You are on page 1of 32
balk, tu Saf tu memang sendin? H a Kok tidak irirgi deyarg-ceyang sepert Ratu Bidaderi? Dan kenapa Oki Ing ot [Negeri Dongeng hujan salu? Kan nail bisa kkedinginan. Salam untuk Keluarga Bobo dan ge untuk Nirmela yang balk hati Rizalus Shofti Pokolngan Gg V5 Gresik. Halo Pizatus, Ratu Sofi purya doyane- eyang. Hanya kadeng-kedang ia tak ingle dayang-cayeng it. Ok gin ‘ager di Negert Dongeng hier saju. ‘arena igh bexmaln dengan sae iu. Ya, memang kalau tujan saju bisa kecinginan. Tepi bisa mengerakan pa- raion yang bal, bukan? Salam kemball ‘dar Bobo sakqluarga sorta dar Nila Halo Bobo, 80, Tejo minta agar Bobo seting meniberi ‘gambar tompel. Salam untuk Unik, Coxeng Sorta kotuarga Bobo lannya. Tojo Muyono J Jen. Suairman no, 104 Lumejeng.” Hai Tejol Kslau Bobo sering memberi ‘hadiah gambar ternpe! nant Keu bose. Jed! Bobo rasa leb bask kau haciah Bo, saya sudah dua kell menus surat tapi Dbelum dbalas. Apekah belum sampal staukan Bobo tidak mau mererima surat saya. Kerena saya rumehnyadkots “atu Wal, sombong yal Sebab bagi saya momboll perangio sangat sukar. Harga Untuk surat kat Rp 110,-Dansaya sergat mengingirkan belasan dati Echo. Welau pun saya sudah udu oh SKKPK tapi saya telap gemar ‘membaca Bobo. Apakah saya boleh meng rim carla untuk Arena Kec) dan Tak Disangka? Saya harap kal ini surat saya ‘balss, Sslam untuk koluarga Bobo dari Si Muri JL Tar 90. 36. Megelarg, Hai Kurtin, raat baru sokareng Bobo ‘sempat membalas suraimu. Apa sebat- ya fertu kau suoh tahu. Jad bukan arena Bebo tidak mau menerima ‘suratmu. © ya, par Bobo bentahukan ‘kepada. Lain kal kalau renufs surat epada Bobo, tak usah kau kinmkan secara kat Kinmkan saja dengan pos basa. Bobo bisa mengeri baw kalau seep Kall mecuils surat socara hit ‘maka biayanya. mahal. Mur, kalau kau ‘may membuat karangen untuk Arena ‘Kec dan Tak Disangka boleh! Asal ‘benar-benar kau buat sendin, ya! Salam ‘dan Bobo sekeluarga! Halo Bobo yang bak Bo, begeimens dengan Kakek? Apskah Klik codang sak? Kalau salt agar Kakok aryak-haryak ‘trahat, ya! Salam buat Bobo, Upik, Coreng, Nenek dan Kakek, supaya sehat-sehal coal Lirdawatl Prancto J. Peternon Sidorsulyo Tengah 24 A Surabaya, ‘Hai Unde, memarg, kakek kadeng- adang suka saki. Maur sudah tue. Nasohat Linda agar Kakek banyak berstrahat kalau sak, sucah Bobo ‘sampaikan. Kekek mengucapkan_be- ‘yak tenma kasih kepaca Unde yang bak. Salam komball dari Bobo, Coreng, pik. Nenek dan torutara dar Kakek. ‘Salam perkeralan buat Bobo, Bo, rama saya Keri) Walusoke. Saya ‘skelah i SMP Negeri Kekes. 