You are on page 1of 2

PESANTREN SIRNARASA

Notaris : Heri Hendriyana, SH No.311 Tahun 2016


KEMENHUMKAM Nomor AHU-0006113.AH.01.04 Tahun 2016
Alamat : Komplek Pesantren Sirnarasa - Dusun Ciceuri Blok Cisirri Desa Ciomas Kec.
Panjalu P.O Box 1 Panjalu – Kode Pos 46264 Kabupaten Ciamis Jawa Barat

SURAT TERBUKA
UNTUK MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET
DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Nomor : Istimewa
Perihal : USULAN PENGGANTIAN SERAGAM
SEKOLAH TINGKAT DASAR (SD) SELURUH INDONESIA

Kepada yang terhormat,


Bapak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Republik Indonesia
Cq. Bapak Dirjen Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
di
Tempat

Bismillahirrohmanirrohim.
Assalaamu ‘alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu.

Puji syukur ke hadirat ‫هللا عز وجل‬, sholawat dan salam kita haturkan kepada
Kanjeng Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam, semoga Bapak Menteri
dan seluruh jajaran kerja senantiasa berada dalam lindungan ‫هللا‬
‫ ه‬dan selalu
sukses dalam mengemban tugas keseharian. Aamiin.

Selanjutnya, melalui SURAT TERBUKA ini kami mohon izin menyampaikan


AMANAT penting untuk Bapak Menteri beserta jajaran dari Guru Agung kami
yang tahun ini memasuki usia 81 tahun: Hadlrotus Syeikh Muhammad Abdul
Gaos Saefulloh Maslul (ABAH AOS), yang berada di Kajembaran
Rohmaniyah Pesantren SIRNARASA, Cisirri, Panjalu, Ciamis, Jawa Barat.

Berdasarkan PANCASILA butir 1(satu), Ketuhanan Yang Maha Esa, dan 2


(dua), Kemanusiaan yang adil dan beradab;

Surat Al Kahfi ayat 18,


‫وه ت ۡحس ُبهُمۡه ا ۡيقاظًا َّوهُمۡه ُرقُ ۡو ٌد‬
"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur..."

Sabda Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam,

‫اُ ْطلُبُوا ال ِعلْمه مِ نه الم ْه ِهد ِإلى اللَّحْ دِه‬


”Tuntutlah ilmu dari buaian (sejak dini) hingga liang lahat (sampai meninggal
dunia)"
‫ا ّدبُوا أوالدكم أحسنه التّادِيبه‬
"Didiklah anak-anakmu sebaik-baik pendidikan..."

maka dengan ini Guru Suci yang telah mati dua kali dan hidup dua kali ini
mengimbau kepada Bapak Menteri dan seluruh jajaran pelaksana di seluruh
Indonesia untuk segera, terhitung Tahun Ajaran Baru 2023-2024, mengganti
seragam tingkat Sekolah Dasar (SD) dari PUTIH (atasan) MERAH
(bawahan) menjadi MERAH (atasan) PUTIH (bawahan), selaras dengan
warna resmi bendera kebanggaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
MERAH PUTIH.

Selama berpuluh-puluh tahun bangsa Indonesia banyak yang ‘tertidur’: anak-


anak usia sekolah dasar kita, generasi tunas bangsa, dididik untuk menerima
kekeliruan sejak dini dengan mengenakan seragam dengan warna terbalik:
warna negara lain (baca: Polandia). Pemberlakuan seragam warna PUTIH-
MERAH sepertinya dianggap persoalan remeh dan tidak layak dipersoalkan.
Bagi Guru Agung kami yang sudah lama melek tidak tidur ini, tidak ada urusan
yang remeh dan perkara seragam dengan warna terbalik seperti selama ini
sangat layak dipersoalkan. Pembiaran soal ini merupakan kegiatan pendidikan
yang sangat tidak mendidik, tidak mencerminkan pendidikan kemanusiaan
yang adil dan beradab. Anak-anak di usia sekolah dasar, yang menurut laporan
Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 24,84 juta siswa, sejak dini sudah harus
mendapat asupan materi pendidikan kewarganegaraan yang baik dan benar.
Di antara yang paling pokok yaitu edukasi tentang adab penghormatan
terhadap warna kebanggaan yang telah menjadi lambang bendera Negara
tercinta (MERAH PUTIH) antara lain melalui seragam yang dikenakannya
sehari-hari. Oleh karena itu, sekali lagi, penting untuk segera diberlakukan
kebijakan baru seragam untuk tingkat Sekolah Dasar dengan MERAH (atasan)
dan PUTIH (bawahan) yang berlaku di seluruh Indonesia.

Demikian Amanat dari Guru Agung kami sampaikan, untuk Kejayaan Agama
dan Negara serta untuk Peradaban Dunia.

Ciamis, 21 April 2023


Salam hormat,
Pembantu Khusus ABAH AOS

K. H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D.

Tembusan:

1. Presiden Republik Indonesia


2. Guru Agung Hadlrotus Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul
(ABAH AOS), Mursyid Thoriqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Ma'had Suryalaya
dan Sesepuh Pesantren SIRNARASA.
3. Sekpri
4. Arsip

You might also like