You are on page 1of 8
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA JALAN JENDERAL SUDIRMAN KAV 69, JAKARTA 12190 TELEPON (021) 7398981 - 7398382, FAKSIMILE (021) 7398923, SITUS htip:/imwwmenpan.go.id Nomor : B/ 1002 /RB.06/2022 6 Desember 2022 Hal Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2022 Yth. Sekretaris Daerah Kota Mojokerto di Mojokerto Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2020-2024, kami telah melakukan evaluasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pemerintah Kota Mojokerto. Pelaksanaan evaluasi berpedoman pada Peraturan Menteri PANRB: Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Perubahan mendasar dari pedoman tersebut adalah penekanan pada hal-hal yang bersifat implementatif, kolaboratif dan analisis yang holistis. Tujuan evaluasi untuk menilai kemajuan pelaksanaan program reformasi birokrasi dalam rangka mencapai sasaran yaitu mewujudkan birokrasi yang bersin dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, serta birokrasi yang mampu memberikan pelayanan publik secara prima. Selain itu, evaluasi ini juga bertujuan untuk memberikan saran perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Berdasarkan evaluasi yang telah dilaksanakan, simpulan hasil evaluasi adalah sebagai berikut: 1. Indeks Reformasi Birokrasi di Pemerintah Kota Mojokerto tahun 2022 adalah 67,87 dengan kategori "B". Rincian hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut: No. Komponen Penilaian Bobot tia 2021 2022 A. | Komponen Pengungkit |. Pemenuhan 20,00 | 11,85 12,55 Il. Hasil Antara Area Perubahan 10,00 | 6,02 6,13 Ill. Reform 30,00 | 16,53 17,36 Total Komponen Pengungkit 60,00 | 34,40 | 36,04 ae Nilai No. Komponen Penilaian Robot, pear iecpen B. | Komponen Hasil 1._| Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 10,00 | 7,72 | 7.77 2._| Kualitas Pelayanan Publik 10,00 | 845 | 878 3._|Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas KKN | 10,00 | 8.45 | 876 4. | Kinerja Organisasi 40,00 | 6,14 | 6,52 Total Komponen Hasil 40,00 | 30,76 | 37,83 Indeks Reformasi Birokrasi (Pengungkit + Hasil) | 100,00 | 65,16 | 67,87 Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto telah berupaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui perbaikan berkelanjutan yang ditandai dengan meningkatnya nilai pada area pemenuhan dan reform. . Hasil antara area perubahan pada Pemerintah Kota Mojokerto, sebanyak 9 hasil antara telah dilakukan pengukuran oleh instansi leading sector, dengan rincian sebagai berikut: Nilal_] Nilai No. Hasil Ant Skal ara a | coat | 2002 | Sumber Data 1._| Kualitas Kebijakan 0-400 | 34,98 | 32,29 | LAN 2._[ ASN yang Profesional | 0-100 | 34,27 | 31,69 | BKN 3. | implementasi SPBE 05 | 292 | 3,32 |Kementerian PANRB Kualitas Pengelolaan 4. | Pengadaan Barang dan 0-100 | 73,91 | 63,30 | LKPP vasa Kualitas Pelayanan Kementerian 5. os | 44 Publik 18 | 452 | panRe 6. | Maturitas SPIP 0-5 3 3) peKe 7._ | Kapabilitas APIP 0-5 3 3 [BPKP Kepatuhan terhadap aa 8. | Standar Pelayanan 0-100 | 58,40 | 63,37 | OmPucsman : Republik Indonesia Publik Kualitas Pe g, | Kualltas Pengelolaan 0-100 | 74,27 | 70,05 | ANRI Arsip Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat beberapa peningkatan kualitas hasil antara, yaitu pada implementasi SPBE, kualitas pelayanan publik, kualitas terhadap standar pelayanan publik. Meskipun demikian, kualitas kebijakan, ASN yang Profesional, kualitas pengelolaan pengadaan barang dan jasa, serta kualitas pengelolaan arsip Kota Mojokerto mengalami penurunan dari hasil penilaian tahun 2021, sehingga secara keseluruhan hasil antara Kota Mojokerto pada tahun 2022 mengalami peningkatan. . Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan upaya perbaikan dan tindak lanjut rekomendasi yang telah kami sampaikan pada tahun sebelumnya, diantaranya yaitu: a. Melaksanakan pembinaan dan internalisasi Core Values ASN BerAKHLAK kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto; b. Tindak lanjut atas proses penyederhanaan birokrasi dengan melakukan Penyusunan Anjab ABK dan menetapkan Peta Jabatan untuk 25 Perangkat Daerah (PD) yang terdampak pada proses penyederhanaan birokrasi; , Melakukan evaluasi kebijakan internal terkait SPBE yaitu Peraturan Walikota Nomor 38 tahun 2021 tentang SPBE dengan tindak lanjut berupa penetapan Peraturan Walikota Nomor 35 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 38 tahun 2021 tentang