You are on page 1of 7

JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p.

2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

BHAMADA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik
email: jitkbhamada@gmail.com

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI PEPPERMINT DAN TERAPI


MUROTTAL TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE

Tinah Purwaningsih1, Atikah Hadiyatus Sulfa2, Deddy Utomo3


Prodi Keperawatan Tegal, Poltekkes Kemenkes Semarang
Email: tinahpurwaningsih69@gmail.com1, atikahz574@gmail.com2, deddyutomo67@gmail.com3

Info Artikel ABSTRAK


Sejarah artikel, Rasa nyeri pada menstruasi terjadi karena peningkatan sekresi
Diterima: November 2022 prostaglandin dalam darah haid, yang meningkatkan intensitas
Disetujui: Februari 2023 kontraksi uterus yang normal. Prostaglandin menguatkan kontraksi
Dipublikasi: April 2023 otot polos miometrium dan konstriksi pembuluh darahu terus
sehingga keadaan hipoksia uterus yang secara normal menyertai haid
akan bertambah berat. Kombinasi kontraksi uterus dan hipoksia ini
menimbulkan rasa nyeri yang intensif pada dismenore. Aromaterapi
Kata kunci: peppermint dan terapi murottal adalah teknik non farmakologis yang
Skala nyeri, dismenore, dapat digunakan sebagai anestesi ringan, meningkatkan kenyamanan
aromaterapi peppermint, terapi dan keadaan fisik seseorang, menurunkan hormon-hormon stress,
murottal mengaktifkan endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks dan
mengalihkan perhatian dari rasa cemas, takut, tegang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi peppermint dan
terapi murottal terhadap penurunan skala nyeri dismenore.Jenis
penelitian ini adalah preeksperiment denganrancangan The Static
Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan sampel mengggunakan
teknik purposive sampling nonprobability sampling dengan jumlah
sampel 40 responden yang terbagi menjadi 20 responden kelompok
intervensi aromaterapi peppermint dan 20 responden kelompok
intervensi terapi murottal. Berdasarkan hasil uji statistik, Uji Paired
Sample T-Test diperoleh hasil nilai sig (2-tailed) yaitu 0,000 atau p <
0,05 yang menunjukkan terjadi perubahan skala nyeri yang signifikan
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dan hasil uji Independent
T-Test didapatkan nilai p < 0,05 yang berarti terdapat nilai beda
skala nyeri pada kelompok yang diberikan aromaterapi
peppermint dan terapi murottal. Berdasarkan hasil nilai rata-rata
skala nyeri,responden yang diberi aromaterapi peppermintlebih
efektif dalam menurunkan skala nyeri dismenore daripada
responden yang diberi terapi murottal.

Page 28
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

Keywords: ABSTRACT
Pain scale, dysmenorrhea, Pain during menstruation occurs due to increased secretion of
peppermint aromatherapy, prostaglandins in menstrual blood, which increases the intensity of
murottal therapy normal uterine contractions. Prostaglandins strengthen myometrial
smooth muscle and constrict uterine blood vessels so that the normal
uterine hypoxia that accompanies menstruation will be severe. This
combination of uterine contractions and hypoxia causes severe pain
in dysmenorrhea. Peppermint aromatherapy and murottal therapy is
non pharmacological techniques can be used as mild anesthesi,
increase comfort and physical situation, to reduce stress hormones,
active natural endorphins, feeling relax and distract from anxiety,
fear and tension. The purpose of this study was to determine the
effect of peppermint aromatherapy and murottal therapy on reducing
the pain scale of dysmenorrhea.This research used a quasi-
experimental research method with the design of pre and post test
control group design.Sampling uses a total sampling technique, with
a sample of 68 respondents divided into intervention group and
AlamatKorespondensi: control group. Based on the results of the Paired Sample T-Test
Prodi Keperawatan Tegal, statistic, a sig (2-tailed) value was obtained of 0.000 or p <0.05
Poltekkes Kemenkes which indicated that there was a significant change in the pain scale
Semarang before and after the procedure was carried out and the results of the
Independent T-Test obtained a value of p <0.05 which means there is
a difference in the value of the pain scale in the group given
peppermint aromatherapy and murottal therapy. Based on the results
of the average pain scale score, respondents who were given
peppermint aromatherapy were more effective in reducing the
dysmenorrhea pain scale than respondents who were given murottal
therapy.

