You are on page 1of 20

Pertemuan Ke-12

MK.Geografi Informasi Sistem


Dosen Pengampu :Wakyudi,MSi

Pembuatan Layout Peta


A. Dasar Teori
Proses layout merupakan proses akhir dalam tahapan Sistem Informasi Geografi
(SIG). Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan desain peta sesuai
dengan kaidah kartografis, sehingga peta dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna.
Pertamakali yang perlu dipahami dalam proses layout adalah output peta akan
dicetak dalam skala berapa? Ukuran Kertas apa? Format desain bagaimana?, dan untuk
siapa?. Selain itu kaidah kartografis seperti judul, legenda, koordinat, orientasi, inset,
pembuat, sumber, garis tepi, toponimi, semuanya harus ada. Selain itu tebal tipis garis,
warna, ukuran huruf, jenis huruf, letak penulisan, dan tata letak peta, perlu diperhatikan
dan disesuaikan dengan tema peta. Tujuannya agar peta memiliki nilai seni dan
memenuhi syarat sebagai alat komunikasi grafis.
Fungsi toolbar laut secara detil dijelaskan dalam gambar berikut
Pan Layout untuk
menggeser tampilan layout

Zoom to 100% Goback to exsten


Zoom In Layout untuk Mengubah
untuk untuk mengembalikan
memperbesar tampilan kertas/margin
memperbesar tampilan kebelakang
layout petatampilan

Zoom Out Layout


untuk memperkecil
tampilan layout

Zoom Whole Page


Layout untuk Fixed Zoom In Go Forward to
untuk memperbesar Exsten untuk Merubah tampilan
mengembalikan
petatampilan peta menegmbalikan Posisi layout
tampilan layout peta
keposisi normal bertahap Peta kedepan

1|F
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan Peta
a) Bukalah project peta hasil visualisasi
b) Ubahlah tampilan peta dari data view → layout View
c) Aturlah ukuran dan jenis kertas untuk layout dari menu file → Page and Print
Setup. Pada kotak dialog page and Print Setup hilangkan tanda ( ) pada Use
Printer Paper Setting, Lihat gambar berikut ini.

d) Langkah berikutnya aturlah batas tepi peta, legenda, dan informasi kartografis
lainnya. Gunakan guide ruler untuk membatu memposisikan garis supaya rapi.

2|F
Untuk
mengaktifkan
guide Klick pada
ukuran yang
dipilih

2. Membuat Grid Peta


Langkah dalam membuat grid adalah sebagai berikut:
a) Zoom to Layerlah peta yang akan dibuat grid dengan tujuan supaya peta pada
posisi center.
b) Ketikan sekala output peta yang sesuai dengan ukuran kertas misalnya 450000.

c) Klick Kanan lembar project peta → pilih Properties

3|F
d) Klick New Grid → tentukan pilihan grid geographic grid, UTM, atau grid Index.
Pada latihan ini grid yang dipilih UTM.

a. Grid Geography

b. Grid UTM

c. Grid Index

e) Dalam latihan ini koordinat yang digunakan adalah koordinat Geography,


selanjutnya Klick Next, sehingga muncul kotak dialog “create a graticules”.

Pada kotak dialog tersebut di menu Appearance terdapat 3 pilihan garis grid yaitu
Label only, Tick marks and labels, dan graticule and label, selahkan dipilih
dengan cara cek pada salah satu menu pilihan tersebut, dalam latihan ini
dipilih graticule and label. Kemudian pada menu interval isikan jarak

4|F
interval antara garis dalam hal ini jarak ditentukan dalam ukuran detik, menit, dan
derajad. Ketiga kolom isian interval dapat diisikan jika peta yang dibuat memiliki
cakupan yang luas misalnya kabupaten/provinsi/Negara/dunia. Jika wilayah yang
dipetakan relative sempit cukup mengatur mengisi dikolom detik dan menit saja.
Dalam latihan ini di isi 3’ 30” (3 menit, 30 detik), karena wilayah yang dipetakan
sebatas wilayah Kecamatan, setelah selesai klick Next.

f) Setelah diklick Next → berikutnya muncul kotak dialog “Axes and Labels”.
Pada kotak dialog tersebut aturlah:
a) Axes atau garis grid yang muncul diluar garis batas tepi peta. Klick Line Style
pada menu “Mayor division ticks” menjadi garis dengan ukuran 0,5, kemudian di
“minor division ticks” abaikan saja.
b). Labeling: menu labeling adalah menu yang menyajikan besar kecilnya
huruf/teks grid nantinya. Untuk menentkan besarnya teks silahkan klick Text
Style → pilihlah besarnya huruf menjadi 6 → Oke → Next.

