You are on page 1of 23

KARYA WISATA KE YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah


Disusun sebagai laporan kegiatan Study Tour SMA N 10 YOGYAKARTA

Commented [AI1]: Logo uk 5x5 cm

Disusun oleh:
1. Afyah Selima 11063
2. Aliffa Izza 11066
3. Aqila Kusuma 11069
4. Bulan Cahya 11072
5. Mutiara Maulida 11086

SMAN 10 YOGYAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Karya Wisata ke Yogyakarta


2. Ketua
a. Nama : Afyah Selima
Kelas/NIS : XI MIPA 2/ 11063
3. Anggota
a. Nama : Aliffa Izza
Kelas/NIS : XI MIPA 2/11066
b. Nama : Aqila Kusuma
Kelas/NIS : XI MIPA 2/11069
c. Nama : Bulan Cahya
Kelas/NIS : XI MIPA 2/11072
d. Nama : Mutiara Maulida
Kelas/NIS : XI MIPA 2/11086 Commented [AI2]: Numbering ganti a, b, c, supaya
sama pada bagian ketua

Mengetahui Yogyakarta, …………….


Wali Kelas Guru Pembimbing

Putut Danu Panulan, S.P Aisya Qotrunnada M, S.Pd Commented [AI3]: Nama walas + NIP diketik, jangan
sampai salah gelar
NIP. - NIP. -

Mengesahkan Menyetujui
Kepala SMA N 10 YOGYAKARTA Waka Kesiswaan

Sri Moerni, S.Pd., M.Pd Dinari Katarina. S.S., M.Pd

NIP. 197101101997022004 NIP. 197902122010012009

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. 1


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 6
A. Latar Belakang ........................................................................................... 6
B. Tujuan Kegiatan ......................................................................................... 6
C. Manfaat Kegiatan ...................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
A. Keraton Yogyakarta ................................................................................... 7
1. Sejarah Keraton Yogyakarta ..................................................................... 7
2. Letak Geografis ........................................................................................ 8
3. Sosial Budaya ........................................................................................... 8
B. Candi Prambanan ...................................................................................... 8
1. Sejarah Candi Prambanan ........................................................................ 8
2. Denah Bangunan ...................................................................................... 9
3. Lokasi Candi Prambanan.........................................................................11
C. Industri UMKM (Tugu Chocolate) ..........................................................11
1. Sejarah Tugu Coklat ................................................................................11
2. Letak Geografis ...................................................................................... 12
3. Apa saja yang ada di Tugu Chocolate? .................................................. 12
D. Gembira Loka Zoo ................................................................................... 13
1. Sejarah Gembira Loka ZOO................................................................... 13
2. Tentang Gembira Loka ZOO .................................................................. 14
E. Museum Affandi ....................................................................................... 15
1. Sejarah Museum Affandi ........................................................................ 15
2. Siapa itu Affandi? ................................................................................... 15
3. Tentang Museum Affandi ....................................................................... 17
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
B. Saran ......................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 20

3
Lampiran ............................................................................................................. 21

4
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1.1 Wisata Keraton Yogyakarta ...................................................................................... 21


Gambar 1.2 Museum Affandi ......................................................................................................... 21
Gambar 1.3 Wisata Candi Prambanan .......................................................................................... 22
Gambar 1.4 Tugu Chocolate ........................................................................................................... 22
Gambar 1.5 Wisata Gembiraloka ................................................................................................... 23

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Commented [AI4]: Numbering diganti ke A, B, C y amba


