Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Pergerakan Lalu Lintas Terhadap Kinerja Ruas Jalan M.T. Haryono
Pengaruh Pergerakan Lalu Lintas Terhadap Kinerja Ruas Jalan M.T. Haryono
OLEH:
MUHAMAT JAMALUDDIN
201710015
2022
i
PERSETUJUAN HASIL
Hasil ini telah diperiksa dan disetujui oleh Komisi Pembimbing untuk diujikan dalam
seminar Hasil dihadapan Dewan Penguji, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Judul : Pengaruh Pergerakan Lalu Lintas terhadap Kinerja Ruas Jalan M.T.
Haryono
Nama : Muhamat Jamaluddin
Stambuk : 201710015
Jurusan : Transportasi
Fakultas : Teknik Sipil
Kendari, 2022
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Transportasi
ii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang serta Maha
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Rasulullah
Muhammad S.A.W yang telah membawa Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademik
Sarjana Teknik dalam Program studi Teknik Sipil Universitas Sulawesi Tenggara.
Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kapada Bapak Dr.
Ir. Irwan Lakawa, ST., M.Si selaku pembimbing I dan kepada Bapak Ir.
studi, banyak pihak yang turut memberikan dukungan dan motivasi, untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
1. Orang tua tercinta serta Adik – adik penulis, yang selalu mengiringi langkah
penulis, terima kasih atas segala pengorbanan, kasih sayang dan do’a yang tiada
hentinya serta semangat dan dorongan moril yang diberikan pada penulis.
iii
2. Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc.Agric selaku Rektor Universitas Sulawesi
Tenggara.
3. Dr. Ir. Irwan Lakawa, S.T, M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Tenggara.
4. Sufrianto, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Sulawesi
Tenggara.
5. Sulaiman, S.T., M.P.W selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas
6. Para Dosen dan Staf pengajar Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi
Tenggara yang selama ini ikhlas dan sabar dalam mencurahkan ilmunya kepada
7. Teman-teman jurusan Program Studi Fakultas Teknik Sipil baik dari angkatan
2017 dan juga senior-senior maupun adik-adik kelas yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa di dalam penelitian dan penulisan Tugas Akhir ini
terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
sehingga dapat menyempurnakan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
Kendari,………….2022
Penulis
iv
ABSTRAK
Kata kunci: hambatan samping, kinerja ruas jalan, pergerakan lalu lintas.
v
ABSTRACT
This study aims to analyze the condition of traffic movements in front of Pasar Baru, Jalan
M.T. Haryono, and the performance of roads due to the influence of traffic movements.
method of analysis with a quantitative approach research results show that the M.T. Haryono
is very tall. Factors that cause high side barriers are vehicles entering and leaving the side of
the road from both directions (red light direction and bridge direction), pedestrians, and
parking vehicles. The degree of saturation of storage shows DS = 0.83 and the level of
service is at level D so it can be said that it has started to decline. Factors that affect the
performance of the intersection are the use of the existing signal phase, the use of cycle time,
the width of the traffic lane, and the volume of traffic. The peak hour point of traffic flow
occurs at 10.00-11.00 with a total of 6293 smp/hour. This is influenced by private vehicles
such as motorized vehicles and light vehicles that carry out movement activities around the
intersection, which is a service and trade area. The handling strategy by diverting motorized,
light, and heavy vehicles at peak hours can increase the capacity and level of service at the
intersection at one level.
vi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN HASIL...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................iError! Bookmark not defined.
ABSTRAK.............................................................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xi
DAFTAR NOTASI....................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................ix
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................2
C. Geometrik Jalan.........................................................................................................6
D. Hambatan Samping...................................................................................................7
F. Penelitian Terdahulu...............................................................................................14
F. Definisi Operasional................................................................................................25
G. Konsep Operasional................................................................................................26
B. Saran.........................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................47
DAFTAR TABEL
21
……………………………………………..32
……………………………………………...36
38
…………………………………………...38
43
x
x
DAFTAR GAMBAR
……………………………………………....30
x
DAFTAR LAMPIRAN
….47
Kota………………………………………..48
Lintas……………………………..48
xi
DAFTAR NOTASI
DS = Derajat kejenuhan
C = Kapasitas (smp/jam)
Q = Volume (kend/jam)
V = Kecepatan (km/jam)
xii
q = Jumlah kendaraan pada lintasan (Kend/jam)
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak. Memiliki luas daratan 28.140 KM2 atau 3.814.000 Ha. Negara yang
Jalan merupakan akses utama untuk sampai ketujuan. Semakin luas ruas jalan
maka semakin leluasa kendaraan untuk berkendara melewati satu tempat ke tempat
yang lain. Namun, apabila ruas jalan yang kurang luas memungkinkan adanya
kemacetan.
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi yang terdiri dari beberapa
Sulawesi Tenggara dapat mudah di akses melalui jalan darat. Ibu kota dari provinsi
ini adalah Kota Kendari, yang memiliki tingkat kepadatan kendaraan roda dua dan
Jalan M.T. Haryono adalah akses jalan utama untuk menuju dibeberapa tempat
salah satunya kampus, rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.
Karena jalan utama sehingga sering terjadi kemacetan. Ruas jalan berpengaruh
di atas penulis akan mengkaji tentang “Pengaruh Pergerakan Lalu Lintas terhadap
B. Rumusan Masalah
terhadap kinerja ruas jalan M.T. Haryono maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut.
C. Tujuan Penelitian
pengetahuan mahasiswa di bidang pergerakan lalu lintas terhadap kinerja ruas jalan
M.T. Haryono dan diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya.
1. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi lokasi studi yaitu bagian ruas jalan M.T.
Haryono, yang tepatnya berada depan Pasar Baru sepanjang 200 meter.
Haryono.
4. Data yang di ambil mencakup geometrik jalan, volume kendaraan dan kecepatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jalan
1. Pengertian Jalan
arus kendaraan yang melewati suatu ruas jalan maka akan mempengaruhi daya
Jalan mempunyai beberapa golongan diantaranya jalan arteri, jalan kolektor, dan
jalan lokal. Jalan juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa diantaranya jalan
Kinerja ruas jalan dipengaruhi oleh arus lalu lintas yang terjadi pada suatu ruas
jalan tersebut. Arus lalu lintas adalah jumlah persatuan waktu, dinyatakan dalam
kendaraan/jam, smp/jam atau LHRT (Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan) (Vikri
Kinerja ruas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk untuk melayani kebutuhan
arus lalu lintas sesuai dengan fungsinya yang dapat diukur dan dibandingkan dengan
Menurut Rani (2020), kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah
maksimum kendaraan yang dapat melintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam,
dalam satu arah untuk jalan dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah
Menurut MKJI (1997) pengertian jalan meliputi badan jalan, trotoar, drainase dan
seluruh perlengkapan jalan yang terkait, seperti rambu lalu lintas, lampu penerangan,
Hampir semua jalan melayani dua atau tiga fungsi dari empat fungsi jalan diatas
akan tetapi ada juga jalan yang mungkin hanya melayani satu fungsi (misalnya jalan
berikut:
1. Jalan arteri, merupakan jalan yang melayani lalu lintas khususnya angkutan jarak
2. Jalan kolektor, yakni jalan yang melayani lalu lintas terutama angkutan jarak
sedang kecepatan rata-rata sedang serta jumlah akses yang masih dibatasi.
