Professional Documents
Culture Documents
Isu Kotemporer Week 13
Isu Kotemporer Week 13
Isu Kotemporer Week 13
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH ISU KONTEMPORER PSDM BISNIS
OLEH :
KELOMPOK 1
FITRI NURMALASARI
DICKY BONAR SAPUTRA S.
FIRHANDO GUMELAR
DIMAS FITRAH RAHMATIKA
PROGRAM MAGISTER
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
A. Pembahasan Topik
COVID-19 merupakan salah satu permasalahan kesehatan global yang dapat
merubah berbagai aspek kehidupan masyarakat. Banyak organisasi atau perusahaan di
seluruh kalangan di dunia harus merubah sistem operasional untuk menyesuaikan dengan
kondisi pandemi, penyesuaian tenaga kerja secara besar-besaran. Durasi terjadinya
pandemi ini juga tidak dapat diprediksi akan seberapa lama. Oleh karena itu pandemi
COVID-19 ini dianggap sebagai krisis kesehatan dan ekonomi global (Mcknee &
Stuckler., 2020).
Pada masa krisis, seorang pemimpin memiliki tanggung jawab yang kritis dalam
menemukan resolusi terhadap krisis dengan mempertimbangkan stabilitas keuangan dan
image suatu organisasi, serta kesejahteraan karyawan. Caringal-Go et al (2021)
berpendapat bahwa pentingnya untuk mempertimbangkan pengalaman seseorang yang
dipimpin selama periode krisis untuk mendapatkan pemahamam mengenai
kepemimpinan krisis. Dalam penelitian tersebut juga berfokus pada sifat dan perilaku
pemimpin organisasi ataupun perushaan.
Krisis merupakan suatu kejadian atau situasi yang tidak terduga, dan dapat
dibedakan dari tantangan organisasi yang berulang karena ambiguitasnya, urgensi, dan
sifat resiko yang tinggi. Terdapat tiga tahap dalam fase krisis, yaitu: Pra-krisis, krisis, dan
pasca-krisis (Coombs and Laufer., 2018). Kemudian dari penelitian lainnya, tiga tahap
fase krisis tersebut dibagi menjadi lima tahapan, yaitu:
- Deteksi sinyal
- Pencegahan dan persiapan
- Penahanan dan pengendalian kerusakaan
- Pemulihan bisnis
- Refleksi
Manajemen krisis yang efektif memiliki elemen intergral salah satunya adalah
kepempiminan yang dapat jugad dipahami sebagai integrasi sifat kepempimpinan dan
perilaku. Caringal-Go et al (2021) menyadari bahwa pentingnya memahami konteks
situasional (krisis) dalam menentukan relevasni perrilaku dan sifat kepemimpinan
tertentu. Kapucu & Ustun (2018) menyampaikan model manajemen krisis
diklasifikasikan atribut kepemimpinan krisis utama sebagai sifat dan keterampilan
(ketegasan, fleksibilitas, dan komunikasi) dan perilaku (tugas, berorientasi pada orang,
dan perilaku berorientasi pada organisasi).
Masa krisis COIVD-19 ini menimbulkan konteks yang unik yaitu dampaknya
yang mendalam pada sistem operasi sehari-hari organisasi atau perusahaan dan
kehidupan kerja karyawan. Penelitian oleh Caringal-Go et al (2021) berfokus pada
pengalaman karyawan mengenai bagaimana pemimpin mereka saat menanggapi krisis
COVID-19. Dengan demikian, penelitian tersebut memiliki tujuan untuk berkontribusi
pada literatur untuk mengekplorasi sifat dan perilaku pemimpin organisasi yang dihargai
karyawan selama krisis. Dengan berfokus pada masa pandemi COVID-19, dan memiliki
capaian hasil dalam memperluas literatur mengenai kepemimpinan di masa krisis global.
B. Metodologi
Studi dilakukan di Flipina, pada saat masa karantina masyrakat di negara tersebut
efektif tanggal 17 Maret 2020 dan kasus COVID-19 sedang meningkat
Penelitian ini memiliki 155 partisipan (69% perempuan, 31% laki-laki). Dengan
rentang usia 21-67 tahun, dari berbagai industri ( manufaktur, IT, business process
outsoourcing, dan pendidikan. Kemudian, lokasi bekerja 77% Work From Home,
12 % Work From Office, 11% memiliki peraturan kerja lain.
Pemilihan jenis sample menggunakan purposive sampling.
Jenis Penelitian ini termasuk dari studi eksplorasi, dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan penyeberan survey online dengan “open
question”
C. Hasil dan Pembahasan