BAB II dan III juga
Yogyakarta selain terkenal dengan julukan kota pelajar, kota ini merupakan Saya tidak kasih catatan lagi ya, nanti lgs perbaiki saja
kota yang dikenal juga dengan berbagai macam destinasi wisata menarik yang
ditawarkan seperti destinasi wisata alam yang eksotis, wisata kebudayaan jawa,
dan wisata sejarah Indonesia, hal tersebut menjadikan sektor pariwisata di
daerah Yogyakarta maju dan ramai di kunjungi baik oleh turis lokal ataupun
internasional, hal tersebut menjadikan sektor pariwisata di daerah Yogyakarta
menjadi bagian yang sangat vital bagi perkembangan ekonomi daerah.
Dalam hal kebudayaan provinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan Commented [AI5]: Antarparagraf diremove spacing
mba, biar lebih rapat. Jadi keliatan tidak ada jarak.
budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak Semuanya direvisi
terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
Secara geografis, Yogyakarta juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi
objek wisata yang terjangkau dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat
signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian Yogyakarta yang secara
umum bertumpu pada tiga sektor, yaitu: jasa-jasa, perdagangan, hotel, dan
restoran, serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda
yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan
wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan terhadap
perekonomian daerah sangat signifikan.
B. Tujuan Kegiatan
1. Menambah wawan mengenai kebudayaan dan adat istiadat setempat.
2. Meningkatkan keaktifan siswa dalam melakukan pengamatan.
3. Memberikan motivasi belajar diluar lingkungan sekolah. Commented [AI6]: Menjorok ke kiri, samakan dg
“tujuan”
C. Manfaat Kegiatan
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan.
2. Memberikan pengalaman yang tidak ditemukan di kelas.
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
4. Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widya wisata. Commented [AI7]: Menjorok ke kiri, samakan dg
“manfaat”

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keraton Yogyakarta Commented [AI8]: Ganti numbering A, B, dst

1. Sejarah Keraton Yogyakarta Commented [AI9]: Menjorok ke kiri

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta mulai


didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I beberapa bulan pasca
Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas
sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini
digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram
(Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri.
Berdasarkan perjanjian Giyanti, Kesultanan Mataram dibagi menjadi
dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasultanan Ngayogyakarta untuk Sri Sultan
Hamengku Buwono I dan Nagari Kasunanan Surakarta diserahkan kepada
Pakubuwono III. Sultan Hamengku Buwono I kemudian mulai Commented [AI10]: Ingat! 1 paragraf= minim 3 kalimat

pembangunan Keraton Yogyakarta pada 9 Oktober 1755. Pembangunan Diremove spacing supaya tidak ada jarak
keraton dimulai oleh Sultan Hamengku Buwono I, yang juga berperan
sebagai arsiteknya. Selama proses pembangunan yang berlangsung hampir
satu tahun, Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarganya tinggal di
Pesanggrahan Ambar Ketawang. Pembangunan keraton dilakukan dengan
penuh pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan pemerintahan, sosial,
ekonomi, budaya, maupun tempat tinggal.
Selain itu Keraton Jogja memiliki berbagai warisan budaya baik yang
berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Keraton Jogja
juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya.
Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula
mitologi menyelubungi keraton ini. Dan untuk itulah pada tahun 1995
Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi
salah satu situs warisan dunia UNESCO.

7
2. Letak Geografis Commented [AI11]: Menjorok ke kiri

Daerah Kraton terletak di hutan Garjitawati, dekat Desa Beringin dan


Desa Pacetokan. Kompleks Kratonnya terletak di tengah-tengah, tetapi
daerah Kratonmembentang antara sungai Code dan sungai Winanga, dari
utara ke selatan, dariTugu sampai Krapyak. Karena daerah ini dianggap
kurang memadai untukmembangun sebuah Kraton dengan bentengnya,
maka aliran sungai Code dibelokkan sedikit ke timur dan aliran sungai
Winanga sedikit ke barat.
Komplek Kraton dikelilingi oleh sebuah tembok lebar, beteng namanya.
Panjangnya 1 km berbentuk empat persegi, tingginya 3,5 m, lebarnya 3
samnpai 4 m. Di beberapa tempat di beteng itu ada gang atau jalan untuk
menyimpan senjata dan amunisi, di ke-empat sudutnya terdapat bastion-
bastion dengan lobang-lobang kecil di dindingnya untuk mengintai musuh.
Tiga dari bastion-bastion itu sekarang masih dapat terlihat. Beteng itu di
sebelah luar dikelilingi oleh parit lebar dan dalam.
3. Sosial Budaya
Kraton Yogyakarta merupakan Istana Kesultanan yang masih bernuansa
Jawa tradisional walaupun ditengah-tengah proses modernisasi kota Jogja.
Dalam hal ini, kraton tidak hanya melaksanakan fungsinya sebagai wahana
pelestarian budaya, tetapi juga melakukan interaksi terhadap masyarakat
sebagai wujud rasa sosial yang tinggi, mengingat bahwa Kraton Yogyakarta
merupakan kediaman gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengkubuwana X.
B. Candi Prambanan
1. Sejarah Candi Prambanan Commented [AI12]: Menjorok ke kiri

Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang dibangun oleh raja-raja Yang lain jg ya mba, krn tidak saya kasih catatan lagi.
dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada Mohon diperbaiki mandiri.

candi ini yang menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai
Pikatan kemudian diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan
prasasti berangka tahun 856 M “Prasasti Siwargiha” sebagai manifest politik
untuk meneguhkan kedudukan sebagai raja yang besar. Terjadinya

8
perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berkaitan tidak
terawatnya candi di daerah ini di tambah terjadinya gempa bumi serta
beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan candi Prambanan runtuh
tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi ditambah dengan gempa
pada tahun 2006, usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Roro
Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai
Presiden Republik Indonesia Pertama. Komplek percandian Prambanan
terdiri atas bawah, latar tengah, dan latar atas (latar pusat). Latar bawah tidak
berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi Parawa.
Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdirinya 6 buah candi besar dan
kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling berhadapan.
Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret
kedua yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong
yang memisah kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit secara
keseluruhan percandian ini terdiri atas 240 buah candi (Pesantren, 2018).
2. Denah Bangunan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas
halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar). Tengahan
(pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan
areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk
bujur dengan luas 390 m².. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu
yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan
pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat bangunan atau
hiasan lain di pelataran ini.
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran
tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m². Pelataran tengah
dahulu juga dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran
ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras
pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet
berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung antar pintu

9
pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi,
dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di
pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas
denah dasar 6 m² dan tinggi 14 m. Hampir semua candi di pelataran tengah
tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa hanya reruntuhannya
saja. Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan
yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah
persegi empat seluas 110 m² dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan
teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar
batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat
ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing
gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar
bujur sangkar seluas 1, 5 m² dengan tinggi 4 meter. Di pelataran dalam
terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat
terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling
utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan
adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang
menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana
kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan
binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di
hadapannya.
Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda,
yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan
yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan
demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi
Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi
25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah
candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.

10
3. Lokasi Candi Prambanan
Candi Prambanan terletak persis di perbatasan provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan provinsi Jawa tengah. Letaknya kurang lebih 17
Km ke arah timur dari Kota Yogyakarta. Candi Prambanan masuk kedalam
dua wilayah, yakni kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah. Kompleks Candi Prambanan berdiri 200 meter
sebelah utara jalan Yogyakarta. Sedangkan untuk pintu masuk taman wisata
Candi Prambanan dari arah sebelah timur.
C. Industri UMKM (Tugu Chocolate)
1. Sejarah Tugu Coklat
TUGU CHOCOLATE merupakan industri rumah tangga yang bergerak
di bidang produksi berbagai produk coklat khas Indonesia yang berdiri pada
tanggal 11 Februari 2015. Kota Jogja identik dengan ikon nya yang khas
sehingga nama “Tugu Chocolate” terinspirasi dari salah satu ikon khas Kota
Jogja tersebut, yaitu Tugu Jogja. Ada beberapa hal yang menjadi inspirasi
berdirinya Tugu Chocolate, yaitu karena Indonesia sebagai penghasil coklat
terbesar ke-3 di dunia, coklat sudah dikonsumsi dan diterima pasar dunia,
harga terjangkau, dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, serta karena
tingginya permintaan coklat pada tamu domestik dan juga tamu manca
negara,
Tugu Chocolate merupakan salah satu anak cabang dari CV.Ansor’s
Group. Ansor’s Group sendiri dari beberapa anak cabang, yaitu :
a. Ansor’s Silver
b. Sekar Kedhaton Restaurant
c. Batik dan Lurik Badjoe Djogdja
d. Nusantara Coffee and Tea
e. Tugu Chocolate
Tugu Chocolate mengusung tema One Stop Shopping. One Stop
Shopping adalah metode belanja dalam sekali berhent, yaitu menawarkan
berbagai layanan dalam satu atap sehingga konsumen bisa mendapatkan

