You are on page 1of 19

Laporan Observasi

“ Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran ”


Dosen Pengampu : Johanis Souisa, S.E., M.M.

Disusun Oleh :

Durrottul Hidayah | B.133.21.0011

Imam Wahyudi | B.133.21.0075

Program Studi D3 Manajemen Perusahaan

Universitas Semarang

1
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
BAB 1
Pendahuluan

a. Latar Belakang

Ungaran merupakan kota kecil yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Daerah ini dikenal dengan sejumlah objek wisata alamnya yang menarik, seperti Candi
Gedong Songo, Air Terjun Jumog, dan Gunung Ungaran. Meskipun terkenal dengan
keindahan alamnya, belum banyak penelitian yang menggambarkan kondisi sosial
masyarakat Ungaran. Oleh karena itu, observasi kondisi sosial masyarakat Ungaran menjadi
penting untuk memahami keadaan sosial dan budaya masyarakat setempat.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat Ungaran memiliki karakteristik yang unik,
terutama karena faktor sejarah dan lingkungan alaminya. Sejarah panjang dan peran Islam di
daerah tersebut telah memberikan pengaruh yang signifikan pada cara hidup masyarakat,
termasuk dalam aspek sosial dan budaya. Selain itu, keberadaan wisata alam yang menjadi
daya tarik utama daerah ini juga berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat. Observasi
kondisi sosial masyarakat di daerah Ungaran diperlukan untuk memahami berbagai aspek
dari kehidupan sosial, seperti nilai, norma, dan adat istiadat yang dipertahankan oleh
masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang sistem nilai dan budaya, kondisi ekonomi, pendidikan dan kesehatan, serta interaksi
sosial masyarakat di daerah tersebut.

Dalam penelitian ini, akan digunakan metode observasi untuk mengamati secara
langsung dan mendalam tentang kondisi sosial masyarakat di daerah Ungaran. Melalui
observasi ini, dapat diketahui bagaimana struktur sosial masyarakat, nilai dan norma yang
dipegang, , nilai dan budaya, kondisi ekonomi, pendidikan dan kesehatan, serta interaksi
sosial masyarakat yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan ini
dapat berguna untuk memahami kondisi masyarakat dan memberikan masukan bagi
pengembangan program atau kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kehidupan sosial di daerah tersebut.

b. Ruang Lingkup Observasi

2
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Observasi dalam penelitian ini akan dilakukan di daerah Ungaran, Kabupaten
Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Ruang lingkup penelitian ini meliputi :
 Sistem nilai dan budaya masyarakat di daerah Ungaran
 Kondisi ekonomi masyarakat di daerah Ungaran
 Kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat di daerah Ungaran
Interaksi sosial masyarakat di daerah Ungaran

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Observasi
dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kondisi sosial masyarakat di daerah
Ungaran dengan melibatkan beberapa informan kunci yang dianggap representatif dari
berbagai lapisan masyarakat di daerah tersebut. Informan kunci yang terlibat dalam penelitian
ini akan diambil secara acak dari berbagai profesi dan kelompok usia yang ada di daerah
Ungaran. Data yang terkumpul selama proses observasi akan dicatat dalam bentuk catatan
lapangan dan dianalisis secara kualitatif untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut.
Demikianlah ruang lingkup observasi dan metode yang digunakan dalam penelitian
laporan observasi tentang kondisi sosial masyarakat di daerah Ungaran. Diharapkan dengan
penggunaan metode observasi, akan didapatkan informasi yang akurat dan mendalam tentang
kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut.

