Professional Documents
Culture Documents
PEDOMAN MANUAL MUTU Nu
PEDOMAN MANUAL MUTU Nu
PUSKESMAS KUALIN
Kab. Timor Tengah Selatan
2019
DAFTAR ISI
1
Kata Pengantar .......................................................................................... 3
BAB I – PENDAHULUAN ............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Ruang Lingkup ...............................................................................
31
1.3 Tujuan Manual Mutu .....................................................................
41
1.4 Landasan Hukum dan Acuan .........................................................
42
1.5 Istilah dan Definisi .........................................................................
43
BAB II – SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN .................................................................................
45
2.1 Persyaratan ....................................................................................
45
2.2 Pengendalian Dokumen ..................................................................
46
2.3 Pengendalian Rekaman...................................................................
52
BAB III – TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ..............................................
53
3.1 Komitmen Manajemen ....................................................................
53
3.2 Fokus Pada Sasaran/Pasien ...........................................................
53
3.3 Kebijakan Mutu ..............................................................................
53
3.4 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja ...........................................................................................
54
3.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi ...............................
55
A. Tanggung Jawab dan Wewenang ................................................
55
B. Struktur Organisasi ...................................................................
58
C. Komunikasi Internal ..................................................................
58
2
3.6 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pendukung Mutu Puskesmas ......
59
BAB IV – TINJAUAN MANAJEMEN .............................................................
62
4.1 Umum ............................................................................................
62
4.2 Masukan Tinjauan Manajemen ......................................................
62
4.3 Luaran Tinjauan Manajemen ..........................................................
62
BAB V – MANAJEMEN SUMBER DAYA ......................................................
64
5.1 Penyediaan Sumber Daya ...............................................................
64
5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................
64
5.3 Infrastruktur / Prasarana ..............................................................
65
5.4 Lingkungan Kerja ...........................................................................
65
BAB VI – PENYELENGGARAAN PELAYANAN ..............................................
67
6.1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) ..............................................
67
6.2 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) ...............................................
79
BAB VII – MONITORING DAN EVALUASI ...................................................
98
BAB VIII – PENUTUP ..................................................................................
99
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan berkat dan KaruniaNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Manual Mutu Puskesmas Kualin Tahun 2019.
4
Kualin, 8 Januari 2019
Kepala Puskesmas Kualin
Yolvi M. Kitu,S.Tr.Keb
NIP. 19760121 200502 2 005
BAB I
PENDAHULUAN
PROFIL ORGANISASI
6
4. Kode Pos : 85562
5. Nomor Telepon :
6. E-mail : puskesmaskualin@yahoo.com
7. Pimpinan : Yolvi M. Kitu,S.Tr.Keb
8. Tahun Berdiri : 2006
9. Tipe Puskesmas : Rawat Jalan
10. Jenis Puskesmas : Puskesmas Sangat Terpencil
11. Luas Puskesmas : 1.000 m2
12. Luas Bangunan :
13. Luas Wilayah Kerja : 345,9 km2
LUAS WILAYAH
NO DESA
(KM2)
1 Kualin 25,31
2 Tuafanu 33,55
3 Toineke 39,30
7
4 Kiufatu 17,11
5 Nunusunu 33,26
6 Oni 17,71
7 Tuapakas 20,76
8 Oemaman 8,84
Jumlah/Total 195,84
Sumber : Kantor Camat Kualin
4. Data Kependudukan
Berdasarkan hasil registrasi penduduk (Kec. Kualin dalam
Angka 2017) jumlah penduduk Kecamatan Kualin berjumlah
21.673 jiwa. Dengan perincian Laki-laki berjumlah 10.873jiwa
dan perempuan 10.800 jiwa. Persebaran penduduk di
Kecamatan Kualin belum merata. Desa dengan jumlah
penduduk terbanyak adalah Desa Nunusunu, sedangkan Desa
yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah
Desa Kiufatu.
Gambaran jumlah penduduk, rumah tangga, kepadatan
per km2, Luas wilayah, jumlah RT dan RW di Kecamatan Kualin
menurut Desa dapat dilihat pada tabel berikut :
8
2. Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Kualin
a). Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Kualin terdiri atas 1
unit Puskesmas di Desa Kualin, 2 unit Puskesmas Pembantu di Desa
Nunusunu dan Desa Tuapakas, 2 unit Polindes di Desa Oni dan
Desa Kiufatu, 1 unit Poskesdes di Desa Toineke serta 31 unit
Posyandu.
Tabel 3. Data Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Kualin
9
8 Oemaman - - - - 2
JUMLAH 1 2 2 1 31
10
4 Kiufatu - 1 orang 1 orang
5 Nunusunu 1 orang - 1 orang
6 Oni - - 1 orang
7 Tuapakas - - 1 orang
8 Oemaman 1 orang - 1 orang
3 orang 2 orang 9 orang
Total
14 orang
yang professional
7. Tujuan Puskesmas
1. Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan
pasien
2. Menjadi Puskesmas terbaik pilihan masyarakat
3. Mewujudkan tata kelola Puskesmas yang professional, akuntabel,
efektif dan efisien.
11
8. Sasaran Puskesmas
a). UKM : masyarakat di wilayah kerja Kecamatan Kualin yang meliputi
8 Desa yaitu Lintas Sektor, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,
Kepala Keluarga, Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Neonatus, Bayi,
Anak usia pra sekolah, anak sekolah, remaja, PUS, WUS, dan
Lansia.
b). UKP : Pasien dan pengunjung Puskesmas
9. Kebijakan Mutu
“ Puskesmas Kualin Memberikan Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat dengan Memperhatikan Kebutuhan dan Harapan
Pelanggan “
12
12. Tata tertib di Puskesmas Kualin
1. Jam kerja Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Kontrak, dan Tenaga
Sukarela pada Puskesmas Kualin diatur sebagai berikut :
JAM KERJA RAWAT JALAN
a. Jam Absensi Pegawai
Senin – Kamis : PKL 07.00 – PKL 14.00 WITA
Jum’at : PKL 07.00 – PKL 11.00 WITA
Sabtu : PKL 07.00 – PKL 12.30 WITA
b. Jam Buka Loket
Senin – Kamis : PKL 07.30 – PKL 11.00 WITA
Jum’at : PKL 07.30 – PKL 10.00 WITA
Sabtu : PKL 07.30 – PKL 10.30 WITA
c. Jam Pelayanan Rawat Jalan
Senin – Kamis : PKL 08.00 – PKL 13.00 WITA
Jum’at : PKL 08.00 – PKL 10.30 WITA
Sabtu : PKL 08.00 – PKL 12.00 WITA
JAM KERJA PELAYANAN 24 JAM
13
a. Persalinan : 24 JAM
b. Unit Gawat Darurat : 24 JAM
14
Bila setelah mendapatkan Teguran Tertulis Ketiga, Tenaga
Sukarela tersebut masih mengulanginya maka akan diberi
sanksi diberhentikan bekerja di Puskesmas Kualin.
