You are on page 1of 35

SOSIALISASI

PERATURAN BRIN
NOMOR 5 TAHUN 2023
Tentang
Tata Kelola Riset dan Inovasi di Daerah
01
URGENSI PENYUSUNAN NSPK
(PERATURAN BRIN TENTANG TATA KELOLA RISET DAN INOVASI DI DAERAH)

1 Meningkatkan peran pembinaan teknis 2 Meningkatkan kinerja Pemerintah 3 Mengembangkan ekosistem riset dan
inovasi di daerah sehingga mampu
BRIN terhadap Pemerintah Daerah Daerah dan mempercepat pencapaian
melalui BRIDA atau perangkat daerah yang tujuan otonomi daerah melalui riset dan memberikan kontribusi bagi
menyelenggarakan fungsi penunjang inovasi di daerah perekonomian nasional dan meningkatkan
urusan pemerintahan bidang penelitian dan daya saing negara guna tercapainya tujuan
pengembangan pembangunan nasional secara berkelanjutan

4 Memberikan dasar kepastian hukum 5 NSPK sebagai payung hukum 6 NSPK/Peraturan BRIN harus segera
kepada Pemerintah Daerah dalam padanan dari Pemendageri, sebagai diterbitkan karena menjadi syarat
mengembangkan ekosistem riset dan instrumen kebijakan pembinaan teknis dalam proses pemutakhiran kodefikasi
inovasi di daerah BRIDA sangat diperlukan sebagai dan nomenklatur perencanaan
acuan penyelenggaraan BRIDA pembangunan dan keuangan daerah
untuk BRIDA yang telah terbentuk

7 NSPK berisi klausul tentang Rencana


Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek di
Daerah, yang merupakan masukan
penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang berbasis
iptek
PROSES PENYUSUNAN NSPK
(PERATURAN BRIN TENTANG TATA KELOLA RISET DAN INOVASI DI DAERAH)

April Juli 2022 Sept 2022 Nov 2022 Jan 2023 Mei 2023
Januari 2022
2022

• Finalisasi Harmonisasi I • Harmonisasi III Terbitnya


Perencanaan Pelaksanaan TTD MoU Pelaksanaa Penyusunan legal • Konsultasi
NSPK menjadi dan II 12 Jan 2023 PERBRIN
penyusunan Diskusi BRIN BRIN dan n Diskusi drafting dan Publik 24
PerBRIN 22-23 Nov • Harmonisasi IV No 5/2023
kebijakan dengan KDN Lanjutan pembahasan Oktober
• Sinkronisasi 3 Maret 2023 Tata Kelola
Kemendagri 20 April terkait materi NSPK dgn 2022
riset dan Riset dan
Terkait muatan 2022 Muatan Kemendagri Muatan NSPK
inovasi
NSPK NSPK dan 1. Ditjen Otda dengan RPP Inovasi di
daerah
1. Ditjen Otda Sinkronisasi 2. Ditjen Bina Penyelenggar Daerah
2. Ditjen Bina Koordinasi Keuda aan Iptek
Keuda dengan 3. Ditjen Bina • Pembahasan
3. Ditjen Bina Deputi Bangda Detail NSPK
Bangda Bidang 4. Ditjen Bina dengan BHKS
4. Ditjen Bina Adwil Kebijakan Adwil
5. Ditjen Bina Riset dan 5. Ditjen Bina
Pemdes InovasiC Pemdes
6. BSKDN 6. BSKDN

Kick Off BRIDA: Penandatanganan MoU BRIN dengan Koordinasi dengan Sekjen Kemendagri Pembentukan
Kemendagri BRIDA dan Penguatan Muatan NSPK
DOKUMENTASI PROSES PENYUSUNAN NSPK
(PERATURAN BRIN TENTANG TATA KELOLA RISET DAN INOVASI DI DAERAH)

FGD: BRIN-Ditjen Bina Pemdes FGD Pembinaan Teknis dengan FGD: Review NSPK dengan Review NSPK bersama Kepala
KDN Ditjen Bina Adwil KDN Ditjen Otda KDN BRIN