3
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
BAB 2
Sistem Nilai dan Budaya Masyarakat Ungaran
a. Deskripsi sistem nilai dan budaya yang berkembang di masyarakat
Sistem nilai dan budaya yang berkembang di masyarakat Ungaran didominasi oleh
budaya Jawa yang kental. Beberapa nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Ungaran
antara lain gotong royong, kerja keras, dan kekeluargaan. Gotong royong merupakan salah
satu nilai yang sangat penting di daerah ini, di mana masyarakat seringkali bekerja sama
untuk mengatasi masalah yang muncul. Kerja keras juga menjadi nilai yang dihargai di
daerah ini, di mana masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja demi mencapai
tujuan hidup yang lebih baik. Kekeluargaan juga menjadi nilai yang kuat, di mana
masyarakat seringkali menjunjung tinggi hubungan keluarga dan bersikap saling membantu
satu sama lain.
Selain itu, agama Islam juga mempengaruhi sistem nilai dan budaya masyarakat di
daerah ini. Agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat di daerah ini memberikan
pengaruh yang kuat terhadap cara hidup dan perilaku masyarakat. Beberapa nilai yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat Islam di daerah ini antara lain kejujuran, toleransi, dan
tolong-menolong.
Dalam hal adat istiadat, masyarakat Ungaran juga memiliki tradisi-tradisi yang masih
dipertahankan hingga saat ini. Salah satu tradisi yang masih dijaga adalah tradisi slametan, di
mana masyarakat mengadakan acara makan bersama dengan tujuan untuk membagikan
rezeki dan merayakan momen penting dalam kehidupan.
Demikianlah deskripsi sistem nilai dan budaya yang berkembang di masyarakat
Ungaran, yang diambil dari hasil observasi dalam penelitian laporan observasi kondisi sosial
masyarakat di daerah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa sistem nilai dan budaya masyarakat
di daerah Ungaran sangat kental dengan budaya Jawa dan Islam, di mana nilai gotong
royong, kerja keras, kekeluargaan, kejujuran, toleransi, dan tolong-menolong menjadi nilai
yang sangat dihargai dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
b. Bagaimana sistem nilai dan budaya mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat
Sistem nilai dan budaya yang berkembang di masyarakat memiliki pengaruh yang
besar terhadap kehidupan sosial masyarakat. Berikut adalah contoh pengaruh sistem nilai dan
budaya terhadap kehidupan sosial masyarakat di daerah Ungaran, yang diambil dari hasil
observasi dalam penelitian laporan observasi kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut :

1) Mempengaruhi pola interaksi sosial.

Sistem nilai dan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat dapat mempengaruhi
pola interaksi sosial antarindividu atau kelompok dalam masyarakat. Di daerah Ungaran, nilai
gotong royong, kekeluargaan, dan tolong-menolong yang dihargai oleh masyarakat seringkali
mendorong terjadinya interaksi sosial yang harmonis dan saling membantu.

2) Mempengaruhi pola kerja dan produktivitas

Sistem nilai dan budaya juga dapat mempengaruhi pola kerja dan produktivitas
masyarakat. Di daerah Ungaran, nilai kerja keras yang dijunjung tinggi oleh masyarakat
seringkali mendorong mereka untuk bekerja dengan semangat yang tinggi demi mencapai
tujuan hidup yang lebih baik.

3) Mempengaruhi pola pendidikan dan kesehatan

Sistem nilai dan budaya dapat mempengaruhi pola pendidikan dan kesehatan
masyarakat. Di daerah Ungaran, nilai kejujuran, toleransi, dan kekeluargaan yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat dapat mempengaruhi cara mereka dalam mendidik anak-anak dan
menjaga kesehatan keluarga.

4) Mempengaruhi tradisi dan adat istiadat

Sistem nilai dan budaya juga dapat mempengaruhi tradisi dan adat istiadat yang dijaga
oleh masyarakat. Di daerah Ungaran, tradisi slametan yang masih dijaga oleh masyarakat
seringkali dilakukan untuk membagikan rezeki dan merayakan momen penting dalam
kehidupan. Nilai gotong royong dan kekeluargaan yang dihargai oleh masyarakat seringkali
menjadi dasar dari pelaksanaan tradisi dan adat istiadat.

5
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Demikianlah beberapa contoh pengaruh sistem nilai dan budaya terhadap kehidupan
sosial masyarakat di daerah Ungaran, yang diambil dari hasil observasi dalam penelitian
laporan observasi kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
sistem nilai dan budaya yang berkembang di masyarakat dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan sosial masyarakat, dari interaksi sosial, pola kerja dan produktivitas, pendidikan
dan kesehatan, hingga tradisi dan adat istiadat yang dijaga oleh masyarakat.

BAB 3

Kondisi Ekonomi Masyarakat Ungaran


Berdasarkan hasil observasi dalam penelitian laporan observasi kondisi sosial
masyarakat di daerah Ungaran, ditemukan bahwa kondisi ekonomi masyarakat di daerah
tersebut cukup bervariasi. Ada masyarakat yang berpenghasilan rendah, menengah, dan juga
tinggi.

