Professional Documents
Culture Documents
Adart G5 Kecamatan
Adart G5 Kecamatan
MUKADDIMAH
BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM
Sehubungan dengan hal tersebut, atas nama masyarakat Riau suku Minangkabau yang
berasal dari daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, yang selama ini telah
berpartisipasi dalam berbagai organisasi social kekeluargaan dengan tekad dapat menampung
seluruh bentuk aspirasi dan sekaligus mencarikan pemecahan dalam berbagai permasalahan
warganya. Hal ini merupakan wujud nyata dari usaha dan rasa tanggung jawab untuk ikut serta
memberikan sumbangsihnya dalam usaha Pembangunan Bangsa dan Negara umumnya dan
Propinsi Riau pada Khususnya.
Usaha mulia ini akan dapat berjalan lebih baik jika potensi-potensi yang ada dalam wadah
persatuan ini, berjiwa serta berlandaskan “ Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah"
Adapun pemikiran dan cita-cita diatas, telah lama menjadi gagasan dari para orang tua,
alim ulama, cerdik pandai dan pemuka masyarakat Riau Suku Minang yang berasal dari Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh dan selama ini telah mulai tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Kemudian dari pada itu, untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, maka perlu dibentuk
sebuah organisasi social dan kekeluargaan yang diberi nama Ikatan Keluarga Lima Puluh Kota
Payakumbuh "GONJONG LIMO" Kecamatan Tualang, dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga sebagaimana tercantum dalam bab-bab dan Pasal-pasal berikut ini :
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Nama dan Istilah
1. Ikatan ini diberi nama Ikatan Keluarga Lima Puluh Kota Payakumbuh.
2. Istilah organisasi ini adalah “ Gonjong Limo"
Pasal 2
Tempat dan Kedudukan
Pasal 3
Waktu
1. Organisasi “Gonjong Limo" Propinsi Riau diproklamirkan pada tanggal 31 Juli tahun
2004 di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru dalam musyawarah Besar Il Ikatan Keluarga
Lima Puluh Kota Payakumbuh " Gonjong Limo" Pekanbaru.
2. Organisasi “Gonjong Limo “ Propinsi Riau dibentuk untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
BAB II
AZAS, TUJUAN, BENTUK DAN SIFAT
Pasal 4
Azas
“Gonjong Limo" berazaskan “ Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Pasal 5
Tujuan
Pasal 6
Bentuk
“ Gonjong Limo" merupakan wadah persatuan dan kesatuan yang menampung aspirasi dan
permasalahan dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kemudian
dipecahkan bersama-sama demi terwujudnya tujuan organisasi.
Pasal 7
Sifat
BAB III
KEGIATAN
Pasal 8
Untuk mencapai tujuan yang dimaksud dalam Bab II Pasal 5, « Gonjong Limo “ mengadakan
Kegiatan sebagai berikut .
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan
1. Keanggotaan “Gonjong Limo" terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota
kehormatan,
2. Anggota biasa adalah seluruh masyarakat yang berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota
dan Kota Payakumbuh yang berada di wilayah Propinsi Riau. Ketentuan menjadi
Anggota biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
3. Anggota Luar Biasa dan kehormatan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
4. Keanggotaan dalam “ Gonjong Limo" ditentukan oleh Dewan Pengurus Daerah di mana
orang tersebut berdomisili, kecuali jika telah terbentuk Dewan Pengurus Cabang
sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 10
Hak Anggota
1. Setiap anggota berhak untuk menyampaikan pendapat, saran dan kritikan baik secara
lisan maupun tulisan demi tercapainya tujuan organisasi.
2. Setiap anggota berhak untuk memilih dan dipilih.
Pasal 11
Kewajiban Anggota
1. Setiap Anggota wajib menjunjung tinggi azas organisasi dan menjaga nama baik
“Gonjong Limo" di lingkungan masyarakat.
2. Setiap Anggota wajib saling bekerja sama bahu membahu demi mewujudkan tujuan dan
kegiatan “ Gonjong Limo" menurut AD/ART serta ketentuan ketentuan lainnya.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 12
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
PASAL 13
Musyawarah
1. Musyawarah Daerah (MUSDA) dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam lima (5) tahun.
2. Musyawarah cabang (MUSCAB) dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.
3. Dalam kasus khusus dapat dilaksanakan MUSDA/MUSCAB Luar Biasa.
4. Ketentuan mengenai pelaksanaan Musyawarah diatur dalam ART.
Pasal 14
Rapat-rapat
1. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dilaksanakan sekurang kurangnya 1(satu) kali dalam 5
(lima) tahun diantar MUSDA.
