You are on page 1of 13

MAKALAH

Tentang

ETIKA, MORAL DAN AKHLAK DALAM ISLAM

Dosen Pengampu: H.Ali Ambar, Lc., M.Pd. I

Di Susun Oleh :
M. NURHADI PANGESTU
NIM : 202005070

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE ) BENGKALIS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan makalah bertema “ Etika,
Moral dan Akhlak dalam Islam”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar
mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan sarannya yang
akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Bengkalis, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
A. Etika Sistem Informasi........................................................................................................2
B. Moral dan Akhlak Sistem Informasi...................................................................................5
C. Permasalahan dalam Etika Sistem Informasi......................................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era global dimana ilmu pengetahuan semakin berkembang turut berperan serta dalam
perubahan pola pikir dan perilaku generasi muda saat ini. Generasi muda yang mudah menerima
arus informasi masuk cenderung akan mudah terpengaruh pada budaya dan gaya hidup yang
bebas. Keadaan tersebut tentu berbanding terbalik dengan etika moral dan akhlak yang
diterapkan di Indonesia. Penerapan etika moral dan akhlak tanpa disadari kini mulai
dikesampingkan dan beralih pada pola pikir terbuka terhadap seluruh arus informasi masuk, yang
terkadang tidak melalui proses penyaringan informasi secara matang.
Etika moral dan akhlak sangat penting bagi tipa-tiap orang dan tiap bangsa. Karena
pentingnya hal tersebut dapat diungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung
kepada etika moral dan akhlaknya. Apabila bangsa tersebut etika moral dan akhlaknya hancur,
maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moral dan akhlaknya.
Penggunaan sistem informasi dalam bisnis memiliki dampak yang begitu besar kepada
masyarakat, oleh sebab itu dampak ini telah mengangkat permasalahan etika di berbagai bidang.
Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar dan salah bahwa individu, bertindak sebagai agen
moral bebas yang digunakan untuk membuat pilihan memandu perilaku mereka. Sistem
informasi dapat digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk
melakukan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial yang dijunjung.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika dalam sistem informasi ?
2. Apa itu moral dan akhlak dalam sistem informasi ?
3. Bagaimana permasalahan dalam etika sistem informasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui etika dalam sistem informasi
2. Untuk mengetahui moral dan akhlak dalam sistem informasi
3. Untuk mengetahui permasalahan dalam etika sistem informasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika Sistem Informasi


Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya adat kebiasaan. Etika
merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki perbedaan yang substansial, yaitu konsep
akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan konsep etika
berasal dari pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat. Sehingga Etika
adalah tingkah laku manusia yang ditransmisikan dari hasil pola pikir manusia.
Etika Sistem Informasi adalah cabang etika yang terpusat pada hubungan antara
penciptaan (creation), pengorganisasian (organization), pemencaran (dissemination) dan
penggunaan informasi serta standar etis dan kode moral yang mengatur perilaku manusia di
masyarakat. Sejak umat manusia terlibat dalam pemikiran abstrak, manusia sudah bergumul
dengan isi benar dan salah, moralitas dan hukum, etika dan kewajiban.1
Etika Sistem Informasi adalah Etika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, tata cara mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut
oleh suatu golongan atau masyarakat. Istilah umum sistem informasi manajemen yang dikenal
orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data
base”.
Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut
keputusan-keputusan yang strategis.2
Dapat disimpulkan, bahwa etika dalam sistem informasi adalah sekumpulan nilai mengenai
benar salah dalam proses mengumpulkan data, menyimpan data, dan menampilkan bentuk
informasi kepada masyarakat melalui perangkat teknologi informasi.
Pada era informasi ini dikenal ada 4 (empat) hal yang merupakan isu utama yaitu:
1. Privacy (Kerahasiaan)
1 Basuki, S. (2019). Etika Informasi. Pustakawan, 26(1), 4–11.
2 Permana, D. (2013). Etika Dalam Sistem Informasi. Blogspot, 1–28.

