Sop Pelayanan Perpustakaan

You might also like

You are on page 1of 26
PERATURAN GUBBRNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR #7 TAHUN 2017 TENTANG [STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN Menimbang: Mengingat: PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ‘QUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Dehwa dalam rangka meningkatkan —_pelayanan ‘perpustekaan dan kearsipan kepada masyaralat t Provine! Kalimantan Selatan, maka dipandang peru menctaplcan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perpastalcaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinst Kalimantan: Selatan; bbehwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaleaud ‘dalam huruf a, perlu menetapkan Perataran Gubernur tentang Standar’ Operasional Frosedur’ Yelayanain Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipa Provinel Kalimantan Selatan; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo, Undang- Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang- Undang Darurst Nomor 10 Tabun 1957 antara lain mengenal Pembentukan Daerah Swatantra ‘Tingkat ‘Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956. Nomor 65, Tembshan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomar 1108}; Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republi Indonesia ‘Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara ‘Republi Indonesia Nomor #774), Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 _ tentang Keterbuakaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan, Publik flembaran Negara Republi Indonesia Talun 2009 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republle Indonesia Nomor 5038), 10. 1. 12, 13, 14, a2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor £2, Tambahan Lembaran’ Negara Republik Indonesis. Nomar 5234); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomer 244, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah iubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atae Undang-Undang Nemor 23. Tahun 2014 tentang Pemerintahian Daerah (Lembaran Negara Republic Indonesia Talnan 2015 Nemor 58, Tambahan Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Nomor 5879); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayenan ‘Minimal (Lembaran Nogara Republik Indonesia Tabsin 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 4585); Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negera Republi Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Nomor 5357); Peraturan Pemerintah Nomor 24 ‘Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomer 43 Talun 2007 tentang” Perpustalcaan (Lembaran Negara Republile Indonesia Tahun 201 Nomor 76, Tambahan Lembaran [Negara Republi Indonesia Nomor $591]; Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republic Indonesia ‘Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republi indonesia Nomor 5887}; Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelengearasa Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, ‘Tembahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 6041); Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturen Pelakeanaan Undang-Undang Nomo 12 ‘Tahun 2011 tentang Pembentulan Peraturan Perumdang ndangan (Lembaran Negara” Republi Indonesia ‘Nomor 199), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur di Lingleungen Femerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 704), Peraturan Monteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012" tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedr ‘Administrasi Pemerintaban Menetapkan: Dalam Perat 1 2. 1s, 16, 18, 19. 