You are on page 1of 23

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

TUGAS MAKALAH UNTUK MATA KULIAH PENGEMBANGAN


MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Dosen Pengampu :

Dr. Yantoro, M.Pd.

Suci Hayati, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Bagas iksan (A1D118090)


2. Arif Rusdiansyah (A1D118092)
3. Feddy Prasetio (A1D118097)
4. Arry Amanda (A1D118114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
”PemecahanMasalahMatematikaSekolahDasar” ini dengan penuh kemudahan,
tanpa pertolongan-Nya makalah ini tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta
sumber yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun semangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman Penulis
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis menerima berbagai saran maupun kritikan yang bersifat
membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Muara Bulian,13September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

PEDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II ................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Pemecahan Masalah Matematika .............................................. 3

2.2 Contoh-contoh masalah Matematika ........................................................... 4

2.3 Strategi pemecahan masalah (Problem Solving).......................................... 6

2.3.1 Strategi Polya ....................................................................................... 6

2.3.2 Strategi Act It Out ................................................................................ 9

2.3.3 Strategi Membuat Gambar atau Diagram ............................................ 9

2.3.4 Strategi Membuat Tabel ..................................................................... 10

2.3.5 Strategi Memperhatikan Semua Kemungkinan SecaraSistematik ........ 11

2.3.6 Strategi Tebak dan Periksa (Guess and Check) .................................. 11

2.3.7 Strategi mengubah sudut pandang...................................................... 12

2.3.8 Strategi Menebak dan Menguji ........................................................... 12

2.3.9 Strategi Menggunakan Pola ................................................................ 14

BAB III.............................................................................................................. 18

PENUTUP ......................................................................................................... 18

ii
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 18

3.2Saran ......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

iii
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pemecahan masalah merupakan aktifitas dan kepentingan dalam
pengajaran matematika karena tujuan belajar yang dijumpai dalam pemecahan
masalah dan prosedur pemecahan masalah berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Pemecahan masalah matematika dapat membutuhkan siswa
melatih kemampuan analitis dan dapat membantu dirinya menganalisis
masalah lain yang dihadapi. Pemecahan masalah dapat juga membantu dirinya
menganalisis masalah sehari-hari yang dihadapi. Pemecahan masalah dapat
juga membantu siswa mempelajari fakta-fakta, konsep, prinsip matematika
dengan mengilustrasikan objek matematika dan realisasinya.
Pemecahan masalah merupakan aktivitas yang memberikan tantangan bagi
kebanyakan siswa, dan pemecahan masalah matematika akan dapat
memotivasi minat siswa dalam belajar matematika. Sehingga keaktifan siswa
dalam pemecahan masalah matematika akan membantunya dalam hal
kecepatan, pemahaman, penyusunan, perincian, dan penemuan secara logis,
sebagai bagian penting dalam mempelajari matematika. Pemecahan masalah
akan menjadi suatu hal yang sulit bagi siswa, apabila guru tidak menuntun
siswa secara bertahap atau apabila hanya mengajarkannya secara sekilas
kepada siswa. Apabila guru mengajarkan pemecahan masalah berdasarkan
prosedurnya secara lengkap dengan memanfaatkan pengertian yang dimiliki
siswa maka dalam diri siswa akan tercapai kreativitas dan diperoleh
keterampilan berargumentasi dalam memecahkan masalah-masalah
matematika. Siswa akan lebih baik dalam belajar matematika dan bekerja
secara sistematis jika sering memecahkan masalah matematika.Maka dari itu,
perlunya mengetahui metode dan teknik dalam pemecahan masalah untuk
memudahkan kita dalam mengajarkan pemecahan masalah dalam
pemebelajaran matematika
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian pemecahan masalah matematika?

1
2. Bagaimana contoh masalah dalam matematika?
3. Bagaimana strategi pemecahan masalah (problem solving) ?
1.3 TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian masalah matematika
2. Untuk mengetahui contoh masalah dalam matematika
3. Untuk mengetahui strategi pemecahan masalah (problem solving)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Pemecahan Masalah Matematika


Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat
masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang
melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang
mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.