8. Semua berkas hadir dan teguran akan diarsipkan.
3. Aturan Cuti
Karyawan-karyawati Puskesmas Kualin mempunyai Hak untuk
Cuti sebagai berikut :
a. PNS
Cuti Tahunan :
1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti
tahunan.
2. Lamanya cuti selama 12 hari kerja
3. Cuti tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka
waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.
4. Untuk mendapatkan cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pejabat yang berwewenang memberikan cuti.
5. Cuti Tahunan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwewenang memberikan cuti.
6. Apabila cuti tahunan tidak diambil dalam tahun yang
bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk
16
paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti
tahunan dalam tahun yang sedang berjalan
7. Cuti tahunan yang tidak pernah diambil lebih dari 2 (dua)
tahun berturut-turut, dapat diambil dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh empat) hari
kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang
berjalan.
Cuti Besar :
1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya
6 (enam) tahun secara terus menerus berhak atas cuti
besar, lamanya 3 (tiga) bulan,
2. Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
3. Untuk mendapatkan cuti besar, PNS yang bersangkutan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwewenang memberikan cuti.
4. Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwewenang memberikan cuti.
Cuti Sakit :
1. Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua)
hari berhak atas cuti sakitnya dengan ketentuan bahwa ia
harus memberitahukan kepada atasannya.
2. Pegawai Negeri Sipil yang sakit 2 (dua) hari sampai dengan
14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan
ketentuan bahwa PNS yang bersangkutan harus
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwewenang memberikan cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter.
3. Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14
(empat belas) hari berhak cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa PNS yang bersangkutan harus mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
17
berwewenang memberikan cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
4. Surat Keterangan Dokter sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 antara lain menyatakan tentang perlunya diberikan
cuti, lamanya cuti dan keterangan lain yang dipandang
perlu
5. Cuti Sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 diberikan
untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun.
6. Jangka waktu cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat
5 dapat ditambah untuk paling lama 6 (enam) bulan apabila
dipandang perlu berdasarkan surat keterangan dokter yang
ditunjuk oleh Menteri Kesehatan
7. Pegawai Negeri Sipil yang tidak sembuh dari penyakitnya
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 5
dan ayat 6, harus diuji kembali kesehatannya oleh dokter
yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan
8. Apabila berdasarkan hasil pengujuan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 7, PNS yang
bersangkutan belum sembuh dari penyakitnya, maka ia
diberhentikan dengan hormat jabatannya karena sakit dan
mendapat uang tunggu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Cuti Bersalin :
1. Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga PNS
wanita berhak atas cuti bersalin, selama 3 bulan. Cuti
diambil 1 bulan menjelang persalinan.
2. Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya,
kepada PNS wanita diberi cuti diluar tanggungan Negara
3. Lamanya cuti bersalin tersebut dalam ayat 1 dan 2 adalah 1
(satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan
Cuti Karena :
1. Alasan Penting adalah karena :
a. Ibu, Bapak, Isteri/Suami, Anak, Kakak, Mertua, atau
Menantu sakit atau meninggal dunia;
18
b. Salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam
huruf (a) meninggal dunia dan menurut ketentuan
hukum yang berlaku PNS yang bersangkutan harus
mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang
meninggal dunia itu;
c. Melangsungkan perkawinan yang pertama;
d. Alasan penting lainnya yang ditetapkan oleh Presiden.
2. Cuti Diluar Tanggungan Negara :
a. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus
menerus karena Negara dengan alasan-alasan penting
dan mendesak dapat diberikan cuti diluar
Tanggungan Negara;
b. Cuti diluar tanggungan Negara dapat diberikan untuk
paling lama 3 (tiga) tahun;
c. Jangka waktu cuti diluar tanggungan negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada
alasan-alasan penting untuk memperpanjangnya.
b. Tenaga Kontrak / PTT
Cuti Melahirkan : 3 bulan
Dispensasi : 12 hari, dikurangi cuti
bersama
Menikah : 2 minggu
Istri Melahirkan/keguguran : 1 minggu
Kerabat Kandung Meninggal : 3 hari
c. Tenaga Sukarela
Cuti Melahirkan : 3 bulan
Menikah : 2 minggu
Istri Melahirkan/keguguran : 1 minggu
Kerabat Kandung meninggal : 3 hari
Setiap petugs wajib mematuhi peraturan sebagai berikut :
1. Setiap petugas mengajukan cuti membuat surat
permohonan cuti beserta alasan cuti dan pelimpahan Tugas
kepada petugas lain yang telah ditanda tangani kedua belah
pihak
2. Berkas tersebut rangkap 3 dan ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas, dengan ketentuan satu berkas untuk arsip di
19
TU, satu berkas untuk karyawan yang bersangkutan dan
satu berkas untuk dikirim ke Dinas Kesehatan.
3. Berkas masuk ke Tata Usaha Puskesmas Kualin paling
lambat 2 minggu sebelum tanggal cuti.
20
4. Petugas mendokumentasikan hasil briefing dan apel pagi
Puskesmas pada buku notulensi Briefing.
21
2. Kepala Puskesmas memberi nilai indikator perilaku kerja
pegawai yang meliputi : Orientasi pelayanan, Integritas,
Disiplin, Kerja Sama, Kepemimpinan khusus untuk yang
memangku jabatan Struktural.
3. Kepala Puskesmas memerintahkan bagian tata usaha untuk
mengetik prilaku kerja pada SKP Pegawai.
4. Pegawai menerima hasil penilaian yang telah disetujui oleh
Kepala Puskesmas
5. Bagian tata usaha mengirim hasil penilaian kinerja ke Dinas
Kesehatan, bagi tenaga fungsional umum hasil diserahkan
langsung ke bagian kepegawaian Dinas dan bagi tenaga
fungsional tertentu dan Struktural dimintakan persetujuan
dari Sekretaris Dinas.
6. Bagain tata usaha mengambil hasil penilaian kinerja
dibagian kepegawaian untuk diarsipkan di Puskesmas dan
diberikan kepada pegawai yang bersangkutan.
22
1. Petugas membuat daftar nama, jenis ketenagaan dan
jabatan pegawai Puskesmas Kualin.
2. Petugas membuat daftar sesuai dengan jenis kompetensi
ijazah dan kompetensi pelatihan setiap pegawai, sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
3. Petugas membuat daftar kompetensi ijazah dan pelatihan
yang telah dimiliki oleh pegawai Puskesmas Kualin.