80, saya sucah lama beranggaren majalah Bobo. Tepi baru kali ni saya mau berkonalan ‘dengan Bobo. Scainya saya ldak puny wakts. Bo, bagaimanakah syara-syarainya bila ingin borkoralan? Tera kesin, Slam bust Upik, Nirmala dan Oki. Karin Watusoko SMP Negeri Kakas ‘Manado — Sulut Karin) yang bak, fala kau mau bberkenalan dengan Bobo, maks syaral- syarainya sudsh perv. Yaitu kau sudahmenulis surat. Tap! kalau kavingin menjadi anggota Sahabat Bobo, meka ‘yaratsyarainya bise kau baca diruang ‘Sehabat Bobo di halaman 31. Sata embed Upik. OK dan Nemala sorta ‘salar dari Bobo sekelverga, Halo Bobo, Bo, baru pertama tal in saya meng surat Saya mengharap Bobo mau membelasnye. ‘Saya pomah mongi¢m surat sebanyak 6 bua kepada sahabatsahabet pena yang ada di ‘Australia. Tei sarvpal sokerarg Belum juga ibaa. Tolons ya Bo, bertshuken agar surat ‘saya clas, Slam buat kotarga besar Bobo ari TA Adiarto Abd. Labi ro. 77 ‘itusondo, ** Halo To, Bobo mau menoiongmu membe- ‘abukan, Tap kepada sieps? Karera kau tak meryebutkan kepada siape-siapa au ‘menus surat tu. Salar korsbal dan Bobo ‘seketuarga Hilo Bobo yang cerik, 189, bolefkah saya berkenlan dengan Bobo ? Bish kan? Nama saya Katina Jute, Bo, Boiehkan saya mengirim untuk Tak Di angie? Dan dirim ke mana? Salam nuk keluarge Bebo yar riang gambia dari tomar Karna dt J. De, Setia Bud no, 86 RA 8/40 BEPERGIAN KE AMBARAWA Pada hari Minggu yang lalu, aku beserta bapak, ibu dan kakak-kekakku pergi ke rumah Bude di Ambarawa. Disana kami menghadiri pemikahan saudara sepupu. Kelika kami tiba di sana, hari masih cukup pagi. Upacara pernikahan dilangsungkan di rumah Bude pegi ftu. Lalu kami semua dan tamu-tamu berangkat bersama kedua pengantin, menuju ke gedung pertemuan i mana pesta diadakan. Sore harinya kire-kira jam tiga kami pulang ke Yogyakarta. Dalam perjalanan, kami singgah di museum Kereta api Ambarawa. Kereta epi ‘museum itu banyak sekali macamnya. Ada yang paling kuno di Indonesia. Ada pula yang beroda gigi. Kereta api ini Katanya dapat mendaki gunung. Wah, Kereta api itu masih mutu sekali. DIAN NANTA PRAMITASARI SD SERAYU | KLAS II RUMAH: SAMIRONO GK 1/196B YOGYAKARTA. KETAHUAN BOHONGNYA Pada suatu siang, bu menjahit baju untukku. Ibu ‘menjahit baju itu dengan tekun sekali. Saya menunggu dan memperhatikan cara Ibu menjahit. Setelah baju itu siep, saya mencobanya. Ya, baju itu ‘memang pantas sekali untuk saya. Keesokan paginya . ‘saya memakai baju baru itu. Kebetulan ada terian yang datang ke rumah saya. Teman saya itu bertanya, “Siapa yang menjahitkan bajumu itu?” “Saya send,” jawab saya Handi, adikku, yang mendengar perkataan ity menjawab, “"Bohong, yang menjahit bajuitu Ibu, bukan Kak Din Idih, saya malu sekall karena ketahuan bohongnya. IDA WaTI Jl. W.R. Supratman 11/10 JOMBANG 1. Emak, Bapak, Coreng dan Bobo Berdarmawisata ke 2. “Tepat selesai pada waktunya!” seru Bapak, Wah, hujan! Pegunungan. Wan, bukan main senangnya Bobo dan “Gubuxnya bagus, bukan?”Ujar Bobo sami erawa, Emnak . kami ma é membuat gubuk kecll, ya?” kata ‘serta sosis! 