You are on page 1of 29
«fe KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN 2 Jalan Hang Jebat IIT Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7308 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman www. bppsdmk.depkes.go.id GERMAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR HK.02.02/F/ 812 /2023 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN DAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peaturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, unit kerja dan satuan kerja termasuk Unit Pelaksana Teknis menyusun Perjanjian Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama; b. bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 maka perlu menyesuaikan Indikator Kinerja. Utama yang_—selaras_—_ dengan penyelenggaraan transformasi sektor kesehatan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan tentang Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan dan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan; 1, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); Menetapkan KESATU Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 156); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN DAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN. Menetapkan Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan dan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, yang selanjutnya disebut IKU UPT, dengan rincian Indikator Kinerja Utama tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. KEDUA KETIGA, KEEMPAT. KELIMA, IKU UPT sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU ini akan menjadi acuan bagi Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan di lingkungan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dalam menyusun dokumen perjanjian kinerja. Selain IKU UPT yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal ini, Unit Pelaksana Teknis dapat menyusun indikator kinerja penunjang lainnya. Pada saat Keputusan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Nomor HK.02.02/1/637/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Apfil 202 DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, ARIANTI ANAYA. LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR HK.02.02/F/ 12023 ‘TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA. TEKNIS BIDANG ~~ PELATIHAN' = DAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN _TINGGI BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN No Sasaran Indikator Balai Besar |g tuan Definisi Operasional Program/Kegiatan | Pelatihan Kesehatan 1 | Meningkatnya T | Jumlah SDM sertifikat | Jumiah sertifikat yang ketersediaan SDM Kesehatan yang diterbitkan untuk SDM Kesehatan sesuai mendapat sertifikat Kesehatan yang menjadi standar /Peningkatan pada pelatihan peserta pada pelatihan Mutu Tenaga terakreditasi sesuai terakreditasi sesuai dengan 9 Kesehatan, dengan 9 penyakit penyakit prioritas (Jantung, Prioritas Kanker, DM-ginjal-hati, Stroke/Otak, KIA, TB, Penyakit Infeksi) 2 |Jumlah SDM sertifikat | Jumlah sertifikat yang Kesehatan yang diterbitkan untuk SDM mendapat sertifikat Kesehatan yang menjadi pada pelatihan peserta pada pelatihan terakreditasi terakreditasi dalam rangka mendukung sistem mendukung sistem ketahanan ketahanan kesehatan Kesehatan (surveilans) 2 | Meningkatnya 3 | Jumlah SDM sertifikat | Jumlah sertifikat yang pemenuhan SDMK Kesehatan/non diterbitkan untuk SDM sesuai standar kesehatan yang Kesehatan/ non kesehatan mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi pada pelatihan diluar pelatihan 9 jenis ‘Sasaran Indikator Balai Besar No Satuan Definisi Operasional Program/Kegiatan | Pelatihan Kesehatan terakreditasi penyakit dan ketahanan kesehatan 4 | Persentase peserta % Perbandingan peserta TOT TOT dengan yang memperoleh nilai akhir kualifikasi 2 80,01 dengan total peserta sekurang- TOT kurangnya memuaskan 5 | Persentase peserta % Perbandingan peserta pelatihan dengan pelatihan yang memperoleh kualifikasi nilai akchir > 80,01 dengan sekurang- total peserta pelatihan kurangnya terakreditasi memuaskan 3 | Terwajudnya 6 | Pencapaian Nilai % Pencapaian Nilai Kinerja pemberian Kinerja Anggaran Anggaran (NKA) yang memuat dukungan (NKa) nilai IKPA dan nilai EKA manajemen dan sekurang-kurangnya 75 layanan perkantoran 4 | Terselenggaranya 7 | Pelaksanaan Audit kali _ | Penilaian sistem penjaminan pelaksanaan dan Mutu Internal mutu internal yang dilakukan pemantauan, pada seluruh prosedur evaluasi dan penyelenggaraan pelatihan pelaporan di bidang dilakukan sebanyak 2 kali pelatihan SDM dalam setahun Kesehatan 8 | Persentase % Perbandingan widyaiswara widyaiswara yang yang melakukan proses melakukan pembelajaran, mulai dari pengendalian perencanaan, pelaksanaan, pelatihan evaluasi dan pelaporan dengan total widyaiswara 9 | Indeks kepuasan NIK | Hasil pengukuran dari masyarakat (Nilai__ | kegiatan survey kepuasan Indeks | masyarakat. sesuai dengan ‘Sasaran Indikator Balai Besar No Satuan Program/Kegiatan | Pelatihan Kesehatan Kepuasan) | permenpan nomor 14 tahun 2017. Nilai minimal pada sekurang kurangnya 3 kali survei triwulanan (Maret, Juni, September, Desember) 10 | Jumiah Pelatinan | pelatihan | Jumlah Pelatihan yang yang menggunakan menggunakan model model pembelajaran MOOC yang pembelajaran disusun di tahun berjalan Mooc TT | Persentase % | Persentase widyaiswara yang widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya minimal karya tulis dipublikasikan di jurnal ilmiahnya terindeks SINTA dan atau dipublikasikan di buku dengan ISBN media jurnal terakreditasi nasional INDIKATOR BALAI PELATIHAN KESEHATAN 5 | Meningkatnya 1 | Jumlah SDM sertifikat | Jumlah sertifikat yang ketersediaan SDM Kesehatan yang diterbitkan untuk SDM Kesehatan sesuai mendapat sertifikat Kesehatan yang menjadi standar/ pada pelatihan peserta pada pelatihan Peningkatan Mutu terakreditasi sesuai terakreditasi sesuai dengan 9 ‘Tenaga Kesehatan dengan 9 penyakit penyakit prioritas (Jantung, prioritas Kanker, DM-ginjal-hati, Stroke/Otak, KIA, TB, Penyakit Infeksi) 2 | Jumlah SDM sertifikat | Jumlah sertifikat yang Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi mendukung sistem ketahanan diterbitkan untuk SDM Kesehatan yang menjadi peserta pada pelatihan terakreditasi dalam rangka mendukung sistem ketahanan kesehatan No Sasaran Tndikator Balai Besar To See Program/Kegiatan | Pelatihan Kesehatan Kesehatan (surveilans) © | Meningkatnya 3 | Jumlah SDM sertifikat | Jumlah sertifikat yang pemenuhan SDMK Kesehatan/ non diterbitkan untuk SDM sesuai standar Kesehatan yang Kesehatan/ non kesehatan mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi pada pelatihan diluar pelatihan 9 jenis terakreditasi penyakit dan ketahanan kesehatan 4_ | Persentase peserta % Perbandingan peserta pelatihan dengan pelatihan yang memperoleh kualifikasi nilai akhir 2 80,01 dengan sekurang- total peserta pelatihan kurangnya terakreditasi memuaskan 7 | Terwajudnya 5 | Pencapaian Nilai % Pencapaian Nilai Kinerja pemberian Kinerja Anggaran Anggaran (NKA) yang memuat dukungan (NKA) nilai IKPA dan nilai EKA manajemen dan sekurang-kurangnya 75 layanan perkantoran 8 | Terselenggaranya © | Pelaksanaan Audit kali | Penilaian sistem penjaminan pelaksanaan dan Mutu Internal mutu internal yang dilakukan pemantauan, pada seluruh prosedur evaluasi dan penyelenggaraan pelatihan pelaporan di bidang dilakukan sebanyak 2 kali pelatihan SDM dalam setahun Kesehatan 7 | Persentase % Perbandingan widyaiswara widyaiswara yang yang melakukan proses melakukan pembelajaran, mulai dari pengendalian perencanaan, pelaksanaan, pelatihan evaluasi dan pelaporan dengan total widyaiswara 8 | Indeks kepuasan NIK | Hasil pengukuran dari masyarakat (Nilai__| kegiatan survey kepuasan Indeks | masyarakat. sesuai dengan Kepuasan) | permenpan nomor 14 tahun 2017. Nilai minimal pada sekurang kurangnya 3 kali ‘Sasaran Tndikator Balai Besar No Satuan Definisi Operasional Program/Kegiatan | Pelatihan Kesehatan 7 survel triwulanan (Maret, Juni, September, Desember) 9 |Jumlah Pelatihan | pelatihan | Jumlah Pelatihan yang yang menggunakan model pembelajaran Mooc menggunakan model pembelajaran MOOC yang disusun di tahun berjalan 10 | Persentase widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya dipublikasikan di media jurnal terakreditasi nasional % Persentase widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya minimal dipublikasikan di jurnal terindeks SINTA dan atau buku dengan ISBN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, ARIANTI ANAYA LAMPIRAN IT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR HK.02.02/F/ /2023 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA, TEKNIS BIDANG _—PELATIHAN PENYELENGGARA — PENDIDIKAN DAN ‘TINGGL BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS POLITEKNIK KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN No Sasaran Indikator Kinerja Target Strategis/Program/ Sasaran Program/ Kegiatan a @ 8 @) A | Tata Kelola 1 | Persentase realisasi pendapatan BLU terhadap biaya operasional - 2 | Realisasi Pendapatan Poltekkes BLU Naik 10% 3 | Realisasi pendapatan dari optimalisasi asset Naik 5% 4 | Persentase penyelesaian modernisasi BLU Ss 5 | Pengelolaan Keuangan (bagi Poltekkes Kemenkes | PNBP PNPB) menjadi BLU Peta jalan (roadmap) pengembangan Poltekkes | Tdokumen B | Pendidikan Jumilah Dosen yang Belum Memilikd Serdos yang | Tarun 80% Sudah Memiliki 2 Tahun Jabfung Dosen 8 | Jumlah Dosen Tetap dengan Kualifikasi Lektor | Naik 10% Kepala dan/atau Guru Besar 9 | Persentase Kemampuan Bahasa Inggris Dosen di | Minimal Level Intermediet (TOEFL ITP min 475) dosen KI 50% 10 | Persentase Kelulusan Ujian Kompetensi Naik 5% 11| Penambahan Prodi Terakreditasi | Tambah “Unggul’/Poltekkes (min. 1 Prodi) yang| minimal 1 Memenuhih Waktu Reakreditasi prodi -10- 12 | Persentase tingkat renspons penelusuran alumni | Naik 30% Poltekkes Kemenkes (Respond Rate Tracer Study) 13 | Persentase serapan lulusan Poltekkes yang Naik 5% bekerja di Fasyankes Milik Pemerintah 14 | Jumlah Lulusan Perawat yang diterima bekerja di | Tambah Luar Negeri jumlah 50% dari data dasar (baseline) 15|Penambahan penguasaan Bahasa asing selain | Minimal 1 | Bahasa Inggris bagi KI bahasa Penelitian dan'| 16 | Jumlah Penelitian yang diimplementasikan dalam | Tambah 3 | Pengabdian mendukung program stunting, tuberculosis, PM, | penelitian Masyarakat PTM dan KIA 17|Jumlah Luaran Penelitian yang dapat | Naik 1 dimanfaatkan dalam ketahanan kesehatan penelitian 18|Jumlah Luaran Pengabdian kepada Masyarakat | Minimal 3 yang sesuai dengan Program —_Prioritas | MoU Transformasi Kesehatan {program stunting, tuberculosis, PM, PTM dan KIA) Prestasi 19 | Prestasi Dosen Naik 10% [20 | Prestasi Mahasiswa Naik 10% Keterangan: BLU PNBP KIA = MoU. = Badan Layanan Umum Pendapatan Negara Bukan Pajak Kelas Internasional Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular Kesehatan Ibu dan Anak Memorandum of Understanding DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, ARIANTI ANAYA. -1l- LAMPIRAN III KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR HK.02.02/F/ 2023 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN DAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN D INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN DAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA A. | TATA KELOLA Definisi Pendapatan BLU merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada 1. _ | Persentase realisasi pendapatan BLU terhadap biaya masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, operasional dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, dan tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN (Rupah Murni). -12- No. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA Beban Operasional merupakan seluruh beban yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP Satker BLU, tidak termasuk beban penyusutan. Formula Perhitungan Realisasi : Perhitungan Capaian IKU : Pendapatan BLU Realisas (Giga cpeasona)™ 200% (rarer) * 200% Bobo 2. | Realisasi Definisi : pendapatan BLU __| Realisasi pendapatan BLU merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan dari APBN. ‘Target pada kontrak kinerja minimal sesuai dengan yang tercantum pada DIPA/APBN. Formula Perhitungan Realisasi: Perhitungan Capaian IKU: 7 Ri Realisasi = Pendapatan BLU ( cai) SACO nee Target 3. Definis Pendapatan yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset, baik aset tetap maupun aset lancar pada BLU meliputi pelaksanaan pengelolaan aset BLU dan pelaksanaan pengelolaan aset pihak lain. Pendapatan yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset -13- INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA, Realisasi adalah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.05/2022 tentang Pedoman pendapatan dari _| Pengelolaan Badan Layanan Umum. optimalisasi aset Formula perhitungan | Perhitungan Capaian IKU: realisasi: (eats ) x 100% x Bobot IKU Target Realisasi = Pendapatan BLU dari optimalisasi aset -+20% (jika memiliki formasi penatausahain PNBP optimalisasi aset) x 100%) +10% (jika aset yang dioptimalkan memiliki manfaat sosial tapi tidak menghasilkan PNBP (Coats! 20% jika tidak memiliki Pedoman SOP Pengenalian ASET \ Target Unsur___penambah dan engurany dalam _perhitungan realisasi x Bobot IKU * Dalam hal BLU memiliki sistem informasi penatausahaan Pendapatan BLU dari optimalisasi aset, -14- No. INDIKATOR KINERJA, DEFINISI OPERASIONAL ditambahkan 20%. © Dalam hal optimalisasi aset yang dilakukan BLU memiliki manfaat sosial namun tidak menghasilkan Pendapatan bagi BLU, ditambahkan 10%. © Dalam hal BLU tidak memiliki pedoman/SOP terkait pengelolaan aset, dikcurangi 20%. -15- NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA 4. | Persentase Capaian KPI = Persentase penyclesaian pengembangan sistem informasi pada tahun 2022 sebagaimana maksud pasal 21 dan penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU 22 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated Online System yang telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 29/PB/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated Online System, membuat publikasi BLU kepada masyarakat, melakukan tindak lanjut penyelesaian terhadap rekomendasi hasil money, serta melakukan self assessment maturity rating. Formula __Perhitungan | Perhitungan Capaian IKU: Realisasi: Tahapan dalam (Featsest modernisasi cee Pengelolaan BLU: + 30% (Jika memilild inovasi layanan) 1, Modernisasi 4|x 100%) 10% (jika tidak memiliki aplikasi penerimaan dan belanja PNBP subindikator IT 15%,30% atau 50% (jika tidak melakukan self assesment maturity rating secara benar dan tepat waktul meliputi_—_Integrasi | x Bobot IKU (90%) Data, Analitik Data, Sistem —_Informasi Manajemen, Website (Bobot Maks 150%, secara detil dapat dilihat pada kertas kerja modernisasi IT) -16- NO. INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL 2. Publikasi BLU kepada masyarakat (Misal : penggunaan istilah BLU pada website, _ identitas gedung, dil) (Bobot 20%) 3. BLU menindaklanjuti rekomendasi monev tahun sebelumnya dan mengisi tindak lanjut tersebut pada BIOS (Bobot 30%) a. BLU menindaklanjuti 91-100% rekomendasi monev —_(Bobot 120%) b. BLU menindaklanjuti -17- No. INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL 76-90% rekomendasi monev —_(Bobot 100%) . BLU menindaklanjuti 61-75% rekomendasi monev —_(Bobot 80%) |. BLU menindaklanjuti 51-60% rekomendasi monev —_(Bobot 60%) . BLU menindaklanjuti 30-50% rekomendasi monev —_(Bobot 40%) -18- NO, INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL 4. Kualitas Maturity Rating BLU (Bobot 30%) a. BLU Melakukan Self Assesment Maturity Rating secara benar dan tepat —waktu (pada Semester 1) (Bobot 30%) b. Score akhir hasil verifikasi maturity rating BLU oleh Kementerian Keuangan _naik dari score akhir periode sebelumnya, dengan —_ range sebagai berikut: -19- NO. INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL Unsur_penambah dan ens perhitungan capaian: = 0% kenaikan score (bobot = 5% kenaikan score (bobot + Kenaikan score (bobot rans Dalam hal memiliki layanan terukur peningkatan layanan dan PNBP s 5% 10%) < 10% 10%) > 10% 30%) lam BLU inovasi yang dalam ~20- NO. INDIKATOR KINERJA, DEFINISI OPERASIONAL BLU, ditambahkan 30%, * Dalam hal BLU belum — memiliki aplikasi penerimaan PNBP dan Belanja PNBP, dikurangi 