2
Privasi yang dimaksud di sini adalah Privasi dalam hal hak individu atau hak seseorang
dalam mempertahankan informasi yang bersifat pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang
tidak berhak atau yang dirahasiakan.
Contohnya: Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi
adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki
bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi dari
pada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu,
tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
2. Accuracy (Ketepatan)
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat
pada waktunya, dan relevan. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak biasa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informassi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi ganggguan yang dapat merubah atau merusak informasi tesebut.
Informai yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah basi tidak akan
mempunyai nilai lagi, karena informassi mmerupakan referrensi didalam pengambilan
keputusan.bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Sekarang ini mahal nya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi terssebut didapat,
sehingga di perlukan teknologi – teknologi mutakhir untukmendapatkan, mengelolah dan
mengirimkannya.Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, relevensi informasi
untuk tiap – tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Contoh nya: informasi mengenai subab – musabab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan relevan bila ditujukan kepada ahli tehnik
perusahaan.sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan tetapi relevan untuk akuntan.
3. Property (Kepemilikan)
Property adalah kepemilikan seseorang terhadap suatu barang ataupun non barang. Aspek
property ini berhubungan dengan siapa pemilik informasi, bagaimana harganya atau bagaimana
kadar sebuah informasi itu sangat diperlukan, bagaimana sebuah informasi itu mengalir, dan
siapa saja yang boleh mengakses.

3
Property menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam
kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu hak eksklusif. Bentuk
yang utama dari Property ini adalah termasuk real Property (tanah), kekayaan pribadi (personal
property)(kepemilikan barang secara fisik lainnya), dan kekayaan intelektual. hak dari
kepemilikan adalah terkait dengan Property yang menjadikan sesuatu barang menjadi
“kepunyaan seseorang” baik pribadi maupun kelompok, menjamin si pemilik atas haknya untuk
melakukan segala suatu terhadap Property sesuai dengan kehendaknya, baik untuk
menggunakannya ataupun tidak menggunakannya, untuk mengalihkan hak kepemilikannya.
Beberapa ahli filosofi menyatakan bahwa hak atas Property timbul dari norma sosial. Beberapa
lainnya mengatakan bahwa hak itu timbul dari moralitas atau hukum alamiah (natural law).
Isu Property: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual
yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan
perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor,
termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
Contoh di kehidupan nyata: Di Indonesia marak sekali pelanggaran property seperti
pembajakan film-film dan juga barang-barang branded terkenal dengan harga yang relative lebih
murah.
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan
sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3
mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret)
4. Accessibility (Hak Akses)
Hak untuk mengakses informasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga
menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi. Salah satu alasan sulitnya menegakkan
etika di dunia TI adalah karena relatif barunya di bidang ini. Tak seperti di bidang kedokteran
yang usia nya sudah ratusan tahun abad, bidang TI adalah profesi baru. Walaupun ada juga yang
melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat di junjung tinggi. Ini jauh berbeda
dengan dunia TI dimana orang sangat mudah melanggar etika. Orang masih meraba-raba batasan
antara inovasi, kreatifitas, dan pelanggaran etika. Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya di geluti
oleh anak-anak muda yang kerap mengabaikan persoalan moralitas yang abu-abu. Berhubung
dengan informasi apa yang dapat diperoleh orang seseorang atau organisasi. Fokus dari masalah
akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Ini tidak menjadi masalah / halangan

4
dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru
untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.
Contohnya: Google, semua orang dapat bebas untuk memperoleh informasi yang di
bututhkan untuk kepentingannya. Sebagai seorang administrator kita di benarkan untuk
meriview akses data karena itu sudah paham tentang konsep privacy dan kita wajib profesional
dalam menjalankannya. Yang dibolehkan mereview data tentang permasalahan yang ada dalam
jaringan yang kita kelola sehingga kita dapat mengetahui masalah dan solusinya agar pengguna
tidak kecewa dengan layanan kita, yang tidak diperbolehkan mereview history dan password
client pengguna ISP kita.
Accessibility Berhubungan dengan informasi apa yang dapat diperoleh orang seseorang
atau organisasi, dan dalam kondisi seperti apa. Hak akses ini erat hubungannya dengan privasi
dan sekuriti.

B. Moral dan Akhlak dalam Sistem Informasi


Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yang berarti adat kebiasaan. Kata “Mores”
bersinonim dengan mos, moris, manner, mores, atau manners, morals.3
Moral adalah hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun
organisasi dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur
sejauh mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh
informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
Kata akhlak juga berasal dari kata khalaqa atau khalaqun artinya kejadian, serta erat
hubungan dengan “Khaliq” yang artinya menciptakan, tindakan, atau perbuatan, sebagaimana
terdapat kata al-khaliq yang artinya pencipta dan makhluq yang artinya diciptakan.
Ahmad Amin dalam bukunya al-akhlaq, mendefinisikan akhlak dengan kebiasaan
seseorang. Atau kecenderungan hati atas suatu perbuatan dan telah berulang kali dilakukan
sehingga mudah mengerjakannya tanpa lebih dahulu banyak pertimbangan.4
Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau
karena bersandiwara, perbuatan yang dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena
ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan pujian.

