You are on page 1of 60
BABIV Diplomasi Publik Japan Foundation dan JICA di Indonesia Dalam bab ini akan dijelaskan kegiatan diplomasi publik yang dilakukan oleh Japan Foundation éan JICA serta peran pentingnya sebagai alat diplomas publik pemerintah Jepang di Indonesia. A. Japan Foundation 1. Perkembangan Japan Foundation di Indonesia Japan Foundation sendivi didirikan pada tahun 1972 atas prakarse Menteti Luar Negeri Takeo Fukuda.’ Pendirian Japan Foundation didasarkan kepada pembangunan citra Jepang di dunia intemnasional, yeng ingin menghapus stigma Jepang sebagai negara imperialis pada Perang Dunia I menjadi negara ‘yang bersahabat dan cinta damai, Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Tanaka _menganggap penting bagi rakyat Jepang sendiri untuk paham terhadap berbagai keterlibatan Jepang di dalam berbagai kegiatan internasional. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan suatu sarana yang mampu merangkul publik dan aspek * Kazuo Ogura, “Sapan’s Cultural Diplomacy, Past and Present", Aoyama Gakuin University Press, Tokyo, hal. 47 95 kebudayaan menjadi aspek yang dipilih, berangkat dari pemahaman bahwa kebudayaan merupakan realita hidup dan diterapkan sehari-hari Peristiwa Malari pada tahun 1974 di Jakarta yang menewaskan para demonstran yang sebagian besar mahasiswa yang memprotes kedatangan PM Kakuei Tanaka merupakan suatu bentuk protes masyarakat Indonesia yang juga mewakili masyarakat negara-negara Asia Tenggara alas dominasi ckonomi Jepang di kawasan tersebut.? Peran Jepang dalam melakukan Kerja sama dan dominasi ekonomi di kawasan begitu besar sehingga dianggap dapat memengaruhi para pembuat kebijakan. Jepang dianggap hanya mencari Keuntungan ekonomi dalam melakukan Kkerjasama ekonomi dengan negara- negara di Asia Tenggara, schingga menimbulkan kesan negatif atas Jepang. Kesan negatif ini diwujudkan dengan julukan economic animal untuk Jepang, ataupun Banana Japan, yang mencerminkan bahwa Jepang seperti buah pisang ‘yang kuning kulitnya (berpenampilan Asia) namun putih isinya (berpandangan barat)? » Abdul Iran, Jepang: Politik Domestk, Global dan Regional, Hasanuddin University Press, Makassar,2005, hal. 172 > Kazuo Ogura, “Japan's Cultural Diplomacy, Past and Present", Aoyama Gakuin University Press, Tokyo, loc. ct, 96 Asia Tenggara tersebut kemudian menjadi pertimbangan Protes publ penting bagi Jepang untuk kembali memikirkan pola kebijakan luar negerinya dalam mewujudkan kepentingan nasionalnya. Di tahun yang sama, kantor perwakilan Japan Foundation dibuka di Jakarta sebagai wujud keseriusan Jepang dalam membina hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Indonesia.* Jepang dengan sungguh-sungguh ingin menunjukkan bahwa tujuan kerjasama dengan Indonesia bukan hanya dalam bidang ekonomi semata, namun juga dalam bidang-bidang lainnya seperti sosial dan kebudayean, Pendirian kantor cabang Japan Foundation Jakarta ini sekaligus mengukubkan pentingnya diplomasi berbasis publik untuk diimplementasikan oleh pemerintah Jepang dalam membina hubungan baik dengan negara-negara yang menjadi mitranya menggunakan aspek Kebudayaan, sesuai dengan tyjuan awal pembentukan Japan Foundation yang dicetuskan oleh Menteri Luar Negeri Takeo Fukuda dua tahnn sebelumnya. Sejak pendiriannya Japan Foundation memfokuskan diri kepada Kegiatan-kegiatan berbasis publik yang tercermin di dalam ketiga agenda * About Jepan Foundation Jakart, biol jnforidid/opan-foundation-tokvo-headguarters 97 kegiatan utamanya®: 1) Pertukaran Seni dan ‘Budaya, 2) Pendidikan Bahasa Jepang di Luar Negeri, dan 3) Studi Sepang dan Pertukaran intelektual, Pada tamun 1976 Jepan Foundation mengadakan lokakarys ppelatihan bagi tenage pendidik bahasa Jepeng pertama dt Indonesia, yang diikuti oleh guru-gure pahasa Jepang dari soluruh Indonesia. Penyelenggs#2% okakarya ini begita penting guna smenyeragamkan kurkulum pengajaren bahasa JePan i Indonesia yang sebelumaya memiliki banyak perbedaan sat dan lainnya, sementara pada saat ity sudah banyak lembaga pendidikan dasar maupun 185 yang sudab smenitiki jurusan atau departemen pembeljaran bahass Jepang di Indonesia, seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Indonesia. Pada tahun 1979, Pusat Kebudayaan Jepang resi dibuka dan Giperkenalkan i Jakarta sobagai begian dash Japan Foundation Jakasta.” _ + About Japan Foundation Jakarta, Op.Cit carte (nko Momese), 1988, CHNRABAR + IBA FAR L B AMA DDD (Kokusai Riko Kokusai Kyowryoks wo Mezashita Nihongo youll no Arikata—International Understanding ~The Way o Shape Japanese Eaton by Intraoral Cooperation)”, [BE “Snekge¢Koksa! Kyou yok Kenkgt—Interatonal Cooperation Research) ‘Vol. 14 No. 1 hal 45 1 About Japan Foundation Jakarta tot. ct. 98 ‘Sebelumnye Japan Foundation Jakarta hanyalah berbentuk sebuah kantor agensi cabang Japan Foundation yang berpusat di Tokyo. Pembuksan Pusat Kebudayaan Jepang ini sendiri melengkapi tujuan pendirian Japan Foundation Jakarta, sebagai jembatan persehabatan antara Jepang dan Indonesia melalui aspek kebudayaan, Melalui pusat kebudayaan tersebut, Jepang dapat ‘mengenalkan berbagai aspek kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia ‘melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pameran maupun pertunjukan yang terbuka untuk umum, Keberadsan Pusat Kebudayaan Jepang ini sendiri juga merupakan perwujudan salah satu agenda kegiatan utama Japan Foundation, yaitu agenda pertukaran seni dan budaya. Pada tahun 1982 Japan Foundation juga turat serta berperan menyelenggarakan seminar peneliti studi Jepang pertama di Jakarta.* Seminar ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum studi tentang Jepang di luar negeri serta mendengarkan berbagai opini peserta yang berkaitan dengan studi tentang Jepang, terutama melalui kegiatan penelitian ilmiab, 8 BRIN (Yuuko Morass), op. cit hal. 45 997 pada tahun 1984 Japan ‘Foundation membentue Gr ‘untuk melakuka evisi terhadap Dahan 88° eur bolas Sepang PAS! sekolah menengah di jndonesia? Hal ini dilakakan nla pereanbangan stad Daas Sepang Yang semakin meningkat, dari many spenjaai behase asin YORE dipelajari sebaget mata petajaran tembahan: menjadi sala sasu mat pelajaran babasa asing YonS ‘ptama selain Ingeris, Prancis ddan Spanyol."® Di tabun yan sama, Ujian ‘Kemampuan Bahasa Sepang atau Japanese Langue Proficiency Test LET ‘Nihongo Noryoula Shiken) diadekan pertara Kali di Teer Jepang, termastk Indonesia." Japan Foundation Sakarta beper= pentng dalam Kegiatn tersebst dengan menjadi panitia penyelengunra fi Kemampuae tersebut, dan kemudian ‘pestanjt setinp tuna sama st -Tabon 1990 merupakan tabun dimen Japan Foundation messibent si wotuk meneiptakan standar bake reurkulum pengaiaran bahasa Jepene basi ‘orang Indonesia. Dalam pongerjaanaye, Japan Foundation ‘vekesjasama _ > thid hal. 47 12 AithF C¥evko Momose), oe. thi al 48 12 iAH Cewoko Momase), foe. ct 100 ee dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. sebagai pemegang wewenang dalam kegiatan pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1991 Pusat Bahasa Jepang resmi dibuka dan diperkenalkan di Jakarta sebagai bagian dari armada Japan Foundation Jakarta.!