Professional Documents
Culture Documents
Materi Khutbah Jumat III Jan 2020 Sodiq Fajar 10 Tanda Lemahnya Iman Dakwah - Id
Materi Khutbah Jumat III Jan 2020 Sodiq Fajar 10 Tanda Lemahnya Iman Dakwah - Id
10
TANDA
LEMAHNYA IMAN
Oleh:
Sodiq Fajar
www.dakwah.id
Anda berkesempatan mendapatkan
E-Book Materi Khutbah Jumat
secara GRATIS
E-Book Materi Khutbah Jumat akan kami kirim
langsung ke email Anda.
Caranya:
Kirimkan email Anda ke nomor WA admin
dakwah.id:
0895-8060-18090
MATERI KHUTBAH JUMAT
10
TANDA LEMAHNYA IMAN
Oleh: Sodiq S.
1
َّ َ ْ ُ
ل وج َْ
ْس ِبت ق َو ى و ن كم
ف َ
د اهل ،أو عبا صي
ز اهل ع
ْ ْ
الشيطان الرجي ِم
َ َ َّ
وخلَق من زوج ها و بث من ر بكم ا لي خل
َّ َ ُّ َ
يا أ ي ها ا لَاس ات
ُ كم من ن وا د
ه ما َ ْفس ح ٍة َ
ق وا
ُ
ها ق
َ ُ َّ ّ ُ
كم ر ن اهل كن علي ساءل ون ِب ِه وا رجال ِ يرا و ِن ساء وا ت قوا اهل ا لي ت
ً ْ
قِ يبا ث
ل ر حا م
ك
َ َ
َ ُُ ً ُ َ َ ُّ َ َّ َ ُ
كم و ر لكم سديدا يُص ِل ح لكم أعمال وقال :يا أ ي ها ا لين آ م نوا ات قوا اهلل وقول وا
َ
ي غ ِف ل
و
2
www . d a k w a h . i d
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Kami wasiatkan kepada diri kami, juga kepada jamaah sekalian dengan wasiat
yang sangat mulia. Mari tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah ‘azza
wajalla. Mari pegang teguh syariat-syariat-Nya.
Mari tegakkan syariat shalat wajib lima waktu. Mari tunaikan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban kita sebagai hamba Allah ‘azza wajalla dengan sebaik-
baiknya.
Tidak ada bekal yang dapat menyelamatkan kita dari siksa api neraka kecuali
dengan bekal iman dan takwa kepada Allah ‘azza wajalla.
Mari tingkatkan ketakwaan dan ketaatan kita kepada syariat Allah ‘azza
wajalla. Ketahuilah, seburuk-buruk umat adalah umat yang suka melanggar
syariat- syariat Allah ‘azza wajalla. Seburuk-buruk umat adalah umat yang
tidak mau taat kepada Allah ‘azza wajalla.
3
kesempatan untuk menjaga iman kita agar tidak terus merosot.
4
www . d a k w a h . i d
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Apa saja tanda lemahnya iman?
Pertama: Malas melaksanakan amal ketaatan dan cenderung
meremehkannya
Tanda lemahnya iman yang paling mudah dikenali adalah tumbuhnya rasa
malas untuk melaksanakan amal ketaatan. Tanda yang lebih serius dari itu
adalah meremehkan amal ketaatan. Terutama yang sifatnya amal tambahan
atau nafilah.
Jika pun mau melaksanakan amal ketaatan, itu dilaksanakan dengan penuh
kemalasan.
Persis seperti firman Allah ‘azza wajalla ketika menyebutkan beberapa sifat
orang munafik yang suka malas mengerjakan shalat.
َ َ َ َ
وِإذا قاموا ل الصل ِة قاموا كسا ل
“Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.” (QS. An-
Nisa’: 142)
Orang yang malas melaksanakan amal ketaatan, tumbuh dari sikap kurangnya
rasa kepedulian terhadap hukum dan keutamaan amal ketaatan tersebut.
Akhirnya ia mulai meremehkan kedisiplinan waktu pelaksanaan amal ketaatan.
Seolah, ia telah kehilangan harapan besar untuk mengharap pahala dari Allah
‘azza wajalla.
