You are on page 1of 85

MANUAL MUTU

PUSKESMAS KUALIN
Kab. Timor Tengah Selatan
2019

DAFTAR ISI

1
Kata Pengantar .......................................................................................... 3
BAB I – PENDAHULUAN ............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Ruang Lingkup ...............................................................................
31
1.3 Tujuan Manual Mutu .....................................................................
41
1.4 Landasan Hukum dan Acuan .........................................................
42
1.5 Istilah dan Definisi .........................................................................
43
BAB II – SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN .................................................................................
45
2.1 Persyaratan ....................................................................................
45
2.2 Pengendalian Dokumen ..................................................................
46
2.3 Pengendalian Rekaman...................................................................
52
BAB III – TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ..............................................
53
3.1 Komitmen Manajemen ....................................................................
53
3.2 Fokus Pada Sasaran/Pasien ...........................................................
53
3.3 Kebijakan Mutu ..............................................................................
53
3.4 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja ...........................................................................................
54
3.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi ...............................
55
A. Tanggung Jawab dan Wewenang ................................................
55
B. Struktur Organisasi ...................................................................
58
C. Komunikasi Internal ..................................................................
58

2
3.6 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pendukung Mutu Puskesmas ......
59
BAB IV – TINJAUAN MANAJEMEN .............................................................
62
4.1 Umum ............................................................................................
62
4.2 Masukan Tinjauan Manajemen ......................................................
62
4.3 Luaran Tinjauan Manajemen ..........................................................
62
BAB V – MANAJEMEN SUMBER DAYA ......................................................
64
5.1 Penyediaan Sumber Daya ...............................................................
64
5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................
64
5.3 Infrastruktur / Prasarana ..............................................................
65
5.4 Lingkungan Kerja ...........................................................................
65
BAB VI – PENYELENGGARAAN PELAYANAN ..............................................
67
6.1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) ..............................................
67
6.2 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) ...............................................
79
BAB VII – MONITORING DAN EVALUASI ...................................................
98
BAB VIII – PENUTUP ..................................................................................
99

3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan berkat dan KaruniaNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Manual Mutu Puskesmas Kualin Tahun 2019.

Tujuan pembuatan buku Manual Mutu Puskesmas Kualin adalah


sebagai pedoman pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
Dengan berpedoman pada Manual Mutu tersebut, diharapkan dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Kualin sesuai dengan
persyaratan yang telah menjadi standar akreditasi dan memberikan
kepuasan kepada pelanggan.

Apabila dalam proses dan pelaksanaanya nanti terdapat kekurangan,


kami sangat mengharapkan masukan dari semua pihak untuk perbaikan
lebih lanjut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

4
Kualin, 8 Januari 2019
Kepala Puskesmas Kualin

Yolvi M. Kitu,S.Tr.Keb
NIP. 19760121 200502 2 005

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang


bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah tertentu.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bermutu demi terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan,
Puskesmas harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan
efektif dan efisien. Hal itu tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang
muncul dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat baik
dari segi internal maupun eksternal Puskesmas. Pelayanan kesehatan yang
bermutu dan profesional adalah pelayanan kesehatna yang mengutamakan
kepuasan pelanggan. Untuk itu Puskesmas harus dapat meningkatkan
5
standar mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Dengan adanya akreditasi Puskesmas Kualin diharapkan dapat memenuhi
kebuthunan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan
yang memenuhi standar dan berorientasi pada kepuasan pelanggan atau
masyarakat.

Puskesmas Kualin terletak di bagian selatan dari Ibu Kota Kabupaten


Timor Tengah Selatan dengan topografi perbukitan dan pegunungan.
Puskesmas Kualin merupakan Puskesmas Kawasan Sangat Terpencil
karena berada pada wilayah yang sulit dijangkau dan rawan bencana
karena letaknya yang berada di dekat dengan laut. Puskesmas Kualin
adalah Puskesmas Rawat Jalan.

Puskesmas Kualin membawahi 8 Desa yang meliputi :


1. Desa Kualin
2. Desa Tuafanu
3. Desa Toineke
4. Desa Kiufatu
5. Desa Nunusunu
6. Desa Oni
7. Desa Tuapakas
8. Desa Oemaman

Manual Mutu Puskesmas merupakan pedoman bagi Puskesmas Kuali


menjelaskan secara garis besar Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
Manual Mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :

a. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh


personel puskesmas
b. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang
terdokumentasi
c. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan

PROFIL ORGANISASI

1. Gambaran Umum Organisasi


a). Identitas Puskesmas
1. Nama : Puskesmas Kualin
2. Nomor Kode Registrasi : P53
3. Alamat : Jln. Raya Selatan

6
4. Kode Pos : 85562
5. Nomor Telepon :
6. E-mail : puskesmaskualin@yahoo.com
7. Pimpinan : Yolvi M. Kitu,S.Tr.Keb
8. Tahun Berdiri : 2006
9. Tipe Puskesmas : Rawat Jalan
10. Jenis Puskesmas : Puskesmas Sangat Terpencil
11. Luas Puskesmas : 1.000 m2
12. Luas Bangunan :
13. Luas Wilayah Kerja : 345,9 km2

b). Wilayah Kerja Puskesmas


Data Geografis
1. Batas Wilayah Kerja Puskesmas Kualin
 Sebelah Utara : Kecamatan Kuanfatu
 Sebelah Selatan : Laut Timor
 Sebelah Timur : Kecamatan Kolbano
 Sebelah Barat : Kecamatan Amanuban Selatan

2. Posisi geografis Puskesmas Kualin


Penduduk yang mendiami wilayah kecamatan Kualin
berasal dari berbagai suku, agama, dan ras seperti suku Timor,
Rote, Sabu, Flores, Alor, Cina dan sebagainya. Sebaran
penduduk tidak merata disebabkan oleh topografi yang
berbukit-bukit dan factor lingkungan diman daerah yang lebih
subur dihuni oleh lebih banyak penduduk disbanding dengan
daerah yang kurang subur.

3. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Kualin


Sesuai data administrasi pemerintahan, wilayah kerja
Puskesmas Kualin memiliki wilayah 195,84 Km2, dengan
pembagian wilayah pemerintahan desa sebanyak 8 desa, dengan
luas masing-masing desa sebagai berikut :

Tabel 1. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Kualin

LUAS WILAYAH
NO DESA
(KM2)
1 Kualin 25,31
2 Tuafanu 33,55
3 Toineke 39,30

7
4 Kiufatu 17,11
5 Nunusunu 33,26
6 Oni 17,71
7 Tuapakas 20,76
8 Oemaman 8,84
Jumlah/Total 195,84
Sumber : Kantor Camat Kualin

4. Data Kependudukan
Berdasarkan hasil registrasi penduduk (Kec. Kualin dalam
Angka 2017) jumlah penduduk Kecamatan Kualin berjumlah
21.673 jiwa. Dengan perincian Laki-laki berjumlah 10.873jiwa
dan perempuan 10.800 jiwa. Persebaran penduduk di
Kecamatan Kualin belum merata. Desa dengan jumlah
penduduk terbanyak adalah Desa Nunusunu, sedangkan Desa
yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah
Desa Kiufatu.
Gambaran jumlah penduduk, rumah tangga, kepadatan
per km2, Luas wilayah, jumlah RT dan RW di Kecamatan Kualin
menurut Desa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Kepadatan penduduk per


km2, Luas Wilayah, Jumlah RT dan RW Menurut Desa di
Kecamatan Kualin Tahun 2017.
KEPADATAN LUAS
RUMAH
NO. DESA PENDUDUK PENDUDUK WILAYAH RT
TANGGA
PER KM2 (KM2)
1 Kualin 2.430 481 96 25,31 26
2 Tuafanu 3.376 911 100 33,55 34
3 Toineke 2.706 730 69 39,30 23
4 Kiufatu 3.333 735 195 17,11 32
5 Nunusunu 4.041 958 121 33,26 26
6 Oni 2.020 486 114 17,71 22
7 Tuapakas 2.600 614 125 20,76 17
8 Oemaman 1.167 293 132 8,84 14
Jumlah/Total 21.673 5.208 111 195,84 194
Sumber : Statistik (Kecamatan Kualin dalam angka 2017)

c). Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kualin

8
2. Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Kualin
a). Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Kualin terdiri atas 1
unit Puskesmas di Desa Kualin, 2 unit Puskesmas Pembantu di Desa
Nunusunu dan Desa Tuapakas, 2 unit Polindes di Desa Oni dan
Desa Kiufatu, 1 unit Poskesdes di Desa Toineke serta 31 unit
Posyandu.
Tabel 3. Data Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Kualin

SARANA PELAYANAN KESEHATAN


NO DESA
Puskesmas Pustu Polindes Poskesdes Posyandu
1 Kualin 1 - - - 4
2 Tuafanu - - - - 4
3 Toineke - - - 1 4
4 Kiufatu - - 1 - 4
5 Nunusunu - 1 - - 6
6 Oni - - 1 - 4
7 Tuapakas - 1 - - 3

9
8 Oemaman - - - - 2
JUMLAH 1 2 2 1 31

b). Tenaga Kesehatan


Jumlah tenaga kesehatan yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kualin adalah 34 orang, yang terdiri atas 13 orang
tenaga PNS, 2 orang tenaga PTT, 7 orang Tenaga Kesehatan Desa
(TKD), 10 orang tenaga sukarela, 1 orang pekarya dan 1 orang sopir
ambulans.
Tabel 4. Data Ketenagaan di Puskesmas Kualin
NO JENIS TENAGA JUMLAH
1. Dokter Umum
2 Dokter Gigi
Perawat / S1 1 orang
3 Perawat / D3 1 orang
4 Bidan / D1 3 orang
5 Bidan / D3 4 orang
6 Bidan / D4 1 orang
7 Perawat Gigi 1 orang
8 Nutrisionis 1 orang
9 Sanitarian 2 orang
10 Analis Laboratorium 1 orang
11 Asisten Apoteker -
12 Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 orang
Tenaga Akuntan 1 orang
13 Pekarya / Tenaga Loket & Cleaning -
Service
14 Sopir Ambulans -
Total 17 Orang

Tabel 5. Data Tenaga Sukarela / Magang


NO JENIS TENAGA JUMLAH
1 Perawat / D3 1 orang
2 Perawat Ners / S1 1 orang
3 Bidan D3 3 orang
4 D3 Manajemen Obat dan Farmasi 1 orang
5 D3 Manajemen Administrasi RS 1 orang
Total 7 orang

Tabel 6. Data Tenaga Kesehatan Desa (TKD)


JENIS TENAGA
NO DESA
Perawat D3 Perawat S1 Bidan D3
1 Kualin 1 orang - 2 orang
2 Tuafanu - - 1 orang
3 Toineke - 1 orang 1 orang

10
4 Kiufatu - 1 orang 1 orang
5 Nunusunu 1 orang - 1 orang
6 Oni - - 1 orang
7 Tuapakas - - 1 orang
8 Oemaman 1 orang - 1 orang
3 orang 2 orang 9 orang
Total
14 orang

c). Sarana Transportasi


Sarana transportasi yang dimiliki oleh Puskesmas Kualin terdiri
dari 1 unit kendaraan roda 4, dan 9 unit kendaraan roda 2.

3. Visi Puskesmas Kualin


“ Terwujudnya Masyarakat Kualin yang Sehat, Mandiri dan
Berkeadilan”.

4. Misi Puskesmas Kualin


1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,

terjangkau dan berkeadilan

3. Terwujudnya ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan

yang professional

5. Motto Pelayanan Puskesmas Kualin


“ Sehatmu Bahagia Kami “

6. Tata Nilai Budaya kerja Puskesmas Kualin : “ BERSAHAJA “


Bersih
Santun
Hati-Hati
Jujur
Akuntabel

7. Tujuan Puskesmas
1. Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan
pasien
2. Menjadi Puskesmas terbaik pilihan masyarakat
3. Mewujudkan tata kelola Puskesmas yang professional, akuntabel,
efektif dan efisien.