® Pusat Bahasa Jepang Japan Foundation Jakarta merupakan pusat informasi mengenai bahasa Jepang di Indonesia, baik dari segi kurikulum maupun pengajaran. Pendirian Pusat Bahasa Jepang ini memberikan kesempatan bagi publik Indonesia untuk dapat lebih baik memaharai Jepang melalui pendidikan dan pembelajaran batasa Jepang. Pada tahun 1994 Japan Foundation Jakarta kembali berperan serta dalam penyusunan kurikulum pembelajaran bahasa Jepang untuk sekolah dasar sampaimenengah, bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.“ Penyusunan ini dilakukan untuk mendukung program pendidikan Depdikbud yang juga menyusun kurikulum pendidikan untuk sctiap mata pelajaran yang dipelajari dari sekolah dasar sampai 3 Tid, hal. 49 3 BibtH#F (Yuuko Momose), toe. cit 101 sekolah menengah atas, yang kemudian kurikulum ini dikenal dengan Kurikulum 1994, Tahun 2003 mempakan tahun yang sengat penting bagi Japan Foundation dimana status Japan Foundation berubah dari lembaga yang di bawah tanggung jawab Kementerian Luar Negeri Jepang (MOFA) menjadi lembaga administratif independen, Perubahan status Japan Foundation didasarkan pada keputusan Diet dalam the Independent Administrative Institution Japan Foundation Law pasal 3, yang menyatakan bahwa tujuan dari pendirian Institusi Administratif Independen Japan Foundation adalah untuk berkontribusi dalam pengembangan lingkungan internasional yang bersahabat, menjaga dan mengembangkan hubungan Ivar negeri yang harmonis dengan Jepang, melalui impelementasi secara komprehensif dan efisien dari aktivites pertukaran internasional, yang akan memperdalam kepahaman bangsa lain akan Jepang, mempromosikan saling kesepahaman yang lebih baik antar bangs, dan berkontribusi dalam bidang kebudayaan di dunia.'’ Perubahan status Japan Foundation ini juga menjadikan Japan Foundation lebih mandiri dalam The Program Guidelines of Japan Foundation, Wtp:www.ipf go jnlelprogran! 102 mengembangkan dan mewujudkan kegiatan diplomasi publik di dunia intemesional, Indonesia khususaya, yang berorientesi pade bideng sosial dan Kebudayaan. Setamun setelahnya, tepatnya pada tahun 2004, Japan Foundation smendirikan Japan Foundation Information Center sebagei Pagian dari Japan ‘Foundation di seluruh dunia, tak terkecuslt i Sakarta,"* Japan Foundation Information Center ini berbentuk perpustaksen 8G terbuka untuk umum. Pendisian Japan Foundation Information Center ini adalah untuk tebih smeningkatkan penyediaan informasi tentang program permkara, intemasional yang melibatkan Japan Foundation. Melalui paset informasi tersebut, Japa ‘Foundation wemberikan kesempatan yang leas kepada masyorsKat Un yang, tertarik dengan program-program pertukeran yang ada, antars Jepang dan Indonesia tentunya di segala Uni disiptin imu dan bidang Ieinnya seperti egiatan Kemanusiaan (penanganan bencans, Tatham Kepemimpinan, dan sebagainya). ee + about Japon Foundation information Centre, apis ino neabossst 103 2, Struktur Organisasi Japan Foundation Jakarta Jopan Foundation Jakarta didirikan sejak tahun 1974 dan saat ini berkantor di Gedung Summitmas I It. 2-3 JI, Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta, Japan Foundation Jakarta, menurut situs resminya didirikan dengan tujuan membangun persahabatan yang harmonis antara Indonesia dengen Jepang melalui pendalaman pemahaman tentang Jepang melalui program yang telah ditetapkan oleh Kantor pusat di Tokyo serta juga beragem kegiatan yang irancang oleh Japan Foundation Jakarta dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, Tiga agenda utama Japan Foundation; yaitu pertukaran seni dan budaya ke luar negeri, pendidikan bahasa Jepang di luar negeri dan studi Jepang, dan pertukaran intelektual dijalankan oleh tiga divisi utama Japan Foundatio} Jakarta: n 104 Bagan 2. Struktur Divist Kegiatan Japan Foundation Jakarta SPR Gey Biveniey Dray Borer ret pe antevatey inners Dyes S Meco orcens Brey sumber: Japan Foundation Jakarta * Divisi Budaya dan Seni Program Pertukaran Seni dan Budaya di luar negeri merupakan salah satu dari tiga program utama Japan Foundation yang mengenalkan masyarakat dunia pada kekayaan dan Keberagaman seni dan budaya Jepang—yang memiliki ruang lingkup dari seni tradisional ke soni Kontemporer, dari gaya kuliner sampai busana—melalui_pertu demonstrasi, lokakarya, pameran, film dan televisi, karya-karya terjemahan dan publikasi tainnya, kulizh unum dan diskusi, dan sebagainya. Japan Foundation menyelenggarakan berbagai aktivitas untuk mempromosikan kebudayaan Jepang di luar negeri dengan 105 mempertimbangkan kebutuhen dan situasi negara tujuan promosi, fokus secara intensif kepada negara dan kewasan tertentu, dan secara efisien dan berkelanjutan menjangkau lingkup global. Melaiui intemet Japan Foundation juga memberikan informasi dasar tentang seni dan budaya Jepang yang dapat diakses sepanjang waktu oleh siapa saja. Di Japan Foundation Jakarta sendiri program yang berkaitan dengan pertukaran seni dan budaya ini merupakan tugas Divisi Budaya dan Seni. Sejak pendiriannya, Divisi Budaya dan Seni dibentuk dengan tujuan untuk memperkenalkan Jepang melalui pertukaran pengetahuan melalui kegistan pemutaran film, pameran, pertunjukan, Kursus dan sebagainya. Divisi ini juga memiliki kegiaten yang memberikan kesempatan bagi seniman muda Indonesia untuk memperkenalkan Karya- karyanya melalui kegiatan yang terkait dengan pendalaman terhadap pemahaman tentang Jepang. Divisi Budaya dan Seni memiliki agenda-agenda yang beragam, ‘dan secara garis besar dapat dibedakan dua, yaitu agenda reguler dan non- regulcr. Agenda reguler merupekan agenda yang rutin diadakan dalam 106 rentang waktu tertentu dan memiliki jadwal yang tetap. Contoh agenda reguler yang diadakan oleh Divisi Budaya dan Seni Japan Foundation Jakarta antara lain kursus Ikebana—seni merangkai bunga khas Jepang, dan seni Kaligrafi Jepang dan kursus upacara minum teh. Divisi Buday Seni juga secara rutin setiap bulan menerbitkan buletin bernama Nuansa ‘yang menyediakan berbagai informasi kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Budaya dan Seni Japan Foundation Jakarta." Artikel-artikel yang berisi Derbagai faa menarik maupun pengetahuan tentang seni dan kebudayaan Jepang juga diterbitkan, Baik Nuansa maupun artikel-artikel tersebut bisa diakses di situs resmi Japan Foundation maupun didapatkan secara ectak i perpustakaan Japan Foundation Jakarta, Divisi Budaya dan Seni juga menyelenggarakan berbagai agenda, non-reguler yang diselenggarakan di wakru-waktu tertentu. Agenda non- reguler yang diselenggarakan antara fain pemutaran film-film Jepang melalui kegiatan Festival Film Jepang, pertunjukan drama dan teater, pameran foto dan lukisan, pertunjukan kesenian tradisional maupun » Buletin Nuansa, Japan Foundation Jakarta hitplienvjpf orid/nuansa 107 kontemporer Jepang, dan sebagainya. Japan Foundation Jakarta melalui Divisi Budaya dan Seni turut mendukung kegiatan-kegiatan bertema Jepang yang diadaken di luar agenda Japan Foundation Jakarta, sepesti konser musik pop grup musik Jepang, pameran cosplay, kompetisi manga, dan sebagainya, * Divisi Bahasa Jepang Divisi Bahasa Jepang merupakan salah satu dari tiga divisi wtama Japan Foundation Jakarta yang bertugas dalam bidang pendidikan bahasa Jepang di tuar negeri. Dalam situs resminya dijelaskan bahwa Divisi Bahasa Jepang Japan Foundation Jakarta sojak pendiriannya berupaya menjawab kebutuban pendidikan bahasa Jepang di Indonesia antara lain melalui penempatan tenaga abli bahasa Jepang di berbagai lembaga pendidikan, pelatihan bahasa Jepang serta menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat pembelajar bahasa Jepang dan lain sebagainya."