You are on page 1of 34

ASUHAN KEBIDANAN PADA

KEHAMILAN

Manajemen Asuhan Pada Kehamilan


Risk Assasement Tools &
Pastient Safety Pada Asuhan Antenatal

Oleh dosen pengampu : Ibu Irawati I, M.Kes


Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Khikmatus Syifaiyah 42022170106


2. Aditya Ariyani 42022170107
3. Anis Tining Tia P 42022170109
4. Pri Rahmawati 42022170111
5. Retno Duwiyati Esti Utami 42022170112
6. Nabila Al Husna 42022170113
7. Aslihun Nisak 42022170114
1. Model Asuhan Kebidanan
• Adalah Suatu bentuk pedoman /acuan yang merupakan kerangka
kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang
dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan
• Model Asuhan Kebidanan dibuat berdasarkan filosofi bahwa
kehamilan dan persalinan merupakan sebuah hal yang fisiologis
• Lingkup Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
• 1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta
menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil
• 2. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap
• 3. Melakukan penilaian pelvik,ukuran dan struktur panggul
2. Women Centered Care dalam
pengambilan keputusan
• Adalah asuhan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi
pada wanita sehingga wanita tidak dipandang sebagai objek
melainkan dipandang sebagai manusia secara utuh yang
mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Bidan fokus memberi dukungan pada wanita dalam upaya
memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan
memutuskan perawatan kesehatannya sendiri.
• Tujuan adalah untuk mengurangi kejadian trauma dan kesakitan
pada bayi dan operasi sectio secarea.
KONSEP WOMEN CENTERED CARE
A. PERAWATAN YANG BERFOKUS PADA KEB U T U H A N WA N I TA YA N G U N I K ,
HARAPAN DAN ASPIRASI WANITA
B. MEMPERHATIKAN HAK-HAK PEREMPUAN UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI
DALAM HAL PILIHAN, KONTROL DAN KONTINUITAS PERAWATAN DALAM BIDANG
KEBIDANAN
C. KEBUTUHAN JANIN, BAYI, ATAU KELUARGA WANITA, ORANG LAIN YANG
SIGNIFIKAN, SEPERTI YANG DIIDENTIFIKASI DAN DIPERCAYA OLEH WANITA
TERSEBUT
D. M E L I B AT K A N P E R A N S E R TA M A S YA R A K AT, M U L A I D A R I K E H A M I L A N ,
PERSALINAN, DAN SETELAH KELAHIRAN BAYI
E. MELIBATKAN KOLABORASI DENGAN PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA BILA
DIPERLUKAN
F. H O L I S T I K ’ D A L A M H A L M E N A N G A N I M A S A L A H S O S I A L W A N I TA ,
EMOSIONAL, FISIK, PSIKOLOGIS, KEBUTUHAN SPRITUAL DAN BUDAYA
PRINSIP-PRINSIP WOMEN CENTERED CARE
• MEMASTIKAN PEREMPUAN MENJADI MITRA YANG SEJAJAR DALAM
PERENCANAAN DAN PEMBERIAN PERAWATAN MATERNITAS
• MENGENALI LAYANAN YANG ADA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MEREKA DAN
KEINGINAN, DARIPADA ORANG-ORANG STAF ATAU MANAJER
• MEMBERIKAN INFORMASI PILIHAN PEREMPUAN DALAM HAL PILIHAN YANG
TERSEDIA SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN PERIODE PASCANATAL –
SEPERTI YANG MENYEDIAKAN PERAWATAN, DI MANA ITU DIBERIKAN DAN APA
YANG MENGANDUNG
• MEMBERIKAN KESINAMBUNGAN PEREMPUAN SEHINGGA MEREKA MAMPU
MEMBENTUK HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN ORANG-ORANG YANG
PEDULI UNTUK MEREKA
• MEMBERIKAN KONTROL PEREMPUAN ATAS KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KUNCI
YANG MEMPENGARUHI ISI DAN KEMAJUAN PERAWATAN MEREKA.
• WOMEN CENTER CARE INI SANGAT SESUAI DENGAN KEINGINAN ICM (INTERNASIONAL
CONFEDERATION OF MIDWIFERY) YANG TERTUANG PADA VISINYA YAITU:

1. BIDAN MEMBERIKAN ASUHAN PADA WANITA YANG MEMBUTUHKAN ASUHAN KEBIDANAN

2. BIDAN MEMPUNYAI OTONOMI SEBAGAI PEMBERI ASUHAN YANG MENGHARGAI KERJASAMA


TEAM DALAM MEMBERIKAN ASUHAN UNTUK SELURUH KEBUTUHAN WANITA DAN KELUARGA

3. BIDAN MEMEGANG KUNCI DALAM MENENTUKAN ASUHAN DI MASA MENDATANG


TERMASUKPELAYANAN KESEHATAN UTAMA PADA KOMUNITAS UNTUK SELURUH WANITA DAN
KELUARGA.
3. Persiapan Menjadi
Orang tua
• Menjadi orangtua merupakan dambaan bagi mereka yang sudah membina
rumah tangga. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika sudah mempersiapkan
hal ini sejak awal. Dimulai dari persiapan kehamilan sampai kelahiran.
Namun ini bukan saja menjadi tugas seorang istri, tetapi juga suami, nenek
kakek bahkan saudara sekandung anak (kakak) bila kehamilan kedua sedang
di jalani seorang ibu.
Apa saja persiapan menjadi
seorang ibu ?
• 1. Fisik
• 2. Psikologis
• 3. Finansial
PERSIAPAN
FISIK
• Pola hidup yang sehat seperti menghindari & berhenti seperti kebiasaan
merokok dan minum minuman beralkohol. Himbauan ini berlaku bagi calon
ayah dan ibu. Perokok aktif dan pasif dapat membuat janin mengalami gangguan
pertumbuhan. Asap rokok yang terhirup oleh calon ibu dapat mengahmbat
suplai oksigen, sehingga resiko janin lahir prematur menjadi lebih tinggi.
Minuman berakohol membuat calon ibu menghadapi resiko keguguran karena
kandungan menjadi melemah.
• • Calon orangtua harus mulai mengonsumsi makanan dengan gizi tinggi.
Membatasi asupan makanan bergula dan berlemak tinggi sangat dianjurkan.
Usahakanlah dalam kondisi berat badan yang ideal agar pembuahan berlangsung
sempurna.
• • Lakukanlah tes kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan calon ibu. Jika
dalam pemeriksaan calon ibu dinyatakan mengalami gangguan kesehatan tertentu,
biasanya dokter akan menyarankan agar pasangan menunda dulu kehamilan sampai
calon ibu dinyatakan sehat.
• • Melakukan vaksinasi yang perlu dilakukan oleh ibu untuk melindungi janinnya
selama kehamilan dan menjalani proses persalinan.
PERSIAPAN
PSIKOLOGIS
• Bagi calon ayah dan ibu, proses kehamilan hingga melahirkan akan menjadi
pengalaman istimewa. Namun, pengalaman yang luar biasa akan dirasakan
ketika pasangan suami-istri menjadi orangtua. Jadi sebelum memiliki anak
sebaiknya diskusikan perubahan dan tantangan hidup yang akan dialami
sehingga calon orangtua telah siap dengan segala kemungkinan yang akan
terjadi.
PERSIAPAN
FINANSIAL
• Persiapan finansial bisa dikatakan sama pentingnya dengan persiapan fisik
maupun psikologi. Persiapan yang dimaksud adalah perencanaan keuangan
untuk mencukupi keperluan anak sejak masih berada dalam kandungan hingga
lahir. Kehadiran seorang bayi berarti pertambahan biaya tetap bagi sebuah
keluarga, yang secara tetap akan meningkat seiring kebutuhan pertumbuhan
anak.
• Persiapan ini dapat di lakukan dengan program menabung sejak awal program
kehamilan atau membuat asuransi kesehatan agar kondisi ibu tidak ada tekanan
selama menjalani kehamilan karena perekonomian keluarga.
Persiapan Menjadi Ayah
• Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) adalah keluarga yang
menantikan kelahiran yang dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