Dahar (Kusumawati, 2010) mengemukakan bahwa “Pemecahan


masalah merupakan suatu kegiatan manusia yang menggabungkan konsep-
konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya, dan tidak sebagai
suatu keterampilan generik”.Polya (Lambertus, 2011), “Pemecahan masalah
adalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu
tujuan yang tidak segera dapat dicapai”. Pendapat lainnya dikemukakan oleh
Sternberg dan Ben-Zeev (Kadir, 2010), “Pemecahan masalah adalah suatu
proses kognitif yang membuka peluang pemecahan masalah untuk bergerak
dari suatu keadaan yang tidak diketahui bagaimana pemecahannya ke suatu
keadaan tetapi tidak mengetahui bagaimana cara memecahkannya”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, mempunyai kesimpulan tentang
pemecahan masalah yaitu suatu usaha seseorang menemukan solusi dari situasi
yang dihadapi dengan menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan
yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.

Arti pemecahan masalah secara sederhana merupakan proses


penerimaan masalah sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ruseffendi mengungkapkan bahwa “masalah dalam matematika adalah
sesuatu persoalan yang ia sendiri mampu menyelesaikannya tanpa
menggunakan cara atau algoritma yang rutin”. 13Jadi dapat dikatakan
bahwa pemecahan masalah matematika merupakan usaha siswa untuk
menyelesaikan suatu persoalan tanpa menggunakan prosedur rutin
berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang dimiliki siswa.

3
2.2 Contoh-contoh masalah Matematika
Masalah1 :
Seorang bernama Pam sedang terkena campak. Dia memiliki satu bercak
campak di dagunya, satu bercak disetiap kakinya, satu bercak di setiap lengan,
dan satubercak diperutnya. Berapa banyak bercak campak yang dimiliki oleh Pam
?
Masalah 2 :
Keesokan paginya, Pam bangun dengan lebih banyak bercak. Sekarang dia
memiliki dua bercak didagunya, dua bercak disetiap lengan dan kakinya, serta dua
bercak diperutnya. Berapa banyak bercak yang dimiliki oleh Pam sekarang ?

Masalah 3 :
Rosi dan Ratu keduanya sedang diberikan tugas oleh ayahnya untuk
mengumpulkan seluruh kaset yang ada di dalam mobil mereka. Setelah selesai
mengumpulkan seluruh kaset, maka keduanya mensortir dan menghitung semua
kaset yang telah berhasil mereka kumpulkan. Mereka menemukan bahwa apabila
mereka menghitung secara empat-empat maka akan bersisa tiga, apabila mereka
menghitung secara lima-lima maka tidak ada sisa, dan apabila mereka menghitung
secara tiga-tiga maka juga tidak ada sisa. Ayah mereka mengatakan bahwa
seiingatnya ia memiliki kurang dari 18 kaset di mobilnya. Jadi berapa banyak
kaset yang mereka kumpulkan ?

Masalah 4 :
Empat orang sahabat mereka adalah Tom, Stefani, Peter, dan Anie.
Mereka semua suka menonton TV, tetapi mereka semua menyukai program TV
yang berbeda. Menggunakan petunjuk dibawah ini, Tentukan program TV yang
disukai oleh masing-masing orang (asumsikan bahwa setiap orang hanya
menonton satu program TV saja).
 Sahabatnya Tom suka menonton program olahraga
 Stefani suka program komedi, tetapi teman lainnya menyukai
drama

4
 Anie dulu suka menonton drama tetapi sekarang tidak.
 Tom sangat tidak suka menonton drama.

Masalah 5 :

Tom sangat suka membangun menara menggunakan kubus-kubus mainan.


Dia memiliki banyak koleksi kubus-kubus hitam dan putih. Dengan menempatkan
kubus yang berbeda di atas kubus lainnya, maka akan terbentuk suatu menara.
Apabila tinggi menara adalah banyaknya kubus yang digunakan untuk
membangun menara tersebut maka :

 Berapa banyak menara berbeda yang dapat dibuat dengan tingginya


adalah satu ?
 Berapa banyak menara berbeda yang dapat dibuat dengan tingginya
adalah dua ?
 Berapa banyak menara berbeda yang dapat dibuat dengan tingginya
adalah tiga ?
 Berapa banyak menara berbeda dengan ketinggian tertentu yang dapat
dibuat ?

Masalah 6 :

Dalam kejuaran tenis, terdapat 20 orang yang akan bermain satu sama lain.
Berapa banyak pertandingan yang harus dimainkan ?