® % Divisi Bahasa Jepang Japan Foundation Jakarta, bi llww jpfor id/idbertajapan-language 108 Sama halnya dengan Divisi Budaya dan Seni, Divisi Bahasa Jepang Japan Foundation Jakarta secara garis besar juga memiliki dua jenis kegiatan utama, yaitu kegiatan reguler dan non-reguler. Kegiatan reguler antara tain adalah mengadakan kursus bahasa Jepang watuk semua tingkat—baik untuk bahasa Jepang umum maupun bahasa Jepang untuk bisnis, menjadi panitia utama Ujian Kemampuan Bahasa Jepang JLPT— Japanese Language Proficiency TestfNihongo Nouryoku Shiken) di Indonesia, mengirim tenaga-tenaga pendidik bahasa Jepang ke berbagai institusi dan lembaga pelatihan bahasa Jepang di Indonesia, dan sebagainya ‘Agenda non-reguler yang diadakan antara lain adalah menyelenggarakan kompetisi pidato bahasa Jepang, baik di tingkat nasional maupun daerah. Divisi Bahasa Jepang juga memiliki tuges untuk mempromosikan standar pengajaran bahasa Jepang kepada seluruh lembaga pendidiken bahasa Jepang di seluruh Indonesia melalui lokakarya, pelatihan tenaga pendidik, maupun pengiriman tenaga pendidik 109 untuk mengikuti pelatihan di Urawa dan Kansai, dua institut bahasa Jepang, yang berada di bawah Japan Foundation. Divisi Bahasa Jepang juga secara rutin menerbitkan berbagai bulletin yang berkaitan dengan materi pendidikan bahasa Jepang yang dapat diakses secara online maupun didapatkan versi cotaknya di perpustakaan Japan Foundation Jakarta, Pengembangan materi pendidikan juga terus disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini, Belajar Bahasa Jepang Bersama Erin atau dalam versi Jepang bermama Nihongo, Dekimasu ! Erin to Issho ni Benkyoushimashou adalah metode pembelajaran bahasa Jepang interektif menggunakan video dan permainan ‘yang dikembangkan oleh Divisi Bahasa Jepang pusat dan versi bahasa Tndonesianya dikelola oleh Divisi Bahasa Jepang Japan Foundation Jakarta."° Fitur pembelajaran tersebut dapat diakses secara online melalui situs resmi Japan Foundation. Belajar Bahasa Jepang bersama Brin, Japan Foundation Jakarta, /dfbelsjar-bahasa-jenang-bersama-crin 10 Di indonesia tordapat lembsiga-lembaga pendidikan tinggi yang rmemiliki jurusan pendidikan balsa Jepang program sarjana (S-1) yang menggunakan standar pengajaran bahasa Jepang, Japan Foundation.*° Jurusan pendidikan babasa Jepang yang tersebar di berbagsi perguruan tinggi di Indonesia tersebut setiap tabunnya mencetak tenage-tenaga pendidik bahasa Jepang baru sehingga dapat berkontribusi umm ‘mengembangkan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia. » Divisi Studi Jepang dan Pertukaran Inteleltual Divisi Studi Jepang dan Pertukaran Intelektwal merupaken salah satu dari tiga divisi tama Japan Foundation Jakarta, Divisi ini merupakan divisi yang bertugas untuk mewujudkan agenda studi tentang Jepang di Tuar cee dan pertukaran akademisifntelektual, Dalam situs resminya dijclaskan bahwa sejak pendiriannya Divisi Studi Jepang dan Pertukaran 2 Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung), Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Manado, Universitas Negesi Semarang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Padang, Universitas Riau, Universitas Pendidikan Ganesha (Buleleng, Bal), Universitas Brawijaya, ‘Universitas Dr. amie (Jakarta), dan Universitas Muhamunadiyah Yogyakarta, Diokses dari ASSSHTLR « MLIBBIARE (Nihongo Kyouilnsokas | Chiiki Betsu Jouko), rip our /2013/indows i Tntelektual_merupakan divisi yang dibentuk dengan tujuan untuk ‘memperdalam pemahaman tentang Sepang dan menjalin dialog pemikiran antara Indonesia dan Jepang melalui kegiatan-kegiatan seperti seminar, ‘kuliah umum dan lain sebagainya. Divisi ini menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertemakan Jepang, dengan fokus pada kegiatan penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, Iokakarya, dan pertukaran pemuda melalui kegiatan presentasi arya ilmiah maupun pertukaran pelajar bertemakan pelatifian kepemimpinan sclama beberapa hari di Jepang, Divisi Studi Jepang dan Pertukaran Intelektual juga menyediakan berbagai publikasi hasil penelitian maupun diskusi ilmiah bertemakan Jepang yang terkait dengan isu-isu intemasional. 3. Japan Foundation Sebagai Alat Diplomasi Publik Jepang di Indonesia Kebudayaan merupakan unsur penting bagi Jepang dalam melakukan kegiatan diplomasi publiknya. Kebudayaan masyarakat Jepang yang masih mempertahankan kebudayaan tradisionalnya dan di saat yang sama juga 112 menikmati kebudayaan berteknologi modem dalam kehidupan schari-harinya ‘merupakan suatu pemandangan yang unik bagi banyak orang. Nilai-nilai kebudayaan Jepang inilah yang ingin dibawa oleh Jepang dalam melakukan kegiatan diplomasi publiknya, PM Fukuda adalah orang yang pertama kali mencetuskan konsep heart 10 heart relations dalum membina hubungan luar negeri Jepang di dunia internasional, terutama kepada Asia Tenggara, Fukuda menyatakan bahwa terdapat banyak kemiripan tradisi kebudayaan antara Jepang dan negara-negara di Asia Tenggara. Kemiripan tradisi kebudayaan ini mendckatkan hubungan cmosional masyarakat Jepang dan masyarakat negara-negara di Asia Tenggara. Jepang menurutnya perl mengedepankan diplomasi berbasis kebudayaan dalam melakukan Kerjasama dengan negara-negara Asia Tenggara, tormasuk di Indonesia, Dalam melakukan kegiatan diplomasi publik di Indonesia, Japan Foundation bertuges sebagai slat diplomasi publik Jepang di Indonesia, Dalam diplomasi publik, mengundang keterlibatan masyarakat umum merupakan hal yang utama. Japan Foundation adalah alat diplomasi publik yang bertugas untuk 113 menyebarkan nilai-nilai kebudayaan Jepang agar dapat ditcrima oleh masyarakat umum. Melalut cara ini diharapkan pemabaman yang baik tentang Jepang di masyarakat juga akan dapat terwujud, Berikut akan dijelaskan mengapa Japan Foundation berperan penting sebagai alat diplomasi publik Jepang di Indonesia. + Menyebarkan nilai-nilai kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia Japan Foundation di Indonesia memiliki berbagai_macam kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai kebudayaan Jepang, kepada dan masyarakat