4. Petugas membuat rencana pengembangan kompetensi
pegawai, sesuai dengan kebutuhan kompetensi ijazah yang
belum terpenuhi
5. Kepala Tata Usaha mengarsipkan dan mengirimkan surat
usulan pengembangan kompetensi pegawai ke Bagian
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Dinas
Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
23
Harian, Cara Pembayaran, Jenis Penyakit, serta Laporan Lainnya
sebagaimana dibutuhkan di dalam Manajemen Puskesmas.
24
8) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dirawat di Puskesmas Kualin
9) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan kecuali untuk kasus
KLB.
25
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan
26
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi Puskesmas meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Pelayanan Klinis atau Upaya Kesehatan Perorangan.
Ruang Lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Kualin
mencakup :
27
Sabtu 08.00 – 12.00
28
Jumat
Sabtu 08.00 – 10.30
08.00 – 12.00
29
Ambulance Pelayanan Rujukan Tidak Setiap Hari 24 Jam
Terencana
30
H Institusi yang dibina
III KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar, untuk
kunjungan lengkap
2. Drop out K4 - K1
3. Pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai standar ( KN3 )
4. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi / komplikasi
5. Bumil resti / komplikasi yang tertangani
6. Akses terhadap ketersediaan darah
B Kesehatan Bayi
1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi
2. Cakupan BBLR ditangani
3. Cakupan kunjungan bayi
4. Neonatus resti / komplikasi yang tertangani
C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita
( kontak pertama )
2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak pra
sekolah
D Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Pelayanan kesehatan anak Sekolah Dasar oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih / guru UKS / dokter kecil
E 1. Akseptor KB aktif di Puskesmas ( CU )
2. Akseptor aktif MKET di Puskesmas
3. Akseptor MKET dengan komplikasi
4. Akseptor MKET dengan kegagalan
IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemberian kapsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada balita 2 kali
/ tahun
2. Pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada ibu hamil
3. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin
4. Balita naik berat badannya
5. Balita bawah garis merah
6. Balita gizi buruk mendapat perawatan
7. Kecamatan bebas rawan gizi
8. Desa dengan garam beryodium
9. Cakupan WUS yang mendapat kapsul yodium
31
V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
A TB Paru
1. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif
2. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negatif Rontgen
positif
3. Kesembuhan penderita TBC BTA +
B Malaria
1. Pemeriksaan Sediaan Darah ( SD ) pada penderita Malaria Klinis
*)
2. Penderita Malaria Klinis yang diobati
3. Penderita( + ) positif Malaria yang diobati sesuai standar
4. Penderita yang terdeteksi Malaria berat di Puskesmas yang
dirujuk ke RS *)
C Kusta
1. Penemuan tersangka penderita Kusta
2. Pengobatan penderita Kusta
3. Pemeriksaan kontak penderita
4. Penderita kusta selesai berobat ( RTF rate )
D Pelayanan Imunisasi *)
1. Imunisasi DPT1 pada bayi
2. Drop Out DPT3 – Campak
3. Imunisasi HB1 < 7 hari
4. Imunisasi Campak pada bayi
5. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
6. munisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
7. Desa / kelurahan UCI
E Diare
1. Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan kader
2. Kasus Diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral
Rehidrasi
3. Kasus Diare ditangani dengan Rehidrasi intra vena
4. Balita Diare yang ditangani
F ISPA
1. Penemuan kasus Pneumonia dan Pneumonia berat oleh
Puskesmas dan kader
2. Jumlah kasus Pneumonia dan Pneumonia berat yang ditangani
3. Jumlah kasus Pneumonia berat / dengan tanda bahaya yang
ditangani / dirujuk
32
G Deman Berdarah Dengue ( DBD) *)
Angka Bebas Jentik ( ABJ )
Cakupan Penyelidikan Epidemiologi ( PE )
Penderita DBD yang ditangani
H Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV / AIDS
1. Kasus IMS yang diobati
J Pencegahan dan Penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis *)
1. Kasus Filariasis yang ditangani
2. Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis
3. Prosentase pengobatan selektif F. Buski
K Acute Flacid Paralysis Rate per 100. 000 penduduk
33
1. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan
jiwa, masalahNapza dll, dari rujukan kader dan masyarakat
2. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS /
spesialis
3. Deteksi dan penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku,
gangguan jiwa,gangguan
4. Cakupan pelayanan gangguan jiwa
E Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu
2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK
3. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD / MI
4. Perawatan kesehatan gigi pada SD / MI
5. Murid SD / MI mendapat perawatan kesehatan gigi
6. Gigi tetap yang dicabut
7. Gigi tetap yang ditambal permanen
G Bina Kesehatan Tradisional
1. Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat
2. Pembinaan pengobatan Tradisional yang menggunakan tanaman
obat
3. Pembinaan pengobatan Tradisional dengan keterampilan
4. Pembinaan pengobatan Tradisional lainnya
34
Manual Mutu merupakan pedoman bagi Puskesmas Kualin. Manual
Mutu menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu di Puskesmas.
Manual mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :
a. Mendokumentasikan kebijakan dan sasaran mutu sebagai bukti
dari komitmen pimpinan puskesmas
b. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh
pegawai puskesmas.
c. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu
yang terdokumentasi
d. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan
dalam mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang
telah ditentukan
e. Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan
UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
35
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2017
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Layanan
Publik;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
36
f. Kerangka Acuan Kegiatan : Suatu dokumen yang
menginformasikan gambaran pendahuluan, latar belakang,
tujuan umum dan tujuan khusus, kegiatan pokok dan rincian
kegiatan, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan serta
pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.
g. Rekam Implementasi : Dokumen yang menjadi bukti objektif
dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam
kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau
kegiatan yang direncanakan.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
37
2.1 PERSYARATAN
1. Persyaratan Umum
a). Puskesmas Kualin menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan Standar
Akreditasi Puskesmas.
b). Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.
c). Sumber daya / informasi yang diperlukan untuk menjalankan
sistem manajemen mutu dipastikan dipenuhi, termasuk
sumber daya untuk mendukung pencapaian sasaran yang
sudah direncanakan.
d). Manajemen memantau, mengukur, menganalisa setiap proses
atau kegiatan dan melakukan tindakan perbaikan
e). Kegiatan sistem manajemen mutu menerapkan prinsip
manajemen : Plan – Do – Check – Action (PDCA) dan
pengendalian proses dilakukan sejak awal kegiatan. PDCA
adalah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan
perbaikan yang berkelanjutan.
2. Persyaratan Dokumen
Puskesmas Kualin melaksanakan pendokumentasi Sistem
Manajemen Mutu terhadap Kebijakan, Manual Mutu, sasaran
mutu, dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh Standar
Akreditasi Puskesmas serta prosedur yang diperlukan untuk
memastikan efektifitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian proses serta rekaman mutu.
