You are on page 1of 7

SIMPLISIA SELURUH TANAMAN

Oleh : LANNA RENI GUSTIANTY, S.P., M.P.

Simplisia seluruh tanaman terdiri seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang dan
daun yang digunakan sebagai obat. Simplisia seluruh tanaman umumnya merupakan tanaman
jenis herba yang memiliki habitus kecil.

Beberapa jenis herba yang seluruh bagian tanamannya dapat digunakan sebagai obat
antara lain, antara lain :
Meniran (Phyllanthus urinaria Linn)
Pegagan (Centella asiatica (L) Urban)
Sangitan (Sambucus javanica Reinw)
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burn.f) Ness)
Sosor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers)
Patikan Kerbau (Euphorbia hirta L)
Beluntas (Pluchea indica (L) Ness)
Bandotan (Ageratum conyzoides L)
Urang-aring (Eclipta alba (L.) Hassk.)

1|Page
*LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*
PEGAGAN
(Centella asiatica (L) Urban)

Gambar 1. Pegagan (Centella asiatica (L) Urban)

Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub : Angiospermae
division
Class : Dicotyledonae
Ordo : Umbilales
Family : Umbilaferae (Apiaceaea)
Genus : Centella
Species : Centella asiatica (L) Urban

2|Page *LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*
Nama

Daerah : Sumatera : daun kaki kuda, daun penggaga, pegagan, pegaga, rumput kaki
kuda, pegago. Jawa : antanan gede, antanan rambat (Sunda), gagan-gagan, ganggagan, kerok
batok, panegowang, rendeng, calingan rambat (Jawa), gan gagan, kos tekosan (Madura) Bali :
taidah Nusa Tenggara : belele (Sasak), kelai lere (Sawo) Sulawesi : wisu-wisu, pagaga
(Makasar), daun tungke-tungke, cipubalawo (Bugis), hisu-hisu (Aselayar) Halmahera :
sarowati, kori-kori Ternate : kolotidi manora Irian : dogauke, gogauke, sandanan

Asing : Broken copper coin, button grass, small-leaved horsehoof grass, Indian
pennywort, asya sutasi, brahmi, marsh penny, white rot, buabok, indische waternavel, paardevoet
(Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Cina)

Deskripsi Tanaman

Pegagan berasal dari Asia Tropik tersebar di Asia Tenggara, India, Cina, Jepang,
Australia, dan negara-negara lain. Sejak ribuan tahun lalu, tanaman ini telah digunakan sebagai
obat untuk mengobati berbagai penyakit pada hampir seluruh belahan dunia. Selain digunakan
sebagai obat, pegagan juga dikonsumsi sebagai lalap terutama oleh masyarakat di Jawa Barat.

Menurut Lasmadiwati, dkk,(2003) Jenis pegagan ada dua macam yaitu pegagan merah
dan pegagan hijau. Tanaman ini merupakan terna tahunan yang tumbuh merambat. Pegagan
tidak mempunyai batang, rimpang pendek, dan stolon yang merayap. Panjangnya antara 10 cm –
80 cm. Akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang dapat membentuk tumbuhan
baru.

Pegagan berdaun tunggal, berbentuk ginjal, panjang tangkai daun antara 5 cm


– 15 cm. Tepi daun bergerigi atau beringgit, penampang 1 cm – 7 cm tersusun dalam roset yang
terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut.

Bunga berwarna putih atau merah muda yang tersusun dalam karangan berbentuk
payung, tunggal atau 3 – 5 bersama-sama keluar dari ketiak daun, panjang tangkai bunga 5 mm –
50 cm.
Buah pegagan berbentuk lonjong atau pipih, berbau harum dan rasanya pahit. Panjang buah
antara 2 mm – 2,5 mm.

3|Page *LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*
Syarat Tumbuh

Pegagan dapat tumbuh hampir di semua tempat. Pegagan dapat tumbuh pada ketinggian
antara 0 – 2.500 m dari permukaan laut. Pegagan merah tumbuh subur di tempat terbuka dan
dapat hidup di tanah dengan kandungan hara sedikit. Pegagan hijau dapat tumbuh di tempat
terbuka atau ternaungi, biasanya tumbuh di sawah atau di antara rerumputan. Pegagan hijau
menyukai tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi, aerase baik, dan agak lembab.

Budidaya Tanaman

Penyiapan Lahan

Pegagan dapat dibudidakan di lahan atau menggunakan pot/polibeg. Apabila ditanam di


lahan, sebaiknya tanah dicangkul dengan kedalaman 20 cm, dibersihkan dari gulma dan batu-
batuan. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1 m dan tinggi 20 cm – 30 cm, panjang
bedengan disesuaikan dengan ukuran lahan, jarak antar bedengan 50 cm.

Apabila pegagan ditanam di dalam pot/polibeg, sebaiknya pot/polibeg berdiameter 15


cm. Media tanam yang digunakan kaya akan bahan organik dan gembur, dapat berupa campuran
pasir, tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 2 : 1.

Penyiapan Bibit

Bibit yang akan ditanam dapat diperoleh dengan cara memotong setiap bukubuku
tanaman pegagan yang memiliki stolon. Satu buku yang mempunyai akar dapat tumbuh menjadi
tanaman baru. Untuk budidaya pegagan, sebaiknya satu bibit mempunyai tiga buku untuk
menjamin pertumbuhan bibit.

Penanaman

Pada bedengan yang telah disiapkan di lahan, dibuat lubang tanam dengan jarak 20 cm –
30 cm dengan menggunakan tugal. Bibit ditanam dengan hati-hati kemudian disiram.