1) Penghasilan rendah

Beberapa keluarga di daerah Ungaran mengalami kesulitan ekonomi dan hidup di


bawah garis kemiskinan. Mereka mengandalkan penghasilan dari pekerjaan buruh, tukang
ojek, petani, atau pedagang kecil. Penghasilan yang didapat seringkali tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makanan, sandang, pangan, dan pendidikan
anak.

2) Penghasilan menengah

Sebagian besar masyarakat di daerah Ungaran berpenghasilan menengah. Mereka


bekerja sebagai karyawan swasta, wiraswasta, buruh pabrik atau petani dengan skala usaha
yang lebih besar. Penghasilan yang didapat sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti makanan, sandang, pangan, dan pendidikan anak. Namun, mereka masih
harus mengatur pengeluaran dengan hati-hati agar tidak mengalami kesulitan keuangan.

3) Penghasilan tinggi

6
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Ada juga masyarakat di daerah Ungaran yang memiliki penghasilan tinggi. Mereka
biasanya bekerja sebagai pengusaha, profesional, atau pegawai negeri dengan gaji yang besar.
Kondisi ekonomi keluarga mereka sudah jauh lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan
hidup yang lebih tinggi, seperti memiliki rumah mewah, mobil, atau memperoleh pendidikan
yang lebih baik.

Meskipun terdapat perbedaan kondisi ekonomi masyarakat di daerah Ungaran, namun


dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat di sana masih berada pada kategori
penghasilan menengah dan di bawahnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi
ekonomi masyarakat di daerah tersebut, antara lain tingkat pendidikan, akses terhadap
peluang kerja, infrastruktur, dan kondisi pasar.

a. Jenis pekerjaan yang dominan

Berdasarkan hasil observasi dalam penelitian laporan observasi kondisi sosial


masyarakat di daerah Ungaran, terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dominan di daerah
tersebut. Beberapa di antaranya adalah:

1.Pertanian
Daerah Ungaran terkenal dengan produksi pertanian yang cukup besar, terutama padi
dan sayuran. Banyak masyarakat yang bekerja sebagai petani dan peternak, baik dengan skala
usaha kecil maupun besar.

2.Perdagangan

Kegiatan perdagangan juga cukup dominan di daerah Ungaran. Terdapat beberapa


pasar tradisional dan toko-toko kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, terdapat juga beberapa pasar modern yang menjual produk-produk dengan kualitas
dan harga yang lebih baik.

3.Industri

Daerah Ungaran juga memiliki beberapa pabrik industri, seperti pabrik tekstil dan
pabrik keramik. Pabrik-pabrik tersebut memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
sekitar dan juga menjadi sumber pendapatan yang penting bagi daerah tersebut.

4.Pariwisata

7
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Meskipun belum terlalu berkembang, pariwisata juga menjadi salah satu jenis
pekerjaan yang potensial di daerah Ungaran. Beberapa objek wisata yang terkenal di daerah
tersebut adalah Bukit Cinta, Air Terjun Banyu Anjlok, dan Goa Kreo.

Secara umum, jenis pekerjaan di daerah Ungaran terbilang cukup beragam, namun
sebagian besar masih didominasi oleh sektor pertanian dan perdagangan. Faktor geografis
dan kondisi infrastruktur yang belum terlalu baik menjadi beberapa kendala dalam
perkembangan jenis pekerjaan di daerah tersebut.

b. Tingkat pendapatan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup

Berdasarkan hasil observasi dalam penelitian laporan observasi kondisi sosial


masyarakat di daerah Ungaran, ditemukan bahwa tingkat pendapatan masyarakat di daerah
tersebut sangat bervariasi. Sebagian masyarakat masih berpenghasilan rendah, sedangkan
sebagian lagi sudah berpenghasilan menengah dan tinggi.

Pendapatan rendah menyebabkan sebagian masyarakat di daerah tersebut kesulitan


untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan
pendidikan. Hal ini terlihat dari tingginya angka kemiskinan dan ketimpangan sosial-ekonomi
di daerah tersebut. Sementara itu, masyarakat yang berpenghasilan menengah dan tinggi
sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik, namun masih ada sebagian
yang masih memerlukan pengaturan keuangan yang lebih baik agar tidak mengalami
kesulitan keuangan.