11
semua yang dibutuhkan tanpa perlu pergi ke tempat lainnya. Dengan
mengusung tema One Stop Shopping diharapkan Ansor’s Group mampu
memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke Kotagede dengan
jadwal kunjungan yang padat/singkat di Yogyakarta.
2. Letak Geografis
Tugu Chocolate terletak di Kotagede, Yogyakarta. Lebih tepatnya yaitu
berlokasi di Jl. Tegal Gendu No.31, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172. Bangunan Tugu
Chocolate ini terdapat dua tingkat yang kontemporer. Lantai satu nya yang
digunakan untuk produksi dan pengolahan cokelat, sedangkan lantai dua
yang digunakan untuk para office. Di halaman depan juga terdapat halaman
parkir yang lumayan luas, sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir
akan kekurangan tempat untuk parkir saat berkunjung ke Tugu Chocolate.
3. Apa saja yang ada di Tugu Chocolate?
Ketika kalian masuk kedalam Tugu Chocolate, kalian akan disambut
ramah oleh para petugas. Setelah masuk kalian dapat melihat rak-rak dengan
berbagai produk coklat yang telah tersusun rapi. Tugu Chocolate menjual
berbagai macam olahan coklat yang terbuat dan di olah langsung dari biji
buah coklat pohon kakao. Ada belasan varian rasa cokelat di Cokelat Tugu.
Biji cokelatnya merupakan produk lokal, yakni dari Kabupaten
Gunungkidul. Mulai dari coklat batangan, bubuk coklat dengan aneka rasa
seperti dark chocolate, natural, strawberry, durian, blueberry, dan masih
banyak lagi. Mereka juga memasarkan beberapa produk yang ditawarkan
oleh industri umkm lainnya Oleh karena itu, Cokelat Tugu adalah oleh-oleh
tepat bagi wisatawan yang ingin membeli produk lokal (Anindiati, 2016).
Tugu Chocolate juga menjual minuman dengan bubuk coklat,
pengunjung dapat merasakan minuman yang dibuat dari coklat yang telah
di olah menjadi bubuk, minuman coklat ini dapat dinikmati dalam keadaan
panas maupun dingin. Selain dapat menikmati olahan coklatnya, di Tugu
Chocolate kita juga dapat melihat atau mengamati proses pembuatan
coklatnya secara langsung karena tempat pemasaran dan tempat produksi

12
menjadi satu tempat. Kita juga dapat melihat dan mengamati proses
pengemasan coklat yang telah di produksi. Tidak hanya melihat dan
mengamati cara pembuatan dan pengemasan coklat, para pengunjung juga
bisa mencoba membuat kreasi coklat mereka sendiri (Kompasiana, 2020).
D. Gembira Loka Zoo
1. Sejarah Gembira Loka ZOO
Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira
Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun
1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun
Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX
dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitekberkebangsaan Belanda. Ir.
Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena
dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo
tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh
Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.
Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali
ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi
sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat
Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang
dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan
hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum
dirasakan oleh masyarakat.Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya
Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11
tanggal 10 September 1953)yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku
Alam VIII, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar
dapat direalisasikan.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam
VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira
Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki
kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan
Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik

13
dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan
yang pesat bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi
satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka
semakin meningkat.
2. Tentang Gembira Loka ZOO
Nah setelah kita mengetahui sejarah dari Gembira Loka Zoo, (yang
dulunya bersama Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka), Mari
kita lanjutkan menikmati indahnya pepohonan, segarnya udara dibawah
rimbunnya pepohonan dan melihat aneka satwa koleksi kebun Raya dan
Kebun Binatang Gembira Loka. Diawali dengan pintu masuk, sebelumnya
kita beli tiket dulu yach. Untuk masuk Ke Gembira Loka saat ini Harga Tiket
Masuk Rp 60.000 untuk hari biasa dan Rp 75.000 untuk akhir pekan dan
hari libur nasional.
Begitu kita masuk, kita langsung di suguhi dengan rerimbunan pohon-
pohon yang menjulang. Kita berjalan ke arah Selatan, namun kita di cegat
oleh Laboratorium Pendirian alami, dimana kita bisa melihat aneka
kehidupan alami, catatan, lautan, dan dalam tanah, Aneka biji-bijian,
rerumputan, bakar, aneka serangga yang telah diawetkan. Dan kembali kita
berjalan menuju kebun raya, dimana disebur dengan “Arboretum”, jalan
menurut menuju kebun binatang, melewati jembatan yang mana
dibawahnya mewngalir sungai Gajahwong yang membelah Gembira Loka.
Kembali kita berjalan ke arah selatan diantara sungai di setelah Kiri dan
kolam besar di setelah Kanan, di mana didalamnya kolam besar tersebut
terdapat perahu buatan yang duluanya disimpan aneka satwa yangbtelah
diawetkan, namun kini di pakai untuk area kafetaria. Di dalam kolam besar
tersebut, juga terdapat aneka hiburan air, dimana kita bisa menaii speedboat,
di sebelah Selatn, dan angsa kayuh, di sisi Utara. Dan saampailah kita pada
tempat satwa pertama, Orang Utah Kalimantan menjadi membuka mata para
pengunjung Gembira Loka Zoo.
Butuh tulisan banyak untuk bisa menggambarkan kunjungan di
Gembira Loka Zoo, butuh waktu seharian juga bila kita benar-benar ingin

14
menikmati Gembira Loka, nah untuk lebih komplit dan puasnya, silahkan
anda berkunjung kesana saja yach. Yang jelas tampilan Gembira Loka
sekarang lebih baik, banyak fasilitas yang ada, adanya area WiFi gratis
dimana kita bisa mengakses internet. Dan yang lagi menjadi promadona saat
ini di Gembira Loka Zoo adalah dengana adanya varian hewan
‘Pinguin‘ hewan varian sebangsa itik yang berhabitat di kutub dan daerah
dingin tersebut benar-benar memikat pengunjung saat ini, baik anak-anak
maupun orang dewasa. Juga kita akan menikmati waktunya kasih makan
hewan “Feeding Time” setiap hari Minggu dan libur Nasional: Harimau
pukul 12:00WIB, Pinguin : 09:30 & 13:00 WIB, simpanse : 10:30WIB, dll.
Atraksi Gajah : setiap hari Minggu dan Libur Nasional pukul 10:00WIB.
Gajah tunggang : setiap hari kecuali jum’at pukul : 09:00 – 15:30 WIB. Onta
tunggang : setiap hari kecuali Jum’at pukul 09:00-15:30 WIB. Aneka
wahana: kapal Katamaran, perahu kayuh, banana orca, perahu kenceng,
sepeda sewa, perahu senggol, Skuter air, tetapi ikan, kolam tangkap. Taring=
transportasi keliling mengelilingi area Gembira Loka. Sirkuit ATV. Commented [AI13]: Ingat 1 paragraf= minim 3 kalimat

E. Museum Affandi Lainnya dicek dan direvisi semua


1. Sejarah Museum Affandi
Museum ini dibangun pertama kali pada tahun 1962 oleh sang Maestro
Affandi. Konsep gedung yang menyerupai lembaran daun pisang
merupakan ide Affandi yang ia dapat dari pengalaman masa kecilnya. Pada
awalnya, Ia membangun gedung pameran untuk memamerkan hasil
karyanya, dan pada tahun 1974, secara resmi dibuka oleh Dirjen
Kebudayaan Prof. Ida Bagus Mantra. Gedung pameran kedua dibangun atas
bantuan pemerintah pada tahun 1987 dan diresmikan pada tanggal 9 Juni
1988 oleh Mendikbud Prof. Fuad Hasan. Sedangkan gedung pameran ketiga
dibangun oleh yayasan Affandi pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri
Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 18 Mei 2000 (Adi, n.d.).
2. Siapa itu Affandi?
Affandi Koesoma adalah seorang maestro seni yang sangat terkenal dan
disegani di Indonesia, beliau lahir pada tanggal 18 Mei 1907 dan wafat pada