6
3. Jalan lokal, jalan yang melayani angkutan setempat terutama angkutan jarak
pendek dan kecepatan rata-rata rendah serta akses yang tidak dibatasi.
Maka dari itu, jalan arteri adalah jalan utama, sedangkan jalan kolektor dan lokal
adalah jalan minor. Pembagian kelas jalan berdasarkan dimensi dan muatan sumbu
yang diatur oleh PP No. 43 tahun 1993 mengenai prasarana dan lalu lintas jalan yang
1. Jalan Kelas I, dimana jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m dan ukuran panjang
tidak melebihi 10 m serta muatan sumbu yang diizinkan lebih besar dari 10 ton.
2. Jalan Kelas II, dimana muatan kendaraan bermotor yang tidak melebihi lebar 2,5
m, ukuran panjang tidak lebih 18 m dan muatan sumbu terberat diizinkan 10 ton.
3. Jalan Kelas IIIA, jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor tidak
melebihi lebar 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m dan muatan sumbu
maksimal 8 ton.
4. Jalan Kelas IIIB, jalan yang dapat dilalui kendaraan yang tidak melebihi lebar
maksimal 8 ton.
5. Jalan Kelas IIIC, yakni jalan kolektor yang dilalui kendaraan bermotor muatan
tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak lebih 9 m, dan muatan sumbu terberat
C. Geometrik Jalan
memanjang, maupun aspek lainyang berkaitan dengan bentuk fisik dari jalan.
1. Tipe jalan menentukan jumlah lajur dan arah pada segmen jalan dan berbagai
tipe jalan akan menunjukkan kinerja berbeda pada pembebanan lalu lintas
tertentu, misalnya:
2. Jalur lalu lintas adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang diperuntukkan
untuk lalu lintas kendaraan, kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat
3. Kereb adalah batas antara jalur lalu lintas dan trotoar yang berpengaruh terhadap
disisi jalan.
8
5. Median adalah pembatas jalan yang membagi lajur dan jalur jalan. Median yang
D. Hambatan Samping
1. Hambatan Samping
Hambatan samping menurut MKJI (1997) yakni aktivitas samping yang dapat
menimbulkan konflik dan berpengaruh terhadap pergerakan arus lalu lintas serta
c. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping jalan dan
jalan samping.
d. Arus kendaraan lambat yaitu arus lokal (kend/jam) sepeda, becak, delman, pedati
dan sebagainya.
Tingkat hambatan samping dikelompokkan kedalam lima kelas dari yang rendah
sampai sangat tinggi sebagai fungsi dari frekuensi kejadian hambatan samping
Derajat kejenuhan (DS) menurut MKJI 1997 yakni sebagai rasio jalan terhadap
kapasitas yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja
simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut
mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Persamaan dasar untuk menentukan derajat
DS = Q/C (2.1)
Keterangan:
DS = Derajat kejenuhan
C = Kapasitas (smp/jam)
Jalan atau jalan raya atau daerah milik jalan (right of way) meliputi badan jalan,
trotoar, drainase dan seluruh perlengkapan jalan yang terkait, seperti rambu lalu
lintas, lampu penerangan dan lainnya. Segmen jalan, didefinisikan sebagai Panjang
jalan yang tidak dipengaruhi oleh simpang bersinyal atau simang tak bersinyal dan
memiliki karakteristik yang hampir sama panjang jalannya. Karakteristik suaru jalan
Sesuai MKJI 1997, volume lalu lintas di definisikan sebagai jumlah kendaraan
yang melalui suatu titik pada pada jalan per satuan waktu, yang dinyatakan dalam
kend/jam (Qkend), smp/jam (Qsmp). Volume lalu lintas pada suatu jalan bervariasi
tergantung pada arah lalu lintas, volume harian, bulanan, tahunan dan pada komposisi
dibawah ini:
Q = N/T (2.2)
Keterangan:
Q = Volume (kend/jam)
2. Kapasitas Jalan
Menurut Greyti (2018), kapasitas dalam Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI
1997) didefinisikan sebagai arus maksimum yang melewati suatu titik pada jalan
11
bebas hambatan yang dapat dipertahankan per satuan jam dalam kondisi yang
berlaku. Untuk jalan bebas hambatan tak terbagi, kapasitas adalah arus maksimum
dua-arah (kombinasi kedua arah), untuk jalan bebas hambatan terbagi kapasitas
Hasil dari berbagai studi tentang kapasitas jalan raya dan hubungan antara volume
lalu lintas dengan kualitas arus lalu lintas atau tingkat pelayanan dari suatu jalan
dalam Satuan mobil penumpang (smp). Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas
Keterangan:
C = Kapasitas (smp/jam)
Menurut Reza (2018), kecepatan adalah tingkat gerakan dalam suatu jarak tertentu
dalam satu satuan waktu (km/jam). Dalam pergerakan arus lalu lintas, tiap kendaraan
Mean Speed (TMS), yang didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dari seluruh
kendaraan yang melewati suatu titik dari jalan selama periode tertentu dan Space
Mean Speed (SMS), yaitu kecepatan rata- rata dari seluruh kendaraan yang
Kecepatan adalah tingkat pergerakan lalu lintas atau kendaraan tertentu yang
sering dinyatakan dalam kilometer per jam. Menurut Theo (2018) kecepatan adalah
V = d/t (2.4)
Keterangan:
V = Kecepatan (km/jam)
a. Kecepatan titik (spot speed) adalah kecepatan sesuai kendaraan berada pada
perjalanan adalah total waktu tempuh kendaraan untuk suatu segmen jalan
yang ditentukan. Waktu perjalanan adalah total waktu ketika kendaraan dalam
Vs = 3,6nd/Σt (2.5)
Keterangan:
d. Kecepatan rata-rata waktu (time mean speed) adalah kecepatan rata-rata yang
Vt = Σv/n (2.6)
Keterangan:
Menurut Greity (2018), kepadatan lalu lintas dapat didefinisikan sebagai jumlah
kendaraan yang menempati panjang ruas jalan tertentu atau jalur yang umumnya
dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per kilometer per lajur (jika pada ruas jalan
tersebut terdiri dari banyak lajur). Kepadatan merupakan jumlah kendaraan yang
diamati dibagi dengan panjang jalan tersebut. Hubungan antara volume, kecepatan
k = q/s (2.7)
14
Keterangan:
Menurut Deygo (2021), jika hubungan matematis antara kecepatan, volume, dan
kepadatan lalulintas yang terjadi pada suatu ruas jalan sudah didapatkan, maka
analisis karakteristik lalu lintas sudah dapat dilakukan. Hubungan matematis antara
kecepatan, volume, dan kepadatan dapat dinyatakan dengan persamaan dibawah ini.