Secara umum level dokumentasi sistem mutu adalah sebagai
berikut:
Dokumen level 1 : Kebijakan, Manual Mutu
Dokumen level 2 : Sasaran Kinerja Mutu
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen level 4 : Rekaman Mutu, Formulir, Dokumen Pendukung
Dokumen level 5 : Dokumen Eksternal
3. Manual Mutu
38
a. Manual Mutu dibuat oleh Ketua Tim Manajemen Mutu
Puskesmas Kualin dan disahkan oleh Kepala Puskesmas
Kualin serta didistribusikan keseluruh unit.
b. Ketua Tim Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk
menjamin kesesuaian dan efektifitas Sistem Manajemen Mutu
dan melaporkan hasil / kinerja Sistem Manajemen Mutu
kepada Kepala Puskesmas
c. Manual Mutu ini termasuk dokumen terkendali. Tata cara
pengendaliannya mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang
dalam Kebijakan Kepala Puskesmas tentang Pedoman
Pengendalian Dokumen.
d. Manual Mutu ini akan ditinjau ulang setahun sekali untuk
penyesuaian / perbaikan.
39
b. Manual Mutu : MM/[XX]/[MM]/[YYYY]/Rev.(00)
XX = Nomor Urut Manual
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
Rev.(xx) = Revisi dokumen ke berapa
c. Panduan / Pedoman Kerja :
PD/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]/Rev.(xx)
BAB = Asal Bab Dokumen
XX = Nomor Urut Panduan / Pedoman
POKJA = unit kerja ADM / UKP / UKM / MT (mutu)
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
Rev.(xx) = Revisi dokumen ke berapa
d. Kerangka Acuan Kegiatan :
KAK/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]/Rev.(xx)
BAB = Asal Bab Dokumen
XX = Nomor Urut Kerangka Acuan Kegiatan
POKJA = unit kerja ADM / UKM / UKP / MT (mutu)
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
Rev.(xx) = Revisi dokumen ke berapa
e. Standar Operasional Prosedur :
SOP/[BAB].[XXX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]
BAB = Asal Bab Dokumen
XXX = Nomor Urut Standar Operasional Prosedur
POKJA = unit kerja ADM / UKM / UKP / MT (mutu)
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
f. Standar Operasional Prosedur Klinis:
SOP-K/[UNIT]/[XXX]/[MM]/[YYYY]
UNIT = Asal Bab SOP
UMUM = Pemeriksaan Umum / Poli Umum
GIGI = Kesehatan Gigi dan Mulut / Poli Gigi
KIA = Kesehatan Ibu dan Anak
KB = Keluarga Berencana
GZ = Klinik Gizi
ST = Klinik Sanitarian
40
UGD = Unit Gawat Darurat
PONED = Ruang Persalinan
PWT = Asuhan Keperawatan
LGD = Kegiatan Luar Gedung
XXX = Nomor Urut Standar Operasional Prosedur
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
g. Rekaman : REK/[BAB].[XX]/[POKJA]/[MM]/[YYYY]
BAB = Asal Bab Rekaman
XX = Nomor Urut Rekaman
POKJA = unit kerja ADM / UKM / UKP / MUTU
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
h. Daftar Tilik : TILIK [NO.SOP]/[XXX]/MT/[MM]/[YYYY]
NO.SOP = Nomor Dokumen SOP
XX = Nomor Urut Daftar Tilik
MM = Bulan Terbit
YYYY = Tahun Terbit
i. Dokumen Eksternal, khusus buku-buku atau Peraturan yang
dijadikan referensi untuk melaksanakan kegiatan :
DE/[JENIS]/[XX]/[BAB]/2018
DE = Dokumen Eksternal
JENIS = Jenis Dokumen
PRU = Peraturan Perundang-undang (UU, PP, Perda, Perbup,
PMK, KMK)
STD = Standar Kompetensi
PDM = Pedoman, Buku Saku, dll.
JUKNIS = Petunjuk Teknis
TTK = Tidak Terkategorikan
BAB = Asal Bab Dokumen
XX = Nomor Urut Dokumen Eksternal
5. Pengesahan dokumen :
a. Penanggung jawab menyerahkan dokumen yang sudah diberi
nomor dokumen ke Sekretaris Tim Manajemen Mutu
b. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyerahkan dokumen ke
Kepala Puskesmas
c. Kepala Puskesmas mengesahkan dokumen
41
d. Sekretaris Tim Manajemen Mutu memberikan stempel pada
dokumen asli “ DOKUMEN INDUK “ warna ungu.
6. Pendistribusian Dokumen
a. Sekretaris Tim Manajemen Mutu memfotokopi dokumen yang
sudah disahkan oleh Kepala Puskesmas
b. Sekretaris Tim Manajemem Mutu memberi stempel
“DOKUMEN TERKENDALI” warna ungu pada dokumen yang
difotokopi.
c. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyiapkan buku ekspedisi
d. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyimpan dokumen asli di
Sekretariat
e. Sekretaris Tim Manajemen Mutu mendistribusikan dokumen
fotocopy yang terkendali ke Penanggung Jawab
7. Penyimpanan Dokumen :
a. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyimpan dokumen asli di
Ruang Tata Usaha.
b. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menyimpan dokumen dengan
masa penyimpanan 5 tahun.
c. Sekretaris Tim Manajemen Mutu melakukan penyimpanan dan
penataan dokumen dengan tata cara sebagai berikut :
1. Dokumen dikelompokkan berdasarkan pokja
2. Untuk Pokja Admin dimasukkan kedalam map plastik
warna kuning, Pokja UKM dimasukkan kedalam map
plastik warna merah, dan Pokja UKP dimasukkan kedalam
map plastik warna biru.
3. Masing-masing kriteria dimasukkan kedalam map plastik
sesuai warna pokja masing-masing dan diberi judul dan
daftar isi.
4. Tiap Elemen Penilaian ditandai dengan kertas pembatas
berwarna
6. Pemberian label atau judul di setiap tempat penyimpanan
dokumen (Rak/Box File/Map)
8. Penyimpanan Rekam Medis :
a. Dokumen rekam medis wajib disimpan sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun, terhitung tanggal terakhir pasien meninggal atau
pindah tempat tinggal, setelah batas waktu sebagaimana
dimaksud diatas dilampaui, maka rekam medis dapat
dimusnahkan.
42
b. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada
setiap resep diberi tanda umum / KIS / ASKES /
Jamkesmas / Jamkesda / Gratis.