3. Sekarang hujan sudah berhenti. Bobo dan Coreng bermain-main. Emak dan Bapak berjalar-jalan. Tapi, siapakah itu yang datang? Oh, Paman Gembul! "Cant aman Gembul. "Sebaiknya aku istirahat di sanal” Juga gubuk itu,” gumam P: 4 tik smudian Emak mengeluarkan fan mengangt bekal. Hmm, sedap! Susu coklat yang hangat dan roti daging 4, Paman masuk ke gubuk. Di sana aman Gembul menemulan keranjang berisi sosis."Kebetulan, perutku sedang lapar!” ujar Paman Gembul. 5. Sosis itu habis dalam sekejap. Paman Gembul terkejut ‘Aih, sudah habis!” gumamnya perlahan. "Bagaimana ini? ‘Ara, Paman Gembul mendapat akall la menaisi keranjang tu dengan buak-buah kenari sebagai gant sosis yang dimakannya. 6. Setelah keranjang itu penuh buah kenari Paman Gembul beristirahat. "Pf, lelah juga, gumamnya, Tak lama kemudian ddatang Bobo dan Coreng. “Halo, Paman! Paman juga sedang, mencari buah kenari?” tanya Bobo. 7. Emak dan Bapak pun datang. Emak langsung mengert ketika melihat isi keranjangnya penuh kena, Tak salah lagi, pastlah Paman Gembul yang menghabiskan sosis. Supaya tidak ketahuan, ia mengisi keranjang itu dengan buah kenari. Karena itu Emak tidak marah, 8, Emak mengumpulkan semua buah kenari. "Wuih, banyak sokalil” seru Emak, girang. "Bagus, buah erat ini cukup Untuk membuat kue ulangiahun!” Paman Gembul berkata, "Ya, ya, aku juga dibagil” "Ah, dasar kau ini memang raja makan, Gembull” kala Emak. 5 * AHMAor tidak menunggu dipanggil dua Kall. la segera lari menghampiri ‘ayahnya yang sedang memberi makan minum unta, Sudah waktunya berangket, pikir ‘Ahmad. la harus membantu memuat barang-bareng dagangan ayehnya ke atas unta, ‘Ahmad anak sulung sebuah kelvar- ga Arab. Adiknya dua orang, perem- Puan. Yang bungsu masih bayi. Ahmad tahu bahwa dirinya sangat dibutunkan ayahbundanya. la bangga aken hal itu. ‘Ayahnya pemah berkata bahwa kelak apabila Ahmad sudah cukup dewasa, tunta itu akan menjadi miiknya. Oleh ‘sebab itu Ahmad sanget sayang akan unta itu. Setelah orangiua dan adik- adiknya, mungkin binatang itulah yang paling dikasihinya di dunia ini. Pada waktu mereka sekeluarga mengemba- a dari perkampungan suku Bedouin yang satu ke perkampungan yang lain, ‘Ahmad ikut merasa bertanggung jawab atas keselamatan untanya. Dulu Ahmad tidak tahu apa alasan- ‘nya memperlakukan unta sedemikian telitinya, melebihi perlakuan terhadap seorang bayi. a melinat ayahnyaselalu berbicara manis-manis dengan tnta- ya, memberi sang unta makan ma- kanan yang enak-enak, yang ia sendiri belum pernah mencobanya. Namun sekarang ia sudah mengerti: keluarga- nya tidak bisa hidup tanpa unta itu. Begitu berharganya unta rang: orang Arab. “Ahmad,” kata ayahnya, "coba lihat ‘apakeh unta kita sudah cukup minum- nya. Perjalanen kita Kall ini cukup panjang.’ “Tidek membawa persediaan air untuk unta, Ayah?" tanya Ahmad. "Ei, kau kan tahu kita tidek pertu membawanya. Unta dapat menyim- pan senditi adi dalam perutnya untuk berhar-hari. Nanti kta akan singgah di ‘oase juga, bukan? Nah, coba linat kekinya. Spetunya sudah dipakai? Copat sedikt, Ahmad!” Sekejap saja sepalu-sepatu itu su- deh terpasang. Unia beriutut ketika ‘Anmad dan ayahnya meneta letak barang degangan >. Panis Ghee taaec Laarecto errr a snes cd & Pada sualu hari seorang nelayan menangkap ikan. Akan tetapi ikan yang ditangkap itu adalah iken ajaib, Yaitu kan yang pandai meryanyikan tanga nada. ‘Belum sempat nelayan itu meletakkan ikan diperahunya yang bocor, Ikan itu sudah bemyanyi: "Do-re-mi-fa-solta- sido ...! Do-si-la-soHfa-mi-re-do ...!" “Saya perah mendengar tentang ikan yang pandal berbicara. Tapi saya belum pemzh mendengar tentang jkan yang pandai bernyanyi,” pikir nelayan itu. ‘Maka nelayan membawa ikan itu ke rumahnya. "Dengar,” Katanya kepada icterinya. “Ikan ini pandai ‘menyanyikan tanga nadal” Don ikan ity langsung menyanyikan: “Do-re-mi-fa-soHla-si-do ...! Do-si-la-sol-fa-mi-re-do ..!" “Ya ya,” sahut isterinya, “hanya itu saja yang kau tangkap hari ini?” “Ah, hebat bukan? Ini kan iken ajaib?” kata nelayan. “Tapimalaminikita tak punyamakanen, kecuall "kata isteri nelayan sambil melirik ke ikan "Tidak! Tidak!" teriak nelayan, "baru kali ini aku berhasil menangkap ikan yang pandai bemyanyi, Dan kau sudah ‘mau menggorengnyal Tidak, tidak boleh! ate a “Terseraht” sahut isterinya. “Tapi tahu sendit! Malam ini kita tidak makan?” "Biar!” vjarnelayan, Lalu ia asyik mendengarkan ikan itu menyanyi. Tetapi Keesokan harinya, nelayan itu tak menangkap sseekor ikan pun. Sepanjang hari ia teringat kepada ikan ajaibnya, yang ditinggal di rumah, fa kuatir alau-kalau kan itu digoreng oleh isterinya. Sehingga nelayan itu tak ‘memperhatikan kailnya dengan baik. Isterinya marah-marah ketika ia pulang. Sebab ia tak ‘membawa hasil apa pun. Namun si nelayan tak perduli. la asyik mendengarkan ikan menyanyi. Keesokan hari keadaannya sama pula. Begity juga besoknya. Sehingga nelayan itu tak berani meninggalkan ikan di rumah. tkan itu dibawanya. Dilkat dengan tali dan isuruh berenang di belakang perahunya. —- ‘Akhimya isteri nelayan tidak tahan. Perutnya lapar. la lalu mengatakan kepada nelayan bahwa ia harus berbuat sesuatu agar mereka bisa makan. "Ya, tapi ikanku tak boleh dimakan,” sahut nelayan. "Tidak," vjar isterinya, "saya punya rencana lain yang lebih baik. kan ajaib ini terlalu berharga untuk kita. ‘Sebaiknya kita jual saja kepada raja!” "’Menjualnya? Oh ... tidak!” katanelayan. Tetapi sterinya terus merengek-rengek karena lapar. Sehingga akhimya nelayan itu menyerah. "Baiklah, kalau memang harusnya begitul” katanya. Keesokan hari, nelayan berangkat dengan perahunya ‘yang bocor menuju ke kota di mana istana raja berada. Para pengawal memperbolehkannya masuk ketika men- dengar ia mempunyai ikan ajaib. “kan ajaib? Apakah ia bisa berbicara?” tanya raja “Bukan soja bisa bicara, tapi ia juga mempunyai kepandaian lain, Paduka! Silahkan Paduka mendengar- nya!” Nelayan