V = D.S (2.8)
Keterangan:
F. Penelitian Terdahulu
penelitian ini.
Wijayanti (2020), meneliti tentang kondisi eksisting pada ruas jalan Ir. H. Juanda,
adanya parkir on street yang ternyata sangat mempengaruhi kinerrja ruas jalan,
khususnya pada saat jam sibuk. Volume lalulintas pada ruas jalan tersebut pada hari
kerja adalah 642,1 smp/jam sedangkan pada hari libur adalah 209,1 smp/jam.
15
Kapasitas ruas jalan tanpa parkir adalah 2.854 smp/jam sedangkan kapasitas dengan
parkir adalah 1.215 smp/jam. Untuk V/C Rasio sebesar 0,22. Kinerja parkir pada
jalan Ir. H. Juanda pada kondisi eksisting saat ini hanya menggunakan salah satu sisi
jalan. Pada sisi kanan jalan tidak memiliki kinerja parkir karena tidak diperuntukkan
untuk parkir, hasil indeks parkir eksisting sepeda motor sebesar 1,97 dan mobil
sebesar 3,11. Dapat diartikan bahwa fasilitas parkir bermasalah sebab kebutuhan
parkir melebihi daya tampung/kapasitas normal. Sudut parkir pada ruas Jalan Ir. H.
Juanda diubah menjadi sudut 45° dengan jumlah ruang parkir adalah 135 SRP sepeda
motor dan 30 SRP kendaraan ringan. Fasilitas perlengkapan jalan pada ruas Jalan Ir.
H. Juanda merupakan jalan dengan kondisi geometrik yang lurus dan datar. Kondisi
marka jalan dan rambu masih dalam keadaan baik hanya saja terdapat beberapa
rambu yang tertutup pohon sehingga dapat mengurangi tingkat keselamatan pengguna
jalan. Sehingga perlu adanya perawatan dan perbaikan untuk dapat meningkatkan
Gunawan (2018), meneliti tentang kemacetan dan kepadatan lalulintas yang terjadi
terbuangnya waktu dan pemborosan bahan bakar bensin akibat akibat kendaraan
untuk model greenshield pada periode survei. Aktivitas u-turn mempengaruhi arus
lalu lintas dengan nilai rasio pelayanan fasilitas bukan median putaran balik pada
beberapa jam sibuk >1,0 yang mengakibatkan terjadi antrian. Ruas Jalan Stadion
16
Klabat Kota Manado merupakan salah satu jalan perkotaan yang sering mengalami
kemacetan pada jam-jam sibuk. Kemacetan yang terjadi yang disebabkan oleh
perilaku pengemudi angkutan umum, aktivitas sisi jalan dan fasilitas U-Turn (putaran
balik) serta kondisi geometri jalan yang sudah mengalami kerusakan sehingga
mempengaruhi kinerja ruas jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja
ruas jalan pada Jalan MT. Haryono berdasarkan metode yang ada pada MKJI 1997
terhadap pergerakan lalu lintas. Selain itu, pola-pola pergerakan dari lalu lintas yang
ada juga dapat terjadi akibat aktifitas yang ada di pinggir jalan yang menyebabkan
menurunnya kecepatan arus lalulintas dan kinerja jalan. Hal ini akan menimbulkan
dampak negatif terhadap pergerakan lalulintas. Demikian pula yang terjadi di ruas
jalan Sam Ratulangi, Tanjung Batu sebagai daerah studi. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka diperlukan manajemen lalulintas yang terencana dan terarah dengan
Theresia (2018) meneliti tentang pelayanan lalu lintas di badan jalan. Penelitian
sisi jalan dengan menggunakan panduan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI 1997). Jalan Raya Kota Tomohon khususnya sepanjang persimpangan Jl.
pada ruas jalan ini sering terjadi kemacetan yang diakibatkan oleh tingginya aktifitas
sisi jalan berupa kendaraan yang masuk keluar sisi jalan, kedaraan yang sering
berhenti dan parkir di badan jalan, serta penyeberang jalan yang akhirnya
berpengaruh terhadap kinerja di ruas jalan ini. kecepatan kendaraan dan hambatan
samping yang dibagi per 15 menit. Selanjutnya dilakukan analisis data yang dibagi
dalam dua bagian yaitu analisis volume lalu lintas, kecepatan, dan kapasitas jalan
regresi linear berganda dengan bantuan Microsoft Excel. Dari penelitian ini didapat
kapasitas 2320,812 smp/jam, volume jam puncak berkisar antara 728 smp/jam -
1070,1 smp/jam, kecepatan terendah berkisar antara 8,125 km/jam – 11,412 km/jam
dan tingkat pelayanan jalan C pada jam puncak dan kecepatan arus bebas 32,643
km/jam. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda besar kontribusi hambatan
samping terhadap kecepatan adalah sebesar 85,39% untuk jalan arah Manado dengan
Vikri (2018) menganalisis kinerja ruas Jalan Medan Merdeka Barat, DKI Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian mengikuti analisis yang terdapat pada
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Penelitian ini meninjau ruas Jalan
Medan Merdeka Barat yang terbagi menjadi 2 segmen, yaitu segmen 1 adalah ruas
18
Jalan Medan Merdeka Barat dengan arus lalu lintas dari arah utara dan segmen 2
adalah ruas Jalan Medan Merdeka Barat dengan arus lalu lintas dari arah selatan.
Pengumpulan data arus lalu lintas dilakukan dengan survei lalu lintas untuk setiap
arah. Survey dilakukan selama 2 (dua) hari, yaitu hari kerja (weekdays) dan hari libur
(weekends) untuk satu jam puncak pagi, siang dan sore. Hasil yang diperoleh dari
analisis adalah tingkat pelayanan ruas Jalan Medan Merdeka Barat dengan arus lalu
lintas dari arah utara (segmen 1) adalah D dengan nilai V/C ratio 0,84 dan kecepatan
rata-rata sebesar 48 km/jam. Sedangkan tingkat pelayanan ruas Jalan Medan Merdeka
Barat dengan arus lalu lintas dari arah selatan (segmen 2) adalah C dengan nilai V/C
Septyanto (2020) meneliti tentang kerusakan ruas jalan akibat daya dukung tanah
dan beban kendaraan Penelitian ini menggunakan sempel tanah dari lokasi penelitian,
dengan pengambilan sempel tanah menggunakan alat boor tangan (Hend Boor
Test) untuk selanjutnya di lakukan pengujian tanah, pada hasil pengujian tanah
menggunakan metode CBR (California Bearing Ratio) di dapatkan nilai CBR rata-
rata sebesar 3,31% kurang dari standar tanah dasar yaitu 6% dan hasil survey lalu
tertinggi sebesar 399 kendaraan, melebihi untuk jalan Arteri kelas IIIA. Dari hasil
kerusakan berupa retak di beberapa bagian. Oleh karena itu, diperlukan pelpisan
ulang. Perencanaan tebal perkerasan jalan ini menggunakan metode Bina Marga
1987.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi pengambilan data atau survei arus lalu lintas terletak di ruas jalan M.T.