9. Revisi atau perubahan dokumen :
a. Dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau
seluruh isi dokumen.
b. Revisi atau perubahan dokumen harus sepengetahuan
Koordinator Upaya dan/atau Ketua Tim Manajemen Mutu.
c. Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan
berkelanjutan.
d. Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan
ke Pengendali Dokumen untuk pencatatan, penomoran,
penggandaan dan pendistribusian.
e. Dokumen yang dirubah/direvisi ditarik oleh Pengendali
Dokumen dan diberi cap “KADALUARSA”.
10. Pemusnahan Dokumen
a. Sekretaris Tim Manajemen Mutu melakukan pengecekan
dokumen yang telah melewati batas waktu penyimpanan atau
dokumen yang sudah tidak berlaku;
b. Sekretaris Tim Manajemen Mutu mendokumentasikan
dokumen yang akan dimusnahkan di form pemusnahan
dokumen;
c. Sekretaris Tim Manajemen Mutu membuat surat
pemberitahuan pemusnahan (Berita Acara Pemusnahan
Dokumen) ke Dinas Kesehatan Kabupaten TTS;
d. Sekretaris Tim Manajemen Mutu menunggu umpan balik
persetujuan pemusnahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
TTS;
e. Apablia Dinas Kesehatan Kabupaten TTS tidak menyetujui
pemusnahan dokumen, maka Sekretaris Tim Manajemen Mutu
menyimpan kembali dokumen dalam jangka waktu satu tahun;
f. Apablia Dinas Kesehatan Kabupaten TTS menyetujui
pemusnahan dokumen, maka Sekretaris Tim Manajemen Mutu
membuat persiapan untuk pemusnahan;
g. Sekretaris Tim Manajemen Mutu membuat form Berita Acara
Pemusnahan Dokumen;
h. Sekretaris Tim Manajemen Mutu memusnahkan dokumen.
43
2.3 PENGENDALIAN REKAMAN
a. Pengendalian rekaman adalah suatu kegiatan kepengurusan
rekaman yang memberikan bukti objektif dari aktifitas yang
dilaksanakan atau hasil yang dicapai.
b. Prosedur kerja ini dibuat sebagai pedoman petugas untuk
mengendalikan pengelolaan rekaman di Puskesmas Kualin.
c. Semua rekaman dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan
terdokumentasikan dengan rapi sehingga mudah dan cepat
ditemukan bila diperlukan.
44
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
45
relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi. Kebijakan mutu
didefinisikan pada halaman 13 (tiga belas) manual mutu ini. Kebijakan
mutu diperbanyak terutama kepada sasaran mutu dan ditempelkan
ditempat-tempat yang strategis di dalam organisasi Puskesmas Kualin.
B. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan
sasaran mutu. Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan
mengacu kepada standar kinerja dan layanan yang ditetapkan,
yang meliputi indikator pelayanan manajemen, indikator pelayanan
klinis dan indikator penyelenggaraan upaya puskesmas yang
diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh
Puskesmas Kualin serta mengacu kepada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan target kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Timor Tengah Selatan.
46
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan / Pelayanan
Klinis, meliputi :
1. Kepala Puskesmas :
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung Jawab terhadap seluruh pelayanan yang
dilakukan Puskesmas baik dalam gedung maupun pelayanan
diluar gedung;
b. Bertanggung Jawab terhadap seluruh pegawai yang bekerja
dalam naungan instansi Puskesmas Kualin;
c. Bertanggung Jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan
secara keseluruhan di Puskesmas Kualin.
Tugas Pokok dan Fungsi :
a. Melaksanakan Penyusunan RUK dan RPK setiap tahunnya
dengan melibatkan seluruh penanggung jawab program dan
lintas sektor;
b. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap Kinerja
Pegawai;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
e. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan staf
pelaksana dan staf puskesmas;
f. Melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan simplikasi baik dalam lingkungan
Puskesmas maupun dengan instansi lain.
47
b. Meminta dilakukannya pertemuan diluar pertemuan
terjadwal yang telah disepakati dalam rangka bertujuan
memastikan dan mencari solusi perbaikan mutu bila
dipandang perlu.
Tugas :
a. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua
fungsi;
b. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaharui secara terus
menerus;
c. Melaporkan hasil / kinerja sistem manajemen mutu kepada
Kepala Puskesmas;
d. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman
karyawan dalam sistem manajemen mutu;
e. Mengkoordinasikan kegiatan audit internal.
48
4. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan /
Pelayanan Klinis
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan
sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya
kesehatan perorangan / pelayanan klinis;
b. Memastikan untuk mengukur, memantua dan menganalisa
Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya
kesehatan perorangan / pelayanan klinis;
c. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencagahan
serta melakukan perbaikan terus menerus dalam lingkup
upaya kesehatan perorangan / pelayanan klinis.
Wewenang :
a. Mengkoordinasi seluruh unit pelayanan klinis guna mencapai
sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
b. Meminta kepada seluruh unit pelayanan klinis untuk
dilakukan pertemuan diluar pertemuan terjadwal bila terjadi
persoalan yang terkait dengan upaya perbaikan mutu
program upaya.
B. Struktur Organisasi
Puskesmas Kualin sebagaimana dijelaskan dalam lampiran
Manual Mutu dinyatakan dengan jelas hubungan dan tanggung
jawab antar fungsi atau bagian yang saling berpengaruh terhadap
mutu dalam organisasi puskesmas. Tugas dan tanggung jawab
untuk seluruh fungsi dalam struktur organisasi dijelaskan dalam
Kebijakan tentang Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Tanggung
Jawab dan Wewenang yang selanjutnya diserahkan kepada masing-
masing personil, copynya disimpan dan dipelihara dengan baik oleh
sekretariat pengendalian dokumen
C. Komunikasi Internal
Puskesmas Kualin dalam rangka untuk mengevaluasi
kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam
sasaran mutu dilakukan melalui media komuniasi internal yang
dapat berupa rapat koordinasi, memorandum, apel pagi, papan
pengumuman, surat keputusan, meeting, briefing, konseling,
49
dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain dengan
ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal sebagai
berikut:
Jadwal
No. Jenis Kegiatan Unit Terkait Ket.