Pembahasan Muatan
Sinkronisasi NSPK dengan RPP FGD Penguatan NSPK dengan Rencana Induk dalam
Konsinyering Tim NSPK dan
Penyelenggaraan Iptek bersama Deputi Bidang Kebijakan Riset Konsinyering Pembahasan
Pusat Riset Pemerintahan
DKRI-Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi serta PR Batang Tubuh NSPK bersama
Dalam Negeri
dan Inovasi Pemerintahan dalam Negeri Kemendagri
DOKUMENTASI

Harmonisasi I dan II Harmonisasi III Harmonisasi IV

Tindak Lanjut Terbitnya PerBRIN No 5/2023 dan PerMendagri No


7/2023
DASAR HUKUM PERATURAN BRIN NOMOR 5 TAHUN 2023

Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2021 Peraturan Badan Riset dan Inovasi
tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional Nasional Nomor 1 Tahun 2021 tentang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Organisasi dan Tata Kerja Badan Riset
Tahun 2021 Nomor 192) dan Inovasi Nasional (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
977)
MUATAN PERATURAN BRIN NOMOR 5 TAHUN 2023

1. Ketentuan Umum
2. Penyelenggara Riset dan Inovasi Daerah
3. Penyelenggaraan Riset dan Inovasi Daerah
4. Koordinasi dan Sinkronisasi
5. Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah
6. Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi di Daerah
14 BAB 7. Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
Daerah
55 PASAL 8. Pengukuran dan Penilaian
9. Sistem Informasi Riset dan Inovasi di Daerah
10. Pendanaan
11. Pembinaaan dan Pengawasan Riset dan Inovasi di Daerah
12. Pelaporan
13. Ketentuan Peralihan
14. Ketentuan Penutup
BEBERAPA KETENTUAN UMUM

Badan Riset dan Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat BRIDA adalah Perangkat Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang penelitian dan
01 pengembangan yang meliputi Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan, serta Invensi dan Inovasi
yang terintegrasi di daerah.

02 Riset adalah aktivitas penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan ilmu


pengetahuan dan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan

Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan

03
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau
proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Inovasi adalah hasil pemikiran, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan/atau Penerapan,


04 yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan
ekonomi dan/atau sosial.

05 Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah adalah keterhubungan elemen sistem yang mendukung rantai nilai Riset
dan Inovasi di daerah.
PENYELENGGARA RISET DAN INOVASI DAERAH

Riset dan Inovasi di daerah pada pemerintah provinsi


diselenggarakan oleh BRIDA provinsi.

Riset dan Inovasi di daerah dapat


diselenggarakan oleh:
Riset dan Inovasi di daerah pada pemerintah kabupaten/kota a. Lembaga riset swasta
diselenggarakan oleh BRIDA kabupaten/kota.
b. Badan usaha
c. Perguruan tinggi Dikoordinasikan
Oleh BRIDA
d. Masyarakat; dan/atau
Pembentukan BRIDA Provinsi maupun BRIDA Kabupaten/Kota dapat dilakukan
secara mandiri atau dapat diintegrasikan dengan Perangkat Daerah yang e. Lembaga asing yang telah
menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang perencanaan mendapatkan izin sesuai
pembangunan daerah atau Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan dengan ketentuan peraturan
Pemerintahan Daerah di bidang Penelitian dan Pengembangan daerah. perundang-undangan.

Pembentukan dan pengintegrasian BRIDA setelah mendapatkan


pertimbangan dari BRIN
PENYELENGGARAAN RISET DAN INOVASI DAERAH

Riset yang dilakukan oleh penyelenggara Riset di daerah meliputi:

PENGEMBANGAN PENGKAJIAN PENERAPAN


PENELITIAN

• Penerapan wajib dilaksanakan dengan


a. Peningkatan kinerja Pengembangan berbasis pada hasil Penelitian,
• Pengkajian dilakukan
penyelenggaraan dilaksanakan sebagai Pengembangan, dan/atau Pengkajian
melalui analisis dan dan dilaksanakan untuk mendorong
Pemerintahan Daerah; tindak lanjut dari Perekayasaan. Inovasi sebagai upaya peningkatan
b. Perbaikan tata kelola Penelitian untuk • Perekayasaan dilakukan produktivitas pembangunan,
Pemerintahan Daerah; meningkatkan kemandirian, dan daya saing daerah.
melalui kegiatan:
c. Pemberdayaan dan peran • Penerapan dapat dilakukan melalui:
kesejahteraan masyarakat a. Pengujian;
serta masyarakat; a. Alih teknologi;
dan memajukan b. Pengembangan b. Intermediasi teknologi;
d. Peningkatan daya saing peradaban. teknologi; c. Difusi Ilmu Pengetahuan dan
daerah; dan Teknologi;
c. Rancang bangun; dan
e. Peningkatan d. komersialisasi teknologi.
d. Pengoperasian.
kesejahteraan
masyarakat.
ALIH TEKNOLOGI

Alih teknologi dapat Lisensi


dilakukan secara
komersial atau
nonkomersial. Kerja sama

Pelayanan Jasa Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi

Pelaksanaan alih teknologi yang dilakukan


dengan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
INTERMEDIASI TEKNOLOGI

INTERMEDIASI
Intermediasi
Teknologi
dapat
Intermediasi teknologi berupa:
merupakan upaya untuk
menjembatani proses
terjadinya Invensi dan
Inovasi antara penghasil
Promosi
dan calon pengguna Hasil
teknologi. Inkubasi Invensi
Teknologi

Temu
Bisnis Kemitraan
Teknologi
DIFUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Difusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ditujukan untuk


meningkatkan efektifitas adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi

Peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan


1 dan teknologi

Difusi Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi dilakukan
terhadap calon pengguna
ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui
2 Evaluasi kesiapan pengguna teknologi

kegiatan:

Pembinaan peningkatan kapasitas daya


3 serap pengguna teknologi
KOMERSIALISASI TEKNOLOGI

1 2 3
Inkubasi Kemitraan Pengembangan
kawasan ilmu
Teknologi Industri
pengetahuan
dan teknologi
INVENSI DAN INOVASI

Pengembangan Invensi dan Inovasi Invensi dan Inovasi ditujukan untuk:


merupakan fasilitasi pemanfaatan, adopsi, a. Menjadi solusi permasalahan daerah;
inkubasi, kemitraan, penguatan kawasan Penguatan kawasan ilmu pengetahuan b. Memadukan sudut pandang dan/atau
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dan teknologi meliputi pendirian, konteks teknis, fungsional, bisnis, sosial
dengan kesiapan dan keunggulan daerah, pengelolaan, dan/atau pengembangan budaya, dan estetika;
promosi, dan pemanfaatan hasil Invensi ilmu pengetahuan dan teknologi c. Menghasilkan nilai tambah dari produk
dan Inovasi dalam program pembangunan dan/atau proses produksi bagi
secara berkelanjutan. kesejahteraan masyarakat; dan
d. Peningkatan pelayanan publik.

Invensi dan Inovasi dihasilkan dari:

Penelitian dasar, Penelitian terapan, dan Pengembangan Intermediasi Teknologi

Alih Teknologi Difusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Rekayasa Balik Komersialisasi Teknologi


PEMANFAATAN RISET DAN INOVASI

5
4
Solusi permasalahan
3 Naskah akademik
untuk penyusunan
pembangunan

peraturan daerah
2 Peningkatan kualitas
pelayanan publik
1 Landasan
pengambilan
dan tata kelola
Pemerintahan
Perumusan keputusan Daerah
kebijakan dalam
perencanaan
pembangunan
daerah
KOORDINASI DAN SINKRONISASI

Koordinasi dan Forum koordinasi


sinkronisasi dan sinkronisasi
penyelenggaraan bertujuan
Riset dan Inovasi di Melibatkan Dapat menyerap aspirasi
daerah dilaksanakan Pemangku diselenggarakan masyarakat dalam
dalam rangka: Kepentingan melalui forum pengembangan
• sinergi penyelenggara koordinasi dan kebijakan Riset
penyelenggaraan Riset dan Inovasi di sinkronisasi. dan Inovasi di
Riset dan Inovasi daerah daerah dan
di daerah menghasilkan
• Penguatan tugas rekomendasi
dan fungsi BRIDA kebijakan berbasis
bukti di daerah