Tanda lemahnya iman berupa malas ibadah ini terwujud dalam sikap menunda
pelaksanaan haji padahal ia mampu, mundur dari medan perang padahal dia
mampu untuk maju, menunda pelaksanaan shalat wajib padahal tidak ada uzur,
bermalas-malas mendatangi shalat Jumat padahal dalam kondisi longgar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َّ ََ
َُ َ
ل ي َزال وم يتأخ رون عن الصف ال ول حت ي ؤخ رهم اهل َّ ع ز وج ل ف
َّ َ َّ ُ
الار
5
“Tiada henti-hentinya suatu kaum mengakhirkan dari shaf pertama sehingga Allah
mengakhirkan mereka dalam neraka.” (HR. Abu Daud No. 679)
6
www . d a k w a h . i d
Ketika ia tidur, sama sekali tidak memiliki kewaspadaan jika saja tidurnya
melampaui jadwal waktu shalat. Bahkan ia tidak berhasrat untuk mengqadha
shalat yang ia tinggalkan.
Ia tidak peduli untuk ikut shalat Ide bersama kaum muslimin. Ia tidak peduli
untuk ikut menyalatkan dan mengantar jenazah muslim ke pemakamannya. Ia
tidak peduli untuk ikut melaksanakan shalat gerhana bersama kaum muslimin.
Gambaran ini sangat bertolak belakang dengan sifat seorang mukmin sejati
sebagaimana difirmankan Allah ‘azza wajalla,
ف الَ و عو رغب ُْ ُ َ ْ َْ َْ َ
عو ي او ن ك هم زوجه ان ح ص و ي ي ل ا ن به و ا ن بج ت سا ف
ا ََ َ ٰ س ن َ
ٰ يرت يد ننا ِ ا ا ل ل ل
َ
ّ و
ن
َْ ُ َ ً
كن لَا خشع ي ورهبا
ْ
وا و
“Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan
Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sungguh, mereka selalu bersegera
dalam mengerjakan kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh
harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-
Anbiya: 90)
7
Jika telah menjadi kebiasaan, otomatis ia akan merasa berat untuk
meninggalkannya. Secara perlahan, rasa takut dan kesadaran bahwa itu adalah
perbuatan dosa pun akan hilang dari lubuk hatinya. Akhirnya, pelakunya mulai
berani melakukan kedurhakaan secara terang-terangan.
Persis seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
َ
َ ُ ْ َّ ُ َ َ ُْ ُْ َّ ُ ُّ
ثم يص ِبح وقد، وِإن من ال مجاه ر ِة أن يعم ل الرج ل ِبالليل عمل،ك أ م ِت معاف ل ال مجاهرين
8
www . d a k w a h . i d
س ُ ُّ َ َ ْ َُ ُ ََ
َ كش لن عمل ا الر ح كذ ذا و د بات س به ِ ح س ت ه ا َ ف ي قو ل
ف ت َ ، ا َ
ي ُت ُه ر ي ب ي ك ق ت ة
َ
يا ،ّ
ص له
ل
و
و
ُْ
اهل َّ عن ه
“Semua umatku dimaafkan kecuali orang-orang yang melakukan dosa dengan
terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk melakukan dosa dengan terang-
terangan adalah seseorang melakukan suatu dosa di waktu malam hari,
kemudian ketika pagi dia berkata (kepada orang lain), ‘Hai Fulan, tadi malam
aku melakukan ini dan itu!’, padahal di waktu malam Rabbnya telah
menutupinya (yaitu tidak ada orang yang mengetahuinya), namun di waktu
pagi dia membongkar tirai Allah terhadapnya (yaitu menyampaikan kepada
orang lain).” [HR. Al-Bukhari No. 6069; HR. Muslim No. 2990]
9
َْ َ ْ َ ً َّ َ َ ْ َُ َ َ
ذا عملت ال طيئ ة ف ا لرض كن من ش ِهدها كره ها وقال م ر ة أنك رها كن كمن غب عن ها
ََ َ َْ
ومن غب عن ها ف َرضي ها كن كمن ش ِهدها
“Jika ada satu kemaksiatan dikerjakan di muka bumi, maka orang yang melihat
lalu membencinya,” dalam riwayat lain, “Lalu ia mengingkarinya, ia seperti orang
yang tidak melihatnya. Sedangkan bagi orang yang tidak melihatnya, namun ia
ridha
1
0
www . d a k w a h . i d
dengan kemaksiatan tersebut, maka ia seperti orang yang melihatnya.” (HR.
