐻1
0,351
=
√9,81 𝑥 0,125
0,542
=
√9,81 𝑥 0,063
= 0,689 < 1 sub kritis
10.8.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengukuran debit dengan tabung pitot ini adalah:
a. Pastikan replika bending menempel sampai dasar saluran.
b. Pastikan tidak ada celah saat memasang replika bendung.
c. Tidak menempelkan plastisin terlalu tebal saat replika bendung dimasukkan
BLANGKO
PERCOBAAN POLA ALIRAN
Bella Rizka
NIM. 3336190043
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. (0254) 395502 Ext. 19
BLANGKO
POLA PERCOBAAN ALIRAN
0,000
0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250
E (m)
H (m) E (m)
0,191 0,197
0,065 0,079
(Sumber : Data Kelompok 10, 2022)
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. (0254) 395502 Ext. 19
BLANGKO
POLA PERCOBAAN ALIRAN
0,1
y = 1,1008x - 0,0264
0,05 R² = 1
0
0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250
E (m)
H (m) E (m)
0,196 0,202
0,065 0,083
(Sumber : Data Kelompok 10, 2022)
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. (0254) 395502 Ext. 19
BLANGKO
POLA PERCOBAAN ALIRAN
0,06
y = 1,1698x - 0,0282
0,04 R² = 1
0,02
0
0,000 0,050 0,100 0,150
E (m)
H (m) E (m)
0,125 0,131
0,063 0,078
(Sumber : Data Kelompok 10, 2022)
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Bella Rizka
NIM. 3336190043