PENDAHULUAN Secara fisiologis saat wanita mengalami haid,


Kematangan organ reproduksi pada remajap lapisan dalam rahim akan menghasilkan
erempuan ditandai dengan datangnya menstruasi prostaglandin yang berfungsi merangsang kontrak
(menarche) (Kumalasari,2014). Menstruasi sidinding rahim dan menyebabkan konstriksi
merupakan peristiwa yang wajar dan alami, pembuluh darah disekitarnya yang dapat
dimana semua wanita pasti mengalami proses menimbulkan iskemia jaringan. Iskemia
menstruasi. Meskipun begitu, kenyataannya merupakan suatu kondisi kekurangan oksigen pada
banyak wanita yang mengalami masalah saat jaringan yang bersifat sementara dan reversible.
menstruasi diantaranya yaitu dismenore Tiap individu memiliki intensitas kontraksi yang
(Setyowati, 2018). Menstruasi atau biasa disebut berbeda-beda dan bila berlebihan akan
haid adalah perdarahan periodik dari Rahim akibat menimbulkan nyeri saat menstruasi. Selain itu
terlepasnya lapisan endometrium uterus. prostaglandin juga bekerja di seluruh tubuh, hal di
Dismenore adalah kejang atau kekakuan pada atas menjelaskan mengapa ada gejala-gejala yang
bagian bawah perut yang terjadi pada waktu menyertai nyeri saat menstruasi. Pada remaja putri
menjelang atau selama haid, hal tersebut dapat yang mengalami dismenore terdapat kadar
menurunkan produktivitas kerja, konsentrasi prostaglandin 10 kali lipat dibandingkan dengan
belajar serta aktivitas bagi remaja putrid yang tidak mengalami dismenore (Zurhayati,
(Lowdermilk, 2014; Sinaga, 2017). 2018).