11
8. Sasaran Puskesmas
a). UKM : masyarakat di wilayah kerja Kecamatan Kualin yang meliputi
8 Desa yaitu Lintas Sektor, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,
Kepala Keluarga, Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Neonatus, Bayi,
Anak usia pra sekolah, anak sekolah, remaja, PUS, WUS, dan
Lansia.
b). UKP : Pasien dan pengunjung Puskesmas

9. Kebijakan Mutu
“ Puskesmas Kualin Memberikan Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat dengan Memperhatikan Kebutuhan dan Harapan
Pelanggan “

10. Komitmen Mutu


1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan
peningkatan secara terus menerus
2. Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan
3. Memberikan pelayanan ramah, tepat, akurat dan kemudahan
mendapatkan informasi
4. Menerapkan system manajemen mutu Puskesmas secara efektif dan
efisien
5. Bekerja Sama dan Saling Menghargai

11. Struktur organisasi

12
12. Tata tertib di Puskesmas Kualin
1. Jam kerja Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Kontrak, dan Tenaga
Sukarela pada Puskesmas Kualin diatur sebagai berikut :
JAM KERJA RAWAT JALAN
a. Jam Absensi Pegawai
Senin – Kamis : PKL 07.00 – PKL 14.00 WITA
Jum’at : PKL 07.00 – PKL 11.00 WITA
Sabtu : PKL 07.00 – PKL 12.30 WITA
b. Jam Buka Loket
Senin – Kamis : PKL 07.30 – PKL 11.00 WITA
Jum’at : PKL 07.30 – PKL 10.00 WITA
Sabtu : PKL 07.30 – PKL 10.30 WITA
c. Jam Pelayanan Rawat Jalan
Senin – Kamis : PKL 08.00 – PKL 13.00 WITA
Jum’at : PKL 08.00 – PKL 10.30 WITA
Sabtu : PKL 08.00 – PKL 12.00 WITA
JAM KERJA PELAYANAN 24 JAM

13
a. Persalinan : 24 JAM
b. Unit Gawat Darurat : 24 JAM

1. Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagaimana


tersebut diatas dengan melakukan penandatanganan absensi
pada saat masuk dan pulang;
2. Pegawai yang akan meninggalkan kantor pada jam kerja wajib
memberitahu dan mendapat izin dari atasan langsung;
3. Pegawai yang mendapatkan Tugas dari Kepala Puskesmas
untuk melaksanakan pelayanan di masyarakat harus
membawa surat tugas;
4. Daftar hadir adalah lembaran daftar hadir yang dibuat oleh
Kepala Tata Usaha secara manual dan elektrik dan terdapat
format nama pegawai, jabatan, jam masuk, jam pulang dan
tanda tangan.
5. Pada akhir bulan absensi direkap kemudian dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten TTS untuk diverifikasi pada awal bulan
beserta bukti pendukungnya (sakit, izin, cuti, dan tugas luar
gedung) selambat-lambatnya tanggal 3 pada bulan berikutnya.
6. Apabila berdasarkan rekapan hadir, ternyata PNS dan tenaga
kontrak yang sering terlambat masuk kerja 3 kali dalam 1
bulan, tanpa alasan yang jelas, meninggalkan tugas pada jam
kerja tanpa izin atasan, maka akan diberi tindakan atau
dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 sebagai berikut :
1). Teguran Lisan I, II, III
2). Teguran Tertulis I, II, III
Bukti teguran akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
TTS sebagai upaya tindak lanjut.
7. Apabila berdasarkan rekapan hadir, ternyata Tenaga Sukarela
yang sering terlambat masuk kerja 3 kali dalam 1 bulan, tanpa
alasan yang jelas, meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa
izin atasan atau tidak hadir lebih dari 3 hari tanpa alasan yang
jelas, maka akan diberikan sanksi sebagai berikut :
1). Teguran Lisan I, II, III
2). Teguran Tertulis I, II, III

14
Bila setelah mendapatkan Teguran Tertulis Ketiga, Tenaga
Sukarela tersebut masih mengulanginya maka akan diberi
sanksi diberhentikan bekerja di Puskesmas Kualin.
8. Semua berkas hadir dan teguran akan diarsipkan.

2. Aturan Pakaian Dinas


Hari Senin :
a. PDH Pria :
1. Bagi Pegawai PNS : Baju warna Kheki,
Bagi Medis dan Paramedis : baju warna putih-putih
Bagi Dokter : Jas Dokter dengan bawahan hitam
Bagi Non Medis : baju warna putih-hitam
2. Ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki dan sepatu
3. Atribut lengkap Korpri (bagi PNS) dan ID Card
b. PDH Wanita :
1. Bagi Pegawai PNS : Baju warna Kheki,
Bagi Medis dan Paramedis : baju warna putih-putih
Bagi Dokter : Jas Dokter dengan bawahan hitam
Bagi Non Medis : baju warna putih-hitam
2. Rok paling sedikit 10 cm di bawah lutut, atau celana
panjang warna putih, sepatu warna hitam
3. Atribut lengkap Korpri (bagi PNS) dan ID Card
Hari Selasa :
1. Pakaian sarung tenun ikat motif NTT
2. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri /bagi PNS) dan ID
Card
Hari Rabu :
1. Baju putih dan celana/rok berwaran hitam/gelap
2. Atribut lengkap Korpri (bagi PNS) dam ID Card
Hari Kamis :
1. PDH tenun ikat motif daerah (tenunan asli dan bukan
cetakan)
2. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri /bagi PNS) dan ID
Card
Hari Jum’at :
1. Pakaian sarung tenun ikat motif NTT
2. Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri /bagi PNS) dan ID
Card
Hari Sabtu :
15
1. Memakai Baju seragam Puskesmas Kualin, dengan bawahan
celana panjang/rok.
2. Atribut lengkap Korpri (bagi PNS) dan ID Card
Ketentuan Lain :
1. Setiap tanggal 17 setiap bulan,HUT KORPRI dan Hari Besar
Nasional Pegawai Negeri Sipil wajib memakai pakaian KORPRI
dengan bawahan hitam, lengkap dengan atribut Korpri dan ID
Card
2. Setiap Hari Jumat, Minggu Terakhir setiap bulan, Semua
pegawai diwajibkan memakai pakaian adat asal daerahnya
masing-masing, lengkap dengan atribut korpri (bagi PNS) dan
ID Card
Apabila beberapa kali melakukan pelanggaran tersebut diatas
sampai 3 kali dikenakan sanksi :
a) Teguran Lisan I, II, III
b) Teguran Tertulis I, II, III

3. Aturan Cuti
Karyawan-karyawati Puskesmas Kualin mempunyai Hak untuk
Cuti sebagai berikut :

a. PNS
Cuti Tahunan :
1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti
tahunan.
2. Lamanya cuti selama 12 hari kerja
3. Cuti tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka
waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.
4. Untuk mendapatkan cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pejabat yang berwewenang memberikan cuti.
5. Cuti Tahunan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwewenang memberikan cuti.
6. Apabila cuti tahunan tidak diambil dalam tahun yang
bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk

16
paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti
tahunan dalam tahun yang sedang berjalan
7. Cuti tahunan yang tidak pernah diambil lebih dari 2 (dua)
tahun berturut-turut, dapat diambil dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh empat) hari
kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang
berjalan.

Cuti Besar :
1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya
6 (enam) tahun secara terus menerus berhak atas cuti
besar, lamanya 3 (tiga) bulan,
2. Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
3. Untuk mendapatkan cuti besar, PNS yang bersangkutan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwewenang memberikan cuti.
4. Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwewenang memberikan cuti.

Cuti Sakit :
1. Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua)
hari berhak atas cuti sakitnya dengan ketentuan bahwa ia
harus memberitahukan kepada atasannya.
2. Pegawai Negeri Sipil yang sakit 2 (dua) hari sampai dengan
14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan
ketentuan bahwa PNS yang bersangkutan harus
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwewenang memberikan cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter.
3. Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14
(empat belas) hari berhak cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa PNS yang bersangkutan harus mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat yang

17
berwewenang memberikan cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
4. Surat Keterangan Dokter sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 antara lain menyatakan tentang perlunya diberikan
cuti, lamanya cuti dan keterangan lain yang dipandang
perlu
5. Cuti Sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 diberikan
untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun.
6. Jangka waktu cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat
5 dapat ditambah untuk paling lama 6 (enam) bulan apabila
dipandang perlu berdasarkan surat keterangan dokter yang
ditunjuk oleh Menteri Kesehatan
7. Pegawai Negeri Sipil yang tidak sembuh dari penyakitnya
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 5
dan ayat 6, harus diuji kembali kesehatannya oleh dokter
yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan
8. Apabila berdasarkan hasil pengujuan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 7, PNS yang
bersangkutan belum sembuh dari penyakitnya, maka ia
diberhentikan dengan hormat jabatannya karena sakit dan
mendapat uang tunggu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Cuti Bersalin :
1. Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga PNS
wanita berhak atas cuti bersalin, selama 3 bulan. Cuti
diambil 1 bulan menjelang persalinan.
2. Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya,
kepada PNS wanita diberi cuti diluar tanggungan Negara
3. Lamanya cuti bersalin tersebut dalam ayat 1 dan 2 adalah 1
(satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan

Cuti Karena :
1. Alasan Penting adalah karena :
a. Ibu, Bapak, Isteri/Suami, Anak, Kakak, Mertua, atau
Menantu sakit atau meninggal dunia;

18
b. Salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam
huruf (a) meninggal dunia dan menurut ketentuan
hukum yang berlaku PNS yang bersangkutan harus
mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang
meninggal dunia itu;
c. Melangsungkan perkawinan yang pertama;
d. Alasan penting lainnya yang ditetapkan oleh Presiden.
2. Cuti Diluar Tanggungan Negara :
a. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus
menerus karena Negara dengan alasan-alasan penting
dan mendesak dapat diberikan cuti diluar
Tanggungan Negara;
b. Cuti diluar tanggungan Negara dapat diberikan untuk
paling lama 3 (tiga) tahun;
c. Jangka waktu cuti diluar tanggungan negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada
alasan-alasan penting untuk memperpanjangnya.
b. Tenaga Kontrak / PTT
Cuti Melahirkan : 3 bulan
Dispensasi : 12 hari, dikurangi cuti
bersama
Menikah : 2 minggu
Istri Melahirkan/keguguran : 1 minggu
Kerabat Kandung Meninggal : 3 hari
c. Tenaga Sukarela
Cuti Melahirkan : 3 bulan
Menikah : 2 minggu
Istri Melahirkan/keguguran : 1 minggu
Kerabat Kandung meninggal : 3 hari
Setiap petugs wajib mematuhi peraturan sebagai berikut :
1. Setiap petugas mengajukan cuti membuat surat
permohonan cuti beserta alasan cuti dan pelimpahan Tugas
kepada petugas lain yang telah ditanda tangani kedua belah
pihak
2. Berkas tersebut rangkap 3 dan ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas, dengan ketentuan satu berkas untuk arsip di

19
TU, satu berkas untuk karyawan yang bersangkutan dan
satu berkas untuk dikirim ke Dinas Kesehatan.
3. Berkas masuk ke Tata Usaha Puskesmas Kualin paling
lambat 2 minggu sebelum tanggal cuti.

4. Pengarahan dan Dukungan Kepala Puskesmas


Pengarahan dan dukungan Kepala Puskesmas adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk
memberikan arahan, bimbingan serta dukungan kepada
Penanggung Jawab Program dan Pelaksana Program dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab.
A. Pengarahan dan dukungan Kepala Puskesmas melalui
Konsultasi Pribadi
1. Penanggung Jawab dan pelaksana meminta waktu kepada
Kepala Puskesmas untuk konsultasi.
2. Penanggung Jawab dan pelaksana menyampaikan
permasalahan yang dihadapi dalam persiapan maupun
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
3. Kepala Puskesmas memberikan arahan, bimbingan, serta
dukungan kepada penanggung jawab dan pelaksana dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab.
4. Kepala Puskesmas memastikan apakah penanggung jawab
dan pelaksana sudah memahami tentang cara penyelesaian
masalah yang dihadapi atau belum.
5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab dan pelaksana
mendokumentasikan hasil konsultasi di buku harian.

B. Pengarahan dan dukungan Kepala Puskesmas melalui Briefing /


Apel Pagi.
1. Kepala Puskesmas melaksanakan Apel Pagi dan Briefing
setiap pagi pukul 07.30 WITA sebelum pelayanan dimulai.
2. Kepala Puskesmas memberikan arahan, bimbingan, serta
dukungan kepada penanggung jawab dan pelaksana dalam
pelaksanaan kegiatan
3. Penanggung Jawab dan Pelaksana menyampaikan
permasalahan yang dihadapi ataupun persiapan-persiapan
mengenai hal-hal yang perlu diketahui pelaksana dalam
pelaksanaan kegiatan.

20
4. Petugas mendokumentasikan hasil briefing dan apel pagi
Puskesmas pada buku notulensi Briefing.

C. Pengarahan dan dukungan Kepala Puskesmas melalui Mini


Lokakarya Rutin Bulanan.
1. Kepala Puskesmas menentukan jadwal pelaksanaan Mini
Lokakarya Rutin Bulanan. (hari, tanggal, jam, dan tempat)
2. Petugas bagian tata usaha membuat undangan mini
lokakarya bulanan dan mengirimkannya via media sosial atau
sms ke seluruh petugas.
3. Petugas bagian tata usaha menyiapkan absensi dan buku
notulen mini lokakarya bulanan
4. Kepala Puskesmas dan pegawai puskesmas melaksanakan
Mini Lokakarya rutin bulanan.
5. Kepala Puskesmas memberikan pengarahan dan dukungan
kepada penanggung jawab dan pelaksana dalam pelaksanaan
kegiatan
6. Kepala Puskesmas memberikan kesempatan tanya jawab
sehubungan dengan pengarahan yang diberikan.
7. Petugas mendokumentasikan pengarahan dan dukungan
yang diberikan oleh Kepala Puskesmas di buku notulen Mini
Lokakarya Bulanan.

5. Penilaian Kinerja Pegawai


Penilaian kinerja pegawai adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi kinerja pegawai dalam
melaksanakan tugas serta tanggung jawab yang diberikan oleh
pimpinan menggunakan penilaian prestasi kerja untuk tenaga PNS
dan tenaga Non PNS.
Sasaran Kerja Pegawai adalah sasaran pegawai yang ada dalam
salah satu unsur didalam penilaian prestasi kinerja PNS yang
diatur dalam PP No. 46 Tahun 2011.
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil dan Non PNS adalah sebagai
berikut :
1. Pegawai membuat urutan pekerjaan sesuai indikator
penilaian dan sasaran kerja pegawai.

21
2. Kepala Puskesmas memberi nilai indikator perilaku kerja
pegawai yang meliputi : Orientasi pelayanan, Integritas,
Disiplin, Kerja Sama, Kepemimpinan khusus untuk yang
memangku jabatan Struktural.
3. Kepala Puskesmas memerintahkan bagian tata usaha untuk
mengetik prilaku kerja pada SKP Pegawai.
4. Pegawai menerima hasil penilaian yang telah disetujui oleh
Kepala Puskesmas
5. Bagian tata usaha mengirim hasil penilaian kinerja ke Dinas
Kesehatan, bagi tenaga fungsional umum hasil diserahkan
langsung ke bagian kepegawaian Dinas dan bagi tenaga
fungsional tertentu dan Struktural dimintakan persetujuan
dari Sekretaris Dinas.
6. Bagain tata usaha mengambil hasil penilaian kinerja
dibagian kepegawaian untuk diarsipkan di Puskesmas dan
diberikan kepada pegawai yang bersangkutan.