Apabila penyelenggaraan kejuaran memutuskan bahwa menurut mereka


terlalu banyak pertandingan yang akan dimainkan sehingga akan diterapkan
system gugur, maka berapa banyak pertandingan yang harus dimainkan sekarang?

Masalah 7 :

Beberapa bilangan bulat dijumlahkan bersama-sama sehingga


menghasilkan 2001. Berapa hasil kali terbesar dari semua bilangan bulat tersebut?

5
2.3 Strategi pemecahan masalah (Problem Solving)
Problem Solving merupakan suatu strategi pembelajaran yang
mengaktifkan atau melatih siswa untuk dapat menghadapi masalah dan
memecahkannya.

Strategi atau trik di dalam pemecahan masalah seringkali disebut sebagai


heuristik. Berikut ini adalah strategi dalam pemecahan masalah :

2.3.1 Strategi Polya


Model Pembelajaran Polya adalah suatu model pembelajaran yang
melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah,
yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan dengan suatu
pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk
memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara
menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas
proses berpikir (Pepkin, 2004:1).
Menurut Polya (dalam Shadiq, 2004: 3) dalam menyelesaikan suatu
masalah dalam matematika ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Memahami masalah
Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah membaca soal
dengan seksama sehingga benar-benar dimengerti arti dari semua kata
dalam soal. Buat tanda khusus untuk beberapa istilah yang digunakan
kalimat dalam soal. Tentukan apa yang diketahui dan apa yang tidak
diketahui.
2. Menyusun rencana
Langkah kedua ini merupakan kunci dari empat langkah ini. Dalam
menyusun rencana penyelesaian banyak strategi dan teknik yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah. Beberapa pertanyaan yang
dapat digunakan untuk merancang penyelesaian masalah adalah sebagai
berikut:
a. Adakah gambar, diagram, chart atau tanda bantu lainnya yang dapat
membantu menyusun data dalam soal?

6
b. Apakah terdapat hubungan dari keterangan – keterangan yang dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam menyelesaikan masalah?
c. Adakah rumus yang dapat digunakan?
d. Apakah masalah ini pernah diselesaikan sebelumnya tapi dengan
kalimat yang berbeda?
e. Apakah masalah perhitungan ini dibutuhkan untuk menyusun proses
perhitungan?
f. Dapatkah kamu menyempurnakan masalah yang sama dengan lebih
sederhana dan mempelajari sesuatu dari penyelesaiannya yang
mungkin digunakan dalam masalah ini?
g. Jika pertanyaannya merupakan tipe pertanyaan umum, dapatkah kamu
mencoba soal yang lebih spesifik?
h. Apakah terdapat hubungan masalah yang dapat kamu selesaikan
sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini?
i. Sudahkah kamu menggunakan proses “trial and learn from your
error”?
3. Pelaksanaan rencana
Langkah ini lebih mudah dari pada merencanakan pemecahan
masalah, yang harus dilakukan hanyalah menjalankan strategi yang telah
dibuat dengan ketekunan dan ketelitian untuk mendapatkan penyelesaian.
Perancangan yang mantap membuat pelaksanaan rencana lebih baik.
4. Memeriksa kembali
Kegiatan pada langkah ini adalah menganalisi dan mengevaluasi
apakah strategi yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah
ada strategi lain yang lebih efektif, apakah strategi yang dibuat dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis, atau apakah strategi
dapat dibuat generalisasinya. Ini bertujuan untuk menetapkan keyakinan
dan memantapkan pengalaman untuk mencoba masalah baru yang akan
datang. Langkah keempat ini penting, walaupun sering dilupakan dalam
menyelesaikan masalah. Beberapa pertanyaan yang muncul dalam langkah
ini adalah sebagai berikut:

7
a. Apakah jawabannya sudah tepat?
b. Adakah cara untuk memeriksa jawaban?
c. Periksa jawaban sekali lagi, apakah ditemukan cara lain yang mungkin
dapat digunakan dalam penyelesaian masalah?
Hal senada juga disampaikan oleh Wena (2009: 88) bahwa dalam model
pemecahan masalah, terdiri atas lima tahapan pembelajaran, yaitu:
a. Identifikasi masalah
Dalam tahap ini guru membimbing siswa untuk memahami aspek-
aspek permasalahan, seperti membantu untuk
mengembangkan/menganalisis permasalah, mengajukan pertanyaan,
mengkaji hubungan antar data, memetakan masalah, mengembangkan
hipotesis-hipotesis.
b. Mendefinisikan masalah.
Dalam tahap ini kegiatan guru membantu dan membimbing siswa,
melihat hal/data/variabel yang sudah diketahui dan hal yang belum
diketahui, mencari berbagai informasi, menyaring informasi yang ada dan
akhirnya merumuskan permasalahan.
c. Mencari solusi.
Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membantu membimbing
siswa mencari berbagai alternative pemecahan masalah,
melakukan brainstorming, melihat alternative pemecahan masalah dari
berbagai sudut pandang dan akhirnya memilih satu alternative pemecahan
masalah yang paling tepat.
d. Melaksanakan strategi.
Melakukan langkah-langkah pemecahan masalah dengan
alternative yang telah dipilih. Dalam tahap ini siswa dibimbing secara
tahap demi tahap dalam melakukan pemecahan masalah.
e. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh.
Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membimbing siswa
melihat/mengoreksi kembali cara-cara pemecahan masalah yang telah
dilakukan apakah sudah benar, sudah sempurna, atau sudah lengkap.

8
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah yang berhasil, harus
selalu disertakan upaya-upaya khusus yang dihubungkan dengan jenis-jenis
persoalan tersendiri serta pertimbangan-pertimbangan mengenai isi yang
dimaksud. Mengingat begitu pentingnya siasat atau strategi dalam pemecahan
masalah matematika, maka sangat diperlukan langkah-langkah untuk
mempermudah pemahamannya. Oleh karena itu berikut ini yang akan
dibahas strategi-strategi yang dapat membantu dalam pemecahan
masalah. Adapun strategi-strategi pemecahan masalah diantaranya:

2.3.2 Strategi Act It Out


Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang
tercakup dalam soal yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan
gerakan-gerakan fisik atau menggerakkan benda-benda kongkret. Gerakan
bersifat fisik dapat membantu atau mempermudah siswa dalam
menemukan hubungan antara komponen-komponen yang tercakup dalam
suatu masalah.
Pada saat guru memperkenalkan strategi ini, sebaiknya ditekankan
bahwa penggunaan obyek kognkrit yang dicontohkan sebenarnya dapat
diganti dengan suatu model yang lebih sederhana misalnya gambar. Untuk
memperkenalkan strategi ini, ada banyak masalah dalam kehidupan sehari-
hari yang dapat digunakan sebagai tema atau konteks masalahnya.

2.3.3 Strategi Membuat Gambar atau Diagram


Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan
informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antara
komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat lebih jelas. Pada saat guru
mengajarkan strategi ini, Strategi Membuat Gambar atau atau dibuat
diagramnya adalah bagian-bagian terpenting diperkirakan mampu memperjelas
permasalahan yang dihadapi.
Contoh:
Tempatkan bilangan-bilangan 1,2,3,4,5 di dalam lingkaran dengan
ketentuan sebagai berikut:

9
(a) Selisih dua bilangan dalam tiap dua lingkaran yang dihubungkan
dengan satu garis ≥ 2 (b) Tiap bilangan hanya di gunakan satu kali

2.3.4 Strategi Membuat Tabel


Penggunaan tabel merupakan langkah yang sangat efisien untuk
melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah besar data sehingga apabila
muncul sebuah pertanyaan baru berkenaan dengan data tersebut, maka
siswa akan dengan mudah menggunakan data tersebut, sehingga jawaban
pertanyaan tadi dapat diselesaikan dengan baik.
Contoh:
Halim memiliki anyaman kawat sepanjang 24 meter. Kemudian anyaman
kawat itu dipotong-potong menjadi 24 bagian yang masing-masing
panjangnya 1 meter. Kedua puluh empat anyaman kawat tersebut
akan dia pakai untuk memagari sebuah kebun berbentuk persegi panjang.
Halim menginginkan daerah terluas yang dapat dipagari oleh kedua puluh
empat anyaman kawat tadi. Bagaimana seharusnya mengatur pagar itu?

Langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut:


Pahami Pertanyaan
Berapakah luas terbesar dari persegi panjang yang dapat dibuat anyaman kawat
sepanjang 24 meter?
Tiap sisi harus merupakan bilangan bulat dalam meter karena pagar itu akan
dibuat dari potongan-potongan anyaman kawat yang masing-masing
panjangnya 1 meter. Keliling taman itu mestilah 24 meter.

Rencanakan Strategi dan Selesaikan


Gunakan sebuah tabel untuk membuat daftar yang teratur baik seperti
tabel dibawah ini:

Lebar (m) Panjang (m) Keliling (m) Luas (m2)


1 11 1+11+1+11=24 1 x 11 = 11

10
2 10 2+10+2+10=24 2 x 10 = 20
3 9 3+9+3+9=24 3 x 9 = 27
4 8 4+8+4+8=24 4 x 8 = 32
5 7 5+7+5+7=24 5 x 7 = 35
6 6 6+6+6+6=24 6 x 6 = 36
7 5 7+5+7+5=24 7 x 5 = 35

Jawaban yang Diharapkan


Taman berbentuk persegi panjang yang berukuran panjang 6 meter
memiliki luas terbesar dengan keliling 24 meter.

Periksa Kembali
Luas terbesar dari taman berbentuk persegi panjang milik Halim yang dapat
dipagari dengan anyaman kawat yang sepanjang 24 meter adalah 36m,
yaitu taman berebentuk persegi panjang yang panjangnya 6 meter dan
lebarnya 6 meter.

2.3.5Strategi Memperhatikan Semua Kemungkinan SecaraSistematik


Strategi ini digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan
menggambar tabel. Dalam menggunakan strategi ini, yang perlu
diperhatikan adalah semua kemungkinan yang diperoleh dengan cara yang
sistematik. Yang dimaksud sistematik disini misalnya dengan
mengorganisasikan data berdasarkan kategori tertentu. Namun demikian,
untuk masalah -masalah tertentu, mungkin kita harus memperhatikan
semua kemungkinan yang bisa terjadi.

2.3.6 Strategi Tebak dan Periksa (Guess and Check)


Strategi menebak yang dimaksud disini adalah menebak berdasarkan
pada alasan tertentu serta kehati-hatian. Selain itu, untuk dapat melakukan
tebakan dengan baik seorang guru perlu memiliki pengalaman cukup yang
berkaitan dengan permasalahan yangdihadapi.

11
2.3.7 Strategi mengubah sudut pandang
Strategi ini seringkali digunakan setelah kita gagal untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan strategi lain. Waktu kita
mencoba menyelesaikan masalah, sebenarnya kita mulai dengan suatu
sudut pandang tertentu atau mencoba menggunakan asumsi-asumsi tertentu.
Setelah kita mencoba menggunakan suatu strategi dan ternyata gagal,
kecenderungannya adalah kembali memperhatikan soal dengan menggunakan
sudut pandang yang sama. Jika setelah menggunakan startegi lain ternyata
masih tetap menemui kegagalan, cobalah untuk mengubah sudut pandang
dengan memperbaiki asumsi atau memeriksa logika berpikir yang
digunakan sebelumnya.

2.3.8 Strategi Menebak dan Menguji


Strategi ini hampir selalu tepat untuk masalah yang melibatkan proses
coba dan gagal (trial and error) dan masalah yang melibatkan alasan dalam
penentuan jawabannya. Strategi ini membantu siswa untuk menyadari
kenyataan bahwa tebakan yang bagus dalam matematika mendapat tempat dan
tidak harus dihindari. Siswa akan belajar bahwa dalam beberapa masalah,
tebakan yang bagus adalah cara untuk memulai membuat rencana pemecahan
masalah karena tidak ada cara yang lain. Siswa akan menemukan bahwa
strategi menebak dan mengecek berbeda dari perkiraan dalam memecahkan
masalah. Perkiraan membantu untuk menilai solusi yang ditemukan dengan
menggunakan strategi perkiraan.
Strategi menerka lalu menguji kembali merupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan soal matematika. Dalam strategi ini tidak
terlepas dengan kemampuan kita untuk memperkirakan tebakan kita supaya
sesuai dengan persyaratan dalam soal. Akan tetapi, perlu dibedakan antara asal
menerka dengan menerka dengan pertimbangan. Jika hanya sekedar menerka
maka akan membutuhkan banyak sekali pengetesan sehingga tidak efektif.
Oleh sebab itu strategi ini kita gunakan dengan mempertimbangkan