21, a. 20, a Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birolrasi Nomor 36 Tahun 2012" tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan ‘Standar Pelayanan; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15. Tabun 2014. tentang Pedoman Standar Pelayanan (Berita Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomer 15}; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Talun 2015 tentang Pembentukan Produk Hulum Daerah (Berita [Negara Republik Indonesia Tahimn 2015 Nomor 2036); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 ‘Tahun 2013 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah, Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018 Nemor 4); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 ‘Tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Public Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ‘Tahun 2014 Nomor 12), Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 ‘Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Dacra Provinsi Kalimantan Selatan Tahu 2016 Neraor 11, ‘Tambahen Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ‘Nomor 100); Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 064 ‘Tahun 2008 tentang Tata Kearsipan di Lingleungan Pemerintah Provinei Kalimantan Selatan (Berita Daerah Proving! Kalimantan Selatan Tahtin 2008 Nomer 64); Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 ‘Tahun 2016 tentang Kedudukas, Susunan Organieasi, ‘Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Proving! Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 72); ‘MBMUTUSKAN: PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL, PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS. PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSL KALIMANTAN SELATAN, BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 ‘Gubernur ini yang dimakcsud dengan Daerah adalah Provinei Kalimantan Selatan. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur _penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelasana urusan pemerintahan yang. ‘menjadi kewenangan daerah otonom. 10. 1. 12, 13. 4 15, 16, Gubernur adalah Gubermur Kalimantan Selatan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang sclanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan yang selanjutnya Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang selanjutnya disinglat Kaubbeg Umpeg adalah Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegrwaian pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan. Perpustakaan adalah institusi pengelola Loleksi karya tulle, kaya cetak, dan/atau karya rekam secara professionel dengan sistem yang bale guna ‘memenuhi kebutahan pendidiken, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreaei para penzustaka Koleksi Perpustakaan adalah semua informasi dalnm bentuk karya tulis, karya cetals, dan/stau karya rekam dalam berbagsi media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan @layankan. Pelayanan adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam peminjaman dan pengembalian behan pustala’ beserta penyelesaian [ciministrasinya bail secara manual maupun elektroni, Pemustala adalah pengguna perpustakaas, yaitn perscorangan, kelompole orang, masyarakat atau lembaga yang memanfsatkan fasites layanan perpustakaan. arm Tanda Anggota adalah Karta tanda bukti sebagai anggota perpustakaan, dacrah yang dapat digunakan secara sah untuk meminjam —buleu i Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. lLayanan Umum adalah pemberian layanan kepada masyarakat mum meliput pelajar, mahasiowa, dan masyaralat umum dalam bentul peminjaman behan pustalea yang tereedia peda lkoleksi umum Perpustaleaan Daerah Kalimantan Selatan. Layanan Anak adalah pemberian layanan kepada anak meliputi anak Taman Kanaickanale, Murid Sekolah Dasar dan Sederajat, dalam bentule peminjaman, Dahan pustala yang tersedia di rusng kolekst anak Layanan Referens adalah pemberian layanan bees ditempat tidak untoledibawa, pulang kepada para pemustaka yang memerlukan Bahan bacaan derupa Kearnus, ensiklopedia, dan bahan literature Jainnya di ruang koleksi referensi Perpustakaan Daerah Kalimantan Selatan. Data Bibliogratf adalah data pustaka yang mencakup isi dan deskripst suatu ule, meliputi judul, pengarang, edisi, cotakan, kota terbit, penerbit, ‘tahun terbt, jumlab halaman, wicursn tings! bulsa, dan ISBN. ‘Katalog memuat clri-iri dari sebuah bahan pustale atau doleamen (misalnye: judul, pengarang, desirips! fel, subjek, dan lain-ain) koleksi porpustakean yang merupalan walil ringlcas bahan pustaka tersebut yang disusun secara 18, 19, 20. a1, 22, 23. 