You are on page 1of 4

TUGAS RESUME MATERI PENGANTAR KESEHATAN MASYARAKAT

MATA KULIAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERTEMUAN KE-1

Disusun Oleh
SYIFA RIZKY PUJIANTI
211030490052

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA


TANGERANG

Jl. Pajajaran No.1 Pamulang Barat,


Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten
15417
1. Sejarah Kesehatan Masyarakat
Perkembangan sejarah kesehatan masyarakat sudah dimulai pada abad 500 sebelum masehi
sampai dengan adab ke 20. Masyarakat kuno sudah menemukan buku yang ditulis sekitar
1500 SM yang berjudul “Bible’s Book of Leviticus”. Buku yang berisikan petunjuk
kebersihan personal, sanitasi perkemahan, disinfeksi sumur, isolasi penderita lepra,
pembuangan sampah, dan hygiene maternitas.
Setelah itu sekitar tahun 500 SM sampai 500 M, Orang Romawi mulai mengembangkan
teknologi untuk membentuk saluran air yang lebih baik. Merek juga melaksanakan
aktivitas kesehatan yang lain seperti pembuangan sampah dan pembersihan jalan. Semakin
berkembang sampai abad pertengahan 500 M – 1500 M terjadilah pandemic lepra, dan
orang romawi kuno memahami masalah kesehatan memiliki penyebab spiritual sehingga
disebut zaman kegelapan.
Pada zaman penjajahan sampai abad ke 20 penyakit mulai banyak bermunculan sehingga
mereka meyakini bahwa penyakit disebabkan oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu
dibentuklah komunitas kesehatan dan dilakukan pengkajian Kejadian Luar Biasa (KLB)
lebih cermat. Pada abad ke 19 baru dimulai perbaikan gizi, praktik tabib yang semakin
subur, dan memahami bahwa air kotor yang memiliki aroma busuk merupakan sumber
segala penyakit. Sehingga sampai abad 20 angka harapan hidup masih sangat kurang.
2. Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
Karena pada tahun-tahun sebelumnya sudah banyak bermunculan penyakit seperti cacar ,
lepra, kolera dan demam typoid sehingga pada tahun 1888 didirikan pusat laboratorium
kedokteran di Bandung yang kemudian menyusul di kota-kota lain di Indonesia.
Pada tahun 1925 dibantu oleh Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda
mulai mengembangkan penyuluhan kesehatan di beberapa kota serta melakukan
pengamatan terhadap masalah tingginya angka kematian dan kesakitan di Banyumas –
Purwokerto pada waktu itu. Ia menyimpulkan bahwa penyebab tingginya angka kematian
dan kesakitan itu adalah karena buruknya kondisi sanitasi lingkungan. Mereka membuang
kotorannya di sembarang tempat, seperti di kebun, di kali, di selokan, bahkan di pinggir
jalan dan mereka mengomsumsi air minum juga dari sungai yang tercemar. Menurutnya,
kondisi sanitasi lingkungan yang buruk disebabkan karena perilaku penduduk. Oleh sebab
itu, Hydrich memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah
percontohan dengan melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan. Usaha Hydrich ini
dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia.
Selang 2 tahun kemudian, didirikan STOVIA (sekolah kedokteran pribumi) yang sekarang
menjadi FKUI. Tahun-tahun berikutnya dilakukan banyak penyuluhan, seminar, pelatihan,
rapat kerja kesehatan, dan dibentuk Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas menjelma
menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat.
3. Pengertian Kesehatan Masyarakat
Menurut Winslow (1929) kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hdiup dan meningkatkan kesehatan melalui “usaha-usaha perorganisasian
masyarakat”. Pendidikan kesehatan masyarakat ada untuk memperbaiki sanitasi
lingkungan, memberantas penyakit-penyakit menular, pendidikan untuk kebersihan
perorangan, dan untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam
memelihara kesehatannya.

Perilaku, lingkungan, keturunan, dan pelayanan kesehatan adalah hal yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Adapun ruang lingkup, sebagai berikut:
1. Promotif : usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan, contohnya olahraga,
istirahat cukup, makan makanan bergizi
2. Preventif : usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit, contohnya
imunisasi, pemeriksaan ibu hamil
3. Kuratif : usaha yang ditujukan terhadap orang yang sudah sakit, contohnya pemberian
obat-obatan dan isolasi

Sasaran Kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:


1. Individu
Masalah kesehatan yang dialami individu karena ketidakmampuan merawat dirinya
sendiri sebab suatu hal akan memengaruhi anggota keluarga lainnya dan keluarga yang
ada di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
2. Keluarga
Antara anggota keluarga saling bergantung dan berinteraksi. Akibatnya, jika salah satu
atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, hal itu akan
berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan pada lingkungan di sekitarnya. Dari
permasalahan tersebut, keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis.
Berikut merupakan alasan yang menyebabkan keluarga menjadi fokus sasaran
pelayanan.
a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan.
b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota
keluarga.
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.
d. Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan (decision making) dalam
perawatan kesehatan.

3. Kelompok khusus
Kegiatan yang terorganisasi atau sekelompok masyarakat/individu sangat rawan
terhadap masalah kesehatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam
memelihara kesehatan dan merawat diri sendiri. Keterbatasan yang dialami dapat
berupa fisik, mental, budaya dan ekonomi sehingga mereka membutuhkan bimbingan
dan pelayanan kesehatan.

Referensi:
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemkes RI. 2013. Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan. Badan Pusat
Statistik. 2013.
2. Statistik Kesehatan Indonesia. Jakarta.

You might also like