g) Klick Next → kemudian muncul kotak dialog Create a graticule dengan menu
pilihan: Graticule Border, Neatline, dan Graticule Properties. Pada menu
Graticule Border saudara dimungkinkan untuk merubah besarnya border, warna
dan bentuknya, sedangkan pada menu Neatline dimungkinkan saudara untuk
menambah garis rangkap dan Graticule Properties saudara diminta untuk
memilih apakah grid dapat diedit dan sifatnya statis atau grid yang tidak dapat
diedit yang sifatnya dinamis. Dalam latihan ini dipilih graticule: store as static
graphic that can be edited. JIka sudah selesai klick FINISH
→masuk dalam kotak dialog “Data Frame Properties” pilih Apply dan OKE.

5|F
h) Setelah selesai Klick Finish maka munculah hasil Grid sebagaimana gambar 7.12
berikut ini.

3. Editing Grid
Untuk melakukan editing Grid misalnya mengatur arah huruf, menambah
keterangan BT (Bujur Timur) dan LS (Lintang Selatan) silahkan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Klick Grid pada peta → Klick Kanan → pilih Ungroup → Klick kanan lagi →
Ungroup → Klick kanan lagi → Ungroup, sampai semua data dalam grid
terpisah.

6|F
Gambar 7.13 Hasil Ungroup pada garis Grids

2. Jika saudara ingin mengubah arah/orientasi dari keterangan Grid, silahkan klick
kanan → Properties → pada kotak dialog properties ubahlah keterangan 8o 20’
00”S menjadi 8o 20’ 00” LS. Kemudian Pada menu anggle ketikan 90 → Apply →
Oke.

4. Membuat Judul Peta


1. Pilihlah Text dari menu Draw → Kemudian Klick pada kotak untuk judul yang telah
saudara buat.
2. Ketikan Judul Peta “PETA ADMINISTRASI KEC. GEDANGAN KAB. MALANG”.
3. Jika judul terlalu panjang saudara dapat mengedit dengan cara Klick kanan judul
tersebut → pilih Properties → Pada kotak dialog properties penggalah huruf yang
terlalu panjang dengan cara tekan tombol enter pada keyboard.
4. Posisikan judul pada posisi center, jika sudah selesai klick Apply dan Oke.

7|F
2. Klick dan enter huruf yang dipenggal

3. Pilih Posisi di Tengah

1. Klick Kanan → Properties

Gambar 7.15 Tampilan menu editing judul/teks

5. Selanjutnya tampilan judul akan berubah sebagai gambar berikut

Gambar 7.16 Judul setelah diedit


6. Jika panjang karakter huruf judul sudah cukup pada kotak judul, saudara
melakukan editing tambahan misalnya membuat tulis Bold, warna judul, ukuran
font, jenis font, dan warna background, semuanya dapat dilakukan dengan
memanfaatkan toolbars Draw.

5. Menampilkan Legenda, Orientasi, Skala Angka, skala Grafis, Logo/gambar pada peta

1. Menampilkan Legenda
a. Klick Insert → pilih Legend…, sehingga kotak dialog legend wizard muncul.

8|F
Pada kotak dialog legend wizard masukan map layer yang ada disebelah kiri ke
kotak Legend Items dengan cara: Select layer yang akan dibuat legenda → tekan
buttom (>) → sehingga layer peta berpindah posisi → kemudian klick Next.

b. Pada kotak dialog legend wizard berikutnya ada beberapa hal yang perlu di isikan jika
saudara menghendakinya antara lain:
1) Legend Type: Tuliskan keterangan legenda jika menghendaki tulisan bahasa
Indonesia menjadi “LEGENDA”.
2) 2). Legend Title font properties: saudara dapat mengubah warna tulisan pada
menu color, mengubah size (besarnya huruf), mengubah jenis font dan model
font Bold, italic, atau Underline serta memilih format tulisan rata kiri, kanan,
tengah, maupun rata kanan kiri. Pada tahapan ini jika saudara akan mengatur
legenda secara manual dapat dibaikan saja. Proses berikutnya adalah tekan
NEXT.