direncanakan selama tiga bulan yaitu bulan Mei 2022 sampai bulan Juli 2022
C. Variabel Penelitian
1) Kendaraan ringan atau light vehicles (LV), meliputi angkutan kota, mobil
2) Kendaraan berat atau heavy vehicles (HV), meliputi truk roda empat, truk
2. Hambatan Samping
4. Kecepatan Kendaraan.
diolah pada tahap selanjutnya. Pada tahapan ini hanya memiliki satu macam data,
Data primer adalah data yang diperoleh lansung pada lokasi penelitian di ruas
Jalan M.T. Haryono. Data tersebut merupakan representasi ringkas kondisi riil yang
dapat menjelaskan dan mewakili kondisi riil lapanagan untuk suatu penelitian. Data
Ukuran geometrik jalan sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu jalan. Hal ini
tergantung dari ukuran besar kecilnya suatu nias jalan. Data yang didapatkan dalam
data geometrik mengenai; tipe jalan, lebar jalur, dan bahu jalan.
Volume lalu lintas pada ruas jalan yang menjadi lokasi pengamatan. Pengambilan
Data lintas dimaksudkan untuk mengetahui periode puncak yaitu waktu dimana
jumlah kendaraan yang melintasi ruas tersebut mencapai jumlah tertinggi. Priode
yang diperlukan masing-masing kendaraan untuk melewati jarak tertentu yang telah
ditetapkan.
Survei dilakukan pada ruas jalan yang di tinjau dengan tujuan mendapatkan data
tentang aktivitas samping jalan seperti: pejalan kaki (PED), kendaraan umum dan
kendaraan lain berhenti (PSV), kendaraan keluar atau masuk sisi jalan (EEV), dan
kendaraan lambat (SMV). Pengambilan data dilakukan oleh satu orang pengamat.
catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi berarti
barang bukti tertulis maupun dalam bentuk gambar. Dengan memperhatikan definisi
dengan matang.
Survei geometrik jalan bertujuan untuk mendapatkan data mengenai; tipe jalan,
lebar lajur dan bahan jalan. Pengambilan data pada saat kondisi ruas Jalan sepiagar
tidak mengganggu arus lalu lintas yang lewat. Adapun alat-alat yang digunakan
dalam pengukuran ini adalah alat pengukur jalan (root meter), lembar kerja, alat tulis,
Survei dilakukan dengan cara manual, dimana dalam bentuk yang paling
sederhana pengamat mencatat pada lembar fonnulir survei, setiap kendaraan yang
lewat menurut klasifikasi macam kendaraan dan memakai fonnulir terpisah untuk
periode itu. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari jam puncak (peakhour).
Pengamatan arus lalu-lintas didasarkan pada jenis kendaraan yang terbagi atas
Sampel yang perlu dipenuhi saat melakukan survei ini sesuai dengan panduan
survei dan perhitungan waktu perjalanan lalu lintas adalah kendaraan yang paling
depan dari suatu ams lalu lintas hendaknya diambil sebagai sampel dengan
sama dan kemungkinan tidak dapat menyiap. Jumlah petugas survei yang disiapkan
dalam survei kecepatan ini adalah dua orang untuk masing-masing kondisi per lajur.
pengamatan (I-I) yang diberi tanda dengan mengangkat bendera oleh petugas
depan kendaraan menyentuh garis pengamatan (II - II) dan stop wacth dimatikan.
c. Waktu tempuh yang didapatkan langsung dicatat dalam formulir survei yang
disediakan.
d. Langkah (b) dan (c) dilakukan untuk kendaraan berikutnya. Pekerjaan ini
e. Untuk jenis kendaraan lain, tata cara pengamatannya sama dengan yang di atas.
Survei dilakukan pada ruas jalan yang di tinjau dengan tujuan mendapatkan data
tentang aktivitas samping jalan seperti pejalan kaki (PED), kendaraan umum dan
kendaraan lain berhenti (PSV), kendaraan keluar atau masuk sisi jalan (EEV), dan
kendaraan lambat (Sr-.1\T). Pengambilan data dilakukan oleh satu orang pengamat.
(PED), kendaraan umum dan kendaraan lain berhenti (PSV), kendaraan keluar
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa data yang telah
F. Definisi Operasional
1. Volume lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melalui titik pada jalan per
km/jam.
3. Kapasitas merupakan arus lalu lintas maksimum yang melalui suatu titik dan
dapat dipertahankan per satuan waktu (jam) pada kondisi tertentu. Untuk jalan
dua lajur arah, kapasitas ditentukan untuk dua arah (kombinasi dua arah), tetapi
untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas
a. Pejalan kaki.
sketsa yang memberikan informasi lebar ruas jalan, lebar bahu, lebar trotoar,
median, tipe jalan (jalan terbagi atau jalan tak terbagi), lebar daerah manfaat
jalan (damaja), lebar daerah milik jalan (damija) serta lebar daerah pengawasan
jalan (dawasja).
G. Konsep Operasional
adapun selanjutnya konsep operasional penelitian ini penulis akan melengkapi dengan
BAB IV
A. Data Masukan
Jalan M.T. Haryono berada dikawasan CBD kota Kendari sangat ramai pada jam-
jam puncak. Lokasi penelitian ini juga dilaksanakan di depan Pasar Baru, Jalan M.T.
