You are on page 1of 11

PROPOSAL INOVASI

RAzia BAyi Balita Kejar IMunisasi KOto BAngko


(RABAB KIM KOBA)
PUSKESMAS KOTO BANGKO

Oleh
PUSKESMAS KOTO BANGKO

KABUPATEN PADANG PARIAMAN


DINAS KESEHATAN
2022

PROPOSAL INOVASI DAERAH KABUPATEN PADANG


PARIAMAN
PUSKESMAS KOTO BANGKO

1. NAMA INOVASI DAERAH


RABAB KIM KOBA (RAzia BAyi Balita Kejar IMunisasi KOto BAngko)

2. TAHAPAN INOVASI
Proses Pengerjaan Inovasi

NO KEGIATAN WAKTU

1 Penemuan Masalah November 2021

2 Penemuan Ide 14 Desember 2022


Sosialisasi Inovasi ke Lintas
3 10 Januari 2022
Program dan Lintas Sektor

4 Uji Coba Inovasi 12 Januari 2022

5 Waktu Penerapan Inovasi 08 April 2022

3. INISIATOR INOVASI DAERAH


Program inovasi Rabab Kim Koba Diciptakan oleh lintas program Puskesmas
Koto Bangko yang diketuai oleh pengelola imunisasi.

4. JENIS INOVASI
Inovasi non digital
Rabab Kim Koba merupakan layanan kesehatan secara langsung kepada
masyarakat (non digital).

5. BENTUK INOVASI
Inovasi Pelayanan Publik
Rabab Kim Koba bersifat layanan kesehatan /public memantau dan
memonitoring Balita secara langsung kepada masyarakat yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Koto Bangko.
6. URUSAN INOVASI DAERAH
Kesehatan

7. WAKTU UJI COBA INOVASI DAERAH


12 Januari 2022

8. WAKTU INOVASI DAERAH DITERAPKAN


08 April 2022

9. RANCANG BAGUNAN INOVASI DAERAH DAN POKOK PERUBAHAN YANG


AKAN DILAKUKAN
DASAR HUKUM
Amanat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 130
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, Peraturan
Menteri PAN Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, dan Permenkes Nomor
12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi.

PERMASALAHAN MAKRO
Rabab Kim Koba Merupakan Kegiatan yang harus disediakan untuk mengejar
capaian imunisasi pada anak dibawah 2 tahun, agar anak terhindar dari penyakit
PD3I dan indoneisa dapat terbebas dari penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi)

PERMASALAHAN MIKRO
Masyarakat dalam hal ini anak di bawah dua tahun memerlukan kemudahan
dalam mendapatkan layanan imunisasi yang disediakan tidak hanya di posyandu
dan Puskesmas serta mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai imunisasi,
karena imunisasi masih merupakan hal yang tabu dan masih sering
mendapatkan penolakkan di masyarakat sehingga dapat menjadi penyebab
kegagalan capaian imunisasi.

ISU STRATEGIS GLOBAL

Berdasarkan data aliansi Global untuk vaksin dan Imunisasi (The Global Alliance
for Vaccsines and immunization/Gavi)serta UNICEF,kata piprim ada 80 juta anak
berusia kurang dari setahun beresiko menderita Difteri,Campak Mr,Polio akibat
penurunan pelayanan imunisasi rutin saat covid-19.Ia mengatakan situasi di
Indonesia pun demikian. Laju imunisasi rutin diseluruh daerah mengalami
penurunan cakupan kepersetaan selama pandemic. Berdasarkan data
Kemenkes RI,sekitar 800 ribu anak diseluruh Indonesia beresiko lebih besar
tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti Hepatitis, Tbc, Difteri,
Pertussis, Tetanus, Campak Rubella dan Polio.