SPBE Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan; d. Melakukan pembinaan SDM Aparatur melalui upaya penyelenggaraan diklat kepemimpinan dan diklat teknis ASN serta melaksanakan pool talent ASN, dengan bekerjasama dengan BPSDM Provinsi Jawa Timur, serta instansi pemerintah lainnya sebagai penyelenggara pengembangan kompetensi. . Selain tindak lanjut tersebut, Pemerintah Kota Mojokerto juga telah berupaya meningkatkan kualitas implementasi reformasi birokrasi. Namun_terdapat beberapa hal yang masih harus diperhatikan untuk mengoptimalkan program reformasi birokrasi diantaranya sebagai berikut: a. Dalam Area Manajemen Perubahan: * Agen perubahan yang ada belum seluruhnya memiliki rencana aksi perubahan yang nyata dan berkelanjutan, sehingga agen perubahan yang ada belum seluruhnya mampu menunjukkan hasil dalam menggerakkan perubahan pada lingkup organisasi; © Telah terdapat pembinaan dan internalisasi Core Values ASN BerAKHLAK di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, namun belum_ terdapat pengukuran pemahaman pegawai atas Core Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding “Bangga Melayani Bangsa’, sehingga belum dapat 3 dipastikan bahwa seluruh pegawai telah memahami budaya kerja yang dimitki, b. Inventarisasi analisis dan pemetaan keterkaitan kebijakan yang akan dikeluarkan dengan kebijakan lain yang akan terpengaruh antara level pusat/daerah dan level PD baru dilakukan untuk peraturan perundangan yang terpengaruh karena adanya Undang -Undang Cipta Kerja; ©. Telah berproses untuk perbaikan di aspek SPBE dengan melakukan penyusunan Arsitektur SPBE disusul dengan evaluasi dan tindak lanjutnya, namun Arsitektur SPBE yang ada perlu ditinjau kesesuaiannya dengan Peraturan Presiden Nomor 132 tahun 2022 tentang arsitektur SPBE Nasional. Selain itu belum terdapat peta rencana SPBE serta peta integrasi aplikasi daerah untuk berbagai aplikasi daerah yang telah ada dan perlu diintegrasikan; d. Berbagai upaya dalam melaksanakan sistem merit di Kota Mojokerto diantaranya melaksanakan asesmen kepada pegawai. Namun demikian asesmen baru dilakukan pada sebagian pegawai dan pemantauan serta evaluasi atas hasil pengembangan kompetensi pegawai belum dilakukan ‘secara berkala; e. Masih terdapat ketidakselarasan kinerja yang tertera pada Rencana Strategis (Renstra) dengan yang dirumuskan oleh PD sehingga pencapaian kinerja PD masih belum cukup baik dalam mendukung pencapaian kinerja organisasi; f. Dalam Area Pengawasan: © Belum dilakukan implementasi penanganan gratifikasi dan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi pada sebagian PD sebagai contoh pada BPKPD, BKPSDM, dan DKPP; © Terdapat upaya pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sebagai upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahun 2022 dengan mengajukan 2 unit pada Pemerintah Kota Mojokerto untuk memperoleh predikat menuju WBK, yaitu DPMPTSPTK Kota Mojokerto, Puskesmas Blooto dan Gedongan. Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Penilai Nasional (TPN), terdapat 1 unit yang berhasil memperoleh predikat menuju WBK yaitu Puskesmas Gedongan. Dalam hal ini implementasi Zona Integritas dari unit yang belum lolos masih perlu ditingkatkan lagi. g. Dalam Area Pelayanan Publik: * Belum seluruh PD memaklumatkan serta mempublikasikan standar pelayanan utamanya unit-unit PD yang melakukan layanan langsung kepada masyarakat. Beberapa PD masih menyampaikan dalam bentuk 4 Standar Operasional Prosedur (SOP) yang belum cukup informatif bagi masyarakat awam; Telah dilakukan survei kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pada sebagian besar unit PD terutama yang melakukan layanan langsung kepada masyarakat. Namun hasil survei kepuasan terhadap pelayanan belum seluruhnya dapat diakses secara terbuka, sehingga efektivitas dan kebermanfaatan dari inovasi layanan yang diberikan oleh unit-unit PD kepada masyarakat belum seluruhnya dapat terlihat; Belum seluruh PD menerapkan kebijakan terkait kompensasi atas pelayanan yang tidak sesuai standar. Selain itu belum selurun PD menerapkan kebijakan pemberian reward and punishment kepada petugas pemberi layanan. 