Professional Documents
Culture Documents
Artikel Dampak Kecanduan Film Pornografi Bagi Siswa SMP
Artikel Dampak Kecanduan Film Pornografi Bagi Siswa SMP
Pada tulisan ini, penulis memaparkan dan menguraikan lebih dalam tentang pornografi,
kecanduan menonton film pornografi, tanda-tanda kecanduan film pornografi, faktor yang
mempengaruhi minta belajar siswa, pandangan pemerintah dan agama terhadap pornografi,
dampak kecanduan film pornografi serta strategi mengatasi dampak negative kecanduan film
pornografi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka.
Analisis yang digunakan adalah hermeneutika, analisis sintesis, dan content analysis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pornografi dan kecanduan menonton film pornografi
seharusnya menjadi perhatian berbagai elemen, seperti orang tua, pendidik, stakeholder,
praktisi psikologi, praktisi hukum dan pemerintah serta peran masyarakat. Adapun strategi
mengatasi dampak negatif kecanduan menonton film pornografi antara lain 1) Peran sekolah
dan pendidik dalam memberikan pendidikan seksual yang sehat. 2) Peran orang tua dalam
mengawasi dan mendukung anak-anak mereka.
Kecanduan menonton film porno memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap
minat belajar siswa. Film tersebut mengandung konten yang tidak sesuai dengan usia mereka
dan dapat mempengaruhi pemahaman mereka tentang hubungan sehat dan etika seksual.
Kecanduan tersebut juga dapat mengganggu konsentrasi siswa, memicu ketidakpuasan
terhadap gambaran realitas seksual yang sebenarnya, dan menyebabkan gangguan emosional
seperti rendahnya harga diri, rasa malu, atau kecemasan. 10 Dampak kecanduan menonton
film pornografi terhadap minat belajar siswa. Sekolah Menengah Pertama dapat diamati
secara langsung oleh orang tua. Anakanak menjadi kurang tertarik pada pelajaran dan
aktivitas sekolah, mereka mungkin menunjukkan perubahan sikap yang tidak biasa, seperti
lebih terisolasi dan cenderung menarik diri dari teman-teman, dan terjadi penurunan kinerja
dalam
tugas-tugas sekolah dan ujian. Selain itu juga dampak terhadap cinta perhatian siswa dari
pelajaran dan penurunan fokus belajar, pengaruh negatif terhadap perilaku sosial siswa,
penurunan produktivitas, keputusasaan hubungan antara siswa dan guru, serta kesulitan
dalam menjalin hubungan sosial yang sehat dengan teman sebaya.
Angket yang dirancang untuk mengumpulkan data tentang perilaku menonton film
porno di kalangan siswa SMP Swadaya Karya, kesadaran mereka terhadap dampak
negatifnya, dan bagaimana mereka menghadapinya. Angket ini mencakup empat kategori
utama: jenis kelamin, usia, kesadaran dan pengetahuan, kecanduan dan pengaruh, serta
dukungan dan solusi.
Kategori pertama adalah jenis kelamin, dimana 2 responden adalah laki-laki dan 10
responden adalah perempuan. Selanjutnya, dalam kategori usia, tidak ada responden yang
berusia kurang dari 12 tahun, 5 responden berusia antara 12-14 tahun, dan 7 responden
berusia antara 15-16 tahun. Kategori berikutnya adalah apakah responden pernah menonton
film porno. Hasilnya menunjukkan bahwa 6 responden pernah menonton film porno dan 6
responden lainnya tidak pernah melakukannya. Dari responden yang pernah menonton, 4
responden mendapatkan akses melalui teman-teman dan 4 responden melalui media sosial.
Kategori selanjutnya menggali kesadaran responden terhadap dampak negatif menonton film
porno. ada 7 responden sangat menyadari dampak negatifnya, 3 responden cukup menyadari,
dan 2 responden kurang menyadari.
Dalam kategori terakhir, responden diminta memberikan saran atau pesan kepada
siswa lain yang menghadapi masalah serupa. Beberapa saran yang diberikan adalah tidak
menonton film porno, mencari bantuan dari guru atau konselor sekolah, dan menyadari
bahwa menonton film porno tidak berguna dan berdampak negatif bagi siswa.
Secara keseluruhan, Angket ini memberikan gambaran tentang perilaku menonton film porno
pada kalangan siswa SMP, kesadaran mereka terhadap dampak negatifnya, serta beberapa
solusi dan dukungan yang dapat diberikan kepada siswa yang menghadapi masalah serupa.
