You are on page 1of 8

UNIVERSITAS INDONESIA

ESAI SINTESIS:
KOMBINASI PENGUJIAN NON-DESTRUCTIVE DAN
DESTRUCTIVE PADA BETON UNTUK MEMPREDIKSI
KEKUATAN STRUKTUR

TUGAS MATA KUULIAH


TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI 02

Almer Prabaswara Swardana


1906383091

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2023
2

KOMBINASI PENGUJIAN NON-DESTRUCTIVE DAN DESTRUCTIVE


PADA BETON UNTUK MEMPREDIKSI KEKUATAN STRUKTUR

I. Tujuan Penulisan Esai


Penilaian suatu beton merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mengetahui
kekuatan beton tersebut. Oleh karena itu, perkembangan dalam metode pengujian atau
penilaian kekuatan beton yang lebih cepat dan murah terus dilakukan. Pengujian tersebut
adalah pengujian dengan metode tidak merusak atau Non-Destructivre Test (NDT). Namun,
jika hanya melakukan pengujian NDT, penilaian suatu beton masih dianggap belum akurat.
Penulisan esai ini akan membahas kombinasi dari pengujian NDT dan Destructive Test (DT)
untuk menekan biaya dan waktu penilaian beton namun tetap memperhatikan keakuratan hasil
pengujian.
II. Kerangka Skeletal
Penulisan dibagi menjadi tujuan penulisan yang menjelaskan tujuan penulis, kerangka
skeletal yang berisi bagian-bagian tulisan, pendahuluan yang berisi latar belakang penulisan,
badan esai yang berisi pembahasan-pembahasan topik terkait, serta kesimpulan yang berisi
kesimpulan dari penjelasan yang telah diberikan.
III. Pendahuluan
Gencarnya perkembangan di Indonesia menuntut semakin banyakanya infrastruktur
yang diperlukan untuk membantu aktivitas masyarakat. Hal ini mengharuskan dunia kontruksi
untuk bekerja sacara massif agar dapat mengikuti kebutuhan tersebut. Berbagai penelitian telah
dilakukan dalam teknologi konstruksi agar terus berkembang sehingga dapat menekan biaya
pada tiap pekerjaan konstruksi tanpa harus menurunkan kualitas dari pekerjaan konstruksi.
Salah satu perkembangan dunia konstruksi yang saat ini sering dilakukan adalah metode
evaluasi mutu dengan metode Non-Destructive Test atau pengujian tidak merusak pada struktur
beton.
Pada konstruksi yang sudah terpasang, penilaian kekuatan beton menjadi penting
selama masa pakainya, terutama untuk tujuan restorasi, modifikasi, dan sejenisnya. Metode
utama untuk melakukan penilaian bangunan seperti itu adalah dengan metode pengeboran inti
atau core drill pada struktur eksisting yang merupakan metode destruktif. Namun, pengujian
tersebut menghasilkan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, pengujian non-destruktif atau Non-
Destructive Test (NDT) dikembangkan bersamaan dengan pengujian destruktif atau
Destructive Test (DT) untuk mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan. Selain itu, NDT
juga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai sifat-sifat beton dan

Universitas Indonesia
3

mengidentifikasi area homogen. Namun, meskipun NDT dan DT digabungkan, pendekatan ini
masih belum cukup tepat untuk memperkirakan kekuatan beton karena jumlah DT yang
terbatas dan ketidakpastian yang terjadi pada hasil NDT dan DT. Oleh karena itu, diperlukan
berbagai jenis pengujian NDT yang berbeda untuk memprediksi kekuatan tekan beton secara
akurat.
IV. Badan Esai
Terdapat banyak jenis pengujian NDT yang digunkana dalam ppengujian beton.
Namun, pengujian NDT yang paling umum digunakan adalah Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)
yang akan mengecek cepat rambat gelombang melalui beton dan Schimdt Hammer Test yang
menghasilkan angka pantul dari alat yang ditumbuk pada permukaan beton. Berdasakan
penelitian yang dilakukan Karahan, S., Buyuksarac, A., dan Isik E., (2019), diperoleh grafik
hubungan anatara kuat tekan dengan kecepatan ultrasonic dari pengujian UPV dan angka
pantul dari Schimdt Hammer Test pada sampel berumur 28 dan 90 curing yang berbentuk kubus
sebagai berikut.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton dengan Angka Pantul dan Cepat Rambat Pada Beton Uumur
28 Hari