Kondisi infrastruktur di daerah tersebut, seperti akses transportasi dan ketersediaan


fasilitas publik, juga turut mempengaruhi tingkat pendapatan dan kemampuan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat yang tinggal di wilayah yang kurang
terjangkau oleh sarana dan prasarana, seperti pedesaan, memiliki akses yang lebih terbatas
terhadap kesempatan kerja dan pasar, sehingga pendapatan mereka cenderung lebih rendah.

Pemerintah setempat dapat membantu meningkatkan tingkat pendapatan dan


kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan meningkatkan akses
ke sarana dan prasarana yang dibutuhkan, memberikan pelatihan kerja, serta membuka
peluang usaha baru. Dalam jangka panjang, upaya tersebut dapat membantu mengurangi
angka kemiskinan dan ketimpangan sosial-ekonomi di daerah tersebut.

8
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
c. Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat terkait dengan kondisi
ekonomi

Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat di daerah Ungaran sangat terkait dengan
kondisi ekonomi mereka. Sebagian besar masyarakat di daerah tersebut masih mengutamakan
kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan. Hal ini terlihat dari jumlah
pengeluaran masyarakat yang lebih besar untuk kebutuhan sehari-hari dibandingkan dengan
kebutuhan hiburan atau gaya hidup yang lebih mewah.

Namun, seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, pola konsumsi dan


gaya hidup masyarakat di daerah tersebut mulai berubah. Banyak masyarakat yang mulai
beralih dari konsumsi produk lokal ke produk luar negeri, seperti pakaian, makanan dan
minuman, serta gadget. Selain itu, gaya hidup modern, seperti hobi traveling, kuliner, dan
hiburan mulai populer di kalangan masyarakat.

Kondisi ekonomi juga mempengaruhi pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat di
daerah tersebut. Masyarakat yang berpenghasilan rendah cenderung memilih konsumsi
produk-produk yang lebih murah dan terjangkau, sedangkan masyarakat yang berpenghasilan
tinggi lebih cenderung mengonsumsi produk-produk mewah dan berkualitas tinggi. Selain
itu, masyarakat yang memiliki penghasilan yang cukup tinggi cenderung lebih terbuka
terhadap tren dan gaya hidup modern.

Kondisi ekonomi juga mempengaruhi pemilihan tempat belanja dan hiburan yang
dapat dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat dengan pendapatan rendah lebih memilih
tempat belanja dan hiburan yang murah dan terjangkau, seperti pasar tradisional atau tempat
wisata lokal. Sementara itu, masyarakat dengan pendapatan tinggi lebih cenderung memilih
tempat belanja dan hiburan yang mewah dan eksklusif.

Dalam konteks ini, pemerintah setempat dapat membantu meningkatkan


kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan industri dan pariwisata, sehingga dapat
membuka peluang kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pemerintah juga
dapat memberikan dukungan dan bantuan dalam pengembangan usaha kecil dan menengah
agar masyarakat dapat memperoleh penghasilan yang lebih baik. Dengan demikian,
diharapkan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat dapat semakin berkembang dan
meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi.

9
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
BAB 4

Kondisi Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Ungaran


Kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat Ungaran masih memiliki beberapa
tantangan dan perlu perhatian yang lebih dari pemerintah setempat. Berikut adalah beberapa
hal terkait dengan kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat di daerah tersebut:

a. Pendidikan:

Sektor pendidikan di daerah Ungaran masih memiliki beberapa kendala, diantaranya:

 Terbatasnya akses pendidikan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat di wilayah


pedalaman dan terpencil.
 Masih adanya tingkat putus sekolah yang cukup tinggi, terutama pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
 Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, seperti gedung sekolah
dan perpustakaan.

10
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
 Masih rendahnya kualitas pendidikan di beberapa sekolah, baik dari segi kualitas
tenaga pengajar maupun kualitas kurikulum.

Tingkat pendidikan masyarakat di daerah Ungaran masih memiliki beberapa


tantangan, namun secara umum, tingkat pendidikan di daerah tersebut mengalami
peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Semarang tahun 2020, tingkat pendidikan di Kabupaten Semarang, termasuk di
daerah Ungaran, adalah sebagai berikut:

 Pendidikan non-formal: 3,15%


 Tidak sekolah: 1,09%
 SD/MI: 57,51%
 SMP/MTs: 23,29%
 SMA/MA/SMK: 12,71%
 D3: 1,23%
 S1: 0,86%
 S2: 0,04%
 S3: 0,02%

Dari data tersebut, terlihat bahwa tingkat pendidikan terendah masih didominasi oleh
masyarakat yang hanya berpendidikan SD/MI atau bahkan tidak sekolah. Namun, terdapat
peningkatan di tingkat pendidikan menengah dan tinggi, meskipun persentasenya masih
relatif kecil. Perlu diingat juga bahwa data tersebut hanya mencakup tingkat pendidikan
formal, sedangkan tingkat pendidikan non-formal seperti pelatihan atau kursus, tidak
tercakup dalam data tersebut.

Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat perlu terus mendorong peningkatan tingkat
pendidikan dengan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta menggalakkan
program-program pendidikan non-formal yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi
tantangan-tantangan yang ada dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

b. Kesehatan

Sektor kesehatan di daerah Ungaran juga memiliki beberapa kendala, antara lain:

11
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
 Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan
bersih.
 Masih adanya masalah sanitasi dan lingkungan yang kurang bersih dan sehat,
seperti akses air bersih yang terbatas dan pengelolaan sampah yang kurang
baik.
 Masih rendahnya akses dan pelayanan kesehatan, terutama bagi masyarakat
yang tinggal di wilayah terpencil.
 Masih adanya masalah stunting dan gizi buruk pada anak-anak, yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah setempat dapat melakukan beberapa


hal, di antaranya:

 Meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat dengan


membangun lebih banyak sekolah dan puskesmas di daerah pedalaman dan
terpencil.
 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan dengan meningkatkan
kualitas tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan dan kesehatan.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan bersih
melalui sosialisasi dan kampanye kesehatan.
 Meningkatkan sanitasi dan lingkungan yang bersih dan sehat dengan
memperbaiki sistem pengelolaan air bersih dan sampah.
 Memberikan akses dan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan merata,
terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil.
 Meningkatkan program-program kesehatan dan gizi untuk anak-anak untuk
mengurangi angka stunting dan gizi buruk.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan kondisi pendidikan dan kesehatan


masyarakat di daerah Ungaran dapat terus meningkat dan memberikan dampak yang positif
bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

c. Bagaimana kondisi ini mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi


masyarakat

Tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat secara signifikan. Masyarakat yang berpendidikan rendah cenderung memiliki

12
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
keterampilan dan pengetahuan yang terbatas, sehingga mereka lebih sulit dalam mencari
pekerjaan yang baik dan memiliki pendapatan yang cukup. Selain itu, masyarakat yang
berpendidikan rendah juga cenderung mengalami kesulitan dalam mengakses informasi dan
layanan publik yang penting, seperti layanan kesehatan dan keuangan. Ini dapat
menyebabkan mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan dan keuangan yang serius.

Di sisi sosial, masyarakat yang berpendidikan rendah juga cenderung mengalami


kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain dan terlibat dalam kegiatan sosial. Hal ini
dapat membatasi kemampuan mereka untuk memperluas jaringan sosial dan membangun
hubungan yang saling menguntungkan.

Oleh karena itu, meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat dapat membantu


meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan, baik dari segi ekonomi maupun
sosial. Masyarakat yang berpendidikan tinggi memiliki lebih banyak kesempatan dalam
mencari pekerjaan yang baik, memiliki pendapatan yang cukup, serta dapat lebih mudah
mengakses layanan publik dan memperluas jaringan sosial mereka. Selain itu, masyarakat
yang berpendidikan tinggi juga cenderung lebih terbuka terhadap gagasan dan ide-ide baru,
serta lebih mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik yang dapat memperkuat
demokrasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

BAB 5

Interaksi Sosial Masyarakat Ungaran


Interaksi sosial merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, termasuk di
Ungaran. Masyarakat Ungaran terdiri dari berbagai kelompok sosial yang berbeda, seperti
kelompok suku, agama, dan profesi. Interaksi sosial di antara kelompok-kelompok sosial ini
dapat berjalan dengan baik dan saling mendukung. Namun, seperti di mana saja, interaksi
sosial juga dapat terganggu oleh perbedaan pendapat, nilai, atau kepentingan yang berbeda.

