You are on page 1of 3

3.1.a.7.

Demontrasi Kontekstual
Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Oleh : Rafika S. Yunus, S.Pd

1. Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda
dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?

Jawab :
Sebagaimana motto dalam pendidikan guru penggerak yaitu tergerak, bergerak dan
menggerakkan maka sebelum saya menggerakkan saya harus tergerak dulu untuk
mengembangkan diri dan kompetensi baru berkomitmen untuk menggerakkan orang
lain, karena semua yang akan kita lakukan harus dimulai dari diri kita.
Saya akan menerapkan seluruh pengetahuan dan pengalaman saya mengikuti
pendidikan guru penggerak di kelas maupun di sekolah. Mulai dari memposisikan
guru sebagai penuntun bagi kodrat alam yang sudah dimiliki siswa sejak lahir serta
menyesuaikan diri dengan kodrat zaman sebagaimana yang tertuang dalam filosofi
Ki Hadjar Dewantara.
Saya juga akan mengimplementasikan nilai dan peran saya selaku guru penggerak
dalam sebuah komunitas praktisi yang telah dibentuk bersama guru, kepala sekolah
dan pemangku kepentingan lainnya.
Saya akan menjadi role model dalam menjalankan budaya positif melalui
pembelajaran yang berpihak pada murid seperti yang tercantum dalam visi guru
penggerak saya.
Dalam pembelajaran di kelas, saya juga akan merancang dan menyusun rencana
pembelajaran yang berpihak pada murid berdasarkan pemetaan kebutuhan siswa
dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi dengan pembelajaran
sosial emosional. Pada kegiatan ini saya akan membagikan praktik baik saya kepada
rekan sejawat sebagai refleksi dan umpan balik sehingga kedepannya akan lebih baik
lagi.
Saya akan menggali potensi dalam diri siswa dan menemukan jawaban atas
persoalan atau tantangan yang dihadapi melalui praktik Coaching model TIRTA.
Karena dari segi bahasa, TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita
ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke
hilir potensinya. Kita sebagai guru memiliki tugas untuk menjaga air itu agar tetap
mengalir, tanpa sumbatan.
Dan yang terakhir, melalui materi Kepemimpinan dalam pembelajaran saya akan
melakukan sosialisasi pada komunitas praktisi bagaimana cara yang efektif dalam
pengambilan suatu keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran apabila kita
dihadapkan pada situasi Dilema Etika maupun Bujukan Moral dengan memperhatikan
prinsip dan paradigma pengambilan keputusan yang baik.
Saya berharap melalui praktik baik yang saya terapkan ini dapat secara langsung
mentransfer pengetahuan dan pengalaman saya kepada rekan sejawat di sekolah
maupun teman-teman lain melalui sosialisasi di media sosial saya.
2. Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil
keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?

Jawaban :
Langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran adalah Mengidentifikasi kasus tersebut apakah
termasuk dalam Dilema Etika atau Bujukan Moral. Jika kasus tersebut termasuk
dalam dilema etika maka saya akan melakukan analisis kasus menggunakan 3 prinsip
pengambilan keputusan, 4 paradigma pengambilan keputusan dan 9 langkah
pengambilan keputusan, yang terdiri dari :
1. Mengenali apakah ada nilai kebajikan yang bertentangan dalam situasi ini
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
4. Pengujian benar atau salah, terdiri dari Uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji
halaman depan koran dan uji panutan.
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Membuat keputusan
9. Merefleksikan keputusan
Langkah selanjutnya yaitu mempraktekkan atau melaksanakan aksi nyata
pengambilan keputusan di kelas atau sekolah tempat saya mengajar dan
mensosialisasikan aksi nyata tersebut pada rekan sejawat melalui komunitas praktisi.

3. Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok,
minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

Jawaban :
Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya kita sering dihadapkan untuk mengambil
sebuah keputusan, dimana keputusan tersebut akan melibatkan kepentingan banyak
pihak yang sama-sama benar dan sering kali bertentangan satu sama lainnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban
salah satu tugas, hal yang paling sulit adalah mengambil sebuah keputusan yang
efektif. Karena begitu penting dan bermanfaatnya materi ini, maka saya akan
langsung menerapkan langkah-langkah tersebut di sekolah atau di lingkungan
masyarakat ketika saya menghadapi sebuah persoalan dilema etika.

4. Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan


keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman
diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat
dan efektif.

Jawaban :
Menurut saya yang menjadi pendamping atau teman diskusi dalam menentukan
langkah- langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah
kepala sekolah sebagai penanggung jawab, rekan sejawat, siswa, orang tua siswa/
komite dan pengawas sekolah. Karena dalam mengambil keputusan kita
membutuhkan masukan dari orang-orang terdekat yang dapat kita jadikan sebagai
pembanding atau menguatkan kembali keputusan yang kita ambil apakah sudah tepat
dan efektif atau belum.
Saya juga akan melakukan komunikasi dengan fasilitator maupun pengajar praktik
apabila ada hal-hal yang masih perlu ditambahkan dalam dalam proses pengambilan
keputusan tersebut.

You might also like