24, 25. ar. ‘Katalog Manual adalah Katalog yang memuat desleripsi bibliograll sebuah bulea ‘yang disusun secara sistematis dan. dibuat eccara manual Katalog Online (Online Public Aecess Catalog) solanjutnya disingleat OPAC adalah skatalog buku terpasang dalam jaringan komputer menggunalan sistem tertensa yang dapat digunokan oleh pemustoka untuk menelusur informasi bulea-bule Yang tersedia di perpustakaan dacrah. Scan Barcode adalah Suatu proses yang digunakan wntule mempercepat dan ‘mempertepat progcs transaksi siladlasi bulea, barcode dapat i cetale pada ‘karts anggota perpustakaan, ede ini menunjulsan lode khustis nomor ‘dentiflast anggbta untuk memudahlcan input data pengguna jika penegtina akan melakukan transaksi peminjaman atau pengembalian buku. Barcode juga icetaie atst ditempellan pada bulaa untuk momudahkan inpat data buku ja sebuah bul alean dipinjam atau dikembalikan oleh scorang penggune. Database bulk adalah kempulan informasi yang disimpan di dalam komputer ‘sccara sistematik dengan menggunakan suata program komputer untuk ‘memperole informasi dari database tersebut, Ontine adalah terhubungnya dengan internet atau dunia maya, balk itu ‘terhubung, dengan alain media social, email yang diganakan lewat internet, Bniry Data adalah proses pemindahan data dari fsik menjadi date digital yang. apat diolah oleh sofware. Yang dimalesud data fii adalah data yang ada dt dolumen-dokumen kertas ataupun catatan lainnya. Data tersebut akan dikotie ddan dimagukkan ke dalam dolcamen digital di komputer. Proses inilah yang disebut sebagai entry data atau input data, Layanan Terpadut Perpustakaan Sekoloh yang selanjutnya disingkat LIPS. adalah layanan peminjaman bular-buka untuk perpustakaan sekolah dengan jumlah dan wait tertentu secara bergliran dengan tujuan untuk memperkaya variasi bularbulci yang ada di perpustakaan sekolah yang menjadi sasaran layanan. Petuges Keanggotaan adalah petugas yang. membust Kartu tanda anggota perpustalan bagi pelajar, mahasiswa maupun masyarakat Umurs Petuges Peminjaman adalah petugas yang melakuian proses peminjaman ‘bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman, pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistic ‘peminjaman untule membuat laporan perpustaleas, Petugns Pengembalian adalah petugas yang menerima bulca yang dikembaikan oleh peminjam dan haras memeriksa apakah kondisi dari bahan pustalca dalam keadaan baie atau tidale dan tepat wal. Petugas Referensi adalah petugas yang memberikan layanan berupa penyedinan an pemnafaatan koleks! rujukan/referensi bagi pemustake dan memberikan petunjuk atau bimbingan langsung untuk menemukan informasi yang ‘Siburublean, . Petugas Deposit adalah petugas yang memberikan laysnan informasi yang Derhubungan dengan hasil serah simpan karya eetak dan karya rekam yang terdiri dari buleu, majalah, surat Kabar, VCD, dan ebook tzrbitan dacrah ‘Kalimantan Selatan dan memvat ioformasi tentang sosial budaya orang Banja. 30, Tim Pengelola LTPS adalah petugas yang ditunjuk dengan Keputusan Kepala Dinas untuk memberikan pelayanan -peminjaman buleu-bules untuk perpustakaan selolah dengan jumlah dan walt tertenta secara bergiliran dengan tujuan untuk memperiaya variasi buku-buk yang ada «ti perpustakaan sekolah yang menjadi sasaran layann. 