Professional Documents
Culture Documents
Nikmatulloh Tugas Ke-5
Nikmatulloh Tugas Ke-5
“KETERAMPILAN MEMBACA”
Oleh:
NIKMATULLOH
NPM: 210102395
i
KATA PENGANTAR
Pertama tama penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis bisa
menjalankan proses Pendidikan di bangku perkuliahan dan berkat Allah SWT
makalah ini bisa terselesaikan Alhamdulillah.
Kedua kalinya sholawat dan salam tak lupa pula penulis curahkan kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
A. Kesimpulan...........................................................................................20
B. Saran.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah jendela ilmu. Dengan membaca kita membuka
pintu gerbang menuju segala penjuru dunia. Dengan membaca pun, kita
seolah menjelajah ke berbagai tempat, menembus ruang dan waktu.
Membaca merupakan bentuk penghargaan kita terhadap masa lalu,
memperkaya masa kini, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa
depan. Membaca juga bisa diibaratkan dengan menyimak tulisan dan
merasuk ke hati jika ada yang berkesan. Membaca juga diibaratkan dengan
menangkap hasil pikiran orang lain, yang nantinya bisa disampaikan
kembali melalui keterampilan berbicara.
Membaca adalah sebuah keajaiban yang bisa dipelajari. Sungguh
ajaib ketika kita bisa menyerap pokok-pokok pikiran, bentangan informasi,
inti sari dari ide-ide, ekspresi rasa dan kreativitas, dan menjadikannya
pemahaman-pemahaman dalam pikiran kita. Bayangkan begitu mudahnya
kita menyalin siraman data dan pengetahuan dengan membaca. Membaca
adalah kunci untuk memasuki keriuhan informasi.
Membaca sangat berfungsi dalam hidup dan kehidupan manusia.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa membaca adalah kunci menuju
gudang ilmu. Orang yang banyak membaca, orang tersebut akan banyak
ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa membaca
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang
harus menjadi sebuah kebiasaan,
Membaca merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang
berada pada tatanan ketiga, setelah menyimak dan berbicara. Membaca
merupakan suatu tindakan yang tidak sekedar menafsirkan tulisan, tetapi
juga melibatkan banyak hal, antara lain: aktivitas visual, berfikir,
psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca bersifat reseptif karena
dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, ilmu,
1
pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru, serta memungkinkan
seseorang mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam
pandangannya, dan memperluas wawasannya.
Memaca merupakan salah satu cara kita untuk memperbaiki dan
meningkatkan efektifitas diri kita. Membaca melibatkan partisipasi aktif
kita. Seluruh emosi, hasrat dan minat kita juga harus terlibat dalam proses
membaca, sehingga membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Kemampuan membaca seseorang bukan karena kebetulan saja,
tetapi karena seseorang tersebut belajar dan berlatih. Disinilah letak
pentingnya pembelajaran membaca. Pembelajaran membaca di sekolah
dasar dinilai sangat pentting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
pembelajaran membaca tidak hanya berperan dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa anak, namun lebih jauh yaitu untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang lainnya.
Namun kenyataannya pembelajaran membaca yang dilaksanakan di skolah
dasar masih belum memuaskan dan belum sesuai dengan harapan.
Berkaitan dengan hal itu, maka perlu adanya upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca di sekolah dasar. Salah satu
upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memperkenalkan berbagai
strategi pembelajaran membaca yang mampu membentuk perilaku
membaca yang baik dan sekaligus untuk meningkatkan kemampuan
membaca.
B. Rumusan Masalah
A. Apa definisi keterampilan membaca?
B. Apa saja tujuan keterampilan membaca?
C. Apa manfaat keterampilan membaca?
D. Apa saja jenis keterampilan membaca?
E. Bagaimana proses keterampilan membaca?
F. Bagaimana pembelajaran membaca di SD?
G. Bagaimana strategi mengajarkan keterampilan membaca di SD
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca
melibatkan aktivitas mental yang dpat menjamin pemerolehan pemahaman
menjadi maksimak. Membaca bukan hanya sekedar menggerakkan bola
mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir
untuk memahami tulisan demi tulisan.
5
untuk mendapatkan isi yang komperehensif dan memahami makna bahan
bacaan. Seperti halnya Tarigan (dalam Ahyar dan Syahriandi, 2015, hlm
3) tujuan membaca adalah demi mengetahui dan mendapatkan sebuah
pesan dari sebuah bacaan, mencerna isi serta memahami makna yang
terdapat dalam teks bacaan. Makna erat kaitannya dengan tujuan kita
maupun intensif kita pada teks bacaan.
6
7) Membedakan antara informasi terkait dan tidak terkait
8) Dapatkan informasi dari beragam sumber termasuk kamus, internet,
jurnal, buku, ensiklopedia.
7
3. Membaca untuk mempelajari, yaitu membaca demi memahami seluruh
isi buku, baik gagasan pokok maupun gagasan penjelasan, sehingga
pembaca dapat memiliki pemahaman yang komperehensif tentang isi
buku atau jurnal.
4. Untuk memperbaharui pengetahuan sebelumnya mengenai suatu topik,
yaitu dengan membaca kita mendapatkan pengetahuan terbaru
mengenai suatu topik dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang
kita miliki sebelumnya.
5. Untuk memperoleh fakta-fakta, yaitu ketika kita membaca, kita dapat
menemukan penemuan karakter dan mengetahui apa yang terjadi
padanya.
6. Dapatkan ide utama dengan membaca yaitu membaca untuk
menemikan topik dan masalah bacaan.
7. Baca untuk membandingkan yaitu bertujuan untuk menemukan
persamaan, perbedaan dua hak atau lebih.
8
membantu dalam pengembangan karir kita, misalnya orang-orang yang
pandai membaca, pintar berbicara, serta memiliki pengetahuan luas
cenderung lebih cepat berkembang dibandingkan dengan yang kuang
dalam kemampuan kosa kata.
3. Stimulasi mental. Membaca membuat otak kita aktif dan
memungkinkan kita menjalankan fungsinya dengan baik. Beberapa
studi menujukkan bahwa membaca buku dapat meningkatkan
kesehatan mental dan bahkan mencegah penyakit Alzheimer dan
Demensia.
4. Mengurangi stress. Membaca buku dapat membantu mengurangi
produksi hormon kortisol, menenangkan suasana hati dn menurunkan
tingkat stres
5. meningkatkan kemampuan dalam berpikir analistis
6. Melatih konsentrasi. Saat membaca buku, fokus kita pada isi bacaan
dan kita akan melupakan hal-hal lainnya yang berada diluar buku
7. Ketenangan
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Lubis (2020, hlm 129)
bahwa membaca membantu seseorang melihat masalah dari perspektif
yang berbeda dan melihatnya sebagai masalah yang perlu diselesaikan.
Membaca memiliki banyak manfaat antara lain, mengembangkan daya
piker, menambah pengetahuan serta meningkatkan daya ingat dan
pemahaman. Dengan memabac secara teratur seseorang mengembangkan
kemampuan untuk memproses pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin
ilmu menerapkannya dalam kehidupan.
Berlandaskan pendapat para ahli sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa manfaat membaca adalah :
1) Memiliki pengetahuan. Dengan membaca kita memiliki banyak
pengalaman hidup. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki,
semakin baik kita siap menghadapi tantangan hidup kita sekarang dan
dimasa depan.
9
2) Memperluas kosa kata. Dengan membaca bisa memperkaya kosakata
yang sudah dimiliki sehingga bisa digunakan dalam sehari-hari,
misalnya kita berbicara dengan orang lain, kita akan mendapatkan
kepecayaan diri.
3) Bisa menstimulasi otak. lewat membaca buku kita tetap menjaga agar
otak tetap aktif dan melakukan fungsinya dengan baik.
4) Dapat meningkatkan hubungan sosial. Melalui membaca, kita dapat
belajar mengenai aspek kehidupan sosial dari segi karakteristik
masyarrakat, budaya dan kehidupan sosial. Sehingga kita sudah tahu
bagaimana berperilaku ketika mengunjungi tempat-tempat tersebut.
5) Melatih konsentrasi. Saat membaca buku semua fokus bergeser ke teks
bacaan dan akan melupakan orang lain diluar buku.
10
Adapun ungkapan lain yang dikemukakan oleh Tarigan (dalam
Sakila 2019, hlm 28) bahwa secara umum, kita dapat membedakan antara
jenis kegiatan membaca yakni membaca ekstensif dan membaca intensif.
Menurut Harras (dalam Ahmad, 2017, hlm 78) jenis membaca dilihat dari
cakupan bahan bacaan dikategorika menjadi 2, yaitu membaca intensif dan
ekstensif. Ada tiga jenis membaca ekstensif yaitu membaca sekilas,
membaca dangkal dan membaca survey. Sedangkan untuk jenis membaca
intensif dibagi menjadi dua yaitu membaca telaah bahasa dan membaca
telaah isi.
Berdasarkan teori beberapa jurnal diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa jenis-jenis membaca terbagi menjadi tiga yaitu:
1) Segi sasaran pembaca, yaitu membaca awal dan membaca lanjutan.
Membaca awal atau permulaan ini dilaksanakan pada kelas satu dan
dua sekolah dasar.
2) Segi terdengar suara atau tidak, yaitu membaca dalam hati dan
nyaring. Membaca dalam hati yaitu menitikberatkan pada pemahaman
peserta didik pada isi teks bacaan. Sementara itu membaca nyaring
menitikberatkan peserta didik melek huruf.
3) Segi cakupan bacaan, yaitu membaca intensif dan ekstensif
a. Membaca ekstensif, dikategorikan tiga jenis yakni membaca
sekilas, dangkal, dan survey
b. Membaca intensif dikategorikan dua jenis yakni membaca telaah
bahasa dan membaca telaah isi.
11
media untuk menyampaikan gagasan, perasaan, dan pengalamannya.
Dengan demikian pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian
yang tertuang dalam kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai
dengan konsep yang terdapat pada diri pembaca.
Pembaca dapat menyusun pengertian-pengertian tersebut dengan
berbagai konsep pada suatu saat tertentu yang selanjutnya secara
berangsur-angsur mengembangkan kemampuan berpikir secara lebih luas
dan mendalam. Hal tersebut menunjukkan bahwa membaca bukanlah
suatu kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan suatu sintesis berbagai
proses yang tergabung dalam suatu sikap ialah sikap pembaca yang aktif.
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa sebenarnya, pada peringkat
yang lebih tinggi, membaca itu bukan sekedar memahami lambang-
lambang tertulis, melainkan berarti proses memahami, menerima,
menolak, membandingkan, dan meyakini pendapat-pendapat yang
dikemukakan oleh si pengarang. Membaca banyak dipengaruhi oleh
tingkat kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca. Unsur-
unsur apakah yang terlibat dalam setiap kegiatan membaca itu? Berikut ini
akan dikemukakan beberapa hal yang ada kaitannya dengan proses
membaca, yakni membaca sebagai proses psikologi, membaca sebagai
proses sensori, membaca sebagai proses perseptual, membaca sebagai
proses perkembangan, dan membaca sebagai proses perkembangan
keterampilan.
Menurut Harjasujana dan Mulyati (1997:26), proses membaca ada
lima macam, yaitu prposes psikologi, proses sensori, proses perceptual,
proses perkembangan dan proses pengembangan keterampilan.
a. Membaca sebagai suatu proses psikologi
Membaca dengan proses psikologi ialah membaca yang melibatkan
unsur psikis atau mental dalam memahami suatu informasi. Unsur
psikologi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
intelegensi, usia mental, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi,
12
bahasa, ras, kepribadian, sikap, pertumbuhan fisik, kemampuan
fisik, kemampuan persepsi, dan tingkat kemampuan membaca.
b. Membaca sebagai suatu proses sensoris
Membaca sebagai proses sensoris mengandung pengertian bahwa
kegiatan membaca itu dimulai dengan melihat, rangsangan masuk
lewat indra penglihatan mata. Setelah itu dilakukan pemaknaan
atau pengucapan terhadapnya. Sedangkan rangsangan huruf Braille
masuk lewat syaraf-syaraf jari. Proses membaca ini juga
dipengaruhi berbagai faktor, misalnya kepenatan, kegelisahan,
kebimbangan, dan rasa tidak percaya diri.
c. Membaca sebagai proses perseptual
Secara umum proses persepsi dimulai dengan melihat, mendengar,
mencium, mengecap, dan menerka. Namun demikian dalam
kegiatan membaca cukup memperhatikan pada indra penglihatan
dan pendengaran. Menurut Vernon dalam Harjasujana (1997: 15),
mengatakan bahwa proses perseptual dalam membaca itu terdiri
dari empat bagian, yaitu: kesadaran akan rangsangan visual,
kesadaran akan persamaan pokok untuk mengadakan klarifikasi
umum kata-kata, klasifikasi lambang-lambang visual untuk kata-
kata yang ada di dalam kelas umum, dan identifikasi kata-kata
yang dilakukan dengan jalan menyebutkannya. Pada umum oranng
sepakat bahwa persepsi itu mengandung stimulus asosiasi makna
dan interpretasinya berdasarkan pengalaman tentang stimulus itu,
serta respon yang menghubungkan makna dengan stimulus atau
lambang.
d. Membaca sebagai proses perkembangan
Membaca pada dassarnya merupakan proses perkembangan yang
terjadi sepanjang hidup seoseorang, kita tidak tahu kapan
perkembangan mulai dan berakhir. Meski membaca merupakan
proses perkembangan, geraknya tidaklah berada dalam jarak-jarak
yang beraturan dan tidak perlu tertentu waktunya. Dalam upaya
13
mencamkan membaca sebagai proses perkembangan ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yaitu membaca merupakan sesuatu yang
diajarkan dan bukan sesuatu yang terjadi secara insidental.
Contohnya seorang anak tidak akan dapat membaca dengan jalan
menonton orang lain membaca dan membaca merupakan suatu
proses.
e. Membaca sebagai suatu proses perkembangan keterampilan
Proses membaca sebagai perkembangan keterampilan mengandung
arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language
skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan,
merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi,
serta merupakan interpretasi mengenai informasi. Membaca
sebagai perkembangan keterampilan merupakan latihan yang
sangat kompleks yang sangat bergantung pada bermacam-macam
faktor.
F. Pembelajaran Membaca di SD
Pembelajaran membaca di SD terdiri atas dua bagian, yakni
membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan bertujuan
agar siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kata, kalimat, dan mampu
membaca berbagai jenis bacaan dalam berbagai konteks. Sementara
membaca lanjut bertujuan agar siswa mampu memahami informasi yang
disampaikan.
Seorang guru SD harus mampu memahami kompetensi dasar apa
yang akan dicapai dan dikembangkan dalam pembelajaran membaca. Ia
harus memahami teori membaca yang berhubungan dengan jenis-jenis
membaca, metode, dan tujuan dari tiap jenis membaca tersebut. Jika guru
sudah memahami hal-hal tersebut, pembelajaran membaca akan
berlangsung maksimal.
14
Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan
pemahaman, penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang
tersurat. Untuk tujuan tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata
demi kata, pemahaman kelompok kata/frasa, kalusa, kalimat atau teks
secara keseluruhan. Kegiatan membaca dilaksanakan di sekolah
melibatkan pemikiran, penataran, emosi dan disesuaikan dengan tema dan
jenis bacaan yang dihadapinya.
Proses pembelajaran membaca secara garis besar harus terdiri atas
tiga tahapan yaitu :tahapan prabaca, tahapan membaca, dan tahapan
pascabaca. Ketiga tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Kegiatan Membaca
15
lain (a) menemukan inti gagasan, (b) mengidentifikasi kata kunci, (c)
mengutip bacaan, (d) menjaring data, (e) mengisi format isi bacaan, (f)
merespon bacaan, (g) membuat peta konsep bacaan, (h) Sharing ide dan
diskusi, (i) menguji prediksi, (j) menjaring kata sulit, dan (k) menguji fakta
dan opini.
Kegiatan Pascabaca
16
4). Baca Kalimat
Saat belajar membaca, kerjasama antara sekolah dan orang tua sangat
penting. Orang tua dapat membantu anaknya dengan membaca
bersama di rumah, mengajaknya membaca, dan mengajaknya ke
perpustakaan.
17
Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan
kecepatan yang berbeda. Guru SD melihat perkembangan setiap anak dan
menyesuaikan dengan kebutuhannya.
18
Tujuan utama strategi turnamen membaca adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan dan
sekaligus mengukur tingkat kinerja kooperatif siswa dalam
kelompok. Selain itu, metode ini juga bertujuan untuk
mengembangkan karakter sosial dan individual pada diri siswa.
c. Strategi Grup Investigasi
Strategi pembelajaran membaca kooperatif Grup
investigasi pertama kali dirancang oleh Hebert Thelen. Metode
ini kemudian disempurnakan Sharan dan rekan sejawatnya di
Tel Aviv University. Dalam pelaksanaan pembelajaran
membaca, metode ini sangat tepat digunakan dalam kegiatan
membaca ekstensif. Dalam hal ini siswa melakukan investigasi
terhadap berbagai macam wacana guna menemukan hubungan
antara wacana tersebut. Tujuan akhirnya adalah siswa mampu
membuat sebuah laporan membaca yang bersumber dari
berbagai sumber bacaan sebagai wujud pemahaman mereka
terhadap bahan bacaan yang dibacanya.
d. startegi Jigsaw Membaca
Pembelajaran jigsaw membaca adalah salah satu tipe
pembelajaran membaca yang mendorong siswa aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai
prestasi yang maksimal. pembelajaran ini menggabungkan
kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara
sehingga selain meningkatkan kemampuan membaca siswa
juga dapat meningkatkan keterampilan berbahasa yang lain.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca merupakan proses yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh informasi. Dibutuhkan kemampuan untuk menerjemahkan
dan memahami informasi yang tersedia selagi mental dan fisik kita juga
bekerja. Membaca juga merupakan kegiatan positif karena kita dapat
memperluas pengetahuan. Dengan demikian membaca merupakan
kegiatan-kegiatan yang penting bagi seseorang yang ingin meningkatkan
diri untuk memperluas wawasannya meliputi proses pengasosian huruf,
penerjemahan, dan pemahaman makna isi bacaan.
Membaca bertujuan menerima informassi dari apa yang ditulis
dalam teks bacaan. Menurut Kurnia (2017. 42) tujuan membaca yaitu
untuk mendapatkan isi yang komperehensif dan memahami makna bahan
bacaan. Seperti halnya Tarigan (dalam Ahyar dan Syahriandi, 2015, hlm
20
3) tujuan membaca adalah demi mengetahui dan mendapatkan sebuah
pesan dari sebuah bacaan, mencerna isi serta memahami makna yang
terdapat dalam teks bacaan.
Membaca membantu seseorang melihat masalah dari perspektif
yang berbeda dan melihatnya sebagai masalah yang perlu diselesaikan.
Membaca memiliki banyak manfaat antara lain, mengembangkan daya
piker, menambah pengetahuan serta meningkatkan daya ingat dan
pemahaman. Dengan memabac secara teratur seseorang mengembangkan
kemampuan untuk memproses pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin
ilmu menerapkannya dalam kehidupan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun
contoh dari setiap materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada guru
maupun calon guru untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui
analisis hakikat membaca kemudian mengetahui metode serta strategi
pembelajaran membaca pada setiap jenjang sekolah.
21
DAFTAR PUSTAKA
Metode SAS di Kelas II SDN Pinotu. Jurnal Kreatif Tadulako. Vol. 2 No.
1
Terbuka.
22
Tarigan, H.G. (1986). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G., Kholid dan A. Ruhendi Saefullah (ed.). (1989). Membaca dalarn
23