6. Orientasi Pegawai Baru


Orientasi pegawai baru adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan pengarahan dan pengenalan pegawai baru
tentang informasi dasar berkenaan dengan tata tertib dan kegiatan
layanan di Puskesmas.
Kegiatan orientasi pegawai baru dilaksanakan selama 3 hari
kerja.
1. Kepala Bagian Tata Usaha, Penanggung Jawab UKM atau
UKP mendokumentasikan hasil pelaksanaan orientasi di
Buku Orientasi Pegawai Baru.
2. Kepala Bagian Tata Usaha, Penanggung Jawab UKM atau
UKP melakukan evaluasi hasil pelaksanaan orientasi dan
menyampaikan hasilnya kepada Kepala Puskesmas.

7. Perencanaan Pengembangan Kompetensi Pegawai


Perencanaan pengembangan kompetensi pegawai adalah
proses penyusunan rencana pengembangan kompetensi pegawai
pada tahun yang akan datang, yang dilakukan secara sistematis
untuk memenuhi standar kompetensi yang harus dimiliki oleh
pegawai dalam memberikan pelayanan kesehatan.

22
1. Petugas membuat daftar nama, jenis ketenagaan dan
jabatan pegawai Puskesmas Kualin.
2. Petugas membuat daftar sesuai dengan jenis kompetensi
ijazah dan kompetensi pelatihan setiap pegawai, sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
3. Petugas membuat daftar kompetensi ijazah dan pelatihan
yang telah dimiliki oleh pegawai Puskesmas Kualin.
4. Petugas membuat rencana pengembangan kompetensi
pegawai, sesuai dengan kebutuhan kompetensi ijazah yang
belum terpenuhi
5. Kepala Tata Usaha mengarsipkan dan mengirimkan surat
usulan pengembangan kompetensi pegawai ke Bagian
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Dinas
Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

13. Sharing Informasi Pelatihan


Sharing informasi pelatihan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk sharing informasi hasil pelatihan kepada staff Puskesmas guna
meningkatkan kompetensi pegawai.

14. Penilaian Akuntabilitas Penanggung Jawab Upaya dan Pelayanan


Penilaian Akuntabilitas Penanggung Jawab Upaya dan Pelayanan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kinerja
penanggungjawab dalam pencapaian indikator dan target layanan,
serta merumuskan tindak lanjut untuk perbaikan.

15. Primary Care


Primary Care (Pcare) merupakan sistem informasi pelayanan
pasien yang ditujukan untuk pasien yang memiliki Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) berbasis komputer dan online via internet. Pcare
merupakan Simpus atau aplikasi manajemen puskesmas yang memiliki
fungsi utama untuk memanage semua data pasien mulai dari
pendaftaran, registrasi, pemeriksaan, diagnosis, serta pengobatan
pasien tersebut, kemudian data-data yang sudah diinput ditampung
dalam sebuah database yang nantinya akan dikategorikan sesuai
dengan parameter kebutuhan laporan seperti Laporan Kunjungan

23
Harian, Cara Pembayaran, Jenis Penyakit, serta Laporan Lainnya
sebagaimana dibutuhkan di dalam Manajemen Puskesmas.

16. Hak dan Kewajiban Penyedia Layanan


A. Hak Penyedia Layanan :
1) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan standar profesinya.
2) Menolak permintaan pasien dan masyarakat untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar
profesi maupun hukum dan perundang-undangan yang
berlaku.
B. Kewajiban Penyedia Layanan :
1) Melakukan pelayanna sesuai dengan standar profesi dan
SOP.
2) Memberikan informasi pelayanan kepada pelanggan
3) Memberikan teguran kepada pengguna layanan yang tidak
menaati peraturan pelayanan
4) Berusaha memenuhi kebutuhan pengguna layanan untuk
mencapai kepuasan pengguna layanan.
5) Melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan

17. Hak dan Kewajiban Pasien / Pengunjung :


A Hak Pasien / Pengunjung :
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib,aturan, hak dan
kewajiban pasien yang berlaku di Puskesmas Kualin
2) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur tanpa
diskriminasi dan sesuai standar profesi
3) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian baik fisik maupun materi
4) Menyampaikan sasaran, keluhan dan umpan balik
berkaitan dengan pelayanan
5) Mendapat jaminan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data medisnya
6) Mendapat informasi mengenai penyakit, tindakan medis,
tujuan, tindakan, resiko tindakan maupun komplikasi dari
tindakan serta perkiraan biaya pengobatan
7) Didampingi keluarga bila dalam keadaan kritis

24
8) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dirawat di Puskesmas Kualin
9) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan kecuali untuk kasus
KLB.

B. Kewajiban Pasien / Pengunjung :


1) Membawa kartu identitas (KTP/SIM) dan kartu berobat
(ASKES/BPJS/JAMKESMAS/JAMKESDA/SKTM dan
janiman asuransi lainnya
2) Memberikan informasi secara lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas Kualin,
nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan.

18. Hak dan Kewajiban Masyarakat :


A. Hak Masyarakat :
1) Memperoleh informasi tentang penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM)
2) Menyampaikan saran, keluhan dan umpan balik berkaitan
dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
3) Memperoleh layanan yang disiplin (tepat waktu, sesuai
kompetensi,dll), utamakan keselamatan dan kepuasan
masyarakat, profesional, dan komunikatif.
B. Kewajiban Masyarakat :
1) Mengikuti alur penyelenggaraan program Puskesmas
2) Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang
masalah kesehatan di masyarakat
3) Mematuhi kesepakatan bersama antara Puskesmas dan
masyarakat dalam penyelesaian masalah kesehatan.

PROSES PELAYANAN (PROSES BISNIS)

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat

25
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan

1.2 RUANG LINGKUP

26
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi Puskesmas meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Pelayanan Klinis atau Upaya Kesehatan Perorangan.
Ruang Lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Kualin
mencakup :

1. Jenis Layanan UKP Puskesmas Kualin meliputi :


RUANG HARI PUKUL
NO JENIS LAYANAN
PELAYANAN
Senin-Kamis 07.30 - 11.00
Pendaftaran
 Pelayanan Pendaftaran dan Jumat 07.30 – 10.00
1 dan Rekam
Rekam Medis Pasien
Medis Sabtu 07.30 – 10.30

2 Ruang Senin-Kamis 08.00 - 13.00


Pemeriksaan
Umum  Konsultasi Kesehatan Jumat 08.00 – 10.30
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Kesehatan Umum Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Surat Keterangan Sehat Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

 Visum Et Repertum Setiap Hari 24 Jam

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pengobatan Penyakit Menular Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

 Pengobatan Penyakit Tidak Senin-Kamis 08.00 - 13.00


Menular
Jumat 08.00 – 10.30

27
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Bedah Minor (Jahit luka, Jumat 08.00 – 10.30
Sirkumsisi, Eksisi Lipoma)
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Ibu Hamil (ANC) Jumat 08.00-10.30


Sabtu 08.00-12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Pemeriksaan Ibu Nifas dan Jumat 08.00 – 10.30
Neonatus (PNC)
Ruang Sabtu 08.00 – 12.00
3 Kesehatan
Ibu, dan KB Senin 08.00 - 13.00

 Konseling KB Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Pelayanan KB baru dan
Ulangan (IUD, Suntik, Susuk, Jumat 08.00 – 10.30
Pil, Kondom) Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Pemeriksaan Bayi Baru Lahir Jumat 08.00 – 10.30
(Neonatus)
Sabtu 08.00 – 12.00
Ruang Senin-Kamis 08.00 - 13.00
Kesehatan
4 Jumat 08.00 – 10.30
Anak dan  Pemeriksaan Bayi Balita Sakit
Imunisasi
Sabtu 08.00 – 12.00

Sesuai Sesuai Jadwal


 Imunisasi Dasar pada Bayi dan Jadwal Posyandu
Balita (BCG, DPT-HiB, Posyandu
Polio/OPV, Campak, IPV) Setiap tanggal 28

5 Ruang Senin-Kamis 08.00 - 13.00


Kesehatan
Gigi dan  Pemeriksaan Gigi dan Mulut Jumat 08.00 – 10.30
Mulut Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Pemeriksaan Gigi pada Ibu Jumat 08.00 – 10.30
Hamil
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Konsultasi Kesehatan Gigi dan Jumat 08.00 – 10.30
Mulut
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00


 Pembersihan Karang Gigi Jumat 08.00 – 10.30
(Scalling)
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pencabutan Gigi Susu Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

 Pencabutan Gigi Permanen Senin-Kamis 08.00 - 13.00

28
Jumat
Sabtu 08.00 – 10.30
08.00 – 12.00

Unit Gawat Setiap Hari 24 Jam


6  Pelayanan Kegawatdaruratan
Darurat
Senin –
08.00 - 13.00
Kamis
7 Klinik Gizi  Konsultasi Gizi 08.00 – 10.30
Jumat
08.00-12.00
Sabtu

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Haemoglobin (Hb) Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Golongan Darah Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Tes Kehamilan Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Protein Urine Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00
Laboratoriu
9
m Senin-Kamis 08.00 - 13.00
 Pemeriksaan Hepatitis, Sifilis Jumat 08.00 – 10.30
dan HIV
Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Gula Darah Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Asam Urat Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

Senin-Kamis 08.00 - 13.00

 Pemeriksaan Kolesterol Jumat 08.00 – 10.30


Sabtu 08.00 – 12.00

10 Apotik  Pelayanan Resep Obat Setiap Hari 24 Jam

 Pertolongan Persalinan Normal Setiap Hari 24 Jam

 Perawatan Nifas dan Bayi Baru Setiap Hari 24 Jam


Lahir
 Pelayanan Surat Keterangan
Kelahiran bagi persalinan yang Setiap Hari 24 Jam
11 PONED ditolong oleh Tenaga
Kesehatan
 Pelayanan KB Paska Setiap Hari 24 Jam
melahirkan
 Imunisasi 0-7 hari bagi bayi Setiap Hari 24 Jam
baru lahir di Puskesmas
12 Rujukan /  Pelayanan Rujukan Terencana Setiap Hari 24 Jam

29
Ambulance  Pelayanan Rujukan Tidak Setiap Hari 24 Jam
Terencana

2. Jenis Layanan UKM Puskesmas Kualin meliputi :


JENIS KEGIATAN UKM
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESSENSIAL
I PROMOSI KESEHATAN
a. Penjaringan Kesehatan siswa SD dan setingkatnya
b. Sekolah Dasar yang melakukan sikat gigi masal
c. Posyandu aktif
d. Penyuluhan Kesehatan reproduksi
e. Desa siaga aktif
f. Rumah tangga bebas rokok
II KESEHATAN LINGKUNGAN
A Penyehatan Air
1. Inspeksi sanitasi sarana air bersih
2. Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air
B Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman
1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan
2. Pembinaan tempat pengelolaan makanan
C Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah
1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limba
D Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga
1. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
E Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
1. Inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum
2. Sanitasi Tempat-Tempat Umum memenuhi syarat
F Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida
1. Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida
2. pembinaan tempat pengelolaan pestisida
G Pengendalian Vektor
1. Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di
pemukiman pendudukdan sekitarnya
2. Pemberdayaan sasaran / kelompok / pokja potensial dalam
upaya pemberantasantempat perindukan vektor penyakit di
pemukiman penduduk dan sekitarnya
3. Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan
vector penyakit menular

30
H Institusi yang dibina
III KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar, untuk
kunjungan lengkap
2. Drop out K4 - K1
3. Pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai standar ( KN3 )
4. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi / komplikasi
5. Bumil resti / komplikasi yang tertangani
6. Akses terhadap ketersediaan darah
B Kesehatan Bayi
1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi
2. Cakupan BBLR ditangani
3. Cakupan kunjungan bayi
4. Neonatus resti / komplikasi yang tertangani
C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita
( kontak pertama )
2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak pra
sekolah
D Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Pelayanan kesehatan anak Sekolah Dasar oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih / guru UKS / dokter kecil
E 1. Akseptor KB aktif di Puskesmas ( CU )
2. Akseptor aktif MKET di Puskesmas
3. Akseptor MKET dengan komplikasi
4. Akseptor MKET dengan kegagalan
IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemberian kapsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada balita 2 kali
/ tahun
2. Pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada ibu hamil
3. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin
4. Balita naik berat badannya
5. Balita bawah garis merah
6. Balita gizi buruk mendapat perawatan
7. Kecamatan bebas rawan gizi
8. Desa dengan garam beryodium
9. Cakupan WUS yang mendapat kapsul yodium

31
V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
A TB Paru
1. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif
2. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negatif Rontgen
positif
3. Kesembuhan penderita TBC BTA +
B Malaria
1. Pemeriksaan Sediaan Darah ( SD ) pada penderita Malaria Klinis
*)
2. Penderita Malaria Klinis yang diobati
3. Penderita( + ) positif Malaria yang diobati sesuai standar
4. Penderita yang terdeteksi Malaria berat di Puskesmas yang
dirujuk ke RS *)
C Kusta
1. Penemuan tersangka penderita Kusta
2. Pengobatan penderita Kusta
3. Pemeriksaan kontak penderita
4. Penderita kusta selesai berobat ( RTF rate )
D Pelayanan Imunisasi *)
1. Imunisasi DPT1 pada bayi
2. Drop Out DPT3 – Campak
3. Imunisasi HB1 < 7 hari
4. Imunisasi Campak pada bayi
5. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
6. munisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
7. Desa / kelurahan UCI
E Diare
1. Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan kader
2. Kasus Diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral
Rehidrasi
3. Kasus Diare ditangani dengan Rehidrasi intra vena
4. Balita Diare yang ditangani
F ISPA
1. Penemuan kasus Pneumonia dan Pneumonia berat oleh
Puskesmas dan kader
2. Jumlah kasus Pneumonia dan Pneumonia berat yang ditangani
3. Jumlah kasus Pneumonia berat / dengan tanda bahaya yang
ditangani / dirujuk

