You are on page 1of 4
PEMERINTAH KABUPATEN PATI DINAS KESEHATAN JL. P. Diponegoro No. 153 Telp. 381685 Pati Fax. 385446 Kode Pos: 59119 @ hips //inkes ata goid/ GZ dinkespa @ dinkespati ia a dinkespati > dinkes pati Pati, 22 Juli 2022 Kepada Yth : No 2443 218% 2022 Kepala Puskesmas mmpiran: = i? Perihal : Prosedur Foaging DBD. os Kabupaten Pati Tempat Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan kejadian yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Pencegahan utama penyakit DBD yaitu dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yang rutin dilakukan setiap 1 minggu sekali. Sementara upaya penanggulangan DBD yang terakhir yaitu dengan Fogging, dengan syarat sudah memenuhi kriteria. Fogging tidak bisa dilakukan sembarangan, perlu adanya prosedur agar penanggulangan DBD seperti PSN dan Foging dapat berjalan maksimal. Prosedur pencegahan dan penanggulangan DBD mengacu pada: 4. Buku pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue dari Kementerian Kesehatan tahun 2010. 2. Surat Edaran Bupati Pati Nomor 4431/26 tahun 2019 tentang Pencegahan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kabupaten Pati Foaaing dapat dilaksanakan jika Hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan oleh Puskesmas dan telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pati lewat aplikasi DBD Elektronik menyimpulkan adanya penularan DBD/DSS pada radius 100 meter dalam kurun waktu 3 minggu berturut-turut dan Angka Bebas Jentiknya (ABJ) <95%. Penularan yang dimaksud adalah: 1. Terdapat 1 orang terkonfirmasi DBD/DSS ditambah 1 orang penderita DBD dan berhubungan secara epidemiologi (kurun waktu 3 minggu berturut-turut). 2. Terdapat 1 orang terkonfirmasi DBD/DSS ditambah >3 orang demam tanpa sebab dan berhubungan secara epidemiologi (kurun waktu 3 minggu berturut- turut). Dipindai dengan CamScanner ‘Tersangka DBD adalah : Penderita yang memiliki bukti pendukung dari fasilitas Kesehatan berupa KDRS DBD. Alur Pelaksanaan Fogging: 1. Rapat Koordinasi Dinas dan Puskesmas a. Puskesmas mengusulkan pelaksanaan fogging ke Dinas Kesehatan berdasarkan hasil PE yang telah dilakukan. b. Dinas bersama Puskesmas menentukan rencana tindak lanjut terkait hasil PE ©. Dinas Bersama Puskesmas menjadwalkan pelaksanaan fogging jika hasil PE memenuhi kriteria, jika tidak memenuhi akan dijadwalkan PSN. 2. Rapat Koordinasi Puskesmas dan RT (Desa) a. Dilakukan sebelum foging dilaksanakan guna membahas rencana tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Dinas dan Puskesmas. b. Peserta yang hadir yaitu Puskesmas, Perwakilan RT/Desa di area yang akan difoging dan perwakilan masyarakat yang masuk area pelaksanaan fogging, c. Dalam rapat tersebut harus disepakati bahwa seluruh rumah di area pelaksanaan fogging bersedia membuka pintu rumahnya (radius fogging 100 meter dari indek kasus), jika tidak bersedia fogging tidak dapat dilaksanakan. Solusi berikutnya yaitu dengan melakukan PSN. 3. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Sebelum pelaksanaan foging siklus 1. Warga masyarakat diwajibkan melakukan PSN H-3 sebelum pelaksanaan fogging di area yang akan di fogging. PSN dilakukan di semua bangunan rumah dan halaman luar termasuk Sekolah, masjid dan sarana umum lainnya di sekitar indek kasus (Nilai ABJ ketika PSN ditargetkan >95%) Dipindai dengan CamScanner 4. Pelaksanaan Foging a, Foging dilaksanakan 2 siklus (2 kali interval 1 minggu) b. Siklus pertama dilakukan setelah rapat koordinasi puskesmas dan RT, serta warga telah melaksanakan PSN. c. Area fogging meliputi radius 100 meter dari indek kasus d. Penggunaan insektisida/ obat fogging hanya diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati atau Puskesmas dengan dosis dan formula sesuai aturan. . Fogging dibiayai dari anggaran Puskesmas sesuai perencanaan tahunan. Apabila fogging yang dianggarkan oleh Puskesmas habis, maka dapat menggunakan sumber anggaran lainnya, dengan tetap tanggung jawab Penuh berada di bawah Puskesmas yang bersangkutan. 5. Pemantauan jentik setelah Fogging a. Dilakukan oleh Puskesmas bersama kader jumantik untuk melihat apakah masih terjadi potensi penularan atau tidak di area yang telah di fogging. b. Jika masih ada potensi penularan atau jentik <95% maka perlu dilakukan PSN serentak kembali dan PSN rutin dilakukan 1 minggu sekali c. Jika tidak ada potensi penularan atau jentik >95% maka cukup dilakukan PSN Rutin 1 minggu sekali. 6. Laporan Pelaksanaan Foging dan Upaya Penanggulangan DBD Puskesmas melaporkan semua dokumen terkait upaya penanggulangan DBD meliputi : a. Hasil Penyelidikan Epidemiologi dan laporan DBD Elektronik dikirim ke Dinas Kesehatan saat mengusulkan foging b. Hasil pemantuan jentik dilaporkan ke aplikasi SILANTOR setiap bulan Dipindai dengan CamScanner . Membuat laporan hasil pelaksanaan foging secara singkat dan padat yang memuat: = Deskripsi atau dasar pengusulan fogging di wilayah yang telah di fogging - Upaya penanggulangan yang telah dilakukan - Analisis situasi setelah pelaksanaan fogging - Kesimpulan Laporan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dikirim ke Dinas Kesehatan maksimal 2 minggu setelah pelaksanaan fogging siklus ke- 2. Jika terdapat pertanyaan terkait prosedur penanggulangan DBD termasuk fogging dapat menghubungi contact person berikut: > Syamsul Ma’arif, SKM : 0823 2544 6868 (Progammer DBD DKK Pati) + Ninik Trisnawati, SKM., M.Kes : 0811 2703 456 (Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular DKK Pati) Demikian kami sampaikan dan atas kerjasamanya diucapkan terimakasih. Ditetapkan di + Pati Tanggal : 22 Juli 2022 Tembusan kepada yth: 4.Sekda Kabupaten Pati 2.Arsip Dipindai dengan CamScanner

You might also like