Haryono dimana menjadi status jalan nasional dengan fungsi arteri primer. Kegiatan
pendidikan ekonomi seperti swalayan, ruko, dan kegiatan ekonomi seperti bank, juga
terdapat hotel, sekolah dasar, dan kampus PGSD mendominasi kondisi di sekitar ruas
lalu lintas simpang, baik itu pejalan kaku maupun pergerakan kendaraan. Munculnya
pangkalan ojek dan pedagang kaki lima menjadi salah satu factor dari tingginya
Gambar 4.2 Kondisi di Lingkungan Sekitar Pasar Baru, Jalan M.T. Haryono
2. Volume Kendaraan
Hasil survei data jumlah kendaraan pada dua arah Jalan M.T. Haryono bersinyal
arah lampu merah dan arah jembatan dilaksanakan selama 3 hari dalam interval
waktu 15 menit selama 8 jam. Pengambilan data lapangan dilaksanakan pada hari
Jum’at, Sabtu dan Senin. Peneliti memperoleh volume lalu lintas pada setiap
arah, yang terdiri dari arah lampu merah dan arah jembatan. Dengan menggunakan
nilai ekivalen kendaraan ringan (ekr) berdasarkan jenis kendaraan pada tipe
pendekatan, yang tersaji pada tabel 4..2. Hasil perhitungan kendaraan pada ruas Jalan
M.T. Haryono selama 3 hari berdasarkan jenis kendaraan yang telah dijadikan satuan
kendaraan ringan perjam (skr/jam) dari setiap pendekat dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Arus Lalu Lintas Hari Jum’at, Sabtu, dan Senin
16.00-
1093 940 388 1677 474 32 4604
17.00
Sabtu, 6 Juli 2022
Arah lampu merah Arah jembatan
Waktu Total
MC LV HV MC LV HV
07.00-
451 352 27 435 424 21 1710
08.00
08.00-
574 513 42 506 503 33 2171
09.00
09.00-
850 783 58 784 593 36 3104
10.00
10.00-
916 675 71 946 644 63 3315
11.00
13.00-
462 465 33 458 472 56 1946
14.00
14.00-
481 590 35 509 547 69 2231
15.00
15.00-
779 815 33 643 711 72 3053
16.00
16.00-
921 857 38 958 983 57 3814
17.00
Dari hasil uraian pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa arus lalu lintas pada jam
puncak tertinggi terjadi pada jam 16.00-17.00 dengan total kendaraan pada hari Sabtu
yaitu mencapai 3814 skr/jam dan pada hari Senin yaitu mencapai 8732 skr/jam. Disisi
lain, arus lalu lintas pada jam puncak tertinggi terjadi pada jam 10.00-11.00 dengan
total kendaraan pada Jum’at yaitu mencapai 6293 skr/jam, dan dapat dilihat pada
gambar grafik volume lalu lintas pada gambar 4.3 sebagai berikut
Survei infentarisasi jalan yang dilakukan pada kelima ruas ini bertujuan untuk
mengetahui jarak atau panjang jalan yang diteliti, lebar jalan, lebar bahu jalan atau
jarak kereb dan jenis atau tipe jalan. Menurut penelitian yang telah dilakukan, ruas
Jalan M.T. Haryono memiliki tipe jalan 4/2 D, dengan panjang ruas jalan 280 m,
Q = N/T
34
Faktor-faktor penyesuaian untuk nilai arus jenuh dasar pada Jalan M.T. Haryono
dapat dilihat dari data MKJI (1997). Kota Kendari memiliki jumlah penduduk
256.975 jiwa, berdasakan lampiran 5 (lima) faktor penyesuaian ukuran kota masuk
kategori 0.1 - 0,5 juta adalah 0,90. Berdasarkan 4 (empat) faktor penyesuaian
hambatan samping lebar bahu 1,5 meter untuk nilai lebar bahu jalan efektif adalah
0.98.
Derajat kejenuhan (DS) menurut MKJI 1997 yaitu sebagai faktor utama dalam
penentuan tingkat segmen jalan dan kinerja simpang dan juga sebagai rasio jalan
kepada kapasitas yang digunakan. Selain itu, nilai (DS) merujuk pada apakah segmen
jalan tersebut tidak mempunyai masalah kapasitas atau mempunyai masalah. Oleh
karena itu, peneliti mengambil persamaan dasar dalam menentukan derajat kejenuhan
seperti persamaan 2.1 yang telah ditunjukkan dalam persamaan di bawah ini.
35
DS = Q/C
Djumat = 1.18
Dssabtu = 0.71
Dssenin = 1.64
Dengan tingkat arus yang terjadi dan besarnya kapasitas simpang, digunakan
dalam menganalsisi perilaku lalu lintas. Peneliti mendapatkan pada hari jumat
diperoleh derajat kejenuhan sebesar 1.18, hari sabtu sebesar 0.71, dan hari senin
sebesar 1.64.
Menurut MKJI 1997, volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang
melewati sebuah garis atau titik tertentu. Garis dan titik tertentu tersebut berperan
pada sebuah penampang melintang jalan, dimana jumlah ekivalen mobil penumpang
dikalikan dengan nilai emp yang telah ditentukan, antara lain emp MC = 0,25, emp
36
LV = 1,00, dan emp HV = 1,2. Dalam penelitian ini, nilai volume lalu lintas dapat
lalu lintas tertinggi terdapat di hari Senin dimana kendaraan bermotor (MC) memiliki
smp/jam, dan kendaraan berat (HV) memiliki nilai Q = 190.8 smp/jam pada kedua
37
arah. Disisi lain, volume lalu lintas terendah terdapat di hari Sabtu dimana kendaraan
memiliki nilai Q = 1240.875 smp/jam, dan kendaraan berat (HV) memiliki nilai Q =
Kapasitas Jalan
titik pada jalan bebas hambatan. Jalan hambatan tersebut dapat dipertahankan per
satuan jam dalam kondisi yang berlaku. Kapasitas adalah arus maksimum dua-arah
atau kombinasi kedua arah untuk jalan bebas hambatan tidak terbagi. Untuk jalan
Hasil dari berbagai studi tentang kapasitas jalan raya dan hubungan antara
volume lalu lintas dengan kualitas arus lalu lintas atau tingkat pelayanan dari suatu
Berdasarkan tipe jalan nilai C0 dapat dilihat pada lampiran 2 (dua), nilai FCLJ
dilihat pada lampiran 3 (tiga), nilai FCHS dilihat pada lampiran 4 (empat), dan nilai
FCUK dilihat pada lampiran 5 (lima). Sehingga dapat dihitung sebagai berikut :
FCPA = 1
FCUK = 0.90 ( jumlah penduduk 256,975 jiwa masuk kategori 0.1 -0.5 )
Salah satu penyebab kemacetan yaitu volume kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Ketidak seimbangan antara jumlah kendaraan dan jumlah penduduk yang semakin
bertambah dari tahun ke tahun dengan jumlah ruas jalan yang ada atau tersedia di
memilliki dampak sosial, biasanya menimbulkan lelah, kesal, dan stres yang
psikologi penduduk yang ada di sekitar wilayah tersebut. Dari segi ekonomi, dampak
kemacetan lalu lintas ini berdampak pada hilangnya waktu pengendara atau
pengemui. Selain itu, penyebab lain yaitu bertambahnya biaya yang harus
atau pengendara harus mengeluarkan biaya ekstra dalam mengeluarkan uang dan
Oleh karena itu, kecenderungan ketika kemacetan lalu lintas terjadi lebih banyak
dalam menghabiskan bahan bakar yang lebih banyak. Contoh realismenya yaitu dari
segi ekonomi, yakni pengemudi atau pengendara yang bekerja kehilangan pendapatan
mereka karena terlambat masuk kantor. Hal tersebut juga disebabkan karena
data MKJI 1997, Jalan M.T. Haryono memiliki dua lajur tidak terbagi dengan nilai
kapasitas dasar sebesar 1650 untuk tipe jalan 4/2D. Dalam hal ini, maka jumlah
tempuh dan dibagi waktu tempuh. Disisi lain, kecepatan dapat diukur sebagai
Kelambatan merupakan waktu yang hilang pada saat kendaraan berhenti, atau tidak
dapat berjalan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Alasannya karena adanya
sistem kemacetan atau pengendali lalu lintas. Tiap kendaraan berjalan pada kecepatan
Kecepatan rata-rata dibedakan menjadi dua yaitu Time Mean Speed (TMS),
sebuah titik dari jalan selama periode tertentu dan Space Mean Speed (SMS),
jarak dibagi dengan waktu, sebagai tingkat pergerakan kendaraan atau lalu lintas
40
tertentu yang sering dinyatakan dalam km/jam. Persamaan yang digunakan adalah
V = d/t
Dalam tabel di atas, permasalahan yang peneliti dapatkan adalah tingkat derajat
kejenuhan yang mencapai DS = 0,71. Nilai tersebut telah melampaui nilai kejenuhan
ideal yang disarankan oleh MKJI 1997 yaitu maksimal DS = 1.64. Hasil analisis
tundaan kendaraan menunjukkan bahwa nilai tundaan 37,65 detik yang berarti bahwa
parameter tersebut di atas kinerja simpang saat ini dapat dikatakan sudah mulai
menurun’.