81, Pengelola Perpustakaan Sekolah adalah petugas yang memberiken pelayanan ‘kepada guru, murid, den orangiva murid dalam hal mencariinformasi yang ada i pespustakaan. BABII 'STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Bagian Kesatu ‘Standar Operasional Prosedur Layanan Umum Pasal 2 Penmustaia mengisi data diri untuk menjadi anggota secara mandiri/online pada Komputer yang telah disediakaan, Setelah data tersimpan, nomor anggota yang kelaar Gicatat dan diserahican kepada Fetugas Keanggotaan. Pasa 3 (1) Petugas Keanggotaan melakukan pengambilan foto pemustaka untuk Kartu ‘Tanda Anggou. (2) Petgas Keanggotaan menyimpan foto pada entry data kemudian melakukan ‘mencetak Karta Tanda Anggota. (9) orugas Keanggotaan menyerahiaan Karta Yanda Anggota yang sudan seiesat at cetak serta menyerabkan Kartu Peminjaman kepada Perwustaka untule dist datanya, Pasat 4 (1) Pemmustaka mengist data di di Karts Pemsinjaman dan menyerablean kepada Petugas Peminjeman, (@) Permustalea mencari dan mengambil buku yang akan dipinjam (9) Pemustaie menyerahkan bulex Kepada Petugas Peminjaman dan menyerablcen Karta Tanda Anggota Pasal 5 (0) Petugas Peminjaman memeriksa keutuhan folk bulea kemudian memasukan data’ bibiogra dengan mencatat atau Sean Barcode, dan membubahkan tanggal kembai (2) Petugas Peminjaman mengembalikan buku serta Kartu Tanda Anggota kepada Pemustaka. <7 Pasal 6 (2) Pemustaka menerima buku, Kort Tanda Anggota dan melaksanalan Peminjaman. (@) Pemmustaka mengembalikan bules, menyerahkan Karta Tanda Anggota, dan mengajukan perpanjangan. Pasa 7 () Petugas Pengembalian memproses bulau. (2) Apabila bul diperpanjang, buku diserahkan ke Petugas Peminjaman. (3). Apabila buleu dikembaitian, menghapus database bulea yang dipinjam. Pasal 8 Pemustaka menerima Kartu Tanda Anggota. Pasal @ ‘Format Standar Operasional Prosedur Layanan.-Umum sebagaimana tereantum Galam Lampiran T yang merupalen begin tidal terpisabkan dari. Peracuran (Gubermur ini. Bagian Kedua Standar Operasional Prosedtr Layanan Kelling Pasal 10 Pesaustaka mengejukan Permohonan menjadi Anggota Perpustakaan dengan sielampirkan persyaratan. Papal 11 Petugas Keanggotaan menerima Berkas Permohonan, memproses dan menerbitkan Kari Tanda Anggota, Pasal 12 (0), Pemustaka menerima Kartu Tanda Anggota dari Petugas Keanggotaan. (2). Pemustaica mencari dan mengambil bules yang akan dipinjarm. (6) Pemustaka menyerahkan bules kepada Petugas Peminjaman dan menyerabkan Karta Tanda Anggo%a. Pasal 13 (1) Petugas Peminjaman memecikea keutuhan fist bula kemudian memasukan Geta bibliograft dengan ‘mencatat alau Scan. Barcode, dan membububkan tanggal Kembali (2) Petugas Peminjaman mengembalikan buku serta Kartu Tanda Anggota lkepada erntistlea. <8. Pasal 14 (1) Pemustaka menerima buku, Kartu Tanda Anggota dan melaissanakan peminjaman, 2) Pomustaka mengembalikan Bul, menyerablan Kartu Tanda Anggota, dan ‘mengajulien perpanjengen, Pasal 15 (2) Petugas Pengembalian memproses bul (2) Apabila buku diperpanjang, buku diserahan ke Petages Peminjaman, {@) Apabila buku dileembalikan, menghapus database bulea yang dipinjar, Pasal 16, PPemsustaka menerima Kartu Tanda Anggota, Pasal 17 Format Standar Operasional Prosedur Layanen Kelling sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisablan dari Peraturan (Gubermu in agian Ketiga| ‘Standar Operasional Progedur Layanan Analc Pasal 18 Pemusialsa mengajukan Permohonan menjadi Anggota Perpustakaan dengan ‘melampielan perayaratan. Pasal 19, Penugas Keanggotaan menerima berkas permohonan, memproses, dan menerbitian ‘art Tanda AngzOta. Pasal 20 (1) Pemustaka menerima Kartu Tanda Anggota dari Petugas Keanggotaan, (2) mustaka mencarf dan mengambit bulea yang akan dipinjam (@) Pemustaka menyerahkan buloa kepada Penigas Peminjaman dan menyerahlcan Kartu Tanda Anggota. Pasal 21 (1) Petugas Peminjaman memeriksa keutuhan fisike buku kemudion memesukan data bibliogeatt dengan mencatat atau Sean Barcode, can membubublkan ‘anggal kemball (2) Petugas Peminjaman mengembalikan buku seria Kartu Tanda Anggota kepada Pemmustake. Pasa 22 (1) Posmustakea menerima bules, Karta Tanda Anggota, dan melaksanakan peminjamman. (2) Pemustaka mengembolikan buku, menyerahkan Karta Tanda Anggote, dan mengajulksn perpanjangan. Pagal 23 (1). Petugas Pengernbatian memproses bulet. (2). Apabila bulea diperpanjang, buku diserabktan ke Petuges Peminjaman, (©). Apabila balsa dikembalikan, menghepus database biea yang dipinjam, (4). Petugas Pengembalian mengembalikan Kartu Tanda Anggota