15
23 Mei 1990, Affandi merupakan anak dari seorang mantra ukur di pabrik
gula, Ciledug, Cirebon, bernama R. Koesoma, namun sayang, ayahnya
wafat disaat Affandi masih kecil. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang
yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang
segenerasinya, memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat
dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak
negeri.
Affandi memang sudah memiliki bakat seni yang kental, Sebelum
mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja
sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah
satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena
Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.
Saat beliau mulai melukis, alat alat yang digunakan hanyalah yang
seadanya saja, karena keadaan ekonomi yang tidak baik, namun hal tersebut
tidak menghunuskan semangat pelukis satu ini, hal itu dibuktikan dengan
karya karya lukisnya yang fantastis. Semasa hidupnya, ia telah
menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Karya-karyanya yang
dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di Asia, Eropa, Amerika
maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis dunia. Pelukis yang
meraih gelar Doktor Honoris Causa dari University of Singapore tahun 1974
ini dalam mengerjakan lukisannya, lebih sering menumpahkan langsung
cairan cat dari tube-nya kemudian menyapu cat itu dengan jari-jarinya,
bermain dan mengolah warna untuk mengekspresikan apa yang ia lihat dan
rasakan tentang sesuatu.
Dalam perjalanannya berkarya, pemegang gelar Doctor Honoris Causa
dari University of Singapore tahun 1974, ini dikenal sebagai seorang pelukis
yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Sehingga sering kali
lukisannya sangat sulit dimengerti oleh orang lain terutama oleh orang yang
awam tentang dunia seni lukis jika tanpa penjelasannya. Namun bagi pecinta
lukisan hal demikianlah yang menambah daya tariknya.

16
3. Tentang Museum Affandi
Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto 167, yaitu jalan
utama yang menghubungkan kota Yogyakarta dan Solo, di tepi barat Sungai
Gajahwong. Letaknya sangat strategis sebagai salah satu kompleks museum
seni lukis di Yogyakarta. Kompleks museum menempati tanah seluas 3.500
meter persegi terdiri atas bangunan museum beserta bangunan pelengkap,
dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Lahan
yang berteras tidak menghambat Affandi dalam menciptakan tata letak
bangunan beserta lingkungannya. Pembangunan kompleks museum ini
dilakukan secara bertahap dan dirancang sendiri oleh Affandi. Bangunan ini
terbagi bagi menjadi 3 bagian (Thabroni, 2018).
Galeri pertama memamerkan karya karya buatan sang maestro, karya
karya ini kebanyakan memiliki gaya ekspresionis, romantisme, serta abstrak,
obyek obyek yang beliau lukis kebanyakan men-depict keadaan di
lingkungan tempat tinggalnya saat itu, karena beliau hidup pada masa
penjajahan maka karya karyanya mengangkat tema yang memiliki unsur
kemiskinan, karena hal ini juga pihak jepang melarang karya karyanya
untuk dipajang di pameran, selain mengambil tema lingkungan sekitar,
Affandi juga gemar melukis keluarganya, seperti istrinya Maryati, anak
perempuan satu satunya yang bernama Kartika, serta ibunya, beliau juga
pernah melukis wajah ayahnya namun sayangnya hanya bisa mencontoh
melalui sebuah foto, karena ayah Affandi telah meninggal disaat di masih
berumur sangat kecil.
Galeri kedua berisi dengan karya karya yang dibuat oleh teman teman
Affandi seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra Gunawan, Rusli,
Fadjar Sidik, dan lain-lain. Selain itu, disebelah kiri bangunan galeri ini
terdapat makam dari mendiang Affandi dan Maryati, didekat bangunan ini
terdapat sebuah gerobak berwarna warni yang sudah dimodifikasi sehingga
terlihat seperti kereta kencana, gerobak ini dahulu digunakan oleh Maryati
untuk membuat karya karya sulaman, di dinding sebelah kanan bangunan