Indonesia, Nilai-nilai kebudayaan yang diperienalkan antara lain kebudayaan dan kesenian Jepang dan babasa Jepang sebagai unsur-unsur tama; yang akan dijelaskan sebagai berikut: * Kebudayaan dan Kesenian Jepang ‘Sejak didirikan di Indonesia pada tahun 1974, Japan Foundation melalui Divisi Seni dan Budaya telah berusaha untuk mengenalkan nilai- nilai kebudayaan dan kesenian Jepang kepada masyaraket Indonesia. Divisi Seni dan Budaya Japan Foundation Jakarta juga membuka kelas- 14 kelas khusus perkenalan kebudayaan tradisional Jepang, yang dapat diikuti oleh masyarakat unum. Sojak awal pendiriannya, Japan Foundation secara reguler ‘memiliki berbagai macam agenda, baik yang bersifat reguler maupun non- reguler. Agenda reguler dsini adalah agenda yang secara rutin diadakan dalam waktu yang tetatp, seperti penyelenggaraan kursus-kursus atau Iokakarya perkenalan budaya Jepang, sementara agenda non-reguler merupakan agenda yang diselenggarakan dengan tema-tema tertentu dan waktu penyelenggaraannya berubah-ubab. Contohnya seperti penyelenggaraan seminar, pameran, maupun konser kebudayaan. ‘Agenda-agenda reguler berupa perkenalan budaya Jepang yang diselenggarakan oleh Japan Foundation sebagian besar berupa kursus singkat ataupun lokakarya dalam jangka waktu tertentu dan biasanya peserta kursus dikenakan biaya untuk mengikutinya. Kursus-Kursus tersebut sebagian besar diadakan di kantor Japan Foundation Jakarta" Kegiatan-kegiatan kursus dan lokakarya tersebut antera lain adalah cha no % Kursus Budaya Jepang Japan Foundation, iltwyew.ipforidleourse us yu (upacara budaya minum teh), ikebana (seni merangkai bunga), igo (catur Jepang), kimono (pakaian tradisional Jepang), furoshiki (seni memibungkus benda), origami (seni melipat kertas), kurafa (permainan kartu tradisional Jepang), shodo (seni kaligrafi Jepang), dan lain sebagainya. ‘Agenda reguler lain yang diselenggerakan oleh Japan Foundation sejak awal pendirian adalah pemutaran film-film Jepang. Acara pemutaran film ini diadakan setiap bulan dan terboka untuk masyarakat unum, Jenis-jenis film yang ditawarkan berancka ragam, mulai animasi sampai dengan live-action, dan dari dokumenter sampai dengan drama. Film-film populer yang pernah diputarkan dalam agenda reguler tersebut seperti film-film animasi karya sutradara ternama Hayao Miyazaki seperti; Spirited Away, Nausicaa Valley of the Wind, Lapwta Castle of the Sky, dan juga karya-karya Makoto Shinkai seperti Five Centimetre per Second dan the Garden of Words. Film-film tersebut selain diputar dalam agenda pemutaran film juga dapat diakses secara bebas di perpustakaan Japan Foundation Jakarta, 116 ‘Agenda-agenda non-reguler yang diselenggarakan oleh Japan Foundation juga terditi atas berancka macam tema kebudayaan, mulai dari kebudayaan dan kesenian tradisional hingga modem, Karena bersifat non- reguler sehingga tidak memiliki jangka waktu penyclenggaraan yang tetap, maka Japan Foundation Jakarta tidak setiap tahun mengadakan agenda- agenda non-reguler. Pada tabun 2008 Japan Foundation mengacakan pameran seni berjudul “KITA!!" di Jakarta? Dalam pameran ini ditampilkan hasil- hhasil karya seniman Jepang den Indonesia yang terbuka untuk umum. Penyclenggaraan pameran seni ini diadakan sebagai rangkaian dari acera the Golden Year of Friendship 2008 Indonesia-Japan yang merayakan $0 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, Di tahun yang sama pula Japan Foundation mengadakan pameran kartun yang berjudul “Budaya ‘Anak Muda Asia”, Dalam pameran yang terbuka untuk umum ini dipamerkan berbagei kerya kartun dan komik anak-anak Indonesia dan Jepang, Pameran ini diadakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Surabaya, ® KITAI: Japanese Artists Meet Indonesia, 1in//urww of go.p/e/eultureexbiitfoversea/eontermporaryfindonesia hte 47 Pada tabun 2009 Japan Foundation mengadakan pertunjukan teater seni kontomporer Jepang yang berjudul Garibaba’s Strange World,® Pertunjukan yang diadakan di Yogyakarta ini menampilkan arya seniman-seniman seni pertunjukan kontemporer Sepang. Pectunjukan ini dihadiri oleh lebih dari 250 orang penonton. Japan Foundation juga menggelar conser musik tradisional Jepang pada tahun 201 1. Dalam konser ini Japan Foundation meogundang Fukuda Bika dan Mitsuhashi Kift, duo musikus tradisional Jepang yang menggunakan alat musik tradisonal shamishen dan shakuhachi.™ Konser yang bertajuk “Sounds of Japan” ini diselenggarakan di tiga kota di Indonesia, yaitu Medan, Jakarta dan Suarabaya. Japan Foundation bekerjasama dengan MOFA pada tahun 2012 juga mengadakan acara bertajuk Japan Pop Culture Festival 2012.5 ‘Tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk mengenalkan masyarakat % Garibaba's Strange World, htplh Jture/new/0905/05, °4 FUKUDA Bika & MITSUHASHI Kifu Joint Concert in Indonesia: Sounds of Japan - Koto, ‘Shamisen and Shakwhachi, iptv, jpf go in/leul 10. 2 Japan Pop Culture Festival 2012: AKBABsIKT4S, Witp//orew jponasia.com/news/iapan-pon- cculture-festival-2012-akb48-x-jkr48-concer::102 ng. Indonesia terhadap berbagai macam budaya-budaya pop Jepang populer seperti musik, anime, film, gaya pakaian, dan sebagainya. Dalam acara yang diadakan di Jakarta ini juga diadakan pertunjukan grup musik AKBAS, yang merupakan grup musik populer di Sepang, Di tabun yang sama Japan Foundation juga ikut serta berpartisipasi dalam rangkaian acara Jogja-Japan Week, sebagai acara perayaan 27 tahun hubungan sister city kota Yogyakarta dan Kyoto.” Dalam acara yang diselenggarakan di Museum Nasional Jogja ini, Japan Foundation mengadakan Kegiatan Festival Film Jepang, untuk mengenalkan film-film populer Jepang kepada masyarakat unum, ‘Acara-acara bertemakan kesenian dan Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Japan Foundation sangat penting dalam kegiatan diplomasi publik Jepang di Indonesia, Sebagai alat diplomasi publik Jepang di Indonesia, Japan Foundation menyampaikan kepada ‘masyarakat tentang nilai-nilai kebudayaan Jepang, Melalui kegiatan- 26 Jogia Japan Week 2012, itp lfogjanationalmuseum.convogia-japan-week-jogja-national- il. 119 kogiatan tersebut, Japan Foundation berupaya untuk menyebarkan nilai- nilai kebudayaan Jepang kepada masayarakat Indonesia dengan ‘mengundang keterlibatan masyarakat umum untuk melihat dan mengenal berbagai ragam kebudayaan Jepang, baik tradisional maupun modern. ‘Adegan-adegan dalam film yang mencerminkan kehidupan sehari-hari ‘masyarakat Jepang tentunya juga akan membuat masyarakat Indonesia ‘yang menyaksikan film tersebut mengetahui dan memabami kondisi sosial dan budaya masyarakat Jepang. Pentas kesenian dan budaya Jepang juga akan membuat masyarakat Indonesia mengetabui ragam budaya Jepang sckaligus dapat merangsang minat masyarakat untuk lebih mencari tahu tentang latar belakang sejarah ataupun aspek-aspek tentang Jepang lainnya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut nilai-nilai Kebudayaan Jepang diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pemahaman dan pandangan yang baik tentang Jepang. 