2. Rapat Koordinasi Daerah(RAKORDA) dilaksanakan apabila ada scsuatu hal yang
mendesak untuk segera diselesaikan atau dalam rangka persiapan penyelenggaraan
MUSDA dan atau RAKERDA.
3. Rapat dewan Pengurus Daerah dilaksanakan munimal 1(satu) kali dalam sebulan .
4. Rapat anggota Cabang (RAC) dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun
5. Rapat Dewan Pengurus cabang diadakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan.
6. Ketentuan mengenai pelaksanaan rapat diatur Jebih lanjut dalam ART.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 16
Dewan Pengurus Daerah
Pasal 17
Dewan Pengurus Cabang
1. Dewan Pengurus Cabang terdiri Pengurus Harian termasuk Ketua Umum, Sekretaris
Umum, Bendahara Umum, Ketua Bidang, dan Anggota bidang.
2. Dewan Pengurus Cabang dipilih dan dilantik untuk masa bakti 3 (lima) tahun dalam
suatu MUSCAB.
3. Dewan Pengurus Cabang berkewajiiban menjalankan seluruh keputusan RAKORDA,
MUSDA gan MUSCAB dan melaporkan segala sesuatunya dalam RAC serta harus dapat
mempertanggung jawabkannya dalam MUSCAB.
BAB VIII
Pasal 18
KEUANGAN
BAB IX
Pasal 19
PEMBUBARAN
1. Pembubaran “ Gonjong Limo" hanya dapat dilakukan dalam suatu Musyawarah Daerah
Luar Biasa (MUSDALUB) dengan agenda khusus, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Atas permintaan tertulis minimal 2/3 dari seluruh jumlah anggota sah " Gonjong
Limo" yang terdaftar dan disampaikan atas nama DPC masing-masing daerah
melahn mekanisme MUSDALUB.
b. Dihadiri minimal 2/3 dan Jamilah anggota « Gonjong Limo” yang
menandatangani permintaan MUSDALUB tersebut.
c. Pembubaran dianggap sah apabila disetujui minimal 2/3 dari jumlah Suara yang
sah pada waktu pengambilan keputusan.
2. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pembubaran « Gonjong Limo" akan diatur
kemudian dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB X
Penutup
Pasal 20
ART
hal-hal yang belum diatur dalam anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga. Isi Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar. Apabila
terjadi perbedaan penafsiran dalam AD/ART, maka masalah tersebut harus diselesaikan dalam
suatu RAKORDA dan harus dipertanggungjawabkan dalam MUSDA selanjutnya.
Pasal 21
Perubahan AD/ART
Perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilakukan dalam
MUSDA/MUSDALUB. Usulan-usulan perubahan terhadap AD/ART beserta penjelasannya
disampaikan kepada Dewan Pengurus Daerah melalui Dewan Pengurus Cabang.
Pasal 22
BAB I
ISTILAH - ISTILAH
Pasal 1
Nama, Cita-cita dan Tujuan
1. Ikatan keluarga warga suku Minang yang berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan
Kota Payakumbuh yang berada di Kabupaten Siak.
2. “Gonjong Limo" ialah istilah untuk Ikatan Keluarga Lima Puluh Kota Payakumbuh yang
berada di luar daerah Kab. 50 kota dan Kodya Payakumbuh.
3. Cita - cita “Gonjong Limo" ialah membentuk satu visi, misi dan tekad yang kuat dalam
mewujudkan masyarakat madani khusunya di Propinsi Riau dengan berlandaskan pada
“Adat basandi Syarak, syarak basandikan Kitabullah".
4. Tujuan " Gonjong Limo" ialah sebagaimana yang dimaksud dalam AD Bab II Pasal 5.
Pasal 2
Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup DPD ialah seluruh wilayah Kabupaten Siak dan membawahi seluruh IKA
dan DPC yang berada di wilayahnya.
2. Ruang Lingkup DPC ialah wilayah Kecamatan yang berada di Kabupaten Siak dalam
kepengurusan “Gonjong Limo”.
Pasal 3
Sifat
1. Nirlaba ialah segala bentuk kegiatan transaksi/bisnis atas nama “Gonjong Limo" baik ke
dalam maupun keluar dengan demi kepentingan pribadi atau sekelompok orang.
2. Tidak berpolitik dalah tidak membenarkan adanya tindakan atau pernyataan Sikap atas
nama “ Gonjong Limo “ terhadap perkembangan politik yang terjadi baik di Propinsi
Riau maupun secara Nasional.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Anggota Biasa
1. Yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah anggota sebagaimana yang dimaksud
dalam AD Bab IV Pasal 9 ayat 2.
