You are on page 1of 7
Masa Bakti2022~ 2025 Dewan Pertinbangan Dr. Ianto Dunds, Sp De. Burhanuddin Uae De. Chandra Lasimpala De, Remy Thrahim De. Andang Tato, SH, MM Ketua Umum De. Abd. Rahman Mohammad, SpPD, FINASIM Wakil Ketua De. trawan Huntoyungo, M.Kes, Spor. Wokil Ketua tt De Rusliyanto Menoarfa Sekretaris Umum DR_Dr. Muhammad Isman Jusu SpS Wakil Sehretaris Dr. Jinfr Rivian Lestyorini Bendahara Unum De Mety Nita Mokogint, Sp.PK ‘Wakil Bendahara Dr. Meyrin Keir, Mes Ketua Bidang Organisasi De. Thaib Saleh Ketua Bidang Kerjesama dan Kemitrann De. Medy Sart, M Kes KetuaBidang Pengabdian Profesi dan Tanggap Beneana Dr. Yenay Abad Ketun Bidang Legis ‘Advokasi Kebijakan Dr. M, Jamal, MPH an Ketua Biro Hukum Pembinasn Anggota Keprofesian Berkelanjutan (BE2KB) Dr. Budinto Kaban Ketua Majlis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) De. Yana Vani Suleman, SH Ketua Majelis Pengembangen Pelayanan Keprofesian (MPPK) De, Romdon Purwanio, Sp.An, KIC lan Prof. Dr. HB Jassin No. 137 Kelurahan IKATAN DOKTER INDONESIA (THE INDONESIAN MEDICAL ASSOCIATION) PENGURUS WILAYAH GORONTALO- Sekretariar sementara : Klinik Utama Mirah Sehaut Jimbo U dua, Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Nomor 26/PW-IDI/GTO/TX/2022 Gorontalo, 13 Oktober 2022 Lampiran ; 5 Eksemplar Perihel : Undangan Rapat Koordinasi KepadaYth: (Daftar Nama Terlampi Di Gorontalo Salam Sehat. ‘Menindaklanjuti pertemuan audiensi pengurus IDI Wilayah Gorontalo dengan ketua DPRD Provinsi Gorontalo pada 04 Oktober 2022 yang membahas usulan Rancangan Peraturan Daerah ( Ranperda ) Sistem Kesehatan Provinsi, maka diminta agar penyampaian Ranperda tersebut dilakukan bersama oleh seluruh Organisasi Profesi Kesehatan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Kesehatan di Provinsi Gorontalo. Schubungan dengan hal tersebut, maka kami mengundang Pimpinan Organisasi Profesi Kesehatan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Kesehatan untuk berkenan hadir pada rapat koordinasi yang akan dilaksanakan pada: Bari/Tanggal : Sabtu, 15 Oktober 2022 Waktu + Jam 12.00 WITA ( Diawali makan siang ) Tempat Ruang Rapat Roemah Marly ‘ILGunung Agung, Siendeng Kee. Hulonthalangi Kota Gorontalo Kami sampaikan pokok — pokok pikiran Ranperda Sistem Kesehatan Provinsi sebagaimana terlampir, untuk mendapatkan saran dan masukan pada saat rapat koordinasi nanti ‘Mengingat pentingnya acara, kehadirannya sangat diharapkan, Atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terimakasih. IKATAN DOKTER INDONESIA. (THE INDONESIAN MEDICAL ASSOCIATION) PENGURUS WILAYAH GORONTALO Sekretariat sementara : Klinik Utama Mirah Sehati Jalan Prof. Dr. H. B.Jassin No. 137 Kelurahan Limba U dua, Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo, Masa Baki 2022 - 2025 Dewan Pertimbangan De. Ianto Dinds, SS Dr. Burhanudain Umar De. Chandra Lasinpala De. Renny Toraim De. Andang lato, SH, MM Ketua Umum Dr. Abd Rahman Mohammad SpPD, FINASIM Wakil Ketua De, Irawan Huntoyungo, M.Kes Spor. ‘Walal Ketua IL De. Ruslyanto Moooara Sekretaris Umum DR. Dr. Muhammad Isman Jus Sps Wold Sekretari Dr Jenfer Rivian Lestyrint Bendahara Umum Dr. Mety Nita Mokogins, Sp PK ‘Wakil Bendahara Dr Meyrin Kadir, MiKes Ketua Bidang Organisasi Dr. Thaib Sele Ketua Bidang Kerjasama dan] Kemitraan De. Medy Sarita, MKes Ketua Bidang Pengabii Profesi dan Tanggap Benea Dr Yenoy Almad Ketua Legis ‘Advokasi Kebijakan De. M, Jamal, MPH. Ketua Biro Hokum Pembi dan Pembelaan —Anggot (BHP2A) Dr, Heri David Octavian Mandung. Sp_FM Ketua Badan Pengembangao Pendidikan Keprofesian] Berkelanjutan (BP2KB) Dr Badianto Kahary Ketua Majeis Kehormatan Ett Kedakteran (MKEK) Dr. Yana Yani Suleman, SH Ketua Majlis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPI) Dr. Ramon” Pureanto, Sp.An| Kc Daftar Undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Ranperda Sistem Kesehatan Provinsi Gorontalo Daftar Undangan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Provinsi Gorontalo Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Gorontalo Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Gorontalo ee | Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAT) Provinsi Gorontalo Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi Gorontalo =| Ketua Persatuan