ISU STRATEGIS NASIONAL


Berdasarkan propil kesehatan Indonesia tahun 2020,Cakupan imunisasi dasar
lengkap secara Nasional mencapai 83,3 persen atau belum memenuhi target
Rencana Strategi(Renstra) pemerintah tahun 2020 sebesar 92.9 persen dan
khususnya sumatera barat tidak mencapai rencana strategi.
Berdasarkan Kriteria Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang didukung oleh
pemerintah pusat dan daerah, program imunisasi mencakup semua elemen
indikator kesehatan terutama Bayi dan Balita sehingga dengan kegiatan ini dapat
mendukung program kesehatan jangka panjang dengan menghasilkan sumber
daya manusia generasi emas penerus bangsa yang berkualitas.
Rabab Kim Koba Merupakan Kegiatan ke sasaran anak dibawah 2 tahun yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pola pikir ibu
dan perubahan perilaku serta pemberian imunisasi pada anak dibawah 2 tahun.
Dengan adanya kegiatan Rabab Kim Koba ini diharapkan ibu atau orang tua
yang memiliki bayi dan balita dapat pengetahuan mengenai pentingnya
imunisasi, sehingga bayi dan balita terhindar dari resiko penyakit PD3I dan
masyarakat terhindar dari dampak pencapaian imunisasi dasar yang rendah.
ISU STRATEGIS LOKAL
Lahirnya inovasi Rabab Kim Koba di Latar belakangi oleh karena cakupan
imunisasi dasar lengkap pada Tahun 2020 merupakan yang terendah sepanjang
kurun waktu 2011-2020 sebagai dampak pandemic covid-19.

Di wilayah Puskesmas Koto Bangko membina 25 Posyandu pada 2 Nagari dan


12 Korong. Setiap bulan dilaksanakan kegiatan posyandu di semua korong
dengan dibantu oleh 5 orang kader posyandu yang setiap tahunnya diberikan
penyegaran mengenai ibu hamil, bayi dan balita dalam hal ini termasuk
imunisasi.
Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan pada bayi dan balita
terkait dengan capaian imunisasi tahun 2022 masih 72,5% dari 240 sasaran dari
data surviving infant.dengan rincian capaian di masing-masing korong:

NO KORONG SASARAN CAPAIAN %

1. KOTO BANGKO 33 44 133,33

2. Sungai Sirah 34 45 75,56

3. Bunga Tanjung 20 11 55

4. Kampung Kaciak 32 9 28,12

5. Alahan Kuranji 16 21 131,25

6. Sungai Rantai 34 34 100

7. Ladang Rimbo Timur 20 2 10

8. Ladang Rimbo Barat 12 5 41,67

9. Balekok 8 4 50

10. Balai Kamih 7 0 0

11. Palo Padang 8 0 0

12. Kalawi 16 3 18,75


Dari data diatas didapatkan 10 korong yang pencapaian imunisasinya masih
dibawah target 95%.

SEBELUM PEMBAHARUAN
1. Pelaksanaan imunisasi pada anak sesuai dengan usianya serta edukasi oleh
kader dan petugas imunisasi
2. Imunisasi hanya dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan Sweeping ke rumah
di jam kerja Puskesmas
3. Sasaran yang belum mendapatkan imunisasi tidak terkontrol
4. Tidak pernah dilakukan evaluasi melalui survei kepuasan masyarakat
mengenai pelayanan imunisasi

SESUDAH PEMBAHARUAN

1. Pelaksanaan imunisasi pada anak sesuai dengan usianya disertai dengan


pemberian edukasi oleh dokter mengenai imunisasi
2. Dengan Inovasi Rabab Kim Koba masyarakat yang memiliki anak dibawah 2
tahun bisa mendapatkan pelayanan imunisasi diluar jam pelayanan
Puskesmas di seluruh pelosok daerah di wilayah kerja Puskesmas Koto
Bangko
3. Inovasi Rabab Kim Koba mengontrol sasaran yang tidak imunisasi 3 bulan
berturut-turut
4. Capaian imunisasi meningkat
5. Dilakukan evaluasi ke masyarakat melalui survei kepuasan masyarakat
dengan menggunakan media sosial dan ggoglr form untuk perbaikan inovasi
kedepannya