17
juga terdapat sebuah patung yang menggambarkan Affandi bersama anak
dan istrinya.
Galeri ketiga berisi dengan karya karya buatan Kartika dan Maryati,
dapat dilihat disini bahwa artstyle milik Kartika ada miripnya dengan
ayahnya, namun yang membedakan adalah warna warna yang dipilih oleh
Kartika, dibanding dengan karya Affandi yang memiliki warna warna yang
gelap, Kartika melukis dengan warna warna yang vibrant dan colourful,
objek lukis yang dipilih oleh Kartika kebanyakan merupakan pemandangan
dari seluruh penjuru dunia, mulai dari jepang hingga austria. Karya milik
Maryati juga tidak kalah indahnya, Maryati nampaknya lebih senang
menggunakan media kain dan benang dengan teknik sulam daripada
menggunakan cat dan canvas, salah satu karyanya adalah gambar menara
Eiffel yang dibuatnya menggunakan benang berbagai warna, di galeri ini
juga terdapat corner audio visual yang memutarkan dokumentasi tentang
sang maestro Affandi.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di
jogja itu sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya
agar tetap asri seperti aslinya, agar menarik para wisatawan untuk berlibur
ke Yogyakarta. Selain itu, kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus
kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus
atau trend, tapi justru itu salah, kita harus tetap menjaga budaya asli jogja
itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia.
Yogyakarta disebut kota pelajar karena kualitas pendidikan di kota
Jogja sudah terjamin kualitasnya. Kota Jogja disebut kota pelajar karena di
daerah Jogja juga terdapat fasilitas sekolah dan universitas yang megah,
berkualitas, terjamin mutunya dan sudah terakreditasi secara baik didunia
pendidikan Indonesia.
Budaya mungkin di Indonesia mungkin bermacam-macam dan
beragam sekali di Indonesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah
budaya Jawa. Budaya tersebut masih sangat erat hubungannya dengan kota
Jogja. Maka dari itu, Yogyakarta juga disebut dengan kota budaya dan
berbudaya.
B. Saran
1. Pemerintah, khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan
pelayanan pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek
wisata .Serta berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk
mengikuti perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan betah
karena ini merupakan devisa.
2. Generasi muda Indonesia,agar mau menjaga dan melestarikan tempat-
tempat wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara
kita dikenal sebagai Negara yang beranekaragam namun bisa hidup
berdampingan dengan latar belakang yang berbeda.

19
Daftar Pustaka Commented [AI14]: DAFTAR PUSTAKA (rata Tengah,
dibold, tidak usah pakai numbering)

Adi, Mamor. Profil Affandi Koesoema. Retrieved from Merdeka.com: Spasi khusus dapus 1
https://www.merdeka.com/affandi-koesoema/profil.
Ingat natajukopen!
Nama artikel tidak miring dan dipetik.
Anindiati, S. (2016). Kompas.com. Retrieved from Nama buku baru miring dan tidak dipetik.
https://amp.kompas.com/travel/read/2016/10/25/052000927/serunya-
membuat-cokelat-di-cokelat-tugu-yogyakarta Posisi daftar Pustaka:
________________
Kompasiana. (2020). Kompasiana. Retrieved from Melihat Keunikan Berbagai ____________
Jenis Olahan Cokelat di Tugu Cokelat Yogyakarta: ____________

https://www.kompasiana.com/allso/5e6cb6bad541df727a484ff2/melihat-
keunikan-berbagai-jenis-olahan-cokelat-di-tugu-cokelat-yogyakarta

Pesantren. (2018). Sribd. Retrieved from Laporan Perjalanan Study Tour


Yogyakarta: https://www.scribd.com/document/393424128/Laporan-
Perjalanan-Study-Tour-Yogyakarta#

Thabroni, G. (2018). Serupa.id. Retrieved from Affandi – Biografi, Aliran &


Analisis Karya Lukis : https://serupa.id/affandi/

20
Lampiran Commented [AI15]: LAMPPRAN (rata Tengah, dibold,
tidak usah pakai numbering)

Setiap gambar diberi keterangan, posisi di Tengah


gambar

Gambar 1.1 Wisata Keraton Yogyakarta

Gambar 1.2 Museum Affandi

21
Gambar 1.3 Wisata Candi Prambanan

Gambar 1.4 Tugu Chocolate

22
Gambar 1.5 Wisata Gembiraloka

23

You might also like