Professional Documents
Culture Documents
TUGAS ESAI SINTESIS - Almer Prabaswara S - 1906383091
TUGAS ESAI SINTESIS - Almer Prabaswara S - 1906383091
ESAI SINTESIS:
KOMBINASI PENGUJIAN NON-DESTRUCTIVE DAN
DESTRUCTIVE PADA BETON UNTUK MEMPREDIKSI
KEKUATAN STRUKTUR
Universitas Indonesia
3
mengidentifikasi area homogen. Namun, meskipun NDT dan DT digabungkan, pendekatan ini
masih belum cukup tepat untuk memperkirakan kekuatan beton karena jumlah DT yang
terbatas dan ketidakpastian yang terjadi pada hasil NDT dan DT. Oleh karena itu, diperlukan
berbagai jenis pengujian NDT yang berbeda untuk memprediksi kekuatan tekan beton secara
akurat.
IV. Badan Esai
Terdapat banyak jenis pengujian NDT yang digunkana dalam ppengujian beton.
Namun, pengujian NDT yang paling umum digunakan adalah Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)
yang akan mengecek cepat rambat gelombang melalui beton dan Schimdt Hammer Test yang
menghasilkan angka pantul dari alat yang ditumbuk pada permukaan beton. Berdasakan
penelitian yang dilakukan Karahan, S., Buyuksarac, A., dan Isik E., (2019), diperoleh grafik
hubungan anatara kuat tekan dengan kecepatan ultrasonic dari pengujian UPV dan angka
pantul dari Schimdt Hammer Test pada sampel berumur 28 dan 90 curing yang berbentuk kubus
sebagai berikut.
Gambar 1. Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton dengan Angka Pantul dan Cepat Rambat Pada Beton Uumur
28 Hari
Universitas Indonesia
4
Gambar 2. Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton dengan Angka Pantul dan Cepat Rambat Pada Beton Uumur
90 Hari
Berdasarkan grafik diatas, peningkatan angka pantul dan cepat rambat yang
berbanding lurus dengan peningkatan kekuatan beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara kekuatan tekan beton yang diperoleh dari metode DT dan
NDT. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan metode NDT dapat memberikan estimasi
yang akurat tentang kekuatan tekan beton di lapangan.
Namun, NDT yang dilakukan untuk memprediksi kekuatan beton dilapangan tidak
bisa hanya satu metode pengujian. Hal ini karena setiap metode NDT memiliki kekurangan
masing-masing. Nilai dari pengujian UPV dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain sifat dan
proporsi bahan penyusunnya, kandungan dan jenis agregat, umur beton, adanya retakan mikro,
kadar air, tegangan pada benda uji beton, kondisi permukaan, suhu beton, panjang lintasan,
bentuk dan ukuran benda uji, keberadaan tulangan, dan sebagainya. Oleh karena itu,
menggunakan UPV saja untuk memprediksi fc tidak dapat diandalkan (Nobile, L., 2014).
Sementara untuk Hammer Test, angka pantul yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi
kehalusan, karbonasi, dan kelembaban beton; jenis agregat kasar; jenis semen; kandungan
semen; umur beton; serta ukuran, bentuk, dan kekakuan benda uji beton (Nobile, L., 2014).
Keandalan rebound hammer dan UPV yang buruk karena aspek yang berbeda dapat
dikontraskan sebagian dengan menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan. Salah
satu metode gabungan NDT yang paling banyak digunakan dalam praktik adalah metode
SonReb. Teknik kombinasi ini menguntungkan karena angka pantul yang diperoleh dari
hammer test memberikan informasi tentang kekuatan beton di dekat permukaan sedangkan
hasil yang diperoleh dari pengujian UPV mencerminkan sifat interior beton. Teknik ini
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
VII. Lampiran
Gambar 3. Lampiran 1
Universitas Indonesia
7
Gambar 4. Lampiran 2
Universitas Indonesia
8
Gambar 5. Lampiran 3
Universitas Indonesia