KEUNGGULAN / KEBARUAN
1. RababKim Koba edukasi edukasi diberikan oleh dokter
2. Pelaksanaan imunisasi langsung ke sasaran sampai diluar jam pelayanan
Puskesmas
3. Sasaran imunisasi dikotrol setiap bulan dan di kunjungi melalui Rabab Kim
Koba setalah 3 bulan tidak mendapatkan imunisasi
4. Masukkan dan saran mengenali layanan inovasi melalui media sosial dan
google form (Survei Kepuasan Masyarakat)

10. TUJUAN INOVASI DAERAH


Tujuan Umum
Meningkatkan Capaian imunisas di wilayah kerja puskesmas Koto Bangko

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kualitas kesehatan anak yang imunisasinya terpenuhi
2. Perubahan pola pikir ibu akan maanfaat tentang imunisasi
3. Tercapainya target dari semua lintas program yang terkait

11. MANFAAT YANG DIPEROLEH

1. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Koto Bangko


2. Menciptakan masyarakat yang sehat khususnya bayi dan balita yang kebal
dari penyakit PD3I
3. Mendukung program pemerintah khususnya dalam bidang kesehatan dalam
standar pelayanan minimal (SPM)
4. Mendapat dukungan penuh dari lintas program dan sector
5. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat

12. HASIL INOVASI


1. Hasil inovasi, berupa capaian imunisasi yang meningkat di Puskesmas Koto
Bangko dari 72,5 % menjadi 74,2 %
2. Mendapatkan kualitas pelayanan imunisasi yang terbaik dengan kemudahan
baik dari segi jarak dan waktu
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi
DOKUMENTASI
1. Sosialisasi dengan Lintas Sektoral di Puskesmas Koto Bangko dan
Pemilihan Ide

2. Koordinasi dengan Lintas Program di Puskesmas


3. Gambaran Kegiatan Inovasi Rabab Kim Koba
13. ANGGARAN JIKA DIPERLUKAN

Anggaran inovasi meliputi anggaran makan minum rapat untuk sosialisasi,


anggaran untuk perjalanan petugas kelapangan.

14. PROFIL BISNIS


Mengumpulkan data bayi balita yang tidak
Melakukan koordinasi dengan mendapatkan imunisasi sesuai jadwalnya
lintas program dan lintas sektor (Bidan Desa dan Kader Posyandu
Memberikan Data Nama-Nama Bayi Balita
yang Tidak Mendapatkan IDL Kepada
Korim.)

Tim Rabab Kim Koba akan turun ke


lapangan sesuai dengan data yang didapat
sebelumnya (Dokter, Korim, dan Bidan Desa
Melakukan Kunjungan Rumah Kerumah
Bayi Balita yang Belum Mendapatkan
Imunisasi Lengkap dalam 3 Bulan Berturut-
turut Tidak Datang Keposyandu)
Tim akan menggali informasi /menanyakan
penyebab tidak datang ke posyandu

Memberikan penyuluhan/informasi tentang


kegiatan yang akan kita lakukan

Melaksanakan pemberian imunisasi sesuai


dengan jadwal yang telah di tetapkan yang
tidak dating keposyandu dikunjungi
kerumahnya,

Memberikan saran dan anjuran pada orang tua bayi/anak


agar datang ke posyandu setiap bulannya dan akan
dilakukan pemantauan setiap sekali 3 bulan atau sesuai
dengan jadwal yang telah di sepakati dengan penanggung
jawab wilayah ( bidan desa ) setempat.

15. KECEPATAN INOVASI


Proses development Inovasi Rabab Kim Koba secara keseluruhan berlangsung 3
bulan dan setelah diterapkan terus diperbaiki sesuai kebutuhan.

Koto Bangko, 12 Januari 2022


KETUA TIM INOVASI
PUSKESMAS KOTO BANGKO
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Zulfiherwindo, SKM
NIP. 197311202005011003

You might also like