BAB 1 POTENSI LIMBAH TERNAK DAN EFEK PENCEMARANNYA
A. Pengertian Limbah Ternak Dan Istilah – Istilah
Limbah adalah hasil buangan pada suatu kegiatan yang tidak diperlukan lagi. Sedangkan limbah ternak adalah sebagai materi yang di ekskresikan ternak ( hasil buangan metabolism) berupa kotoran ternak yang kadang – kadang bercampur dengan sisa makanan dan urine dan memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah dari actual “rate of return” bila dimanfaatkan. Dengan kata lain, pemanfaatan limbah tersebut tidak layak ditinjau dari segi ekonomi.
a. Istilah – istilah yang sering di jumpai dan digunakan
berkaitan dengan penanganan limbah ternak sebagai berikut : Limbah rumah tangga Limbah RPH Limbah industry Biochemical Oxygen Demand (BOD5) Dissolved Oxygen (COD) Denitrifikasi (Denitrification) Nitrifikasi Benda organic (Organic Matter) Bahan Pencemar Emuent Lumpur (sludge Lumpur aktif Tanki pengendap terakhir Waktu tinggal (delention time ) Lubang pemeriksaan (man hole ) Sertieable solid Total suspended Mixed liquor volatilre B. Macam – Macam Limbah Ternak Macam – macam limbah ternak adalah : Kotoran ternak (feses) Urine Sisa – sisa makanan Dan makanan yang tidak dipakai. Yang lebih diperhatikan disini adalah feses dan urine. Limbah ternak yang dihasilkan biasanya dapat berupa limbah padat (solid wastes) limbah cair (liquid wastes) dan limbah gas (Gaseous wastes) dimana ketiga bentuk ini bisa dihasilkan sekaligus dari suatu kegiatan atau bisa secara sendiri – sendiri ataupun kombinasinya ( padat – cair, padat – gas, atau cair – gas ) C. Potensi Limbah Ternak Kotoran ternak (feses) adalah unsure – unsure yang tidak berfaedah yang keluar dari usus melalui anus dan terdiri dari air, sisa makanan yang tidak dapat di cerna, sisa sekresi pencernaan , bakteri yang mati maupun yang masih hidup,garam – garam organic, sel – sel ephitel yang telah rusak, “aminal protein factor” (APF), vitamin B12 dan asam – asam amino yang tidak tidak terserap.
D. Potensi Pencemaran Limbah Ternak
Limbah ternak merupakan sumber bahan pencemar utama di sector pertanian. di negara maju, urutan pertama diduduki oleh usaha peternakan sapi potong, kemudian kuda, domba, babi dan terakhir ayam (unggas). Untuk mengetahui potensi pencemaran dari usaha ternak. Biasanya limbah jumlah yang dihasilkan ternak dikonversikan ke dalam limbah manusia. Limbah ternak mengandung nitrogen yang merupakan zat hara utama yang merangsang pertumbuhan algae di perairan. Nitrogen biasanya dikonversi menjadi nitrat yang sangat mudah tercuci melalui air larian. Nitrat juga tercuci oleh prespitasi ke dalam tanah sehingga dapat mencemari air tanah. Kadar nitrat yang tinggi dalam air minum mengakibatkan methemoglobinanemia. Pada bayi keracunan ini disebut Blue Baby.
E. Efek pencemaran Limbah Ternak
Pada masa lalu, udara dan air yang kita gunakan mampu menyerap berbagai limbah maupun baunya. Tetapi karena pola pemeliharaan dan produksi ternak harus meningkat maka kembali tidak lagi dapat diserap dan bahkan secara bertahan mulai melampui ambang batas dimana pencemaran dinilai mulai terjadi. Dengan demikian, secara sempit, limbah ternak masih dapat dikatakan sebagai kotoran atau tinja (feses) dan urine yang biasa di sebut pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh limbah ternak dapat mempengaruhi : Kesehatan masyarakat Rekreasi Perairan umum Polusi udara Upaya penanganan limbah ternak harus di tinjau dari aspek ekonomis dan disekonomi ( pencemaran ) sebagai contoh, limbah ternak, limbah ternak memiliki nilai pupuk yang tinggi dan juga bisa berperan sebagai kondisioner (penyubur ) tanah. Tetapi untuk memanfaatkannya, peternak ataupun produser harus terlebih dahulu mengumpulkan, menyimpan. Kemudian menentukan kapan limbah tersebut bisa digunakan. Pada saat yang sama. dampak negative dari limbah tersebut ( terutama limbah dari industry peternakan). adalah : 1. Membahayakan kesehatan manusia karena dapat merupakan sumber berbagai macam penyakit 2. Merugikan dari segi ekonomi karena dapat merusak pada benda / bangunan, tanaman maupun hewan ternak 3. Dapat merusak bahkan membunuh kehidupan yang ada di air seperti ikan atau mikroflora lainnya. 4. Dapat merusak keindahan (aestitika) karena bau busuk atau merusak pemandangan Dampak positif dari limbah tersebut (terutama limbah ternak atau limbah pertanian ) adalah : 1. Menyuburkan atau menambah hara tanah 2. Menyuburkan mikroflora.
F. Komposisi Limbah Ternak
Ditinjau dari jenis timbale balik yang dihasilkan, usaha peternakan mengahsilkan limbah yang berupa sisa pakan, kotoran ternak dan kotoran sisa pemotongan ternak. Hasil tersebut nantinya dapat diberikan kepada ternak kembali dan sebagian untuk tumbuh – tumbuhan . untuk itu perlu pemrosesan tersendiri agar tidak berbentuk kotoran dan bisa mendapatkan nilai tambah . limbah ternak sering disebut pupuk kandang, nama ini di dapatkan dari asalnya ternak bertempat tinggal yaitu dalam kandang. Masyarakat umumnya sudah mengetahui manfaat dari pupuk kandang tersebut. Oleh karena itu, walaupun bentuknya berupa limbah, tetapi nilainya cukup layak untuk dilestarikan adar daur ulang bisa berjalan lancar. Beberapa sifat yang dimiliki oleh limbah ternak terutama feses berbeda dengan pupuk buatan. Limbah ternak mempunyai kelembapan sekitar 50 – 80 %, kadar unsure haranya rendah, unsure hara tidak seimbang dan mempunyai efek residu yang cukup baik. Limbah ternak secara normal bersifat lembek, karena kandungan airnya cukup tinggi. Tingginya kadar air pada limbah ternak akan mempertinggi kelembaban.
G. Karakteristik Limbah Ternak
Karakteristik dan limbah ternak yang meliputi sifat fisik, kimia dan biologi sangat diperlukan dalam merancang sistem pengolahan limbah ternak. Bahan organic dalam limbah atau perairan akan diuraikan oleh jazad renik (biodegradasi ). Biodegradasi ini dapat terjadi secara aerob bila kadar oksigen terlarut cukup besar. Oksidasi aerob ini menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut, dan selanjutnya dapat terjadi proses oksidasi anaerob yang menimbulkan bau. Penurunan kadar oksigen yang rendah . adanya bahan organic dalam perairan sering dinyatakan dalam beban BOD atau COD. Adanya buih dan penurunan suhu juga dapat menurunkan kadar oksigen terlarut. Sifat air limbah yang perlu di ketahui adalah volume aliran, konsentrasi organic, sifat – sifat karakteristik dan toksisitas. Laju aliran dan keragaman laju aliran merupakan faktor penting dalam rancangan proses. Sifat – sifat fisik seperti suhu, pH dan konsentrasi padatan tersuspensi merupakan perubahan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap proses biooksida. Nilai perubah ini diperkirakan akan berubah dengan laju aliran dan musim. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan limbah ternak adalah : 1. Sumber limbah Pada umumnya limbah ternak diangaap mempunyai kekuatan tinggi (High strength ) tetapi volume nya tinggi. Pengelolaan limbah ternak lebih mengacu pada pengelolaan secara biologi untuk pupuk maupun gas bio. Karakteristik limbah ternak dipengaruhi oleh : Unit produksi (limbahnya dapat berupa bahan padat, semi padat atau cairan) tergantung pada unit produksi ternak yang di usahakan.. Kandang berlantai keras , maka kotoran terakumulasi diatasnya sehingga kelembaban dan konsistensi kotoran merupakan fungsi dan umur kotoran dan pemaparannya terhadap lingkungan.