32
G Deman Berdarah Dengue ( DBD) *)
Angka Bebas Jentik ( ABJ )
Cakupan Penyelidikan Epidemiologi ( PE )
Penderita DBD yang ditangani
H Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV / AIDS
1. Kasus IMS yang diobati
J Pencegahan dan Penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis *)
1. Kasus Filariasis yang ditangani
2. Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis
3. Prosentase pengobatan selektif F. Buski
K Acute Flacid Paralysis Rate per 100. 000 penduduk

L Desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

VI PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga


2. Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga lepas
asuh
4. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas
asuh
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

A Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1. Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar
2. Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang
dibina sesuai standar
3. Cakupan yanes pra usila dan usila
B Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
1. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui
pemeriksaan visus /refraksi
2. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun
4. Pelayanan operasi katarak di Puskesmas
C Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
1. Penemuan kasus dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui
pemeriksaanfungsi pendengaran
2. Pelayanan tindakan / operatif oleh spesialis di Puskesmas
3. Kejadian komplikasi operasi
D Kesehatan Jiwa

33
1. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan
jiwa, masalahNapza dll, dari rujukan kader dan masyarakat
2. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS /
spesialis
3. Deteksi dan penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku,
gangguan jiwa,gangguan
4. Cakupan pelayanan gangguan jiwa
E Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu
2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK
3. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD / MI
4. Perawatan kesehatan gigi pada SD / MI
5. Murid SD / MI mendapat perawatan kesehatan gigi
6. Gigi tetap yang dicabut
7. Gigi tetap yang ditambal permanen
G Bina Kesehatan Tradisional
1. Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat
2. Pembinaan pengobatan Tradisional yang menggunakan tanaman
obat
3. Pembinaan pengobatan Tradisional dengan keterampilan
4. Pembinaan pengobatan Tradisional lainnya

3. Jaringan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi :


DESA JEJARING FASYANKES JENIS PELAYANAN
Desa Toineke Poskesdes Toineke Pelayanan Keperawatan &
Kebidanan
Desa Kiufatu Polindes Kiufatu Pelayanan Keperawatan &
Kebidanan
Desa Pustu Nunusunu Pelayanan Keperawatan &
Nunusunu Kebidanan
Desa Oni Polindes Oni Pelayanan Kebidanan
Desa Tuapakas Pustu Tuapakas Pelayanan Kebidanan

Dalam penyelenggaraan UKM dan Pelayanan Klinis (UKP)


memperhatikan keselamatan sasaran / pasien dengan menerapkan
manajemen resiko.
1.3 Tujuan Manual Mutu

34
Manual Mutu merupakan pedoman bagi Puskesmas Kualin. Manual
Mutu menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu di Puskesmas.
Manual mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :
a. Mendokumentasikan kebijakan dan sasaran mutu sebagai bukti
dari komitmen pimpinan puskesmas
b. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh
pegawai puskesmas.
c. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu
yang terdokumentasi
d. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan
dalam mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang
telah ditentukan
e. Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan
UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.

1.4 Landasan Hukum dan Acuan :


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 116 tambahan lembaran Negara Nomor 4431);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
112);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140
tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah.

35
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2017
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Layanan
Publik;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

1.5 Istilah Dan Definisi :


a. Kebijakan : Peraturan / Surat Penetapan yang didtetapkan oleh
Kepala Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab
maupun pelaksana.
b. Perencanaan Tingkat Puskesmas : Suatu proses kegiatan secara
urut yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tesedia secara berhasil guna
dan berdaya guna.
c. Pedoman : Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Merupkana dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
d. Standar Operasional Prosedur : Serangkaian Instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktvitias organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan.
e. Referensi : Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
dokumen akreditasi, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.

36
f. Kerangka Acuan Kegiatan : Suatu dokumen yang
menginformasikan gambaran pendahuluan, latar belakang,
tujuan umum dan tujuan khusus, kegiatan pokok dan rincian
kegiatan, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan serta
pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.
g. Rekam Implementasi : Dokumen yang menjadi bukti objektif
dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam
kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau
kegiatan yang direncanakan.

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN

37
2.1 PERSYARATAN
1. Persyaratan Umum
a). Puskesmas Kualin menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan Standar
Akreditasi Puskesmas.
b). Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.
c). Sumber daya / informasi yang diperlukan untuk menjalankan
sistem manajemen mutu dipastikan dipenuhi, termasuk
sumber daya untuk mendukung pencapaian sasaran yang
sudah direncanakan.
d). Manajemen memantau, mengukur, menganalisa setiap proses
atau kegiatan dan melakukan tindakan perbaikan
e). Kegiatan sistem manajemen mutu menerapkan prinsip
manajemen : Plan – Do – Check – Action (PDCA) dan
pengendalian proses dilakukan sejak awal kegiatan. PDCA
adalah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan
perbaikan yang berkelanjutan.

2. Persyaratan Dokumen
Puskesmas Kualin melaksanakan pendokumentasi Sistem
Manajemen Mutu terhadap Kebijakan, Manual Mutu, sasaran
mutu, dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh Standar
Akreditasi Puskesmas serta prosedur yang diperlukan untuk
memastikan efektifitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian proses serta rekaman mutu.
Secara umum level dokumentasi sistem mutu adalah sebagai
berikut:
Dokumen level 1 : Kebijakan, Manual Mutu
Dokumen level 2 : Sasaran Kinerja Mutu
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen level 4 : Rekaman Mutu, Formulir, Dokumen Pendukung
Dokumen level 5 : Dokumen Eksternal
3. Manual Mutu

38
a. Manual Mutu dibuat oleh Ketua Tim Manajemen Mutu
Puskesmas Kualin dan disahkan oleh Kepala Puskesmas
Kualin serta didistribusikan keseluruh unit.
b. Ketua Tim Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk
menjamin kesesuaian dan efektifitas Sistem Manajemen Mutu
dan melaporkan hasil / kinerja Sistem Manajemen Mutu
kepada Kepala Puskesmas
c. Manual Mutu ini termasuk dokumen terkendali. Tata cara
pengendaliannya mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang
dalam Kebijakan Kepala Puskesmas tentang Pedoman
Pengendalian Dokumen.
d. Manual Mutu ini akan ditinjau ulang setahun sekali untuk
penyesuaian / perbaikan.

2.2 PENGENDALIAN DOKUMEN


1. Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahannya, penerbitan, distribusi dan
sirkulasi dokumen.
2. Dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu meliputi :
1. Surat Keputusan = SK.KAPUS
2. Manual Mutu = MM
3. Panduan / Pedoman Kerja = PK
4. Kerangka Acuan Kegiatan = KAK
5. Standar Operasional Prosedur = SOP
6. Standar Operasional Prosedur Klinis = SOP-K
7. Rekaman = REK
8. Daftar Tilik = DT
9. Dokumen Eksternal = DE
3. Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur (SOP) dan
dipahami oleh semua pihak terkait.
4. Ketentuan Numerisasi Dokumen adalah sebagai berikut :
a. Surat Keputusan/Kebijakan :
SK.KAPUS/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]
 BAB = Asal Bab Dokumen
 XX = Nomor Urut Surat Keputusan/Kebijakan
 POKJA = unit kerja ADM (Admin) / UKM / UKP / MT
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit

39
b. Manual Mutu : MM/[XX]/[MM]/[YYYY]/Rev.(00)
 XX = Nomor Urut Manual
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
 Rev.(xx) = Revisi dokumen ke berapa
c. Panduan / Pedoman Kerja :
PD/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]/Rev.(xx)
 BAB = Asal Bab Dokumen
 XX = Nomor Urut Panduan / Pedoman
 POKJA = unit kerja ADM / UKP / UKM / MT (mutu)
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
 Rev.(xx) = Revisi dokumen ke berapa
d. Kerangka Acuan Kegiatan :
KAK/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]/Rev.(xx)
 BAB = Asal Bab Dokumen
 XX = Nomor Urut Kerangka Acuan Kegiatan
 POKJA = unit kerja ADM / UKM / UKP / MT (mutu)
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
 Rev.(xx) = Revisi dokumen ke berapa
e. Standar Operasional Prosedur :
SOP/[BAB].[XXX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]
 BAB = Asal Bab Dokumen
 XXX = Nomor Urut Standar Operasional Prosedur
 POKJA = unit kerja ADM / UKM / UKP / MT (mutu)
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
f. Standar Operasional Prosedur Klinis:
SOP-K/[UNIT]/[XXX]/[MM]/[YYYY]
 UNIT = Asal Bab SOP
UMUM = Pemeriksaan Umum / Poli Umum
GIGI = Kesehatan Gigi dan Mulut / Poli Gigi
KIA = Kesehatan Ibu dan Anak
KB = Keluarga Berencana
GZ = Klinik Gizi
ST = Klinik Sanitarian

40
UGD = Unit Gawat Darurat
PONED = Ruang Persalinan
PWT = Asuhan Keperawatan
LGD = Kegiatan Luar Gedung
 XXX = Nomor Urut Standar Operasional Prosedur
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
g. Rekaman : REK/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]
 BAB = Asal Bab Rekaman
 XX = Nomor Urut Rekaman
 POKJA = unit kerja ADM / UKM / UKP / MUTU
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
h. Daftar Tilik : TILIK [NO.SOP]/[XXX]/MT/[MM]/[YYYY]
 NO.SOP = Nomor Dokumen SOP
 XX = Nomor Urut Daftar Tilik
 MM = Bulan Terbit
 YYYY = Tahun Terbit
i. Dokumen Eksternal, khusus buku-buku atau Peraturan yang
dijadikan referensi untuk melaksanakan kegiatan :
DE/[JENIS]/[XX]/[BAB]/2018
 DE = Dokumen Eksternal
 JENIS = Jenis Dokumen
PRU = Peraturan Perundang-undang (UU, PP, Perda, Perbup,
PMK, KMK)
STD = Standar Kompetensi
PDM = Pedoman, Buku Saku, dll.
JUKNIS = Petunjuk Teknis
TTK = Tidak Terkategorikan
 BAB = Asal Bab Dokumen
 XX = Nomor Urut Dokumen Eksternal
5. Pengesahan dokumen :
a. Penanggung jawab menyerahkan dokumen yang sudah diberi
nomor dokumen ke Sekretaris Tim Manajemen Mutu
b. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyerahkan dokumen ke
Kepala Puskesmas
c. Kepala Puskesmas mengesahkan dokumen

41
d. Sekretaris Tim Manajemen Mutu memberikan stempel pada
dokumen asli “ DOKUMEN INDUK “ warna ungu.
6. Pendistribusian Dokumen
a. Sekretaris Tim Manajemen Mutu memfotokopi dokumen yang
sudah disahkan oleh Kepala Puskesmas
b. Sekretaris Tim Manajemem Mutu memberi stempel
“DOKUMEN TERKENDALI” warna ungu pada dokumen yang
difotokopi.
c. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyiapkan buku ekspedisi
d. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyimpan dokumen asli di
Sekretariat
e. Sekretaris Tim Manajemen Mutu mendistribusikan dokumen
fotocopy yang terkendali ke Penanggung Jawab
7. Penyimpanan Dokumen :
a. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyimpan dokumen asli di
Ruang Tata Usaha.
b. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyimpan dokumen dengan
masa penyimpanan 5 tahun.
c. Sekretaris Tim Manajemen Mutu melakukan penyimpanan dan
penataan dokumen dengan tata cara sebagai berikut :
1. Dokumen dikelompokkan berdasarkan pokja
2. Untuk Pokja Admin dimasukkan kedalam map plastik
warna kuning, Pokja UKM dimasukkan kedalam map
plastik warna merah, dan Pokja UKP dimasukkan kedalam
map plastik warna biru.
3. Masing-masing kriteria dimasukkan kedalam map plastik
sesuai warna pokja masing-masing dan diberi judul dan
daftar isi.
4. Tiap Elemen Penilaian ditandai dengan kertas pembatas
berwarna
6. Pemberian label atau judul di setiap tempat penyimpanan
dokumen (Rak/Box File/Map)
8. Penyimpanan Rekam Medis :
a. Dokumen rekam medis wajib disimpan sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun, terhitung tanggal terakhir pasien meninggal atau
pindah tempat tinggal, setelah batas waktu sebagaimana
dimaksud diatas dilampaui, maka rekam medis dapat
dimusnahkan.