Pelaksanaan
1. Kegiatan apel pagi 07.15 – 07.30 Semua unit Setiap hari
2. Pertemuan bidan koordinator Setiap tanggal 5 Semua bidan
dan bidan desa
3. Pertemuan rutin program Sebulan sekali
upaya Kesehatan Masyarakat pada minggu
kedua
4. Pertemuan rutin pelayanan Sebulan sekali
klinis pada minggu
kedua
5. Pertemuan triwulan Tim Setiap tiga bulan
Audit Internal sekali
6. Pertemuan triwulan Tim Setiap tiga bulan
Manajemen Risiko/PMKP sekali
7. Pertemuan Tim Survei Setiap bulan
Kepuasan dan Komplain
Pelanggan
8. Pertemuan triwulan Tim Setiap tiga bulan
Manajemen Mutu sekali
9. Rapat Tinjauan Manajemen 6 bulan sekali
(RTM)
10. Lokakarya mini bulanan Setiap tanggal 28 Semua unit
50
c. Menyusun Laporan Audit Internal sesuai format yang ada pada
Pedoman Audit Internal
d. Ikut Serta dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk membahas
hasil audit yang dipimpin oleh Ketua Tim Manajemen Mutu.
e. Menyusun Laporan Hasil Rapat Tinjauan Manajemen Mutu
f. Menyebarkan Informasi tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien secara reguler melalui papan pengumuman,
buletin atau rapat staf
51
D. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab Penuh kepada Kepala Puskesmas atas
pelaksanaan penyusunan indikator mutu pelayanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien serta pelaksanaan analisis resiko
keselamatan pasien.
Tugas :
a. Menyusun Indikator Mutu Pelayanan Klinis dan Sasaran
Keselamatan Pasien;
b. Mensosialisasikan indikator mutu pelayanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien kepada seluruh tenaga klinis di Puskesmas
Kualin.
c. Mengumpulkan data hasil pengukuran indikator mutu
pelayanan klinis dan sasaran keselamatan pasien sesuai periode
waktu yang telah ditentukan oleh Penanggung Jawab unit
pelayanan dan tim survei
d. Mendokumentasikan hasil pengukuran
e. Melakukan analisis terhadap hasil pengukuran
f. Menyusun rencana tindak lanjut dan perbaikan hasil analisis
pengukuran
g. Melaporkan hasil analisis dan rencana tindak lanjut dan
perbaikan kepada Kepala Puskesmas.
52
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
4.1 UMUM
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam
rangka pengendalian suatu proses kinerja termasuk evaluasi implementasi
Sistem Manajemen Mutu. Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen
dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun. Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) dilakukan untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan
sistem manajemen mutu, persyaratan wajib pajak, kebijakan mutu dan
sasaran mutu di Puskesmas Kualin.
53
5. Menentukan tindakan pencegahan atau tindakan perbaikan secara
terus-menerus
6. Menentukan parameter peningkatan pelayanan, infrastruktur dan
proses-prosesnya
7. Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukura
ukuran indikator dari proses pelayanan Puskesmas Kualin;
8. Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-
perubahan, kebijakan Puskesmas Kualin dan penyediaan Sumber Daya
Manusia;
9. Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan terhadap
perubahan-perubahan didalam undang-undang dan peraturan-
peraturan yang ditentukan;
10. Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan
untuk mengurangi komplain pelanggan;
11. Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi
dengan pelanggan;
12. Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan
terhadap resiko yang telah teridentifikasi.
54
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
55
5.3 INFRASTRUKTUR / PRASARANA
a. Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan
mencapai sasaran serta persyaratan pelayanan / proses dipastikan
terpenuhi;
b. Melakukan perawatan (maintenance) terhadap alat kesehatan
maupun fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi
baik dan siap dioperasikan;
c. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi
dan ditindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku;
d. Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan
dan kelengkapan sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja
pada bagian yang dipimpinnya.
56
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
57
persayratan atau tidak memenuhi yang kemudian disertai
dengan tindak lanjutnya.
58
c. Komunikasi Dengan Sasaran
Puskesmas Kualin melakukan komunikasi dengan sasaran dan
setiap kali melakukan komunikasi harus didokumentasikan.
Mekanisme penerapan komunikasi yang efektif dengan
masyarakat dan sarana pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) meliputi :
1. Informasi yang diberikan melalui poster, leaflet atau lembar
pemberitahuan yang ditempelkan di tempat umum;
2. Kegiatan di Posyandu yang dilakukan secara terjadwal;
3. Pertemuan forum komunikasi kesehatan tingkat kecamatan
yang dilakukan setiap tiga bulan sekali;
4. Umpan balik dari masyarakat atau sasaran pelayanan
Upaya Kesehatan Masayrakat (UKM) melalui survei mawas
diri (SMD) yang dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
59
D. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
Puskesmas Kualin merencanakan dan melaksanakan pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada kondisi yang
dikendalikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, meliputi :
1. Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Keputusan Kepala Puskesmas Nomor .......... tentang ........
- Standar Operasional Prosedur Nomor .......... tentang ........
2. Tersedianya peralatan/sarana yang sesuai, berupa:
- Sarana gedung posyandu yang baik dan peralatan yang
cukup
- Sarana media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur,
poster, lembar balik, dan lain-lain yang mencukupi
3. Tersedianya tenaga yang sesuai, berupa:
- Memiliki tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan
kompetensi pendidikannya;
- Seluruh kader posyandu telah dilatih.
60
3. Identifikasi juga diberikan berdasarkan hasil pengukuran
dan pemantauan terhadap proses kegiatan;
4. Cara identifikasi dan koreksi diatur dalam prosedur
identifikasi dan ketelusuran.
61
2. Barang milik sasaran upaya harus ditangani dengan hati-
hati untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan;
3. Semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung
terlibat dengan penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan
barang milik sasaran upaya harus melakukan identifikasi,
verifikasi, melindungi dan mengamankan barang-barang
milik pelanggan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan;
4. Yang termasuk barang milik pelanggan dalam upaya
penyelenggaraan kesehatan masyarakat antara lain, KMS,
pembukuan kader, register UKS di sekolah, lembar penilaian
hasil screening dan pemeriksaan berkala;
5. Puskesmas wajib mengkoordinasikan setiap kegiatan harus
jelas tujuan, jadwal, sasaran maupun kriteria SDMnya.
6. Puskesmas wajib berkoodinasi dengan lintas program dan
sektor termasuk masyarakat terkait dengan jadwal
pelaksaan kegiatan.
62
Kegiatan ini termasuk penentuan Metode yang dapat
digunakan, termasuk teknik analisis dan jangkauan
pelayanannya.
b. Kepuasan Sasaran :
Kepuasan Sasaran terhadap kegiatan yang dilakukan
Puskesmas dan wilayah kerjanya harus dipantau secara
berkala. Pemantauan tersebut dimaksudkan untuk menilai dan
mengukur kinerja sistem manajemen mutu serta mengetahui
apakah persayratan sasaran telah dipenuhi. Metode untuk
memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur. Kepuasan
pelayanan masyarakat yang diberikan Puskesmas harus
dipantau setiap 6 bulan sekali melalui survei kepuasan sasaran
dan melalui umpan balik pelanggan.
c. Audit Internal :
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Kualin dilakukan audit internal
secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan
pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim
yang telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas.
Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional
Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Kualin.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada auditee dan pengamatan secara langsung (observasi).
Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit
internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak
dapat terselesaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Kualin sebagai bahan
masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan
dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian
63
lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Tanggung Jawab, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal.
64
f. Pengendalian terhadap produk/hasil layanan klinis yang
tidak sesuai :
1. Proses pengendalian dilakukan setelah diketahui ada hasil
yang tidak sesuai melalui metode yang meliputi umpan balik
dan tindak lanjut;
2. Kegiatan tidak sesuai adalah kegiatan yang kondisinya
berada diluar batas persyaratan yang telah ditetapkan;
3. Kegiatan tidak sesuai dikendalikan serta di cegah agar tidak
dipergunakan ke proses berikutnya;
4. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani kegiatan tidak sesuai ditetapkan dalam
prosedur;
5. Ketidaksesuaian dan tindakan yang dilakukan harus
didokumentasikan;
6. Bila kegiatan tidak sesuai dilakukan tindakan korektif maka
harus dilakukan verifikasi ulang;
7. Bila kegiatan tidak sesuai sudah terlanjur diterima oleh
sasaran, maka Puskesmas harus mengambil langkah-
langkah yang sesuai untuk menanggung akibat / potensi
akibatnya.
g. Analisis Data :
Puskesmas Kualin menentukan, mengumpulkan, dan
menganalisis data layanan upaya kepada masyarakat yang
sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektivitasi dari
Sistem Manajemen Mutu.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan :
1. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan UKM
2. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan
upaya;
3. Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses
pelayanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
Hasil dari data Rapat Tinajauan Manajemen (RTM) yang
meliputi :
1. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang
belum terselesaikan;
2. Hasil Audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit
mutu layanan upaya;
65
3. Temuan antisipatif manajemen resiko terhadap layanan
upaya;
4. Hasil kegiatan umpan balik dan survei kepuasan
masyarakat layanan upaya;
5. Tindakan-tindakan korektif dan pencegahan dalam layanan
upaya yang dilakukan;
6. Kebijakan mutu dan layanan upaya puskesmas;
7. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap Sistem
Manejemen Mutu dan layanan/penyelenggaraan kegiatan
layanan upaya;
8. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan upaya kepada
masyarakat dan produk-produk layanan klinis yang tidak
sesuai.
h. Peningkatan Berkelanjutan :
1. Seluruh pegawai dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektifitas sistem
manajemen mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan
wewenangnya;
2. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang
dalam kebijakan mutu, sasaran kinerja/mutu, hasil audit,
analisa data survei, kepuasan pelanggan, dan survei
identifikasi kebutuhan masyarakat, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen.
i. Tindakan Korektif :
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang
diperlukan agar ketidaksesuaian mutu layanan upaya tidak
akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan
upaya dilakukan secara benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya
yang telah dilakukan;
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan
sasaran mutu Puskesmas Kualin;
66
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari
proses kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan upaya;
8. Proses kerja layanan upaya yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9. Komplain dari pelanggan Puskesmas Kualin atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses
monitoring dan pengukuran dari pelayanan upaya;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan
kepada Ketua Tim Manajemen Mutu untuk segera dilakukan
tindakan perbaikan.
j. Tindakan Pencegahan :
Ketua Tim Manajemen Mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan
upaya dengan cara melakukan :
1. Cross check dokumen/syarat;
2. Self assessment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas
permintaan Ketua Tim Manajemen Mutu;
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM)
67
c. Penanggung jawab UKP dan Ketua Tim Manajemen Mutu
merencanakan dan melakukan koordinasi tentang kesiapan
untuk merelaisasikan proses pelayanan. Setiap koordintor unit
berkewajiban membuat perencanaan kerja untuk unitnya
masing-masing meliputi :
1. Merencanakan sistem manajemen mutu untuk unit
kerjanya;
2. Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat
dijalankan secara efektif;
3. Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah
ditetapkan dicapai;
4. Memelihara/mempertahankan sistem manajemen mutu
pada unitnya;
5. Melakukan perbaikan/penyempurnaan sistem manajemen
mutu.
d. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap dimulai dari pendaftaran,
kemudian menuju ke pelayanan yang diinginkan.
e. Pengendalian proses pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4
tingkatan. Pada tingkat pertama proses pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan oleh pelaksana, pada tingkat kedua dikendalikan
oleh penanggung jawab UKP, pada tingkat ketiga oleh tim
kendali mutu, dan tingkat keempat pengendalian proses
dilaksanakan oleh Ketua Tim Manajemen Mutu.
f. Semua dokumen disiapkan oleh Koordinator unit pelayanan dan
dikoreksi oleh Tim Manajemen Mutu, dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas serta didistribusikan untuk digunakan oleh
pelaksana;
g. Koordinator tiap unit menyediakan rencana monitoring dan
instrumen monitoring untuk pelayanan rawat jalan dan rawat
inap;
h. Kondisi pelayanan atau kejadian selama pelayanan dicatat dan
dimpan oleh masing-masing unit pelayanan;
i. Catatan tersebut dimaksudkan untuk pengendalian proses dan
untuk membuktikan bahwa proses dan pelayanan yang
dihasilkan memenuhi persyaratan.
68
B. Proses yang berhubungan dengan Pelanggan
a. Penetapan Persyaratan Sasaran
Puskesmas Kualin menetapkan persyaratan yang terkait dengan
ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam
pelayanan pelayanan klinis meliputi seluruh pasien rawat jalan
(baik umum maupun JKN) dan pasien rawat inap (Ruang
Bersalin dan Ruang Rawat Sehari).
69
C. Pembelian/Pengadaan Barang Terkait dengan Pelayanan Klinis
a. Proses pembelian dan pengadaan
Pembelian yang dilakukan Puskesmas Kualin dilakukan secara
langsung dan dibawah pengawasan dari dinas kesehatan.
Pembelian yang dilakukan terkait dengan operasional
puskesmas baik menggunakan dana APBD maupun dana dari
BPJS. Untuk dana dari JKN sebelum pembelian dilakukan
pengajuan Nota Pencairan Dana ke Dinas Kesehatan
Kabupaten. Setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwewenang di Dinas Kesehatan baru puskesmas melakukan
pembelian. Untuk pembelian obat-obatan didanai oleh APBD
dilakukan oleh Dinas kesehatan, sedangkan Puskesmas hanya
mengajukan permintaan.
70
b. Validasi Proses Pelayanan
1. Proses pelayanan dipastikan divalidasi sebelum diberikan
kepada pelanggan;
2. Validasi diarahkan untuk mengonfirmasi dan membuktikan
bahwa proses yang dilakukan memiliki kemampuan untuk
mencapai hasil yang disyaratkan;
3. Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan
sebagai penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh
koordinator unit pelayanan.