V = 0.56
0.105
V = 5.33 km/jam
Kendari tidak bisa lepas dari kemacetan, selain menjadi salah satu kota paling
berkembang yang ada di Indonesia. Padatnya kendaraan disepanjang jalan umum kota
hanya menjadi satu contoh bukti saja. Masyarakat kota Kendari lebih merasakan
kepadatan arus lalu lintas pada jam-jam puncak malam, sore, siang, dan pagi hari.
41
Selain termasuk hari aktif kerja atau hari dinas disamping hari libur yang merupakan
jalan umum di Kecamatan Kadia, Kota Kendari, yang merupakan jalan yang selalu
dilalui kendaraan berupa angkutan umum maupun kendaraan pribadi, hal tersebut
juga menjadi salah satu kawasan pusat perbelanjaan di kota Kendari, ditandai dengan
adanya Pasar baru, Lippo Plaza, dan pertokoan-pertokoan lain yang merupakan lokasi
perbelanjaan masyarakat umum. Pada saat jam tertentu, sering terjadi kepadatan lalu
lintas yang sedikit tinggi pada ruas jalan ini. Kepadatan lalu lintas adalah jumlah rata-
rata kendaraan persatuan panjang jalur gerak dalam waktu tertentu, berdasarkan
dengan persamaan 2.7 perhitungan kepadatan lalu lintas yaitu sebagai berikut :
k = q/s
pengalihan kendaraan berat, ringan, dan bermotor dilakukan dengan tujuan demi
mengurangi kepadatan arus lalu lintas pada persimpangan. Pengaturan ini juga
berlaku, melintas pada jalan M.T. Arus lalu lintas kendaraan pribadi (MC & LV) dan
kendaraan berat (HV) yang melintas pada ruas jalan M.T. Haryono terjadi kepadatan
42
terbanyak lalu lintas pagi hingga sore berdasarkan hasil survei yaitu MC, LV, dan
V =dxs
V = 45550.98 smp/jam
Tabel 4.8 menunjukan volume kecepatan rata-rata kendaraan ringan 0,04 menit
dalam 18 kendaraan
Tabel 4.9 Volume Kecepatan Kendaran Berat ( HV )
Jarak
Kecepatan Arah Lampu Merah
Tempuh
No Waktu/Menit
Kendaraan
( M¹ ) Kendaraan Berat ( HV )
(m/menit)
a b c=a/b
1 17 280 0,06 4
2 18 280 0,06 3
3 15 280 0,05 5
4 24 280 0,09 4
5 15 280 0,05 3
Rata"
17,8 0,06 4
Tabel 4.9 menunjukan volume kecepatan rata-rata kendaraan ringan 0,06 menit
dalam 4 kendaraan.
44
No Interval waktu Parkir Pejalan Kaki Kendaraan Masuk Kendaraan Keluar PKL
25 13.00 - 13.15 38 38,00 38 19,00 38 26,60 41 28,70 15 15,00
Kendaraan Bobot (1.0) Pejalan kaki Bobot (0.5) Kendaraan Bobot (0.7) Kendaraan Bobot (0.7) Penjual Bobot (1)
26 13.15 - 13.30 39 39,00 39 19,50 38 26,60 42 29,40 15 15,00
1 07.00 - 07.15 39 39,00 39 19,50 45 31,50 43 30,10 15 15,00
27 13.30 - 13.45 40 40,00 40 20,00 39 27,30 38 26,60 15 15,00
2 07.15 - 07.30 40 40,00 38 19,00 43 30,10 41 28,70 15 15,00
28 13.45 - 14.00 38 38,00 38 19,00 39 27,30 38 26,60 15 15,00
3 07.30 - 07.45 39 39,00 40 20,00 41 28,70 45 31,50 15 15,00
Jumlah 155 155,00 155 77,50 154 107,80 159 111,30 60 60,00
4 07.45 - 08.00 38 38,00 40 20,00 43 30,10 43 30,10 15 15,00
29 14.00 - 14.15 15638
Jumlah
38,00
156,00
38
157
19,00
78,50
41
172
28,70
120,40
41
172
28,70
120,40
15
60
15,00
60,00
305 08.00
14.15--08.15
14.30 3838 38,00
38,00 4039 19,50
20,00 4542 29,40
31,50 4441 28,70 1515 15,00
30,80 15,00
316 08.15
14.30--08.30
14.45 3839 39,00
38,00 3939 19,50
19,50 4041 28,70
28,00 4340 28,00 1515 15,00
30,10 15,00
327 08.30
14.45--08.45
15.00 3939 39,00
39,00 4138 19,00
20,50 4145 31,50
28,70 3838 26,60 1515 15,00
26,60 15,00
Juml8 ah 08.45 - 09.00 154 39 154,00
39,00 154
43 77,00
21,50 169
44 118,30
30,80 42160 112,00
29,40 1560 15,00
60,00
33 15.00 - 15.15 15439
Jumlah 39,00 16340
154,00 20,00
81,50 43
170 30,10
119,00 16738 26,60 6015 60,00
116,90 15,00
349 09.00
15.15--09.15
15.30 3839 39,00
38,00 4039 19,50
20,00 4043 30,10
28,00 4039 27,30 1515 15,00
28,00 15,00
1035 09.15
15.30--09.30
15.45 3838 38,00
38,00 4040 20,00
20,00 4439 27,30
30,80 3840 28,00 1515 15,00
26,60 15,00
1136 09.30
15.45--09.45
16.00 3938 38,00
39,00 3938 19,00
19,50 4539 27,30
31,50 3840 28,00 1515 15,00
26,60 15,00
Juml
12 ah 09.45 - 10.00 154 38 154,00
38,00 157
39 78,50
19,50 164
40 114,80
28,00 42157 109,90
29,40 1560 15,00
60,00
37 16.00 - 16.15 15340
Jumlah 40,00 15838
153,00 19,00