13
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Selain itu, interaksi sosial juga dapat dipengaruhi oleh faktor seperti status sosial,
tingkat pendidikan, dan faktor demografi lainnya. Misalnya, individu dengan status sosial
yang lebih tinggi cenderung berinteraksi dengan individu dengan status sosial yang sebanding
atau lebih tinggi, sementara individu dengan status sosial yang lebih rendah cenderung
berinteraksi dengan individu dengan status sosial yang sebanding atau lebih rendah. Namun,
di sisi lain, interaksi sosial juga dapat memperkuat solidaritas sosial dan membantu
membangun jaringan sosial yang kuat dan saling menguntungkan. Misalnya, melalui interaksi
sosial, masyarakat dapat membentuk kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang
sama, seperti kelompok pengusaha atau kelompok sosial.

Dalam konteks masyarakat Ungaran, interaksi sosial juga dapat dipengaruhi oleh adat
dan budaya yang ada di daerah tersebut. Masyarakat Ungaran memiliki adat dan budaya yang
kaya dan beragam, seperti tradisi upacara adat, kesenian, dan kuliner khas daerah. Adat dan
budaya ini dapat menjadi basis untuk memperkuat interaksi sosial di antara masyarakat, serta
memperkuat identitas dan kebanggaan sebagai warga Ungaran. Dalam hal ini, dapat
disimpulkan bahwa interaksi sosial di masyarakat Ungaran merupakan faktor penting dalam
memperkuat solidaritas sosial dan membangun jaringan sosial yang kuat dan saling
menguntungkan.

a. Pola interaksi, hubungan sosial, dan konflik yang terjadi di antara masyarakat

Pola interaksi dan hubungan sosial di antara masyarakat Ungaran sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti agama, adat, dan budaya. Masyarakat Ungaran umumnya sangat
menghargai nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Dalam kehidupan
sehari-hari, masyarakat Ungaran biasanya sangat terbuka dan ramah terhadap orang-orang
baru atau tamu yang berkunjung ke daerah mereka. Interaksi sosial yang terjalin di antara
masyarakat biasanya cenderung santai dan bersifat akrab.

Namun, seperti di mana saja, konflik sosial juga dapat terjadi di masyarakat Ungaran.
Konflik dapat timbul dari perbedaan pendapat, nilai, atau kepentingan antar individu atau
kelompok sosial. Misalnya, konflik dapat terjadi antara kelompok masyarakat yang memiliki
agama, adat, atau budaya yang berbeda. Konflik dapat berdampak negatif pada hubungan
sosial dan solidaritas sosial di antara masyarakat. Oleh karena itu, dalam masyarakat
Ungaran, upaya untuk mencegah konflik sosial sangatlah penting.

Salah satu cara untuk mencegah konflik sosial adalah dengan memperkuat hubungan
sosial yang positif di antara masyarakat, seperti dengan memperkuat nilai-nilai gotong royong

14
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
dan toleransi. Selain itu, pembentukan organisasi dan kelompok sosial yang memiliki
kepentingan yang sama dapat membantu memperkuat solidaritas sosial di antara masyarakat.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa pola interaksi dan hubungan sosial di
masyarakat Ungaran umumnya bersifat positif dan ramah. Namun, konflik sosial juga dapat
terjadi akibat perbedaan pendapat, nilai, atau kepentingan. Oleh karena itu, upaya untuk
mencegah konflik sosial dan memperkuat hubungan sosial yang positif sangatlah penting.

b. Bagaimana masyarakat berinteraksi satu sama lain dalam keluarga, komunitas,


dan lingkungan kerja

Di masyarakat Ungaran, interaksi sosial antarindividu atau kelompok biasanya sangat


dipengaruhi oleh faktor adat, agama, dan budaya. Interaksi sosial dalam keluarga, komunitas,
dan lingkungan kerja di masyarakat Ungaran biasanya cenderung bersifat akrab, ramah, dan
saling menghormati.

Interaksi sosial dalam keluarga di masyarakat Ungaran cenderung sangat erat dan
hangat. Keluarga dianggap sebagai pondasi terpenting dalam masyarakat, sehingga sangat
penting untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga. Nilai-nilai seperti saling menghormati,
saling membantu, dan saling berbagi antaranggota keluarga sangat ditekankan.

Di komunitas, interaksi sosial biasanya terjadi dalam bentuk kegiatan gotong royong.
Kegiatan gotong royong seperti membersihkan lingkungan atau memperbaiki infrastruktur
sering dilakukan untuk memperkuat rasa solidaritas antarwarga dan memperkuat hubungan
sosial yang positif.