2. Setiap Anggota harus terdaftar pada “Gonjong Limo" di mana sekretariat tersebut berada.
3. Permohonan menjadi Anggota dapat diajukan secara tertulis kepada DPD “Gonjong
Limo” tempat anggota tersebut berada atas rekomendasi DPC “Gonjong Limo" setempat
(Jika DPC yang dimaksud telah terbentuk).
4. Dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pengajuan permohonan menjadi
anggota, DPD harus memberikan jawaban tertulis kepada anggota yang memohon.
5. Yang menentukan diterima atau tidak diterimanya anggota menjadi anggota ialah DPD
“Gonjong Limo" dimana orang tersebut berdomisili.
6. Apabila anggota tersebut pernah menjadi anggota “Gonjong Limo" dan ingin kembali
menjadi anggota, maka dia harus mengulangi prosedur permohonan sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat 3 diatas.
Pasal 5
Anggota Luar Biasa
1. Yang dapat diterima menjadi Anggota Luar Biasa ialah warga negara Indonesia bukan
suku Minang yang berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh dan
berdomisili di wilayah Riau.
2. Ketentuan menjadi Anggota Luar Biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab II
pasal 4 ayat 2 sampai 6.
Pasal 6
Anggota Kehormatan
1. Anggota Kehormatan ialah orang-orang yang bermanfaat atau berjasa pada “Gonjong
Limo" dan diusulkan oleh Pengurus Harian DPC “Gonjong Limo" dimana orang tersebut
berdomisili dan disahkan melalui RAKERCAB DPC Tersebut.
2. Anggota Kehormatan memiliki hak dan kewajiban yang ditentukan kemudian oleh DPD
yang tertuang dalam Peraturan Organisasi.
3. Pemberhentian Anggota Kehormatan ditentukan melalui RAKERDA.
Pasal 7
Kewajiban Anggota Biasa dan Luar Biasa
1. Membayar iuran Anggota tepat pada waktunya demi kelancaran kegiatan organisasi.
2. Mematuhi, mentaati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan organisasi yang diatur dalam
Anggaran Dasar Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lainnya.
3. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan “Gonjong Limo"
4. Ikut berperan aktif dalam segala bentuk kegiatan “gonjong Limo”
5. Menepati segala bentuk janji dan komitmen yang pernah diucapkan.
Pasal 8
Hak Anggota Biasa
Pasal 9
Hak Anggota Luar Biasa
Pasal 10
Kehilangan Keanggotaan Biasa dan Luar Biasa
1. Tidak memenuhi kewajiban keuangan setelah diperingatkan secara tertulis oleh Pengurus
Harian 3 (tiga) kali berturut turut dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan.
2. Diberhentikan untuk sementara atau seterusnya oleh Pengurus Daerah karena sesuatu hal
yang bertentangan dengan AD/ART, setelah diperingatkan terlebih dahulu secara tertulis
3 (tiga) kali berturut turut dalam jangka waktu minimal 2 (Tiga) bulan.
BAB III
DEWAN PENGURUS CABANG
Pasal 11
Pembentukan DPC Baru
1. DPC “ Gonjong Limo" dimaksudkan untuk membentuk DPC Gonjong Limo yang belum
memiliki DPC sebagai Anggota Biasa DPD “ Gonjong Limo “ setempat.
2. Pembentukan Dewan Pengurus Cabang baru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Mendeklarasikan Pembentukan DPC minimal 10 (sepuluh) orang yang memenuhi
syarat menjadi Anggota Biasa dan harus disaksikan oleh Anggota DPD “Gonjong
Limo”
b. Pembentukan langsung oleh suatu tim khusus yang diberi mandat oleh DPD untuk
melaksanakan MUSCAB untuk Daerah tersebut.
3. Pembentukan DPC baru yang tidak sesuai dengan Pasal 18 di atas harus mendapat
persetujuan dari DPD “Gonjong Limo" setempat.
4. DPD yang terbentuk sebelum AD/ART ini ditetapkan, diakui keberadaannya dengan
menyesuaikan AD/ART lama dengan AD/ART ini dan sekaligus menjadi Anggota Biasa
DPI) setempat.
Pasal 12
Susunan, Hak dan Kewajiban DPC
Susunan, hak dan Kewajiban Dewangan Pengurus Cabang diatur kemudian dalam peraturan
Organisasi “Gonjong Limo"
BAB IV
DEWAN FORMATUR
Pasal 13
Susunan Dewan Formatur
1. Dewan Formatur dipilih dari dan oleh peserta musyawarah dengan melaksanakan Muscab
yang dihadiri minimal 20 orang yang memenuhi syarat untuk menjadi anggota biasa
“Gonjong Limo”.
2. Jumlah anggota Dewan Formatur ditetapkan pada Tata Tertib Musyawarah.
3. Dewan Formatur bertugas menyusun Tugas Kerja (job description) dan personil Dewan
Pengurus.