42
b. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada
setiap resep diberi tanda umum / KIS / ASKES /
Jamkesmas / Jamkesda / Gratis.
9. Revisi atau perubahan dokumen :
a. Dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau
seluruh isi dokumen.
b. Revisi atau perubahan dokumen harus sepengetahuan
Koordinator Upaya dan/atau Ketua Tim Manajemen Mutu.
c. Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan
berkelanjutan.
d. Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan
ke Pengendali Dokumen untuk pencatatan, penomoran,
penggandaan dan pendistribusian.
e. Dokumen yang dirubah/direvisi ditarik oleh Pengendali
Dokumen dan diberi cap “KADALUARSA”.
10. Pemusnahan Dokumen
a. Sekretaris Tim Manajemen Mutu melakukan pengecekan
dokumen yang telah melewati batas waktu penyimpanan atau
dokumen yang sudah tidak berlaku;
b. Sekretaris Tim Manajemen Mutu mendokumentasikan
dokumen yang akan dimusnahkan di form pemusnahan
dokumen;
c. Sekretaris Tim Manajemen Mutu membuat surat
pemberitahuan pemusnahan (Berita Acara Pemusnahan
Dokumen) ke Dinas Kesehatan Kabupaten TTS;
d. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menunggu umpan balik
persetujuan pemusnahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
TTS;
e. Apablia Dinas Kesehatan Kabupaten TTS tidak menyetujui
pemusnahan dokumen, maka Sekretaris Tim Manajemen Mutu
menyimpan kembali dokumen dalam jangka waktu satu tahun;
f. Apablia Dinas Kesehatan Kabupaten TTS menyetujui
pemusnahan dokumen, maka Sekretaris Tim Manajemen Mutu
membuat persiapan untuk pemusnahan;
g. Sekretaris Tim Manajemen Mutu membuat form Berita Acara
Pemusnahan Dokumen;
h. Sekretaris Tim Manajemen Mutu memusnahkan dokumen.

43
2.3 PENGENDALIAN REKAMAN
a. Pengendalian rekaman adalah suatu kegiatan kepengurusan
rekaman yang memberikan bukti objektif dari aktifitas yang
dilaksanakan atau hasil yang dicapai.
b. Prosedur kerja ini dibuat sebagai pedoman petugas untuk
mengendalikan pengelolaan rekaman di Puskesmas Kualin.
c. Semua rekaman dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan
terdokumentasikan dengan rapi sehingga mudah dan cepat
ditemukan bila diperlukan.

44
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

3.1 KOMITMEN MANAJEMEN


Ketua Tim Manajemen Mutu Puskesmas Kualin bertanggung jawab
untuk menentukan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
sistem Manajemen Mutu secara berkesinambungan. Melalui koordinasi
dengan Kepala Puskesmas Kualin dilakukan penetapan tanggung jawab tim
Manajemen Mutu, penetapan kebijakan mutu, sasaran mutu, penetapan
uraian tugas, penunjukan Ketua Tim Manajemen Mutu dan Tim yang
lainnya yang terkait, peninjauan terhadap penerapan Sistem Manajemen
Mutu secara periodik dan menyediakan sumber daya yang memadai untuk
pengelolaan Sistem Manajemen Mutu.

3.2 FOKUS PADA PASIEN / SASARAN


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Kualin dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya
puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
Puskesmas Kualin melakukan peninjauan atas kemampuannya dalam
memenuhi persyaratan pelayanan, terdefinisi dengan jelas dan organisasi
harus dapat memastikan bahwa persyaratan pelayanan tersebut dapat
dipenuhi atau selalu diupayakan sebelum proses berjalan.
Puskesmas Kualin berupaya memberikan kepuasan kepada pelanggan
puskesmas dan mengadakan pengawasan serta kontrol pelayanan yang
menjamin kepuasan pelanggan di Puskesmas Kualin

3.3 KEBIJAKAN MUTU


Puskesmas Kualin merupakan suatu instansi pemerintah di bidang
pelayanan publik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan strata
pertama yang hasilnya dapat dilihat dari survei dan kotak saran oleh
pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Kebijakan Mutu
sebagaimana ditetapkan oleh manajemen medefinisikan komitmen terhadap
mutu pada Puskesmas Kualin. Manajemen akna menjamin bahwa kebijakan
mutu ini dipahami, diimplementasikan dan dipelihara diseluruh tingkatan
organisasi. Kebijakan mutu secara berkala akan ditinjau oleh Manajemen
dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk menjamin

45
relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi. Kebijakan mutu
didefinisikan pada halaman 13 (tiga belas) manual mutu ini. Kebijakan
mutu diperbanyak terutama kepada sasaran mutu dan ditempelkan
ditempat-tempat yang strategis di dalam organisasi Puskesmas Kualin.

3.4 PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN


SASARAN KINERJA / MUTU
A. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas Kualin menetapkan perencanaan mutu.
Perencanaan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa
pelayanan yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan untuk
pelayanan sesuai sistem Manajemen Mutu. Penetapan perencanaan
mutu didokumentasikan dalam format yang sesuai dengan urutan
proses organisasi, mencakup:
1. Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan
Prosedur Kerja, Sistem Manajemen Mutu, dan Instruksi Kerja;
2. Penempatan personel penanggung jawab atas setiap tahap
proses yang dilaksanakan.

B. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan
sasaran mutu. Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan
mengacu kepada standar kinerja dan layanan yang ditetapkan,
yang meliputi indikator pelayanan manajemen, indikator pelayanan
klinis dan indikator penyelenggaraan upaya puskesmas yang
diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh
Puskesmas Kualin serta mengacu kepada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan target kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Timor Tengah Selatan.

3.5 TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI


A. Tanggung Jawab dan Wewenang
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Kualin harus didukung
oleh tata kelola dan kesinambungan serta komunikasi yang baik
diantara Kepala Puskesmas, Ketua Tim Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas dan

46
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan / Pelayanan
Klinis, meliputi :
1. Kepala Puskesmas :
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung Jawab terhadap seluruh pelayanan yang
dilakukan Puskesmas baik dalam gedung maupun pelayanan
diluar gedung;
b. Bertanggung Jawab terhadap seluruh pegawai yang bekerja
dalam naungan instansi Puskesmas Kualin;
c. Bertanggung Jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan
secara keseluruhan di Puskesmas Kualin.
Tugas Pokok dan Fungsi :
a. Melaksanakan Penyusunan RUK dan RPK setiap tahunnya
dengan melibatkan seluruh penanggung jawab program dan
lintas sektor;
b. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap Kinerja
Pegawai;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
e. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan staf
pelaksana dan staf puskesmas;
f. Melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan simplikasi baik dalam lingkungan
Puskesmas maupun dengan instansi lain.

2. Ketua Tim Manajemen Mutu


Tanggung Jawab :
a. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas Kualin;
b. Memastikan persyaratan umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas Kualin dapat dimengerti dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
Wewenang :
a. Memberikan saran, masukan dan arahan terkait dengan
upaya perbaikan Sistem Manajemen Mutu termasuk program
Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien;

47
b. Meminta dilakukannya pertemuan diluar pertemuan
terjadwal yang telah disepakati dalam rangka bertujuan
memastikan dan mencari solusi perbaikan mutu bila
dipandang perlu.
Tugas :
a. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua
fungsi;
b. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaharui secara terus
menerus;
c. Melaporkan hasil / kinerja sistem manajemen mutu kepada
Kepala Puskesmas;
d. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman
karyawan dalam sistem manajemen mutu;
e. Mengkoordinasikan kegiatan audit internal.

3. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas


Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan
sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya
kesehatan masyarakat Puskesmas;
b. Memastikan untuk mengukur, memantua dan menganalisa
Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya
kesehatan masyarakat puskesmas;
c. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencagahan
serta melakukan perbaikan terus menerus dalam lingkup
upaya kesehatan masyarakat puskesmas.
Wewenang :
a. Mengkoordinasi seluruh unit program upaya guna mencapai
sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
b. Meminta kepada seluruh unit upaya untuk dilakukan
pertemuan diluar pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan
yang terkait dengan upaya perbaikan mutu program upaya;

48
4. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan /
Pelayanan Klinis
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan
sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya
kesehatan perorangan / pelayanan klinis;
b. Memastikan untuk mengukur, memantua dan menganalisa
Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya
kesehatan perorangan / pelayanan klinis;
c. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencagahan
serta melakukan perbaikan terus menerus dalam lingkup
upaya kesehatan perorangan / pelayanan klinis.

Wewenang :
a. Mengkoordinasi seluruh unit pelayanan klinis guna mencapai
sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
b. Meminta kepada seluruh unit pelayanan klinis untuk
dilakukan pertemuan diluar pertemuan terjadwal bila terjadi
persoalan yang terkait dengan upaya perbaikan mutu
program upaya.

B. Struktur Organisasi
Puskesmas Kualin sebagaimana dijelaskan dalam lampiran
Manual Mutu dinyatakan dengan jelas hubungan dan tanggung
jawab antar fungsi atau bagian yang saling berpengaruh terhadap
mutu dalam organisasi puskesmas. Tugas dan tanggung jawab
untuk seluruh fungsi dalam struktur organisasi dijelaskan dalam
Kebijakan tentang Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Tanggung
Jawab dan Wewenang yang selanjutnya diserahkan kepada masing-
masing personil, copynya disimpan dan dipelihara dengan baik oleh
sekretariat pengendalian dokumen

C. Komunikasi Internal
Puskesmas Kualin dalam rangka untuk mengevaluasi
kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam
sasaran mutu dilakukan melalui media komuniasi internal yang
dapat berupa rapat koordinasi, memorandum, apel pagi, papan
pengumuman, surat keputusan, meeting, briefing, konseling,

49
dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain dengan
ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal sebagai
berikut:
Jadwal
No. Jenis Kegiatan Unit Terkait Ket.
Pelaksanaan
1. Kegiatan apel pagi 07.15 – 07.30 Semua unit Setiap hari
2. Pertemuan bidan koordinator Setiap tanggal 5 Semua bidan
dan bidan desa
3. Pertemuan rutin program Sebulan sekali
upaya Kesehatan Masyarakat pada minggu
kedua
4. Pertemuan rutin pelayanan Sebulan sekali
klinis pada minggu
kedua
5. Pertemuan triwulan Tim Setiap tiga bulan
Audit Internal sekali
6. Pertemuan triwulan Tim Setiap tiga bulan
Manajemen Risiko/PMKP sekali
7. Pertemuan Tim Survei Setiap bulan
Kepuasan dan Komplain
Pelanggan
8. Pertemuan triwulan Tim Setiap tiga bulan
Manajemen Mutu sekali
9. Rapat Tinjauan Manajemen 6 bulan sekali
(RTM)
10. Lokakarya mini bulanan Setiap tanggal 28 Semua unit

3.6 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENDUKUNG MUTU


PUSKESMAS
A. Tim Audit Internal
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab secara administratif dan fungsional
terhadap pelaksanaan Audit Internal di Puskesmas Kualin
b. Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Kualin
Tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana audit internal Puskesmas
Kualin untuk periode 1 tahun
b. Melakukan Audit Internal Kinerja pelayanan Puskesmas Kualin

50
c. Menyusun Laporan Audit Internal sesuai format yang ada pada
Pedoman Audit Internal
d. Ikut Serta dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk membahas
hasil audit yang dipimpin oleh Ketua Tim Manajemen Mutu.
e. Menyusun Laporan Hasil Rapat Tinjauan Manajemen Mutu
f. Menyebarkan Informasi tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien secara reguler melalui papan pengumuman,
buletin atau rapat staf

B. Tim Survei Kepuasan Pelanggan


Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas atas
pelaksanaan dan hasil survey yang telah dilakukannya.
Tugas :
a. Merencanakan pelaksanaan survey Puskesmas
b. Melaksanakan seluruh kegiatan survei Puskesmas
c. Mengolah, menganalisa, dan melaporkan hasil survey kepada
ketua tim Manajemen Mutu
d. Merencanakan Pelaksanaan Survei selanjutnya

C. Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas


Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas atas
penyusunan dan perencanaan RUK dan RPK Puskesmas
Tugas :
a. Menyusun dokumen perencanaan (RUK dan RPK) Puskesmas
Kualin;
b. Melaksanakan tahapan perencanaan yang meliputi, proses
persiapan, analisis data, penyusunan RUK dan Penyusunan
RPK;
c. Menyusun profil dan laporan tahunan Puskesmas
d. Menyusun Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
e. Penyusunan RUK dilakukan sekali dalam setahun sebelum
pembahasan Musrenbang desa/kelurahan.

51
D. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab Penuh kepada Kepala Puskesmas atas
pelaksanaan penyusunan indikator mutu pelayanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien serta pelaksanaan analisis resiko
keselamatan pasien.
Tugas :
a. Menyusun Indikator Mutu Pelayanan Klinis dan Sasaran
Keselamatan Pasien;
b. Mensosialisasikan indikator mutu pelayanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien kepada seluruh tenaga klinis di Puskesmas
Kualin.
c. Mengumpulkan data hasil pengukuran indikator mutu
pelayanan klinis dan sasaran keselamatan pasien sesuai periode
waktu yang telah ditentukan oleh Penanggung Jawab unit
pelayanan dan tim survei
d. Mendokumentasikan hasil pengukuran
e. Melakukan analisis terhadap hasil pengukuran
f. Menyusun rencana tindak lanjut dan perbaikan hasil analisis
pengukuran
g. Melaporkan hasil analisis dan rencana tindak lanjut dan
perbaikan kepada Kepala Puskesmas.

52
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

4.1 UMUM
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam
rangka pengendalian suatu proses kinerja termasuk evaluasi implementasi
Sistem Manajemen Mutu. Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen
dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun. Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) dilakukan untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan
sistem manajemen mutu, persyaratan wajib pajak, kebijakan mutu dan
sasaran mutu di Puskesmas Kualin.

4.2 MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN


Rapat Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Ketua Tim Mutu.
Masukan Rapat Tinjauan Manajemen Puskesmas Kualin berisi informasi
antara lain mengenai :
1. Hasil Audit Internal/Eksternal
2. Umpan Balik Pelanggan
3. Survei Kepuasan Pelanggan
4. Kinerja Proses
5. Pencapaian sasaran mutu
6. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
7. Tindak lanjut terhadap hasil Tinjauan Manajemen yang lalu.
8. Perubahan terhadap Kebijakan Mutu
9. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap Sistem Manajemen Mutu dan
Sistem Pelayanan
10. Hasil Analisis Manajemen Resiko keselamatan pasien.

