You are on page 1of 6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura Nomor 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110, Telepon (02) 7260864, Faksimili (021) 7392786 Nomor KP06.07-Sp/\724 Jakarta, 9 Juni 2022 Sifat Penting Lampiran : 1 (satu) Hal Penyampaian Surat Edaran Sekretaris Jenderal tentang Ketentuan Pemberian Cuti Bagi CPNS Kementerian PUPR Yth. 1. Para Sekretaris Unit Organisasi 2. Kepala Biro/Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal di- JAKARTA Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembinaan awal CPNS Kementerian PUPR dan untuk membina kedisiplinan serta tertib administrasi terkait pemberian cuti bagi CPNS Kementerian PUPR. Terlampir, kami sampaikan Surat Edaran Sekretaris Jenderal tentang Ketentuan Pemberian Cuti Bagi CPNS Kementerian PUPR Nomor 04/SE/S/2022 tanggal 6 Juni 2022 tentang Ketentuan Pemberian Cuti Bagi CPNS Kementerian PUPR agar dapat menjadi pedoman dalam memberikan cuti kepada Para CPNS di lingkungan Unit Kerja/Unit Organisasi masing-masing ‘Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih. ri, MA. 1032002 Tembusan Bapak Sekretaris Jenderal (sebagai laporan). Yth. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura Nomor 20, Kebeyoran Baru, Jakarta 12110, Telepon (021) 7396783, Faksimili (021) 7398783 1. Para Sekretaris Unit Organisasi 2. Kepala Biro/Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal di Tempat SURAT EDARAN Nomor:; 04 /SE/Sj/2022 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN CUTI BAGI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT A. UMUM Sehubungan dengan adanya kegiatan pembinaan awal Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selanjutnya disingkat CPNS Kementerian PUPR yang dimulai sejak masa pengangkatan sebagai CPNS Kementerian PUPR sampai dengan diangkat meniadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian PUPR dan dalam rangka membina kedisiplinan serta tertib administrasi terkait pemberian cuti bagi CPNS Kementerian PUPR, perlu menetapkari Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Ketentuan Pemberian Cuti bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. B, DASAR PEMBENTUKAN is Undang-Undang Nornor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana ‘elah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477); Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2021 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6718); Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 40); Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang ‘Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1861); Peraturan Menteri Pexerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 225) sebegaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Psraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1580); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 ‘Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 473); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 ‘Tahun 2020 tentang Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumehan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2020 Nomor 554) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubehan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1144); Keputusan Menteri Pekerjaan Umurn dan Perumahan Rakyat Nomor 611 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Wewenang Urusan Kepegawaian di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyet. MAKSUD DAN TUJUAN Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pejabat Pembina Kepegawaian dan Pengelola Kepegawaian pada Unit Organisasi/Unit Kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam memberikan hak cuti bagi CPNS Kementerian PUPR selama masa pembinaan awal atau masa on the job training (OJT). Surat Edaran ini bertujuan untuk membina kedisiplinan serta tertib administrasi terkait pemberian cuti bagi CPNS Kementerian PUPR. RUANG LINGKUP Lingkup Surat Edaran ini meliputi: 1. Ketentuan Pemberian Cuti bagi CPNS Kementerian PUPR; dan 2. Prosedur Pemberian Cuti bagi CPNS Kemencerian PUPR. KETENTUAN PEMBERIAN CUTI BAGI CPNS KEMENTERIAN PUPR Ketentuan pemberian cuti bagi CPNS Kementerian PUPR adalah sebagai berikut: 1. Ketentuan cuti bagi CPNS Kementerian PUPR diberikan berdasarkan ketentuan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil romawi IV angka 7 yang menyatakan ketentuan mengenai cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti karena alasan penting berlaku secara mutatis mutandis terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil. 2. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, CPNS Kementerian PUPR dapat diberikan hak cuti berupa’ a. cuti sakit; b.cuti melahirkan; dan c. cuti karena alasan penting. PROSEDUR PEMBERIAN CUTI KEPADA CPNS KEMENTERIAN PUPR Prosedur pemberian cuti kepada CPNS Kementerian PUPR adalah sebagai berikut; 1, Cuti Sakit Cuti sakit diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. CPNS yang mengajukan cuti sakit wajib melampirkan surat keterangan dari dokter (minimal dokter di Puskesmas atau klinik); b. CPNS diberikan cuti sakit selama CPNS yang bersangkutan mengalami sakit sesuai dengan rekomendasi yang tercantum dalam surat keterangan dokter; cc. CPNS yang menjalani isolasi mandiri atau isolasi terpadu karena terpapar Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) diberikan cuti sakit berdasarkan hasil laboratorium yang ditandatangani oleh dokter yang bertanggu jawab atas hasil laboratorium dimaksud; dan d. Lamanya isolasi diberikan berdasarkan aturan kesehatan yang berlaku 2. Cuti Melahirkan Cuti melahirkan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Cuti melahirkan diberikan untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga; b. Cuti melahirkan diverikan selama 3 (tiga) bulan; dan c. Bagi CPNS yang melahirkan sebelum ditetapkan statusnya sebagai CPNS Kementerian PUPR, lamanya cuti melahirkan tetap diperhitungkan sejak tanggal persalinan, 3. Cuti Alasan Penting Cuti alasan penting diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Cuti alasan penting hanya diberikan terhadap keperluan sebagai berikut: 1) melangsungkan perkawinan pertama; 2) mendampingi istri melahirkan; 3) keluarga inti (ibu, bapak, isteri, suami, anak, adik, kakak, mertua) sakit keras; atau 4) keluarga inti (ibu, bapak, isteri, suami, anak, adik, kakak, mertua) meninggal dunia. b. Lamanya Cuti Alasan Penting adalah sebagai berikut: 1) melangsungkan perkawinan pertama diberikan cuti selama 3 (tiga) hari kerja; 2) mendampingi istri melahirkan (dengan persalinan normal atau operasi caesar) diberikan cuti selama istri yang bersangkutan dirawat di Unit Pelayanan Kesehatan dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan; 3) keluarga inti sakit keras (ibu, bapak, isteri, suami, anak, adik, kakak, mertua) diberikan cuti maksimal 7 (tujuh) hari kerja dengan memberikan surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanar. Kesehatan: dan 4) keluarga inti (ibu, bapak, isteri, suami, anak, adik, kakalk, mertua) meninggal diberikan cuti selama 3 (tiga) hari kerja. Prosedur terkait pemberian cuti dan pejabat yang berwenang memberikan cuti tetap dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil. LAIN-LAIN 1. CPNS Kementerian PUPR tetap menerima tunjangan kinerja sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri PUPR Nomor 04 Tahun 2016 jo. Peraturan Menteri PUPR Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Kementerian PUPR. . Ketentuan dalam Surat Edaran ini agar disampaikan kepada Para CPNS Kementerian PUPR di lingkungan Unit Organisasi/Unit Kerja masing- masing. . Apabila dalam melaksanakan Surat Edaran ini terdapat permasalahan khusus, agar dapat dikonsultasikan ke Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata |aksana atau pejabat yang ditunjuk. PENUTUP Demikian atas perhatian Saudara, disampaikan terimakasih. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2022 Sekretaris Jenderal, \ Burund Mohammad Zainal Fatah NIP. 196610211996031001 Tembusan: 1, Merteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.

You might also like