• Peran calon ayah dapat dimulai selagi kehamilan istri membesar dan semakin kuat
saat bayi dilahirkan. Pada periode awal seorang ayah harus mengenali hubungannya
dengan anak, istri, dan anggota keluarga lainnya.
• Calon ayah terkadang mengobservasi pria lain yang sudah menjadi ayah dan
mencoba bersikap seperti seorang ayah untuk menentukan kenyamanan dan
kesesuaian dengan konsepnya akan peran seorang ayah.
• Calon ayah mencari informasi tentang perawatan dan tumbuh-kembang bayi,
sehingga ia dapat mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang baru.
4. Persiapan Kakak (Adaptasi
Saudara Kandung)
Jika saudara kandung tidak dipersiapkan dari awal dalam menghadapi anggota keluarga
baru, maka dikhawatirkan akan terjadi sibling rivalry. Sibling rivalvry adalah
kecemburuan,persaingan dan pertengkaran antara saudara kandung. Hal yang dapat
dilakukan untuk menghindari terjadinya sibling, antara lain:
• 1. Anak diberitahu sejak awal tentang kehamilannya
• 2. Anak diberi kesempatan merasakan bayinya bergerak dalam rahim
• 3. Anak dilibatkan dalam membantu persiapan kelahiran adiknya
• 4. Bantu anak untuk menyesuaikan pada perubahan ini
• 5. Kenalkan anak dengan profil bayi
• 6. Mengajak anak saat memeriksakan kehamilannya
Upaya Mempersiapkan anak akan
kehadiran adik baru :
• Anak diberitahu sejak awal tentang kehamilannya
• Anak diberi kesempatan mersakan bayi bergerak dalam rahim
• Anak dilibatkan dalam membantu persiapan kelahiran adiknya
• Mengajak anak saat memeriksa kehamilannya
• Sesekali ajak dia melihat bayi teman/tetangga sehingga ia dapat memahami rupa bayi seperti apa.
• Ceritakan secara konkrit apa yg akan terjadi selama kehamilan, kapan adik akan lahir dan apa yang
akan terjadi pada ibu
• Luangkan waktu bersama kakak selama kehamilan maupun setelah adik baru lahir
• Berikan pemahaman pada anak bahwa ia memiliki tugas baru yaitu sebagai kakak
Adaptasi Pada Kakak Sesuai
Usia
Batita (Bawah Tiga Tahun)
• Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini adalah usia 1-2 tahun.
Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain:
• • Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.
• • Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap
kehadiran anggota baru.
• • Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.
• • Memperkuat kasih sayang terhadap anaknnya.
Anak yang Lebih Tua
• Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua, dikategorikan pada umur
3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh lebih sadar akan perubahan-perubahan
tubuh ibunya dan mungkin menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan
memberikan perhatian terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula,
kelas-kelas yang mempersiapkan mereka sebagai kakak sehingga dapat
mengasuh adiknya.
Remaja
• Respon para remaja juga bergantung kepada tingkat perkembangan mereka. Ada remaja yang
merasa senang dengan kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam
perkembangan mereka sendiri. Adaptasi yang ditunjukkan para remaja yang menghadapi
kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya:
• 1. Berkurangnya ikatan kepada orang tua.
• 2. Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri.
• 3. Ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan mereka sendiri.