120 «Pendidikan dan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Pendidikan bahasa Jepang di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ada sebelum Japan Foundation Jakarta berdiri.”” Tahun 1963 Universitas Padjadjaran di Bandung telah membuka jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Dua tahun sctelabnya, pada tahun 1965 Universitas Pendidikan Indonesia juga membuka jorusan yang sama di universitasnya. Lalu kemudian pada tahun 1965 Universitas Indonesia ‘memibuka pusat penelitian bahasa Jepang. Setelah Japan Foundation didirikan di Jakarta pada tahun 1974, cra baru pendidiken bahasa Jepang di Indonesia dimulai, Sebelumnya, pola pengajaran dan kurikulum bahasa Jepang yang diajarkan di Indonesia belumlah seragam. Maka dari itu, pada tahun 1976 Japan Foundation mengadakan lokakarya yang terbuka bagi seluruh pengajar bahasa Jepang i Indonesia untuk bertemu dan menamptng aspirasi para pengajar tentang, pendidikan bahasa Jepang di Indonesia. Setelah itu, Japan Fondation membentuk tim untuk membuat standar Kompetensi dan kurilulum 27H AML (Vauko Momose), ibid, hal 45 121 pengajaran bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia. Tahun 1984 Japan Foundation diundang oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayean untuk membanta_menyusun kurikulum pelajaran bahasa Jepang sebagai mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan di sckolah menengah atas. Lalu pada tahun 1994 Japan Foundation kerubali ditunjuk oleh Depdikbud watuk wenyusua kurikulum pelajaran bahasa Jepang untuk sekolab menengah pertama maupun atas sebagai bagian dari program Kurikulum Pelajaran Sekolah 1994 yang diadakan oleh pemerintah, Minat masyarakat Indonesia untuk belajar behasa Jepang yang rmeningkat setiap tahunnya direspon oleh Japan Foundation mengadakan Kelas-kelas Kursus bahasa Jepang di kentomya dan juga dengan ‘mengadakan ujian kompetensi bahasa Jepang (JLPT) pada tahun 1995 dan ‘emus berlangsung sctiap talunnya sampai dengan sekarang”*. ® RAHAEARROBLOMN, bal. 24 122 Pada tahun 2009 [alu dilanjutkan pada tahun 2012, Japan Foundation melakukan survei global untuk mendata perkembangan pendidiken bahasa Jepang di uar negeri.” Data yang diperoleh dari survei tersebut meliputi jumlah penstudi bahasa Jepang, jumlah institusi yang menyediakan studi bahasa Jepang, dan jumlah tenaga pengajar bahasa Jepang di masing-masing negara. Data hasil survei di Indonesia terscbut akan dijelaskan sebagai berilcut; Grafik 6, Penstudi Bahasa Jepang di Indonesia (2009 & 2012) | 1990 000. — 909000 == 800.000 - 700.000 soo 600000 --— - — — 500.000 ~~ — 400009 ~ === ~ =| a0 000 + +200 000 - 199 000 poo ee dt o 2 - “Indonesia ‘200 Thess 2012! sain sumber: Japan Student Services Organization (JASSO) * International Students in Japan, Japan Student Services Organization, vindex ehiml ph 123 Grafik 6 di atas memperlihatkan data jumlah penstudi bahasa Jepang di Indonesia pada tahun 2009 dan 2012. Indonesia pada tahun 2009 tercatat memiliki penstudi bahasa Jepang sebanyak 716,353 penstudi. i Posisi ini membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah penstudi I bbohasa Jepang terbanyak ketiga dunia setelah Korea Selatan dan : Tiongkok. Namun pada tahun 2012, jumlah penstudi bahasa Jepaug di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 21.8% menjadi 872,411 : penstudi. Jumlah ini membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah penstudi bahasa Jepang terbanyak kedua setelah Tiongkok dan di saat yang sama menggeser Korea Selatan ke posisi ketiga, | 124 Grafik 7. Jumtah Institusi Studi Bahasa Jepang di Indonesia (2009 & 2012) Jumilsh penstudi bahasa Jepeng yang besar di suatu negara dapat disebabkan pula oleh ketersediaan fasilitas-fasilitas pendukung pembelajaran bahasa Jepang, seperti institusi (sekolah, universitas, tempat Kursus, dll) dan jumlah tenaga pengajar. Pada grafik 7 di atas memperlihatkan jumtah institusi yang ‘menyediakan studi babasa Jepang di Indonesia pada tahun 2009 dan 2012. Indonesia merupakan negara dengan jumlah institusi bahasa Jepang terbanyak kedua di dunia setelah Korea Selatan. Pada tahun 2009 terdapat 125 1,988 institusi bahasa Jopang di Indonesia; dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 18% menjadi 2,346 institusi. Ketersediaan tenaga pengajar juga sangat berperan besar terhadap jumlah penstudi bahasa Jepang yang besar di sebuah negara, Grafik berikut | ‘menunjukkan jumlah tenaga pengajar bahasa Jopang di Indonesia pada tahun 2009 dan 2012, Grafik 8, Jumlah Tenaga Pengajar Bahasa Jepang di Indonesia (2009 & 2012) 3800 3900 4000 4100 4200 4500 4400 4500 +600 joao fm 2o09 sumber: Japan Student Services Organization (ASSO) Indonesia baik pada tahun 2009 dan 2012 menjadi negara dengan Pada 126 tahun 2009 jurntah tenaga pengajar bahasa Jepang di Indonesia berjumlah 4,089 tenaga pengajar. Jumich ini meningkat sebesar 11% pada tahun 2012 ‘menjadi 4,538 tenaga pengajer. Japan Foundation melalui Divisi Bahasa Jepang di masing- masing negara termasuk Indonesia memilikistandar kurikulum dan Kompetensi metode pengajaran bahasa Jepang. Standar kurikulum ini dipakai oleh sebagian besar institusi penyedia studi bahasa Jepang utama di Indonesia seperti universitas-universitas dan sekolah-sekolah negeri. Japan Foundation juga memiliki standar kompetensi khusus bagi para pengajar bahasa Jepang profesional di Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari tugas Japan Foundation untuk menyeragamkan sistem pengajaran bahasa Jepang, Untuk lebih mendukung perkembangan pendidikan bahasa Jepang di [uar negeri, diadakanlah suatu sistem kompetensi berbentuk ujian untuk mengukur tingkat kemampuan bahasa Jepang para pelajer bahesa Jepeng. Maka dari itu, sejak tahun 1984 Japan Foundation mengadakan ujian kompetensi bahasa Jepang atau juga dikenal dengan 127 Japanese Language Proficiency Test (SLPT—Nihongo Nowryoku Shiker).*° Dalam penyelenggaraan JLPT, Japan Foundation berperan sebagai pihak penyelenggara resmi ujian, menetapkan bentuk standar kompetensi ujian di setiap leveinya, dan berhak menerbitkan sertifikat resmi kepada selurah peserta ujian yang lulus tes dan berlaku untuk: seluruh dun Sojak 1984 Japan Foundation setiap tahunnya mengadaken JLPT secara serentak di seluruh dunia. Sampai dengan saat ini, JLPT setiap tahunnya diadakan di 250 kota di 65 negara di dunia, termasuk di Indonesia. JLPT merupakan ujian kompetensi bahasa Jepang yang utamanya ditujukan kepada para penstudi bahasa Jepang yang tidak ‘menggunalkan bahasa Jepang sebagai bahasa ibu mereka—walaupun orang Jepang sendiri tidak dilarang untuk berpartisipasi di dalam ujian ini, Sistem ujian JLPT berbasis tes tulis yang terdiri dari uji kemampuan mendengarkan, membac maupun menulis dalam bahasa Jepang disertai dengan pilihan jawaban. Sampai tahun 2009, JLPT terdiri dari empat °° Introduction of JLPT, butpliwww jIptjpfelaboudpurpose.ht 128 tingkat kesulitan, mulai dari N4 yang merupakan