3 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimendiontal, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), h. 74
4 A. Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, ( Surabaya: Amelia, 2005), h. 7

5
Sistem informasi sangatlah dibutuhkan oleh organisasi baik organisasi profit ataupun non
profit sebagai upaya mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan hidup organisasi,
dengan tetap berpijak pada etika dan hukum yang berlaku. Sistem informasi ini,didasarkan pada
nilai-nilai moral dan etika dari para manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang
berlaku demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Namun demikian, dalam
sistem informasi juga tidak terlepas dari permasalahan-permasahan etika yang muncul seperti
permasalahan privasi, kepemilikan intelektual, penghentian kerja, keamanan, akurasi, dan
kesehatan.
Menurut Arief5 Sada lima dimensi moral dari era informasi yang sedang berkembang saat
ini:
a) Hak dan kewajiban informasi. Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik,
seperti: privasi e-mail setiap karyawan, pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi
organisasi, dan kebijakan informasi untuk pengguna.
b) Hak milik dan kewajiban. Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik,
seperti: lisensi penggunaan perangkat lunak, kepemilikan data dan fasilitas organisasi,
kepemilikan perangkat lunak yang buat oleh pegawai pada perangkat keras organisasi,
masalah copyrights perangkat lunak. Pedoman tertentu untuk hubungan kontraktual
dengan pihak ketiga juga harus menjadi bagian dari topik di sini.
c) Akuntabilitas dan pengendalian. Kode etik harus menyebutkan individu yang
bertanggung jawab untuk seluruh sistem informasi dan menggaris bawahi bahwa
individu-individu inilah yang bertanggung jawab terhadap hak individu, perlindungan
terhadap hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup.
d) Kualitas sistem. Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang
umum dari kualitas data dan kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga
harus dapat mensyaratkan bahwa semua sistem berusaha mengestimasi kualitas data
dan kemungkinan kesalahan sistem.
e) Kualitas hidup. Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan
dari sistem adalah meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan
cara mencapai tingkatan yang tinggi dari kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan
kepuasan karyawan.

5 Arief S, S. (2009). Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. In Media Pendidikan. Rajawali Pres.

6
D. Permasalahan dalam Etika Sistem Informasi
Dalam lingkungan sistem informasi, permasalahanpermasalahan etika dapat muncul di
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Permasalahan Privasi
Permasalahan privasi adalah tuntutan seseorang untuk tidak dicampuri, diaawasi atau
diganggu oleh orang lain atau organisasi bahkan oleh negara. Tuntutan privasi dibeberapa
negara dil;indungi oleh undang- undang.
1. Permasalahan Kepemilikan Intelektual
Teknologi informasi dengan dunia digitalnya akan membuat informasi lebih mudah
ditransmisikan, disalin sebagian atau keseluruhan dan dapat dengan mudah dirubah isinya.
Jika ini dihubungkan dengan masalah hak kepemilikan intelektual, maka pelanggaran hak
ini akan semakin meningkat.
2. Permasalahan Penghentian Kerja
Penerapan teknologi informasi selain mempunyai efek yang positif juga memiliki efek
negatif.Dampak negatif dari penerapan teknologi informasi terhadap pekerja adalah
penggantian manusia dengan teknologi informasi untuk alasan efisiensi.6
3. Permasalahan Keamanan
Permasalahan keamanan sistem informasi dapat menimbulkan masalah etika. Seringkali
penanganan keamanan sistem informasi sudah baik, tetapi kelalaian atau kesengajaan
seseorang dapat merusak keamanan yangsudah ada seperti, Meninggalkan terminal tanpa
dijaga
4. Permasalahan Akurasi
Permasalahan ini dapat muncul di program aplikasi yang banyak mengandung kesalahan
program dan dapat juga terjadi di datanya.