MEKANISME KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYELENGGARAAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH


KOORDINASI DAN SINKRONISASI

Dalam hal BRIN


melimpahkan
Rapat koordinasi kewenangan
teknis antardaerah
koordinasi dan Rapat koordinasi
sinkronisasi kepada teknis
provinsi dan gubernur, rapat
antardaerah dilaksanakan
koordinasi teknis
kabupaten/kota provinsi
paling sedikit 1
diselenggarakan diselenggarakan (satu) kali dalam 1
oleh BRIN dengan oleh BRIDA (satu) tahun
melibatkan seluruh provinsi dengan
melibatkan seluruh
provinsi, kabupaten/kota

MEKANISME KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYELENGGARAAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH


KEMITRAAN

BRIDA melakukan kemitraan untuk mengembangkan jaringan ilmu pengetahuan


dan teknologi di daerah

Kemitraan dilaksanakan dengan tujuan:


a. kemudahan akses informasi;
b. kemudahan akses Infrastruktur Riset dan Inovasi; dan
c. mobilitas SDM Iptek

Kemitraan dapat dilakukan dengan mitra dalam negeri dan/atau mitra luar
negeri
EKOSISTEM RISET DAN INOVASI DI DAERAH

Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah Pendampingan dilaksanakan sesuai dengan


adalah keterhubungan elemen sistem yang kebutuhan penguatan dan pengembangan
mendukung rantai nilai Riset dan Inovasi di Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah.
daerah.

Penguatan dan pengembangan dan Ekosistem Pemerintah Daerah melalui BRIDA


Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah Riset dan melaksanakan fungsi Riset dan Inovasi di
adalah untuk meningkatkan daya saing Inovasi daerah untuk menumbuhkembangkan
daerah. Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah.

BRIN memberikan pendampingan kepada


Pemerintah Daerah dalam penguatan dan Pengembangan Ekosistem Riset dan Inovasi
pengembangan Ekosistem Riset dan di Daerah dikoordinasikan oleh BRIDA.
Inovasi di Daerah.
6 (ENAM) ELEMEN EKOSISTEM RISET DAN INOVASI DI DAERAH

Kebijakan dan infrastruktur


riset dan inovasi di daerah

Budaya riset dan inovasi

Kapasitas kelembagaan dan


daya dukung riset dan
inovasi
Keterpaduan Riset dan
Inovasi di daerah
Kemitraan riset dan inovasi

Penyelarasan dengan
perkembangan global.
RENCANA INDUK DAN PETA JALAN PEMAJUAN IPTEK DI DAERAH

Merupakan dokumen yang memberikan


Penyusunan rencana induk dilakukan melalui proses koordinasi, sin arah pelaksanaan program Riset dan Inovasi
1 ergi, dan harmonisasi dengan perangkat daerah dan pemangku kep di daerah guna peningkatan tata kelola
pemerintahan, pelayanan publik, kualitas
entingan.
kebijakan berbasis bukti, ekosistem riset dan
inovasi, dan daya saing daerah.
Rencana induk disusun berdasarkan program prioritas pembangunan
2 yang tercantum dalam RPJMD atau RPD untuk dipercepat capaian
target programnya.

