PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KABAT
Jl. Raya Jember No. 08 Telp (0333) 631667
e-mail : pkm kabat@gmail com Kode Pos | 68461 KABAT
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KABAT
NOMOR : 188.4) 089 /429.112.11/2022
TENTANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KABAT
KEPALA PUSKESMAS KABAT
Menimbang a. bahwa penyelenggaraan pelayanan_klinis. yang
berkualitas di Puskesmas dilaksanakan dengan efektif
dan efisien
b. bahwa penyelenggaraan pelayanan klinis di Puskesmas
perlu memperhatikan kebutuhan harapan masyarakat
dan keselamatan pasien
. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a
dan b perlu ditetapkan pelayanan klinis Puskesmas
kabat;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan republic Indonesia
Nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290 Tahun 2008, tentang informed consent,
4, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 tahun
2012 tantang rujukan ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
6. Peraturan _ Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang panduan
praktik klinis bagi dokter gigi
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2018 tentang pelayanan
kegawatdaruratan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota,
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ;
10.Keputusan _ Menteri__— Kesehatan Nomor
HKC01.07/MENKES/1186/2022 tentang panduan
praktik klinis (PPK) bagi dokter di fasilitas
kesehatan tingkat pertama
Dipindai dengan CamScannerMEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN _KEPALA — PUSKESMAS_—_—TENTANG.
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KABAT.
KESATU Menetapkan Kebijakan pelayanan kiinis di Puskesmas
Kabat antara lain penerimaan pasien, pengkajian, rencana asuhan
dan pemberian asuhan, pelaksanaan layanan,rencana rujukan dan
pemulangan ,sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan
agian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini,
KEDUA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan
dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Kabat
Pada Tanggal 31 Agustus 2022
KEPALA PUSKESMAS KABAT
oi hs
drg.Wahyu Primawati, MAP
Pembina Utama Muda/lV C
NIP. 19650227 199203 2 003
Dipindai dengan CamScannerBena>d
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KABAT
NOMOR 188 4/ 54/429.112 11/2022
TANGGAL 31 Agustus 2022
PENERIMAAN PASIEN
Pendaflaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jela
Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten
Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
Pada saat awal pasien datang, dilakukan penapisan (screening)
secara visual.
Persetujuan umum (general consent) wajib diminta kepada pengguna
layanan atau keluarganya pada saat pertama kali pasien rawat
jalan(berobat) ke puskesmas.
Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifixasi sebagai berikut: nama lengkap pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis. Identifikasi juga harus
dilakukan terhadap pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan
khusus serta diupayakan kebutuhannya.
Informasi tentang jenis pelayanan kliis yang tersedia, dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan,
ketersediaan tempat tidur ,hak dan kewajiban pasien, alur pelayanan
dan alur pendaftaran, jam pelayanandan informasi tentang kerjasama
rujukan dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di
tempat pendaftaran.
Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
Kendala fisik (pasien dengan risiko dan berkebutunan khusus),
kendala bahasa, dan budaya serta penghalang lain pada saat
pelayanan wajib diidentifiasi dan diupayakan kebutuhannya
Untuk mencegah terjadinya transmis infeksi diterapkan protocol
kesehatan yang meliputi penggunaan masker, jaga jarak antara orang
yang satu dengan yang lain dan pengaturan agar tidak terjadi
kerumunan orang mulai dari pendaftaran dan disemua area pelayanan.
PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN DAN PEMBERIAN ASUHAN
1. Penapisan (screening) dan proses kajian awal dilakukan secara
Paripuma dan mencakup berbagai kebutuhan dan harapan
pasien/keluarga dan mencegah penularan infeksi
2. Penapisan (screening) dilakukan sejak awal dari penerimaan
pasien untuk memilah pasien sesuai dengan kemungkinan
Penularan infeksi, Kebutuhan pasien dan kondisi kegawatan.
3, Kajian awal dilaksanakan pada saat pasien pertama kali diterima ,
untuk selanjutnya dilakukan kajian ulang secara berkesinambungan
‘sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
4, Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan dengan
memperhatikan kebutuhan pasien dan berpedoman pada panduan
praktik —klinis —meliputi_— status __fisik/neurologis/mental
Psikososiospinitual, ‘ekonomi riwayat kesehatan,riwayat
alergi.asessmen nyeri, asessmen risiko jatuh,asessmen fungsional,
asessmen risiko gizi, kebutuhan edukasi dan rencana pemulangan.
5. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan. standar
asuhan
6. Proses kajian dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh
tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi
Dipindai dengan CamScannerperawat, bidan dan tenaga Kesehatan pemberi asuhan yang lain
sesuai dengan kebutuhan kebutuhan pasien
7. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak peru
8. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
9. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
10.Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
dalam pelayanan
11. Kajian dan penetapan diagnosis hanya boleh dilakukan oleh tenaga
professional yang kompeten.
12.Pelimpahan wewenang baik dalam kajian mapun keputusan
layanan harus dilakukan melalui proses pelimpahan wewenang
13.Pelimpahan wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi persyaratan
14,Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan dan tempat yang memadai
15.Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien
dan petugas
16. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur
klinis yang dibakukan
17.Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,
encana layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara
kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu
18. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien
19.Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai
budaya pasien
20.Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas
dengan meperhatikan efisiensi sumber daya
21.Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi.
22.€fek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan
harus diinformasikan kepada pasien
23.Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
24.Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien.
PELAKSANAAN LAYANAN,
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi- pelayanan medis,
keperawatan, Kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang
lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam
rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan
pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemberian informed consent diperoleh ketika pasien masuk rawat
rap can eebelum suet texiekan sta pengobetan tetany yong
0
8. Penjelasan tentang tindakan kedokteran minimal mencakup
Dipindai dengan CamScannera. Tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis
akan dilakukan
b. Tentang tatacara tindakan medis yang akan dilakukan
c. Tentang risiko
dd. Tentang risiko dan komplikasi yang mungkin ter)
e. Tentang alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risko
fisikonya
{. Tentang prognosis penyakit bila tindakan dilakukar
9. Diagnosis
9. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)
‘waiib didokumentasikan
10.Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan
ditindak lanjut
111. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
12. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat
13, Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu
pada pedoman tatalaksana triase sesuai ketentuan peraturan
Perundang undangan
14.Prinsip triase dalam memberlakukan system prioritas dengan
Penentuan atau penyelesaian pasien yang harus didahulukan untuk
mendapatkan penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman
jiwa yang timbul berdasarkan
‘Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
Dapat meninggal dalam hitungan jam
Trauma ringan
Sudah meninggal
Pasien pasien tersebut didahulukan diperiksa dokter sebelum
Pasien yang lain, mendapat pelayanan diagnostik sesegera
mungkin dan diberikan perawatan sesuai dengan kebutuhan
15.Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak
atau segera termasuk melakukan deteksi dini tanda tanda dan
‘gejala penyakit menular misalnya infeksi memalui udara/airborne.
16.Kasus-kasus berisiko tinggi harus itangani sesuai dengan
prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi
17.Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap
terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur
pencegahan (kewaspadaan universal)
18.Pemberian obaticairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obaticairan intravena yang baku dan mengikuti
prosedur aseptik
19. Kinerja pelayanan Kiinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas
20. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
21. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti
22.Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak peri
23.Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
Penunjang, perencanaan layanan, _pelaksanaan_layanan,
pemberian obatitindakan, sampai dengan pasien pulang atau
dirujuk harus dijamin kesinambungannya
24,Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien,
dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan/pengobatan
yang direncanakan atau meneruskan pelayanan/pengobatan
ng
aogp
Dipindai dengan CamScannerpowcr lie plead termasuk dirujuk ke fasilitas kesehatan
25.Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku
26.Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan,
akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan
dengan keputusan tersebut.
27.Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas
terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga
berencana yang memerlukan tindakan yang membutuhkan anestesi
local harus memenuhi standardan peraturan perundang undangan
yang berlaku, serta dipandu dengan prosedur baku.
28.Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten
29.Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan haus
mendapatkan informed consent.
30. Status fisiologi pasien wajid dimonitor setelah pemberian anestesi
dan pembedahan.
31.Pasien /keluarga perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dan
‘edukasi yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien,
dengan pendekatan komunikasi interpersonal antara pasien dan
petugas kesehatan dan menggunakan bahasan yang mudah
dipahami, agar mereka dapat berperan aktif dalam proses asuhan
dan memahami konsekuensi asuhan yang diberikan.
32.Terapi gizi diberikan sesuai dengan status gizi pasien secara
regular, sesuai dengan rencana asuhan ,umur, budaya dan bila
pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Jika kebutuhan pasien akan pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh
Puskesmas, maka pasien harus dirujuk ke fasiltas Kesehatan yang
mampu menyediakan pelayanan berdasarkan kebutuhan pasien,
baik ke FKTRL, Puskesmas lain, home care dan paliatif.