tingkat kesulitan terendah sampai dengan N1 yang merupakan tingkat kesulitan tertin ‘Kemudian mulai 2010 diperkenalkan sistem baru dimana tingkat kesulitan History of JICA, butpsvww ca go jplenglish/sbouwistorv/index: taal 133 adalah organisasi semi-pemerintah di bawah tanggung jawab MOFA, yang didirikan pada tahun 1974. JICA memiliki peran besar dalam program ODA Jepang setelah Diet Jepang pada November 2006 memutuskan babwa mulai Oktober 2008 merger antara JICA dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang bertugas untuk memberikan bantuan pinjaman ‘ekonomi funak kepada negara-negara berkembang. JICA sebagai institusi bagian dari MOFA, mendapatkan pendanaan sebesar 146,9 juta yen atau sekitar 16 triliun rupiah per tahunnya (2013). Dana sebesar ini sebagian besar digunakan oleh JICA dalam mewujudkan kegiatan- egiatan yang berkaitan dengan proyek ODA pemerintah Jepang, seperti bantuan teknis, hibah, dana pembangunan negara berkembang, program pelatihan tenaga ahli dan profesional, dan sebagainya. Sejak merger dengan IBIC, JICA telah menjadi salah satu organisasi pembangunan bilateral terbesar di dunia dengan jaringan kantor cabang di 97 negara, proyek-proyck di lebih dari 150 negara, dan sumber daya finansial Kurang lebih 146,9 juta yen atau sekitar 16 triliun rupiah per tabunuya.® JICA 3 Japan.s ODA Budger, Section 2, Ministry of Foreign Affairs, Japan, hal. 167 134 {juga bertangeungjawab untuk mengatur dana hibah Jepang ke Juar negeri yang saat ini dibawah Kendali MOFA dan mengatur tiga komponen ODA yang ‘utama—kerjasama teknis, dana hibab, dan dana pinjaman lunak—yang ini telah dikendalikan dalam “satu atap”. JICA juga melakukan berbagai penelitian dan pelatihan, bertindak sebagai ODA think-tank, berkontribusi kepada strategi pembangunan global, memperkuat kolaborasi dengan berbagai institusi intemasional, dan juga dapat berperan mewakili posisi Jepang dalam isu-isu pembangunan dan bantuan dunia, 1, Perkembangan JICA di Indonesia JICA memiliki kantor cabang di Indonesia yang beralamat di Gedung, Sentral Senayan II lantai 14 Jalan Asia-Aftika no. 8, Jakarta, Perkembangan JICA di Indonesia secara garis besar dapat dijelaskan melalui tabel waktu berikut: ‘Tabel 1. Tabel Waktu Perkembangan JICA di Indonesia ‘Tenaga-tenaga ahli dan profesional Indonesia mengikuti program 1954 pelatihan di Jepang (taluun perdana) ‘Tenaga-tenaga abli dan profesional Jepang dikirimkan ke Indonesia 1957 untuk membantu kegiatan pembangunan (tahun perdana) 135 Pemberian dana hibah kepada Indonesia dalam bentuk ganti rugi 1958 perang, Pendirian Overseas Eeanomie Cooperation Pund (OECF), yang menggantikan Southeast Asia Development Cooperation Fund, yang 1961 bekerja dalam mengelola dana-dana bantuan untuk pembangunan negara berkembang pemerintah Jepang. Pendirian Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA), yang, bekerja dalam mengirimkan tenaga abli dan profesional serta 1962 | mengadaken pelatihan-pelatihan bagi tenaga ahli dan profesional negara berkembang dalam upaya melaksanakan kegiatan pembangunan di negara-negara berkembang. Pemberian bantuan pinjaman ODA Jepang kepada negara 1966 berkembang (Korea) Pemberian bantuan pinjaman ODA Jepang kepada Indonesia 1968 | Bantuan dana pangan kepada Indonesia dalam bentuk penyediaan beras 1969 Pendirian kantor cabang luar negeri OTCA dan ORCF di Indonesia 1974 OCTA berganti nama menjadi Japan International Cooperation Agency (SICA) 136 1976 Dimulainya program dana hibeh sebagai program umum ODA Tepang 1981 Calon-calon tenaga ahli dan profesional Indonesia bergabung ke dalam TCTP (Third Country Training Program) 1984 Program Persahabatan Pemuda (Youth Friendship Prograni) diinisiasi olch JICA sebagai sarana untuk memberikan pelatihan kepemimpinan kepada pemuda-pemuda dari berbagai negara di dunia i Jepang 1986 Dimulainya Special Assistance for Project Sustainability (SAPS), sebagai program bantuan khusus pemerintah Jepang untuk kegiatan pembangunan infrastruktur jangka panjang dan pemecalian masalah- masaiah pembangunan di Indonesia 1988 Dimulainya Special Assistance for Project Formulation (SAPROF) sebagai program bantuan khusus pemerintah Jepang dalam menginisiasi program-program pembangunan di Indonesia dengan rmolibatkan para tenaga abi dari Jepang. Dimulainya program Japan Overseas Cooperation Program (JOCV) olch pemerintah Jepang. Merupakan program yang melibatkan sukarelawan-sukarelawan muda Jepang berusia 18-30 tahun yang berasal dari berbagai latar belakang keahlian untuk membentu dan 137 ‘melakukan kerja sosial sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki ke negara-negera berkembang, termasuk Indonesia, 1992 Dimulainya Special Assistance for Project Implementation (SAPD) sebagai program bantuan khusus pemerintah Jepang dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembangunan di Indonesia dengan melibatkan para tenaga abli dari Jepang. 1996 Dimulainya Special Assistance for Development Policy and Projects (SADEP), sebagai program bantwan khusus pemerinth Jepang dalam membantu pemerintah Indonesia, baik level nasional maupun aerah untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan dan proyek-proyek ‘pembangunan di Indonesia 1997 Pemberian bantuan pangan kepada Indonesia di masa krisis moneter 1997-1998, 1998 Ditmulainya Silver Experts Program, sebagai program pengiriman tenaga-tenaga ahi dan profesional Jepang berusia 30-60 tahun untuk ikut serta membantu kegiatan pembangunan di Indonesia dalam kerangka program JICA. Dimulainya Community Empowerment Program (CEP) di Indonesia, | sebagai program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial dan pelatihan keahlian khusus dalam kerangka program JICA. 138 Pendirian Japan Bank for International Cooperation (IBIC) untuk 1999 | membantu JICA dalam mengelola dana-dana bantuan pomerintah Jepang dalam bentuk ODA 2001 | Dimulainya JICA Partnership Program (SPP) di Indonesia JICA menjadi institusi administratif mandiri di bawah Kementerian 2003 Luar Negeri Jepang (MOFA). JICA bergabung dengan JBIC membentuk JICA bara yang program 2008 | kerjanya meliputi Kerjasama Teknis, Pinjaman ODA, dan Bantuan Dana Hibab sumber' About JICA: Timeline in Indonesia Melalui tabel waktu di atas diketahui bahwa kegiatan-kegiaten yang ‘menjadi fokus utara JICA bahkan telah dimulai sejak tahun 1954, jauh sebelum JICA didirikan, JICA sendiri merupakan kelanjutan dari institusi Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA) yang didirikan pada tabun 1962 lalu berganti nama menjadi Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 1974, JICA sendiri pada mulanya tidak secara aktif mengelola dana-dana bantuan dan hibah ODA Jepang sebagai rangkaian dari programnya, kerena tugas ini merupakan tugas dari Overseas Economic Cooperation Fund (OBCF). ‘OECF sendiri didirikan pada tahun 1961 sebagai kelanjutan dari Southeast Asia 139 Development Cooperation Fund yang tugasnya adalah memberikan dana bantuan sebagai ganti rugi