Teknologi informasi dapat menjadi pedang bermata dua, karena disatu sisi memberikan
kemaslahatan tetapi sisi lain dapat digunakan untuk perbuatan-perbuatan melawan hukum dalam
bentuk penyalahgunaan teknologi. Dalam semua organisasi, penggunaan teknologi informasi
sebagai sistem informasi manajemen memiliki dampak besar pada masyarakat dan akhirnya akan

6 Teguh wahyono,Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di bidangTeknologi Informasi


(Yogyakarta: Andi Offset, 2006), hal. 38

7
menimbulkan berbagai isu etika dalam hal kejahatan, privasi, individualitas, pemberian kerja,
kesehatan, serta kondisi kerja.
Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penyalahgunaan teknologi
informasi, sebagai berikut:
1. Pendekatan hukum, dengan tersedianya instrumen hukum positif nasional yang terkait
dengan pemanfaatan teknologi informasi akan memberikan jaminan kepastian dan sebagai
landasan penegakkan hukum (lawenforcement) jika terjadi pelanggaran.
2. Pendekatan security teknologi, dalam hal ini pendekatan teknologi mutlak dilakukan,
dengan sistem keamanan teknologi canggih dapat menutup lubang yang dapat digunakan
untuk penyalahgunaan.
3. Pendekatan sosial budayaetika, pendekatan ini menjadi sangat penting oleh karena
memberikan pemahaman dari sudut sosial budaya agar masyarakat memahami bahwa
teknologi informasi memiliki efektivitas sangat tinggi dalam perdaganga global.
Ketiga pendekatan ini akan memberikan kepastian hukum, keamanan dan penggunaan
teknologi secara benar yang antara lain dalam bentuk aktivitas internet secara sehat. Beberapa
pendekatan di atas, dapat menjadi solusi dalam meminimalisir penyalahgunaan teknologi
informasi pada sistem informasi manajemen sebuah organisasi, sehingga manajer atau praktisi
organisasi dapat lebih efektif melibatkan diri dalam pengelolaan aktivitas kerja dan
meminimalkan pengaruh penyalahgunaan aplikasi teknologi informasi.7
Disamping itu, sebuah tanggung jawab besar sebagai praktisi ataupun manajer untuk
menjalankan perannya dengan benar sebagai sumber daya manusia dalam sistem organisasi yang
dikembangkan dan digunakan dalam organisasi itu sendiri, serta membuat keputusan mengenai
berbagai aktivitas dalam penggunaan teknologi informasi yang mungkin memiliki dimensi etika
yang harus dikembangkan.

7 Albert Y. Dien, “Teknologi Informasi Ditinjau Dari Aspek Hukum, Etika, dan Moral”, Jurnal Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang (Januari 2010), Vol. 6. No. 1, hal. 26

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika dalam sistem informasi adalah sekumpulan nilai mengenai benar salah dalam proses
mengumpulkan data, menyimpan data, dan menampilkan bentuk informasi kepada masyarakat
melalui perangkat teknologi informasi.
Pada era informasi ini dikenal ada 4 (empat) hal yang merupakan isu utama yaitu Privacy
(Kerahasiaan), Accuracy (Ketepatan), Property (Kepemilikan), Accessibility (Hak Akses).
Sistem informasi sangatlah dibutuhkan oleh organisasi baik organisasi profit ataupun non
profit sebagai upaya mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan hidup organisasi,
dengan tetap berpijak pada etika dan hukum yang berlaku.
Sistem informasi ini,didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika dari para manajer,
spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku demi tercapainya tujuan organisasi
yang efektif dan efisien. Namun demikian, dalam sistem informasi juga tidak terlepas dari
permasalahan-permasahan etika yang muncul seperti permasalahan privasi, kepemilikan
intelektual, penghentian kerja, keamanan, akurasi, dan kesehatan.

B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan tentu akan di
tampung guna untuk meperbaiki kesalahan tersebut. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini belum semua penulis jelaskan dalam pembahasan diatas, masih terdapat banyak
kekurangan dari itu penulis akan menerima segala saran dan masukan yang membangun

DAFTAR PUSTAKA

9
A.Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, ( Surabaya: Amelia,
2005)
Albert Y. Dien, “Teknologi Informasi Ditinjau Dari Aspek Hukum, Etika, dan Moral”, Jurnal
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang (Januari 2010),
Vol. 6. No. 1
Arief S, S. (2009). Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. In Media Pendidikan.
Rajawali Pres.
Basuki, S. (2019). Etika Informasi. Pustakawan,
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimendiontal,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Permana, D. (2013). Etika Dalam Sistem Informasi. Blogspot, 1–28.
Teguh wahyono,Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di bidangTeknologi Informasi
(Yogyakarta: Andi Offset, 2006)

10

You might also like