2. Kriteria rujukan pasien di Puskesmas kabat adalah
a. Dari hasil pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu
diatasi
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
ternyata tidak mampu diatasi
c. Memeriukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap
tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan
yang lebih mampu.
3. Untuk memastikan kontinuitas pelayanan,informasi tentang kondisi
pasien dituangkan dalam surat pengantar rujukan dan resume klinis
yang meiiputi, kondisi klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan
yang telah dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut
4, Proses rujukan harus diatur dengan prosedur termasuk alternative
rujukan sehingga pasien dijamin memperoleh pelayanan yang
‘dbutuhkan ditempat rujukan pada saat yang tepat
5. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan
6. Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila
tidak tersedia pelayanan di Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan
Dipindai dengan CamScannerPasion dengan kondisi
merger! dan pasien memaruia:
Ke fasiitas Kesehatan yang momponie renee,
{aa a yang wee
"Asien diberi informasi tent Unt memith tempat njuhar
8. Pasien dengan lubaten tone ae Gina deh pekaak
yang kompeten.
. oe dengan fasittas kesenatan yang
untuk memastkan kemampuan da
% Pelayanan di FKRTL
Pasien/keluarga pasien mempunya hak untuk mempernter
informasi tentang rencana ryjukan fasiitas Kesehatan yang ditue
termasuk pilihan fasiitas Kesehatan lainnya yka ada sehingga
Pasien/kelvarga dapat memutuskan fasiitas mans yang dipih
Serta kapan rujukan harus di lakukan
11. Dilakukan identifikas: kebutunan dan pilhan pasien (misainye
Kebutuhan transportasi petugas kompeten yang mendamping!
Sarana_medis dan keluarga yang menemary termasuk piilhan
fasiltas kesehatan rujukan selama proses rujukan
12, Selama proses rujukan pasien secara langsung. pemberi asuhan
yang kompeten ters memantau kondisi pasien dan fasiitas
Kesehatan penerima ryukan diben resume tertulis mengena:
‘kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan
13.Pada seat serah terima di tempat rujukan, petugas yang
mendampingi pasien memberikan informasi secara lengkap (SBAR)
tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer pasien
14. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk
balik dari FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan
balik rujukan dan dicatat dalam rekam medi
15 Jika Puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dan FKRTL.
maka tindak lanjut dilakukan dengan prosedur yang beriaku melalui
proses kajian dengan memperhatian rekomendasi umpan balk
rujukan
16.Dalam pelaksanaan rujuk balik harus dilakukan monitoring dan
dokumentasi pelaksanaan rujuk balik.
17.Dokter/dokter gigi bersama dengan tenaga kesehatan yang lain
menyusun rencana pemulangan bersama pasien/keluarga.
18. Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan
oleh dokter/dokter gigi yang bertanggung jawab terhadap pasien
untuk memastikan bahwa kondisi pasien layak untuk dipulangkan
dan akan memperoleh tindak lanjut pelayanan sesudah
dipulangkan.
19.Kriteria pemuulangan pasien adaish
a. Pasien mengalami kemajuan keadaan klinis
b. Vital sign dalam batas normal atau dapat dikontrol dengan rawat
jalan
¢. Mendapat persetujuan/ acc dari dokter penanggung jawab,
4. Pulang atas permintaan pasien/ keluarga. Jika belum
‘mendapatkan persetujuan pulang dari dokter maka pasien boleh
pulang atas permintaan sendiri dengan ketentuan harus
‘menandatangani pernyataan pulang paksa
20, Pada saat pemulangan pasien harus diberikan resume kiinis yaitu
paling sedikit terdini dari
‘a. identitas pasien
'b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat
@ Dipindai dengan CamScannerpel Pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis
fan, dan rencana tindak lanjut | pelayanan
¢. Nama dan tanda
memberikan pelayan
tangan dokter atau dokter gigi yang
ian Kesehatan
«+ Ditetapkan di Kabat
Pada Tanggal 31 Agustus 2022
KEPALA PUSKESMAS KABAT
ONG. '
ea Wah Phmawatl_ MAP
Pembiria Utama Muda / 1V C.
NIP. 19650227 199203 2 003
Dipindai dengan CamScanner