71
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin
Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas
8. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit
yang dideritanya
10. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosa dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, resiko, dan komplikasi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan
11.Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
12. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
13. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
perawatan di Puskesmas
14. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Puskesmas terhadap dirinya
15. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
Kewajiban Pasien :
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Fasyankes dan
Puskesmas
2. Menggunakan fasilitas Puskesmas dengan bertanggung
jawab
3. Memberikan informasi yang lengkap, jujur, dan akurat
sesuai pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
4. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya
5. Mematuhi nasihat dan petunjuk yang direkomendasikan
oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh
pasien setelah mendapatkan penjelasan.
6. Menerima segala akibat atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasi oleh Tenaga
Kesehatan dan atau tidak mematuhi petunjuk yang
72
diberikan oleh Tenaga Kesehatan terhadap masalah
kesehatannya
7. Menghormati hak-hak pasien lain dan hak Tenaga
Kesehatan yang bekerja di Puskesmas
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
73
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di
Puskesmas Kualin; dan,
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di
Puskesmas Kualin
74
3. Tim PMKP akan memeriksa laporan dan melakukan grading
risiko terhadap insiden yang dilaporkan;
4. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan
analisis yang akan dilakukan sebagai berikut:
a) Grade biru: Investigasi sederhana oleh Tim PMKP, waktu
maksimal 1 minggu.
b) Grade hijau: Investigasi sederhana Tim PMKP, waktu
maksimal 2 minggu.
c) Grade kuning: Investigasi komprehensif menggunakan
analisis akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA)
oleh Tim PMKP Puskesmas Kualin, waktu maksimal 45
hari.
d) Grade merah: Investigasi komprehensi menggunakan
analisis akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA)
oleh Tim PMKP Puskesmas Kualin, waktu maksimal 45
hari.
5. Setelah melakukan Root Cause Analysis (RCA), Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) akan membuat laporan dan rekomendasi
untuk perbaikan serta "peringatan" berupa Petuniuk/"Safety
alert" untuk mencegah kejadian yang sama terulang
kembali;
6. Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana
kerja dilaporkan kepada Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Kualin;
7. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Peringatan" diberikan
umpan balik oleh Tim Manajemen Mutu kepada unit terkait.
8. Monitoring dan evaluasi perbaikan dilakukan oleh Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP)
75
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin memastikan memiliki kebijakan yang
menjabarkan apa yang harus dilakukan staf segera
setelah terjadi insiden, bagaimana langkah-langkah
pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa
yang harus diberikan kepada staf, pasien dan
keluarganya;
b. Memastikan Puskesmas Kualin memiliki kebijakan yang
menjabarkan peran dan akuntabilitas individual bilamana
terjadi insiden;
c. Menumbuhkan budaya melapor dan belajar dari insiden
yang terjadi di Puskesmas Kualin;
76
secara proaktif meningkatkan terhadap kepedulian
pasien.
77
7. Standar 7: Upaya pencegahan cedera melalui implementasi
sistem keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
a. Puskesmas Kualin menggunakan informasi yang benar
dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan,
assessment risiko, kajian insiden dan audit serta analisis
untuk menentukan penyelesaian permasalahannya;
b. Penyelesaian permasalahan tersebut dapat mencakup
penjabaran struktur dan proses, penyesuaian pelatihan
staf atau kegiatan klinis, termasuk menggunakan
instrument yang menjamin keselamatan pasien.
b. Kepuasan Pelanggan :
1. Respon kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala;
78
2. Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur
kinerja sistem manajemen mutu serta mengetahui apakah
persyaratan pelangan telah dipenuhi;
3. Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan
informasi tertuang dalam prosedur.
c. Audit Internal :
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Kualin dilakukan audit internal
secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan
pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim
yang telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas.
Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional
Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Kualin.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada auditee dan pengamatan secara langsung (observasi).
Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit
internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak
dapat terselesaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Kualin sebagai bahan
masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan
dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian
lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Tanggung Jawab, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal
79
2. Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah
direncanakan;
3. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk
memastikan kesesuaian terhadap pelayanan;
4. Pemantauan pelayanan dilakukan sesuai prosedur;
5. Tujuan pemantauan pelayanan untuk memastikan semua
persyaratan pelayanan terpenuhi;
6. Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah
ditentukan;
7. Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk pegawai
yang melaksanakannya.
80
f. Analisa Data
1. Data-data proses atau implementasi ssitem manajemen
mutu Harus dikelola dengan baik;
2. Data dianalisa dengan menggunakan tehnik-tehnik yang
sesuai seperti menggunakan tehnik statistik;
3. Analisa data juga dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan dan Identifikasi Kebutuhan Masyarakat untuk
mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan Puskesmas;
4. Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan dan tindakan-tindakan
perbaikan yang diperlukan.
g. Peningkatan Berkelanjutan
1. Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib
melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap
efektifitas system manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya;
2. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang
dalam kebijakan mutu, sasaran kinerja/mutu, hasil audit,
analisa data survey kepuasan pelanggan dan survey
Identifikasi kebutuhan masyarakat, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen
h. Tindakan Korektif
Tindakan korektif yang dilakukan oleh Puskesmas Kualin pada
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk
mengurangi, mengidentifikasi penyebab ketidaksesuaian mutu
layanan klinis antara lain :
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang
diperlukan agar ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak
akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan
klinis dilakukan secara benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis
yang telah dilakukan;
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
81
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan
sasaran mutu Puskesmas Kualin;
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari
proses kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan klinis;
8. Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9. Komplain dari pelanggan Puskesmas Kualin atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses
monitoring dan pengukuran dari pelayanan klinis;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan
kepada Ketua Tim Manajemen Mutu untuk segera dilakukan
tindakan perbaikan.
13. Keluhan dari pelanggan Puskesmas Kualin (baik lisan
maupun tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan,
keluhan tersebut didapat dari kotak saran, media informasi
atau secara langsung dan dituangkan dalam buku keluhan
masyarakat pada tim survei dan keluhan pelanggan
selanjutnya dilaporkan ke Ketua Tim Manajemen Mutu
untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan tindak
lanjut keluhan pelanggan.
i. Tindakan Pencegahan
Ketua Tim Manajemen Mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan
klinis dengan cara melakukan :
1. Cross check dokumen/syarat;
2. Self assessment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas
permintaan Ketua Tim Manajemen Mutu;
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM)
82
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
83
BAB VIII
PENUTUP
84
Lampiran 1 – Denah Bangunan Puskesmas Kualin
85