Professional Documents
Culture Documents
BHAMADA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik
email: jitkbhamada@gmail.com
Page 28
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435
Keywords: ABSTRACT
Pain scale, dysmenorrhea, Pain during menstruation occurs due to increased secretion of
peppermint aromatherapy, prostaglandins in menstrual blood, which increases the intensity of
murottal therapy normal uterine contractions. Prostaglandins strengthen myometrial
smooth muscle and constrict uterine blood vessels so that the normal
uterine hypoxia that accompanies menstruation will be severe. This
combination of uterine contractions and hypoxia causes severe pain
in dysmenorrhea. Peppermint aromatherapy and murottal therapy is
non pharmacological techniques can be used as mild anesthesi,
increase comfort and physical situation, to reduce stress hormones,
active natural endorphins, feeling relax and distract from anxiety,
fear and tension. The purpose of this study was to determine the
effect of peppermint aromatherapy and murottal therapy on reducing
the pain scale of dysmenorrhea.This research used a quasi-
experimental research method with the design of pre and post test
control group design.Sampling uses a total sampling technique, with
a sample of 68 respondents divided into intervention group and
AlamatKorespondensi: control group. Based on the results of the Paired Sample T-Test
Prodi Keperawatan Tegal, statistic, a sig (2-tailed) value was obtained of 0.000 or p <0.05
Poltekkes Kemenkes which indicated that there was a significant change in the pain scale
Semarang before and after the procedure was carried out and the results of the
Independent T-Test obtained a value of p <0.05 which means there is
a difference in the value of the pain scale in the group given
peppermint aromatherapy and murottal therapy. Based on the results
of the average pain scale score, respondents who were given
peppermint aromatherapy were more effective in reducing the
dysmenorrhea pain scale than respondents who were given murottal
therapy.
Page 29
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435
Berdasarkan penelitian (Sartiwi & Hasrinal, dilantunkan oleh seorang qori (pembaca Al-
2020) diperoleh data organisasi kesehatandunia qur’an). Suara dapat menurunkan hormon-hormon
World Health Organization (WHO) pada tahun stress, mengaktifkan endorphin alami,
2016 angka dismenore sangat besar. Rata-rata meningkatkan perasaan rileks dan mengalihkan
lebih dari 50% perempuan disetiap dunia perhatian dari rasa cemas, takut, tegang,
mengalam I desminore. Di Angka kerjadian memperbaiki system kimia tubuh sehingga dapat
dismenore pada remaja di Asia adalah74,5%. menurunkan tekanan darah, memperlambat
Sedangkan angka kejadian dismenore di Indonesia pernapasan, detak jantung, denyut nadi dan
cukup besar yaitu mencapai 60-70% wanita. aktifitas gelombang otak (Siswantinah, 2011). Hal
Prevalensi penderita dysmenorrhea di Indonesia ini karena suara manusia mengandung kesenduan
adalah sebesar 64,5 % dengan kasus terbanyak dan nilai spiritual yang khusus sehingga
ditemukan pada usia remaja, yaitu usia 17-24 menjadikan suara sebagai sarana yang paling kuat
tahun. untuk terapi kesembuhan. Hasil penelitian yang
Menurut Black & Hawks (2014) ada dua cara dilakukan oleh Silvia dkk (2018) menjelaskan
untuk mengurangi nyeri yaitu dengan terapi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Terapi sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal.
