Professional Documents
Culture Documents
Legal Audit Peraturan PerUUan (MSA 2022)
Legal Audit Peraturan PerUUan (MSA 2022)
PERUNDANG-UNDANGAN*
Dr. Mohammad Syaiful Aris, S.H., M.H., LL.M
Dosen Fakultas Hukum UNAIR- Certified Legal Auditor
2022
*Diambil dari berbagai sumber daftar bacaan terlampir
MASALAH PENTING
OBESITAS REGULASI dAN TUMPANG TINDIH
(Sumber: Kemenkumham,
23 Jan 2020)
MENGHAMBAT TUJUAN
PEMBANGUNAN HUKUM
UU CIPTA KERJA--->
INKONSTITUSIONAL BERSYARAT
TIDAK HANYA
FORMIL ?
ASPEK
LEGAL AUDIT
PEMBENTUKAN DAN
PERUNDANGAN
MATERI PENGATURAN
Latar Belakang
Audithukum awalnya sebagai persyaratan untuk perusahaan-perusahaan
go public yang mensyaratkan lembaga yang berwenang untuk melakukan
audit hukum/legal audit
Kemudian berkembang pada perusahaan yang akan merger atau
melakukan akusisi.
Sekaranggagasan audit hukum dikembangkan ke beberapa sektor antara
lain penyelenggara Negara (eksekutif, legislative dan yudikatif) dan
peraturan perundang-undangan.
Masalah baru dan belum banyak referensi yang membahas masalah
tersebut
Audit
Awalnya kata “ audit” dipergunakan untuk kegiatan pemeriksaan
resmi di bidang keuangan dengan otentikasi pembukuan didukung
oleh saksi dan alat bukti. Suatu “systematic inspection of
accounting records, involving analyses test and confirmation”.
Definisi atau rumusan legal audit berubah menurut masa dan
tempat sbg mana dlm literatur;
Legal audit sekarang diartikan pemeriksaan dari segi hukum
terhadap organisasi bisnis, berkenaan dengan kelengkapan,
kebenaran dokumen pendukung, kepatuhan dan ketaatan
terhadap hukum dan kewajiban-kewajiban hukum oleh suatu
organisasi bisnis, yang menggambarkan kondisi sebenarnya suatu
organisasi bisnis. (Black’s Law Dictionary, Sixth Editions, hal. 131)
PENGERTIAN AUDIT HUKUM
Pemeriksaan fakta/data (pengumpulan, pemilihan, pemilahan, penyajian,
analisa, pengkajian, penilaian) dari aspek hukum atas Subyek Hukum,
Harta Kekayaan, Perbuatan Hukum/Transaksi, sehingga diketahui tingkat
kualitas kepatuhan hukumnya, atau seberapa jauh hukum
dipatuhi/diterapkan oleh yang bersangkutan.
9
Bagan Audit Hukum
A. PRA AUDIT B. PELAKSANAAN C. PENYERAHAN
1. Perjanjian 1. Pengumpulan 1. Penyerahan
Kerjasama peraturan
2. Perencanaan perundangan Laporan hasil
3. Konfirmasi 2. Validasi peraturan Audit
3. Pengumpulan data 2. Presentasi
4. Validasi data
5. Analisis 3. Serah terima
6. Validasi analisis pekerjaan
7. Pendapat hukum
& rekomendasi
Identifikasi Tujuan Penugasan Audit Hukum berdasarkan
Kipling Method
11
KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN
Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan
1.Memberikan kemudahan bagi aktivitas
1. Tidak ada tumpang tindih
masyarakat dan mengurangi beban
fungsi/kewenangan
masyarakat
2. Tata kelola dan hubungan kerja yang
2.Mendorong potensi kreatif warga negara sinergis antarfungsi/kewenangan
lebih mudah dilaksanakan 3. Tersedianya ASN yang profesional untuk
melaksanakan fungsi/kewenangan di setiap
3.Mendorong efektivitas dan efisiensi
lembaga
penyelenggaraan negara dan pembangunan
4. Format kelembagaan memberikan daya
4.Memiliki nilai tambah atau insentif bagi ungkit terhadap pencapaian hasil
pelaku usaha untuk mendukung sasaran pembangunan
Kriteria Regulasi
INDIKATOR LEGAL AUDIT PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
A. MEMENUHI ASPEK LEGALITAS
1. Tidak menimbulkan konflik dengan regulasi yang lebih tinggi dan/atau
regulasi yang sederajat serta inkonsisten dengan regulasi di atasnya/
turunannya.
2. Tidak multitafsir, sehingga menimbulkan pemahaman berbeda (tidak
memberikan kejelasan objek dan subjek yang diatur, serta bahasa yang
tidak dimengerti masyarakat)
3. Dapat dilaksanakan dan memberikan manfaat serta telah memiliki
peraturan pelaksanaan
B. Berdasarkan kebutuhan (mengutamakan
kualitas) dan bukan keinginan (kuantitas)
perlu?
•Tingkat urgensi dibentuknya regulasi ini untuk mengatasi
Apakah regulasi hambatan pencapaian dari target pembangunan
ini diperlukan •Pengambilan kebijakan memerlukan instrumen regulasi
dalam hal implementasi kebijakan (regulasi merupakan
sekarang? upaya terakhir yang diperlukan setelah opsi kebijakan lain)
Multitafsir,
Inkonsisten, dan
Tidak Operasional
2. Kebutuhan (needs)
Email: syaiful@fh.unair.ac.id