4.3 KELUARAN TINJAUAN


Keluaran atau output Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) berisi
keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan :
1. Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya
2. Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan
pelayanan
3. Kebutuhan sumber daya yang diperlukan
4. Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu,
terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu

53
5. Menentukan tindakan pencegahan atau tindakan perbaikan secara
terus-menerus
6. Menentukan parameter peningkatan pelayanan, infrastruktur dan
proses-prosesnya
7. Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukura
ukuran indikator dari proses pelayanan Puskesmas Kualin;
8. Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-
perubahan, kebijakan Puskesmas Kualin dan penyediaan Sumber Daya
Manusia;
9. Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan terhadap
perubahan-perubahan didalam undang-undang dan peraturan-
peraturan yang ditentukan;
10. Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan
untuk mengurangi komplain pelanggan;
11. Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi
dengan pelanggan;
12. Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan
terhadap resiko yang telah teridentifikasi.

54
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

5.1 PENYEDIAAN SUMBER DAYA


Kepala Puskesmas Kualin berkewajiban menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas.
Penyediaan sumber daya meliputi baik untuk penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan. Manajemen
mengidentifikasi kebutuhan, kualifikasi serta menyediakan sumber daya
yang memadai untuk pengelolaan jasa pelayanan, kinerja organisasi,
aktivitas verifikasi dan audit mutu internal.

5.2 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Kompetensi yang diperlukan oleh setiap pegawai agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai
dengan sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan harus dipastikan
dipenuhi.
Koordinator unit pelayanan bertanggung jawab terhadap :
a. Menentukan kebutuhan pegawai sesuai kompetensinya untuk
menunjang mutu pelayanan;
b. Mengusulkan kebutuhan SDM kepada koordinator unit
administrasi;
c. Meningkatkan kesadaran anggotanya mengenai pentingnya peranan
mereka dalam pekerjaan untuk mencapai sasaran kinerja/mutu
dan kepuasan pelanggan;
d. Menentukan pelatihan yang diperlukan oleh setiap bawahannya;
e. Memastikan pelatihan dilaksanakan. Pelatihan dapat dilakukan
dalam bentuk, atau kegiatan apapun yang bertujuan memberikan
kompetensi terhadap karyawan;
f. Mengambil tindakan lainnya selain pelatihan yang sesuai dengan
permasalahan;
g. Mengevaluasi efektif atau tidaknya tindakan yang telah diambil;
h. Mengelola arsip karyawan yang memuat informasi tentang
pelatihan. Keterampilan, dan pengalaman kerja karyawan.

55
5.3 INFRASTRUKTUR / PRASARANA
a. Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan
mencapai sasaran serta persyaratan pelayanan / proses dipastikan
terpenuhi;
b. Melakukan perawatan (maintenance) terhadap alat kesehatan
maupun fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi
baik dan siap dioperasikan;
c. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi
dan ditindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku;
d. Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan
dan kelengkapan sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja
pada bagian yang dipimpinnya.

5.4 LINGKUNGAN KERJA


Ketua Tim Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan
lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan
pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya
antara lain;
1. Kegiatan Keamanan
Kegiatan inventarisasi aspek keamanan dan potensi kerawanan
dilakukan pada setiap triwulan
2. Kegiatan kebersihan
a. Kegiatan Jumat Bersih yang dilakukan setiap hari Jumat mulai
jam 07.30 s.d. 08.30 WITA
b. Kegiatan perawatan dan penataan taman puskesmas dilakukan
bersamaan dengan kegiatan Jumat Bersih.
3. Kegiatan Penghematan
a. Kegiatan pemantauan terhadap sumber atau jalur perpipaan
setiap triwulan.
b. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap
triwulan.

56
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

6.1 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


A. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses dan
Pengukuran Kinerja
a. Proses kegiatan dalam UKM untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan memperhatikan hasil survei kepuasan
persyaratan pelanggan. Untuk kegiatan baru/inovasi/unggulan
diawali dari permintaan kebutuhan masyarakat dan atau dari
Dinas Kesehatan yang ternyata sesuai dengan kebutuhan
masyarakat;
b. Perencanaan dibuat berdasarkan capaian hasil kinerja, dengan
melihat kesenjangan antara target dan capaian kinerja, analisa
hasil survei baik survei identifikasi kebutuhan masyarakat
maupun survei kepuasan pelanggan, masukan dari umpan
balik melalui kotak saran maupun forum-forum komunikasi;
c. Perencanaan harus sesuai dengan tata nilai Puskesmas yang
meliputi Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai;
d. Pengendalian proses pelaksanaan kegaitan dilakukan melalui 4
tingkatan. Pada tingkat pertama proses pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan oleh pelaksana, pada tingkat kedua dikendalikan
oleh penanggung jawab UKM, pada tingkat ketiga oleh Tim
Manajemen Mutu, dan pada tingkat keempat pengendalian
proses dilaksanakan oleh Ketua Tima Manajemen Mutu;
e. Semua dokumen disiapkan oleh penanggung jawab UKM,
dikoreksi oleh tim Manajemen Mutu dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas dan didistribusikan untuk digunakan oleh
pelaksana;
f. Penanggung jawab UKM menyiapkan rencana monitoring dan
evaluasi serta instrumen monitoring untuk pelaksanaan
kegiatan;
g. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan dicatat dan disimpan oleh
masing-masing pelaksana untuk dilaporkan kepada
penanggung jawab UKM;
h. Catatan tersebut dimaksudkan untuk pengendalian proses
kegiatan dan membuktikan bahwa hasil kegiatan memenuhi

57
persayratan atau tidak memenuhi yang kemudian disertai
dengan tindak lanjutnya.

B. Proses Yang Berhubungan Dengan Sasaran


a. Penetapan Persyaratan Sasaran
Sebelum merealisasikan kegiatan, Penanggung Jawab UKM
harus terlebih dahulu :
1. Memahami secara jelas semua persyaratan yang diminta
sasaran;
2. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait,
termasuk dengan Ketua Tim Manajemen Mutu dan Kepala
Puskesmas untuk pembahasan semua persayratan sasaran;
3. Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia;
4. Bilamana ada perubahan persyaratan kegiatan, baik atas
permintaan sasaran atau atas inisiatif penanggung jawab
UKM, maka harus ada persetujuan perubahan dari Ketua
Tim Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas serta sasaran
sebelum perubahan dilaksanakan;
5. Bila perubahan disetujui maka fungsi-fungsi terkait
disosialisasikan mengenai perubahan persyaratan tersebut;
6. Setiap perubahan mengenai persyaratan sasaran dipastikan
didokumentasikan

b. Tinjauan Terhadap Persyaratan dan Sasaran


Puskesmas Kualin secara berkala melakukan peninjauan
terhadap persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Tinjauan ini dilaksanakan
sebagai bentuk komitmen Puskesmas Kualin dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memastikan
bahwa :
1. Persyaratan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dalam bentuk program dan kegiatan telah diuraikan;
2. Puskesmas Kualin selalu berusaha terus menerus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;
3. Puskesmas Kualin akan melakukan koordinasi dengan
pihak terkait untuk mengupayakan memenuhi kekurangan
yang dimiliki.

58
c. Komunikasi Dengan Sasaran
Puskesmas Kualin melakukan komunikasi dengan sasaran dan
setiap kali melakukan komunikasi harus didokumentasikan.
Mekanisme penerapan komunikasi yang efektif dengan
masyarakat dan sarana pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) meliputi :
1. Informasi yang diberikan melalui poster, leaflet atau lembar
pemberitahuan yang ditempelkan di tempat umum;
2. Kegiatan di Posyandu yang dilakukan secara terjadwal;
3. Pertemuan forum komunikasi kesehatan tingkat kecamatan
yang dilakukan setiap tiga bulan sekali;
4. Umpan balik dari masyarakat atau sasaran pelayanan
Upaya Kesehatan Masayrakat (UKM) melalui survei mawas
diri (SMD) yang dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulan sekali.

C. Pembelian dan Pengadaan


Puskesmas Kualin melakukan pembelian dan pengadaan
material/peralatan untuk kebutuhan pelayanan kepada
masyarakat menggunakan dana kapitasi dari BPJS.
a. Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab untuk
memastikan fungsi pembelian dilaksanakan secara terkendali;
b. Pembelian dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang
ditetapkan;
c. Spesifikasi yang diperlukan oleh Puskesmas harus dibuat
secara jelas untuk menghindari kesalahan/ketidaksesuaian;
d. Dokumen pembelian harus dipastikan memuat penjelasan
mengenai :
1. Nama tempat pembelian;
2. Alasan pemilihan tempat pembelian;
3. Jenis barang yang akan dibeli;
4. Jumah barang yang akan dibeli.
e. Melakukan verifikasi barang yang dibeli apakah sudah sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan atau belum.

59
D. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
Puskesmas Kualin merencanakan dan melaksanakan pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada kondisi yang
dikendalikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, meliputi :
1. Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Keputusan Kepala Puskesmas Nomor .......... tentang ........
- Standar Operasional Prosedur Nomor .......... tentang ........
2. Tersedianya peralatan/sarana yang sesuai, berupa:
- Sarana gedung posyandu yang baik dan peralatan yang
cukup
- Sarana media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur,
poster, lembar balik, dan lain-lain yang mencukupi
3. Tersedianya tenaga yang sesuai, berupa:
- Memiliki tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan
kompetensi pendidikannya;
- Seluruh kader posyandu telah dilatih.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya


1. Puskesmas Kualin melakukan validasi pelayanan
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
hasilnya menjadi rencana tindak lanjut dan bahan
perbaikan yang akan dilakukan oleh Tim Audit Internal, Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) serta
Tim Survei Kepuasan Pelanggan.
2. Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan
membuktikan bahwa proses yang akan dijalankan memiliki
kemampuan untuk mencapai hasil yang disyaratkan;
3. Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan
sebagai penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh
penanggung jawab UKM.

c. Identifikasi dan Mampu Telusur


1. Semua hal yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat
harus dipastikan dan diberikan identifikasi secara jelas;
2. Identifikasi yang dimaksud untuk menghindari kesalahan
atau ketidaksesuaian yang tidak diharapkan;

60
3. Identifikasi juga diberikan berdasarkan hasil pengukuran
dan pemantauan terhadap proses kegiatan;
4. Cara identifikasi dan koreksi diatur dalam prosedur
identifikasi dan ketelusuran.

d. Hak dan Kewajiban Sasaran


1. Hak Sasaran Upaya :
a) Mendapatkan informasi tentang Pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat.
b) Mendapatkan informasi dari petugas tentang
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat;
c) Memperoleh pelayanan terhadap kegiatan upaya di
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tersebut;
d) Memberikan respon atau umpan balik berkaitan dengan
pelayanan UKM yang diperolehnya.
e) Mendapatkan informasi tentang hasil kegiatan upaya
terhadap masyarakat.

2. Kewajiban Sasaran Upaya :


a) Memberikan informasi yang benar, lengkap dan terlibat
dalam kegiatan upaya kesehatan di masyarakat;
b) Mematuhi dan memenuhi petunjuk petugas terhadap
upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat;
c) Mematuhi ketentuan yang berlaku dalam kegiatan upaya
kesehatan masyarakat
d) Mematuhi kesepakatan bersama antara puskesmas dan
masyarakat dalam penyelesaian masalah kesehatan.
e) Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas Kualin agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan


1. Barang milik sasaran upaya adalah barang-barang yang
bukan milik Puskesmas yang berada di wilayah tanggung
jawab Puskesmas;

61
2. Barang milik sasaran upaya harus ditangani dengan hati-
hati untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan;
3. Semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung
terlibat dengan penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan
barang milik sasaran upaya harus melakukan identifikasi,
verifikasi, melindungi dan mengamankan barang-barang
milik pelanggan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan;
4. Yang termasuk barang milik pelanggan dalam upaya
penyelenggaraan kesehatan masyarakat antara lain, KMS,
pembukuan kader, register UKS di sekolah, lembar penilaian
hasil screening dan pemeriksaan berkala;
5. Puskesmas wajib mengkoordinasikan setiap kegiatan harus
jelas tujuan, jadwal, sasaran maupun kriteria SDMnya.
6. Puskesmas wajib berkoodinasi dengan lintas program dan
sektor termasuk masyarakat terkait dengan jadwal
pelaksaan kegiatan.

f. Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien


Puskesmas Kualin memastikan menerapkan manajemen resiko
dan keselamatan masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan
UKM. Pelaksanaan lebih rinci mengenai kegiatan manajemen
resiko dan keselamatan masyarakat tertuang dalam Kebijakan
dan Prosedur Manajemen Resiko dan Keselamatan Masyarakat.

E. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM


a. Umum :
Puskesmas Kualin merencanakan dan menerapkan
pemantauan, pengukuran, analisa dan proses peningkatan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diperlukan yang
bertujuan :
1. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan upaya
kepada masyarakat;
2. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu;
3. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem
Manajemen Mutu.