Page 29
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

Berdasarkan penelitian (Sartiwi & Hasrinal, dilantunkan oleh seorang qori (pembaca Al-
2020) diperoleh data organisasi kesehatandunia qur’an). Suara dapat menurunkan hormon-hormon
World Health Organization (WHO) pada tahun stress, mengaktifkan endorphin alami,
2016 angka dismenore sangat besar. Rata-rata meningkatkan perasaan rileks dan mengalihkan
lebih dari 50% perempuan disetiap dunia perhatian dari rasa cemas, takut, tegang,
mengalam I desminore. Di Angka kerjadian memperbaiki system kimia tubuh sehingga dapat
dismenore pada remaja di Asia adalah74,5%. menurunkan tekanan darah, memperlambat
Sedangkan angka kejadian dismenore di Indonesia pernapasan, detak jantung, denyut nadi dan
cukup besar yaitu mencapai 60-70% wanita. aktifitas gelombang otak (Siswantinah, 2011). Hal
Prevalensi penderita dysmenorrhea di Indonesia ini karena suara manusia mengandung kesenduan
adalah sebesar 64,5 % dengan kasus terbanyak dan nilai spiritual yang khusus sehingga
ditemukan pada usia remaja, yaitu usia 17-24 menjadikan suara sebagai sarana yang paling kuat
tahun. untuk terapi kesembuhan. Hasil penelitian yang
Menurut Black & Hawks (2014) ada dua cara dilakukan oleh Silvia dkk (2018) menjelaskan
untuk mengurangi nyeri yaitu dengan terapi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Terapi sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal.
farmakologisini dibedakan menjadi dua yaitu Tidak adanya angka prevalensi pasti kejadian
analgesiknarkotik dan analgesic nonnarkotik, dismenore di Indonesia sehingga penulis memilih
sedangkan terapi nonfarmakologis mencakup salah satu perguruan tinggi di Kota Tegal yaitu
intervensifisik dan intervensikognitif-perilaku. Poltekkes Semarang Prodi DIII Keperawatan
Terapi intervensi fisik contohnya seperti standar Tegal. Menurut studi pendahuluan di Poltekkes
kenyamanan, stimulasi kutaneus, pijat, kompres Semarang Prodi D III Keperawatan Tegal belum
panas dan dingin dan lainnya. Untuk ada yang melakukan penelitian mengenai aroma
terapiintervensi kognitif-perilaku seperti napas terapi peppermint dan terapi murottal terhadap
dalam, musik, relaksasi progresif, dismenore di tempat ini. Pada tanggal 8 Agustus
teknikdistraksi, aromaterapi dan lainnya. Salah 2022 di Poltekkes Kemenkes Semarang dilakukan
satu terapi non farmakologis yang dapatdigunakan wawancara pada 48 mahasiswi didapatkan bahwa 5
dalam mengatasi rasa nyeri yaitu pemberian mahasiswi tidak mengalami dismenoredan43
aromaterapi peppermint, aromaterapi sendiri diantaranya mengalami dismenore menjelang
berguna untuk meningkatkan kenyamanan dan menstruasi.
keadaan fisik seseorang, melegakan pernafasan dan Berdasarkan permasalahan yang terjadi,
meningkatkan pasokan oksigen keparu-paru penulis tertarik untuk mengambil masalah
sehingga mampu meningkatkan proses relaksasi penelitian mengenai efektivitas pemberian
tubuh. aromaterapi peppermint danterapi murottal
Penggunaan aroma terapi dapat menggunakan terhadap penurunan nyeri dismenore pada
inhalasi yaitu menghirup wanginya aroma terapi mahasiswi tingkat I danIIProdi D IIIKeperawatan
melalui tisu yang sudah ditetesi minyak esensial Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang.
peppermint. Terapi inhalasi melalui indra Pendahuluan mencakup latar belakang atas isu atau
penciuman memiliki kontak langsung dengan permasalahan serta urgensi dan rasionalisasi
bagian otak yang memiliki fungsi untuk kegiatan (penelitian atau pengabdian).Tujuan
merangsang terbentuknya efekyang ditimbulkan kegiatan dan rencana pemecahan masalah disajikan
oleh minyak atsiri (Balakrishnan, 2015).Hal ini dalam bagian ini.Tinjauan pustaka yang relevan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti dan pengembangan hipotesis (jika ada)
dkk (2019) yang mengatakan bahwa terdapat dimasukkan dalam bagian ini.
perbedaan yang signifikan skala nyeri antara
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi atau METODE PENELITIAN
perlakuan pemberian aroma terapi peppermint. Penelitian ini menggunakan metode metode
Teknik distraksi murottal juga dapat jenis preeksperiment denganrancangan The Static
digunakan untuk mengurangi rasanyeri, terapi Group Pretest-Posttest Design. Kedua kelompok
murottal merupakan teknik distraksi yang perlakuan diobservasi sebelum dilakukan
menggunakan rekamansuara Al-qur’an yang intervensi, kemudian diobservasi setelah intervensi

Page 30
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

(Yusuf, 2014). Responden dilakukan pengukuran dan analgesiknonnarkotik, sedangkan terapi


