You are on page 1of 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

AMAN DAN NYAMAN DI RUANG BIMA RSUD DR. SOEDOMO

TRENGGALEK

NAMA : DINI EKA SEPHIA


NIM : P17240213040

Pembimbing: Ns.Dewi Wulandari,S.Kep., M.Kes


NIP: 81.11.2.177

KEMETERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN TRENGGALEK
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan dengan judul

Masalah Gangguan Aman dan Nyaman

telah diterima dan disahkan dalam praktik klinik mata kuliah Keperawatan
Dasar Manusia Di Ruang Seruni pada tanggal 25 Maret 2023

Trenggalek, 25 Maret 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Praktik Klinik

Mata Kuliah Keperawatan Dasar Manusia Ruang Seruni

(Ns.RAHAYU NININGASIH,S.Kep., M.Kes)


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

-KampusUtama : Jl.BesarIjen No. 77 C MALANG 65112 Telp.(0341) 556746

-Kampus I : Jl.Srikoyo No. 106 JEMBER Telp.(0331) 486613

-Kampus II : Jl.A. YaniSumberporong LAWANG Telp.(0341) 427847

-Kampus III : Jl.Dr. Soetomo No. 56 BLITAR 66133 Telp.(0342) 801043

-Kampus IV : Jl.KH. WakhidHasyim No. 64B KEDIRI Telp.(0354) 773095

-Kampus V : Jl.Dr. Soetomo No.5 TRENGGALEK Telp.(0355) 791293

-Kampus VI : Jl.Dr. Ciptomangunkusumo No.82A PONOROGO Telp.(0352) 461792

Website :Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Dini Eka Sephia

Nim : P17240213040
No. Tanggal Catatan Pembimbing Paraf
LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN

NAMA : DINI EKA SEPHIA


NIM : P17240213040
TINGKAT : 2B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id

2023
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM
KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
- Kampus Pusat : Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang, 65112 Telp (0341) 566075, 571388 Fax (0341)
556746
- Kampus I : Jl. Srikoyo No. 106 Jember Telp (0331) 486613
- Kampus II : Jl. A. Yani Sumberporong Lawang Telp (0341) 427847
- Kampus III : Jl. Dr. Soetomo No. 46 Blitar Telp (0342) 801043
- Kampus IV : Jl. KH Wakhid Hasyim No. 64B Kediri Telp (0354) 773095
- Kampus V : Jl. Dr. Soetomo No. 5 Trenggalek Telp (0355) 791293
- Kampus VI : Jl. Dr. Cipto Mangunkusomo No. 82A Ponorogo Telp (0352) 461792
Website : Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA : DINI EKA SEPHIA


NIM : P17240213040
RUANG : BIMA

MASALAH KESEHATAN : AREA KEPERAWATAN


……………………………………. (……...) Masalah Oksigenasi
......................................................... (……...) Masalah Cairan dan Elektrolit
........................................................ (...........) Masalah Nutrisi
........................................................ (...........) Masalah Eliminasi
.......................................................... (...........) Masalah Aktivitas
.......................................................... (...........) Masalah Istirahat Tidur
.......................................................... (……...) Masalah Keseimbangan Suhu Tubuh
.......................................................... (...........) Masalah Seksual
.......................................................... (...........) Masalah Perawatan Diri
Nyeri Akut (Angina)…………….. (  ) Masalah Aman dan Nyaman
.......................................................... (...........) Masalah Psikososial

I. DEFINISI KASUS
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala atau
punting katannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. (Tetty, 2015). Nyeri akut adalah
pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan dengan durasi kurang
dari 3 bulan (Nanda I 2018). Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan
emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual
atau potensial atau yang digambarkan sebagai suatu kerusakan awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat, terjadi konstan atau berulang
tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung lebih dari tiga
(>3) bulan (Nanda I 2018).

II. ETIOLOGI
Penyebab Nyeri menurut SDKI 2017 adalah :
a. Penyebab masalah nyeri akut :
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma).
2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia
iritan).
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi,
terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi,
trauma, latihan fisik berlebihan).
b. Penyebab masalah nyeri kronis :
1. Kondisi muskuloskeletal kronis
2. Kerusakn sistem saraf
3. Penekanan saraf
4. Infiltrasi tumor
5. Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan
reseptor
6. Gangguan imunitas (mis. neuropati terkait HIV, virus
varicella-zoster)
7. Gangguan fungsi metabolik
8. Riwayat posisi kerja statis
9. Peningkatan indeks massa tubuh
10. kondisi pasca trauma
11. Tekanan emosional
12. Riwayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual)
13. Riwayat penyalahgunaan obat/zat
III. MANIFESTASI KLINIS
Tanda gejala yang kemungkinan muncul pada pasien dengan
masalah nyeri (SDKI, 2017), adalah :

1. Tanda dan Gejala Nyeri Akut


a. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : Mengeluh nyeri
Objektif :
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (misal : waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur

b. Gejala dan Tanda Minor


Subjektif : -
Objektif :
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
2. Tanda dan Gejala Nyeri Kronis
a. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif:
1. Mengeluh nyeri
2. Merasa depresi (tertekan)

Objektif:

1. Tampak meringis
2. Gelisah
3. Tidak mampu menuntaskan aktivitas
b. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif:
1. Merasa takut mengalami cidera berulang
Objektif:
1. Bersikap protektif (mis. Menghindari nyeri)
2. Waspada
3. Pola tidur berubah
4. Anoreksia
5. Fokus menyempit
Berfokus pada diri sendiri
Kondisi muskuloskeletal kronis 7. Gangguan fungsi
IV. PATOFISIOLOGI Kerusakn sistem saraf metabolik
Penekanan saraf Riwayat posisi kerja statis
A. SKEMA Infiltrasi tumor Peningkatan indeks massa
Agen pencedera fisiologi Ketidakseimbangan neurotransmiter, tubuh
neuromodulator, dan reseptor
Agen pencedera kimiawi kondisi pasca trauma
Gangguan imuntas (mis. neuropati
Agen pencedera fisik 11.Tekanan emosional
terkait HIV, virus varicella-zoster)
Lingkungan 12.Riwayatpenganiayaan
Mayor Suhu Minor (mis.fisik,psikologis, seksual)
Efek samping terapi
1. Mengeluh nyeri 1. Merasa takut mengalami
2. Merasa depresi cidera berulang
(tertekan) 2. Bersikap protektif (mis. Posisi
3. Tampak meringis menghindari nyeri)
4. Gelisah 3. Waspada
5. Tidak mampu 4. Pola tidur berubah
menuntaskan 5. Anoreksia
aktivitas 6. Fokus menyempit
7. Berfosku pada diri sendiri

Mayor: Minor:
Nyeri akut
1. Mengeluh Nyeri 1. Tekanan Darah meningkat
2. Tampak Meringis 2. Pola nafas Berubah
3. Bersikap Protektif 3. Nafsu makan berubah
4. Proses Berpikir terganggu Nyeri kronis
4. Gelisah
5. Frekuensi Nadi Meningkat 5. Menarik Diri
6. Sulit Tidur 6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaphoresis
Masalah nyeri
B. URAIAN

Agen pencedera fisiologi (mis. Inflamasi, iskemia,


neoplasma), Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia
iritan), Agen pencedera fisik (mis.Abses, amputasi, terbakar,
terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik
berlebihan) merupakan penyebab dari masalah nyeri akut yang
ditandai dengan tanda mayor yaitu mengeluh nyeri, tampak meringis,
bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur.
Tanda minor yaitu tekanan darah meningkat, pola nafas berubah,
nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri,
berfokus pada diri sendiri, diaphoresis. Dari penyebab dan tanda
mayor dan minor yang ada maka didapatkan masalah keperawatan
nyeri akut.
Sedangkan, kondisi muskuloskeletal kronis, kerusakan sistem
saraf, penekanan saraf, infiltrasi tumor, ketidakseimbangan
neurotransmiter, neuromodulator, dan reseptor, gangguan imuntas
(mis. neuropati terkait hiv, virus varicella-zoster), gangguan fungsi
metabolik, riwayat posisi kerja statis, peningkatan indeks massa
tubuh, kondisi pasca trauma, tekanan emosional, riwayat
penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual), dan riwayat
penyalahgunaan obat/zat merupakan penyebab dari nyeri kronis yang
ditandai dengan tanda mayor yaitu mengeluh nyeri, merasa depresi
(tertekan), tampak meringis, gelisah, tidak mampu menuntaskan
aktivitas. Dan tanda minor berupa merasa takut mengalami cidera
berulang, bersikap protektif (mis. posisi menghindari nyeri),
waspada, pola tidur berubah, anoreksia, fokus menyempit, berfosku
pada diri sendiri. Dari penyebab dan tanda mayor minor tersebut
maka didapatkan masalah keperawatan nyeri kronis.
V. PENGKAJIAN FOKUS
1. Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
agama, tanggal dan jam MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman
misalnya. Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan
psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan
atau kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam
lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan
cedera yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas
operasi/bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan
iritasi secar langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa
nyaman pasien.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan
nyaman, karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan
beresiko terkena penyakit sehingga menimbulka rasa tidak nyaman
seperti nyeri.
4. Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita
amati antara lain ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir
bawah, dll.
5. Kualitas : Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan
nyeri. Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui.
6. Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak
tertahankan, atau dapat menggunakan skala dari 0-10.
7. Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri
mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri,
kapan nyeri terakhir timbul.
8. Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya
nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau
tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri
Pengkajian Skala Nyeri
 Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas
tak terganggu)
 Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)
 Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas
secara mandiri)
9. Pemeriksaan Fisik
a. Ekspresi wajah
1. Menutup mata rapat-rapat
2. Membuka mata lebar-lebar
3. Tampak Lesu
b. Verbal
1. Menangis
2. Beteriak
c. Tanda-tanda Vital
1. Tekanan darah
2. Nadi
3. Pernafasan
d. Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mengalokasi tempat atau rasa
yang tidak nyaman.

VI. MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan Rasa Nyaman
2. Nyeri Akut

VII. MASALAH KOLABORATIF


-

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri
tekan diabdomen
2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
3. Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan
lainya (Asmadi, 2010).

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon
pasien terhadap masalah kesehatan (SDKI, 2017). Diagnosa berdasarkan
SDKI adalah :

1. Nyeri Akut D.0077 berhubungan dengan agen pencederaan fisik (prosedur


operasi) yang ditandai dengan tanda dan gejala :
a. Mayor
DS : Mengeluh nyeri
DO :
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (misal : waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
b. Gejala dan Tanda Minor
DS : -
DO :
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Proses berpikir terganggu
4. Menarik diri
5. Berfokus pada diri sendiri
6. Diaforesis.
3.Nyeri Kronis D.0078 yang ditandai dengan tanda dan gejala :
a. Mayor
DS :
1. Mengeluh nyeri
2. Merasa depresi (tertekan)
DO :
1. Tampak meringis
2. Gelisah
3. Tidak mampu menuntaskan aktivitas
b. Minor
DS : Merasa takut mengalami cedera berulang
DO :
1. Bersikap protektif (misal: posisi menghindari nyeri)
2. Waspada
3. Pola tidur berubah
4. Anoreksia
5. Fokus menyempit
6. Berfokus pada diri sendiri.
X. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
No. Tujuan Keperawatan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
DX (SDKI)
(SLKI) (SIKI)

1. Nyeri akut D.0077 Setelah dilakukan Asuhan keperawatan Observasi


berhubungan dengan agen selama 24 jam diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
pencederaan fisik (prosedur menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
operasi) Kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
- Kemampuan menuntaskan aktivitas - Identifikasi respons nyeri non verbal
meningkat - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
- Meringas menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
- Sikap protektif menurun tentang nyeri
- Gelisah menurun - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
- Kesulitan tidur menurun respon nyeri
- Menarik diri menurun - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
- Berfokus pada diri sendiri menurun hidup
- Diaforesis menurun - Monitor keberhasilan terapi komplementer
- Perasaan depresi (tertekan) menurun yang sudah diberikan
- Perasaan takut mengalami cedera - Monitor efek samping penggunaan analgetik
berulang menurun
- Anoreksia menurun
- Perineum terasa tertekan menurun Teraupetik
- Uterus teraba membulat menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
- Ketegangan otot menurun mengurangi rasa nyeri
- Pupil dilatasi menurun - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
- Muntah menurun nyeri
- Mual menurun - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Frekuensi nadi membaik - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
- Pola napas membaik dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
- Tekanan darah membaik Edukasi
- Proses berpikir membaik - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
- Focus membaik nyeri
- Fungsi berkemih membaik - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Perilaku membaik - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Nafsu makan membaik - Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk
- Pola tidur membaik mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
3. Nyeri kronis D.0078 Setelah dilakukan Asuhan keperawatan Observasi
selama 24 jam diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
- Kemampuan menuntaskan aktivitas - Identifikasi respons nyeri non verbal
meningkat - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
- Meringas menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
- Sikap protektif menurun tentang nyeri
- Gelisah menurun - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
- Kesulitan tidur menurun respon nyeri
- Menarik diri menurun - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
- Berfokus pada diri sendiri menurun hidup
- Diaforesis menurun - Monitor keberhasilan terapi komplementer
- Perasaan depresi (tertekan) menurun yang sudah diberikan
- Perasaan takut mengalami cedera - Monitor efek samping penggunaan analgetik
berulang menurun
- Anoreksia menurun
- Perineum terasa tertekan menurun Teraupetik
- Uterus teraba membulat menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
- Ketegangan otot menurun mengurangi rasa nyeri
- Pupil dilatasi menurun - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
- Muntah menurun nyeri
- Mual menurun - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Frekuensi nadi membaik - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
- Pola napas membaik dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
- Tekanan darah membaik Edukasi
- Proses berpikir membaik - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
- Focus membaik nyeri
- Fungsi berkemih membaik - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Perilaku membaik - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Nafsu makan membaik - Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk
- Pola tidur membaik mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
XI. DAFTAR PUSTAKA

Noor, Baiti. 2019. LP NYAMAN NYERI,


(https://www.academia.edu/38517302/LAPORAN_PENDAHULUAN_GANGGUAN
_AMAN_DAN_NYAMAN_docx) diakses pada tanggal 05 April 2022

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI : Jakarta

PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI : Jakarta

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI : Jakarta

Tetty, S. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

You might also like