You are on page 1of 5

STUDI LITERATUR : PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI

INDONESIA
Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Genap Metode Penelitian

Nama : Hasbi Naufal Hakim


NIM : 1218010075
Kelas : 2B

ABSTRAK
Pelayanan publik merupakan unsur penting dari organisasi pemerintahan. Pelayanan publik yang
diberikan seharusnya memperhatikan  kualitas  pelayanannya terhadap masyarakat. Yang terjadi
di lapangan masalah pelayanan sudah lama menjadi topik yang diperbincangkan. Pelayanan yang
tidak efisien, lambat dan berbelit-belit merupakan bukti kualitas dari pelayanan yang belum baik.
Dengan banyaknya masalah merupakan hal tidak baik dan tidak bisa berlama-lama dalam hal itu.
Masih ditemui kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering merugikan masyarakat yang
menerima layanan.
Kata Kunci : pelayanan publik, pemerintah, kualitas, masalah

ABSTRAK
Public service is an important element of government organization. Public services provided
should pay attention to the quality of their services to the community. What happens in the field
of service issues has long been a topic of discussion. Inefficient, slow and convoluted service is
evidence of poor service quality. With so many problems is not a good thing and can not linger
on it. There are still weaknesses, the impact of which is often detrimental to the people who
receive services.
Keywords : Public service, government, quality, problem

A. PENDAHULUAN

Di negara Indonesia pelayanan publik merupakan patokan kualitas pemerintah dalam


menjalankan tugasnya. Baik dan buruknya kebijakan pelayanan publik berpengaruh
terhadap pandangan masyarakat terhadap pemerintah yang saat itu menjabat. Seberapa
baik pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, apakah sesuai dengan keinginan
masyarakat, kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pelayanan publik di Indonesia berpengaruh besar dalam kehidupan, kehidupan
ekonomi, sosial, politik, budaya dan lain-lain. Namun pada prakteknya masih banyak
terdapat masalah dari pelayanan publik. Karena berpengaruh besar maka kualitas
pelayanan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya kehidupan bernegara. Masalah
yang terjadi dalam proses hubungan atau pelayanan antara birokrasi pemerintah dan
masyarakat, Berdasarkan beberapa referensi atau kritik di atas, Menjelaskan bahwa
keberadaan birokrasi menjadi penyebab tercela Kurangnya kualitas dalam layanan.
realitas eksperimental. Hal ini menunjukkan adanya birokrasi pemerintah. Belum
menyadari pekerjaannya sebagai pegawai negeri, tapi dia ingin dilayani oleh masyarakat.
Penggunaan teknologi menggerakan pelayanan publik mencoba ikut
menggunakannya. Hal itu tentu dapat dirasakan dengan adanya kegiatan yang men-
ciptakan suatu inovasi dan kreatifitas dalam bekerja. Salah satu yang ada pada pelayanan
publik adalah e-government. Hadirnya e-government menimbulkan suatu pertanyaan
permasalahan mengenai suatu efektifitas penggunaan teknologi tersebut.

B. LANDASAN TEORI

Berikut merupakan beberapa pengertian tentang pelayanan publik dari beberapa ahli yang
telah peneliti baca dari berbagai literatur.
Menurut Kolter dalam (Taufiq Hidayat, 2015), Pelayanan merupakan terjemahan dari
kata service, yang sering juga diterjemahkan menjadi jasa. “jasa adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.

Dalam (Bilgah, 2018) Pelayanan publik merupakan tanggung jawab


pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu pusat, daerah,
maupun lingkungan Badan Usaha Milik Negara atas suatu barang, jasa, atau
pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait
dengan kepentingan publik.

Dari pengertian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan
kebutuhan masyarakat pada penyelenggara Negara. Negara didirikan oleh publik atau
masyarakat dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
C. METODELOGI

Jenis penilitian ini adalah studi literatur, kegiatan dimana peniliti melakukan
pengumpulan data dengan metode pengumpulan daftar Pustaka. Sehingga peneliti dapat
mengambil sebuat kesimpulan dari berbagai literatur yang terkait dengan topik penelitian.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Masalah Pelayanan Publik


Pelayanan publik di Indonesia menuai berbagai pendapat dari beberapa sumber yang
peneliti baca.

1. Hasil riset Ombudsman akhir tahun 2017 menunjukkan fakta bahwa


sebagian besar instansi pelayanan publik di Indonesia memiliki rapor merah,
baik di tingkat nasional maupun daerah. Pada diskusi pertengahan tahun 2019
lalu, Ahmad Alam Saragih, anggota Ombudsman, menyampaikan bahwa
tingkat kualitas pelayanan publik semakin rendah, mekanisme penerimaan
keluhan masyarakat juga belum dibuat secara sistematis. Ketika pelayanan
publik masih buruk maka jelas menunjukkan negara gagal untuk hadir bagi
rakyatnya. Sementara itu bisa kita lihat negara-negara lain yang sudah mampu
meratakan pelayanan pendidikan sehingga tidak ada ketimpangan antar
sekolah seperti di Finlandia, pelayanan pendidikan tinggi bebas biaya seperti
di Slovakia, atau pun pelayanan publik berbasis teknologi informasi seperti di
Estonia. (Potret Buram Pelayanan Publik di Indonesia, 2020).
2. Dilihat dari sisi pola penyelenggaraannya, pelayanan publik di Indonesia masih
memiliki berbagai kelemahan antara lain: (1) kurang responsive, (2) kurang
informatif, (3) kurang accessible, (4) kurang koordinasi, (5)birokratis, (6)
kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat, dan (7)inefisiensi.
Dilihat dari sisi sumber daya manusianya kelemahan utamanya adalah berkaitan
dengan profesionalisme, kompetensi,empati dan etika. (Masalah Pelayanan Publik
Di Indonesia, 2011)
3. Sebagaimana studi Agus Dwiyanto, menemukan bahwa selama ini orientasi
pelayanan dari sebagian besar aparatur birokrasi pemerintah masih cenderung
diarahkan untuk kepentingan birokrasi atau pejabat birokrasi, dan bukannya pada
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (Inovasi Pelayanan Publik).

Peningkatan Pelayanan Publik


Peningkatan dan tuntutan/respon masyarakat akan pelayanan publik
(public service) yang efektif, efisien serta memuaskan dari pegawai pemerintah
sebagai pelayan publik semakin populer. Hal ini terkait dengan kebutuhan,
keinginan, dan harapan masyarakat yang terus bertambah dan perkembangan IT
yang kian mutakhir. Masyarakat sebagai pengguna layanan tidak menginginkan
lagi adanya pelayanan yang berbelit-belit, lama dan beresiko akibat rantai
birokrasi yang panjang. Masyarakat berharap adanya penyegaran pelayanan,
sekaligus mampu memahami kebutuhan dan keinginan yang terpenuhi dalam
waktu yang relatif singkat. Berbagai gerakan reformasi publik yang dialami negara-
negara maju pada awal tahun 1990-an banyak diilhami oleh tekanan masyarakat
akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintah. Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik ini, beberapa
kegiatan sudah dilakukan oleh pemerintah misalnya dapat dilihat pada kegiatan
perencanaan partisipatif seperti musyawarah pembangunan (Musrenbang) baik pada
tingkat kecamatan, kabupaten, maupun provinsi dan nasional. Meskipun demikian
kegiatan tersebut tidak dapat diselenggarakan sewaktu-waktu, sehingga kepentingan
masyarakat dalam bentuk kebutuhan tidak dapat ditangkap dengan cepat oleh
pemerintah. pemerintah harus melakukan inovasi untuk mencari cara baru
bagi pemecahan masalah-masalah lama, mempergunakan sumber daya secara
lebih efisien dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru serta memperbaiki strategi dan
taktik. Inovasi disini tidak hanya sebuah slogan, tidak saja hanya sebuah
program yang ramai gaungnya akan tetapi mati kemudian, serta tidak saja dengan
teknologi informasi yang mengharuskan biaya besar akan tetapi tidak dapat
dioperasikan oleh petugasnya. Inovasi yang harus dilakukan adalah inovasi yang
berkelanjutan sehingga memiliki jaminan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan better (lebih baik), cheaper (lebih murah), serta faster (lebih cepat).

E. KESIMPULAN
Kualitas dari pelayanan publik di Indonesia sebenarnya sudah cukup, namun
belum baik. Terdapatnya berbagai masalah dalam sistem pelayanan publik. selama ini
orientasi pelayanan dari sebagian besar aparatur birokrasi pemerintah masih cenderung
diarahkan untuk kepentingan birokrasi atau pejabat birokrasi, dan bukannya pada
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (Inovasi Pelayanan Publik).
Berbagai macam kebijakan telah dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari
pelayanan publik. pemerintah harus melakukan inovasi untuk mencari cara baru bagi
pemecahan masalah-masalah lama, mempergunakan sumber daya secara lebih efisien
dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru serta memperbaiki strategi dan taktik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mahsyar (2011) : Masalah Pelayanan Publik di Indonesia Dalam Perspektif Administrasi
Publik. https://www.researchgate.net/publication/318978875

Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si (2019) : Kualitas Pelayanan Publik. http://eprints.ipdn.ac.id/4509/2/

MUHARRAM RIJALUL AZIZ (2014) : Inovasi Pelayanan Publik. https://repository.unair.ac.id

Boedi Abdullah : Membangun Kinerja Pelayanan Publik

Drs. Mubarok, M.Si. (2019) : Pelayanan Publik Kontemporer

Kondisi Pelayanan Publik di Daerah Terpencil. (2020, Desember). Retrieved from Magister Ilmu
Administrasi Publik: http://map.uma.ac.id/

Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia. (2014). Retrieved from Media Neliti:


https://media.neliti.com/

Ragam Masalah Utama pada Pelayanan Publik. (2021, December 20). Retrieved from databooks:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/20/persyaratan-berbelit-keluhan-
utama-masyarakat-terhadap-pelayanan-publik

Pengaruh kualitas pada standar kepuasan pelayanan. (n.d.). Retrieved from Media Neliti:
https://media.neliti.com

Masalah Pelayanan Publik di Indonesia. (2011). 85-86.

Modul Pelayanan Publik. (2016). Retrieved from Kepri Kemenkumham:


https://kepri.kemenkumham.go.id

You might also like