You are on page 1of 6

004/PDN/ADMEN/2018

PANDUAN
EVALUASI KINERJA PUSKESMAS

PUSKESMAS KELURAHAN MERUYA SELATAN II


KECAMATAN KEMBANGAN
TAHUN 2018
PANDUAN EVALUASI KINERJA PUSKESMAS

I. PENGERTIAN
Evaluasi kegiatan untuk menilai keberhasilan kinerja Puskesmas. Evaluasi
baru dapat dilakukan kalau suatu kegiatan Puskesmas sudah berjalan
cukup waktu, biasanya tengah semester atau akhir semester.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama
Evaluasi kinerja Puskesmas mempunyai tujuan antara lain :
1. Menentukan tingkat kinerja Puskesmas: melalui evaluasi maka dapat
diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan program
Puskesmas.
2. Mengukur tingkat efisiensi kegiatan program Puskesmas: melalui
evaluasi dapat diketahui berapa biaya dan manfaat dari kegiatan
program Puskesmas.
3. Mengukur tingkat keluaran: mengukur berapa besar dan kualitas
pengeluaran atau output dari kegiatan program Puskesmas.
4. Mengukur dampak suatu kebijakan: evaluasi ditujukan untuk melihat
dampak dari kegiatan program Puskesmas, baik dampak positif
maupun negatif.
5. Untuk mengetahui apabila ada penyimpangan: untuk mengetahui
adanya penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan
cara membandingkan antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian
target.
6. Sebagai masukan (input kegiatan program Puskesmas yang akan
datang: untuk memberikan masukan bagi proses kegiatan program
Puskesmas ke depan agar dihasilkan kegiatan program Puskesmas
yang lebih baik.

II.RUANG LINGKUP:
Evaluasi kinerja meliputi kinerja admen, kinerja UKM, kinerja UKP,
Kinerja admen :
INDIKATOR SASARAN ADMINISTRASI
NO UNIT TARGET
MANAJEMEN
Respontime Pemeliharaan/Perbaikan Prasarana <
100%
1 Pemeliharaan 10 Hari Kerja
Pelaksanaan kalibrasi 100%

Kinerja UKM:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
N
UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
O
1 Promosi Jumlah kelurahan siaga aktif 100%
Kesehatan Penyuluhan kesehatan di dalam gedung dan luar 100%
gedung
Gerakan masyarakat hidup sehat 100%
Proporsi upaya kesehatan berbasis masyarakat
100%
(UKBM)
Penjaringan Kesehatan anak sekolah SD Kelas 1 100%
2 UKS Penjaringan Kesehatan anak sekolah SMP Kelas 1 100%
Penjaringan Kesehatan anak sekolah SMA Kelas 1 100%

b. Kesehatan Lingkungan
N
UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
O
Pengawasan Persyaratan tempat umum yang memenuhi syarat
100%
Sanitasi kesehatan
1
Tempat-tempat Persentase tempat pengelolaan makanan yang
100%
umum memenuhi syarat kesehatan

c. Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


NO UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
Cakupan K1 100%
Cakupan K4 100%
Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang
ditangani (cakupan komplikasi kebidanan yang 100%
ditangani)
Pelayanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
1 kesehatan Ibu 100%
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
dan Anak
Cakupan Pelayanan Nifas 100%
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
100%
ditangani
Cakupan kunjungan bayi 100%
Cakupan pelayanan anak balita 100%

Pelayanan
2 Keluarga Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) 100%
Berencana

d. Pelayanan Gizi Masyarakat


N
UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
O
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
100%
pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Upaya Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
1 Perbaikan Gizi Presentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI
100%
Masyarakat eksklusif
Presentase remaja putrid yang mendapatkan tablet
100%
tambah arah (TTD)

e. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit


N UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
O
Penemuan pasien baru TB BTA positif 100%
1 TB Setiap orang dengan terduga TB mendapatkan
100%
pelayanan TB sesuai standar
2 Diare Penemuan penderita diare 100%
3 ISPA Penemuan Penderita pneumonia Balita 100%
Demam Penderita DBD yang ditangani 100%
4 Berdarah Angka Bebas Jentik (ABJ) tujuh tatanan > 95%
95%
Dengue (DBD) (pemantauan jentik berkala)
Cakupan kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
100%
penyelidikan epidemiologi
5 Surveilans
Accute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000
100%
penduduk < 15 tahun
Cakupan keseluruhan Universal Child Immunization
6 Imunisasi 100%
(UCI)
Setiap orang dengan resiko terinfeksi virus yang
7 HIV melemahkan daya tahan tubuh manusia (human 100%
Immunodeficiency Virus)
Setiap warga Negara Indonesia usia 15 s/d 59 tahun
100%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Setiap penderita hipertensi mendapat pelayanan
6 PTM 100%
kesehatan sesuai standar
Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan
100%
kesehatan sesuai standar

f. Perkesmas
N
UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
O
Persentase keluarga dengan tingkat
1 Perkesmas 64%
kemandirian 3 dan 4

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


N
UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET
O
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat
1 Jiwa 100%
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Setiap warga Negara Indonesia usia 60 tahun
2 Lansia keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai 100%
standar

NO UNIT INDIKATOR SASARAN TARGET


1 BPU, MTBS, Kesesuaian Diagnosa dan Terapi 100%
PTM
2 Unit Layanan Pengukuran tekanan darah pada pencabutan 100%
Kesehatan gigi pasien usia 15 tahun
Gigi
3 Unit Layanan Kelengkapan Pengisian Buku Status akseptor 100%
Keluarga
Berencana
4 Unit Layanan ANC terpadu 10 T 90%
Kesehatan
Ibu dan Anak
5 Unit Layanan Kesesuaian diagnosa dengan diet gizi 100%
Gizi
6 Unit Layanan Ketepatan diagnosa dengan terapi 95%
Tuberculosis
(TB)
7 Apotek Tidak ada kesalahan pemberian obat kepada 100%
pasien
8 Loket Kelengkapan pengisian status 100%
9 Rekam Medis Kelengkapan rekam medis 100%
KINERJA UKP

III. TATA LAKSANA:


Monitoring kinerja dilakukan dengan cara:
a. Lokakarya mini bulanan:
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan pada awal bulan paling
lambat tiga hari sesudah laporan bulanan diterima oleh kepala
puskesmas. Lokmin bulanan wajib dihadiri oleh seluruh karyawan
Puskesmas Meruya Selatan II. Tujuan lokmin bulanan adalah
mengetahui capaian massing – masing program, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab menyiapkan bahan-
bahan lokakarya mini
2. Kepala Tata Usaha mengundang seluruh karyawan untuk hadir
dalam rapat lokakarya mini bulanan
3. Kepala Tata Usaha mempersiapkan kegiatan rapat
4. Kepala Puskesmas memimpin jalannya lokakarya mini
5. Para penanggung jawab menyampaikan capaian kinerja
bulanan
6. Kepala Puskesmas memimpin pembahasan
7. Kepala Puskesmas membahas rencana tindak lanjut hasil
capaian kinerja
8. Kepala Puskesmas menyimpulkan hasil rapat lokakarya mini
bulanan

b. audit internal:
salah satu mekanisme monitoring adalah dilakukannya audit
internal oleh tim audit internal dengan tujuan mengetahui
terlaksananya indikator kinerja yang ada, yang dilakukan secara
periodic dan terencana, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Auditor internal menyusun rencana audit tahunan
2. Auditor internal menyusun kerangka acuan kegiatan audit
3. Auditor internal menyusun instrument audit
4. Auditor internal menyampaikan jadwal audit kepada unit-unit
yang akan diaudit
5. Auditor internal melaksanakan kegiatan audit sesuai jadual yang
direncanakan
6. Auditor internal membahas hasil temuan audit bersama dengan
auditee
7. Pembahasan hasil audit internal dilakukan saat pertemuan
Tinjauan Manajemen

IV. DOKUMENTASI:
V. SOP-SOP:
a. lokakarya mini bulanan
b. audit internal
VI. Undangan, daftar hadir, dan notulen baik rapat mingguan maupun
lokakarya mini bulanan, bukti pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi
rapat
VII. Rencana audit internal, form-form instrument audit, bukti pelaksanaan
audit dan tindak lanjutnya

You might also like