Professional Documents
Culture Documents
Makalah Referat IKJ M Dandy Rizaldi Putra
Makalah Referat IKJ M Dandy Rizaldi Putra
SKIZOFRENIA
F 20.10 Skizofrenia Hebefrenik Berlanjut
Oleh:
Pembimbing:
dr. Hafid Algristian, SP.KJ
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
2
Pada kasus ini penegakan diagnosis aksis I berdasarkan anamnesis dari pasien
dan keluarga, didapatkan beberapa gejala yaitu perilaku pasien yang sering
tertawa sendiri (giggling) dan disorganized behaviour serta adanya halusinasi yang
tidak khas sehingga didapatkan diagnosis skizofrenia hebefrenik.
2.2 EPIDEMIOLOGI
2.3 ETIOLOGI
1) Keturunan
3
orang tua menderita skizofrenia 40-60%, kembar dua telur 2-15%. Kembar satu
telur 61-68%. Menurut hukum Mendel skizofrenia diturunkan melalui genetik
yang resesif. (Lumbantobing, 2007).
2) Gangguan Anatomik
3) Faktor Presipitasi
• Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk yang ada di dalam
otak, yang dapat mengakibatkan: Stress Lingkungan dan Sumber Koping
1) Skizofrenia simpleks
4
kurang memperhatikan keluarganya atau menarik diri dari pergaulan. Makin lama
ia semakin mundur dalam kerjaan atau pelajaran dan pada akhirnya menjadi
pengangguran, dan bila tidak ada orang yang menolongnya ia akan mungkin akan
menjadi “pengemis”, “pelacur” atau “penjahat” (Maramis, 2008).
2) Skizofrenia hebefrenik
5
4) Skizofrenia Paranoid
Gejala skizofrenia ini timbul mendadak sekali dan pasien seperti keadaan
mimpi. Kesadarannya mungkin berkabut. Dalam keadaan ini timbul perasaan
seakan-akan dunia luar dan dirinya sendiri berubah. Semuanya seakan-akan
mempunyai arti yang khusus baginya. Prognosisnya baik dalam waktu beberapa
minggu atau biasanya kurang dari enam bulan penderita sudah
baik.Kadangkadang bila kesadaran yang berkabut tadi hilang, maka timbul gejala-
gejala salah satu jenis skizofrenia yang lainnya (Maramis, 2008).
6) Skizofrenia residual
6
2.5 TANDA DAN GEJALA
1)Gejala primer.
2) Gejala sekunder
7
gangguan fisik, psikis/jiwa, dan fungsi sosial. Susunan syaraf pusat atau fungsi otak
merupakan bagian yang paling penting di dalam tubuh setiap manusia. Oleh
karena itu, kerja tubuh manusia diatur sebaik mungkin menggunakan otak.
Penyalahgunaan NAPZA menimbulkan dampak antara lain merusak hubungan
kekeluargaan, menurunkan kemampuan belajar, ketidakmampuan untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
2.8 PENATALAKSANAAN
A. Non-Farmakologi
8
Berikut beberapa terapi psikososial dalam penyakit skizofrenia, yaitu :
- Terapi Kelompok
Terapi kelompok merupakan salah satu jenis terapi humanistik. Pada terapi
ini, beberapa penderita berkumpul dan saling berkomunikasi dan terapi berperan
sebagai fasilitator dan sebagai pemberi arah di dalamnya. Para peserta terapi
saling memberikan feedback tentang pikiran dan perasaan yang dialami. Peserta
diposisikan pada situasi sosial yang mendorong peserta untuk berkomunikasi,
sehingga dapat memperkaya pengalaman peserta dalam kemampuan
berkomunikasi (Durand, 2007).
- Terapi Perilaku
- Terapi Individual
B. FARMAKOLOGI
9
sama terutama dalam mengeblok aktivitas dari neurotransmitter dopamin.
Namun, terdapat berbagai tipe skizofrenia yang menggambarkan penyebab
fisiologi yang berbeda maka dapat dikatakan antipsikotik ini memiliki tingkat
efektivitas yang berbeda untuk setiap pasien yang berbeda.
Terdapat 2 kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu antipsikotik
tipikal dan antipsikotik atipikal (dipiro et al, 2014). Pemilihan jenis antipsikosik
mempertimbangkan gejala psikosik yang dominan dan efek samping obat. Bila
gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif pilihannya adalah obat antipsikotik
atipikal (golongan generasi kedua), sebaliknya jika gejala positif lebih menonjol
dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal (golongan generasi pertama).
Pasien juga diberikan obat Chlorpromazine 1x25mg. Pada pemberian obat ini
bisa terjadi efek samping ekstrapiramidal. Selain itu, jika timbul efek samping
berupa sindrom ekstra piramidal yang timbul akibat pemberian anti psikotik
walaupun kemungkinanya kecil maka dapat diberikan Trihexyphenidyl 2 x 2 mg.
Menurut penelitian pengobatan tidak cukup hanya dengan pengobatan secara
10
farmakologi tetapi harus diiringi dengan lingkungan keluarga yang mendukung.
Pada pasien ini diperlukan dorongan dari keluarga dan lingkungan untuk
mengurangi faktor pencetus.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L
Ratumbuysang Manado data 2 tahun terakhir pada pasien rawat jalan dari tahun
2013 - 2014 terdapat penderita yang mengalami ke kambuhan yang dipengaruhi
oleh ke tidak patuhan dalam menjalani pengobatan pada tahun 2013 sebanyak 1000
dan tahun 2014 sebanyak 800 penderita.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Skizofrenia hebefrenik sering timbul pada masa remaja atau antara 15–25 tahun.
Gejala yang dominan adalah gangguan proses berpikir, gangguan kemauan dan adanya
11
depersonalisasi. Gangguan psikomotor seperti perilaku kekanak-kanakan sering terdapat
pada jenis ini. Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah regresi yang primitif, terdapat
gangguan pada pola pikir yang jelas, penampilan yang berantakan. Penderita juga sering
tertawa tanpa alasan yang jelas dan perilaku dianggap sebagai suatu yang konyol
(NAPZA) merupakan bahan atau zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa, dan fungsi sosial.
Susunan syaraf pusat atau fungsi otak merupakan bagian yang paling penting di
dalam tubuh setiap manusia. merusak hubungan kekeluargaan, menurunkan
kemampuan belajar, ketidakmampuan untuk membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawardhani A, Husain AB, et al. Buku ajar psikiatrik. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2013.
Maramis WF. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Edisi II. Surabaya: FK Unair; 2010
13