12
intelegensi dalam menerka sehingga lebih efektif dan tidak berkali – kali
melakukan pengetesan. Hubungannya dengan soal yang memiliki tipe mencari
nilai x dari suatu persamaan, strategi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan
soal tersebut. Langkah awal yang dilakukan yakni dengan melihat konstanta
yang ada di suatu persamaan. Setelah itu kita menerka bilangan berapa yang
menjadi faktor dari konstanta tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa rumus
umum dari persamaan kuadrat yaitu 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0. Dengan a,b,c
merupakan koefisien dan x adalah variabel dari persamaan tersebut. Jika kita
faktorkan maka akan didapat bentuk (ax + c₁ ) ( x + c₁ ). Dari pemfaktoran
tersebut dapat dilihat bahwa nilai c didapat dari hasil perkalian dari 2 bilangan
yang merupakan salah satu dari faktor c. Misal sebagai contoh kita memiliki
persamaan 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 = 0. Jika persamaan tersebut difaktorkan maka akan
didapatkan hasil (x + 3) (x – 1). Dari pemfaktoran tersebut jika bilangan 3 kita
kalikan dengan 1 akan dihasilkan bilangan 3 yang sesuai dengan konstanta
yang ada pada persamaan awal, selain itu dari perkalian tersebut akan
didapatkan hasil bahwa koefisien dari a dan b sesuai dengan persamaan yang
dimiliki sebelumnya. Alasan pemilihan bilangan 1 dan 3 karena bilangan
tersebut merupakan faktor dari 3. Oleh karena pertimbangan tersebut penulis
memilih menerka konstanta dan faktor dari konstanta tersebut sebagai acuan
untuk menerka nilai x. Karena jika misal kita memilih bilangan yang bukan
1
merupakan faktor dari 3 yakni (x – 6) dan ( x + 2). Memang benar jika kedua

bilangan tersebut dikalikan akan menghasilkan bilangan 3, namun masalah


lain yang muncul adalah jika dilakukan perkalian maka hasil kali dari kali dari
pemfaktoran tersebut tidak menghasilkan koefisien b yang sama dengan
persamaan yang dimiliki sebelumnya. Hal tersebut juga berlaku pada
persamaan berderajat tinggi, namun sebelumnya dapat dilakukan
penyederhanaan bentuk menjadi persamaan kuadrat untuk menerapkan konsep
tersebut. Langkah berikutnya yang dilakukan yakni dengan mengetes bilangan
yang kita tebak menjadi salah satu faktor konstanta tersebut , jika jawabannya
benar maka faktor tersebut merupakan salah satu nilai x yang memenuhi.

13
2.3.9 Strategi Menggunakan Pola
Strategi pemecahan masalah dengan cara membuat pola merupakan salah
satu dari strategi pemecahan masalah matematika yang efektif guna
menjawab permasalahan serta dan proses pemecahan masalah matematika.
Pada umumnya, langkah pemecahan masalah matematika diawali dengan
memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah, melaksanakan
penyelesaian masalah, dan meninjau kembali jawaban pemecahan masalah.
Dari keempat langkah pemecahan masalah tersebut, untuk menerapkan
strategi ini kita harus lebih dahulu benar-benar memahami masalahnya.
Kemudian menuliskan apa yang diketahui dan apa yang harus dicari dari
masalah tersebut. Selanjutnya kita harus membuat pola jawaban dari masalah
tersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan atau belum. Jika satu
pola dapat diketahui dari sekumpulan data atau dengan melakukan manipulasi
data, maka kita dapat menggunakan pola tersebut untukmenyelesaikan
masalah yang harus dipecahkan. Perhatikan contoh berikut:
1. Bermain Persegi.

Ditunjukkan beberapa persegi yang disusun mulai 1 persegi, 4


persegi, 9 persegi, 16 persegi, dan 25 persegi. Persegi tersebut diberikan
dua warna.putih dan hitam seperti tampak pada gambar berikut:

H H H H H H H H H

P P P H P P P P H

P P P H P P P P H
H H H
P P P H P P P P H
H H P P H
P P P P H
P H P P H

1 2 3 4 5
n

14
Berapa banyak persegi warna putih dan persegi warna hitam jika diberikan
n persegi?

Penyelesaian masalah ini dilakukan dengan membuat pola dari data yang ada.
Selanjutnya dipilah persegi warna putih dan persegi warna hitam. Seperti dalam
daftar pola berikut:

No Banyaknyaseluruh pe Banyaknyapersegi p Banyaknya persegih


. rsegi utih itam
1 1 1 0
2 4 1 3
3 9 4 5
4 16 9 7
5 25 16 9
… … … …
50 2500 2401 99
… … … …
n n² (n - 1 )² 2n-1

Dari pola yang terlihat dapat ditunjukkan hasil yang diinginkan,


yaitu untuk urutan persegi ke 50, diperoleh banyaknya persegi yang
terbentuk sebanyak 2500 persegi, banyaknya persegi warna putih sebanyak
2401 persegi, dan banyaknya persegi warna hitam sebanyak 99
persegi.Dengan demikian untuk urutan persegi ke-n, dapat disimpulkan
bahwa banyaknya persegi yang terbentuk sama dengan n² persegi,
banyaknya persegi warna putih sebanyak (n-1)² persegi,dan banyaknya
persegi warna hitam sebanyak 2 n – 1 persegi.

2. Hubungan Bundaran/titik dan Sisi Bangun Datar


Dari sebuah segienam yang memiliki 138 bundaran/titik. Berapa
banyak bundaran/titik yang terletak pada setiap sisi.

15
Guna memecahkan masalah ini, kita harus memahami masalahnya
dengan melihat pola yang terbentuk dengan memperhatikan gambar
berikut:

Gb.1 Gb.2
Gb.3

Dari tampilan gambar di atas dapat ditunjukkan pola seperti pada daftar
sebagai berikut:

No. Banyaknya bundaran tiap si Banyaknya bundaran keseluruha


Gb si n
.
1 2 (2– 1) x 6 = 6
2 3 (3–1) x 6 = 12
3 4 (4–1) x 6 = 18
… … …
N N (n– 1) x 6
… 24 (n– 1) x 6 = 138

Berdasarkan pola tersebut dapat disimpulkan bahwa banyaknya bundaran


dalam setiap sisi pada segi enam yang memiliki keseluruhan bundaran
sebanyak 138 bundaran adalah: (n– 1 )x 6 = 138. Sehingga 6n– 6 = 138 ; 6
n = 138 + 6; 6 n = 144: maka n = 24. Jadi banyaknya bundaran pada setiap
sisi sebanyak 24 bundaran.

16
3. Bermain Angka
Berapakah jumlah 100 bilangan gasal yang pertama?
Untuk menyelesaikan masalah di atas, kita dapat melihat pola yang
terbentuk dari penjumlahan suku demi suku dari penjumlahan tersebut,
sebagai berikut:

1 =1 = 1²

1+3 =4 = 2²

1+3+5 =9 = 3²

1+3+5+7 = 16 = 4²

1+3+5+7+9 = 25 = 5²

1 + 3 + 5 + 7 + 9 + … + 2n-1 = n²

1 + 3 + 5 + 7 + 9 + … + 199 = 100 = 10000

Dari pola di atas dapat diperoleh jawaban bahwa jumlah 100 bilangan
gasal yang pertama sama dengan 100² atau = 10000.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”. Masalah yang dihadapi
siswa SD, yaitu kesulitan dalam penulisan nilai tempat. Dalam hal ini terdapat
berbagai strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam menyelesaikan masalah
matematika seperti yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Dengan adanya
pemecahan masalah matematika ini, siswa akan terbiasa dalam menyelesaikan
masalah baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya.

3.2 Saran
Sebaga icalon guru atau tenaga pendidik, hendaknya dapat menerapkan strategi
atau pun metode-metode yang inovatif dan kreatif dalam mengajarkan cara
menyelesaikan masalah matematika tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://kalamatika.matematika-uhamka.com/index.php/kmk/article/view/3/7

https://www.academia.edu/36461060/makalah_STRATEGI_PEMECAHAN_MA
SALAH_MATEMATIKA_Menggunakan_Pola_dan_Menggunakan_Model_

https://www.academia.edu/22623818/Pemecahan_Masalah_Matematika_Teori_da
n_Contoh_Praktik_-_ISBN_978-602-73458-2-9

19

You might also like