Abu Daud No. 4345)
َ َ ّ َ َ َ ْ َ َْ َ َ
ُْ َْ
كل ّراع ي رع حو ل الم ي و ِشك أن ي ر تع في ِه أ ل وِإ ن ل ِ ك م ِلك حم أل وِإ ن حم اهل
َ
مارمه
“Sebagaimana ada penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar
tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki
tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang
diharamkan-Nya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
1
1
Contoh lain, ada sebagian orang yang ketika meminta fatwa atau bertanya
tentang hukum suatu permasalahan syar’i, lalu ustadz atau Syaikh yang ditanya
1
2
www . d a k w a h . i d
menjawab haram, penanya masih saja bertanya apakah bobot
keharamannya keras atau tidak, seberapa berat dosa yang ditimbulkan, dan
semisalnya.
Model penanya seperti ini menunjukkan bahwa ia tidak memiliki keinginan
kuat untuk menjauhi hal yang haram dan cenderung meremehkan dosa-dosa
kecil. Pada akhirnya, dengan sifat seperti ini justru ia akan terjatuh pada hal
yang diharamkan tersebut tanpa sadar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َ ْ ُ َ
َّل علَمن أقْ َواما من أ َّم ت يَأ تُون يَ ْوم الْ قيَام ة َبس َنات أمثَال جبَال ت َهام َة يضا َفيجعلُ َها اهل َّ ع ز
ِ ِ ِ ِ
ُ ْ َ َّ
وج ل هباء منثورا
ْ َ
ونن. يَا ر ُسول ا ْ ف ُهم لَا جلِّ لَا لنَكون ُ هم ل نعلم:قيل
َّ له
ْ َ
من ص ِهم أن
َ َْ َّ ْ َّ ُ ُ َّ َ َ َ
م أق وام كما و خ وانكم ج كم و خذو من الليل َ أ ما ن هم:قال
ُ َ َْ ن َ
ذا تأ خذون ل ن ه َ ومن لت
يأ
ك
ََ َْ
خل وا ِبمحار ِم اهل َّ انت هكوها.
“Niscaya aku akan melihat beberapa kaum dari umatku datang pada hari
kiamat dengan kebaikan laksana gunung-gunung Tihamah yang putih,
kemudian Allah ‘azza wajalla menjadikannya debu yang beterbangan.”
Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, jelaskanlah sifat mereka kepada kami, agar
kami tidak menjadi bagian dari mereka sementara kami tidak tahu.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ketahuilah, mereka adalah saudara
kalian, satu bangsa, dan bangun malam sebagaimana kalian. Tapi jika mereka
menyendiri dengan larangan-larangan Allah, mereka melanggarnya.” (HR. Ibnu
Majah No. 4245)
Ibnu Mas’ud berkata,
1
3
ُ َ َ َ َْ َْ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ َ ُ َ َ ُْ
ن ال مؤمن ي رى ذنوبه ك أن ه قاعد تت جبل ياف أن ي قع علي ِه وِإن ال فاج ر ي رى ذنوبه
َ ْ َ َ َّ َ
كذباب م ر ع أن ِفه ف قال ِب ِه هكذا
“Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal
gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya, sedangkan orang fajir (selalu
1
4
www . d a k w a h . i d
berbuat dosa) melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menempel di batang
hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu terbang.” (HR. Al-Bukhari No.
6302)
1
5
www . d a k w a h . i d
Orang yang imannya kuat adalah orang yang selalu mengingat Allah ‘azza
wajalla. Di mana pun dan kapan pun. Ia memiliki semangat untuk terus
menggali makna di balik ayat-ayat Allah ‘azza wajalla. Artinya, interaksi dirinya
dengan al-Quran tentu sangat sering.
Sebaliknya, orang yang lemah imannya adalah orang yang paling lali dari
mengingat Allah ‘azza wajalla. Jangankan menggali makna di balik ayat-ayat al-
Quran, membacanya saja ia tidak ada keinginan, berzikir saja jarang.
9
kepemimpinan, dan apa kepemimpinan itu? Pada awalnya ia adalah cela,
keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab di hari kiamat,
kecuali
1
www . d a k w a h . i d
pemimpin yang adil.” (HR. Ath-Thabarani No. 132 dalam Mu’jam al-Kabir,
18/71) Dalam riwayat lain beliau juga bersabda,
ْ َ
ً ْ َ َّ َ َ ْ َ َ َ ُ َُ ُ
فليتب وأ بي تا من الار،َّس ه أن يمث ل ل عباد اهل َّ قياما من
“Barang siapa suka jika hamba-hamba Allah bangkit berdiri untuk dirinya, maka ia
akan menempati rumah dari api neraka.” (HR. Al-Bukhari No. 977 dalam Al-Adab
al-Mufrad, 339)
1
menimpa orang-orang beriman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena
1
bagian kepala.” (HR. Ahmad No. 22877)
rasa sakit di
1
cahaya iman
1
www . d a k w a h . i d
di dalam hatinya, maka dia pun masuk Islam dan pergi untuk melaksanakan
umrah.
