You are on page 1of 18

PROTOKOL

PENANGANAN WABAH VIRUS COVID-199


DI LINGKUNGAN KERJA
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
(SKD-003/ DRU-III/ DPS/ 2020)
#BUMNuntukINDONESIA
Definisi & Istilah

PDP : Pasien Dalam Pengawasan ODP : Orang Dalam Pemantauan


Adalah orang yang mengalami gejala : Adalah orang yang mengalami gejala :
• Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat • Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat
demam
demam
• ISPA pneumonia ringan hingga berat
• Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang • ISPA tanpa pneumonia
terjangkit atau kontak dengan orang yang • Memiliki riwayat perjalanan ke negara
terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 yang terjangkit pada 14 hari terakhir
hari terakhir.
sebelum timbul gejala
• Atau memenuhi salah satu dari kriteria
diatas.

#BUMNuntukINDONESIA
Peta Risiko Pegawai Terpapar Covid-19
Pegawai dengan kriteria :
• Pernah kontak dengan pasien Positif Covid-19 (berada
dalam Satu ruangan yang sama/kontak dalam jarak satu
meter ATAU
• Pernah berkunjunq ke negara daerah outbreak COVID-19
dalam 14 hari terakhir

YA TIDAK
Pegawai PRIMER

Pegawai menunjukan Sedang atau Pernah


gejala: Mengalami :
• Demam (>38’C) Tracking • Demam (>38’C)
• Pilek Contact • Pilek
• Batuk • Batuk
• Sesak Nafas • Sesak Nafas

YA TIDAK YA TIDAK

Periksakan diri ke RS Anda tidak perlu


rujukan tes COVID-19 Karantina diri anda Periksakan diri anda
memeriksakan diri ke
dan hubungi Help Desk selama 14 hari terhitung ke dokter terdekat dan
rumah sakit, selalu jaga
Corona PTSI setelah kontak/ kunjungan istirahat yang cukup
kesehatan anda

Tracking
Contact YA TIDAK

Selama 14 hari di
Periksakan diri ke rumah Anda tidak perlu
karantina anda mengalami:
sakit rujukan COVID-19 di memeriksakan diri ke
POSITIF COVID-19 • Demam (>38’C)
daerah anda atau hubungi rumah sakit, selalu jaga
• Pilek
Help Desk Corona kesehatan anda
• Batuk
PTSI
• Sesak Nafas
Pegawai SUBYEK
Tracking
Tracking
Contact
Contact

#BUMNuntukINDONESIA
Hierarki Penyebaran Paparan
SUBYEK : Pegawai yang dinyatakan positif
COVID-19 setelah dilakukan tes oleh
rumah sakit rujukan Covid-19 dan/ atau
masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan
rumah sakit (PDP).

PRIMER : Pegawai yang berkontak langsung


dengan subyek atau dari hasil lacak
kontak (contact tracking). Pegawai
ini masuk dalam ODP (Orang Dalam
Pemantauan)

SEKUNDER : Pegawai yang pernah kontak


langsung dengan primer terpapar
dari hasil lacak kontak

TERSIER : pegawai yang tidak kontak dengan


subyek dan primer, tetapi kontak dengan
sekunder atau dari hasil lacak kontak

#BUMNuntukINDONESIA
Penanganan Pegawai Terpapar Covid-19
SUBYEK Penanganan Medis
Pegawai yang
dinyatakan Positif • Ditangani di RS Rujukan sesuai protokol kesehatan
COVID-19
Penanganan Tempat Kerja
• Lockdown seluruh Lingkungan Kerja PTSI selama 14 hari.
• Unlockdown setelah dipastikan setiap tier telah ditangani
• Disinfektan seluruh ruang kerja PTSI
SUBYEK • Pengaturan Akses untuk pengambilan dokumen/ aset penting

Sistem Kerja
• Tidak bekerja

Tracking Contact
• Tracking Contact subyek tersebut selama 14 hari kebelakang dari
waktu pegawai dinyatakan positif untuk memetakan personil yang
masuk kategori primer, sekunder dan tersier meggunakan Form
Tracking Contact.