KESIMPULAN
Aksesibilitas teknologi, perkembangan seksualitas, pengaruh perilaku dan kebiasaan,
pengaruh psikologis, pengaruh sosial dan hubungan, serta pengaruh pada pandangan seksual
dan identitas diri siswa. Kecanduan menonton film porno dapat mengganggu minat belajar
siswa karena mereka menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menonton konten
tersebut. Kegiatan akademik dan tanggung jawab sekolah lainnya menjadi terabaikan.
Dampak psikologis dari menonton film porno yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan
kepercayaan diri, kecemasan sosial, gangguan identitas seksual, dan depresi pada siswa.
Dampak-dampak ini secara langsung memengaruhi motivasi dan minat mereka dalam belajar.
Pornografi dan kecanduan menonton film pornografi seharusnya menjadi perhatian berbagai
elemen, seperti orang tua, pendidik, stake holder, praktisi psikologi, praktisi hukum dan
pemerintah serta peran masyarakat. Adapun strategi mengatasi dampak negatif kecanduan
menonton film pornografi antara lain : 1) Peran sekolah dan pendidik dalam memberikan
pendidikan seksual yang sehat. 2) Peran orang tua dalam mengawasi dan mendukung anak-
anak mereka.
Hasil wawancara : Deskripsi naratif
Wawancara dengan orang tua siswa membahas mengenai kecanduan menonton film
pornografi terhadap minat belajar siswa di smp. Pewawancara berbicara dengan orang tua
siswa untuk mendapatkan pandangan dan pengalaman mereka terkait hal ini.
Menurut orang tua yang diwawancarai, kecanduan menonton film porno memiliki dampak
yang merugikan bagi perkembangan siswa di SMP. Film tersebut mengandung konten
yang tidak sesuai dengan usia mereka dan dapat mempengaruhi pemahaman mereka
tentang hubungan sehat dan etika seksual. Kecanduan terhadap film pornografi juga dapat
mengganggu konsentrasi siswa, memicu ketidakpuasan terhadap gambaran realitas seksual
yang sebenarnya, dan menyebabkan gangguan emosional seperti rendahnya harga diri, rasa
malu, atau kecemasan.
Orang tua tersebut juga mengamati batasan kecanduan menonton film pornografi secara
langsung terhadap minat belajar anak mereka. Anaknya menjadi kurang tertarik pada
pelajaran dan aktivitas sekolah, menunjukkan perubahan sikap yang tidak biasa seperti
menyendiri dan menjauhi teman-temannya, serta mengalami penurunan kinerja dalam
tugas-tugas sekolah dan ujian.
Untuk mengatasi situasi tersebut, orang tua tersebut melakukan beberapa langkah.
Pertama-tama, mereka berbicara terbuka dengan anak mereka tentang bahaya menonton
film porno dan dampak negatifnya. Mereka mencoba membangun pemahaman yang baik
tentang seksualitas yang sehat dan memberikan informasi yang sesuai dengan usia anak
mereka. Orang tua juga membatasi akses anak terhadap internet dan mengawasi aktivitas
online dengan lebih ketat.
Orang tua tersebut memberikan saran kepada orang tua lain yang mungkin menghadapi
situasi serupa. Saran mereka adalah untuk tetap terhubung dengan anak-anak, berbicara
secara terbuka tentang seksualitas sesuai dengan usia mereka, dan memberikan pemahaman
yang sehat tentang hubungan dan etika seksual.
Percakapan ini diakhiri dengan terima kasih atas waktu dan wawasan yang berharga dari
orang tua yang diwawancarai. Pewawancara berharap wawancara ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang kecanduan menonton film pornografi pada siswa dan
bagaimana menghadapinya. Orang tua tersebut berharap wawancara ini dapat membantu
orang tua lain dalam menghadapi tantangan yang serupa dan mengajak untuk bekerja sama
dalam melindungi dan mendukung perkembangan anak-anak.
Dalam wawancara ini, pewawancara berbicara dengan seorang wali kelas mengenai
kecanduan menonton film pornografi terhadap minat belajar siswa di Smp Swadaya Karya
Cibuni. Wali kelas mengungkapkan pandangannya bahwa kecanduan menonton film porno
dapat memiliki dampak yang signifikan pada minat belajar siswa.
Menurut wali kelas, gangguan dari kecanduan menonton film pornografi dapat cukup
merusak. Pertama, kecanduan ini dapat mengalihkan perhatian siswa dari pelajaran dan
mengurangi fokus mereka dalam belajar. Siswa menjadi tertekan dengan konten tersebut
dan sulit memusatkan perhatian pada tugas-tugas akademik. Selain itu, menonton film
porno juga dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa. Mereka mungkin mengadopsi
pandangan yang tidak sehat tentang hubungan antara pria dan wanita, atau menganggap
remeh pentingnya kesetiaan dan saling menghormati dalam sebuah hubungan.