a. Pada proses kotak dialog Legend Wizard berikutnya adalah mengatur frame.
Saudara dapat memberi batas frame dengan menambahkan border/garis tepi,
warna background frame, dan memberi drop shadow (bayangan) frame. Untuk
menambahkan karakter tersebut saudara silahkan klick pada

9|F
buttom masing-masing keterangan yang tersedia di kotak dialog. Jika
saudara tidak ingin mengubahnya langsung tekan NEXT.

b. Pada kotak dialog legend Wizard berikutnya muncul menu Legend Items, yang
menginformasikan legenda yang akan diproses baik jumlah layer, panjang dan
tinggi, garis, serta warna bancground. Proses ini dapat diabaikan jika saudara
tidak menghendakinya sehingga tinggal Klick NEXT.

a
b

c. Kotak dialog berikutnya menginformasikan keterangan terkait dengan


karakteristik legenda, pada kotak dialog tersebut abaikan saja dan klick FINISH
sehingga legenda akan muncul pada peta, sebagaimana gambar 5. 20 berikut
ini.

10 | F
d. Tampilan legenda pada peta jika dimasukan dalam kotak tidak cukup sehingga
masih perlu diatur tulisan teks, fontnya, dan pengaturan lokasi dan posisinya.
Proses pengaturan tersebut akan dibahas dalam editing Legenda berikut ini.
1) Klick Legenda → Klick kanan → pilih Covert To Graphics → kemudian klick
kanan lagi → pilih Ungroup → Klick kanan lagi → pilih Ungroup

a b c

2) Beberapa legenda dan aturlah ukuran font, panjang dan lebar sesuaikan
dengan kotak legenda yang tersedia. Berikut ini hasil proses pengaturan
legenda sebagaimana gambar 7.24 d bawah ini.

2. Menampilkan Orientasi/Penunjuk Arah


a) Klick Insert → pilih North Arrow…., sehingga kotak dialog North Arrow
Selector muncul

11 | F
b) Pada kotak dialog tersebut select salah satu gambar simbol orientasi → klick
OK, sehingga simbol orientasi muncul pada peta.

Gambar 7.26 Gambar orientasi hasil seleksi

c) Jika saudara akan memperbesar maupun memperkecil ukuran orientasi,


silahkan di klick kemudian tarik disalah satu ujung dari gambar tersebut.

d) Sedangkan untuk mengubah keterangan orientasi dapat dilakukan denga cara


Klick simbol orientasi → Klick Kanan → pilih Convert to Graphic.Selanjutnya
aturlah sesuai dengan kebutuhan.

3. Menampilkan Skala Angka


a) Klick Insert → pilih Scale Text → sehingga muncul menu kotak dialog Scale
Text Selector.
b) Pada kotak dialog tersebut pilih salah satu skala angka kemudian klick Ok,
sehingga skala yang dipilih muncul di peta yang di layout.

12 | F
c) Skala peta yang muncul pada peta masih perlu di edit untuk menambahkan
keterangan skala dan penggunaan titik koma diskala dengan cara: Klick Kanan →
pilih Convert to Graphic → Klick 2x → tuliskan informasi yang ingin saudara
tambahkan →Ok.

d) Selanjutnya posisikan skala angka sesuai dengan letak yang telah saudara
rencanakan dan buatlah ukuran font menjadi 7.

4. Menampilkan Skala Garis/Bar


a) Klick Menu Insert → pilih scale Bar → sehingga muncul kotak dialog scale bar
selector muncul.
b) Pada kotak dialog selector pilih salah satu model skala bar, kemudian aturlah
propertiesnya dengan cara klick menu propertis yang tersedian di kotak
dialog tersebut.

13 | F
c) Pada kotak dialog Scale Bar ubahlah keterangan “Adjust Division Value” menjadi
“Adjust With”. Berikutnya pada menu Units pilihlah satuan Kilometers dan pada menu
Division Value tuliskan 1 km (maksudnya untuk memudahkan membca skala oleh
pengguna peta bahwa keterwakilan 1 cm dipeta sama dengan 1 Km di lapangan). Jika
hasil skala bar terlalu panjang saudara dapat mengubah dari menu Number of Division
dari 4 menjadi 2 dan number subdivision dari 4 menjadi 2 ataupun ukuran yang
lainnya sesuaian dengan kebutuhan.

d) Setelah proses pada kotak dialog Scale Bar selesai selanjutnya klick Ok →dan
pada kotak dialog Scale Bar Selector juga Klick Ok, sehingga skala bar muncul
pada peta.

e) Untuk memperkecil ukuran font silahkan klick skala bar → kemudian ubahlah font
menjadi 7, secara otomatis skala akan melakukan perkecilan secara otomatis.
Proses selanjutnya posisikan skala sesuai dengan tempat yang telah direncakan.