Universitas Indonesia
4

Gambar 2. Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton dengan Angka Pantul dan Cepat Rambat Pada Beton Uumur
90 Hari

Berdasarkan grafik diatas, peningkatan angka pantul dan cepat rambat yang
berbanding lurus dengan peningkatan kekuatan beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara kekuatan tekan beton yang diperoleh dari metode DT dan
NDT. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan metode NDT dapat memberikan estimasi
yang akurat tentang kekuatan tekan beton di lapangan.
Namun, NDT yang dilakukan untuk memprediksi kekuatan beton dilapangan tidak
bisa hanya satu metode pengujian. Hal ini karena setiap metode NDT memiliki kekurangan
masing-masing. Nilai dari pengujian UPV dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain sifat dan
proporsi bahan penyusunnya, kandungan dan jenis agregat, umur beton, adanya retakan mikro,
kadar air, tegangan pada benda uji beton, kondisi permukaan, suhu beton, panjang lintasan,
bentuk dan ukuran benda uji, keberadaan tulangan, dan sebagainya. Oleh karena itu,
menggunakan UPV saja untuk memprediksi fc tidak dapat diandalkan (Nobile, L., 2014).
Sementara untuk Hammer Test, angka pantul yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi
kehalusan, karbonasi, dan kelembaban beton; jenis agregat kasar; jenis semen; kandungan
semen; umur beton; serta ukuran, bentuk, dan kekakuan benda uji beton (Nobile, L., 2014).
Keandalan rebound hammer dan UPV yang buruk karena aspek yang berbeda dapat
dikontraskan sebagian dengan menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan. Salah
satu metode gabungan NDT yang paling banyak digunakan dalam praktik adalah metode
SonReb. Teknik kombinasi ini menguntungkan karena angka pantul yang diperoleh dari
hammer test memberikan informasi tentang kekuatan beton di dekat permukaan sedangkan
hasil yang diperoleh dari pengujian UPV mencerminkan sifat interior beton. Teknik ini

Universitas Indonesia
5

mencapai peningkatan akurasi dengan menggunakan berbagai faktor koreksi dengan


mempertimbangkan pengaruh campuran beton yang berbeda proporsi.
Selain itu, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Chairunnissa (2020), Schmidt
Hammer Test dapat digunakan untuk menentukan tingkat keseragaman beton di lapangan,
sementara metode core drilled test digunakan untuk mengevaluasi sifat mekanis beton seperti
kekuatan tekan, modulus elastisitas, dan kekuatan tarik. Hasil evaluasi menunjukan
penggunaan metode NDT dan DT secara kombinasi dapat memberikan hasil yang lebih akurat
dalam mengevaluasi kualitas beton di lapangan.
V. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa metode NDT dan DT dapat
digunakan secara kombinasi untuk meningkatkan akurasi dalam mengevaluasi kualitas beton
di lapangan. Dalam praktiknya, penggunaan metode NDT dan DT secara kombinasi dapat
memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang kualitas beton yang dapat
membantu dalam pengambilan keputusan konstruksi yang tepat.
VI. Daftar Pustaka

Universitas Indonesia
6

VII. Lampiran

Gambar 3. Lampiran 1

Universitas Indonesia
7

Gambar 4. Lampiran 2

Universitas Indonesia
8

Gambar 5. Lampiran 3

Universitas Indonesia

You might also like