Professional Documents
Culture Documents
Sistem Pendidikan Dan Pendidikan Sejarah Di Singapura Sebagai Refleksi Bagi Pengembangan Kurikulum Di Indonesia
Sistem Pendidikan Dan Pendidikan Sejarah Di Singapura Sebagai Refleksi Bagi Pengembangan Kurikulum Di Indonesia
1. Pendahuluan
Pendidikan sejarah sebagai salah satu bagian dari kurikulum juga menjadi penting
kontribusi atau peranannya. Begitu pentingnya pendidikan sejarah sehingga dapat
menjadi alat legitimasi pemerintah untuk menyampai-kan pesan pembangunan sekaligus
ideologi politiknya. Lewat pendidikan sejarah, Soekarno presiden RI-1 menegaskan
seruan ideologis “Anti imperialisme-kolonialisme westernisme dan tegakkan
nasakomisme” serta diteruskan dengan kebijakan pembangunan “Berdikari”. Tidak
cukup itu, Soekarno bahkan mengingatkan masyarakat dan bangsa Indonesia dengan
slogan populernya “Jasmerah” (Jangan sekali-kalli meninggalkan sejarah). Kemudian
Soeharto, presiden RI-2 juga tidak kalah menariknya lewat seruan ideologis “Anti-PKI
dan antek-anteknya dan tegakkan Pancasila-isme”, serta diteruskan dengan slogan
populernya “Pembangunan-isme”. Presiden-presiden RI berikutnyapun tidak luput dari
hal itu.
2. Kajian teoritik
Tulisan ini mengkaji sistem pendidikan dan pendidikan sejarah di negara Singapura
sebagai bahan perbandingan untuk refleksi bagi pengem-bangan kurikulum di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam kajian teoritik ini akan diuraikan mengenai konsep sistem
pendidikan, pendidikan sejarah, dan refleksi pengembangan kurikulum.
a. Sistem pendidikan
b. Pendidikan sejarah
Dari pernyataan para ahli tersebut dapat dinyatakan, bahwa (1) dalam studi
perbandingan sistem pendidikan dan atau kurikulum di negara mana yang akan
dipilih untuk dibandingkan bisa yang terbaik atau sebaliknya; dan (2) studi
perbandingan sistem pendidikan dan atau kurikulum bertujuan untuk bahan refleksi
bagi pengembangan sistem pendidikan dan atau kurikulum agar lebih efisien dan
efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
3. Metode penelitian
Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode kajian pustaka. Data yang
digunakan sebagai sumber penulisan berupa arsip-arsip dari kementerian pendidikan
Singapura (MoE) yang diakses melalui internet, buku mata pelajaran sejarah Sekolah
Menengah yang digunakan di Singapura dan beberapa buku dan artikel yang erkait
dengan kajian.
Untuk menjawab pertanyaan permasalahan, maka tulisan ini akan membahas tentang
Sistem pendidikan di Singapura, Kurikulum dan pendidikan sejarah pada tingkat sekolah
menengah di Singapura, dan Refleksi bagi pengembangan kurikulum di Indonesia.
4. Pembelajar yang sadar lingkungan, yaitu memiliki kesadaran yang kuat dan
berperan aktif dalam menjaga lingkungan yang bersih, indah, dan asri.
• Pelajaran di tingkat menengah awal: Geografi, Sejarah, Sastra Inggris, Seni Rupa,
Seni Musik;
a. Praktik Kerja
5. Kesimpulan
Jika pun ada sebagai bahan refleksi bagi pengembangan sistem pendidikan di
Indonesia adalah konsistensi dan konsekuen pemerintah Singapura (MoE)
mengimplementasikan dengan sangat baik rancangan kurikulumnya. Konsistensi tersebut
ditunjukkan, antara lain pada saat menentukan jenjang pendidikan lanjutan bagi siswa
dilakukan dengan sistem seleksinya yang sangat ketat dan berkualitas agar benar-benar
sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
6. Daftar pustaka
Hasan, Hamid. 2012. Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan Pembelajaran.
Bandung: Rizqi Press.
Sudrajad, Ujang. 2014. “Singapura sebagai Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik Di
Asia Tenggara.” http:// konsultasipendidikanluarnegeri. webs.
com/apps/blog/show/19637400. Diakses 07.03.2014
Syukur, Abdul. 2013. “Pengajaran Sejarah Indonesia kurikulum 1964-2004: Sebuah
Stabilitas Yang Dinamis ”, Disertasi, Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, teori, dan Aplikasi.