kepeda Anggota, Pasal 26 Pemustaka menerima Kartu Tanda Anggota Pasal 25, Format Standar Operasional Prosedur Layanan Anak sebegaimana tercantum dalam [Latpiran Ul yang merupalan begian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernar ini agian Keempat Standar Operasional Prosedur Layanan Referensi Pasal 26 (1). Pesmustaka mengisi bulex penganiung (2) Pemustaka menanyakan informasi yang dicari ke petugas. Pasat 27 Petsgns Referens! mengarahlean pemustaica ke katalog/OPAC. Pasal 28 ‘Pemuslaka mencatat dan menyerahlan data bule ke petugs. Pagal 29 Petugas Referensi mengarahkan ke rak bule. Pasal 20 Pemmustaks membaca buia di tempat. Pasal 31 Petugas Referens! menerima pengembalian bub referenst =10- Pasal 32 Format Standar Operasional Prosedur Layanan Referensi sebagalmana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan hagian tidal terpieahian dari Peraturan Gubermur ini Bagian Kelima ‘Standar Operasional Prosedir Layanan Deposit Pasal 33 (1) Pemustaia mengisi bulex pengunjung, (2) Penmustaka menanyakan informasi yang dicari ke Petugas. Pasal 34 Petugas Deposit mengarahkan pemustaka ke katalo manual dan katalog online. Pasal 35 Pemustaka mencatat dan menanyakan informast yang dicari kepada petugas. Pasal 36 Penugas Deposit mencari kolesi di rac dan menyerahkan kepada Pemustaka Pasal 33 (@)Pemustaka membaca buku di tempat. (2) Pemustaks meminta untule memfotokopi bul, Pasal 37 Petugas Deposit memfotokopi behan pustaka sesuat permintaan dan menyerabkan ‘kepada pemustaka, Pasal 38 Penmustaka menerima fotokopi-bahan pustaks, Pasal 39 Format Standar Operasional Prosedur Layanan Deposit sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupalkan bagian dale terpisablan dari Peraturan Guiberaur i Bagian Keenam. ‘Standar Operasional Prosedur Layanan Terpadu Perpustaksan Sekolah Pasal 40 Kabid Pelayanan dan Pembinaan Perpustalcaan membuat draft Keputuean Tim LTPS dan menerusican kepada Seietaris, cue Pasal 41 Selretaris memerikes draft Keputusan LTPS membububkan paraf dan menerustan kepada Kepala Dinas. Pagal 42 Xepala Dinas memerikes draft Keputnsan LTPS dan menandatangas! Keputusan, Pasal 43 ‘Tim Pengelola LTPS menentakan Kabupaten Kota Peserta LPS. Pasal 44 ‘Tim Pengelola LTPS membuat Daftar Buku untuk Sekolah Peserta LTPS. Pasal 45 Kabid Pelayanan dan Pembinann Perpustakaan membust draft Surat Pemberitauan LPS, membubublean paral, dan meneraskan kepada Sekretaris, Pasal 46 Scleretaris memeriisa draft Surat Pemberitabuan LTPS, membubuhkan paraf, dan menerusian kepada Kepala Dinas, Pasal 47 Kepala Dinas memerikea draft Surat Pemberitahusn LTPS dan menandatangani Surat Pemberitauan atas nama Gubermar. Pasal 48 Kasubbeg Umpeg memberi nomor dan stempel surat kemudian mengiimisan kepada Kabupaten Kota Pasal 49, ‘Kabupaten/Kota membalas Surat Pemberitahuan dengan mengirimkan data scklah ‘asing-masing, Pasal 50 ‘Tim Pengelola LPS melaicukan Survey ke sekolah Peserta LTS, Pasal 51 Kabid Peleyenan dan Pembinaan Perpustakaan membuat draft Keputusan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan meneruskan kepada Selcetaris. Pasa 52 Sckretaris memeriksa draft’ Keputusan Pengelola Perpustakaan Sekolah, ‘membububkan paraf dan meneruskan kepada Kepala Dinas. 2. Basal 53 Kepela Dinas memeriksa draft Keputusan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan ‘menandatangani Keputusan, Papal 5# ‘Tim Pengelola LTPS menyernhkan Koleksl LIPS untuk sekolah peserta LTPS sekaligus memberstahukan tata cara LTPS. Pagal 55 Pengeiola Perpustakaan Sekolah mengelola bul Koleksi LIPS di sekolah ‘masing-masing. Pasal 56 ‘Tim Pengelola LTPS melakultan pertakaron buku koleksi LTPS di mesing-masing Kabupaten/ Kota, Pasal 57 Pongelola Perpustalcaan Sekolah mengelola buley koleksi LTPS di sekolai: masing masing Pasal $8 (Q) Tim Pengelola LPS mengambil kembali bule koleksi LTPS di Sekolah Peserta (2) Tim Pengelola LTPS menyerahkan bulma ke Bidang Pelayanan dan Pembinaan Respustalann: Pagal 52 Kabid Pelayenan dan Pembinasn Perpustakaan