skala nyeri dengan menggunakan asesmen nyeri nonfarmakologis mencakup intervensi fisik dan
Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dilakukan intervensi kognitif-perilaku. Terapi intervensi fisik
perlakuan, kemudian setelah diberi perlakuan contohnya seperti standar kenyamanan,stimulasi
dilakukan pengukuran skala nyeri kembali. Metode kutaneus, pijat, kompres panas dan dingin dan
penelitian menjelaskan rancangan kegiatan, ruang lainnya.Untuk terapiintervensi kognitif-perilaku
lingkup atau objek, bahan dan alat utama, tempat, seperti napas dalam, musik, relaksasi progresif,
teknik pengumpulan data, definisi operasional teknikdistraksi, aromaterapi dan lainnya. Salah
variabel penelitian, dan teknik analisis. satu terapi non farmakologis yang dapatdigunakan
dalam mengatasi rasa nyeri yaitu pemberian
HASIL DAN PEMBAHASAN aromaterapi peppermint,aromaterapi sendiri
Setelah proses pengumpulan data, kemudian berguna untuk meningkatkan kenyamanan dan
data dikelola dengan hasil sebagai berikut : keadaan fisik seseorang, melegakan pernafasan
dan meningkatkan pasokan oksigen keparu-paru
Tabel 1. Distribusi Intensitas Skala Nyeri sehingga mampu meningkatkan proses relaksasi
Sebelum dan Sesudah diberikan Aromaterapi tubuh.
Peppermint Peppermint mengandung menthol (50%) dan
menthone (10%-30%) yang tinggi, kandungan
penting yang terdapat pada aroma terapi pepper
Variabel Mean Skala N %
mint adalah menthol50% yang digunakansebagai
anti septik, penyegar mulut dan pelega
Nyeri tenggorokan. Hal tersebut mampu meningkatkan
3 7,5
Ringan kenyamanan dan keadaan fisik seseorang,
Sebelum Nyeri melegakan pernafasan dan meningkatkan pasokan
1,95 15 37,5
Intervensi Sedang oksigen keparu-paru sehingga mampu
Nyeri meningkatkan proses relaksasi tubuh
2 5
Berat (Tjitrosoepomo, 2010).
Nyeri
19 47,5
Ringan Tabel 2. Distribusi Intensitas Skala Nyeri
Setelah Nyeri Sebelum dan Sesudah diberikan Terapi Murottal
1,05 1 2,5
Intervensi Sedang
Nyeri
0 0
Berat Variabel Mean Skala N %

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa Nyeri 5


dari 20 responden sebelum dilakukan pemberian 2
Ringan
aromaterapi peppermint, sebagian besar responden Sebelum Nyeri 60
mengalami nyeri sedang (skala 4-6) yaitu 1,95 15
Intervensi Sedang
sebanyak 15 orang, kemudian 3 responden Nyeri 35
3
mengalami nyeri ringan (skala 1-3) dan 2 Berat
responden mengalami nyeri berat (skala 7-10). Tidak 2,5
1
Setelah dilakukan pemberian aromaterapi Nyeri
peppermint, sebagian besar respondenmengalami Nyeri 2,5
1
Setelah Ringan
nyeri ringan (skala 1-3) yaitu sebanyak 19 orang 1,05
Intervensi Nyeri 30
dan 1 responden mengalami nyeri sedang (skala 4- Sedang
12
6). Nyeri 0
Hal ini sejalan dengan teori menurut Black & 0
Berat
Hawks (2014), ada dua cara untuk mengurangi
nyeri yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui bahwa
nonfarmakologis. Terapi farmakologisini dari 20 responden sebelum dilakukan pemberian
dibedakan menjadi dua yaitu analgesiknarkotik terapi murottal, sebagian besar responden