• 4. Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.
5. Persiapan Kakek & Nenek
• Kakek dan nenek adalah figur tepat untuk memberikan patokan pada
nilai-nilai keluarga yang semestinya diterapkan. Keterlibatan dalam
pengasuhan cucu akan memberikan kebermaknaan hidup yang baik bagi
masa tua yang dilewatinya. Demikian juga cucu akan belajar cara untuk
menuju ketercapaian peran sosial bagi dirinya.
Mempersiapkan Kakek-Nenek akan
kehadiran bayi baru
:
Orang tua atau mertua juga perlu dipersiapkan akan kelahiran adik bayi, hal ini diperlukan menyangkut eratnya relasi mereka
dengan cucunya, sehingga terkadang terdapat perbedaan dalam pengasuhan anak.,
• 1. Kakek-nenek dpt membantu atau justru merepotkan tergantung dari pemahaman dan kepribadian mrk, serta reaksi kita
terhadap mereka. Kalau mereka mengkritik cara pengasuhan dan menganggap cara mereka yang terbaik, tentu kita merasa
tdk nyaman krnnya.
• 2. Kakek mungkin tidak terlalu intensif dlm membantu pengasuhan anak, namun demikian kakek memiliki perasaan yang
sama kuat dengan perasaan nenek thd cucunya. Hal ini teradi karena ia menganggap bawa cucunya adalah penerus dan
pewarisnya, sehingga akan membentuk relasi tersendiri antara kakek dan cucu.
• 3. Pahamilah, bahwa kakek-nenek sebenarnya berusaha memberikan yang terbaik bagi cucunya, sehingga saran/masukan
dari kakek-nenek dapat saja dipertimbangkan dengan tidak mengurangi keinginan/pemahaman ibu-ayah tentang cara
pengasuhan anak. Cari sumber informasi yang terpercaya, yang dapat mendukung pendapat ibu-ayah, sehingga informasi
tersebut dapat dijelaskan secara objektif pada kakek-nenek. Percayalah, setiap orang tua memiliki instink sendiri untuk
merawat anaknya.
• 4. Yakinlah bahwa kakek-nenek benar-benar mengritik secara terbuka, bukan hanya berupa “perasaan” dari ibu-ayah.
Ingatlah, jika kita merasa tidak aman, maka kita cenderung memiliki persepsi buruk tentang tingkah laku orang lain. Oleh
karena itu mungkin saja ibu-ayah menjadi tidak objektif dalam memahami saran dari kakek-nenek, dan hanya bereaksi secara
emosional terhadap saran tersebut.
• 5. Libatkan kakek-nenek untuk menjagai kakak jika ibu harus bersama adik. Dengan demikian kakak tidak akan merasa
kesepian dan kakek-nenek juga tetap merasa ikut ambil bagian dalam menolong ibu merawat bayi.
6. KEHAMILAN YANG SEHAT
1. Kualitas tidur : usahakan tidur 8 jam dimalam hari dan 1 jam disiang hari
agar tubuh rileks
2. Nutrisi Seimbang
• Energi : wanita hamil perlu tambahan 285 kkal/hari dari kebutuhan wanita
dewasa 1900-2400 kkal
• Protein : perlu tambahan 12 gr (protein nabati dan hewani)
• Kalsium : dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi,kesehatan
syaraf,jantung. Dibutuhkan 1000 mg/hari terutama TM 3.contoh :
susu,yogurt
• Asam folat : Kebutuhan awal 50 mikrogram,selama hamil meningkat 800
mikrogram-1 miligram / hari. Contoh : kol,kangkung,daging,kacang-
kacangan
• Zat besi : tambahan 9 miligram perhari pada TM 2 meningkat 13
miligram/hari pada TM 3. Contoh : hati,ikan,telur,bayam,brokoli
• 3. Gaya hidup
• Menghindari minum alkohol →syndrom alkohol janin (keterlambatan
perkembangan sebelum dan sesudah lahir)
• Menghindari merokok→mengurangi pasokan oksigen