menerima dan menyimpan buku olekei Pagal 60 Format Standar Operasional Prosedur Layanan Terpadu Perpustakaan Sekolah sebagaimana. tereantum dalam Lampiran VI yang merupalcan bagian tidak tecpisahlean dari Peraturan Guibert i BAB I ‘TATA KERIA Pasal 61 1) Setiap pejabat yang teribat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kesrsipan Provinsi Kalimantan Selatan waji membangun komitmen tinggi untuk nenduloang pelaksanaannya. (2) Setiap pejabat yang terlbat di dalam pelakemaar Standar Operasional Prosedur Pelayanan. Perpustakaan i Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan wajib mengembanglean koordinasi dan kerja sama. ‘makeime! dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivites pelaysnan, publi -18- (9) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Provedur Pelayanan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipen Provinsi Kalimantan Selatan wajib memperhatlean ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pelakeanaan ‘gas. BAB SARANA DAN PRASARANA Pasat 62 (1) Untuk menunjang Kelancaran pelaksanaan Standar Operasional Prosedur, Gipandang perla menyediakan Sarana dan prasarana pendulnng kegiatan ‘sual dengan keebutuha. (@) Sarana dan prasarana pendulung sebagaimana dimalesud pada ayat (1) Gioperasionalkiansecara’ idhusus dalam pelayanan dan pembinaan perpustakaan i Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan secara efisien, efektif, dan tepat wakru sesual dengan standar walt ‘maksimal untok seap kegiatan maupun kescluruhan wale penangenan perkara huleur. BABY KSTENTUAN PENUTUP Pasal 63 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundanghcan. ‘Ager sctiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangsn Peraturan Gubermur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Ditetapkan di Banjarmasin ‘TAHUN 2017 NOMOR 47 CBIR Sy 0) _ nate rm muon peo won rat a an boven ne tay pn es eneneeateg | el TT] serps nana eee We mf f 3 1 Haley a] vce | a otha oe ee sneer [a Rest ae ae aaa ate | a nin Ho rere ann en ae seeayig vane RIMOE fa | evasive ea nvvisNetaa SE : : ‘whew toy nevaeTas RNY ISAO HATES lap seen aT Tatoo sae pane oun sage eer oem ona ange na r ty oon Some © seieueteen muy wan se tt Ade pe th eo aimeseameeiad — hy pm ma J | com wior aeration ere rote I ll E i ls |g i i f l seateyera sunt reoterrpma ny ‘wey wou tama moe se one & oy ean neon mp wpa ro oem ome te er a | oy em PARE Epa) | [eld] @ fal ] evr = : J = a | ‘Sereno op i CA _svtrand yup eau wpm. casa mscne| [ce ey int G Someta Sea ony = aga as ae =| == S| = cadoriennana | ae was rer [ear [a | me recta & CSR wee SS ——— Sara ona al laacearasmemp mange] r come cy Rae re pres toy pen rm we "Tana soso = ae oer ei pn oo Lig) | cpus man srgenivn ee meson © | cerfay epg]? _ | ety vs ae up Ci ep cy apo ae Ua a S f a es Sa ; Sa 4 “Tequen naton merengue op poor a] ee = C Stnateesees|, anc ig a ae rf —— wn | xe | sweat ma “ene Rot tors wy sar swcanoy woot] S| emiae send yp wey oom ney Pow lxuvmnp matey sosez samy] M8 | emt am CH pesto tapes eo wn | gerzeanrea aes el eeserpensa a eo o “tol nine mats UeeOR| = "Laser ee oe ae sane ae 7 ‘eomancaeavemmon] weap nperse| wa ‘L 7 expand esenamenng eqeetnng) TROT ai: 7 =o : ease og tn kk... 0 ee ae pa Dao Reprerar onan waar & sm memmecss TTT mermgessnm zal So tapas eee] = - = mas wen | wiperareaans | TR | eons —— - ‘ofog wees orensyu wap core mona on] rseuserone ‘speedo Urner Ue weer oP at | ries ees ep umreoroe fen fou eg pend ered a "gg et aon rete mn sess ete ca ® 7 ‘evdun wane jos wap fopmooe Gente renee 1 Sonos mpeg natn, owen nor Sharon op wees “eee utente em om a enn te een | ae ou eda op sae se sac ‘de dep wenn sae up wenn eRe! pf wrong mere er vente 9 due ee see tee Sep wey na Se min neg at aa ave ‘ys wregmendngepmcy sewer 108 vam ring ube amen a) sevavras vane snes " vane nvowasnae s¥90 ne en vevayias LVR SAD HOA vwnwnateg eng spexcae0 evar yun none nyuaas a nveaeuse svn a "evs hatss nia Tag ees SOV aa TRERARE Re "Mon ene ar -DH)/ Unk

You might also like