4|Page *LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*
Bila pegagan ditanam di dalam pot/polibeg, media terlebih dahulu dimasukkan ke dalam
pot/polibeg. Dalam satu pot/polibeg dapat ditanam satu atau lebih bibit, disiram, kemudian
dipindahkan ke tempat yang teduh. Apabila bibit telah tumbuh dengan baik, pot/polibeg dapat
dipindahkan ke tempat terbuka.

Pemeliharaan

Pupuk yang digunakan dalam budidaya pegagan adalah pupuk organik, dapat berupa
kompos atau pupuk kandang. Penggunaan pupuk kimia (anorganik) sebaiknya dihindari karena
dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif. Pupuk dapat disebar merata di atas bedengan
atau dicampurkan pada media tanam di pot/polibeg. Pemupukan susulan dilakukan sesuai dengan
kondisi kesuburan tanah.

Penyiraman tanaman disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman


dilakukan minimal sekali sehari.

Pegagan hampir tidak pernah terserang hama dan penyakit. Terkadang daun pegagan
diserang kutu, untuk mengendalikannya sebaiknya daun yang terserang dibuang. Tidak
dianjurkan menggunakan pestisida kimia karena residunya dapat menimbulkan efek negatif bila
pegagan dikonsumsi. Apabila serangan hama sangat mengganggu pertum buhan pegagan, dapat
digunakan pestisida nabati untuk mengendalikannya. Cara pembuatan pestisida nabati adalah
dengan mencampurkan tanaman mimba (Azadiractha indica), tembakau (Nicotiana tabacum)
dan akar tuba (Derris eclipta). Semua bahan ditumbuk halus, kemudian direndam air, diaduk
merata, didiamkan selama satu malam. Keesokan harinya, campuran disaring, dilarutkan dalam
air hangat. Penyemprotan dapat dilakukan pada pagi atau sore hari, saat tidak hujan.

Panen dan Pascapanen


Pegagan dapat dipanen apabila akan dikonsumsi atau digunakan. Bila akan diolah
pemanenan dapat dilakukan 3 bulan setelah penanaman. Pegagan dapat digunakan dalam bentuk
segar dan kering. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara diangin-anginkan, tidak dijemur di
bawah sinar matahari langsung karena akan merusak fisik dan kandungannya. Setelah kering

5|Page *LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*
bahan dapat dikemas dan simpan dalam kantungan plastik. Pegagan kering dapat digunakan
dalam bentuk serbuk atau serbuk teh yang diminum airnya. Pegagan juga dapat digunakan dalam
bentuk krem, salep dan body lotion.

Kandungan Kimia

Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuside, madecassoside,


brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, carotenoids,
garam mineral (seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine,
dan zat samak (Dalimartha, 2004).

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

Pegagan memiliki efek farmakologi seperti antiinfeksi, antitoksik, antirematik,


hemostatis (penghenti perdarahan), peluruh kencing (diuretic ringan), pembersih darah,
memperbanyak pengeluaran empedu, pereda demam (antipiretik), penenang (sedatif),
mempercepat penyembuhan luka, dan melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilator perifer).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai efek farmakologis pegagan :

Ekstrak pegagan dalam sediaan jelly dapat menyembuhkan luka lebih cepat dibandingkan
sediaan salep dan krim. Sediaan dalam bentuk krim dan jelly mempunyai stabilitas yang lebih
baik dibandingkan salep selama 3 bulan (Suratman, 1994, JF FMIPA UNPAD).

Ekstrak pegagan dengan fraksi petroleum eter tidak menghambat pertumbuhan bakteri,
sedangkan fraksi kloroform dan fraksi sisa dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Zuriyati,
1993, JF FMIPA UNAND).

Khasiat dan Cara Pemakaian


1. Infeksi saluran kencing, susah kencing Bahan : Pegagan kering 15 g, kumis kucing
kering 10 g, akar alang-alang kering 7 rumput mutiara kering 10 g Pemakaian : Semua
bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 7 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Air
rebusan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan
sore hari.

6|Page *LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*
2 Menambah daya ingat anak Bahan : Pegagan segar 30 g, temulawak 1 jari, madu
secukupnya Pemakaian : Pegagan dicuci bersih, temulawak dipotong tipis-tipis. Masukkan
dalam panci keramik dan rebus dalam 2 gelas air hingga tinggal setengahnya. Dinginkan,
tambahkan madu dan minum sebelum makan. Anak-anak 2 – 5 tahun : 2 x ¼ gelas per hari
Anak-anak 6 – 12 tahun : 2 x ½ gelas per hari.

3 Kencing darah, muntah darah, mimisan Bahan : Pegagan segar 30 g, urang-aring segar 30
g, akar alang-alang 30 g Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih. Rebus dalam 3 gelas aired
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus.
Lakukan 3 kali sehari.

4. Darah tinggi, jantung, stroke Bahan : Pegagan kering 15 g, sambiloto kering 10 g, pulai
kering 7 g, tempuyung kering 10 g, sambung nyawa kering 10 g, daun dewa kering 10 g
Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 7 gelas air hingga tersisa
4 gelas. Air rebusan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi,
siang, dan sore hari.

5. Wasir Bahan : Pegagan segar 4 – 5 tanaman Pemakaian : Pegagan dicuci bersih direbus
dengan air selama 5 menit. Air rebusan diminum 2 kali sehari selama beberapa hari.

7|Page *LRG*BDTHIAS&BIOFARMAKA*

You might also like