Professional Documents
Culture Documents
Makalah MTK - Pemecahan Masalah Matematika - Kel 2
Makalah MTK - Pemecahan Masalah Matematika - Kel 2
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
”PemecahanMasalahMatematikaSekolahDasar” ini dengan penuh kemudahan,
tanpa pertolongan-Nya makalah ini tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PEDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
BAB III.............................................................................................................. 18
PENUTUP ......................................................................................................... 18
ii
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 18
3.2Saran ......................................................................................................... 18
iii
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pemecahan masalah merupakan aktifitas dan kepentingan dalam
pengajaran matematika karena tujuan belajar yang dijumpai dalam pemecahan
masalah dan prosedur pemecahan masalah berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Pemecahan masalah matematika dapat membutuhkan siswa
melatih kemampuan analitis dan dapat membantu dirinya menganalisis
masalah lain yang dihadapi. Pemecahan masalah dapat juga membantu dirinya
menganalisis masalah sehari-hari yang dihadapi. Pemecahan masalah dapat
juga membantu siswa mempelajari fakta-fakta, konsep, prinsip matematika
dengan mengilustrasikan objek matematika dan realisasinya.
Pemecahan masalah merupakan aktivitas yang memberikan tantangan bagi
kebanyakan siswa, dan pemecahan masalah matematika akan dapat
memotivasi minat siswa dalam belajar matematika. Sehingga keaktifan siswa
dalam pemecahan masalah matematika akan membantunya dalam hal
kecepatan, pemahaman, penyusunan, perincian, dan penemuan secara logis,
sebagai bagian penting dalam mempelajari matematika. Pemecahan masalah
akan menjadi suatu hal yang sulit bagi siswa, apabila guru tidak menuntun
siswa secara bertahap atau apabila hanya mengajarkannya secara sekilas
kepada siswa. Apabila guru mengajarkan pemecahan masalah berdasarkan
prosedurnya secara lengkap dengan memanfaatkan pengertian yang dimiliki
siswa maka dalam diri siswa akan tercapai kreativitas dan diperoleh
keterampilan berargumentasi dalam memecahkan masalah-masalah
matematika. Siswa akan lebih baik dalam belajar matematika dan bekerja
secara sistematis jika sering memecahkan masalah matematika.Maka dari itu,
perlunya mengetahui metode dan teknik dalam pemecahan masalah untuk
memudahkan kita dalam mengajarkan pemecahan masalah dalam
pemebelajaran matematika
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian pemecahan masalah matematika?
1
2. Bagaimana contoh masalah dalam matematika?
3. Bagaimana strategi pemecahan masalah (problem solving) ?
1.3 TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian masalah matematika
2. Untuk mengetahui contoh masalah dalam matematika
3. Untuk mengetahui strategi pemecahan masalah (problem solving)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Contoh-contoh masalah Matematika
Masalah1 :
Seorang bernama Pam sedang terkena campak. Dia memiliki satu bercak
campak di dagunya, satu bercak disetiap kakinya, satu bercak di setiap lengan,
dan satubercak diperutnya. Berapa banyak bercak campak yang dimiliki oleh Pam
?
Masalah 2 :
Keesokan paginya, Pam bangun dengan lebih banyak bercak. Sekarang dia
memiliki dua bercak didagunya, dua bercak disetiap lengan dan kakinya, serta dua
bercak diperutnya. Berapa banyak bercak yang dimiliki oleh Pam sekarang ?
Masalah 3 :
Rosi dan Ratu keduanya sedang diberikan tugas oleh ayahnya untuk
mengumpulkan seluruh kaset yang ada di dalam mobil mereka. Setelah selesai
mengumpulkan seluruh kaset, maka keduanya mensortir dan menghitung semua
kaset yang telah berhasil mereka kumpulkan. Mereka menemukan bahwa apabila
mereka menghitung secara empat-empat maka akan bersisa tiga, apabila mereka
menghitung secara lima-lima maka tidak ada sisa, dan apabila mereka menghitung
secara tiga-tiga maka juga tidak ada sisa. Ayah mereka mengatakan bahwa
seiingatnya ia memiliki kurang dari 18 kaset di mobilnya. Jadi berapa banyak
kaset yang mereka kumpulkan ?
Masalah 4 :
Empat orang sahabat mereka adalah Tom, Stefani, Peter, dan Anie.
Mereka semua suka menonton TV, tetapi mereka semua menyukai program TV
yang berbeda. Menggunakan petunjuk dibawah ini, Tentukan program TV yang
disukai oleh masing-masing orang (asumsikan bahwa setiap orang hanya
menonton satu program TV saja).
Sahabatnya Tom suka menonton program olahraga
Stefani suka program komedi, tetapi teman lainnya menyukai
drama
4
Anie dulu suka menonton drama tetapi sekarang tidak.
Tom sangat tidak suka menonton drama.
Masalah 5 :
Masalah 6 :
Dalam kejuaran tenis, terdapat 20 orang yang akan bermain satu sama lain.
Berapa banyak pertandingan yang harus dimainkan ?
Masalah 7 :
5
2.3 Strategi pemecahan masalah (Problem Solving)
Problem Solving merupakan suatu strategi pembelajaran yang
mengaktifkan atau melatih siswa untuk dapat menghadapi masalah dan
memecahkannya.
6
b. Apakah terdapat hubungan dari keterangan – keterangan yang dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam menyelesaikan masalah?
c. Adakah rumus yang dapat digunakan?
d. Apakah masalah ini pernah diselesaikan sebelumnya tapi dengan
kalimat yang berbeda?
e. Apakah masalah perhitungan ini dibutuhkan untuk menyusun proses
perhitungan?
f. Dapatkah kamu menyempurnakan masalah yang sama dengan lebih
sederhana dan mempelajari sesuatu dari penyelesaiannya yang
mungkin digunakan dalam masalah ini?
g. Jika pertanyaannya merupakan tipe pertanyaan umum, dapatkah kamu
mencoba soal yang lebih spesifik?
h. Apakah terdapat hubungan masalah yang dapat kamu selesaikan
sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini?
i. Sudahkah kamu menggunakan proses “trial and learn from your
error”?
3. Pelaksanaan rencana
Langkah ini lebih mudah dari pada merencanakan pemecahan
masalah, yang harus dilakukan hanyalah menjalankan strategi yang telah
dibuat dengan ketekunan dan ketelitian untuk mendapatkan penyelesaian.
Perancangan yang mantap membuat pelaksanaan rencana lebih baik.
4. Memeriksa kembali
Kegiatan pada langkah ini adalah menganalisi dan mengevaluasi
apakah strategi yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah
ada strategi lain yang lebih efektif, apakah strategi yang dibuat dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis, atau apakah strategi
dapat dibuat generalisasinya. Ini bertujuan untuk menetapkan keyakinan
dan memantapkan pengalaman untuk mencoba masalah baru yang akan
datang. Langkah keempat ini penting, walaupun sering dilupakan dalam
menyelesaikan masalah. Beberapa pertanyaan yang muncul dalam langkah
ini adalah sebagai berikut:
7
a. Apakah jawabannya sudah tepat?
b. Adakah cara untuk memeriksa jawaban?
c. Periksa jawaban sekali lagi, apakah ditemukan cara lain yang mungkin
dapat digunakan dalam penyelesaian masalah?
Hal senada juga disampaikan oleh Wena (2009: 88) bahwa dalam model
pemecahan masalah, terdiri atas lima tahapan pembelajaran, yaitu:
a. Identifikasi masalah
Dalam tahap ini guru membimbing siswa untuk memahami aspek-
aspek permasalahan, seperti membantu untuk
mengembangkan/menganalisis permasalah, mengajukan pertanyaan,
mengkaji hubungan antar data, memetakan masalah, mengembangkan
hipotesis-hipotesis.
b. Mendefinisikan masalah.
Dalam tahap ini kegiatan guru membantu dan membimbing siswa,
melihat hal/data/variabel yang sudah diketahui dan hal yang belum
diketahui, mencari berbagai informasi, menyaring informasi yang ada dan
akhirnya merumuskan permasalahan.
c. Mencari solusi.
Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membantu membimbing
siswa mencari berbagai alternative pemecahan masalah,
melakukan brainstorming, melihat alternative pemecahan masalah dari
berbagai sudut pandang dan akhirnya memilih satu alternative pemecahan
masalah yang paling tepat.
d. Melaksanakan strategi.
Melakukan langkah-langkah pemecahan masalah dengan
alternative yang telah dipilih. Dalam tahap ini siswa dibimbing secara
tahap demi tahap dalam melakukan pemecahan masalah.
e. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh.
Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membimbing siswa
melihat/mengoreksi kembali cara-cara pemecahan masalah yang telah
dilakukan apakah sudah benar, sudah sempurna, atau sudah lengkap.
8
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah yang berhasil, harus
selalu disertakan upaya-upaya khusus yang dihubungkan dengan jenis-jenis
persoalan tersendiri serta pertimbangan-pertimbangan mengenai isi yang
dimaksud. Mengingat begitu pentingnya siasat atau strategi dalam pemecahan
masalah matematika, maka sangat diperlukan langkah-langkah untuk
mempermudah pemahamannya. Oleh karena itu berikut ini yang akan
dibahas strategi-strategi yang dapat membantu dalam pemecahan
masalah. Adapun strategi-strategi pemecahan masalah diantaranya:
9
(a) Selisih dua bilangan dalam tiap dua lingkaran yang dihubungkan
dengan satu garis ≥ 2 (b) Tiap bilangan hanya di gunakan satu kali
10
2 10 2+10+2+10=24 2 x 10 = 20
3 9 3+9+3+9=24 3 x 9 = 27
4 8 4+8+4+8=24 4 x 8 = 32
5 7 5+7+5+7=24 5 x 7 = 35
6 6 6+6+6+6=24 6 x 6 = 36
7 5 7+5+7+5=24 7 x 5 = 35
Periksa Kembali
Luas terbesar dari taman berbentuk persegi panjang milik Halim yang dapat
dipagari dengan anyaman kawat yang sepanjang 24 meter adalah 36m,
yaitu taman berebentuk persegi panjang yang panjangnya 6 meter dan
lebarnya 6 meter.
11
2.3.7 Strategi mengubah sudut pandang
Strategi ini seringkali digunakan setelah kita gagal untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan strategi lain. Waktu kita
mencoba menyelesaikan masalah, sebenarnya kita mulai dengan suatu
sudut pandang tertentu atau mencoba menggunakan asumsi-asumsi tertentu.
Setelah kita mencoba menggunakan suatu strategi dan ternyata gagal,
kecenderungannya adalah kembali memperhatikan soal dengan menggunakan
sudut pandang yang sama. Jika setelah menggunakan startegi lain ternyata
masih tetap menemui kegagalan, cobalah untuk mengubah sudut pandang
dengan memperbaiki asumsi atau memeriksa logika berpikir yang
digunakan sebelumnya.
12
intelegensi dalam menerka sehingga lebih efektif dan tidak berkali – kali
melakukan pengetesan. Hubungannya dengan soal yang memiliki tipe mencari
nilai x dari suatu persamaan, strategi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan
soal tersebut. Langkah awal yang dilakukan yakni dengan melihat konstanta
yang ada di suatu persamaan. Setelah itu kita menerka bilangan berapa yang
menjadi faktor dari konstanta tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa rumus
umum dari persamaan kuadrat yaitu 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0. Dengan a,b,c
merupakan koefisien dan x adalah variabel dari persamaan tersebut. Jika kita
faktorkan maka akan didapat bentuk (ax + c₁ ) ( x + c₁ ). Dari pemfaktoran
tersebut dapat dilihat bahwa nilai c didapat dari hasil perkalian dari 2 bilangan
yang merupakan salah satu dari faktor c. Misal sebagai contoh kita memiliki
persamaan 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 = 0. Jika persamaan tersebut difaktorkan maka akan
didapatkan hasil (x + 3) (x – 1). Dari pemfaktoran tersebut jika bilangan 3 kita
kalikan dengan 1 akan dihasilkan bilangan 3 yang sesuai dengan konstanta
yang ada pada persamaan awal, selain itu dari perkalian tersebut akan
didapatkan hasil bahwa koefisien dari a dan b sesuai dengan persamaan yang
dimiliki sebelumnya. Alasan pemilihan bilangan 1 dan 3 karena bilangan
tersebut merupakan faktor dari 3. Oleh karena pertimbangan tersebut penulis
memilih menerka konstanta dan faktor dari konstanta tersebut sebagai acuan
untuk menerka nilai x. Karena jika misal kita memilih bilangan yang bukan
1
merupakan faktor dari 3 yakni (x – 6) dan ( x + 2). Memang benar jika kedua
13
2.3.9 Strategi Menggunakan Pola
Strategi pemecahan masalah dengan cara membuat pola merupakan salah
satu dari strategi pemecahan masalah matematika yang efektif guna
menjawab permasalahan serta dan proses pemecahan masalah matematika.
Pada umumnya, langkah pemecahan masalah matematika diawali dengan
memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah, melaksanakan
penyelesaian masalah, dan meninjau kembali jawaban pemecahan masalah.
Dari keempat langkah pemecahan masalah tersebut, untuk menerapkan
strategi ini kita harus lebih dahulu benar-benar memahami masalahnya.
Kemudian menuliskan apa yang diketahui dan apa yang harus dicari dari
masalah tersebut. Selanjutnya kita harus membuat pola jawaban dari masalah
tersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan atau belum. Jika satu
pola dapat diketahui dari sekumpulan data atau dengan melakukan manipulasi
data, maka kita dapat menggunakan pola tersebut untukmenyelesaikan
masalah yang harus dipecahkan. Perhatikan contoh berikut:
1. Bermain Persegi.
H H H H H H H H H
P P P H P P P P H
P P P H P P P P H
H H H
P P P H P P P P H
H H P P H
P P P P H
P H P P H
1 2 3 4 5
n
14
Berapa banyak persegi warna putih dan persegi warna hitam jika diberikan
n persegi?
Penyelesaian masalah ini dilakukan dengan membuat pola dari data yang ada.
Selanjutnya dipilah persegi warna putih dan persegi warna hitam. Seperti dalam
daftar pola berikut:
15
Guna memecahkan masalah ini, kita harus memahami masalahnya
dengan melihat pola yang terbentuk dengan memperhatikan gambar
berikut:
Gb.1 Gb.2
Gb.3
Dari tampilan gambar di atas dapat ditunjukkan pola seperti pada daftar
sebagai berikut:
16
3. Bermain Angka
Berapakah jumlah 100 bilangan gasal yang pertama?
Untuk menyelesaikan masalah di atas, kita dapat melihat pola yang
terbentuk dari penjumlahan suku demi suku dari penjumlahan tersebut,
sebagai berikut:
1 =1 = 1²
1+3 =4 = 2²
1+3+5 =9 = 3²
1+3+5+7 = 16 = 4²
1+3+5+7+9 = 25 = 5²
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + … + 2n-1 = n²
Dari pola di atas dapat diperoleh jawaban bahwa jumlah 100 bilangan
gasal yang pertama sama dengan 100² atau = 10000.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”. Masalah yang dihadapi
siswa SD, yaitu kesulitan dalam penulisan nilai tempat. Dalam hal ini terdapat
berbagai strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam menyelesaikan masalah
matematika seperti yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Dengan adanya
pemecahan masalah matematika ini, siswa akan terbiasa dalam menyelesaikan
masalah baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya.
3.2 Saran
Sebaga icalon guru atau tenaga pendidik, hendaknya dapat menerapkan strategi
atau pun metode-metode yang inovatif dan kreatif dalam mengajarkan cara
menyelesaikan masalah matematika tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://kalamatika.matematika-uhamka.com/index.php/kmk/article/view/3/7
https://www.academia.edu/36461060/makalah_STRATEGI_PEMECAHAN_MA
SALAH_MATEMATIKA_Menggunakan_Pola_dan_Menggunakan_Model_
https://www.academia.edu/22623818/Pemecahan_Masalah_Matematika_Teori_da
n_Contoh_Praktik_-_ISBN_978-602-73458-2-9
19