4. Olahraga untuk menjaga stamina (jalan kaki,sepeda statis,senam hamil,berenang

5. Aktivitas seksual : selama hamil sangat berbeda dengan sebelum hamil karena ibu
mengalami perubahan fisik dan psikologis. Dukungan,pengertian dan perhatian suami
mempunyai peran besar. Apabila hubungan seksual tidak bisa dilakukan diganti dengan
menciptakan suasana romantis,makan malam berdua,mandi bersama,memijat.

5. Sosial suport : dukungan keluarga yang baik membuat ibu hamil bersemangat
meningkatkan kesehatannya, menimbulkan perasaan berharga. Kurangnya dukungan
menyebabkan koping secara emosional jelek
7. Manajemen Ketidaknyamanan Yang sering Terjadi
Pada Kehamilan
vSering buang air : terjadi karena meningkatnya volume darah ibu
sehingga menyebabkan banyaknya cairan diginjal, seiring
perkembangan janin yang membesar dalam rahim menekan
kandung kemih. Cara mengatasi dengan mengosongkan kandung
kemih lebih sering
vSesak nafas : terjadi karena tekanan rahim yang membesar pada
diafragma. Cara mengatasi dengan menarik nafas panjang
dengan berdiri dan rentangkan lengan
vNyeri punggung bagian bawah : disebabkan spasme otot karena
tekanan akar syaraf. Cara mengatasi dengan mengurangi
aktivitas,menambah istirahat.
vBengkak pada Kaki : terjadi karena penumpukan cairan berlebih
vMual muntah : terjadi karena hormon HCG atau faktor
psikologis. Cara mengatasi dengan pagi hari bangun
tidur minum teh manis/air jahe dan makan biskuit,makan
porsi sedikit tapi sering
vSusah BAB : meningkatnya hormon progesteron dan
hormon motilin menyebabkan relaksasi otot halus. Cara
mengatasi dengan konsumsi makanan tinggi serat.
vKeputihan : peningkatan hormon estrogen. Cara
mengatasi dengan menjaga kebersihan diri
vMudah Lelah : Cara mengatasi dengan istirahat
cukup,olahraga ringan
8. Pemeriksaan antenatal Care
• ANTENATAL CARE ATAU PEMERIKSAAN KEHAMILAN MERUPAKAN
PEMERIKSAAN IBU HAMIL BAIK FISIK DAN MENTAL SERTA
MENYELAMATKAN IBU DAN ANAK DALAM KEHAMILAN, PERSALINAN
DAN MASA NIFAS, SEHINGGA KEADAAN MEREKA POST PARTUM
SEHAT DAN NORMAL (PADILA, 2014).
• TUJUAN DILAKUKAN ANC ADALAH:
✔ UNTUK MENGOPTIMALKAN KESEHATAN MENTAL DAN FISIK IBU HAMI.
✔ MENGHINDARI RESIKO KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN DAN
PERSALINAN.
✔ MEMPERSIAPKAN IBU UNTUK MASA NIFAS DAN PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF
•Sasaran ANC
• Menurut Depkes RI, 2001
* Ibu Hamil *Keluarga
* Suami *Masyarakat
Kapan ANC diberikan? →minimal 4 kali
• Satu kali pada TM I
• Satu kali pada TM II
• Dua kali pada TM III
• Standar Minimal ANC (7T)
• •(Timbang) BB
• •Ukur (TD)
• •Ukur (TFU)
• •Imunisasi (TT) : 2 kali
• •Tablet zat bezi minimal 90 tab
• •Tes PMS
Risk Assasement Tools

• Sekilas Aplikasi Risk Assessment Tools Aplikasi RAT adalah


perangkat lunak yang digunakan dalam penerapan manajemen
risiko untuk memudahkan pengelola risiko dalam
mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi risiko,
mendokumentasikan penanganan risiko serta monitoring dan
pemantauannya.
Gambaran Risk Assasement
Tools
• Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil adalah kegiatan penjaringan terhadap ibu-ibu hamil yang terdeteksi
mengalami kehamilan resiko tinggi pada suatu wilayah tertentu atau kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Oleh karenanya
deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang adanya nya faktor resiko dan dan
komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin, merupakan kunci keberhasilan dalam
penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya.
• Kegiatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh bidan di desa yaitu memberikan
pelayanan antenatal untuk ibu selama kehamilannya serta dilaksanakan sesuai dengan Stand Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK), kompetensi bidan indonesia dan wewenang bidan yang diatur dalam
Kepmenkes RI No.900/Men.Kes/SK/VII/2002.
• Di bidang kebidanan, saat ini terdapat upaya sebagai deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan
yaitu menggunakan metode Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) yang dikeluarkan oleh Depertemen
Save Motherhood Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya yang masih digunakan secara
manual.
Pastient Safety Pada Asuhan
Antenatal
• Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.

• Tujuan :
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan (Depkes RI, 2008).
Enam sasaran penanganan keselamatan pasien menurut Joint Commission
International antara lain:
• Ketepatan identifikasi pasien,
• Meningkatkan komunikasi secara efektif,
• Meningkatkan keamanan dari high-alert medications,
• Memastikan benar tempat, benar prosedur, dan benar pembedahan pasien,
• Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan,
• Mengurangi risiko pasien jatuh (Depkes RI, 2008).
Contoh Safety Dalam
Kehamilan :
• 1. penggunaan obat- obatan yg aman pada ibu hamil
• 2. penanganan ibu kejang dengan posisi dan alat pelindung yg benar
• 3. penggunaan bahan habis pakai yg sesuai dg prinsip steril & aman
• dll
5 (lima) tantangan utama pada patient safety
• Menurut WHO (2005), terdapat 5 (lima) tantangan utama pada
patient safety yaitu;

1. Blood safety (darah yang aman),


2. Injection practices and immunization (proses injeksi dan imunisasi),
3. Water, basic sanitation (air yang bersih dan aman, serta kebersihan), dan
waste management (manajemen sampah),
4. Clinical procedures safety (keamanan prosedur klinis )
5. Hand hygiene (kebersihan tangan).
- Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi
ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Diharapkan penyuluhan dan informasi dari bidan bisa
setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan
tenang. Serta siap menghadapi persalinan.

You might also like