20% © Dalam hal BLU tidak melakukan Self Assesment Maturity Rating secara benar dan tepat waktu, perhitungan realisasi sebagai berilcut: a BLU__selesai melakukan Self| Assesment pada -21- NO. INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL Triwulan Il, dikurangi 15% b. BLU selesai melakukan Self Assesment pada ‘Triwulan IV, dikurangi 30% c. BLU tidak melakukan Self Assesment, dilcurangi 50% © Target Minimal 110% bagi BLU yang belum menerapkan remunerasi. © Target Minimal 130% bagi BLU yang menerapkan remunerasi namun belum pernah mengajukan -22- NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA kelebihan capaian KPI. © Target Minimal 150% bagi BLU yang menerapkan remunerasi dan pernah mengajukan kelebihan capaian KPI. 5. | Pengelolaan Defini Keuangan —_(bagi | pojtekkes Kemenkes yang belum menerapkan pola keuangan Badan Layanan Umum (BLU) ditetapkan menjadi Satuan kerja Poltekkes Kementkes | yang menerapkan pola keuangan BLU paling lambat akhir tahun 2023. PNPB) 6. | Petajalan (roadmap) | Definisi: Pengembangan Poltekkes Kemenkes yang telah menyusun Peta jalan (roadmap) pengembangan Poltekkes yang telah ditetapkan Direktur Poltekkes Jenderal Tenaga Kesehatan. B. PENDIDIKAN Jumlah Dosen yang Belum — Memiliki Definisi: -23- NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA Serdos yang Sudah | Persentase jumlah pendidik yang belum memiliki sertifikasi dosen namun telah memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya 2 Memiliki 2 Tahun | (qua) tahun telah menduduki jabatan fungsional dosen. Jabfung Dosen yaitu, jumlah dosen fungsional yang memiliki sertifikasi dosen dibandingkan dengan jumlah seluruh dosen yang telah memiliki jabatan fungsional dosen sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. Formul: chi isasi Realisasi persentase pendidik yang memiliki sertifikasi dosen : cum dosen fungsional yang memiliki sertifikat dosen pada tahun 2028) Pron jumlah seluruh dosen fungsional pada tahun 2023 (min 2 tahun) 8. Jumlah Dosen | Definis Tetap dengan | Persentase Dosen Tetap dengan kualifikasi lektor kepala dan atau guru besar Kualifikasi Lektor Kepala dan/atau Guru Besar yaitu, jumlah Dosen Tetap dengan kualifikasi lektor kepala dan atau guru besar pada tahun 2023 dari seluruh jumlah dosen tetap tahun 2023. Formula Perhitungan Realisas Realisasi persentase dosen Tetap dengan kualifikasi lektor kepala dan atau guru besar (emia dosen Tetap dengan kualifikasi lektor kepala dan atau guru besar pada tahun 2023 Jumlah dosen tetap pada tahun 2023 ) ance -24- NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA 9. _ | Persentase Denoie Kemampuan Persentase dosen KI (dan RKI) dengan kemampuan berbahasa Inggris level intermediet yang ditunjukan dengan sertifikat TOEFL Bahasa Inggris | ITP dengan skor minimal 475 atau setara. Dosen di Level | yaitu, jumlah dosen tetap KI (dan RKI) dengan kemampuan berbahasa Inggris level intermediet yang ditunjukan dengan Intermediet (TOEFL | sertifikat TOEFL ITP dengan skor minimal 475 atau setara pada tahun 2023 dari seluruh jumlah dosen tetap KI (dan RKI) tahun ITP min 475) dosen | 2023. KI Formula Perhitungan Realisa: Persentase dosen KI (dan RKI) dengan kemampuan berbahasa Inggris level intermediet yang ditunjukan dengan sertifikat TOEFL ITP dengan skor minimal 475 atau setara. (amt dosen tetap KI/RKllevel intermediet (TOEFL m 75) aero Jumlah dosen tetap KI/RKI pada tahun 2023 10. | Persentase Definis Kelulusan _Ujian | Persentase kelulusan uji kompetensi Kompetensi yaitu persentase peserta ujian kompetensi first taker yang dinyatakan kompeten dari seluruh peserta ujian kompetensi first taker pada tahun yang sama. Target minimum indikator ini sesuai dengan nilai rata-rata capaian UKOM first taker Poltekkes BLU yaitu 90%. -25- No. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KINERJA Formula Perhitungan Realisasi gan Capaian IKI Realisasi per Komponen Penilaian: (realisast) x 100% Realisasi persentase kelulusan wji kompetensi Jumlah peserta first taker ujian kompetensi _) * 100% 71, | Penambahan Prodi | Donn; Terakreditasi , ;

You might also like