Page 31
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

mengalami nyeri sedang (skala 4-6) yaitu sebanyak Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
15 orang, kemudian 2 responden mengalami nyeri hasil uji paired t test pada nilai skala nyeri
ringan (skala 1-3) dan 3 responden mengalami kelompok intervensi pemberian aromaterapi
nyeri berat (skala 7-10). Setelah dilakukan peppermint dan terapi murottal diperoleh p value
pemberian terapi murottal,sebagian besar = 0,000, dimana hasil p <0,05 yang artinya ada
responden mengalami nyeri sedang (skala 4-6) pengaruh dalam pemberian aromaterapi
yaitu sebanyak 12 orang, kemudian 1 responden peppermint dan terapi murottal terhadap
mengalami nyeri ringan (1-3), dan 1 responden penurunan skala nyeri dismenore.
sudah tidak mengalami nyeri. Penggunaan aroma terapi dapat
Menurut Al-Kahil (2018) suara manusia menggunakan inhalasi yaitu menghirup wanginya
mengandung kesenduan dan nilai spiritual yang aroma terapi melalui tisu yang sudah ditetesi
khusus.Hal ini menjadikan suara sebagai sarana minyak esensial peppermint. Pemberian terapi
yang paling kuat untuk terapi kesembuhan. Ayat- inhalasi melalui indra penciuman memiliki kontak
ayat Al-qur’an yang diperdengarkan kepada orang langsung dengan bagian otak yang memiliki
yang sakit maka gelombang suara akan masuk ke fungsi untuk merangsang terbentuknya efekyang
dalam otak dan dapat memengaruhi sel sel tubuh ditimbulkan oleh minyak atsiri (Balakrishnan,
yang mengalami kerusakan. Sel-sel tubuh akan 2015). Hasil penelitian ini sesuai denganpenelitian
bergerak sesuai dengan fitrah yang sudah yang dilakukan oleh Siti dkk (2019) yang
ditetapkan oleh Allah. mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang
Suara dapat menurunkan hormon-hormon signifikan skala nyeri antara sebelum dan sesudah
stress, mengaktifkan endorfin alami, dilakukan intervensi atau perlakuan pemberian
meningkatkan perasaan rileks dan mengalihkan aroma terapi peppermint.
perhatian dari rasa cemas, takut, tegang, Penelitian yang dilakukan oleh Turlina dan
memperbaiki system kimia tubuh sehingga dapat Nurhayati (2017) membuktikan bahwa setelah
menurunkan tekanan darah, memperlambat dilakukan terapi murottal Al-Qur’an sebagian
pernapasan, detak jantung, denyut nadi dan besar nyeri berat dan nyeri sangat berat pada
aktifitas gelombang otak (Siswantinah, 2011). persalinan kala I fase aktif berkurang menjadi
Seorang muslim baik yang berbahasa arab maupun sedang, serta sebagian besar nyeri sedang pada ibu
tidak apabila mendengarkan lantunan ayat-ayat bersalin kala I fase aktif berkurang menjadi
suci Al-qur’an maka akan dapat merasakan ringan. Hal ini juga didukung penelitian yang
perubahan fisiologis yang sangat besar. Umumnya dilakukan oleh Istiroha & Hariati (2018) yang
orang yang mendengarkan murottal akan membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan signifikan pemberian terapi murottal terhadap
dan mendapat ketenangan jiwa (Siswantinah, tingkat nyeri selama perawatan ulkus diabetikum
2011). dengan nilai p = 0,002 < 0,05 yang artinya ada
perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
Tabel 3. Perbedaan Skala Nyeri Sebelum dan diberikan terapi murottal.
Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Aromaterapi
Peppermint dan Terapi Murottal Tabel 4. Perbandingan Efektivitas Antara
Variabel N Mean
Std. P Aromaterapi Peppermint dan Terapi Murottal
Deviation value P
Variabel Mean
Skala nyeri pre Value
aromaterapi Aromaterapi
peppermint – 2,15 0,001
20 2,900 1,021 0,000 Post Peppermint
post Intervensi Terapi
aromaterapi 3,45 0,001
Murottal
peppermint
Skala nyeri pre Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
terapi murottal hasil uji independent sample t test pada variabel
20 1,700 1,218 0,000
– post terapi
aromaterapi peppermint dan terapi murottal
murottal
didapatkan hasil Sig. (2-tailed) p value = 0,001.