Gambar 7.31 Tampilan Skala bar setelah di lakukan editing

14 | F
5. Menampilkan Logo/Gambar, dan memberi keterangan pembuat dan tahun
pembuatan peta serta sumber data peta.

a) Klick menu Insert → Picture → pada menu open telusuri logo/gambar yang akan
dibuka, selanjutnya select dan Klic Open.

b)

c) Proses berikutnya aturlah unkuran logo dan posisi penempatan


sebagaimana contoh gambar 5.31 berikut ini.

d) Ketikanlah nama pembuat peta dan sumber data peta disebelah kanan logo,
sehingga tampilan layout sebagaimana gambar berikut.

f. Membuat Inset/Index Peta

15 | F
Inset atau dapat disebut juga indek peta merupakan referensi daerah yang
dipetakan jika dilihat dari wilayah lebih luas misalnya kabupaten, provinsi, maupun
Negara. Inset bertujuan untuk membantu pengguna peta untuk mengetahui lokasi
pemetaan dilakukan.
Di dalam pembuatan inset proses dan prosedur sama dengan tahapan
pembuatan layout, dari disain peta, grid, skala, orientasi, keterangan dan unsur lain yang
perlu dicantumkan. Adapun proses dan tahapan pembuatan INSET adalah sebagai
berikut:
1. Klick Insert → Data Frame
2. Tampilkan data peta yang digunakan sebagai inset melalui Add data atau (+)
3. Setelah peta tampil lakukanlah proses visualisasi sehingga peta yang dibuat berbeda
dengan peta yang lain.
4. Berikutnya aturlah frame, zoom to layer, dan tentukan skala peta yang dibuat
sebagai inset.
5. Buatlah Grid peta, skala peta, dan orientasi peta
6. Buatlah judul Inset dan keterangan lain yang dibutuhkan.

f. Memberikan Keterangan Toponimi (penamaan)


Toponimi ataupun penamaan suatu tempat, batas wilayah, laut, sungai, desa,
kec, kabupaten, provinsi dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Penamaan
secara manual dapat dilakukan dengan cara mengetik satu persatu keterangan objek
dalam peta, sedangkan penamaan secara otomatis mendasarkan informasi yang
terdapat dalam data attribute dengan menggunakan menu labeling. Adapun cara
memberikan penamaan baik secara manual dan otomatis dapat dilakukan sebagai
berikut:
1. Penamaan Secara Manual
a) Klick menu New Text dari toolbars Draw → Klick pada objek yang akan diberi
nama → Ketikan nama objek tersebut
b) Jika akan mengedit nama objek maupun merubah ukuran/jenis font tersebut
silahkan klick 2x pada text tang telah diketik → Klick Oke.

2. Penamaan Secara Otomatis


a) Klick kanan layer peta → properties → pilihlah menu Label
b) Pada menu tersebut pada klick buttom Label Fields dan pilihlah fields yang
akan dijadikan sebagai toponimi/keterangan.

16 | F
c) Proses berikutnya sesuaikan warna, jenis, dan ukuran font dan Klick Ok.

17 | F
d)

e) Selanjutnya Klick Kanan layer → pilih menu Labels feature…, seketika itu
label akan muncul pada peta.
f) Jika ada toponimi yang perlu pengaturan khusus dapat dilakukan secara
manual.

g. Eksport Layout
Jika proses layout telah selesai produk peta dapat di eksport dalam berbagai format
output misalnya WMF, TIFF, JPEG, BMP dll. Adapun prosedur eksport hasil layout
sebagai berikut:
1. Klick File → Eksport Map, sehingga muncul kotak dialog penyimpanan data.
2. Pada kotak dialog Eksport Maps tersebut hal yang perlu diperhatikan adalah
lokasi penyimpanan sesuaikan dengan lokasi projek, kemudian pilih format
penyimpanan yang bagus misalnya TIFF, JPEG, BMP atau WMF.
3. Buatlah resolusi menjadi 300 dpi atau lebih supaya hasil eksport memiliki
kualitas yang bagus.

18 | F
Gambar 7.38 Peta Hasil Layout

19 | F
C. Output
Hasil dari kegiatan tutorial adalah peta dalam format TIFF/JPEG.

20 | F

You might also like