62
Kegiatan ini termasuk penentuan Metode yang dapat
digunakan, termasuk teknik analisis dan jangkauan
pelayanannya.

b. Kepuasan Sasaran :
Kepuasan Sasaran terhadap kegiatan yang dilakukan
Puskesmas dan wilayah kerjanya harus dipantau secara
berkala. Pemantauan tersebut dimaksudkan untuk menilai dan
mengukur kinerja sistem manajemen mutu serta mengetahui
apakah persayratan sasaran telah dipenuhi. Metode untuk
memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur. Kepuasan
pelayanan masyarakat yang diberikan Puskesmas harus
dipantau setiap 6 bulan sekali melalui survei kepuasan sasaran
dan melalui umpan balik pelanggan.

c. Audit Internal :
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Kualin dilakukan audit internal
secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan
pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim
yang telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas.
Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional
Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Kualin.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada auditee dan pengamatan secara langsung (observasi).
Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit
internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak
dapat terselesaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Kualin sebagai bahan
masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan
dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian

63
lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Tanggung Jawab, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal.

d. Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Upaya :


1. Metode pemantauan dan pengukuran proses yang
digunakan untuk mengevaluasi efektifitas sistem
manajemen mutu dan pelayanan harus menggunakan
metode yang pantas untuk pemantauan;
2. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah
direncanakan;
3. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
korektif dan pencegahannya harus dilakukan untuk
memastikan kesesuaian terhadap pelayanan.

e. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan Upaya:


1. Puskesmas Kualin melakukan pemantauan terhadap semua
tahap proses untuk memastikan bahwa produk atau
layanan upaya yang diberikan kepada masyarakat memiliki
aspek legalitas sesuai peraturan dan standar akreditasi yang
berlaku;
2. Kegiatan pemantauan dimaksdukan sebagai kegiatan
pemeriksaan, pengawasan dan verifikasi dilakukan oleh tim
atau individu petugas yang ditunjuk oleh Ketua Tim
Manajemen Mutu;
3. Tim atau petugas yang ditunjuk oleh Ketua Tim Manajemen
Mutu diberikan surat penugasan oelh Ketuan Tim
Manajemen Mutu dengan diketahui oleh Kepala Puskesmas
Kualin;
4. Setiap berkas yang masuk harus melewati inspeksi agar
apabila terjadi kekurangan/ketidaksesuaian dapat
dilengkapi dan dilakukan inspeksi ulang;
5. Ketua Tim Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemantauan.

64
f. Pengendalian terhadap produk/hasil layanan klinis yang
tidak sesuai :
1. Proses pengendalian dilakukan setelah diketahui ada hasil
yang tidak sesuai melalui metode yang meliputi umpan balik
dan tindak lanjut;
2. Kegiatan tidak sesuai adalah kegiatan yang kondisinya
berada diluar batas persyaratan yang telah ditetapkan;
3. Kegiatan tidak sesuai dikendalikan serta di cegah agar tidak
dipergunakan ke proses berikutnya;
4. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani kegiatan tidak sesuai ditetapkan dalam
prosedur;
5. Ketidaksesuaian dan tindakan yang dilakukan harus
didokumentasikan;
6. Bila kegiatan tidak sesuai dilakukan tindakan korektif maka
harus dilakukan verifikasi ulang;
7. Bila kegiatan tidak sesuai sudah terlanjur diterima oleh
sasaran, maka Puskesmas harus mengambil langkah-
langkah yang sesuai untuk menanggung akibat / potensi
akibatnya.

g. Analisis Data :
Puskesmas Kualin menentukan, mengumpulkan, dan
menganalisis data layanan upaya kepada masyarakat yang
sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektivitasi dari
Sistem Manajemen Mutu.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan :
1. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan UKM
2. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan
upaya;
3. Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses
pelayanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
Hasil dari data Rapat Tinajauan Manajemen (RTM) yang
meliputi :
1. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang
belum terselesaikan;
2. Hasil Audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit
mutu layanan upaya;

65
3. Temuan antisipatif manajemen resiko terhadap layanan
upaya;
4. Hasil kegiatan umpan balik dan survei kepuasan
masyarakat layanan upaya;
5. Tindakan-tindakan korektif dan pencegahan dalam layanan
upaya yang dilakukan;
6. Kebijakan mutu dan layanan upaya puskesmas;
7. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap Sistem
Manejemen Mutu dan layanan/penyelenggaraan kegiatan
layanan upaya;
8. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan upaya kepada
masyarakat dan produk-produk layanan klinis yang tidak
sesuai.

h. Peningkatan Berkelanjutan :
1. Seluruh pegawai dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektifitas sistem
manajemen mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan
wewenangnya;
2. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang
dalam kebijakan mutu, sasaran kinerja/mutu, hasil audit,
analisa data survei, kepuasan pelanggan, dan survei
identifikasi kebutuhan masyarakat, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen.

i. Tindakan Korektif :
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang
diperlukan agar ketidaksesuaian mutu layanan upaya tidak
akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan
upaya dilakukan secara benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya
yang telah dilakukan;
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan
sasaran mutu Puskesmas Kualin;

66
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari
proses kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan upaya;
8. Proses kerja layanan upaya yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9. Komplain dari pelanggan Puskesmas Kualin atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses
monitoring dan pengukuran dari pelayanan upaya;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan
kepada Ketua Tim Manajemen Mutu untuk segera dilakukan
tindakan perbaikan.

j. Tindakan Pencegahan :
Ketua Tim Manajemen Mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan
upaya dengan cara melakukan :
1. Cross check dokumen/syarat;
2. Self assessment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas
permintaan Ketua Tim Manajemen Mutu;
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM)

6.2 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)


A. Perencanaan Pelayanan Klinis
a. Proses pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan hasil survei
persyaratan pelanggan. Untuk pelayanan baru diawali dari
permintaan kebutuhan pelanggan atau dari Dinas Kesehatan
setelah terwujud ternyata merupakan layanan yang dibutuhkan
pelanggan berdasarkan hasil survei identifikasi kebutuhan
masyarakat;
b. Alur pelayanan dilaksanakan sesuai Sistem Manajemen Mutu;

67
c. Penanggung jawab UKP dan Ketua Tim Manajemen Mutu
merencanakan dan melakukan koordinasi tentang kesiapan
untuk merelaisasikan proses pelayanan. Setiap koordintor unit
berkewajiban membuat perencanaan kerja untuk unitnya
masing-masing meliputi :
1. Merencanakan sistem manajemen mutu untuk unit
kerjanya;
2. Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat
dijalankan secara efektif;
3. Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah
ditetapkan dicapai;
4. Memelihara/mempertahankan sistem manajemen mutu
pada unitnya;
5. Melakukan perbaikan/penyempurnaan sistem manajemen
mutu.
d. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap dimulai dari pendaftaran,
kemudian menuju ke pelayanan yang diinginkan.
e. Pengendalian proses pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4
tingkatan. Pada tingkat pertama proses pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan oleh pelaksana, pada tingkat kedua dikendalikan
oleh penanggung jawab UKP, pada tingkat ketiga oleh tim
kendali mutu, dan tingkat keempat pengendalian proses
dilaksanakan oleh Ketua Tim Manajemen Mutu.
f. Semua dokumen disiapkan oleh Koordinator unit pelayanan dan
dikoreksi oleh Tim Manajemen Mutu, dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas serta didistribusikan untuk digunakan oleh
pelaksana;
g. Koordinator tiap unit menyediakan rencana monitoring dan
instrumen monitoring untuk pelayanan rawat jalan dan rawat
inap;
h. Kondisi pelayanan atau kejadian selama pelayanan dicatat dan
dimpan oleh masing-masing unit pelayanan;
i. Catatan tersebut dimaksudkan untuk pengendalian proses dan
untuk membuktikan bahwa proses dan pelayanan yang
dihasilkan memenuhi persyaratan.

68
B. Proses yang berhubungan dengan Pelanggan
a. Penetapan Persyaratan Sasaran
Puskesmas Kualin menetapkan persyaratan yang terkait dengan
ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam
pelayanan pelayanan klinis meliputi seluruh pasien rawat jalan
(baik umum maupun JKN) dan pasien rawat inap (Ruang
Bersalin dan Ruang Rawat Sehari).

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


Puskesmas Kualin secara berkala meninjau terhadap
persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan klinis.
Tinjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Puskesmas
Kualin memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
memastikan bahwa :
1. Persyaratan pelayanan klinis dalam bentuk program dan
kegiatan telah diuraikan;
2. Puskesmas Kualin selalu berusaha terus menerus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;
3. Puskesmas Kualin akan melakukan koordinasi dengan
pihak terkait untuk mengupayakan memenuhi kekurangan
yang dimiliki;

c. Komunikasi dengan sasaran.


Puskesmas Kualin menetapkan dan menerapkan informasi yang
efektif untuk komunikasi dengan masyarakat atau sasaran
pelayanan klinis melalui mekanisme meliputi:
1. Informasi yang diberikan melalui poster, leaflet atau lembar
pemberitahuan tentang jenis dan jadwal pelayanan yang
ditempelkan tempat-tempat umum;
2. Kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap pasien rawat jalan
dan rawat inap;
3. Mekanisme umpan balik pelanggan baik dengan keluhan
lisan, melalui kotak saran, atau pengadaan Survey
Kepuasan / Keluhan Pelanggan.

69
C. Pembelian/Pengadaan Barang Terkait dengan Pelayanan Klinis
a. Proses pembelian dan pengadaan
Pembelian yang dilakukan Puskesmas Kualin dilakukan secara
langsung dan dibawah pengawasan dari dinas kesehatan.
Pembelian yang dilakukan terkait dengan operasional
puskesmas baik menggunakan dana APBD maupun dana dari
BPJS. Untuk dana dari JKN sebelum pembelian dilakukan
pengajuan Nota Pencairan Dana ke Dinas Kesehatan
Kabupaten. Setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwewenang di Dinas Kesehatan baru puskesmas melakukan
pembelian. Untuk pembelian obat-obatan didanai oleh APBD
dilakukan oleh Dinas kesehatan, sedangkan Puskesmas hanya
mengajukan permintaan.

b. Verifikasi barang yang dibeli


Puskesmas Kualin memastikan bahwa barang atau keperluan
yang dilakukan pembelian telah melaui proses verifikasi oleh
Inventaris sehingga dipastikan barang tersebut adalah tepat
harga, tepat jumlah dan tepat mutu.

D. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis


a. Pengendalian Proses Pelayanan Klinis
1. Proses pelayanan dipastikan dijalankan secara terkendali;
2. Pengendalian pelayanan dilaksanakan sesuai standar
operasional prosedur dimasing-masing unit pelayanan;
3. Unit pelayanan menyediakan standar operasional prosedur
yang diperlukan;
4. Standar operasional prosedur dibuat untuk membimbing
petugas agar dapat melaksanakan pelayanan sesuai dengan
output yang direncanakan;
5. Peralatan yang diperlukan untuk proses pelayanan tersedia
dan memenuhi syarat;
6. Pemantauan persyaratan dilakukan oleh koordinator
masing-masing unit pelayanan.

70
b. Validasi Proses Pelayanan
1. Proses pelayanan dipastikan divalidasi sebelum diberikan
kepada pelanggan;
2. Validasi diarahkan untuk mengonfirmasi dan membuktikan
bahwa proses yang dilakukan memiliki kemampuan untuk
mencapai hasil yang disyaratkan;
3. Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan
sebagai penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh
koordinator unit pelayanan.

c. Identifikasi dan Ketelusuran


1. Semua hal yang berhubungan dengan pelayanan pelanggan
harus dipastikan diberikan identifikasi secara jelas;
2. Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
atau ketidaksesuaian yang tidak diinginkan;
3. Identifikasi yang diberikan berdasarkan hasil pemeriksaan
pengukuran dan pemantauan terhadap proses pelayanan;
4. Bilamana persyaratan ketelusuran merupakan suatu
keharusan yang dipersyaratkan oleh pelanggan, maka
identifikasi wajib dilaksanakan berdasarkan persyaratan
yang diminta pelanggan pada semua tahapan;
5. Cara identifikasi dan ketelusuran diatur dalam prosedur

d. Hak dan Kewajiban pasien


Hak Pasien :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di Puskesmas
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi
4. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai standar,
profesi dan standar prosedur operasional
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan

71
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin
Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas
8. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit
yang dideritanya
10. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosa dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, resiko, dan komplikasi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan
11.Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
12. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
13. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
perawatan di Puskesmas
14. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Puskesmas terhadap dirinya
15. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya

Kewajiban Pasien :
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Fasyankes dan
Puskesmas
2. Menggunakan fasilitas Puskesmas dengan bertanggung
jawab
3. Memberikan informasi yang lengkap, jujur, dan akurat
sesuai pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
4. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya
5. Mematuhi nasihat dan petunjuk yang direkomendasikan
oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh
pasien setelah mendapatkan penjelasan.
6. Menerima segala akibat atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasi oleh Tenaga
Kesehatan dan atau tidak mematuhi petunjuk yang

72
diberikan oleh Tenaga Kesehatan terhadap masalah
kesehatannya
7. Menghormati hak-hak pasien lain dan hak Tenaga
Kesehatan yang bekerja di Puskesmas
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

e. Pemeliharaan Barang Milik Pelangan (spesimen, rekam


medik, dsb.)
Puskesmas Kualin berkewajiban :
1. Setiap rekam medik harus teridentifikasi secara mudah dan
tepat;
2. Setiap rekam medik bersifat rahasia dan harus terjaga
keberadaannya dan kerahasiaanya;
3. Puskesmas bertanggung jawab terhadap hilang atau
rusaknya rekam medik pasien;
4. Tata cara penyimpanan dan pengidentifikasian rekam medik
diatur dalam standar operasional prosedur.

f. Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien


Puskesmas Kualin memastikan kelengkapan instrumen dan
standar implementasi dalam manajemen risiko dan keselamatan
pasien. Keselamatan pasien (patient safety) telah menjadi isu
global dalam pelayanan kesehatan termasuk juga di puskesmas.
Ada 5 (lima) isu penting yang terkait dengan keselamatan pasien
(patiens safety) di bidang kesehatan yang juga diadopsi oleh
Puskesmas Kualin yaitu: keselamatan pasien (patiens safety),
keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan.
Peralatan di puskesmas yang bisa berdampak kepada
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan
kelanjutan pelayanan puskesmas.
Pelaksanaan Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas Kualin memiliki tujuan, meliputi:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
Kualin;
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas Kualin terhadap
pasien dan masyarakat;