Ahi farmasi Indonesia (PAFI) Provinsi Gorontalo Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAE!) Provinsi Gorontalo Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Gorontalo ¢9, | Ketua Perhimpunan Ali Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Provi Gorontalo oe 10. | Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Gorontalo ‘11, | Ketua Tkatan Fisioterapi Indonesia (IF) Provinsi Gorontalo 12. | Ketua Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Provinsi Gorontalo 13, | Ketua Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELK}) _" | Provinsi Gorontalo 14, | Ketua Ikatan Penata Anastesi Indonesia (PAI) Provinsi Gorontalo 1, | Ketua Perhimpunan Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (PORMIK!) Provinsi Gorontalo 16, | Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Gorontalo 17. | Ketua Sekolah Tinggi Limu Kesehatan Bakti Nusantara 18. | Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo 19. | Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo 20, | Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gorontalo 21, | Dekan Fakultas Timu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo 29, | Pekan Fakultas Sains Teknologi dan Iimu Kesehatan Universitas Bina Mandiri * | Gorontalo 23, | Tim Ranperda Sistem Kesehatan Provinsi IDI Wilayah Gorontalo Ea S| POKOK ~ POKOK PIKIRAN USULAN RANCANGAN PERATURAN DAAERAH TENTANG SISTIM KESEHATAN PROVINSI GORONTALO LATAR BELAKANG Indonesia saat ini memiliki sejumlah permasalahan di sektor kesehatan. Dari aspek Pelayanan Kesehatan, Indonesia mengalami beban ganda penyakitSelain menekan ‘angka penyakit tidak menular yang kasusnya kian hari kian meningkat, Indonesia dinadapkan pula pada upaya penurunan angka stunting, penurunan kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, serta menurunkan angka kesakitan HIV/ AIDS, Malaria, ‘TBC dan infeksi lainnya. Dari aspek Sumber Daya Manusia ( SDM ) Kesehatan, selain masih diperhadapkan dengan distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata_serta belum terpenuhinya rasio ideal dokter dan masyarakat, masalah SDM Kesehatan berimbas pada ketersediaan SDM Kesehatan baik jumlah, jenis, maupun mutu yang belum memadal. Isu tersebut ‘menjadi semakin penting sejalan dengan berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional. Masalah yang muncul kemudian adalah pembiayaan pasien menjadi meningkat dan ‘menyedot uang negara. Sebagai satu - satunya asuransi kesehatan sosial yang menjadi tulang punggung pembiayaan Kesehatan masyarakat, BPJS dari tahun ke tahun selalu mengalami defisit. Diperlukan efisiensi dalam pembiayaan kesehatan karena masalahnya terjadi dari hulu sampai hi Salah satu upaya yang dapat dikerjakan adalah menekan pembiayaan kesehatan dengan menggunakan bahan habis pakai produksi dalam negeri. Riset kesehatan inovatif harus didukung terutama yang dilakukan oleh institusi pendidikan agar bisa menghasilkan Produk yang murah untuk dapat digunakan masyarakat Indonesia. Harus segera ditingkatkan upaya — upaya kemandirian untuk pembuatan obat, vaksin dan alat Kesehatan yang memang dapat diproduksi dalam negeri, Harus segera ditingkatkan upaya ~ upaya kemandirian untuk pembuatan obat, vaksin den alat Kesehatan yang memang dapat diproduksi dalam negeri Upaya lain untuk menekan pembiayaan Kesehatan adalah dengan melakukan pencegahan khususnya pencegahan penyakt tidak menular. Semakin di diterukan, penyakit dapat biaya yang akan dikeluarkan juga tidak besar. Apalagi penyakit dominan yang cukup menyedot pembiayaan kesehatan adalah penyakit tidak menular dan penyakit yang sebenamya dapat dicegah, Kementerian Kesehatan saat ini bersiap melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada enam bidang untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandir, Produktif dan berkeadilan. Adapun fokus enam pilar transformasi Kesehatan yakni fransformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan Kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SOM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan. Tantangan permasalahanKesehatan yang kompleks tidak memungkinkan untuk diatasi oleh Kementerian Kesehatan sendiri, Dukungan kerjasama dan jalinan koordinasi yang baik dari para pemangku kepentingan terkait dalam jangka panjang mutlak diperlukan, baik di tingkat pusat dan daerah. Hal ini hanya dapat dicapai melalui komitmen politis di tingkat pimpinan yang dapat menggalang berbagai upaya untuk pengembangan SDM kesehatan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat, Dalam rangka menjawab tantangan permasalahan kesehatan sekaligus baik serta peningkatan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebil pelayanan kesehatan yang terintegrasi, maka perlu dibentuk Sistem Kesehatan Provinsi. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional menyatakan bahwa Sistem Kesehatan Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan/ atau masyarakat. Oleh karena itu maka organisasi profesi medis dan tenaga kesehatan di Provinsi Gorontalo menyampaikan pokok — pokok pikiran tentang perlunya peraturan daerah tentang sistem kesehatan provinsi Gorontalo. MAKSUD DAN TUJUAN ‘Adapun maksud dan tujuan pengusulan Ranperda adalah a. Meningkatkan kualitas pengelolaan kesehatan di Provinsi Gorontalo b. Mengembangkan Penyelenggaraan Kesehatan yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas c. Menata pembangunan kesehatan secara sinergis yang melibatkan semua komponen d. Memenuhi hak dan kebutuhan semua komponen dalam pembangunan kesehatan . Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan bagi Faskes dalam Penyelenggaraan Kesehatan ISU UTAMA Ada sejumlah isu straegis yang diharapkan masuk dalam ranperda 1. Upayakesehatan meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan, sistim rujukan primer dan sekunder, serta pembinaan dan pengawasan 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan meliputi biomedis dan teknologi dasar kesehatan, teknologi tepat guna, teknologi terapan kesehatan, dan epidemiologi klinik, teknologi_intervensi_ kesehatan masyarakat, humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat 3. Pembiayaan kesehatan meliputi penggalian dana, pengalokasian dana, dan pembelanjaan dana. 4. Sumber daya manusia kesehatan meliputi pendidikan nakes, distribusi nakes, kesejahteraan nakes, perlindungan hukum nakes 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan meliputi keamanan, mutu, kemanfaatan, ketersediaan, dan keterjangkauan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan. 6. Manajemen informasi dan regulasi kesehatan perumusan kebijakan kesehatan meliputi penyelenggaraan kesehatan, bantuan hukum kesehatan serta pengelolaan data dan informasi kesehatan 7. Pemberdayaan masyarakat. DUKUNGAN REGULASI Sejumlah regulasi yang berkaitan dengan ranperda 1. Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran 2, Undang ~ Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 3. Undang — Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4. Undang ~ Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 8. Undang — Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang — undangan Undang — Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Undang — Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang — Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang — Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Undang — Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular 10. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 11. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional 12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan 13, Peraturan Pemerintah Nomor, 52 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang — Undang Nomor 20 Tahun 2013. tentang 14. 15. 16, 17. 18. 19, 20. 24. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Pendidikan Kedokteran Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2015 tentang Pelayanan Wisata Medis Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit -Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien .Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit .Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit PENUTUP Berdasarkan pokok ~ pokok pikiran yang disampaikan di atas, maka kami menyampaikan usulan rancangan peraturan daerah tentang sistem kesehatan provinsi Gorontalo kepada DPRD Provinsi Gorontalo untuk dapat diterima, dibahas dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Provinsi GORONTALO

You might also like