Dalam lingkungan sekolah, wali kelas sering melihat siswa yang kehilangan minat belajar
karena terlalu banyak menghabiskan waktu menonton film porno. Siswa tersebut dapat
menjadi kurang produktif, terlambat mengerjakan tugas, atau bahkan tidak menyelesaikan
tugas sama sekali. Dampak lainnya adalah penurunan kualitas interaksi sosial. Siswa yang
kecanduan menonton film porno mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan
yang sehat dengan teman sebayanya. Sikap yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan
norma-norma sosial yang berlaku di sekolah dapat terlihat dari perilaku mereka.
Dalam mengatasi masalah ini dalam konteks pendidikan, wali kelas menyatakan
pentingnya kerja sama antara sekolah dan orang tua. Sekolah dapat mengadakan program
pendidikan seksual yang sehat, yang memberikan pemahaman yang jelas tentang hubungan
antara pria dan wanita, keintiman yang sehat, dan pentingnya menghormati satu sama lain.
Selain itu, guru juga dapat membantu meningkatkan minat belajar siswa dengan
menciptakan lingkungan yang menarik dan relevan dalam pembelajaran.
Wali kelas mengingatkan siswa untuk mengambil kendali atas kehidupan digital mereka.
Mereka harus memahami bahwa menonton film porno tidaklah sehat dan dapat merusak
minat belajar serta perkembangan pribadi mereka. Siswa didorong untuk mencari bantuan
dari orang dewasa yang mereka percayai jika mereka merasa kesulitan mengatasi
kecanduan ini. Bagi orang tua, wali kelas mengimbau mereka untuk terlibat aktif dalam
kehidupan digital anak-anak mereka. Pemantauan aktivitas online dan komunikasi terbuka
dengan anak-anak tentang bahaya yang mungkin harus mereka hadapi. Pendidikan seksual
yang sehat dan pencegahan kecanduan harus menjadi bagian dari pendidikan yang
diberikan di rumah.
Di akhir wawancara, pewawancara menyampaikan terima kasih atas waktu yang diberikan
oleh wali kelas dan menghargai pandangan dan saran yang berharga mengenai kecanduan
menonton film porno terhadap minat belajar siswa. Wali kelas berharap informasi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan memahami terima kasih atas kesempatannya untuk
berbicara tentang masalah yang penting ini.
Dalam sebuah wawancara dengan PKS Kesiswaan Smp Swadaya Karya mengenai
kecanduan menonton film pornografi terhadap minat belajar siswa, mereka menganggap
masalah ini sebagai sesuatu yang sangat serius. PKS Kesiswaan menyatakan bahwa akses
mudah terhadap konten pornografi melalui internet telah membuat banyak siswa terpapar
dengan konten yang tidak pantas untuk usia mereka. Hal ini dapat menyebabkan kecanduan
mereka, yang berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, serta menurunkan minat
mereka dalam belajar.
PKS Kesiswaan telah mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini di
lingkungan Sekolah. Mereka menyelenggarakan program penyuluhan dan pendidikan
seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Mereka juga bekerja sama dengan guru dan
orang tua untuk meningkatkan pengawasan dan pengawasan terhadap akses siswa terhadap
konten yang tidak pantas di internet. Mereka mendorong siswa untuk membatasi waktu
internet dan mengarahkan mereka ke kegiatan yang lebih bermanfaat.
PKS Kesiswaan ingin menyampaikan pesan kepada siswa, orang tua, dan pihak terkait
lainnya. Mereka mengingatkan siswa untuk bijak dalam menggunakan internet,
menghindari konten yang tidak pantas, dan mengalokasikan waktu untuk kegiatan belajar
yang bermanfaat. Mereka juga mengimbau orang tua untuk mempertemukan penggunaan
internet oleh anak-anak mereka, memberikan pemahaman tentang bahaya konten
pornografi, dan menjalin komunikasi terbuka dengan anak-anak mereka. Selain itu, mereka
mendorong pihak terkait lainnya, seperti sekolah dan lembaga pendidikan, untuk
menyelenggarakan program pendidikan seksual yang komprehensif.
Wawancara tersebut diakhiri dengan pewawancara yang mengatakan terima kasih atas
waktu dan jawaban berharga dari PKS Kesiswaan. Mereka berharap langkah-langkah yang
diambil oleh PKS Kesiswaan dapat membantu mengatasi masalah ini dan meningkatkan
minat belajar siswa. PKS Kesiswaan juga menyampaikan harapan mereka untuk
memberikan pengaruh positif bagi siswa dan membantu mereka mengembangkan minat
belajar yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA