You are on page 1of 7

NAMA : YOSHUA PERRIZAL BOKI

NIM : 1904060279

DOSEN WALI : DON H. KADJA, SP.MS.i

TUGAS : RINGKASAN PENGOLAHAN LIMBAH


BAB 1
POTENSI LIMBAH TERNAK DAN EFEK PENCEMARANNYA

A. Pengertian Limbah Ternak Dan Istilah – Istilah


Limbah adalah hasil buangan pada suatu kegiatan yang tidak
diperlukan lagi. Sedangkan limbah ternak adalah sebagai materi
yang di ekskresikan ternak ( hasil buangan metabolism) berupa
kotoran ternak yang kadang – kadang bercampur dengan sisa
makanan dan urine dan memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah
dari actual “rate of return” bila dimanfaatkan. Dengan kata lain,
pemanfaatan limbah tersebut tidak layak ditinjau dari segi
ekonomi.

a. Istilah – istilah yang sering di jumpai dan digunakan


berkaitan dengan penanganan limbah ternak sebagai
berikut :
 Limbah rumah tangga
 Limbah RPH
 Limbah industry
 Biochemical Oxygen Demand (BOD5)
 Dissolved Oxygen (COD)
 Denitrifikasi (Denitrification)
 Nitrifikasi
 Benda organic (Organic Matter)
 Bahan Pencemar
 Emuent
 Lumpur (sludge
 Lumpur aktif
 Tanki pengendap terakhir
 Waktu tinggal (delention time )
 Lubang pemeriksaan (man hole )
 Sertieable solid
 Total suspended
 Mixed liquor volatilre
B. Macam – Macam Limbah Ternak
Macam – macam limbah ternak adalah :
 Kotoran ternak (feses)
 Urine
 Sisa – sisa makanan
 Dan makanan yang tidak dipakai.
Yang lebih diperhatikan disini adalah feses dan urine. Limbah
ternak yang dihasilkan biasanya dapat berupa limbah padat (solid
wastes) limbah cair (liquid wastes) dan limbah gas (Gaseous
wastes) dimana ketiga bentuk ini bisa dihasilkan sekaligus dari
suatu kegiatan atau bisa secara sendiri – sendiri ataupun
kombinasinya ( padat – cair, padat – gas, atau cair – gas )
C. Potensi Limbah Ternak
Kotoran ternak (feses) adalah unsure – unsure yang tidak
berfaedah yang keluar dari usus melalui anus dan terdiri dari air,
sisa makanan yang tidak dapat di cerna, sisa sekresi pencernaan ,
bakteri yang mati maupun yang masih hidup,garam – garam
organic, sel – sel ephitel yang telah rusak, “aminal protein factor”
(APF), vitamin B12 dan asam – asam amino yang tidak tidak
terserap.

D. Potensi Pencemaran Limbah Ternak


Limbah ternak merupakan sumber bahan pencemar utama di
sector pertanian. di negara maju, urutan pertama diduduki oleh
usaha peternakan sapi potong, kemudian kuda, domba, babi dan
terakhir ayam (unggas). Untuk mengetahui potensi pencemaran
dari usaha ternak. Biasanya limbah jumlah yang dihasilkan ternak
dikonversikan ke dalam limbah manusia.
Limbah ternak mengandung nitrogen yang merupakan zat
hara utama yang merangsang pertumbuhan algae di perairan.
Nitrogen biasanya dikonversi menjadi nitrat yang sangat mudah
tercuci melalui air larian. Nitrat juga tercuci oleh prespitasi ke
dalam tanah sehingga dapat mencemari air tanah. Kadar nitrat yang
tinggi dalam air minum mengakibatkan methemoglobinanemia.
Pada bayi keracunan ini disebut Blue Baby.

E. Efek pencemaran Limbah Ternak


Pada masa lalu, udara dan air yang kita gunakan mampu
menyerap berbagai limbah maupun baunya. Tetapi karena pola
pemeliharaan dan produksi ternak harus meningkat maka kembali
tidak lagi dapat diserap dan bahkan secara bertahan mulai
melampui ambang batas dimana pencemaran dinilai mulai terjadi.
Dengan demikian, secara sempit, limbah ternak masih dapat
dikatakan sebagai kotoran atau tinja (feses) dan urine yang biasa di
sebut pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh
limbah ternak dapat mempengaruhi :
 Kesehatan masyarakat
 Rekreasi
 Perairan umum
 Polusi udara
Upaya penanganan limbah ternak harus di tinjau dari aspek
ekonomis dan disekonomi ( pencemaran ) sebagai contoh,
limbah ternak, limbah ternak memiliki nilai pupuk yang
tinggi dan juga bisa berperan sebagai kondisioner
(penyubur ) tanah. Tetapi untuk memanfaatkannya, peternak
ataupun produser harus terlebih dahulu mengumpulkan,
menyimpan. Kemudian menentukan kapan limbah tersebut
bisa digunakan. Pada saat yang sama. dampak negative dari
limbah tersebut ( terutama limbah dari industry peternakan).
adalah :
1. Membahayakan kesehatan manusia karena dapat
merupakan sumber berbagai macam penyakit
2. Merugikan dari segi ekonomi karena dapat
merusak pada benda / bangunan, tanaman maupun
hewan ternak
3. Dapat merusak bahkan membunuh kehidupan yang
ada di air seperti ikan atau mikroflora lainnya.
4. Dapat merusak keindahan (aestitika) karena bau
busuk atau merusak pemandangan
Dampak positif dari limbah tersebut (terutama limbah ternak
atau limbah pertanian ) adalah :
1. Menyuburkan atau menambah hara tanah
2. Menyuburkan mikroflora.

F. Komposisi Limbah Ternak


Ditinjau dari jenis timbale balik yang dihasilkan, usaha
peternakan mengahsilkan limbah yang berupa sisa pakan, kotoran
ternak dan kotoran sisa pemotongan ternak. Hasil tersebut nantinya
dapat diberikan kepada ternak kembali dan sebagian untuk tumbuh
– tumbuhan . untuk itu perlu pemrosesan tersendiri agar tidak
berbentuk kotoran dan bisa mendapatkan nilai tambah . limbah
ternak sering disebut pupuk kandang, nama ini di dapatkan dari
asalnya ternak bertempat tinggal yaitu dalam kandang.
Masyarakat umumnya sudah mengetahui manfaat dari pupuk
kandang tersebut. Oleh karena itu, walaupun bentuknya berupa
limbah, tetapi nilainya cukup layak untuk dilestarikan adar daur
ulang bisa berjalan lancar. Beberapa sifat yang dimiliki oleh
limbah ternak terutama feses berbeda dengan pupuk buatan.
Limbah ternak mempunyai kelembapan sekitar 50 – 80 %, kadar
unsure haranya rendah, unsure hara tidak seimbang dan
mempunyai efek residu yang cukup baik. Limbah ternak secara
normal bersifat lembek, karena kandungan airnya cukup tinggi.
Tingginya kadar air pada limbah ternak akan mempertinggi
kelembaban.

G. Karakteristik Limbah Ternak


Karakteristik dan limbah ternak yang meliputi sifat fisik,
kimia dan biologi sangat diperlukan dalam merancang sistem
pengolahan limbah ternak. Bahan organic dalam limbah atau
perairan akan diuraikan oleh jazad renik (biodegradasi ).
Biodegradasi ini dapat terjadi secara aerob bila kadar oksigen
terlarut cukup besar. Oksidasi aerob ini menyebabkan penurunan
kadar oksigen terlarut, dan selanjutnya dapat terjadi proses
oksidasi anaerob yang menimbulkan bau. Penurunan kadar oksigen
yang rendah . adanya bahan organic dalam perairan sering
dinyatakan dalam beban BOD atau COD. Adanya buih dan
penurunan suhu juga dapat menurunkan kadar oksigen terlarut.
Sifat air limbah yang perlu di ketahui adalah volume aliran,
konsentrasi organic, sifat – sifat karakteristik dan toksisitas. Laju
aliran dan keragaman laju aliran merupakan faktor penting dalam
rancangan proses. Sifat – sifat fisik seperti suhu, pH dan
konsentrasi padatan tersuspensi merupakan perubahan yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap proses biooksida. Nilai
perubah ini diperkirakan akan berubah dengan laju aliran dan
musim. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
limbah ternak adalah :
1. Sumber limbah
Pada umumnya limbah ternak diangaap mempunyai
kekuatan tinggi (High strength ) tetapi volume nya tinggi.
Pengelolaan limbah ternak lebih mengacu pada
pengelolaan secara biologi untuk pupuk maupun gas bio.
Karakteristik limbah ternak dipengaruhi oleh :
 Unit produksi (limbahnya dapat berupa bahan
padat, semi padat atau cairan) tergantung pada
unit produksi ternak yang di usahakan..
 Kandang berlantai keras , maka kotoran
terakumulasi diatasnya sehingga kelembaban
dan konsistensi kotoran merupakan fungsi dan
umur kotoran dan pemaparannya terhadap
lingkungan.

You might also like