Di lingkungan kerja, interaksi sosial biasanya terjadi dalam bentuk kolaborasi dan
kerjasama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Karyawan di masyarakat Ungaran
cenderung memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja dan memperlakukan rekan kerja
sebagai teman.

Dalam keseluruhan interaksi sosial di masyarakat Ungaran, nilai-nilai seperti gotong


royong, saling menghormati, dan saling membantu sangat ditekankan. Hal ini mencerminkan
budaya dan adat yang kuat di masyarakat Ungaran, yang sangat menghargai solidaritas sosial
dan kebersamaan.

15
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
BAB 6

Kesimpulan
Hasil observasi menunjukkan bahwa masyarakat di Ungaran memiliki sistem nilai dan
budaya yang kuat, yang mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Masyarakat

16
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Ungaran cenderung memiliki interaksi sosial yang akrab, ramah, dan saling menghormati
dalam keluarga, komunitas, dan lingkungan kerja. Pendidikan dan kesehatan merupakan
tantangan utama bagi masyarakat Ungaran, karena terdapat ketidakseimbangan antara tingkat
pendidikan dan kemampuan memenuhi kebutuhan hidup. Di sisi lain, masyarakat Ungaran
memiliki pola konsumsi dan gaya hidup yang sesuai dengan kondisi ekonomi mereka, dan
cenderung mengutamakan kebutuhan primer. Pekerjaan yang dominan di daerah tersebut
adalah di bidang pertanian, perdagangan, dan jasa.

Hasil observasi yang telah dilakukan, terlihat bahwa masyarakat di daerah tersebut
memiliki potensi untuk mengembangkan diri melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan,
serta meningkatkan kemampuan ekonomi melalui pengembangan sektor pekerjaan yang lebih
beragam dan inovatif. Dengan mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya yang positif, serta
memperkuat interaksi sosial yang sehat dan harmonis, masyarakat di Ungaran dapat terus
berkembang dan memperkuat kedudukan sebagai sebuah masyarakat yang maju dan
sejahtera.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, beberapa saran dan rekomendasi
yang dapat diambil untuk meningkatkan kondisi sosial masyarakat di daerah Ungaran adalah:

 Peningkatan kualitas pendidikan: Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama


untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah tersebut, termasuk
dengan memperluas jangkauan program pendidikan dan memberikan dukungan
finansial bagi siswa yang kurang mampu.
 Peningkatan akses dan kualitas kesehatan: Masyarakat perlu lebih sadar akan
pentingnya menjaga kesehatan, termasuk dengan mengadopsi pola hidup sehat dan
memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia. Pemerintah perlu meningkatkan
akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut, termasuk dengan
memperkuat infrastruktur kesehatan dan memberikan dukungan finansial bagi
masyarakat kurang mampu.
 Diversifikasi sektor pekerjaan: Masyarakat perlu lebih aktif dalam mengembangkan
sektor pekerjaan yang lebih beragam dan inovatif, seperti pengembangan usaha kecil
dan menengah, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan insentif bagi sektor ini
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

17
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
 Penguatan nilai-nilai adat dan budaya: Masyarakat perlu terus mempertahankan dan
menghargai nilai-nilai adat dan budaya yang positif, dan menjadikannya sebagai
landasan untuk membangun hubungan sosial yang lebih baik. Pemerintah dan
masyarakat juga dapat mengadakan kegiatan yang mempromosikan budaya lokal dan
memperkuat kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya.
 Peningkatan akses informasi dan teknologi: Masyarakat perlu lebih aktif dalam
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperoleh informasi dan
memperluas jangkauan pasar. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan insentif
bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang lebih
merata di daerah tersebut.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan kondisi sosial masyarakat


di daerah Ungaran dapat semakin meningkat dan berkembang secara berkelanjutan.

BAB 7

18
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran
Daftar Pustaka
1. Badan Pusat Statistik. (2021). Kabupaten Semarang dalam Angka 2021. BPS
Kabupaten Semarang.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI.
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2021). Data Referensi
Pendidikan Tahun 2020/2021. Kemendikbudristek.
4. Kompas.com. (2022, April 25). Pendapatan Warga Jateng Lebih Rendah
Dibandingkan Provinsi Lain. Kompas.com.
5. Suharjo, R. (2019). Sejarah Singkat Kabupaten Semarang. Pemerintah Kabupaten
Semarang.

19
Observasi Kondisi Sosial Masyarakat Ungaran

You might also like