Rencana induk disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun atau Rencana Induk dan Peta Jalan Pem
3 disesuaikan dengan jangka waktu dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah. ajuan Iptek di Daerah

4 Rencana induk ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

5
Rencana induk dijabarkan ke dalam Rencana Aksi Riset dan Inovasi di
daerah, yang merupakan rencana aksi tahunan.
MUATAN RENCANA INDUK DAN PETA JALAN PEMAJUAN IPTEK DI DAERAH

Gambaran potensi sumber daya Tantangan dan peluang Riset


alam/potensi ekonomi daerah dan Inovasi di daerah

Analisis kesenjangam
Gambaran/kondisi kebijakan berbasis
Riset dan Inovasi di bukti dan Ekosistem
daerah Riset dan Inovasi di
Daerah

Permasalahan utama
pembangunan daerah Strategi Riset dan
dan potensi Inovasi di daerah
pemecahannya

Peta jalan Riset dan Inovasi di


Tema prioritas Riset dan daerah.
Inovasi di daerah
MUATAN RENCANA AKSI

1 2

Program dan target Program dan target


tahunan kebijakan tahunan pengembangan
berbasis bukti (evidence- produk unggulan melalui
based policy) pengembangan
Ekosistem Riset dan
Inovasi di Daerah
PENGUKURAN DAN PENILAIAN

1 6
BRIN melaksanakan pengukuran dan
Penghargaan diberikan sebagai bentuk
penilaian indeks daya saing daerah.
apresiasi dan strategi pembinaan teknis.

Pengukuran dan penilaian

2 5
indeks daya saing daerah BRIN dapat memberikan
dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 penghargaan kepada provinsi dan
(satu) tahun. kabupaten/kota berdasarkan hasil
pengukuran dan penilaian.

Hasil pengukuran indeks daya saing


daerah disampaikan kepada kepala
daerah.
3 4 Hasil pengukuran dan penilaian indeks daya
saing daerah dijadikan panduan daerah
dalam peningkatan daya saing daerah.
SDM IPTEK DI DAERAH

Pemerintah Daerah
melaksanakan pembinaan
SDM Iptek di daerah terdiri SDM Iptek di daerah melalui:
atas: a. Peningkatan kompetensi;
a. Aparatur sipil negara; dan/atau
b. Non-aparatur sipil b. Fasilitasi Riset dan
negara. Inovasi.

SDM Iptek aparatur sipil


negara di daerah terbagi atas:
a. JF di bawah pembinaan
Pembinaan SDM Iptek di
BRIN; dan
daerah dapat dilaksanakan
b. JF lainnya yang bekerja
oleh BRIDA
pada bidang Riset dan
Inovasi.
SISTEM INFORMASI RISET DAN INOVASI DAERAH DAN
PENDANAAN

SISTEM INFORMASI RISET DAN INOVASI


DI DAERAH PENDANAAN

BRIDA menyelenggarakan sistem informasi Riset dan Pendanaan Riset dan Inovasi di daerah yang
1 Inovasi di daerah yang diintegrasikan dalam sistem
1 diselenggarakan oleh BRIDA bersumber dari
pemerintahan berbasis elektronik. anggaran pendapatan dan belanja daerah dan/atau
sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

Pemanfaatan sistem informasi tersebut bertujuan


melaksanakan: BRIDA dapat menggunakan mekanisme pendanaan
2 a. Ketentuan wajib serah dan wajib simpan; dan 2 kompetisi terbuka untuk penyelenggara Riset dan
b. Koordinasi dan pelaporan. Inovasi di daerah dari berbagai Pemangku
Kepentingan.
PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH

Kepala BRIN melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis


penyelenggaraan Riset dan Inovasi di daerah

Pembinaan teknis meliputi:


a. fasilitasi;
b. konsultasi;
c. Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan, serta Invensi
dan Inovasi; dan
d. pendidikan dan pelatihan.

Fasilitasi dilakukan BRIN untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah, yang meliputi:
a. Pemberdayaan BRIDA
b. Penguatan kapasitas BRIDA; dan
c. Bimbingan teknis kepada BRIDA.
PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH

Pemberdayaan BRIDA meliputi: Penguatan kapasitas BRIDA meliputi:


a. Pemanfaatan Sumber Daya a. Pendampingan penyusunan
Manusia Ilmu Pengetahuan kebijakan berbasis pengetahuan;
dan Teknologi; dan/atau
b. Pemanfaatan Infrastruktur b. Pendampingan penyusunan
Riset dan Inovasi; program.
c. Fasilitasi Riset dan Inovasi;
dan
d. Pemanfaatan hasil Riset dan
Inovasi.
Bimbingan teknis kepada BRIDA
meliputi bidang:
Pemberdayaan BRIDA dapat a. Kebijakan Riset dan Inovasi di
memanfaatkan SDM Iptek, daerah;
infrastruktur, fasilitasi, dan hasil b. Fasilitasi dan pemantauan Riset
Riset dan Inovasi yang tersedia dan Inovasi di daerah; dan
di BRIN dan lembaga c. Diseminasi dan pemanfaatan Riset
pendidikan. dan Inovasi di daerah.
PEMBINAAAN DAN PENGAWASAN RISET DAN INOVASI DI DAERAH

Konsultasi dilakukan untuk Litbangjirap, serta Invensi Pendidikan dan Pendidikan dan
mendapatkan petunjuk, Hasil Litbangjirap,
dan Inovasi dilakukan dalam pelatihan dilakukan pelatihan
pertimbangan, dan/atau rangka meningkatkan serta Invensi dan
untuk: diselenggarakan
pendapat terhadap kualitas kebijakan, Inovasi dijadikan
permasalahan a. Pemberdayaan dalam rangka
penyusunan kebijakan dasar perumusan
penyelenggaraan Riset dan Sumber Daya pendayagunaan dan
berbasis bukti, peraturan kebijakan
Inovasi di bidang: perundang-undangan, dan Manusia Ilmu pemanfaatan Invensi
penyelenggaraan
a. Kebijakan Riset dan program penyelenggaraan Pengetahuan dan dan Inovasi di
Pemerintahan
Inovasi di daerah; Pemerintahan Daerah. Teknologi di daerah.
Daerah.
b. Fasilitasi dan daerah; dan
pemantauan Riset dan
Inovasi di daerah; dan b. Pengembangan
kompetensi
c. Diseminasi dan
pemanfaatan Riset dan
sumber daya
Inovasi di daerah. manusia di BRIDA.
PENGAWASAN TEKNIS

Reviu
Pengawasan Teknis
Pemantauan
Dilaksanakan untuk memantau
perencanaan dan pelaksanaan
Rekomendasi Kebijakan Berbasis Evaluasi
Bukti (evidence-based policy) dan
pengembangan Ekosistem Riset
dan Inovasi di Daerah sesuai Pengendalian
dengan Rencana Induk Dan Peta
Jalan Pemajuan Iptek di daerah.
PELAPORAN DAN KETENTUAN PERALIHAN

PELAPORAN PERALIHAN

Gubernur melaporkan kinerja Riset dan Inovasi di Pada saat Peraturan Badan ini mulai
daerah yang dikoordinasikan oleh BRIDA provinsi
kepada Kepala berlaku, dokumen perencanaan
yang terdiri atas roadmap
Gubernur melaporkan kinerja Riset dan Inovasi penguatan sistem inovasi daerah
di daerah yang dikoordinasikan oleh BRIDA dan rencana induk kelitbangan yang
kabupaten/kota kepada Kepala. telah ditetapkan, disesuaikan
menjadi rencana induk dan peta
jalan pemajuan ilmu pengetahuan
Bupati/wali kota melaporkan kinerja Riset dan dan teknologi di daerah paling lama
Inovasi di daerah yang dikoordinasikan oleh 6 (enam) bulan sejak dilantiknya
BRIDA kabupaten/kota kepada gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat di daerah. kepala daerah hasil pemilihan
kepala daerah serentak tahun 2024.
KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, semua peraturan


terkait penyelenggaraan Riset dan Inovasi di daerah masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Badan ini.

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, ketentuan


mengenai penguatan sistem inovasi daerah, penataan unsur
sistem inovasi daerah, dan pengembangan sistem inovasi
daerah dalam Peraturan Bersama antara Menteri Negara Riset
dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri, yang saat ini menjadi
kewenangan BRIN, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
TERIMA KASIH

Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah


Lantai 12 Gedung B.J.Habibie
Jl.M.H.Thamrin No 8, Jakarta Pusat 10340,
Email: dit-krid@brin.go.id
Website: www.brin.go.id

You might also like