79,00 16938 26,60
118,30 15841 28,70 6015 60,00
110,60 15,00
1438 10.15
16.15--10.30
16.30 3839 39,00
38,00 3838 19,00
19,00 4038 26,60
28,00 3842 29,40 1515 15,00
26,60 15,00
1539 10.30
16.30--10.45
16.45 3839 38,00
39,00 3838 19,00
19,00 4438 30,80
26,60 3840 26,60
28,00 1515 15,00 15,00
1640 10.45
16.45--11.00
17.00 3839 38,00
39,00 3940 19,50
20,00 4538 31,50
26,60 4541 31,50
28,70 1515 15,00 15,00
Jumlah
Jumlah 114
157 114,00
157,00 115 154 57,50
77,00 129
152 90,30
106,40 121
164 114,8084,70 4560 45,00
60,00
1741 11.00
17.00--11.15
17.15 3838 38,00
38,00 3938 19,50
19,00 4340 30,10
28,00 4341 30,10
28,70 1515 15,00 15,00
1842 11.15
17.15--11.30
17.30 3838 38,00
38,00 3838 19,00
19,00 4039 28,00
27,30 4041 28,00
28,70 1515 15,00 15,00
1943 11.30
17.30--11.45
17.45 3838 38,00
38,00 38 19,00
19,00 40 28,00
27,30 38 26,60
28,00 1515 15,00 15,00
38 39 40
2044 11.45
17.45--12.00
18.00 3838 38,00
38,00 40 20,00
19,00 39 27,30
26,60 38 26,60
27,30 1515 15,00 15,00
38 38 39
Jumlah 312 314 344 344 111,30 120 60,00
Jumlah 152 152,00 152 76,00 156 109,20 161 112,70 15 60,00
46
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pada ruas jalan M.T. Haryono menunjukkan tingkat hambatan samping yang
berbeda di setiap hari, untuk puncak tertinggi pergerakan lalulintas yaitu pada
hari jumat terjadi di jam 10.00 – 11.00 dengan jumlah 6293 skr/jam, hari sabtu
terjadi pada jam 16.00 – 17.00 dengan jumlah 3814 skr/jam, dan hari senin
terjadi pada jam 16.00 – 17.00 dengan jumlah 8732 skr/jam. Dari puncak kondisi
lalulintas yang tinggi di akibatkan besar hambatan sampimg dengan nilai yang
berfariasi di setiap harinya yaitu kendraan parkir yang sangat tinggi bisa
mencapai 39 .00 %.
2. Dari hasil penelitian tingkat pelayanan jalan MT. Haryono masuk dalam kategori
C, yang artinya di ruas jalan tersebut arus lalulintas ramai, kecepatan terbatas dan
tingkat peyanan jalan berada dilokasi tinjauan adalah adanya aktifitas pasar dan
B. Saran
penanganan ruas jalan M.T. Haryono disesuaikan dengan tingkat derajat kejenuhan
yang sering terjadi, perlu adanya pembatasan pergerakan kendaraan pada jam puncak,
dan meminimalkan hambatan samping dengan membuat trotoar bagi pejalan kaki.
DAFTAR PUSTAKA
Alhadar. 2011. Analisis Kinerja Jalan dalam Upaya Mengatasi Kemacetan Lalu
Lintas Pada Ruas Simpoang Bersinyal di Kota Palu. SMARTek. Vol. 9, No.
4, 327-336.
Deygo Mata & Sisca V. Pandey. 2021. Analisa Kinerja Ruas Jalan Stadion Klabot
Manado.
Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
Jakarta: Sweroad dan PT. Bina Karya.
Eliser. 2016. Pengaruh Tata Guna Lahan Pada Kinerja Lalu Lintas Jalan Sam
Ratulangi Manado. Spasial: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol. 3,
No. 1, 85-94.
Geryti S.J. Timpul, Theo K. Sendow, & Audiel L.E. Rumayar. 2018. Analisa
Kapasitas Berdasarkan Pemodelan Greenshield, Greenberg dan Underwood
dan Analisa Kinerja Jalan pada Ruas Jalan Sam Ratulangi Manado.
Gunawan Reza & Teuku Zulfan. 2018. Hubungan Kemacetan dengan Kepadatan
Lalu Lintas. Banda Aceh.
Morlok, E. K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Nasution. 1996. Manajemen Transportasi. Jakarta. Penerbit PT.Ghalia Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Jalan. 31 Oktober
2006. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655
Septyanto, K., Ida, H., & Danang, A.R.M. 2020. Analisis Daya Dukung Tanah dan
Beban Kendaraan terhadap Kerusakan Perkerasan Jalan pada Ruas Jalan
Raya Metro Tanjungkari. TAPAK. 9(2), 159-168. Lampung Timur.
Sudarno., Lulut, F., Achmad, A., Siti, N., Heru, H., & Abdul, M. 2018. Analisis
Tebal Perkerasan Jalan Raya Magelang-Purworejo KM * sampai KM 9
Menggunakan Metode Bina Marga 1987. Jurnal Teknik Sipil. 2(2), 41-46.
Magelang.
Sumadi. 2006. Kemacetan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Veteran Kota Brebes JAGAT
(Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi). Semarang: Program Studi
Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro.
49
LAMPIRAN I
Peta Lokasi Penelitian
51
LAMPIRAN II
Tabel : Data Survey Lalulintas/15 menit pada Jumat 05 Juli 2022
Arah Lampu Merah Arah Jembatan
No Waktu/15menit MC LV HV MC LV HV
1 07.00 - 07.15 178 110 6 127 104 6
2 07.15 - 07.30 197 98 5 119 104 5
3 07.30 - 07.45 223 133 4 130 130 3
4 07.45-08.00 230 139 6 128 131 5
5 08.00 - 08.15 280 212 10 230 216 7
6 08.15 - 08.30 340 204 9 222 205 7
7 08.30 - 08.45 376 193 11 218 158 10
8 08.45 - 09.00 396 184 8 221 205 10
9 09.00 - 09.15 476 185 12 227 196 7
10 09.15 - 09.30 465 228 11 220 185 5
11 09.30 - 09.45 585 303 10 230 201 11
12 09.45 - 10.00 623 344 12 234 223 9
13 10.00-10.15 616 344 11 230 250 11
14 10.15-10.30 570 358 14 327 260 17
15 10.30-10.45 498 277 17 498 264 15
16 10.45-11.00 428 256 14 589 262 14
17 11.00-13.00 ISTRAHAT
18 13.00-13.15 123 226 8 197 151 9
19 13.15-13.30 187 186 9 202 133 13
20 13.30-13.45 246 187 6 211 163 13
21 13.45-14.00 238 234 6 229 181 10
22 14.00-14.15 256 206 11 247 223 14
23 14.15-14.30 356 180 9 328 176 18
24 14.30-14.45 348 171 12 382 198 13
25 14.45-15.00 375 247 10 487 160 8
26 15.00-15.15 346 241 12 498 144 12
27 15.15-15.30 326 147 13 536 150 12
28 15.30-15.45 338 181 14 548 143 10
29 15.45-16.00 318 181 15 517 144 11
30 16.00-16.15 307 245 9 498 128 11
31 16.15-16.30 286 234 7 483 123 8
32 16.30-16.45 287 235 7 369 116 8
33 16.45-17.00 213 226 15 327 107 3
Tabel : Data Survey Lalulintas/15 menit pada Sabtu 06 Juli 2022
52
LAMPIRAN III
54
kapasitas dasar
Tipe jalan catatan
(smp/jam)
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 per lajur
Empat lajur tak terbagi 1500 per lajur
Dua lajur tak terbagi 2900 total dua arah
LAMPIRAN IV
55
LAMPIRAN V
56
No Interval waktu Parkir Pejalan Kaki Kendaraan Masuk Kendaraan Keluar PKL
Kendaraan Bobot (1.0) Pejalan kaki Bobot (0.5) Kendaraan Bobot (0.7) Kendaraan Bobot (0.7) Penjual Bobot (0.1)
1 07.00 - 07.15 26 26,00 30 15,00 38 26,60 40 28,00 18 1,80
2 07.15 - 07.30 29 29,00 32 16,00 40 28,00 42 29,40 18 1,80
3 07.30 - 07.45 35 35,00 27 13,50 29 20,30 45 31,50 18 1,80
4 07.45 - 08.00 27 27,00 26 13,00 30 21,00 47 32,90 18 1,80
Jumlah 117 117 115 57,5 137 95,9 174 121,8 72 7,2
5 08.00 - 08.15 39 39,00 36 18,00 30 21,00 39 27,30 18 1,80
6 08.15 - 08.30 30 30,00 35 17,50 37 25,90 38 26,60 18 1,80
7 08.30 - 08.45 28 28,00 27 13,50 39 27,30 40 28,00 18 1,80
8 08.45 - 09.00 27 27,00 29 14,50 36 25,20 42 29,40 18 1,80
Jumlah 124 124 127 63,5 142 99,4 159 111,3 72 7,2
9 09.00 - 09.15 32 32,00 29 14,50 40 28,00 42 29,40 18 1,80
10 09.15 - 09.30 25 25,00 32 16,00 42 29,40 43 30,10 18 1,80
11 09.30 - 09.45 31 31,00 31 15,50 40 28,00 45 31,50 18 1,80
12 09.45 - 10.00 30 30,00 34 17,00 42 29,40 43 30,10 18 1,80
Jumlah 118 118 126 63 164 114,8 173 121,1 72 7,2
13 10.00 - 10.15 27 27,00 28 14,00 46 32,20 46 32,20 18 1,80
14 10.15 - 10.30 28 28,00
c 13.00 - 13.15 30 30,00 2937 18,50
14,50 3139 27,30
21,70 47
27 32,90
18,90 1818 1,80
1,80
26 1513.15
10.30 - 10.45 2630 26,00
- 13.30 30,00 2729 14,50
13,50 2638 26,60
18,20 42
28 29,40
19,60 1818 1,80
1,80
16
27 13.30 10.45 - 11.00 2835 28,00
- 13.45 35,00 2730 15,00
13,50 2741 28,70
18,90 39
32 27,30
22,40 1818 1,80
1,80
28Jumlah
13.45 - 14.00 26120 26,00 120 29
124 14,50
62 34
164 23,80
114,8 36
174 25,20
121,8 18
72 1,80
7,2
Jumlah 110 110 112 56 118 82,6 123 86,1 72 7,2
17 11.00 - 11.15 29 29,00 32 16,00 43 30,10 38 26,60 18 1,80
29 14.00 - 14.15 29 29,00 34 17,00 35 24,50 34 23,80 18 1,80
30 1814.15
11.15 - 11.30 3134 31,00
- 14.30 34,00 2931 15,50
14,50 2945 31,50
20,30 37
29 25,90
20,30 1818 1,80
1,80
31 1914.30
11.30 - 11.45 3429 34,00
- 14.45 29,00 2529 14,50
12,50 2847 32,90
19,60 40
27 28,00
18,90 1818 1,80
1,80
32 2014.45
11.45 - 12.00 2627 26,00
- 15.00 27,00 2427 13,50
12,00 2639 27,30
18,20 42
25 29,40
17,50 1818 1,80
1,80
Jumlah
Jumlah 120
119 120119 112
119 56
59,5 118
174 82,6
121,8 115
157 80,5
109,9 72
72 7,27,2
33 15.00 - 15.15 32 32,00 28 14,00 35 24,50 31 21,70 18 1,80
34 15.15 - 15.30 34 34,00 32 16,00 31 21,70 34 23,80 18 1,80
35 15.30 - 15.45 27 27,00 34 17,00 34 23,80 31 21,70 18 1,80
36 15.45 - 16.00 24 24,00 25 12,50 26 18,20 32 22,40 18 1,80
Jumlah 117 117 119 59,5 126 88,2 128 89,6 72 7,2
37 16.00 - 16.15 29 29,00 28 14,00 26 18,20 28 19,60 18 1,80
38 16.15 - 16.30 31 31,00 28 14,00 31 21,70 27 18,90 18 1,80
39 16.30 - 16.45 27 27,00 34 17,00 32 22,40 29 20,30 18 1,80
40 16.45 - 17.00 29 29,00 30 15,00 27 18,90 25 17,50 18 1,80
Jumlah 116 116 120 60 116 81,2 109 76,3 72 7,2
41 17.00 - 17.15 36 36,00 30 15,00 29 20,30 30 21,00 18 1,80
42 17.15 - 17.30 37 37,00 29 14,50 25 17,50 34 23,80 18 1,80
43 17.30 - 17.45 29 29,00 28 14,00 30 21,00 29 20,30 18 1,80
44 17.45 - 18.00 36 36,00 31 15,50 32 22,40 28 19,60 18 1,80
Jumlah 138 138 118 59 116 81,2 121 84,7 72 7,2
57
LAMPIRAN VI
Tabel : Data Survey Kecepatan Lalulintas
LAMPIRAN VII
Tabel Faktor penyesuaian Kapasitas ukuran kota
Faktor penyesuaian untuk
Ukuran Kota (Juta Penduduk )
ukuran kota
< 0.1 0.86
0.1 - 0.5 0.90
0.5 - 1,0 0.94
1.0 - 3.0 1.00
>3.0 1.04
59
LAMPIRAN VI
DOKUMENTASI LAPANGAN
60
61
62
52
LAMPIRAN VII
TABEL JADWAL PENELITIAN