5. Komponen hasil Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2022 memperoleh nila dengan rincian sebagai berikut 4. | Opini BPK Badan Pemeriksa Keuangan 2. | Nilai SAKIP 68,11 | Kementerian PANRB Tndeks Persepsi Kualitas | i 3. Pelayanan Publik (IPKP) 0-100 | 87,80 | Kementerian PANRB Indeks Persepsi Anti a ; 7, 4. Korupsi (IPAK) 0-100 | 87,56 | SPI Eksternal oleh KPK 5._| Survel Internal Organisasi | 0-100 | 81,64 [SPI Internal oleh KP Selain hal tersebut, Komponen hasil juga mencakup penilaian atas capaian penggunaan produk dalam negeri sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 dan penghargaan-penghargaan lain yang diterima. Berdasarkan catatan hasil evaluasi dan untuk meningkatkan kualitas tata kelola birokrasi serta menumbuhkan budaya integritas, kinerja dan metayani di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, berikut ini kami sampaikan beberapa hal yang perlu disempurnakan yaitu: 1. Melakukan evaluasi rencana aksi agen perubahan, sehingga proyek perubahan yang dibangun benar-benar bermanfaat. Selanjutnya, perlu didorong mekanisme pemberian penghargaan bagi agen perubahan yang telah berhasil membangun atau yang telah sesuai dengan target rencana kerjanya; 2. Melakukan sosialisasi budaya kerja, Core Values BerAKHLAK dan Employer Branding “Bangga Melayani Bangsa” secara masif, serta mengukur tingkat 5 pemahamannya guna memastikan bahwa seluruh pegawai memahami dan dapat mengimplementasikan dengan baik; Melakukan pembaruan atas pemetaan dan analisa produk hukum yang perlu dilakukan harmonisasi atau perubahan, dengan mencantumkan seluruh kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Mojokerto sejak tahun terjauh yang masih berlaku hingga saat ini, kemudian dilakukan identifikasi dan analisis keterkaitan dengan kebijakan lain yang sekiranya berhubungan baik kebijakan internal maupun eksternal; Melakukan peninjauan kesesuaian Arsitektur SPBE yang telah disusun dengan Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional. Setelah itu menyusun peta rencana sebagai penjabaran dari Arsitektur SPBE yang telah disusun serta melakukan pemetaan terhadap seluruh aplikasi daerah; Melaksanakan asesmen kepada seluruh pegawai dan menjadikan hasilnya sebagai dasar pengembangan karir individu berbasis kompetensi. Selain itu melakukan pemantauan dan evaluasi atas hasil pengembangan kompetensi Pegawai dilakukan secara berkala. Selanjutnya, menerapkan seluruh ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam manajemen ASN. Selain itu, Pemerintah Kota Mojokerto dapat memaksimalkan ‘Sistem Informasi Kepegawaian yang dimiliki untuk manajemen ASN; Melakukan reviu dan perbaikan antar dokumen perencanaan tingkat PD, agar tujuan/sasaran strategis berorientasi hasil dan selaras, serta dilengkapi dengan indikator yang memenuhi kriteria Specific, Measurable, Achievable, Relevance, Timebound (SMART) sehingga pengumpulan data kinerja dapat selaras dan andal; Mengimplementasikan penanganan gratifikasi dan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi pada seluruh PD; Melanjutkan upaya pembangunan Zona Integritas serta meningkatkan kualitas Pembangunan Zona Integritas dengan melibatkan Tim Penilai Internal (TPI) dalam melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk unit Zona Integritas, sehingga dapat mendorong percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi melalui berbagai inovasi, sistem pengawasan, dan sistem integritas di tingkat unit kerja; Mendorong PD dalam memaklumatkan standar pelayanan publik serta mendorong seluruh PD utamanya yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat untuk menetapkan kebijakan terkait kompensasi atas pelayanan yang tidak sesuai standar guna meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat serta menerapkan kebijakan reward and punishment kepada petugas pemberi layanan; 10. Melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di seluruh PD, terutama yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Hasil dari SKM tersebut agar diinformasikan kepada stakeholder serta dimanfaatkan sebagai bagian dalam melakukan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan. Demikian laporan hasil evaluasi atas kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Kami menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam melaksanakan reformasi_ birokrasi, Selanjutnya, kami harapkan agar upaya-upaya pelaksanaan reformasi birokrasi ini dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih. -Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, an Agus Purwanto Tembusan: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. Menteri Dalam Negeri; 3. Gubernur Jawa timur; 4. Wali Kota Mojokerto.

You might also like