Page 32
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

Dimana p value = 0,0001 lebih kecil dari 0,05 (p < SIMPULAN


0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
yang signifikan antara skala nyeri setelah maka dapat kita ambil kesimpulan bahwaterdapat
dilakukan pemberian aromaterapi peppermint dan penurunan rata-rata intensitas skala nyeri setelah
terapi murottal. diberikan relaksasi aromaterapi peppermint dan
Peppermint adalah senyawa organik alami terjadi penurunanrata-rata intensitas skala nyeri
yang dapat ditemukan pada tanaman mint. Aroma responden setelah diberikan terapi murottal.
terapi pepper mint dapat digunakan sebagai Dalam penelitian ini, pemberian relaksasi
analgesic non-opioid dan memiliki sifat anestesi aromaterapi peppermint lebih efektif untuk
local dan kontrastimulasi. Pemberi aaroma terapi menurunkan intensitas skala nyeri dalam kondisi
peppermint pada permukaan kulit dan muka akan dismenore.
menghasilkan sensasi pendinginan dan bekerja
padasaraf sensorikdan seratototpolos. UCAPAN TERIMA KASIH
Menthol merupakan bahan aktif utama yang Kami mengucapkan terima kasih kepada
merupakan senyawa organik. Menthol Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah
menghasilkan sensasi dingin yang dapat diterapkan memberikan dukungan bagi penelitian ini.
pada kulit atau mulut. Sebagai bahan aktif utama
yang terdapat dalam peppermint, menthol dapat DAFTAR PUSTAKA
berfungsi sebagaian estesiringan dan membantu Alfionita. (2018). The Effect of Zingiber Officinale
melegakan hidung yang dapat membuat napas Var Rubrum Rhizoma on Decreaseof
menjadi lebih mudah. Peppermint mengandung Dysmenorrhea Pain in Adolescent Girls in
vitamin A dan C serta beberapa mineral SMP N 1 Pracimantoro.
(Koensoermardiyah, 2019). Pepper mint Accesdate:24/09/2019
mengandung menthol (50%) dan menthone (10%- Al-Kahil.A.D. (2018).Sembuh Tanpa
30%) yang tinggi, kandungan penting yang Dokter,Mukjizat Kesehatan dengan Al-
terdapat pada aroma terapi peppermint adalah qur’andanAs-sunnah. Lumajang:Ruqyah
menthol 50% yang digunakan sebagai antiseptik, Learning Center
penyegar mulut dan pelega tenggorokan. Hal Arikunto.(2013).ProsedurPenelitian:SuatuPendeka
tersebut mampu meningkatkan kenyamanan dan tanPraktik(EdisiRevisi).
keadaan fisik seseorang, melegakan pernafasan dan Jakarta:RinekaCipta
meningkatkan pasokan oksigen ke paru-paru Balakrishnan. (2015). Agrobiological Interactions
sehingga mampu meningkatkan proses relaksasi of Essential Oil of Two
tubuh (Tjitrosoepomo, 2010). MentholMints:MenthapiperitaandMenthaar
Metode pemberian aromaterapi peppermint vensis.JournalofPharmaceuticalSciencesan
dapat digunakan oleh tubuh melalui inhalasi dan d Research 7(7):474-476.
topikal atau konsumsi secara langsung Kumalasari, A. I. (2014). Kesehatan Reproduksi
(Koensoermardiyah, 2019). Aroma terapi pepper Untuk Mahasiswa Kebidanan
mint merupakan salah satu minyak atsiri yang DanKeperawatan.Jakarta:Salemba Medika
dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan Lowdermilk, C. (2014). Keperawatan Maternitas
fisik dan mempengaruhi kesehatan emosi Edisi 8.Singapore : Elsevier Morby
seseorang (Koensoermardiyah, 2009). Peppermint Notoatmodjo, S. (2014).Metodologi Penelitian
mengandung menthol (50%) dan menthone (10%- Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
30%) yang tinggi, kandungan penting yang Setyowati.(2018).AkupresuruntukKesehatanWanita
terdapat pada aroma terapi pepper mint adalah BerbasisHasilPenelitian.Magelang:Unimm
menthol 50% yang digunakan sebagai antiseptik, a Press
penyegar mulut dan pelega tenggorokan. Hal Sugiyono, S,P. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
tersebut mampu meningkatkan kenyamanan dan Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
keadaan fisik seseorang, melegakan pernafasan dan Wulandari, A. (2018). Pengaruh Pemberian Jamu
meningkatkan pasokan oksigen ke paru-paru Kunyit Asam untuk
sehingga mampu meningkatkan proses relaksasi MengurangiNyeriHaidpadaSiswiSKMBhakt
tubuh (Tjitrosoepomo, 2010)

Page 33
JITK Bhamada Vol. 14, No. 1, April (2023)| p. 2 8 - 3 4 e-ISSN 2355-3863, p-ISSN 2088-4435

iNusantaraSidoharjo.Accessdate:04/09/201
9
Zurhayati.(2018).FaktorPredisposing,Enabling,Rei
nforcingTerhadapKulitasPengendalian
Nyeri Pada Remaja Mengalami
Dismenorea.Jurnal
Endurance.Https://doi.org/10.22216/jen.v3i
2.2842. Acces Date:24/09/2019Al-
Kahil.A.D. 2018. Sembuh Tanpa
Dokter,Mukjizat Kesehatan dengan Al-
qur’andanAs-sunnah.Lumajang:Ruqyah
Learning Center.

Page 34

You might also like