farmakologisini dibedakan menjadi dua yaitu Tidak adanya angka prevalensi pasti kejadian
analgesiknarkotik dan analgesic nonnarkotik, dismenore di Indonesia sehingga penulis memilih
sedangkan terapi nonfarmakologis mencakup salah satu perguruan tinggi di Kota Tegal yaitu
intervensifisik dan intervensikognitif-perilaku. Poltekkes Semarang Prodi DIII Keperawatan
Terapi intervensi fisik contohnya seperti standar Tegal. Menurut studi pendahuluan di Poltekkes
kenyamanan, stimulasi kutaneus, pijat, kompres Semarang Prodi D III Keperawatan Tegal belum
panas dan dingin dan lainnya. Untuk ada yang melakukan penelitian mengenai aroma
terapiintervensi kognitif-perilaku seperti napas terapi peppermint dan terapi murottal terhadap
dalam, musik, relaksasi progresif, dismenore di tempat ini. Pada tanggal 8 Agustus
teknikdistraksi, aromaterapi dan lainnya. Salah 2022 di Poltekkes Kemenkes Semarang dilakukan
satu terapi non farmakologis yang dapatdigunakan wawancara pada 48 mahasiswi didapatkan bahwa 5
dalam mengatasi rasa nyeri yaitu pemberian mahasiswi tidak mengalami dismenoredan43
aromaterapi peppermint, aromaterapi sendiri diantaranya mengalami dismenore menjelang
berguna untuk meningkatkan kenyamanan dan menstruasi.
keadaan fisik seseorang, melegakan pernafasan dan Berdasarkan permasalahan yang terjadi,
meningkatkan pasokan oksigen keparu-paru penulis tertarik untuk mengambil masalah
sehingga mampu meningkatkan proses relaksasi penelitian mengenai efektivitas pemberian
tubuh. aromaterapi peppermint danterapi murottal
Penggunaan aroma terapi dapat menggunakan terhadap penurunan nyeri dismenore pada
inhalasi yaitu menghirup wanginya aroma terapi mahasiswi tingkat I danIIProdi D IIIKeperawatan
melalui tisu yang sudah ditetesi minyak esensial Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang.
peppermint. Terapi inhalasi melalui indra Pendahuluan mencakup latar belakang atas isu atau
penciuman memiliki kontak langsung dengan permasalahan serta urgensi dan rasionalisasi
bagian otak yang memiliki fungsi untuk kegiatan (penelitian atau pengabdian).Tujuan
merangsang terbentuknya efekyang ditimbulkan kegiatan dan rencana pemecahan masalah disajikan
oleh minyak atsiri (Balakrishnan, 2015).Hal ini dalam bagian ini.Tinjauan pustaka yang relevan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti dan pengembangan hipotesis (jika ada)
dkk (2019) yang mengatakan bahwa terdapat dimasukkan dalam bagian ini.
perbedaan yang signifikan skala nyeri antara
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi atau METODE PENELITIAN
perlakuan pemberian aroma terapi peppermint. Penelitian ini menggunakan metode metode
Teknik distraksi murottal juga dapat jenis preeksperiment denganrancangan The Static
digunakan untuk mengurangi rasanyeri, terapi Group Pretest-Posttest Design. Kedua kelompok
murottal merupakan teknik distraksi yang perlakuan diobservasi sebelum dilakukan
menggunakan rekamansuara Al-qur’an yang intervensi, kemudian diobservasi setelah intervensi
Page 30
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435
Page 31
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435
mengalami nyeri sedang (skala 4-6) yaitu sebanyak Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
15 orang, kemudian 2 responden mengalami nyeri hasil uji paired t test pada nilai skala nyeri
ringan (skala 1-3) dan 3 responden mengalami kelompok intervensi pemberian aromaterapi
nyeri berat (skala 7-10). Setelah dilakukan peppermint dan terapi murottal diperoleh p value
pemberian terapi murottal,sebagian besar = 0,000, dimana hasil p <0,05 yang artinya ada
responden mengalami nyeri sedang (skala 4-6) pengaruh dalam pemberian aromaterapi
yaitu sebanyak 12 orang, kemudian 1 responden peppermint dan terapi murottal terhadap
mengalami nyeri ringan (1-3), dan 1 responden penurunan skala nyeri dismenore.