Setibanya di Makkah dia pun berkata lantang kepada orang-orang kafir Quraisy,
“Biji-biji gandum tidak akan dikirim dari Yamamah kepadamu sekalian kecuali
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengizinkannya.
Baru masuk Islam, Tsumamah bin Atsal langsung menyatakan keberpihakannya
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan melakukan embargo
ekonomi kepada orang-orang yang memusuhi dan menyiksa kaum muslimin
waktu itu.
ََ ُ ْ َْ َ َ َ َّ
ف ِإن عباد اهل لي سوا ِبال متنعمي،ِإياك واتلنعم
“Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang
hidup mewah!” (HR. Ahmad No. 22105. Hadits hasan menurut Syaikh al-Albani)
1
www . d a k w a h . i d
Itulah sepuluh tanda lemahnya iman yang sangat perlu untuk kita ingat selalu.
Semoga Allah ‘azza wajalla senantiasa menjaga diri kita dari berbagai hal yang
dapat melemahkan iman kita kepada-Nya.
ِّ ْ َ َ ُ ُ َّ ُ َْ ُْ ْ َ ُ ََ ْ َُ ُ
أقو ل و ِ ل هذا وأستغ ِف ر اهل ل ولكم و ِل سا ِئر ال مس ِلم ي من ك ذن ب ،فاستغ ِف رو ه ن ه ه
َو
ْ َْ ُ
.ال غ فور الرحيم
KHUTBAH KEDUA
َّ ُ ُ ُْ ْ
ومن س ِي ئات
َ شور س ن ن الَمد له نم د و س عينه و س ُ ر و عو ذ ِباهل من
َ َ َ ُ ُ
أعمالا، أ ْن ُف ا ن ت ه ،غ ه ن ت
ِف ن
ُ ُ ُ ُ ْ يهد ِه اهل َّ ُ
ِ ل ه د أن ل إل ه ، ل ي ل ِ لل ل ي ومن ل ل من
ا ل وحد شي ل ل َ مض ض هاد َ
ل ه ش أ
ك
ُ ُ ُُ
.وأش َهد أن مَمدا ع د ه ور سو ل
ب
1
َ َّ ُ
ا لل هم
ْ ْ ْ َّ َ ْ
ب َراهيم ،نك ِحيد ْ ْ َ
كما بار كت ع ب َراهيم و
َ َ َ
و ع آل ممد ع
َ
.و با ر ك
ْ َ َ
ِ مي د ممد
ع آل
1
www . d a k w a h . i d
َْ ُ
ف الص ي َْ َ َ ْ َّ ُ
خ واننا س م ي ا ور ال ظل م الل ه
َ ْ ْ ْ ُ ِل
ل يغ َم ْو ي ال م ص
َم
ان
ُ َ ْ ْ َ َ ْ َّ ُ
ريا و ط ه ِد خ ُ
ِم ال الل ه ان
َ َ ْ ُ ّ
َ
ي سو مكن
َ م ن ظل ْ َ ْ
ي هد ي
َ َ ُْ
واننا ال م َّ ُ َم
الل ه
ِ ْ ْ ْ َ
ال و
ِف م ّ ض ان ص خ َواننا
ُ
ك َ َم ن ظل ضط ُْ َم إ
يف ال م
ْ
ص
َ َّ َ َّ ُ َ ْ َ َ َّ ُ
م ؤ زرا من
ْ
َم ان م ن ًصا الل ه ان م ن ًصا م ؤ ْ
الل ه ان
راَ ،م ص ًصا
َ َّ
مؤز صه
ْ َّ ُ َّ َم ص
زرا ،الل ه
ه ه
د ِص ِ ص جاهد ْ ِ ل ْ د ْ ّْ
ْ جا ْ ك ،الل ف س ِبي ك ،الل ان ْ جا ه ان َ ْم
ُ ه ين ْ ف س ُْ ال
ال م ه
ُ ي ُه َم ال م ن ل ِ
ي ِلس
ْ ْ
ِبي ِبي
َم ان ن ك
1
ْ
َّ ُ ف ِ
الل ه
ه َ َْ َ َ ْ ُ و َ ّ َّ َّ
جع ي ع ِب ول م م عبد الل ُه مَ
ِ لم وصل
َ
وصح أ ك د ك با ر ع
آ ِل س و
و ور َ
س
ك
1