73
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di
Puskesmas Kualin; dan,
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di
Puskesmas Kualin

E. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Pelayanan


Klinis
a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis
Dalam rangka implementasi Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) pelayanan klinis di Puskesmas
Kualin sebagaimana ketentuan dalam pelaksanaan program
keselamatan pasien (patient safety) memiliki 6 (tujuh) standar
atau indikator kinerja klinis keselamatan pasien, meliputi:
1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar;
2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif;
3. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus
Diwaspadai;
4. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang
Benar, Pembedahan Pada PasienYang Benar;
5. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan;
6. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh

b. Pelaporan insiden keselamatan pasien


Setiap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) dan berpotensi menimbulkan bahaya pada
pelayanan klinis di setiap unit Puskesmas Kualin harus segera
dilaporkan untuk segera ditindaklanjuti, meliputi langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD) di setiap unit
Puskesmas Kualin, waiib segera ditindaklanjuti
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/akibat yang
tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, setiap petugas segera buat laporan
insidennya dengan mengisi formulir Laporan Insiden pada
akhir jam keria/shift kepada Tim Peningkatan Mutu
Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) paling
lambat 2x24 jam;

74
3. Tim PMKP akan memeriksa laporan dan melakukan grading
risiko terhadap insiden yang dilaporkan;
4. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan
analisis yang akan dilakukan sebagai berikut:
a) Grade biru: Investigasi sederhana oleh Tim PMKP, waktu
maksimal 1 minggu.
b) Grade hijau: Investigasi sederhana Tim PMKP, waktu
maksimal 2 minggu.
c) Grade kuning: Investigasi komprehensif menggunakan
analisis akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA)
oleh Tim PMKP Puskesmas Kualin, waktu maksimal 45
hari.
d) Grade merah: Investigasi komprehensi menggunakan
analisis akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA)
oleh Tim PMKP Puskesmas Kualin, waktu maksimal 45
hari.
5. Setelah melakukan Root Cause Analysis (RCA), Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) akan membuat laporan dan rekomendasi
untuk perbaikan serta "peringatan" berupa Petuniuk/"Safety
alert" untuk mencegah kejadian yang sama terulang
kembali;
6. Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana
kerja dilaporkan kepada Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Kualin;
7. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Peringatan" diberikan
umpan balik oleh Tim Manajemen Mutu kepada unit terkait.
8. Monitoring dan evaluasi perbaikan dilakukan oleh Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP)

c. Penerapan Manajemen Resiko


Puskesmas Kualin menjalankan implementasi atau penerapan
manajemen risiko dan keselamatan pasien berdasarkan 7
(tujuh) standar atau indikator kinerja keselamatan pasien di
Puskesmas Kualin, meliputi:
1. Standar 1: Membangun kesadaran nilai-nilai keselamatan
pasien.

75
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin memastikan memiliki kebijakan yang
menjabarkan apa yang harus dilakukan staf segera
setelah terjadi insiden, bagaimana langkah-langkah
pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa
yang harus diberikan kepada staf, pasien dan
keluarganya;
b. Memastikan Puskesmas Kualin memiliki kebijakan yang
menjabarkan peran dan akuntabilitas individual bilamana
terjadi insiden;
c. Menumbuhkan budaya melapor dan belajar dari insiden
yang terjadi di Puskesmas Kualin;

2. Standar 2: Komitmen manajemen dalam memimpin dan


mendukung staf dalam program keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin memastikan ada anggota manajemen
yang bertanggungjawab terhadap keselamatan pasien;
b. Dilakukan identifikasi terhadap orang-orang yang bisa
menjadi penggerak dalam dalam program keselamatan
pasien;
c. Prioritaskan keselamatan pasien dalam agenda pertemuan
pimpinan atau manajemen;
d. Memasukkan program keselamatan pasien dalam semua
program latihan staf puskesmas dan memastikan
pelatihan ini diikuti dan diukur efektivitasnya.

3. Standar 3: Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko.


Penerapan/Implementasi:
a. Telaah kembali struktur dan proses yang ada dalam
manajemen risiko klinis maupun non klinis, serta
memastikan hal tersebut mencakup dan terintegrasi
dengan keselamatan pasien dan staf;
b. Mengembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem
pengelolaan risiko yang dapat dimonitor oleh manajemen;
c. Menggunakan informasi yang benar dan jelas dari sistem
pelaporan insiden dan assessment risiko untuk dapat

76
secara proaktif meningkatkan terhadap kepedulian
pasien.

4. Standar 4: Mengembangkan sistem pelaporan keselamatan


pasien.
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin melengkapi rencana implementasi
sistem pelaporan insiden;
b. Pelaporan terhadap insiden kejadian yang tidak
Diharapkan dan nyaris cedera dilakukan dengan tepat
waktu.

5. Standar 5: Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien.


Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin memastikan memiliki kebijakan yang
secara jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka
tentang insiden dengan pasien dan keluarganya;
b. Puskesmas Kualin memastikan pasien dan keluarganya
mendapat informasi yang benar dan jelas bila terjadi
insiden;
c. Manajemen memberikan dukungan, pelatihan dan
dorongan semangat kepada staf agar selalu terbuka
kepada pasien dan keluarganya.
6. Standar 6: Belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin memastikan staf yang terkait telah
terlatih untuk melakukan kajian insiden secara tepat yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab;
b. Puskesmas Kualin memastikan mengembangkan
kebijakan yang menjabarkan dengan jelas kriteria
pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause Analyse)
atau Faillure Modes and Effect Analyse (FMEA) atau
metode analisis yang lain yang harus mencakup semua
insiden yang telah terjadi dan minimum satu kali per
tahun untuk proses risiko tinggi.

77
7. Standar 7: Upaya pencegahan cedera melalui implementasi
sistem keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin menggunakan informasi yang benar
dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan,
assessment risiko, kajian insiden dan audit serta analisis
untuk menentukan penyelesaian permasalahannya;
b. Penyelesaian permasalahan tersebut dapat mencakup
penjabaran struktur dan proses, penyesuaian pelatihan
staf atau kegiatan klinis, termasuk menggunakan
instrument yang menjamin keselamatan pasien.

d. Analisis dan Tindak Lanjut


Puskesmas Kualin melakukan kegiatan analisis terhadap
insiden yang tidak diharapkan melalui sebuah mekanisme
pelaporan di atas dengan menggunakan form laporan insiden.
Selanjutnya analisis dlakukan oleh Tim Manajemen Risiko atau
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dan
dilaporkan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan Kepala Puskesmas Kualin. Kejadian tersebut
selanjutnya diupayakan penyelesaiannya sebagai bentuk tindak
lanjut dari permasalahan tersebut.

F. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Pelayanan Klinis


a. Umum :
Puskesmas Kualin merencanakan dan menerapkan
pemantauan, pengukuran, analisa dan proses peningkatan
pelayanan klinis yang diperlukan yang bertujuan:
1. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan klinis
2. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan
3. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem
Manajemen Mutu
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan
termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.

b. Kepuasan Pelanggan :
1. Respon kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala;

78
2. Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur
kinerja sistem manajemen mutu serta mengetahui apakah
persyaratan pelangan telah dipenuhi;
3. Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan
informasi tertuang dalam prosedur.

c. Audit Internal :
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Kualin dilakukan audit internal
secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan
pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim
yang telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas.
Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional
Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Kualin.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada auditee dan pengamatan secara langsung (observasi).
Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit
internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak
dapat terselesaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Kualin sebagai bahan
masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan
dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian
lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Tanggung Jawab, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal

d. Pemantauan dan Pengukuran Proses Kinerja dan Hasil


Layanan Klinis :
1. Metode pemantauan dan pengukuran proses yang
digunakan untuk mengevaluasi efektifitas sistem
manajemen mutu dan pelayanan harus menggunakan
metode yang pantas untuk pemantuan;

79
2. Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah
direncanakan;
3. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk
memastikan kesesuaian terhadap pelayanan;
4. Pemantauan pelayanan dilakukan sesuai prosedur;
5. Tujuan pemantauan pelayanan untuk memastikan semua
persyaratan pelayanan terpenuhi;
6. Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah
ditentukan;
7. Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk pegawai
yang melaksanakannya.

e. Pengendalian terhadap produk / hasil layanan klinis yang


tidak sesuai :
1. Proses pengendalian dilakukan setelah diketahui ada hasil
yang tidak sesuai melalui metode yang meliputi umpan balik
dan tindak lanjut;
2. Pelayanan tidak sesuai adalah pelayanan yang kondisinya
berada di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan;
3. Pelayanan tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak
dipergunakan ke proses berikutnya;
4. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani pelayanan tidak sesuai ditetapkan dalam
prosedur;
5. Ketidaksesuaian dan tindakan yang dilakukan harus di
dokumentasikan;
6. Bilamana pelayanan tidak sesuai dilakukan tindakan
korektif maka harus dilakukan verifikasi ulang;
7. Bilamana pelayanan tidak sesuai telah terlanjur diterima
oleh sasaran, maka Puskemas harus mengambil langkah-
langkah yang sesuai untuk menanggulangi akibat/potensi
akibatnya

80
f. Analisa Data
1. Data-data proses atau implementasi ssitem manajemen
mutu Harus dikelola dengan baik;
2. Data dianalisa dengan menggunakan tehnik-tehnik yang
sesuai seperti menggunakan tehnik statistik;
3. Analisa data juga dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan dan Identifikasi Kebutuhan Masyarakat untuk
mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan Puskesmas;
4. Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan dan tindakan-tindakan
perbaikan yang diperlukan.

g. Peningkatan Berkelanjutan
1. Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib
melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap
efektifitas system manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya;
2. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang
dalam kebijakan mutu, sasaran kinerja/mutu, hasil audit,
analisa data survey kepuasan pelanggan dan survey
Identifikasi kebutuhan masyarakat, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen

h. Tindakan Korektif
Tindakan korektif yang dilakukan oleh Puskesmas Kualin pada
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk
mengurangi, mengidentifikasi penyebab ketidaksesuaian mutu
layanan klinis antara lain :
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang
diperlukan agar ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak
akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan
klinis dilakukan secara benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis
yang telah dilakukan;
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;

81
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan
sasaran mutu Puskesmas Kualin;
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari
proses kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan klinis;
8. Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9. Komplain dari pelanggan Puskesmas Kualin atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses
monitoring dan pengukuran dari pelayanan klinis;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan
kepada Ketua Tim Manajemen Mutu untuk segera dilakukan
tindakan perbaikan.
13. Keluhan dari pelanggan Puskesmas Kualin (baik lisan
maupun tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan,
keluhan tersebut didapat dari kotak saran, media informasi
atau secara langsung dan dituangkan dalam buku keluhan
masyarakat pada tim survei dan keluhan pelanggan
selanjutnya dilaporkan ke Ketua Tim Manajemen Mutu
untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan tindak
lanjut keluhan pelanggan.
i. Tindakan Pencegahan
Ketua Tim Manajemen Mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan
klinis dengan cara melakukan :
1. Cross check dokumen/syarat;
2. Self assessment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas
permintaan Ketua Tim Manajemen Mutu;
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM)

82
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI

Puskesmas Kualin memastikan implementasi Sistem Manajemen Mutu


dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sebagaimana prosedur
monitoring dan evaluasi yang berlaku. Monitoring dan evaluasi dilakukan
berdasarkan perencanaan yang terjadwal melalui proses analisis terhadap
temuan yang didapatkan, meliputi ruang lingkup ketentuang;
1. Penyerahan laporan evaluasi pencapaian sasaran mutu Puskesmas
Kualin maksimal disampaikan sebelum tanggal 15 setiap triwulan
kepada Ketua Tim Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala
Bagian Tata Usaha dan Kepala Puskesmas Kualin;
2. Laporan Pencapaian Sasaran Mutu dibuat dengan sedikitnya memuat 4
(empat) hal, yaitu :
a. Deskripsi parameter sasaran mutu yang ditetapkan termasuk target
pencapaian;
b. Hasil pencapaian sasaran mutu sampai dengan periode pelaporan,
disajikan dalam bentuk format Pencapaian Sasaran Mutu dan
angka-angka maupun grafik;
c. Analisa akar penyebab masalah apabila hasil pencapaian sasaran
mutu tidak tercapai;
d. Rencana tindakan koreksi yang akan dilakukan terhadap akar
masalah dan target waktu penyelesaian;
3. Tata cara evaluasi data dan pelaporan dijabarkan secara detail dalam
Kebijakan dan Prosedur Pelaporan dan Evaluasi Sasaran Mutu.

83
BAB VIII
PENUTUP

Manual Mutu merupakan dokumen yang sangat penting dalam


pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Kualin. Segala hal yang
tertuang dalam Manual Mutu merupakan acuan dalam upaya peningkatan
mutu bagi seluruh pegawai dan tenaga kesehatan yang berada dalam
lingkup Puskesmas Kualin.
Harapan kami, dengan tersusunnya Manual Mutu ini, kualitas Sistem
Manajemen Mutu di Puskesmas Kualin dapat mencapai tingkatan yang
lebih baik dan dapat mencapai kepuasan pelayanan yang sesuai dengan
harapan konsumen.
Manual Mutu akan direvisi secara berkala setiap 3 tahun sekali dan
disesuaikan dengan kondisi Puskesmas.

84
Lampiran 1 – Denah Bangunan Puskesmas Kualin

85

You might also like