sudah tidak mengalami nyeri. Penggunaan aroma terapi dapat
Menurut Al-Kahil (2018) suara manusia menggunakan inhalasi yaitu menghirup wanginya
mengandung kesenduan dan nilai spiritual yang aroma terapi melalui tisu yang sudah ditetesi
khusus.Hal ini menjadikan suara sebagai sarana minyak esensial peppermint. Pemberian terapi
yang paling kuat untuk terapi kesembuhan. Ayat- inhalasi melalui indra penciuman memiliki kontak
ayat Al-qur’an yang diperdengarkan kepada orang langsung dengan bagian otak yang memiliki
yang sakit maka gelombang suara akan masuk ke fungsi untuk merangsang terbentuknya efekyang
dalam otak dan dapat memengaruhi sel sel tubuh ditimbulkan oleh minyak atsiri (Balakrishnan,
yang mengalami kerusakan. Sel-sel tubuh akan 2015). Hasil penelitian ini sesuai denganpenelitian
bergerak sesuai dengan fitrah yang sudah yang dilakukan oleh Siti dkk (2019) yang
ditetapkan oleh Allah. mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang
Suara dapat menurunkan hormon-hormon signifikan skala nyeri antara sebelum dan sesudah
stress, mengaktifkan endorfin alami, dilakukan intervensi atau perlakuan pemberian
meningkatkan perasaan rileks dan mengalihkan aroma terapi peppermint.
perhatian dari rasa cemas, takut, tegang, Penelitian yang dilakukan oleh Turlina dan
memperbaiki system kimia tubuh sehingga dapat Nurhayati (2017) membuktikan bahwa setelah
menurunkan tekanan darah, memperlambat dilakukan terapi murottal Al-Qur’an sebagian
pernapasan, detak jantung, denyut nadi dan besar nyeri berat dan nyeri sangat berat pada
aktifitas gelombang otak (Siswantinah, 2011). persalinan kala I fase aktif berkurang menjadi
Seorang muslim baik yang berbahasa arab maupun sedang, serta sebagian besar nyeri sedang pada ibu
tidak apabila mendengarkan lantunan ayat-ayat bersalin kala I fase aktif berkurang menjadi
suci Al-qur’an maka akan dapat merasakan ringan. Hal ini juga didukung penelitian yang
perubahan fisiologis yang sangat besar. Umumnya dilakukan oleh Istiroha & Hariati (2018) yang
orang yang mendengarkan murottal akan membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan signifikan pemberian terapi murottal terhadap
dan mendapat ketenangan jiwa (Siswantinah, tingkat nyeri selama perawatan ulkus diabetikum
2011). dengan nilai p = 0,002 < 0,05 yang artinya ada
perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
Tabel 3. Perbedaan Skala Nyeri Sebelum dan diberikan terapi murottal.
Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Aromaterapi
Peppermint dan Terapi Murottal Tabel 4. Perbandingan Efektivitas Antara
Variabel N Mean
Std. P Aromaterapi Peppermint dan Terapi Murottal
Deviation value P
Variabel Mean
Skala nyeri pre Value
aromaterapi Aromaterapi
peppermint – 2,15 0,001
20 2,900 1,021 0,000 Post Peppermint
post Intervensi Terapi
aromaterapi 3,45 0,001
Murottal
peppermint
Skala nyeri pre Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
terapi murottal hasil uji independent sample t test pada variabel
20 1,700 1,218 0,000
– post terapi
aromaterapi peppermint dan terapi murottal
murottal
didapatkan hasil Sig. (2-tailed) p value = 0,001.
Page 32
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435
Page 33
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435
iNusantaraSidoharjo.Accessdate:04/09/201
9
Zurhayati.(2018).FaktorPredisposing,Enabling,Rei
nforcingTerhadapKulitasPengendalian
Nyeri Pada Remaja Mengalami
Dismenorea.Jurnal
Endurance.Https://doi.org/10.22216/jen.v3i
2.2842. Acces Date:24/09/2019Al-
Kahil.A.D. 2018. Sembuh Tanpa
Dokter,Mukjizat Kesehatan dengan Al-
qur’andanAs-sunnah.Lumajang:Ruqyah
Learning Center.
Page 34