4. Rapat Dewan Formatur dianggap sah apabila dihadiri lebih Kari 2/3 jumlah formatur.
5. Formatur pada tingkat DPC yang mendapatkan suara terbanyak berhak untuk menjadi
Ketua Umum DPC tersebut.
6. Dewan Formatur harus melaksanakan tugasnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender semenjak hasil musyawarah. Apabila dewan formatur tidak dapat
menyelesaikan tugasnya pada waktu yang telah ditentukan, maka formatur
mengembalikan mandatnya kepada pimpinan Musyawarah dan dewan Formatur tersebut
dinyatakan gagal. Selanjutnya Pimpinan Musyawarah berkewajiban menyelenggarakan
Musyawarah Luar Biasa (MUSCAB-LUB).
7. Dewan Formatur menyerahkan hasil kerjanya kepada pimpinan Musyawarah untuk
segera ditindaklanjuti.
8. Mereka yang telah 2 (dua) kali terpilih sebagai ketua umum tidak boleh dicalonkan
sebagai dewan formatur.
9. Dewan pengurus lama (Demisioner) masih berkewajiban untuk melaksanakan tugas-
tugas rutin sampai waktu serah terima jabatan kepada Dewan Pengurus baru
dilaksanakan.
BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT TINGKAT DAERAH
Pasal 14
Musyawarah Dacrah
Pasal 27
Musyawarah Daerah Luar Biasa
Pasal 28
Rapat Kerja Daerah
1. Diselenggarakan oleh DPD sekurang-kurangnya 1 (satu) kali diantara 2 (dua) MUSDA.
2. Dihadiri DPD dan utusan daerah dari masing-masing DPD.
3. Dalam RAKERDA dibahas hal-hal sebagai berikut :
a. Laporan Kegiatan DPD yang sedang berjalan
b. Laporan Kegiatan DPC “Gonjong Limo: anggota DPD tersebut.
c. Laporan Kegiatan IKA-IKA Negeri Asal anggota DPD tersebut.
d. Hal-hal lain yang menyangkut kebijaksanaan DPD tersebut dan tidak
bertentangan dengan AD/ART.
4. Ketentuan-ketentuan lainnya akan diatur kemudian dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 29
Rapat Koordinasi Daerah
Pasal 30
Rapat Dewan Pengurus Daerah
Rapat Dewan Pengurus Daerah akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 31
Musyawarah Cabang
1. Anggota Pleno MUSCAB ialah perseorangan yang menjadi anggota biasa DPC.
2. MUSCAB dapat dihadiri oleh Peninjau dan Undangan lainnya.
3. Jadwal dan Tempat pelaksanaan MUSCAB ditentukan langsung oleh DPC yang
bersangkutan sebelum masa bakti kepengurusannya berakhir.
4. Dalam MUSCAB dibahas hal-hal sebagai berikut : a. Pertanggung-jawaban Pengurus
lama b. Menyusun Garis Besar Program Kerja dan penyempurnaan RAB DPC Cc.
Pembentukan Dewan Pengurus Cabang yang baru.
5. MUSCAB dipimpin oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Cabang atau Anggota Pengurus
Cabang yang telah diberi mandat dari Ketua Umum DPC untuk memimpin sampai
terpilihnya Ketua Sidang, selanjutnya Ketua Sidang Memimpin Rapat sampai MUSCAB
selesai.
6. Setiap anggota DPC memiliki 1 (satu) hak suara dalam pengambilan suara.
7. Korum MUSCAB tercapai jika dihadiri 2/3 dari total suara.
8. Jika Korum dalam ayat 7 di atas tidak tercapai maka MUSCAB ditunda untuk masa
30f(tiga puluh) menit ke depan. Jika Korum tetap tidak tercapai, maka Pimpinan sidang
dapat mengambil kebijaksanaan atas jalannya musyawarah.
9. Keputusan MUSCAB diambil dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.jika
kata mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan cara perhitungan suara
terbanyak (voting) komposisi haksuara berdasarkan ayat 6 pasal ini.
Rapat Dewan Pengurus Cabang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 35
Sumber Keuangan
1. Keuangan “Gonjong Limo" diperoleh dari , a. Turan Bulanan Anggota b. Pendapatan dari
Badan-badan usaha milik organisasi. C. Sumbangan-sumbangan Jain yang tidak
mengikat.
2. Iuran Bulanan diurus oleh DPD “Gonjong Limo" atau dibantu oleh DPC setempat.
3. Badan-badan usaha diurus dan diawasi oleh DPW.
4. Tata cara pengurusan sumber keuangan akan diatur kemudian dalam peraturan
organisasi.
Pasal 36
Penggunaan Keuangan