Pemantauan Kesehatan
• Ditangani oleh RS Rujukan Covid-19

#BUMNuntukINDONESIA
Penanganan Pegawai Terpapar Covid-19
PRIMER Penanganan Medis
Pegawai yang
Melaporkan Diri • Diperiksa lebih lanjut ke RS Rujukan untuk menjalani tes COVID-19.
Pernah Kontak Selama menunggu hasil tes, pegawai dikarantina di rumah. Status
Langsung dengan pegawai tersebut adalah ODP.
SUBYEK • Jika hasil tes positif, pegawai ditangani di RS Rujukan sesuai
prosedur yang berlaku.
• Jika hasil negatif, pegawai dikarantina di rumah

Penanganan Tempat Kerja


• Lockdown seluruh Lingkungan Kerja PT SI selama 14 hari.
• Unlockdown setelah dipastikan setiap tier telah ditangani

PRIMER Sistem Kerja


• Tidak bekerja

Tracking Contact
• Tracking Contact subyek tersebut selama 14 hari kebelakang dari
waktu pegawai dinyatakan positif untuk memetakan personil yang
masuk kategori primer, sekunder dan tersier meggunakan Form
Tracking Contact.

Pemantauan Kesehatan
• Pemantauan kesehatannya tiap hari melalui WhatsApp oleh anggota P2K3
• Dicatat perkembangan kesehatannya menggunakan Log Status
Pemantauan Kesehatan.
• Pemantauan kesehatan oleh Fasilitas Kesehatan terdekat
#BUMNuntukINDONESIA
Penanganan Pegawai Terpapar Covid-19
SEKUNDER Penanganan Medis
Pegawai yang pernah
kontak langsung • Tidak ada, karantina sendiri di rumah.
dengan Primer
terpapar yang
melaporkan diri atau Penanganan Tempat Kerja
hasil dari lacak kontak
• Disinfektan seluruh ruang kerja pegawai terpapar Sekunder

Sistem Kerja
• Karantina di rumah, tetap bekerja dengan status Work From Home
(WFH)

Tracking Contact
• Tidak ada tracking kontak

SEKUNDER
Pemantauan Kesehatan
• Pemantauan kesehatannya tiap hari melalui WhatsApp oleh anggota
P2K3
• Dicatat perkembangan kesehatannya menggunakan Log Status
Pemantauan Kesehatan.
• Penerapan Social Distancing

#BUMNuntukINDONESIA
Penanganan Pegawai Terpapar Covid-19
TERSIER Penanganan Medis
Pegawai yang tidak
kontak dengan • Pegawai yang masuk kategori tersier dilakukan tindakan preventif
subjek dan primer, dengan WFH dan upaya peningkatan imunitas dengan pemberian
tetapi kontak dengan Vitamin C, vaksinasi influenza serta istirahat cukup.
sekunder atau hasil
lacak kontak
Penanganan Tempat Kerja
• Jika hasilnya tidak menunjukan gejala COVID-19, maka setelah 14 hari
kemudian atau selesainya lockdown, kategori pegawai tersebut dapat
kembali bekerja.

Sistem Kerja
• Bekerja sesuai dengan aturan DHC selama kondisi darurat
• Social Distancing

Tracking Contact
• Tidak ada tracking kontak
TERSIER
Pemantauan Kesehatan
• Peningkatan imunitas tubuh
• Konsumsi Vitamin C dan lainnya
• PenerapanSocial Distancing

#BUMNuntukINDONESIA
Penanganan Keadaan Darurat (Lockdown)
PERSIAPAN
LOCKDOWN PELAKSANAAN
LOCKDOWN PENYIAPAN
• Surat perintah
ALTERNATE LOCATION PELAKSANAAN
lockdown akan • Setelah proses UNLOCKDOWN
dikeluarkan oleh evakuasi sesuai • Untuk memastikan
Direktur Utama dengan Instruksi operasional
dengan jeda waktu • Apabila
Kerja selesai, akan perusahaan terkait kondisi sudah
untuk persiapan. dilakukan proses pelaksanaan
• Sebelum lockdown memungkinkan
disinfeksi seluruh kewajiban untuk unlockdown
diberikan waktu ruangan kerja yang pekerjaan dengan
untuk evakuasi Gedung PTSI,
dilockdown pemberi kerja maka Direktur
dokumen kerja dan • Satgas akan (klien) maka
peralatan kerja Utama akan
melaporkan disiapkan Alternate mengeluarkan
untuk kebutuhan ke Direktur Location (lokasi
operasional pegawai instruksi
Utama untuk pengganti) pada Unlocking Gedung.
dalam melakukan menginformasikan saat lockdown.
WFH. Pegawai mengikuti
lockdown sudah Lokasi tersebut ketentuan dari
• Evakuasi tersebut siap dilaksanakan, adalah Gedung
akan mengikuti Divisi Human
• Saat perintah Laboratorium di Capital (DHC).
Instruksi Kerja lockdown dari Sentul. Satgas
Evakuasi Dokumen pemerintah, memastikan
dan Peralatan Kerja maka perusahaan penyediaan
saat lockdown (IK- mengikuti ketentuan lokasi tersebut
Corona-02) sebagaimana untuk selalu siap
kondisi lockdown dioperasionalkan
diatas. saat lockdown.

#BUMNuntukINDONESIA
Penanganan Keadaan Darurat (Lockdown)
Saat dilakukan Lockdown seluruh lingkungan kerja PTSI harus diperhatikan :

Penjagaan aset
Pengamanan dari dari risiko Seluruh
terhadap aset dari kebakaran dengan pegawai harus
risiko kehilangan memperhatikan mengamankan
dan penyusup aliran listrik dan dokumen
tindak kejahatan kondisi tidak aman perusahaan
lainnya

Saat perintah lockdown dari pemerintah, maka perusahaan harus menyiapkan sesuai
prosedur dari pemerintah dan arahan Direksi.

#BUMNuntukINDONESIA
Penyesuaian Sistem Kerja
Pengaturan Sistem
Kerja
Apabila tidak ada Tingkat paparan :
status lockdown • Pegawai positif Covid-19
(Subyek) tidak bekerja karena
Apabila diputuskan Pegawai tetap bekerja sesuai
diisolasi di Rumah Sakit.
• Pegawai dalam tingkat
status lockdown ketentuan yang ditetapkan oleh paparan Primer diberlakukan
Divisi Human Capital (DHC) : karantina mandiri di rumah
• Kepala unit kerja harus dalam status ODP menunggu
• Semua pegawai PTSI membuat pengelompokan hasil test. Sehingga tidak
untuk ruangan kerja untuk bekerja secara mengikuti ketentuan
yang dilockdown harus bergilir, diatur sesuai pengaturan system kerja
menjalankan tugasnya kebutuhan operasional yang ditetapkan.
dengan bekerja di rumah masing-masing unit kerja. • Pegawai dalam tingkat
(WFH). • Pegawai yang masuk paparan Sekunder dilakukan
• Untuk menjaga keamanan kerja di kantor mengikuti karantina mandiri di
maka petugas keamanan pembatasan waktu bekerja rumahnya dengan mengikuti
tetap masuk kerja dengan menjadi Jam 10.00 15.00. ketentuan WFH sesuai
system disesuaikan dengan (Instruksi Direksi Tentang ketentuan DHC.
kondisi terkini. Dalam Tindakan Pencegahan • Pegawai dalam tingkat
menjalankan tugasnya, Penyebaran Covid-19 di paparan Tersier mengikuti
petugas keamanan Lingkungan PT Surveyor ketentuan pengaturan jam
dilengkapi dengar APD Indonesia (Persero) No. ID- kerja sesuai keteniuan
lengkap. 00 i/DRU-iII/SP I 2A2A). dari DHC dengan tetap
melaksanakan social
distancing.

#BUMNuntukINDONESIA
Penyesuaian Sistem Kerja

Social Distancing

Pegawai yang tetap melaksanakan kerja di


kantor dengan pembatasan waktu kerja tetap
melakukan social distancing :
• Rapat bisa melalui teleconference yang dapat
diakses semua peserta rapat atau pihak
lainnya.
• Rapat di kantor maka dilakukan pembatasan
peserta rapat untuk dapat mengikuti aturan
minimal 1 meter antar peserta.
Perjalanan Dinas

Penyelenggaraan kegiatan dan perjalanan dinas


akan dievaluasi sebagai berikut :
• Seluruh kegiatan rapat di luar kota ditunda
• Seluruh perjalanan dinas dalam negeri harus
direview urgensinya
• Seluruh perjalanan dinas atau pribadi ke luar
negeri dibatalkan/ ditunda.
• Pegawai yang telah melakukan perjalanan
dinas/ pribadi sebelum protokol ini disahkan
harus mengikuti perlakuan seperti
disampaikan pada Peta Risiko Pegawai.

#BUMNuntukINDONESIA
Protokol Keberlangsungan Bisnis

Penyelenggaraan Kegiatan Operasional


• Seluruh unit operasi diharuskan tetap menjaga
kegiatan operasional penyampaian jasa sesuai
kontrak kerja, kecuali ada permintaan tertulis dari
pemberi kerja dan ketentuan lainnya mengikuti
kebijakan pernberi kerja atau sesuai kesepakatan
bersama

• Semua personel operasi yang bertugas harus tetap


menjaga kesehatan dan memakai Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai dengan ketentuan di area operasi dan/
atau ketentuan dari pemberi kerja.

• Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan operasional


pemberi kerja terindikasi salah satu karyawannya
positif Covid-19 dan/atau PDP tindakan selanjutnya
mengikuti ketentuan di Bagian Penanganan Keadaan
Darurat.

• Apabila ada bagian dari pelaksanaan kontrak yg


beresiko tinggi terkait kondisi darurat Covid-19 agar
dapat menyampaikan penyesuaian cara kerja kepada
pemberi kerja.

#BUMNuntukINDONESIA
Protokol Keberlangsungan Bisnis
Penyelenggaraan Kegiatan Keuangan
Divisi Keuangan dan Akuntansi (DKA) membuat beberapa
kebijakan :
• Kebijakan Pengeluaran Uang
• Kebijakan Pertanggung Jawaban Uang Muka/ P3D
• Kebijakan Dropping
• Kebijakan Khusus Likuiditas Cadangan
• Kebijakan Pengaluan RAB Proyek

Penyelenggaraan Kegiatan Pengadaan Barang & Jasa


Divisi Manajemen Fasilitas (DMF) membuat beberapa kebijakan
pengadaan :
• Pengadaan Barang dan Jasa tetap dilakukan melalui NAV.
• Secara paralel pemohon melampirkan PPBJ beserta
kelengkapan dokumen melalui email kepada Bagian
Pengadaan melalui pengadaan@ptsi.co.id dan email kepada
Pejabat yang berwenang untuk meminta persetujuan
secara digital sesuai kewenangan yang tersebut dalam SKD
Pengadaan Barang dan Jasa.
• Pejabat yang berwenang secara pararel dengan NAV
memberikan persetujuan melalui email kepada pemohon
dengan tembusan Bagian Pengadaan.
• Tim Pengadaan DMF akan melaksanakan proses pengadaan
setelah persetujuan Pengadaan telah diberikan oleh Pejabat
berwenang.

#BUMNuntukINDONESIA
Protokol Keberlangsungan Bisnis
Penyelenggaraan Kontrak PTSI
Dalam kondisi darurat Covid-19 secara nasional, serta
diberlakukannya lockdown di lingkungan kerja PTSI,
Sekretariat Perusahaan dalam hal ini Bagian Hukum
Perusahaan harus melakukan review terhadap perjanjian
kerja yang terdampak oleh kondisi ini.

PTSI Sebagai Penyedia Kerja :


PTSI Sebagai Pemberi Kerja : • PTSI harus menyampaikan kepada
• PTSI harus menyampaikan kepada pemberi kerja (klien) terkait kondisi
Penyedia kerja (vendor) terkait kondisi darurat dimana mengharuskan
darurat dimana mengharuskan lockdown sehingga dilakukan fully
lockdown sehingga operasional WFH. Kegiatan Operasional akan
perusahaan dilakukan dengan fully mengikuti aturan dari pemberi kerja
Work From Home (WFH). atau sesuai kesepakatan bersama
untuk memitigasi risiko karena
• Apabila kondisi kembali normal dampak wabah Covid-19.
dilakukan kegiatan operasional
perusahaan seperti biasa, PTSI harus • Apabila kondisi kembali normal
menyampaikan informasinya kepada dilakukan kegiatan operasional seperti
Penyedia kerja (vendor). biasa, PTSI harus menyampaikan
informasinya kepada pemberi kerja.