perang pemerintah Jepang kepada negara-negara di Asia Tenggara. Setelah berganti nama menjadi OECF lembaga ini kemudian secara aktif ikut serta dalam pengelolaan dana bantuan Jepang dalam kerangka ODA. Pada tahun 2003 JICA didirikan Kembali menjadi institusi administrated independen di bawah tanggung jawab Kementerian Luar Negeri Jepang, setelah sebelumnya merupakan institusi mand pmenerintah. Pads tahun 2008 JICA melakukan merger dengan JBIC sebagai kelanjutan dari OECF. Merger ini memberikan kewenangan lebih bagi ICA untuk secara akcif mengelola dana-dana bantuan pemerintah Jepang dalam kerangka ODA kepada negara-negera yang menjadi tyjuan bantuan pemerintah Jepang, termasuk Indonesia, 2, SICA Sebagai Alat Diplomasi Publik Jepang di Indonesia Sesuai dengan visi-misi organisasinya, kegiatan-kegiatan JICA uutamanya ditujukan kepada implementasi ODA Jepang di negara-negara tujuannya, termasuk Indone: JICA bekerjasama dengan pemerintah Indonesia 140 melalui lembaga Sekretariat Negara (SETNEG) sejak tahun 2003 memiliki dua agenda utama yang berkaitan dengan diplomasi publik yang diadakan di | Indonesia, Agenda-agenda utama tersebut antara lain akan dijelaskan sebagai 4 berikut: ' + Training Program for Young Leaders—Pemerintah Jepang melalui JICA menawarkan program pelatihan tahunan untuk mempromosikan | dan mengembangkan peserta-peserta terpilin yang nantinya akan memegang posisi-posisi penting di negara berkembang seperti i Indonesia. Tujuan utama diadakan program ini adalah: {) untuk ' memfasilitasi calom-calon pemimpin muda yang nentinya akan | menjadi nation-building leaders dengan memberikan mereka ' kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian khusus ' ‘mereka di Jepang, dan 2) untuk berkontribusi dalam mempromosikan_ pemabaman dan persahabatan satu sama lain antara Jepang dan Indonesia, % SICA-Training for Young Leaders Program, ' ‘nups/lowys ja go.jp/indonesia/english/activitis/activity04.himl 141 * Training Courses in Various Fields of Develpoment®’ —JICA bekerjasama dengan SETNEG memfasilitast para peneliti, akademisi, praktisi, serta insinyur di berbagai macam bidang ilmu baik sosial ‘maupun ilmu pasti untuk mengikuti program pelatihan keablian khusus di Jepang. Pada rentang tahun 2009-2012, JICA telah menerima banyak peserta dari Indonesia yang berpartisipasi dalam program-program di atas.** Pada tahun 2009, JICA menerima 967 peserta pelatihan dari Indonesia. Pada tahun 2010, sebanyak 851 pcserta ikut berpartisipasi dalam program pelatihan JICA. Jumlah ini kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi 1,428 peserta pelatihan, Setahun setelahnya, scbanyak 1,041 pesetta pelatihan dari Indonesia diterima oleh JICA. Schingga dalam rentang waktu empat tahun (2009-2012), rata-rata terdapat sckitar 1000 orang dati Indonesia yang mengikuti program-program pelatihan yang diadakan oleh JICA, ® Training Courses in Various Kind of Development, ntp-/Avww jca,go.jplindon tes/activity03 himl % JICA Annual Report 2009-2012 142 Seluruh program diatas difasilitasi total oleh JICA dan untuk berpartisipasi di dalamnya diberikan syarat-syarat khusus kepada peserta, antara ti program. Hal lain dengan mendapat rekomendasi dari SETNEG untuk men ini menjadikan program-program berorientasi publik yang diadakan oleh JICA hhanya terbatas pada masyarakat golongan tertentu saja, tidak menjangkau seluruh lapisan masyarakat, C, Membentuk citra positif tentang Jepang bagi masyarakat Indonesia Menyampaikan nilsi-nilai kebudayaan Jepang kepada masyararakat ‘umum bertujuan untuk mengenalkan masyarakat awam Indonesia terhadap Jepang agar mereka mendapatkan pengetahuan dan pemabaman yang baik tentang Jepang, Pemahaman yang baik ini kemudian diharapkan dapat menjadi suatu ketertarikan oleh masyarakat Indonesia untuk lebih mengetahui hal-hal Jain tentang Jepang. Ketertarikan masyarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan Jepang diwujudkan antara fain dengan menggali informasi lebih lanjut tentang Jepang dari berbagai media untuk memperoleh berbagai macam informasi tentang Jepang. 143 } Grafik-grafik di bawah menunjukkan hasi! survei yang diadakan oleh Ie MOFA kepada 300 orang responden masyarakat Indonesia secara acak pada abun 2012.” Survei diadakan untuk mengetahui respon responden terhadap t beberapa hal mengenai Jepang. Data berikut menunjukkan sumber-sumber media informasi yang banyak digunaken oleh responden untuk mengakses informasi tentang Jepang. I; Opinion Pll on pan in Sc ASEAN Cours 2012, MOFA bttp/Awww. of jon/asia-paci shtml 144 Grafik 10. Sumber-sumber media utama tentang Jepang 100% sors so 1096 cor. sor 40% 80% ! 20% : 10% om : Categery 1 | ~rvaio Korn : tenet aaa an aman i =in Ong denne | “Slain - Png aon Sern sumber: Opinion Poll on Japan in Six ASEAN Countries 2012, MOFA Hasil survei pada Grafik 7 meminta responden untuk memilih dua Jawaban dari pilihan jawaban yang disediakan, Dari data tersebut diketahui sebanyak 89% responden memperoleh sumber informasi tentang Jepang dari televisi/tadio. Lalu sebanyak 46% melalui koran/buku, Dapat ditarik kesimpulan bahwa media elektronik dan media cetak menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh akses informasi tentang Jepang. 145 Pada survei yang sama juga diberikan pertanyaan tentang aspek-aspek tentang Jepang yang ingin lebih diketahui. Hasil survei tersebut adalah sebegei berikut 10% ees To coe de Tse! ‘eke Bins sain Compania vonage aoa ‘ai en umber: Opinion Polll on Japan in Six ASEAN Countries 2012, MOFA Dalam Grafik 8 diatas sains dan teknologi menjadi aspek terbesar yang ingin diketahui (62%), disusul oleh ekonomi (47%) dan seni budaya (36%). Citra Jepang sebagai negara berteknologi maju dan memiliki ekonomi yang kat di ‘Asia menjadi aspek pilihan utama yang ingin diketahwi oleh responden. Banyak dari responden yang juga tertarik terhadap seni dan budaya Jepang. 146 Pestanyaan Jain yang diberiken kepada responden adalah opini saat ini mengenai masa lalu Jepang yang pemah menjajah Indonesia di masa Perang, Dunia ke-2. Grafik 12, Pendapat saat ini tentang perlakuan Jepang saat PD II tn Indonesia i |W Kekejaaan Jepang merupekan karakteristi Jopang ‘=Jopang dabula memang keams, mamun itn adalah masa la 1 ‘Apa yang dla Jepang daha bukanlah sustu masalsh boear : Tidal tah sumber: Opinion Poll on Japan in Six ASEAN Countries 2012, MOFA Dari Grafik 9 diatas sebagian besar responden berpendapat bahwa Jepang dahulu memang dengan kejam menjajah Indonesia, namun kekejaman itu tak lebih dari masa alu (70%). Sementara 18% responden menjawab kekejaman Jepang merupakan hal yang tak bisa terlupakan dan menjadikan hal itu sebagai karakteristik Jepang, Scbanyak 5% responden menjawab penjajahan 47 i Jepang dahulu bukanlah suatu maselah besar dan sisanya menjawab tidak tabu (7%). |! Para responden di dalam survei yang sama juga dimintai pendapat ll tentang opini mereka terhadap hubungan kenegaraan Indonesia dan Jepang saat ini, Grafik 18, Pandangan terbadep hubungan Indonesia-Jepang — WY: - eS sumber: Opinion Poll on Japan in Six ASEAN Countries 2012, MOFA Berdasarkan Grafik 10 diatas sebagian besar responden berpendapat : bahwa hubungan Indonesia dan Jepang saat ini cukup baik (60%). 