member tanda kepada iken. Dan ikan mulai menyattyi: "Do-re-mi-fa-sol-la-si-do ...! Do-sila-sol-fa-mi- re-do. Raja duduk tegak. "Ck... ck... ok, bukan main! Ikan ini menyanyikan tangga nada” Raja sangat kagum. "Aku mau membelinyal Berapa harganya?” “Sepuluh karung emas dan sebuah perahu yang tidak bocor!” jawab nelayan dengan segera. "Wah, terlalu banyak,” ujar raja. "ingatt Aku ini raja yang miskin. Bagaimana kalau kubayer dengan: tiga kerung ‘emas, sebuah perahu yang tidak bocor dan sebuah layar?” ‘Tapi nelayan tidak setuju. Maka terjadilah tawar menawar. Akhimnya disetujui raja membayar: tujuh karung emas, sebuah perahu dan dua buah layar. ‘Dengan terfraru nelayan berpisah dengan ikan. Lalu ia segera pulang Dari raja, ikan itu mendapat sebuah kolam oi dalam istana. Kepalanya diikat dengan pita dari emas. Dan siripnya diniasi dengan batu-batu permata yang mahal, Setiap pagi, setiap siang dan setiap malam ikan itu dikeluarkan dari kolam. Dan ia harus menyanyikan tanga nada di hadapan raja, ratu: dan parapembesar. Setelahdua minggu, raja bertanya: Eh, tak dapatkah engkau menyanyikan yang lain, selain dari tanga nada saja?” “Bisa,” sahut kan, "tetapi aku paling suka menyanyikan tangga nada!" “AKU tak perdull apa yang kau suka. Tapi kau harus melakukan apa yang kusukal” kata raja. "Oho ... mau memaksaku, ya?” kata ikan. “Anda boleh memaksaku, tapi aku tidak mau!” "Bagaimana kalau kau diajarkan menyanyikan lagu-lagu oleh guru yang pandai?” tanya raja. "Pokoknya aku tidak mau. Aku hanya maumenyanyikan tangga nada!” sahut ikan "Huh, apa gunanya aku membelimu dengan mahal?” Roja merasa kesal. "Kau akan kujual sajal” Maka ikan itu pun dijual kepada seseorang ‘Orang yang membeli ikan ajaib ini cerdik “Apa gunanya kau tinggal di istana?” kata orang itu kepada ikan. "Aku akan membuatmu menjadi ikan yang terkenal di seluruh dunial” Maka ikan itu mulai sibuk, la harus_mengadakan perjalanan dari satu kote ke kota yang lain. Tiap malam ia harus mengadakn pertunjukan. Memang ia menjadi kan yang terkenal. Orang-orang menamakannya ‘kan Ber- suara Emas Namun ikan tidak bahagia. la merasa kesepian. la ‘merindukan teman-teman ikannya yang lain. la sudah bosan dengan cara hidup seperti inl. "Apa gunanya aku hidup seperti ini?” katanya kepada tuannya, “Engkau kaya raya!” sahut tuannya. “Tapi apa yang dapat kubeli dengan vang itu?” kata ken lagi Ya ... pokoknya kau bisa hidup senang,” ujar tuannya “Tidak, aku tidek senang!” kata ikan. "Ah, aku rasa kau terlaly lelah. Marilah kita pergiberibur selama beberepa minggu!” kata tuannya. Maka tuannya menyewa sebuah rumah keoil di tepi laut Untuk beribur. Tiap-tiap hari, kan diajek tuannya 1 berjalan-jalan di sepanjang pantai "Nah, kau sudah tidak lelah lagi?" tanya tuannya pada suaty malam "Masih sedikit,” sahut ikan, “karena itu malam ini aku gin berjalan jalan

You might also like