#BUMNuntukINDONESIA
Protokol Komunikasi
INTERNAL • Seluruh informasi mengenai kebijakan/
ketentuan/berita terkini terkait tanggap
darurat COVID-19 dalam lingkungan PTSI,
dikelola oleh Satgas Bidang Komunikasi
dengan memaksimalkan Media Digital, Media
Sosial dan peranEkat komunikasi (HP) yang
dimiliki setiap pegawai.

• Komunikasi internal berupa Memorandum


dan Nota dinas atau proses lainnya harus
memaksimalkan penggunaan e-office.

• Terkait penandatanganan dokumen lainnya


seperti, Surat Keputusan Direksi,

• Pegawai dapat menghubungi saluran


informasi Helpdesk Covid-19 :
Komunikasi Internal adalah • Adipuday (DHC) : 0813 9256 9440
alur informasi dari Dewan Komisaris
• Rean Affizar (DHC) : 0812 9404 1081
dan Dewan Direksi kepada seluruh
pegawai, pegawai kepada manajemen, • Charolinda (SP) : 0819 3139 8337
antar unit kerja. • Satpam PTSI : 021-525 5576
• WA Center Corona PTSI : +62812 1111 5526
dengan mengetik info untuk mendapat
informasi terkini.

#BUMNuntukINDONESIA
Protokol Komunikasi
Pengaturannya sebagai berikut:
Komunikasi EKSTERNAL
• Klien: Komunikasi terkait operasional
pelaksanaan kontrak dilakukan melalui surat
resmi dari Kepala Divisi Bisnis atau Kepala
Cabang dengan sepengetahuan dari Direktur
Komersial terkait.

• Kementerian BUMN: komunikasi melalui surat


resmi dari Direktur Utama.

• Pemegang Saham: komunikasi melaiui surat


resmi dari Direktur Utama.

• Kementrian/ Lembaga Pemerintah/ Kepolisian


: komunikasi melalui surai resmi dari Direkiur
Utama.

• Pemasok (Vendor) : komunikasi melalui surat


resmi atau media lainnya dari Kepala Divisi
Manajemen Fasilitas.
Komunikasi Eksternal adalah
• Masyarakat sekitar, publik : komunikasi alur komunikasi yang diarahkan
melalui surat resmi atau media lainnya dari
kepada pihak luar atau sebaliknya
Sekretaris Perusahaan dengan persetujuan
Direksi.

• Wartawan dan media lalnnya : komunikasi


melalui surat resmi atau media lainnya dari
Sekretaris Perusahaan dengan persetujuan
Direksi.

#BUMNuntukINDONESIA
Tindakan Preventif untuk Pegawai
PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH
• Upaya peningkatan imunitas
dengan pemberian vitamin C dan
vaksinasi influenza
• Istirahat cukup, olahraga ringan
dan berjemur

PENERAPAN SOCIAL DISTANCING


• Pengaturan penumpang lift :
jumlah dan posisi
• Pengguna Transportasi Umum
diberikan fasilitas shuttle
• Ketentuan sistem kerja
• Pembatasan jumlah meja dan
kursi di foodcourt

LINGKUNGAN KERJA PENGGUNAAN


HIGIENIS PELINDUNG DIRI
• Disinfektasi ruangan • Penyediaan masker
kerja secara berkala. untuk petugas
• Penyediaan hand pemeriksa temperatur
sanitizer di lingkungan • Penyediaan sarung
PEMANTAUAN SUHU TUBUH :
kerja. tangan untuk petugas
• Screening suhu bagi semua yang
• Tidak dilakukan absensi pemeriksa temperatur
akan masuk ke Graha Surveyor
melalui finger print
Indonesia

#BUMNuntukINDONESIA

You might also like