You are on page 1of 13
PANDUAN PONEK 24 JAM PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI RSUD DR.H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN...... DAFTAR ISI... BAB |. DEFINIS| BAB II, RUANG LINGKUP... BAB III. TATA LAKSANA.. BAB IV. DOKUMENTASI .. v tampiran —: Keputusan ktur RSUD dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Nomor : r +440 / 803 /UPTD-RSUD/ 2022 Tentang + Panduan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam RSUD dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi BABI DEFINIS! A. Latar Belakang ‘Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat. AKI dari 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-2003), menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula Angka Kematian Bayi(AKB) 35/1000 kelahiran hidup (SDKI ‘tahun 2002-2003) menjadi 34/1000 kelahiranhidup pada tahun 2007. Seharusnya sesuai dengan Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) 2015 target penurunan AKI dari 408/100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 102/100.000 pada tahun 2015 dan AKB dari 68/1000 kelahiran hidup (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, WHO mencanangkan program safe Motherhood yang mempunyai slogan Making Pregnancy Safer (MPS), di dalamnya terdapar 4 pilar penting salah satunya adalah Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial/Emergensi yang bertujuan untuk menjamin tersedianya pelayanan esensial pada kehamilan resiko tinggi dengan gawat obstetrik, pelayanan emergensi untuk gawat- darurat-obstetrik dan komplikasipersalinan pada setiap ibu yang membutuhkannya. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan kemudian mengembangkanprogram tersebut dengan PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif dan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) sebagai upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu. B. Definisi PONEK adalah upaya pelayanan komprehensif di rumah sakit untuk Menangeulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh pelayanan. PONEK ditambah tranfusi darah, bedah Sectio Caesarea, perawatan neonatal secara intensif. Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah sakit yang menyelenggarakan Pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam. Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik dua arah dari sarana pelayanan primer kepada sarana kesehatan sekunder dan tersier. C. Maksud dan Tujuan 4. Maksud Panduan ini disusun dengan maksud untuk memberikan kejelasan bagaimanacara dan proses dalam pemberian Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehen: (PONEK) di RSUD dr. Abdul H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi 2. Tujuan a. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan PONEK b. Terbentuknya tim PONEK RS yang dilantik oleh pimpinan RS dan memiliki ‘SK/Surat tugas. ¢. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar d. Adanya Koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggungjawab program pada rumah sakit dalam managemen program PONEK BABI RUANG LINGKUP Ruang Lin, ku : P Pelayanan PONEK di Rumah sakit dimulai dari garis depan/IGD dilanjutkanke ruang tindakan/k; ‘@Mar operasi sampai ke ruang perawatan. ae pal BP . Secara singkat dapat dideskri kan Stabilisasi di i@D dan Persiapan untuk pengobatan definitif. Penanganan kasus Bawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesaria. Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko arenes A. Ruang Lingkup Pelayanan Rumah Sakit PONEK 24 Jam: 1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis: a. Pelayanan Kehamilan b. Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif c. Pelayanan Nifas da. Laktasi 2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis a. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (level !) b._Inisiasi Menyusui Dini cc. Penggunaan ASI eksklusif d. Imunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang(SDIDTK) 3. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi a. Masa Antenatal 1) Perdarahan pada kehamilan muda 2) Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut 3) Kehamilan Ektopik (KE) dan Kehamilan Ektopik Terganggu(KET) 4) Hipertensi, preeklamsi/eklamsi 5) Perdarahan pada masa kehamilan 3 c 6 ) Kehamilan metabolik 7) Kelainan vaskular/jantung Masa intranatal 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Ketuban Pecah Dini (KPD) Sectio Caesaria Plasenta Manual Persalinan dengan parut uterus Persalinan dengan distensi uterus Gawat janin dalam persalinan Pelayanan terhadap syok 8) Persalinan macet 9) Induksi dan akselerasi persalinan 10) Aspirasi vakum manual 11) Ekstraksi cunam 12) Episiotomi 13) Kraniotomi dan kraniosentesis 14) Malpresentasi dan malposisi 15) Distosia bahu 16) Prolapsus tali pusat 17) Perbaikan robekan serviks 18) Perbaikan robekan vagina dan perineum 19) Perbaikan robekan dinding uterus 20) Reposisi inversio uteri 21) Histerektomi 22) Kompresi bimanual dan aorta 23) Dilatasi dan kuretase 24) Anestesi umum dan lokal untuk sectio caesaria 25) Anestesi spinal dan ketamin 26) Blok pudendal Masa Post Natal 1) Masa Nifas 2) Demam pasca persalinan/infeksi nifas 4 3) Nyeri perut Pasca persalinan 4) Pe ) ‘erdarahan pasca persalinan 5) ) Keluarga berencana 4. Pela Yanan