37% responden lain berpendapat bahwa hubungan saat ini sangat baik. Sisanya : menjawab tidak baik (1%) dan tidak tahu (2%). 148 Responden juge dimintai pendapatnya tentang keberadaen investasi- investasi asing Jepang yang ada di Indonesia. Bentuk investasi tersebut dalam hal perusahaan multinasional Jepang di Indonesia, pembangunan pabrik-pabrik perusahaan Jepang, maupun kegiatan bantuan-bantuan oleh pemerintah Jepang, sumber: Opinion Poll on Japan in Six ASEAN Countries 2012, MOFA Berdasarkan Grafik 11 di atas mayoritas responden seangat menerima keberadaan investasi Jepang di Indonesia, Kemudian 35% responden lain menyatakan cukup menerima kehediran Jepang tersebut, Sisanya sebanyak 1% menjawab tidak terlalu menerima dan 3% lainnya menjawab tidak tahu. M49 Melalui penjelasan dan survei-survei diatas, dapat diketahui seberapa besar respon dan pandangan masyarakat Indonesia tentang Jepang. Pemberian pemahaman yang baik tentang Jepang yang dilakukan oleh pemerintah Jepang melalui aktor-aktor diplomasi publiknya seperti Japan Foundation dan JICA dengan masing-masing program-programnya membuat pandangan masyarakat umum terhadap Jepang berdasarkan survoi-survei diatas sangat positif, meskipun Jepang memiiliki sejarah kelam penjajahan di Indonesia, Masyarakat umum berpandangan Indonesia memiliki hubungen yang cukup baik dengan Jepang, dan sangat menerima Keberadaan investasi Jepang di Indonesia. Dari sini dapat disimpulkan babwa masyarakat Indonesia memiliki pandangan yang positif tentang, Jepang. Japan Foundation melalui berbagai programnya berhasil membentuk citra positif tentang Jepang kepada masyarakat umum Indonesia. Memberikan citra positif tentang Jepang melalui kegiatan kebudayaan kepada masyarakat merupakan tujuan utama diplomasi publik Jepang yang mampu dilakukan oleh Japan Foundation yang memiliki peran sebagai alat diplomasi publik Jepang di Indonesia. JICA sendiri melalui aktivitas-aktivitesnya yeng juga melibatkan komponen ‘masyarakat Indonesia juga turut aktif sebagai alat diplomasi publik pemerintah Jepang di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan 150 kedua lembaga tersebut nantinya diharapkan akan menjadi key person yang dengan sendirinya akan menjadi agen-agen yang secara langsung maupun tidak langsung, ilai kebudayaan Jepang di akan turut menyebarkan dan mempromosikan nil kehidupan setiari-hari mereka. Keterlibatan masyarakat umum merupakan Komponen penting dalam kegiatan diplomasi yang berorientasi kepada publik. Japan Foundation terbukti memiliki peran penting sebagai alat diplomasi publik pemenrintah Jepang di Indonesia. Dibandingkan dengan aktor-aktor yang juga melakukan kegiatan diplomasi publik Jepang lainnya seperti JICA; Japan Foundation memiliki agenda- agenda Kegiatan yang mampu lebih melibatkan masyarakat umum dalam menyebarkan nilai-nil budayaan Jepang, JICA sebagai lembaga yang berurusan langsung dengan bantuan ODA Jepang kepada Indonesia juga memiliki program-program yang bersentuhan langsung kepada masyarckat umum sebagai sasaran kegiatannya, Hal ini tentunya juga merupakan salah satu bentuk diplomasi publik. Namun, dalam melakukan kegiatannya yang bersifat bantuan teknis maupun dana yang berasal dari program ODA Jepang, maka setiap kegiatan JICA juga harus melibatkan pejabat-pejabat berwenang maupun birokrasi di pemerintahan Indonesia. Setiap tabunnya dana 151 | | ee operasional yang dimiliki oleh TICA memans, jun lebih besa, sejumlah 146.9 jue ‘yen atau seitar 16 trlian pia per thunnyas name alokasi dana yang dimiliki leh SICA sebagian besardigunakan untuk mensbiays! proyek-proyek dan program ODA Jepang, tak hanya terfols kepada kepiatan-kegistan YN berkaitan dengan diplomas: publ Jepang semata. Bandingkan dengan Japan Foundation yang setiap tabunnya hanya memperoleh dana operasional sebesar 6,6 miliar yen stau sekitar 745 miliar rupish per tehunny, narmun dane ink selurubnya difokuskan epada Kegiatan-Kegiatan Japan Foundation yong ‘erorientasi kepada diplomasi publik Jepang. Dalam ha kaitannya dengan kegatan yang berorienlast kepada diplomasi publik, ICA. bekerjasama dengan lembege Sokretariat Negara (SETNEG) pemerintah Indonesia; yang merupakan sebuah Jembaga aparatur negara, dalam mongadakan Kegiatannya. Akses patisipast publik techadap kegiatan yang diadakan olch JICA pus terbatas pada Kalangsn ferent S38 seperti peneliti dan skademisi, Hel ini tidak seperti kepitan-kepiatan Japan Foundation yang mura ‘perorientst kepada masyarakat secara luas dengan mengusung tema yang lebib ‘umum seperti kebudayaan maupun behasa Jepang. Japan Foundation pun \ebi mani dalam mengadskan kepitan-kegiatan publiknys: Sebagian besar kegiaten 152 Japan Foundation diadakan senditi oleh Japan Foundation dan sasarannya menjangkau berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya akademisi maupun peneliti semata, Sebagai perbandingan dalam rentang waktu tahun 2009-2012, program- program yang diadakan oleh JICA untuk masyarakat Indonesia setiap tahunnya rata-rata diikuti oleh sekitar 1,000 peserta dari Indonesia yang terdiri dari akademisi ‘maupun penelit terpilih. Bandingken dengan program-program yang diadakan oleh Japan Foundation dalam rentang waktu yang sama di Indonesia, Untuk program JLPT saja setiap tahunnya rata-rata ditkuti oleh 8,500-an peserta di Indonesia setiap tabunnya, yang mana jumiah tersebut berasal dari masyarakat umum dengan berbagai latar belakang dan lapisan masyarakat, tidak henya akademisi maupun peneliti, Jumlah ini belum termasuk keikutsertaan masyarakat Indonesia di kegiatan-kegiatan Japan Foundation yang lain seperti kursus dan pementasan kebudayaan, Kegiatan pameran, dan sebagainya. Dari perbandingan ini menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan Japan Foundation mampu lebih banyak menjaring keterlibatan masyarakat Iuas dalam segi jumlsh partisipan sebagai sasaran diplomasi publik yang ingin diwujudkan oleh pemerintah Jepang di Indonesia, Melalui perbandingan kedua contoh aktor diplomasi publik Jopang diatas semakin memperkuat anggapan bahwa Japan Foundation merupakan memiliki peran yang penting sebagai alat diplomasi publik pemerintah Jepang dibandingkan JICA di Indonesia, Peran penting ini ditunjukkan oleh jumlah partisipasi ‘masyarakat Indonesia setiap tahunnya yang ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan Japan Foundation dan ICA di Indonesia. Keberhasilan melakukan kegiatan diplomasi publik kepada masyarakat Indonesia nantinya juga akan memberikan ‘dampak positif dalam pembantukan opini publik yang positif tentang Jepang. Hal {ni juga akan berdampak kepada usaha-usaha yang dilakukan Jepang untuk menarik simpati masyarakat Indonesia dalam mewujudkan kepentingan luar negerinya di Indonesia, 1594

You might also like