Kesehatan Neonatal dengan Risiko Tinggi & Asuhan bayi baru lahir 1) Level i: Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan Tinggi (RuangRawat Neonatus Asuhan Khusus) Level IIB: Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif(sesuai dengan kemampuan standar PONEK) 2) Level ill: Perawatan Neonatal Intensif a) b) Kriteria neonatal yang menerima pelayanan level Ill yai a) b) c) dq) e) Level Ill A Fungsi Unit * Memberi asuhan menyeluruh bayi yg lahir usia kehamilan > 28mgg dengan berat lahir > 1000 gr * Memberi dukungan kehidupan terus menerus dengan ventilasi mekanik (CPAP, Ventilator) * Melakukan prosedur pembedahan minor (misal: penggantian kateter vena sentral). Level Ill B Fungsi Unit * Asuhan menyeluruh Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (< 1000 grdan masa kehamilan < 28 mgg) © Dukungan respirasi dengan ventilasi mekanik (CPAP, Ventilator) ‘* Pencitraan tingkat lanjut dgn interpretasi segera (CT-Scan) Bayi dengan gangguan hemi Apnea Gawat napas sedang atau parah, memerlukan CPAP atau ventilasijangka pendek selama <7 hari Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) < 1,5 kg Bayi dengan hasil pemeriksaan neurologis abnormal 5 ') Bayi dengan kejang 2s 9) Nutrisi Parenteral total untuk < 7 hari *vanan Ginekologis a. b. c Kista Ovarium Kehamilan ektopik Perdarahan uterus disfungsi Radang pelvik akut Infeksi Saluran Genetalia f. Abses pelvik 8. HIV/ Alps Perawatan Khusus Ruang perawatan khusus di kebidanan dan perinatologimerupakan ruang isolasi, ruang yang digunakan sebagai upaya pencegahan infeksi atau untuk memutus rantai transmisi penyakit menular. Pelayanan Penunjang Medik a. Pelayanan Darah b, Perawatan Intensif c. Pencitraan 1) Radiologi, termasuk Rontgen portabel 2) USG Ibu dan Neonatal 3) MS-CT (Multy Slice CT-Scan) 4) Echocardiografi d. Laboratorium bekerja sama dengan Laboratorium Pusat e. TPNM (Total Parenteral Nutrition and Medication) sebagian f, Ruang BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) g. Ruang Pencucian dan Penyimpanan alat steril yang sudah dibersihkan h. Ruang menyusui dan tempat penyimpanan ASI perah i, Klinik Laktasi j. Ruang Susu B. Batasan Operasional i \dadi i dan ginekologi a 1 Dole ali k dan dokter spesialis obstetri dan * okter SPesialis anal rumah sakit, A, dr. SpOG, dokterumum, ih (dr. SpA, dr. ang terlatil Adanya tenaga kesehatan y. bidan, perawat) dalam PONEK. BAB III TATA LAKSANA Upaya p, Ya Pelayanan PONEK secara umum : 1. Stabilisag, bilisasi di UgD dan persiapan untuk pengobatan definitif a Penerimaan dan penanganan pasien kegawatdaruratan maternaldan Neonatal sesuai standar operating prosedur. DB. Untuk kasus rujukan yang memerlukan tindakan emergensi dilakukan di UGD dan di tangani dokter umum © Respon time pasien di UGD(waktu datang hingga mendapatkan Pertolongan pertama) 5 menit. d. Apabila pasien terindikasi untuk tindakan operatif atau pembedahan, langsung di rujuk ke ruang bedah dan ditangani olehpetugas ruangan operasi dan kolaborasi dengan dokter terkait. ©. Apabila pasien dalam keadaan emergensi namun tidak membutuhkan tindakan operatif atau masih dalam tahap observasi, langsung di rujuk ruang bersalin. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan (kamar bersalin) a. Penerimaan dan penanganan pasien kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai standar operating prosedur. b. Standar respon time di kamar bersalin kurang dari 30 menit. cc, Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. d. Dalam penanganan kasus kegawatdaruratan dilaksanakan sesuaidengan Standard operasional prosedur yang telah ditetapkan. e. Pemantauan secara_berkala_ dalam == penanganan _kasus. kegawatdaruratan maternal dan neonatal, f. Penanganan kegawatdaruratan dilaksanakan dengan cepat, tepatdan profesional. 9. Ke : i ‘Olaborasi dengan pelayanan instalasi laboratorium, bank darah,farmasi dan penunjang | nya. 3. Pe ni @"Banan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi dan seksio caesarig a a Kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum, b. Kolaborasi antar petugas ruang operasi dan kamar bersalin yang mampu ™enyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit. ©. Memiliki kru atau tim yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-waktu, meskipun on call seperti dokter bedah obgin, dokter anestesi, dokter spesialis anak dan sebagainya. d. Kolaborasi dan kerja sama yang baik dokter, kru operasi dengan instalasi laboratorium, bank darah, farmasi dan penunjang lainnya. @. Penggunaan peralatan dan bahan operasi yang tepat dan sesuai dengan standar operating prosedur. 4. Perawatan intensif ibu dan bayi. a. Unit perawatan intensif memiliki peralatan dan penunjang yang memadai dan dapat berfungsi dengan baik, ruangan isolasi yang aman dan khusus. b. Penanganan dan perawatan yang dilakukan secara cepat, tepat, secara intens dan profesional. ¢. Kolaborasi antar bidan dan dokter obgin maupun dokter pediatric dengan intalasi laboratorium, bank darah, farmasi dan penunjang lainnya selama perawatan. 5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi a. Melaksanakan pelayanan ANC dengan 7 (Tujuh) T. b. Pemberian terapi oleh dokter spesialis kandungan sesuai dengan temuan penyakit. BABIV DOKUMENTASI

You might also like